Anda di halaman 1dari 17

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahasiswa : Mega Ervina Larasati

Alas Sekolah : SMK PURWAJAYA

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh
siswa. Tujuan pembelajaran terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses pencapaian
kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D
merupakan representasi capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa sebagaiaman definisi maslah
pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan
pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan oleg
guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga,
dan diri siswa yang bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling dominan atas
timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka harapannya
penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya.

No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
diidentifikasi
(disalin dari
masalah
masalah yang
berada pada LK 1.1)
1. Sebagian Siswa Hasil Literatur yang didapat : Setelah dianalisis lagi masalah
kelas X kurang A. Menurut Ria Aviana dan Fitria Fatichatul Kurangnya pemahaman terhadap
memahami / Hidayah, mahasiswa Pendidikan kimia, materi pengukuran tekanan darah
adalah
mengingat materi UNIMUS, Dosen Pendidikan Kimia
1. Kurangnya konsentrasi siswa
pengukuran UNIMUS. Menuliskan jurnal tentang dalam belajar
tekanan darah PENGARUH TINGKAT KONSENSTRASI 2. Kurangnya minat dalam mata
BELAJAR SISWA TERHAAP DAYA pelajaran
PEMAHAMAN MATERI PADA 3. Guru dan siswa kurang
PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 2 menggunakan teknologi dan tidak
BATANG menerapkan metode interaktif
4. Lingkungan kelas yang kurang
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/
kondusif
JPKIMIA/article/view/1657/1709 5. Tidak ada pengulangan materi di
1. Salah satu factor yang dapat akhir pembelajaran
mempengaruhi rendahnya daya
pemahaman siswa adalah konsentrasi.
2. Konsentrasi merupakan pemusatan
perhatian dalam proses perubahan tingkah
laku yang dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan dan penilaian
terhadap sikap dan nilai-nilai,
pengetahuan dan kecapan dasar yang
terdapat berbagai bidang studi.
3. Jika konsentrasi siswa rendah, maka akan
menimbulkan aktivitas yang berkualitas
rendah pula serta dapat menimbulkan
ketidakseriuusan dalam belajar dan daya
pemahaman materi pun menjadi
berkurang

B. HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH


Dengan memaksimalkan penggunaan
teknologi dan menerapkan metode interaktif

C. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KURIKULUM
Caranya dengan merangkum kembali materi
yang di berikan,belajar dengan gambar,review
dan mengasah otak dengan permainan

D.HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KESISWAAN
Memberikan materi dengan suasana kelas
yang happy dan menarik agar siswa siswi bisa
dengan mudah memahami materi yang sudah
diberikan.

E. WAWANCARA TEMAN SEJAWAT


Mengulangi kembali pembelajaran yang telah
di berikan oleh guru di rumah secara terus
menerus hingga dia memahami materi atau
soal yang di berikan oleh guru

2. Siswa kurang Hasil Literatur yang didapat : Setelah dianalisis lagi masalah siswa
memahami materi A. Menurut Beatus Mendelson Laka , Jemmi kurang memahami materi tentang
tentang anatomi Burdam & Elizabet Kafiar (2020) Role of anatomi fisiologi system
Parents in mproving Geogaphy Learning kardiovaskuler yang berhubungan
fisiologi system
Motivation Imanuel Agung Samofa High sangat erat dengan pengukuran
kardiovaskuler tekanan darah adalah
School vol 1 No2
yang berhubungan 1. Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi 1. Daya ingat siswa yang kurang
sangat erat dengan motivasi belajar siswa ialah: diasah
pengukuran - Minat terhadap bidang ilmu yang 2. Kurangnya aprisasi guru saat
tekanan darah dipelajarinya siswa berhasil menghafal
- Orientasinya dalam mengikuti pendidikan bagian-bagian anatomi secara
tinggi. baik dan benar
2. Sementara untuk faktorfaktor ekstrinsiknya 3. Kurangnya dukungan dan
ialah: motivasi inovasi dalam
- Kualitas guru dosen yang mengajar membuat mata ajar yang seru
- Bobot materi kuliah yang diajarkan dan menarik.
- Metode perkuliahan yang digunakan dosen 4. Kurangnya pemahaman guru
- Kondisi dan suasana ruang kuliah tentang karakteristik siswa
- Fasilitas perpustakaan yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa.

B. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA


SEKOLAH
Guru harus memahami karakteristik siswa
sehingga bisa menerapkan metode dan media
belajar yg cocok untuk siswanya.
C. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA
KURIKULUM
Mereview kembali materi pelajaran yang
diberikan

D. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KESISWAAN
Memberikan kesempatan waktu untuk
mendampingi siswa tersebut menjelaskan
ulang tentang materi tersebut, karna seorang
guru harus bisa memahami kemampuan
siswa yang berbeda-beda.

E. HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN


SEJAWAT
Menanyakan kembali apakah siswa
sulit/tidak memahami materi yang telah di
berikan sehingga guru dapat mengulangi
materi yang kurang di mengerti oleh siswa
tersebut
3. Siswa cenderung Hasil literatur yang didapat : Setelah dianalisis lagi masalah siswa
pasif dalam diskusi A. Menurut yang di tulis oleh Hardianty M, cenderung pasif dalam diskusi
kelompok untuk (2017) tentang FAKTOR-FAKTOR YANG kelompok untuk materi pengukuran
tekanan darah adalah
membahasa materi MEMPENGARUHI KEPASIFAN DAN
1. Kurangnya inovasi cara mengajar
pengukuran tekanan KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN guru sehingga terkesan monoton
darah MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 1 bagi siswa
BALUSU. DIPLOMA THESIS, FMIPA 2. Guru kurang mendalami karakter
http://eprints.unm.ac.id/6115/ siswa sehingga siswa tidak punya
1. Cara mengajar guru yang monoton dan ketertarikan dalam pembelajaran
3. Guru hanya berfokus pada siswa
kurang inovatif
yang aktif sebagian siswa merasa
2. Siswa yang malu atau yang takut bertanya kurang percaya diri
3. Malas untuk mengerjakan soal-soal 4. Kurangnya apresiasi kepada
4. Siswa yang kurang paham materi siswa sehingga membuat siswa
5. Tidak adanya ketertarikan siswa dalam tersebut pasif dalam
pembelajaran pembelajaran
6. Ketika melihat teman yang lebih aktif
membuat siswa yang lain akan kurang
percaya diri

B. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA


SEKOLAH
Dengan cara menjadi teladan yang baik bagi
siswanya serta mengenali karakter,
kepribadian dan lingkungan sekitar.

C. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KURIKULUM
Caranya lebih intens untuk melakukan
interaksi komunikasi dan tanya-jawab kepada
siswa/i tersebut

D. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KESISWAAN
1. Mengenali peserta didik lebih dalam.
2. Pahami tempramen peserta didik
3. Perhatikan tutur kata, sikap, perasaan dan
perilaku peserta didik
4. Mencoba masuk kedunia peserta didik
5. Komunikasi dua arah
6. Memahami lingkungan sekitar peserta didik
7. Mengikutsertakan peserta didik pada
program pengembangan diri

E. HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN


SEJAWAT
Sering berkomunikasi dengan siswa
merupakan salah satu cara agar kita dapat
mengenali karakteristik siswa dan bisa
menjalin relasi antara murid dan guru agar
lebih baik sehingga siswa dapat terbuka
kepada guru pada saat siswa tersebut
mendapatkan masalah di dalam keluarga atau
antar teman, dan dengan relasi yang bagus
siswa akan menjadikan guru sebagai teman
berbicara untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dia hadapi
4. Siswa tidak fokus Hasil literatur yang didapat: Setelah dianalisis lagi masalah siswa
atau lebih banyak A. Menurut Aviana, R., & Hidayah, F. (2015). tidak fokus atau lebih banya
bercanda dengan Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa bercanda dengan teman pada saat
Terhadap Daya Pemahaman Materi Pada pembelajaran berlangsung adalah
teman pada saat
Pembelajaran Kimia Di Sma Negeri 2 Batang., 1. Kurangnya keterampilan guru
pembelajaran 3(1), 30–33. dalam mengelola kelas
berlangsung https://doi.org/10.26714/jps.3.1.2015.30-33 sehingga metode pembelajaran
Siswa yang tidak dapat memfokuskan pikiran yang diberikan bersifat
terhadap materi pembelajaran disebabkan oleh monoton
beberapa hal misalnya: guru yang mengajar 2. Dalam menyampaikan materi
dengan metode pembelajaran klasikal atau metode yang digunkan masih
kelompok menyebabkan siswa dianggap metode ceramah dan teori
memiliki kemampuan berpikir yang sama; 3. Siswa kurang menyukai
kurangnya keterampilan guru di dalam pembeljaran tersebut karna
mengelola kelas sehingga metode terlalu banyak teori atau
pembelajaran yang diberikan bersifat monoton terlalu banyak praktik
dan kurang bervariasi sehingga menyebabkan 4. Beberpa faktor yang
siswa menjadi pasif dan hanya mengandalkan mempengaruhi adalah
guru; dan ditambah suasana di kelas yang keadaan jasmani dan rohani
panas, sesak, dan terkadang bising yang yang kurang fit atau tidak
memunculkan gangguan suara sehingga stabil bisa karna masalah
suasana di kelas menjadi sangat tidak nyaman diluar sekolah
dan kondusif untuk belajar

B. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA


SEKOLAH
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar dan
rendahnya minat siswa terhadap mata
pelajaran

C. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KURIKULUM
Factor yang membuatanak jadi mengobrol di
kelas adalah karena sistem pembelajaran yang
membosankan dan siswa belum tahu arti
disiplin
D. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA
KESISWAAN
1. Rendahnya motivasi dalam belajar
2. Rendahnya minat siswa terhadap mata
pelajaran tersebut
3. Merasa tidak nyaman di ruang kelas
4. Kondisi tubuh yang kurang sehat

E. HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN


SEJAWAT
1. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar
2. Rendahnya minat siswa dalam terhadap
mata pelajaran di kelas
5. Siswa punya Hasil literatur yang didapat : Setelah dianalisis lagi siswa punya
kebiasaan tidak A. Artikel dari RUMAH SAKIT JIWA DAERAH kebiasaan tidak menggunakan APD
menggunakan APD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (Alat Pelindung Diri) secara lengkap
dan benar adalah :
(alat pelindung diri) yang di post pada tahun 2017. FUNGSI
1. Kurangnya pemahaman
secara lengkap dan PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) pentingnya menggunakan APD
benar BAGI PETUGAS KESEHATAN pada saat melakukan praktek
https://rsj.babelprov.go.id/content/fungsi- 2. Merasa kurang percaya diri
penggunaan-alat-pelindung-diri-apd-bagi- jika menggunakan APD karena
petugas-kesehatan menurut siswa itu tidak modis
1. Jenis Alat Pelindung Diri (APD) 3. Guru tidak memberikan
contoh yang benar dalam cara
a. Sarung tangan
pemakaian APD
Sarung tangan harus selalu dipakai 4. Guru tidak menjelaskan
oleh petugas sebelum kontak dengan secara rinci apa itu APD
darah atau semua jenis cairan tubuh,
sekret ekskreta dan benda yang
terkontaminasi.
b. Pelindung wajah/masker kacamata
Jenis alat yang digunakan meliputi
masker, kaca mata,atau pelindung
wajah digunakann sesuai
kemungkinan percikan darah selama
tindakan berlangsung.
c. Penutup kepala
Tujuan pemakaian tutup kepala adalah
mencegah jatuhnya mikroorganisme
yang ada dirambut dan kulit kepala
petugas terhadap alat- alat / daerah
steril dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala / rambut petugas
dari percikan bahan – bahan dari
pasien.
d. Gaun pelindung (baju kerja/celemek)
Tujuan pemakaian gaun pelindung
adalah melindungi petugas dari
kemungkinan genangan atau percikan
darah cairan tubuh lain yang dapat
mencemari baju atau seragam
e. Sepatu pelindung
Tujuan pemakaian adalah melindungi
kaki petugas dari tumpahan/ percikan
darah atau cairan tubuh lainnya dan
mencegah dari kemungkinan tusukan
benda tajam atau kejatuhan alat
kesehatan

B. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA


SEKOLAH
Selalu mengingatkan dalam segala kegiatan
untuk mengurangi resiko kecelakaan

C. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KURIKULUM
Tanggapan saya sangat tidak baik dan sikap
saya terhadap siswa/i dengan cara
mengingatkan kembali agar membiasakan
menggunakan APD dan memberikan
penjelasan apabila tidak menggunakan APD
terhadap dampak yang akan di alami siswa/i
tersebut

D. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KESISWAAN
Karena siswa menganggap APD itu adalah hal
yang tidak penting dan dianggap tidak keren
di era mereka, membuat kepercayaan diri
mereka menurun.
Bagaimana guru harus bersikap?
1. Memberikan penjelasan kepada siswa
penting nya APD.
2. Menegur siswa yang tidak memakai APD
3. Guru memberi kan contoh memakai APD
agar ditiru oleh siswa tersebut

E. HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN


SEJAWAT
APD dalam pembelajaran yang mengharuskan
siswa memakainya sangat penting karna itu
merupakan standar keselamatan yang di
berikan sekolah/guru kepada siswa agar siswa
terhindar dari kecelakaan pada saat
praktikum yang dapat membahayakan
keselamatannya
Guru wajib memberikan teguran keras kepada
siswa yang tidak memakai APD karna
keselamatan siswa adalah tanggung jawab
seorang guru
6. Sebagian siswa Hasil literatur yang didapat : Setelah dianalisis lagi masalah
masih salah dalam A. Menurut Nasional Hendrik Stiyawan , sebagian siswa masih salah dalam
menetukan hasil Mansur , Viva Maiga Mahliafa Noor (2018) menentukan hasil pengukuran
Dampak Tidak Patuh Terhadap Pelaksanaan tekanan darah
pengukuran tekanan
SOP Alur Rawat Jalan di Rumah Sakit “X”
darah 1. Sikap, niat individu dan
Malang Vol 2 No. 1
motifasi menjadi faktor dari
https://www.scilit.net/article/
kesulitan siswa dalam
def736cd303900aadd09c15798275378
menentukan hasil praktek
2. Kurangnya evaluasi saat siswa
Dalam (Lailatul, 2009; Maria & Tantri,
2016). Kepatuhan dalam menjalankan SOP
dipengaruhi oleh faktor internal dan selsai praktik
eksternal. Faktor internal antara lain, sikap, 3. Banyaknya langkah- langkah
niat, pengetahuan, persepsi. Sedangkan sop yang harus siswa
faktor eksternal meliputi, lingkungan kerja, lakukaan sesuai urutan
beban kerja. Sikap (attitude toward 4. Dengan karakeristik siswa
behavioral),perilaku seseorang dipengaruhi yang berbeda-beda dalam gaya
oleh banyak faktor, antara lain sikap, latar belajarnya membuat
belakang individu, stimulus, status pribadi lemampuan dalam tindakan
dan motivasi. praktik pun berbeda-beda.
5. Kurangnya fasilitas alat alat
B. Menurut Nazvia Loekqijana, AK, Janik 2014, kurang memadai saat praktik
'Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan keperawatan
Pelaksanaan SOP Asuhan Keperawatan di
ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri', Vol.
28, No. 1.
file:///C:/Users/USER/Downloads/513-
Article%20Text-1762-2-10-
20150515%20(1).pdf
Hasil penelitian juga memberikan gambaran
tentang kepatuhan perawat dalam
pelaksanaan SOP masih kurang hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja perawat
terhadap kepatuhan pelaksanaan SOP
meliputi: usia, lama kerja,tingkat pendidikan,
motivasi dan persepsi.

C. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA


SEKOLAH
Dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan
D. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA
KURIKULUM
Guru harus terus memantau setiap proses
kegiatan praktek agar siswa/i tetap fokus
terhadap praktek yang di jalankan

E. HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA


KESISWAAN
1. Suasana belajar yang kondusif
2. Memberikan materi dengan cara inovatif
3. Menciptakan suasana praktek dengan
suasana yang nyaman

F. HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN


SEJAWAT
1. Siswa harus selalu fokus dalam
memahami materi atau pelajaran yang
dijelaskan oleh guru
2. Harus berani dalam mempraktikkan hasil
yang sudah dia pelajari dan tidak boleh
ragu atau takut
LAMPIRAN TERKAI DENGAN WAWANCARA

1. WAWANCARA MENGGUNAKAN FORMAT DARING YAITU


GOOGLE FORMULIR. BERIKUT LINK PERTANYAANNYA
https://forms.gle/bzyhvoieCQbJ8VCX7

2. IZIN WAWANCARA NARASUMBER


a. KEPALA SEKOLAH
b. WAKASEK KURIKULUM

c. WAKASEK KESISWAAN
d. TEMAN SEJAWAT

Anda mungkin juga menyukai