Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI

Model 6: Reporting, responding, relating, reasoning, reconstructing (5R)


1. Mendeskripsikan (Reporting)
Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi akademik merupakan modul terakhir pada Paket Modul
2. Saya mengawali kegiatan ini dengan mengisi Forum Komunikasi Fasilitator dan Peserta
berkaitan dengan Coaching pada hari Jum’at tanggal 10 Maret 2023 pada LMS Guru
Penggerak. Seperti biasa pembelajaran dengan alur MERDEKA dimulai dengan Mulai dari
diri dan Eksplorasi Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks
Pendidikan secara mandiri dari tanggal 13 – 15 Maret 2023 dimana setiap peserta belajar
secara mandiri asynchronous memahami dan mempelajari konsep tentang materi tersebut.
Setelah secara mandiri mempelajari konsep coaching dan supervisi akademik saatnya saya
mendiskusikan hasil pemahaman pada Forum Diskusi Eksplorasi Konsep – Modul 2.3.
Ruang Kolaborasi adalah salah satu media pembelajaran secara synchronous dimana setiap
peserta CGP dan Fasilitator berinteraksi langsung dalam jaringan melalui aplikasi Gmeet,
pada tahap ini peserta dibagi kelompok dan mempraktikkan latihan praktik coaching Secara
bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik
sebagai coach maupun sebagai coachee yang dilaksanakan pada hari pada hari Kamis 16
Maret 2023. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan
menjadi coach bagi CGP X. kegiatan selanjutnya Ruang Kolaborasi sesi praktik tgl 17 Maret
2023 dimana sesama pasangan CGP pada pertemuan sebelumnya Latihan praktik Coaching.
Pada sesi ini secara bergantian di ruang gmeet melakukan praktik Coaching serta melakukan
rekaman yang hasilnya di upload pada Unggah Tugas Ruang Kolaborasi. Tahap selanjutnya
yaitu Demonstrasi Kontekstual dimana setiap CGP melakukan praktik coaching dengan
CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks
pembelajaran atau keseharian. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dengan ketentuan
yaitu Satu kelompok terdiri dari tiga (3) calon guru penggerak. satu orang akan berperan
sebagai coach, satu orang lainnya akan berperan sebagai coachee, dan satu orang lainnya
akan berperan sebagai pengamat. Elaborasi Pemahaman pada fase ini CGP akan berdiskusi
untuk mengelaborasi pemahaman bersama instruktur Ibu Cahya Mulyawati pada hari Rabu
tanggal 21 maret 2023 secara tatap maya mengenai konsep coaching dalam konteks
pendidikan, khususnya pada ranah supervisi akademik. Koneksi Antar Materi adalah
kegiatan dimana saya menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan
membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai
media pada kali ini saya membuat dalam bentuk video presentasi yang dibuat dengan
mengguanakan aplikasi canva.com dan terakhir CGP melakukan Aksi Nyata rangkaian
supervisi klinis dan percakapannya dengan paradigma berpikir coaching secara langsung
dengan rekan sejawat. Rangkaian supervisi klinis ini terdiri dari kegiatan perencanaan
sebelum observasi (pra-observasi), observasi dan pasca observasi berupa praktik
percakapan coaching yang memberdayakan.

2. Merespon (Responding)
Kegiatan pembelajaran diawali dengan melakukan refleksi mengenai kegiatan Supervisi
Akademik yang pernah dilakukan, setelah itu mempelajari materi-materi yang telah disajikan
pada ruang eksplorasi mandiri mengenai Konsep Coaching secara umum dan konteks
Pendidikan, Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching, Kompetensi Coaching, TIRTA sebagai
alur percakapan Coaching dan Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching.
Untuk memahami dan merefleksikan terhadap materi yang telah disajikan CGP juga
memberikan catatan dan tanggapan pada kolom yang telah disediakan.
Melalui kegiatan tersebut lambat laun saya mulai memahami Paradigma berfikir dan Prinsip
Coaching secara umum dengan menggunakan tahapan alur TIRTA.
Sebagai calon guru penggerak saya dipersiapkan untuk memahami dan menguasai
keterampilan coaching sehingga dapat membantu saya dalam proses kolaborasi baik dengan
rekan sejawat atau siswa sebagai subjek pembelajaran selain itu dengan keterampilan
Coaching saya dapat membantu Coachee dalam mengembangkan potensi yang dimiliki
dengan merefeksikan kekuatan atau aset sehingga memiliki keyakinan dapat menemukan
solusi dari setiap permasalahan. Dalam konteks Pendidikan sebagai guru atau pemimpin
pembelajaran dapat menerapkan konsep Coaching untuk proses supervisi akademik yang
dapat meningkatkan performa belajar guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
berpihak kepada murid.
3. Mengaitkan (Relating)
Selama mempelajari modul 2.3 dengan alur pembelajaran MERDEKA sangat membantu dan
menuntun saya dalam memahami materi Coaching untuk Supervisi Akademik. Melalui
Praktik Coaching dapat membantu guru dalam melaksanakan salah satu tufoksinya yaitu
menuntun atau membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya
selain itu dengan praktik coaching yang terencana dengan prinsip kemitraan membuka proses
kolaborataif antara supervisor dengan guru dan bersifat konstruktif bertujuan
mengembangkan kompetensi guru, mampu merefleksikan terhadap kompetensi yang telah
dimiliki dan melakukan rencana pengembangan diri yang berkesinambungan agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang akan dilakukan.
Pada saat melakukan Coaching, Coach belajar menjadi seorang pendengar yang baik tidak
banyak berbicara, memahami setia ucapan atau kata kunci yang disampaikana oleh coachee
sehingga coache mampu membuat pertanyaan yang berbobot yang dapat menggali potensi
yang dimiliki dan membuat rencana aksi untuk menyelesaikan permasalahannya. Materi
Coaching berkaitan dengan materi sebelumnya yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi dan
Kompetensi Sosial Emosional dimana kita sebagai pendidik dengan dibekali keterampilan
manajemen diri, mengelola emosional, keterampilan sosial dan berelasi mampu melakukan
praktik Coaching dengan baik sehingga apa yang menjadi kebutuhan coachee untuk menjadi
seorang memiliki kepercayaan dan keyakinan dapat menyelesaikan permasalahannya
berdasarkan potensi yang dimilikinya dapat

4. Menganalisis (Reasoning)
 Proses coaching akan berjalan dengan baik apabila kedua-keduanya coach dan coachee
nya saling memahami konsep dari coaching.
 Sebagai seorang pendidik layaknya seorang coach dapat menuntun dan mengembangkan
segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan memberikan motivasi dan kepercayaan
diri bahwa mereka mampu menyelesaikan permasalahan atau tantangan-tantangan yang
dihadapinya
 Guru sebagai pemimpin pembelajaran mampu melaksanakan praktik coaching dengan
rekan sejawat untuk saling mendorong dan memberdayakan segala kekuatan dan
kompetensi yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan performa mengajarnya dalam
mencapat tujuan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

5. Merancang ulang (Reconstructing)


Rencana alternatif yang akan saya lakukan adalah
 Menyebarkan konsep dan pemahaman coaching kepada rekan sejawat yang ada
disekolah baik itu melalui obrolan santai maupun lewat diseminasi formal.
 Membuat resume pembelajaran Coaching untuk Supervisi akademik dalam bentuk
infografi, video, poster yang menarik dan dibagikan kepada komunitas sekolah dan
komunitas KKG dan PKG
 Melakukan Praktik Coaching dengan alur TIRTA kepada rekan sejawat dan siswa agar
pemahaman dan keterampilan Coaching bertambah baik
 Meminta umpan balik kepada rekan peserta CGP dan Praktik pengajar terhadap apa
yang telah di praktikkan dalam praktik Coaching.

Anda mungkin juga menyukai