Anda di halaman 1dari 5

JURNAL REFLEKSI MODUL 3.

3
PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Model 2: Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)

A. Description
Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif pada Murid merupakan modul
terakhir pada Pendidikan Guru Penggerak pada tanggal 15 Mei 2023 pembelajaran sudah mulai
bisa diakses, saya mengawali kegiatan ini dengan membaca pendahuluan surat dari instruktur
pengembang modul selama ini kita dalam melaksanakan program-program sekolah baik itu
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler masih menempatkan murid sebagai objek bukan
sebagai subjek pembelajaran artinya belum melibatkan secara penuh kepada peserta didik
didalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program tersebut, maka dari itu capaian dari
modul ini adalah bagaimana sesungguhnya kita dapat mendorong student agency (yang dalam
modul ini diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid) dalam pengelolaan program-program di
sekolah. Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya memungkinkan
murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif,
namun, pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam
program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal untuk mereka menjadi
seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita berbicara tentang dampak, maka
dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini tentunya akan dapat
terus dirasakan oleh mereka di sepanjang hidupnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengisi Forum Komunikasi Fasilitator. Pada hari Selasa
Tanggal 16 Mei 2023 saya melanjutkan Tahapan Belajar alur MERDEKA diawali Mulai dari
Diri CGP memahami pertanyaan pemantik untuk memancing pemikiran dan rasa ingin tahu
terhadap materi yang dipelajari.
Eksplorasi Konsep adalah tahapan dimana CGP belajar secara mandiri secara
asynchronous tahapan ini dilsakanan dari tanggal 16 - 17 Mei 2023. Selain membaca materi
kegiatan ini juga dilanjutkan dengan Forum Diskusi Eksplorasi Konsep berdasarkan kelompok
pada modul sebelumnya tugasnya adalah diskusi pada LMS Bersama kelompoknya dan
mengangkat salah satu program yang telah dilaksanakan di sekolah dan berdampak positif pada
murid, akhirnya kami mengangkat sebuah program dari rekan kami yaitu Bu Neng Lilis dengan
program FRA Fun Reading Activities.
Pada hari Senin tanggal 22 Mei 2023 adalah jadwal synchronous Ruang Kolaborasi Forum
Diskusi 1 sesi kerja kelompok disini kami di bagi menjadi 3 kelompok untuk untuk mencoba
membayangkan sebuah program atau kegiatan sekolah yang secara sengaja dirancang untuk
mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid
Hasil dari diskusi mengenai rencana program yang kami gagas selanjutnya kami
presentasikan pada Ruang Kolaborasi Forum Diskusi 2 hari Selasa tanggal 23 Mei 2023.
Setelah melakukan presentasi dan mendapatkan tanggapan dan pertanyaan dari kelompok lain
kami langsung mengupdate dan menambahkan pada materi presentasi tersebut kemudian di
upload ke Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan alur Demonstrasi Kontekstual yaitu CGP dapat
mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk
rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA saya
mengambil program SAMI SAKU “Satu Minggu Satu Buku” ini merupakan kegiatan literasi
pada Siswa SD kelas 4, 5 & 6 yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan
meningkatkan kompetensi literasi dan keterampilan berbahasa. Setelah tugas selesai saya
langsung menguploadnya ke LMS Demonstrasi Kontekstual pada hari Jum’at 26 Mei 2023.
Pada hari Jum’at, tanggal 26 Mei 2023 adalah jadwal Elaborasi pemahaman. pada fase ini
CGP akan berdiskusi untuk mengelaborasi pemahaman bersama instruktur Ibu LISTIYAWATI
pada sesi 1 Pukul 13.00 – 14.30 WIB. Alur Selanjutnya yakni Koneksi antar materi. adalah
kegiatan dimana saya menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan
membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun pada modul 3.3 dalam berbagai media
pada kali ini saya membuat dalam bentuk video.
Alur selanjutnya yakni Aksi Nyata. Disini kami menerapkan pengetahuan yang kami dapat
dari modul 3.3 CGP dapat menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran)
berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan
Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata

B. Examination
Analisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat
sebelumnya

Sebelum mempelajari modul ini pengalaman ketika menjalankan sebuah program sekolah
baik itu kokurikuler maupun ekstrakurikuler belum melibatkan sepenuhnya kepada siswa baik itu
dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan saya hanya memberikan intruksi kepada
siswa untuk melakukan apa yang diinginkan dari program tersebut belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan ide/gagasan, saran dan kritik, selain itu
belum melibatkan siswa dalam menentukan pilihan kepada siswa. siswa masih dijadikan objek
pembelajaran bukan sebaga subjek dalam kegiatan program sekolah tersebut dan akhirnya
program hanya dilakukan untuk memenuhi tuntutan kurikulum dan menunaikan tugas dan
kewajiban.
Dengan mempelajaran materi ini saya mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan dan
pengalaman dari peran Fasilitator, Praktik Pengajar, dan Rekan CGP kelompok sehingga saya
dapat menyelesaikan alur MERDEKA pada modul 3.3. Setelah mengalami proses belajar, saya
mampu memahami peran pendidik sangat penting didalam memfasilitasi setiap kegiatan
pembelajaran agar dapat menumbuhkembangkan sebaga potensi, bakat, dan minat yang dimiliki
setiap peserta didik. Pada modul ini juga diharapa guru sebagai fasilitator mampu
mendorong student agency (kepemimpinan murid) dalam pengelolaan program-program di
sekolah, memberikan kesempatan dalam aspek suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan
(ownership) hal ini akan Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya
memungkinkan murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya,
dan kontributif, namun, pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses
belajar mereka dalam program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal
untuk mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita berbicara
tentang dampak, maka dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat
ini tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka di sepanjang hidupnya.
Dari penjelasan diatas dapat kita garis bawahi bahwa setiap murid cenderung memiliki student
agency, meski antara satu murid dengan murid lainnya berbeda kapasitasnya. Disinilah letak
peran seorang guru. Ki Hadjar Dewantara sebagai seorang tokoh pendidikan di Indoensia
mengatakan bahwa maksud pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada aak agar mereka
mencapai keselamatan dan kebaikan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Tugas kita sebagai pendidik di sekolah bagaimana menciptakan
lingkungan yang positif, aman, nyaman, dan pengalaman yang berharga agar anak dapat tumbuh
dengan baik sesuai dengan kodrat yang dimilikinya. Maka kita sebagai guru perlu memberikan
kesempatan kepada murid (choice) untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola
pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan
baik, dengan cara mulai melibatkan mereka dalam membuat program-program kesiswaan agar
berdampak pada murid, mendengarkan suara mereka (voice), melakukan pendampingan kepada
murid agar dalam pengembangan potensi kepemimpinan mereka, tetap sesuai dengan kodrat,
konteks, dan kebutuhannya.
Dan satu hal baru yang saya pelajari dan harus sering saya latih pada diri saya, bahkan mungkin
rekan-rekan sesama pedidik yaitu kita harus berlatih untuk mengurangi kontrol kita terhadap
mereka. Mengurangi kontrol bukan berarti melepaskan mereka begiru saja, tapi kita lebih
memberikan kesempatan mereka untuk memilih, mengungkapkan, dan melakukan aktiftas yang
melibatkan mereka sendiri, tugas kita sebagai guru adalah memfasilitasi, mendampingi, dan
mengawasi. Memberikan mereka kepercayaan dan tanggung jawab agar mereka merasakan
kepemilikan atas program atau kegiatan yang akan mereka lakukan (Ownership)

C. Articulation of Learning
Ada banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari modul
3.3. diantaranya adalah Student Agency dapat diartikan sebagai kepemimpinan murid yaitu
bagaiamana seseorang dapat mengatur, mengkontrol, dan mempengaruhi dirinya sendiri dengan
penuh kesadaran melalui aktifitas yang dilakukannya.Kepemimpinan murid adalah tentang murid
yang bertindak secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab,
daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Ketika murid
menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif
dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung
menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan
belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara alamiah
mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah
sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup
mereka dan bukan hanya untuk saat ini. Terdapat 7 karakteristik lingkungan yang dapat
menumbuhkembangkan Kepemimpinan murid;
1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untukmenggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosiyang positif
2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan
bijaksana, dimana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai positif yang didasari dengan
nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah
3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkanmurid dalam proses pencapaian
tujuan akademik maupun nonakademik
4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama,
serta masyarakat dan lingkungan disekitarnya
5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapatmenentukan tujuan, harapan
ataumimpi yang manfaat dan menindaklanjuti kebaikannya melampauipemenuhan
kepentingan individu, kelompok maupungolongan
6. Lingkungan yang menempatkan murid sebagai fokusnya sehingga terlibat aktif dalam proses
belajarnya sendiri
7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikaptangguh murid untuk terus bangkit
diberbagai kesempatan
Rencana untuk perbaikan yang ingin saya lakukan di masa mendatang, Antara lain:
a. Dalam melaksanakan pembelajaran intrakurikuler saya akan melibatkan seluruh peserta
didik dengan memberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan jawabannya,
b. Mengajak murid untuk mendiskusikan keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas
c. Membentuk dewan murid atau komite-komite yang anggotanya adalah murid-murid
untuk memberikan masukan kepada sekolah terhadap berbagai elemen sekolah lainnya
(misalnya lingkungan, fasilitas, kegiatan, kantin, seragam)
d. Membuat kotak saran untuk murid memberikan saran dan masukan tentang sekolah.
e. Melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Mengidentifikasi masalah atau
persoalan yang terjadi dalam dunia nyata yang menarik bagi murid dan kemudian
memberi kesempatan mereka untuk bekerja sama dan bertukar pikiran tentang strategi
dan solusi untuk permasalahan tersebut
f. Memberikan kesempatan bagi murid untuk memilih bagaimana mereka
mendemonstrasikan pemahamannya tentang apa yang telah mereka pelajari.
g. Memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil
dalam sebuah kegiatan/program.
h. Memberikan murid kesempatan untuk memilih kelompok.
i. Memberikan kesempatan murid untuk mengelola pengaturan kegiatan.
j. Memberi kesempatan pada murid untuk menentukan sendiri bentuk penugasan yang
mereka inginkan.
k. Memberikan kesempatan pada murid untuk mempresentasikan hasil kerja/proyek sesuai
dengan gaya , minat dan bakat mereka
l. Memberikan murid kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kelas.
m. Memberikan murid kesempatan untuk menilai diri sendiri dan terlibat dalam proses
penilaian (misalnya, melibatkan murid dalam mendiskusikan kriteria rubrik proyek yang
baik)
Mendorong kepemimpinan murid akan memperbesar peluang kita untuk memberikan
kesempatan bagi murid-murid kita untuk belajar tentang berbagai keterampilan-keterampilan
penting, yang dapat digunakan lintas disiplin, dan akan berguna bagi kehidupannya kelak.
Keterampilan-keterampilan yang akan membantu mereka menjadi pembelajar sepanjang
hayat. Mendorong kepemimpinan murid juga akan menumbuhkan efikasi diri yang kuat,
sehingga diharapkan mereka akan percaya diri dan mampu membuat perubahan positif bagi
dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan di sekitarnya. Mereka akan dapat tumbuh menjadi
warga negara yang bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai