Anda di halaman 1dari 37

Hujan

Artikel ini berisi tentang presipitasi. Untuk kegunaan lain, lihat Hujan (disambiguasi).

Corong hujan di bawah badai petir.

Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti
salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui
suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses
kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba
di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh
menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah
presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara
penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan
awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar),
hingga bola kecil (butir kecil).

Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi
yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada
kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif (awan
dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi
ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas lembah
meningkat di sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembap
mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin
pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah
lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf monsun,
atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah sumber
utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman
ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan
dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar
cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.

Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan
intensitasnya di bawah angin perkotaan. Pemanasan global juga mengakibatkan perubahan pola
hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan suasana kering di
wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan penyedia utama air tawar di
planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah 990 millimetre (39 in). Sistem
pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim Köppen menggunakan curah hujan
rata-rata tahunan untuk membantu membedakan kawasan-kawasan iklim. Antarktika adalah
benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana,
besi, neon, dan asam sulfur.

Pembentukan
Udara lembap

Udara berisikan uap air dan sejumlah air dalam massa udara kering, disebut Rasio Pencampuran,
diukur dalam satuan gram air per kilogram udara kering (g/kg).[1][2] Jumlah kelembapan di udara
juga disebut sebagai kelembapan relatif; yaitu persentase total udara uap air yang dapat bertahan
pada suhu udara tertentu.[3] Jumlah uap air yang dapat ditahan udara sebelum melembap (100%
kelembapan relatif) dan membentuk awan (sekumpulan air kecil dan tampak dan partikel es yang
tertahan di atas permukaan Bumi)[4] bergantung pada suhunya. Udara yang lebih panas memiliki
lebih banyak uap air daripada udara dingin sebelum melembap. Karena itu, satu-satunya cara
untuk melembapkan udara adalah dengan mendinginkannya. Titik embun adalah suhu yang
dicapai dalam pendinginan udara untuk melembapkan udara tersebut.[5]

Ada empat mekanisme utama dalam pendinginan udara hingga titik embunnya: pendinginan
adiabatik, pendinginan konduktif, pendinginan radiasional, dan pendinginan evaporatif.
Pendinginan adiabatik terjadi ketika udara naik dan menyebar.[6] Udara dapat naik karena
konveksi, gerakan atmosfer berskala besar, atau perintang fisik seperti pegunungan
(pengangkatan orografis). Pendinginan konduktif terjadi ketika udara bertemu permukaan yang
lebih dingin,[7] biasanya tertiup dari satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari permukaan
air ke daratan yang lebih dingin. Pendinginan radiasional terjadi karena emisi radiasi inframerah
yang muncul akibat udara ataupun permukaan di bawahnya.[8] Pendinginan evaporatif terjdai
ketika kelembapan masuk dalam udara melalui penguapan, sehingga memaksa suhu udara
mendingin hingga suhu bulb basah, atau mencapai titik kelembapan.[9]

Cara utama uap air dapat bergabung dengan udara adalah ketika angin berkonvergensi ke
wilayah gerakan ke atas,[10] presipitasi atau virga yang jatuh dari atas,[11] pemanasan siang hari
yang menguapkan air dari permukaan laut, badan air atau tanah basah,[12] transpirasi tumbuhan,
[13]
udara dingin atau kering yang bergerak di perairan panascool or dry air moving over warmer
water,[14] dan udara yang naik di pegunungan.[15] Uap air biasanya mulai mengembun di nuklei
kondensasi seperti debu, es, dan garam untuk membentuk awan. Bagian-bagian tinggi front
cuaca (tiga dimensi)[16] memaksa wilayah luas melakukan gerakan ke atas di atmosfer Bumi
sehingga membentuk dek awan seperti altostratus atau sirostratus.[17] Stratus adalah dek awan
stabil yang terbentuk ketika udara dingin dan stabil terperangkap di bawah massa udara panas.
Awan ini juga dapat terbentuk akibat pengangkatan kabut adveksi ketika kondisi berangin.[18]

Koalesensi
Bentuk butir hujan menurut ukurannya

Koalesensi terjadi ketika butir air bergabung membentuk butir air yang lebih besar, atau ketika
butir air membeku menjadi kristal es yang dikenal sebagai proses Bergeron. Resistensi udara
mengakibatkan butiran air mengambang di awan. Ketika turbulensi udara terjadi, butiran air
bertabrakan dan menghasilkan butiran yang lebih besar. Butiran air besar ini turun dan
koalesensi terus berlanjut, sehingga butiran menjadi cukup berat untuk melawan resistensi udara
dan jatuh sebagai hujan. Koalesensi umumnya sering terjadi di awan atas titik beku dan dikenal
sebagai proses hujan hangat.[19] Di awan bawah titik beku, kristal es mulai jatuh ketika memiliki
massa yang cukup. Umumnya, kristal membutuhkan massa yang lebih besar daripada koalesensi
yang terjadi antara kristal dan butiran air sekitarnya. Proses ini bergantung kepada suhu, karena
butiran air superdingin hanya ada di awan bawah titik beku. Selain itu, karena perbedaan suhu
yang besar antara awan dan permukaan, kristal-kristal es ini bisa mencair ketika jatuh dan
menjadi hujan.[20]

Butiran hujan memiliki beragam ukuran mulai dari diameter rata-rata 01 millimetre (0.039 in)
hingga 9 millimetre (0.35 in), di atas itu butiran akan terpisah-pisah. Butiran kecil disebut butiran
awan dan berbentuk bola. Butiran hujan besar semakin pepat di bawah seperti roti hamburger,
butiran terbesar berbentuk mirip parasut.[21] Berbeda dengan kepercayaan masyarakat, bentuk
butir hujan yang asli justru tidak mirip air mata.[22] Butiran hujan terbesar di Bumi tercatat di
Brasil dan Kepulauan Marshall pada tahun 2004—beberapa di antaranya sebesar 10 millimetre
(0.39 in). Ukuran besar ini disebabkan oleh pengembunan partikel asap besar atau tabrakan
antara sekelompok kecil butiran dengan air tawar yang banyak.[23]

Intensitas dan durasi hujan biasanya berkaitan terbalik yang berarti badai intensitas tinggi
memiliki durasi pendek dan badai intensitas rendah memiliki durasi panjang.[24][25] Butir hujan
pada hujan es cair cenderung lebih besar daripada butiran hujan lain.[26] Butir hujan jatuh pada
kecepatan terminalnya, lebih besar untuk butiran besar karena massanya yang lebih besar
terhadap rasio tarikan. Di permukaan laut tanpa angin, gerimis 05 millimetre (0.20 in) jatuh
dengan kecepatan 2 metre per detik (4.5 mph), sementara butiran besar 5 millimetre (0.20 in)
jatuh pada kecepatan 9 metre per detik (20 mph).[27] Suara butir hujan menabrak air disebabkan
oleh gelembung air berosilasi di bawah air.[28][29] Kode METAR untuk hujan adalah RA,
sementara kode untuk hujan deras adalah SHRA.[30]

Aktivitas frontal

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Front cuaca

Hujan stratiform (perintang hujan besar dengan intensitas yang relatif sama) dan dinamis (hujan
konvektif yang alaminya deras dengan perubahan intensitas besar dalam jarak pendek) terjadi
sebagai akibat dari naiknya udara secara perlahan dalam sistem sinoptis (satuan cm/detik),
seperti di sekitar daerah front dingin dan dekat front panas permukaan. Kenaikan sejenis juga
terjadi di sekitar siklon tropis di luar dinding mata, dan di pola hujan sekitar siklon lintang
tengah.[31] Berbagai jenis cuaca dapat ditemukan di sepanjang front tutupan dengan kemungkinan
terjadinya badai petir, namun biasanya jalur mereka dikaitkan dengan penguapan massa air.
Front tutupan biasanya terbentuk di sekitar daerah bertekanan rendah.[17] Hal yang memisahkan
curah hujan dari presipitasi lainnya, seperti butir es dan salju, adalah adanya lapisan tebal udara
yang tinggi dengan suhu di atas titik cair es, yang mencairkan hujan beku sebelum mencapai
tanah. Jika ada lapisan dangkal dekat permmukaan yang suhunya di bawah titik beku, hujan beku
(hujan yang membeku setelah bersentuhan dengan permukaan di lingkungan sub-beku) akan
terjadi.[32] Hujan es semakin jarang terjadi ketika titik beku di atas atmosfer melebihi ketinggian
11.000 kaki (3,400 m) di atas permukaan laut.[33]

Konveksi

Hujan konvektif

Hujan konvektif, atau hujan deras, berasal dari awan konvektif seperti kumulonimbus atau
kumulus kongestus. Hujan ini jatuh deras dengan intensitas yang cepat berubah. Hujan konvektif
jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat, karena awan konvektif memiliki
bentangan horizontal terbatas. Sebagian besar hujan di daerah tropis bersifat konvektif; namun,
selain hujan konvektif, hujan stratiform juga diduga terjadi.[31][34] Graupel dan hujan es
menandakan konveksi.[35] Di lintang tengah, hujan konvektif berselang-seling dan sering
dikaitkan dengan batasan baroklinis seperti front dingin, garis squall, dan front panas.[36]
Efek orografis

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengangkatan orografis, Jenis hujan (meteorologi),
dan Klimatologi hujan Amerika Serikat

Hujan orografis

Hujan orografis terjadi di sisi atas angin pegunungan dan disebabkan oleh gerakan udara lembap
berskala besar ke atas melintasi pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan kondensasi
adiabatik. Di daerah berpegunungan dunia yang mengalami angin relatif tetap (misalnya angin
dagang), iklim yang lebih lembap biasanya lebih menonjol di sisi atas angin gunung daripada sisi
bawah angin gunung. Kelembapan tidak ada karena pengangkatan orografis, meninggalkan udara
yang lebih kering (lihat angin katabatik) di sisi bawah angin yang menurun dan menghangatkan
serta menjadi tempat pengamatan bayangan hujan.[15]

Di Hawaii, Gunung Wai'ale'ale, di pulau Kauai, terkenal karena curah hujannya yang ekstrem
dan memiliki curah hujan rata-rata tahunan tertinggi kedua di dunia, 460 inci (12,000 mm).[37]
Sistem badai Kona membasahi negara bagian ini dengan hujan deras antara Oktober dan April.[38]
Iklim setempat bervariasi di masing-masing pulau karena topografinya, terbagi menjadi kawasan
atas angin (Koʻolau) dan bawah angin (Kona) berdasarkan lokasi relatif terhadap pegunungan
tinggi. Sisi atas angin memaparkan wilayah timur terhadap angin dagang timur laut dan
menerima lebih banyak hujan; sisi bawah angin lebih kering dan cerah, dengan sedikit hujan dan
cakupan awan.[39]

Di Amerika Selatan, untaian pegunungan Andes menghalangi kelembapan Pasifik yang datang
ke benua ini, mengakibatkan iklim gurun di bawah angin melintasi Argentina Barat. [40]
Pegunungan Sierra Nevada menciptakan efek yang sama di Amerika Utara denngan membentuk
Great Basin dan Gurun Mojave.[41][42]

Wilayah tropis
Penyebaran hujan bulanan di Cairns memperlihatkan batas musim hujan di daerah tersebut
Lihat pula: Monsun dan Siklon tropis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Musim hujan

Musim hujan adalah masa dalam suatu tahun yang terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika
sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.[43] Istilah musim
hijau juga kadang digunakan sebagai eufemisme oleh pihak pariwisata.[44] Wilayah dengan
musim hujan tersebar di beberapa kawasan tropis dan subtropis.[45] Iklim dan wilayah sabana
dengan cuaca monsun memiliki musim panas hujan dan musim dingin kemarau. Hutan hujan
tropis teknisnya tidak memiliki musim kemarau atau hujan, karena hujan tersebar merata
sepanjang tahu.[46] Sejumlah daerah dengan musim hujan akan mengalami jeda dalam
pertengahan musim hujan ketika zona konvergensi intertropis atau truf monsun bergerak ke
kutub dari lokasinya selama pertengahan musim panas.[24] Ketika musim hujan terjadi selama
musim panas, hujan lebih sering turun selama akhir sore dan awal malam. Musim hujan adalah
masa ketika kualitas udara[47] dan air segar membaik,[48][49] dan tanaman tumbuh subur.

Siklon tropis, sumber curah hujan sangat deras, terdiri dari massa udara besar beberapa ratus mil
dengan tekanan rendah di pusatnya dan angin bertiup ke pusat searah jarum jam (belahan Bumi
selatan) atau berlawanan arah jarum jam (belahan Bumi utara).[50] Meski siklon dapat
mengakibatkan kematian dan kerusakan properti yang besar, inilah faktor penting dalam
penguasaan hujan atas suatu daerah, karena siklon dapat membawa hujan yang sangat
dibutuhkan di wilayah kering.[51] Wilayah di sepanjang jalurnya dapat menerima jatah hujan
setahun penuh melalui satu kali peristiwa siklon tropis.[52]

Pengaruh manusia
Citra Atlanta, Georgia memperlihatkan penyebaran suhu, warna biru berarti suhu dingin, merah
hangat, dan putih panas.
Lihat pula: Pemanasan global dan Pulau panas perkotaan

Zat partikulat yang dihasilkan oleh gas buang mobil dan sumber-sumber polusi lain membentuk
nuklei kondensasi awan, yang mendorong pembentukan awan dan meningkatnya kemungkinan
hujan. Akibat polusi lalu lintas penglaju dan komersial menumpuk sepanjang minggu,
kemungkinan hujan meningkat: hujan memuncak pada Sabtu setelah lima hari penumpukan
polusi. Di daerah padat penduduk dekat pesisir, seperti Pesisir Timur Amerika Serikat,
dampaknya bisa dramatis: ada kemungkinan hujan 22% lebih tinggi pada hari Sabtu daripada
Senin.[53] Dampak pulau panas perkotaan memanaskan kota sebesar 06 °C (10.8 °F) hingga 56 °C
(100.8 °F) di atas kawasan pinggiran kota dan pedesaan sekitarnya. Panas tambahan ini
mendorong gerakan yang lebih besar ke atas dan menyebabkan aktivitas hujan deras dan badai
petir tambahan. Tingkat curah hujan di bawah angin kota meningkat antara 48% dan 116%.
Sebagai akibat pemanasan ini, curah hujan bulanan 28% lebih besar antara 20 mil (32 km)
hingga 40 mil (64 km) di bawah angin kota, jika dibandingkan dengan atas angin.[54] Sejumlah
kota mengakibatkan curah hujan total meningkat sebesar 51%.[55]

Anomali suhu permukaan rata-rata pada periode 1999 hingga 2008 dibandingkan dengan suhu
rata-rata dari 1940 hingga 1980

Suhu yang meningkat cenderung meningkatkan penguapan yang dapat mendorong lebih banyak
hujan. Jumlah peristiwa hujan meningkat di daratan sebelah utara 30°N sejak 1900 hingga 2005,
namun mulai menurun di kawasan tropis sejak 1970-an. Di seluruh dunia, tidak ada
kecenderungan presipitasi keseluruhan secara statistik dalam satu abad terakhir, meski
kecenderungan hujan bervariasi menurut daerah dan waktunya. Wilayah timur Amerika Utara
dan Selatan, Eropa Utara, dan Asia Tengah semakin basah, Sahel, Mediterania, Afrika bagian
Selatan, dan beberapa bagian Asia Selatan semakin kering. Terjadi peningkatan jumlah peristiwa
hujan deras di berbagai daerah dalam satu abad terakhir, termasuk peningkatan sejak 1970-an
akibat banyaknya kekeringan—khususnya di wilayah tropis dan subtropis. Perubahan curah
hujan dan penguapan di samudra diakibatkan oleh berkurangnya salinitas di perairan lintang
tengah dan tinggi (berarti lebih banyak hujan) dan meningkatnya salinitas di lintang rendah
(berarti sedikit hujan dan/atau banyak penguapan). Di daratan Amerika Serikat, total curah hujan
tahunan meningkat dengan tingkat rata-rata 6,1 persen per abad sejak 1900, dengan peningkatan
tertinggi terjadi di wilayah iklim Tengah Utara Timur (11,6 persen per abad) dan Selatan
(11,1 persen). Hawaii adalah satu-satunya wilayah yang mengalami penurunan (-9,25 persen).[56]

Upaya mempengaruhi cuaca yang paling sukses adalah penyemaian awan yang melibatkan
teknik peningkatan presipitasi musim dingin di atas pegunungan dan mengurangi hujan es.[57]

Karakteristik

Ikatan badai petir terlihat di tampilan radar cuaca


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ikatan hujan

Ikatan hujan adalah wilayah awan dan presipitasi yang panjang. Gelombang hujan dapat bersifat
stratiform atau konvektif,[58] dan terbentuk akibat perbedaan suhu. Jika dilihat melalui pencitraan
radar cuaca, perpanjangan presipitasi ini disebut sebagai struktur terikat.[59] Ikatan hujan
mendahului front tutupan panas dan front panas dikaitkan dengan gerakan lemah ke atas,[60] dan
cenderung lebar serta bersifat stratiform.[61]

Ikatan hujan yang muncul dekat dan mendahului front dingin bisa jadi merupakan garis squall
yang mampu menghasilkan tornado.[62] Ikatan hujan yang dikaitkan dengan front dingin dapat
dibelokkan oleh pegunungan lurus terhadap orientasi front karena pembentukan jet penghalang
tingkat rendah.[63] Ikatan badai petir dapat terbentuk bersama angin laut dan angin darat jika
kelembapan yang diperlukan untuk membentuknya ada pada saat itu. Jika ikatan hujan angin laut
cukup aktif mendahului front dingin, mereka mampu menutupi lokasi front dingin tersebut.[64]

Ketika siklon menutupi langit, sebuah truf udara panas tinggi (trough of warm air aloft), atau
"trowal", akan terjadi akibat angin selatan yang kuat di perbatasan timurnya berputar-putar tinggi
mengitari kawasan timur lautnya, dan mengarah ke periferi (juga disebut sabuk pengangkut
panas) barat lautor, memaksa truf permukaan berlanjut ke sektor dingin lengkungan yang sama
menuju front tutupan. Trowal menciptakan bagian dari siklon tutupan yang disebut sebagai
kepala koma, karena bentuk awan pertengahan troposfer seperti koma yang menyertai fenomena
ini. Ini juga bisa menjadi fokus atas presipitasi lokal yang deras, dengan kemungkinan badai petir
jika atmosfer di sepanjang trowal cukup stabil untuk menciptakan konveksi.[65] Pengikatan di
dalam pola presipitasi kepala koma suatu siklon ekstratropis dapat menandakan hujan deras.[66]
Di balik siklon ekstratropis pada musim gugur dan dingin, ikatan hujan dapat terbentuk di bawah
angin permukaan air panas seperti Danau-Danau Besar. Di bawah angin kepulauan, ikatan hujan
deras dan badai petir dapat terbentuk karena konvergensi angin tingkat rendah di bawah angin
batas pulau. Di lepas pantai California, hal ini terjadi ketika adanya peningkatan front dingin.[67]

Ikatan hujan dengan siklon tropis memiliki orientasi melengkung. Siklon tropis berisikan hujan
deras dan badai petir yang, bersama dinding mata dan mata, membentuk hurikan atau badai
tropis. Batas ikatan hujan di sekitar siklon tropis dapat membantu menentukan intensitas siklon
tersebut.[68]

Keasaman

Siklus hujan asam


Lihat pula: Hujan asam

pH hujan selalu bervariasi yang umumnya dikarenakan daerah asal hujan tersebut. Di pesisir
timur Amerika, hujan yang berasal dari Samudra Atlantik biasanya memiliki pH 5,0-5,6; hujan
yang berasal dari seberang benua (barat) memiliki pH 3,8-4,8; dan badai petir lokal memiliki pH
serendah 2,0.[69] Hujan menjadi asam karena keberadaan dua asam kuat, yaitu asam belerang
(H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Asam belerang berasal dari sumber-sumber alami seperti
gunung berapi dan lahan basah (bakteri penghisap sulfat); dan sumber-sumber antropogenik
seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pertambangan yang mengandung H2S. Asam nitrat
dihasilkan oleh sumber-sumber alami seperti petir, bakteri tanah, dan kebakaran alami; selain itu
juga sumber-sumber antropogenik seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pembangkit listrik.
Dalam 20 tahun terakhir, konsentrasi asam nitrat dan asam belerang dalam air hujan telah
berkurang yang dikarenakan adanya peningkatan amonium (terutama amonia dari produksi
ternak) yang berperan sebagai penahan hujan asam dan meningkatkan pH-nya.[70]
Pengelompokan iklim Köppen

Peta iklim Köppen-Geiger terbaru[71]


██ Af ██ BWh ██ Csa ██ Cwa ██ Cfa ██ Dsa ██ Dwa ██ Dfa ██ ET
██ Am ██ BWk ██ Csb ██ Cwb ██ Cfb ██ Dsb ██ Dwb ██ Dfb ██ EF
██ Aw ██ BSh ██ Cfc ██ Dsc ██ Dwc ██ Dfc
██ BSk ██ Dsd ██ Dwd ██ Dfd
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengelompokan iklim Köppen

Klasifikasi Köppen bergantung pada nilai suhu dan presipitasi rata-rata bulanan. Bentuk
klasifikasi Köppen yang umum digunakan memiliki lima jenis utama mulai dari A hingga E.
Jenis utama tersebut adalah A, tropis; B, kering; C, sejuk lintang menengah; D, dingin lintang
menengah; dan E, kutub. Lima klasifikasi utama ini dapat dibagi lagi menjadi klasifikasi
sekunder seperti hutan hujan, monsun, sabana tropis, subtropis lembap, daratan lembap, iklim
lautan, iklim mediterania, stepa, iklim subarktik, tundra, daratan es kutub, dan gurun.

Hutan hujan ditandai dengan curah hujan tinggi yang minimum normal tahunnya antara
1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in).[72] Sebuah sabana tropis adalah bioma
daratan rumput yang terletak di kawasan iklim semi-gersang hingga semi-lembap di lintang
subtropis dan tropis dengan curah hujan antara 750 millimetre (30 in) dan 1.270 millimetre
(50 in) per tahun. Sabana tropis tersebar di Afrika, India, wilayah utara Amerika Selatan,
Malaysia, dan Australia.[73] Zona iklim subtropis lembap adalah daerah yang hujan musim
dinginnya dikaitkan dengan badai besar yang diarahkan angin westerlies dari barat ke timur.
Kebanyakan hujan musim panas terjadi selama badai petir dan siklon tropis.[74] Iklim subtropis
lembap terletak di daratan sebelah timur, antara lintang 20° dan 40° derajat dari khatulistiwa.[75]

Iklim lautan (atau oseanik/maritim) dapat dijumpai di sepanjang pesisir barat di lintang tengah
seluruh benua di dunia, berbatasan dengan lautan dingin dan wilayah tenggara Australia, dan
memiliki presipitasi besar sepanjang tahun.[76] Iklim mediterania membentuk iklim benua di
Cekungan Mediterania, sebagian wilayah barat Amerika Utara, sebagian Australia Barat dan
Selatan, wilayah barat daya Afrika Selatan dan sebagian wilayah tengah Chili. Iklim ini ditandai
oleh musim panas yang panas dan kering dan musim dingin yang dingin dan basah.[77] Stepa
adalah daratan rumput kering.[78] Iklim subarktik bersifat dingin dengan permafrost abadi dan
presipitasi kecil.[79]

Pengukuran
Alat ukur

Pengukur hujan standar


Lihat pula: Pengukur hujan, Disdrometer, dan Pengukur salju

Cara standar untuk mengukur curah hujan atau curah salju adalah menggunakan pengukur hujan
standar, dengan variasi plastik 100-mm (4-in) dan logam 200-mm (8-in).[80] Tabung dalam diisi
dengan 25 mm (0.98 in) hujan, limpahannya mengalir ke tabung luar. Pengukur plastik memiliki
tanda di tabung dalam hingga resolusi 025 mm (0.98 in), sementara pengukur logam
membutuhkan batang yang dirancang dengan tanda 025 mm (0.98 in). Setelah tabung dalam
penuh, isinya dibuang dan diisi dengan air hujan yang tersisa di tabung luar sampai tabung luar
kosong, sehingga menjumlahkan total keseluruhan sampai tabung luar kosong.[81] Jenis
pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang populer (pengukur termurah dan paling
rentan), ember miring, dan beban.[82] Untuk mengukur curah hujan dengan cara yang murah,
kaleng silindris dengan sisi tegak dapat dipakai sebagai pengukur hujan jika dibiarkan berada di
tempat terbuka, namun akurasinya bergantung pada penggaris yang digunakan untuk mengukur
hujan. Semua pengukur hujan tadi dapat dibuat sendiri dengan pengetahuan yang memadai.[83]

Ketika penghitungan curah hujan dilakukan, berbagai jaringan muncul di seluruh Amerika
Serikat dan tempat lain ketika penghitungan curah hujan dapat dikirimkan melalui Internet,
seperti CoCoRAHS atau GLOBE.[84][85] Jika jariingan Internet tidak tersedia di daerah tempat
tinggal, stasiun cuaca terdekat atau kantor meteorologi akan melakukan penghitungan. [86]

Satu milimeter curah hujan sama dengan satu liter air per meter persegi. Ini menyederhanakan
penghitungan kebutuhan air untuk pertanian.[87]

Sensor jarak jauh

Lihat pula: Radar cuaca

Akumulasi curah hujan 24 jam di radar Val d'Irène, Kanada Timur. Zona tanpa data di timur dan
barat daya disebabkan adanya sorotan sinar dari pegunungan. (Sumber: Environment Canada)

Salah satu kegunaan utama radar cuaca adalah mampu menilai jumlah curah hujan yang jatuh di
cekungan besar untuk keperluan hidrologis.[88] Misalnya, pengendalian banjir sungai,
pengelolaan selokan bawah tanah, dan pembangunan bendungan adalah semua bidang yang
memerlukan data akumulasi curah hujan. Perhitungan curah hujan radar melengkapi data stasiun
darat yang dapat digunakan untuk kalibrasi. Untuk menghasilkan akumulasi radar, tingkat hujan
di satu titik dihitung menggunakan nilai data reflektivitas pada satu titik jaringan. Persamaan
radar kemudian dipakai, yaitu

Z = ARb,

Z berarti reflektivitas radar, R berarti tingkat curah hujan, dan A dan b adalah konstanta. [89]
Perhitungan curah hujan satelit memakai instrumen gelombang mikro pasif di atas orbit kutub
serta satelit cuaca geostasioner untuk mengukur tingkat curah hujan secara tidak langsung.[90]
Untuk menghasilkan akumulasi curah hujan pada satu periode waktu tertentu, semua akumulasi
dari masing-masing kotak jaringan di dalam gambar pada waktu itu harus dijumlahkan.
Intensitas

Intensitas curah hujan dikelompokkan menurut tingkat presipitasi:

 Gerimis — ketika tingkat presipitasinya < 25 millimetre (0.98 in) per jam
 Hujan sedang — ketika tingkat presipitasinya antara 25 millimetre (0.98 in) -
76 millimetre (3.0 in) atau 10 millimetre (0.39 in) per jam[91][92]
 Hujan deras — ketika tingkat presipitasinya > 76 millimetre (3.0 in) per jam,[91] atau
antara 10 millimetre (0.39 in) dan 50 millimetre (2.0 in) per jam[92]
 Hujan badai — ketika tingkat presipitasinya > 50 millimetre (2.0 in) per jam[92]

Periode kembali

Lihat pula: Banjir 100 tahun

Kemungkinan suatu peristiwa dengan intensitas dan durasi tertentu disebut frekuensi atau
periode kembali.[93] Intensitas badai dapat diperkirakan untuk periode kembali dan durasi badai
apapun dengan melihat grafik yang didasarkan pada data historis lokasi hujan.[94] Istilah badai 1
dalam 10 tahun menjelaskan peristiwa hujan yang jarang dan hanya mungkin terjadi sekali setiap
10 tahun, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan 10 persen setiap tahun. Hujan akan lebih
deras dan banjir akan lebih buruk daripada badai terburuk yang terjadi dalam satu tahun. Istilah
badai 1 dalam 100 tahun menjelaskan peristiwa hujan yang sangat jarang dan akan terjadi
dengan kemungkinan sekali dalam satu abad, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan 1 persen
setiap tahun. Hujan akan menjadi ekstrem dan banjir lebih parah daripada peristiwa 1 dalam
10 tahun tersebut. Seperti semua peristiwa kemungkinan, "badai 1 dalam 100 tahun" bisa saja
terjadi berkali-kali dalam satu tahun saja.[95]

Prakiraan hujan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Prakiraan presipitasi kuantitatif

Contoh prakiraan hujan lima hari dari Hydrometeorological Prediction Center

Prakiraan Presipitasi Kuantitatif (disingkat PPK; QPF dalam bahasa Inggris) adalah perkiraan
jumlah presipitasi cair yang terkumpul dalam periode tertentu di suatu daerah.[96] PPK akan
diperinci ketika jenis presipitasi terukurkan yang mencapai batas minimal merupakan prakiraan
untuk setiap am selama periode sah PPK. Prakiraan presipitasi cenderung dibatasi oleh jam
sinoptis seperti 0000, 0600, 1200 dan 1800 GMT. Relief daratan juga termasuk dalam PPK
melalui pemakaian topografi atau berdasarkan pola presipitasi iklim dari hasil observasi dengan
rincian jelas.[97] Dimulai pada pertengahan hingga akhir 1990-an, PPK digunakan dalam model
prakiraan hidrologi untuk mensimulasikan dampak terhadap sungai di seluruh Amerika Serikat.
[98]
Model prakiraan memperlihatkan sensitivitas tertentu terhadap tingkat kelembapan di lapisan
pelindung planet, atau di tingkat terendah atmosfer yang menurun seiring ketinggiannya.[99] PPK
dapat dibuat dengan dasar prakiraan jumlah kuantitatif atau kemungkinan prakiraan jumlah
kualitatif.[100] Teknik prakiraan citra radar memperlihatkan kemampuan yang lebih tinggi
daripada prakiraan model dalam 6 hingga 7 jam waktu citra radar. Prakiraan dapat diverifikasi
melalui pemakaian pengukur hujan, prakiraan radar cuaca, atau keduanya. Berbagai skor
kemampuan dapat ditentukan untuk mengukur nilai prakiraan curah hujan.[101]

Dampak Pertanian

Prakiraan hujan untuk Jepang Selatan dan sekitarnya pada 20–27 Juli 2009.

Presipitasi, khususnya hujan, memiliki dampak dramatis terhadap pertanian. Semua tumbuhan
memerlukan air untuk hidup, sehingga hujan (cara mengairi paling efektif) sangat penting bagi
pertanian. Pola hujan biasa bersifat vital untuk kesehatan tumbuhan, terlalu banyak atau terlalu
sedikit hujan dapat membahayakan, bahkan merusak panen. Kekeringan dapat mematikan panen
dan menambah erosi,[102] sementara terlalu basah dapat mendorong pertumbuhan jamur
berbahaya.[103] Tumbuhan memerlukan beragam jumlah air hujan untuk hidup. Misalnya, kaktus
tertentu memerlukan sedikit air,[104] sementara tanaman tropis memerlukan ratusan inci hujan per
tahun untuk hidup.

Di daerah musim hujan dan kemarau, nutrien tanah tersapu dan erosi meningkat selama musim
hujan.[24] Hewan memiliki strategi adaptasi dan bertahan hidup di wilayah basah. Musim
kemarau sebelumnya mengakibatkan kelangkaan makanan menjelang musim hujan, karena
tanaman panen harus tumbuh terlebih dahulu.[105] Negara-negara berkembang mencatat bahwa
penduduknya memiliki fluktuasi berat badan musiman karena kelangkaan makanan sebelum
panen pertama yang terjadi pada akhir musim hujan.[106] Hujan dapat ditampung menggunakan
tangki air hujan; diolah agar dapat dikonsumsi, non-konsumsi dalam ruang atau irigasi.[107] Hujan
berlebihan dalam waktu singkat dapat menyebabkan banjir bandang.[108]
Budaya

Tanggapan budaya terhadap hujan berbeda-beda di seluruh dunia. Di daerah beriklim sedang,
masyarakat, terutama pria, cenderung kesal ketika cuaca tidak stabil atau berawan.[109] Hujan juga
dapat membawa kebahagiaan dan dianggap menenangkan serta memiliki estetika yang dinikmati
masyarakat. Di daerah kering seperti India,[110] atau ketika terjadi kekeringan di daerah lain,[111]
hujan memperbaiki suasana hati masyarakat. Di Botswana, kata 'hujan' dalam bahasa Setswana,
"pula", digunakan sebagai nama mata uang nasional karena pentingnya hujan terhadap ekonomi
negara gurun ini.[112] Beberapa budaya mengembangkan cara menghadapi hujan dengan berbagai
alat lindung seperti payung dan jas hujan, serta alat pengalihan seperti talang air dan drainase
badai yang mengalirkan air hujan ke selokan.[113] Banyak orang mencium adanya bau yang
menenangkan selama dan sesaat setelah hujan. Sumber bau ini adalah petrikor, minyak yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan, kemudian diserap bebatuan dan tanah dan dilepaskan ke udara
selama hujan berlangsung.[114]

Klimatologi global
Lihat pula: Klimatologi curah hujan Bumi

Air sebanyak 505.000 kubik kilometer (121,000 cu mi) jatuh sebagai hujan setiap tahunnya di
seluruh dunia, 398.000 kubik kilometer (95,000 cu mi) jatuh ke lautan.[115] Jika dibandingkan
dengan luas permukaan Bumi, curah hujan rata-rata tahunan secara global mencapai
990 millimetre (39 in). Padang pasir ditetapkan sebagai wilayah dengan curah hujan rata-rata
tahunan kurang dari 250 millimetre (10 in) per tahun,[116][117] atau sebagai wilayah ketika air lebih
banyak yang menguap akibat evapotranspirasi daripada yang jatuh sebagai presipitasi.[118]

Gurun

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gurun

Gurun-gurun terbesar

Setengah benua Afrika di bagian utara didominasi gurun pasir atau wilayah gersang, termasuk
Gurun Sahara. Di Asia, wilayah yang curah hujan minimum tahunannya besar, sebagian besar
terdiri dari gurun pasir mulai dari Gurun Gobi di barat-baratdaya Mongolia melintasi barat
Pakistan (Balochistan) dan Iran hingga Gurun Arab di Saudi Arabia. Sebagian besar Australia
semi-gersang atau terdiri dari gurun pasir,[119] sehingga menjadikannya benua berpenghuni
terkering di dunia. Di Amerika Selatan, untaian pegunungan Andes menahan kelembapan
Samudra Pasifik yang tiba di benua ini, sehingga memunculkan iklim mirip gurun di wilayah
barat Argentina.[40] Wilayah kering di Amerika Serikat adalah wilayah tempat gurun Sonora
menyapu Desert Southwest, Great Basin, dan Wyoming bagian tengah.[120]

Wilayah basah

Lihat pula: Monsun dan Truf monsun

Wilayah khatulistiwa dekat Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ), atau truf monsun, adalah
wilayah terbasah di dunia. Setiap tahun, sabuk hujan di wilayah tropis bergerak ke utara pada
bulan Agustus, kemudian bergerak kembali ke selatan menuju Belahan Bumi Selatan pada bulan
Februari dan Maret.[121] Di Asia, hujan tersebar di seluruh wilayah selatan benua ini dari kawasan
timur dan timur laut India hingga Filipina dan Cina selatan sampai Jepang karena monsun
mengadveksikan kelembapan dari Samudera Hindia ke wilayah ini.[122] Truf monsun dapat
memanjang ke utara hingga garis paralel ke-40 di Asia Timur pada bulan Agustus sebelum
bergerak ke selatan. Pergerakannya ke kutub ini didorong oleh monsun musim panas yang
ditandai dengan munculnya tekanan udara rendah (tekanan rendah panas) di kawasan terpanas
Asia.[123][124] Sirkulasi monsun sejenis, namun lebih lemah, terjadi di Amerika Utara dan
Australia.[125][126] Pada musim panas, monsun Barat Laut bersama kelembapan Teluk California
dan Teluk Meksiko bergerak mengitari pegunungan subtropis di Samudera Atlantik, mengangkut
badai petir sore dan malam di wilayah selatan Amerika Serikat dan Dataran Besar.[127] Daratan
Amerika Serikat di sebelah timur meridian ke-98, pegunungan Barat Laut Pasifik, dan Sierra
Nevada adalah wilayah terbasah di negara ini, dengan curah hujan rata-rata melebihi 30 inci
(760 mm) per tahun.[120] Siklon tropis mendorong terjadinya hujan di seluruh wilayah selatan
Amerika Serikat,[128] serta Puerto Riko, Kepulauan Virgin Amerika Serikat,[129] Kepulauan
Mariana Utara,[130] Guam, dan Samoa Amerika.

Dampak Westerlies

Hujan rata-rata jangka panjang menurut bulan


Lihat pula: Westerlies

Westerly bergerak dari garis depan sejuk Atlantik Utara ke daerah lembap di Eropa Barat,
terutama Britania Raya, yang pesisir baratnya menerima curah hujan antara 1.000 mm (39 in) di
permukaan laut dan 2.500 mm (98 in) di pegunungan setiap tahunnya. Bergen, Norwegia adalah
salah satu kota hujan terkenal di Eropa dengan curah hujan rata-rata tahunan mencapai 2.250 mm
(89 in). Selama musim gugur, dingin, dan semi, sistem badai Pasifik mengangkut sebagian besar
hujan untuk Hawaii dan Amerika Serikat bagian barat.[127] Di puncak pegunungan, arus jet
membawa hujan maksimum musim panas ke Danau-Danau Besar. Kawasan badai petir besar
bernama kompleks konvektif skala meso bergerak ke Dataran Besar, Barat Tengah, dan Danau-
Danau Besar selama musim panas, sehingga menyumbang 10% hujan tahunan di wilayah ini.[131]

Osilasi Selatan-El Niño mempengaruhi persebaran hujan dengan mengacaukan pola hujan di
seluruh Amerika Serikat bagian Barat,[132] Barat Tengah,[133][134] Tenggara,[135] dan wilayah tropis.
Ada pula bukti bahwa pemanasan global mendorong peningkatan hujan di Amerika Utara bagian
timur, sementara kekeringan semakin sering terjadi di wilayah tropis dan subtropis.

Daerah terlembap

Cherrapunji, terletak di lereng selatan Himlaya Timur di Shillong, India adalah salah satu
kawasan terlembap atau terbasah di Bumi, dengan curah hujan rata-rata tahunan mencapai
11.430 mm (450 in). Curah hujan tertinggi yang tercatat dalam satu tahun adalah 22.987 mm
(905.0 in) pada 1861. Rata-rata 38 tahun di Mawsynram, Meghalaya, India adalah 11.873 mm
(467.4 in).[136] Daerah terlembap di Australia adalah Mount Bellenden Ker di timur laut negara
ini yang memiliki curah hujan rata-rata 8.000 millimetre (310 in) per tahun. Pada 2000, curah
hujan di daerah ini mencetak rekor tertinggi yaitu 12.200 mm (480.3 in).[137] Mount Waialeale di
pulau Kaua'i di Kepulauan Hawaii memiliki curah hujan rata-rata lebih dari 11.680 millimetre
(460 in) dalam 32 tahun terakhir, dengan rekor 17.340 millimetre (683 in) tahun 1982.
Puncaknya dianggap sebagai salah satu daerah terbasah di Bumi. Daerah ini telah dipromosikan
dalam literatur wisata selama beberapa tahun sebagai tempat terbasah di Bumi. [138] Lloró, sebuah
kota di Chocó, Kolombia, dianggap seabgai daerah dengan curah hujan terukur terbesar di dunia,
rata-rata mencapai 13.300 mm (520 in) per tahun.[139] Departemen Chocó sangat lembap.
Tutunendo, sebuah kota di departemen ini merupakan salah satu tempat yang diperkirakan
terlembap di Bumi, rata-rata tahunannya mencapai 11.394 mm (448.6 in); pada tahun 1974, kota
ini memiliki curah hujan 26.303 mm (3.6 in), curah hujan tahunan terbesar yang pernah diukur di
Kolombia. Tidak seperti Cherrapunji yang hujan antara April dan September, Tutunendo
mengalami hujan tersebar merata sepanjang tahun.[140] Quibdó, ibu kota Chocó, mengalami hujan
paling banyak di Bumi di antara kota-kota lebih dari 100.000 jiwa, yaitu 9.000 millimetre
(350 in) per tahun.[139] Badai di Chocó dapat menghasilkan curah hujan 500 mm (20 in) dalam
satu hari. Jumlah ini lebih banyak daripada curah hujan di berbagai kota di dunia dalam satu
tahun.

Rata-rata tertinggi Ketinggian Tahun


Benua Daerah
(inci/mm) (kaki/m) Pencatatan
Amerika Lloró, Kolombia[a]
5.236 in/132,994 mm [b] 520 kaki/158 m[c] 29
Selatan
Mawsynram,
Asia 4.674 in/118,720 mm 4.597 kaki/1,401 m 39
India[a][d]
Mount
Waiʻaleʻale,
Oseania 4.600 in/116,840 mm 5.148 kaki/1,569 m 30
Kauai, Hawaii
(AS)[a]
Debundscha,
Afrika 4.050 in/102,870 mm 30 kaki/9.1 m 32
Kamerun
Amerika Quibdo,
3.540 in/89,916 mm 120 kaki/36.6 m 16
Selatan Kolombia
Mount Bellenden
Australia 3.400 in/86,360 mm 5.102 kaki/1,555 m 9
Ker, Queensland
Amerika Henderson Lake,
2.560 in/65,024 mm 12 kaki/3.66 m 14
Utara British Columbia
Crkvice,
Eropa 1.830 in/46,482 mm 3.337 kaki/1,017 m 22
Montenegro
Sumber (tanpa konversi): Global Measured Extremes of Temperature and Precipitation,
National Climatic Data Center. August 9, 2004.[141]

Curah hujan
Benua Daerah Referensi
tertinggi
Curah hujan rata-
[142]
rata tahunan Asia Mawsynram, India 4.674 in/118,720 mm
tertinggi
Tertinggi dalam satu [143]
Asia Cherrapunji, India 1,042 in/26 mm
tahun
Tertinggi dalam satu [143]
Asia Cherrapunji, India 366 in/9,296 mm
bulan
Tertinggi dalam 24 Samudra Fac Fac, Pulau La [144]
73 in/1,854 mm
jam Hindia Reunion
Tertinggi dalam 12 Samudra Belouve, Pulau La [143]
53 in/1,346 mm
jam Hindia Reunion
Tertinggi dalam satu Amerika Guadeloupe, [144]
15 in/381 mm
menit Utara Kepulauan Karibia

http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan
PROSES TERJADINYA HUJAN

agus arianto LINGKUNGAN, Tak Berkategori 3 Januari 2012

Air merupakan sumber daya alam yang vital bagi kelangsungan dan perkembangan makhluk
hidup di seluruh dunia.Organisme hidup terdiri dari kurang lebih 60% air dan proses
metabolisme dalam makhluk hidup juga membutuhkan air.Khususnya untuk manusia,air yang
dibutuhkan adalah air tawar yang siap dimanfaatkan.Air ini berasal dari tanah yang jumlahnya
hanya 0,005% dari total air di bumi. Adanya air tawar bawah tanah ini tidak lepas dari adanya
siklus air di bumi, termasuk hujan.

Terbentuknya hujan sangat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi
adalah proses pemindahan panas oleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah
lainnya. Konveksi bebas dalam atmosfer turut memainkan peran penting dalam menentukan
cuaca sehari-hari, sedangkan konveksi di lautan merupakan mekanisme pemindahan panas
global yang penting.

Kedua konveksi di atas dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya awan hujan.Uap air yang
berasal dari lautan bersama-sama dengan udara, ternagkat ke atas akibat adanya gaya tekan
hingga mencapai 12 km-18 km dan kemudian membentu awan. Gumpalan awan berdiameter 5
km mengandung kurang lebih 5 x 108 kg air.Ketika campura uap air dan udara terkondensasi,
maka terbentuk hujan yang membebaskan sekitar 108 J energi ke atmosfer (sebanding dengan
energi listrik yagn digunakan oleh 100.000 orang dalam sebulan). Udara kemudian tertekan ke
bawah bersama-sama dengan air sehingga membentuk curah hujan yang cukup besar. Curah
hujan akan melemah seiring dengan berkurangnya energi disuplai oleh campuran air dan udara
yang naik ke atas.

blog.umy.ac.id/agusbangka/2012/01/03/proses-terjadinya-hujan/
Akar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti
bumi kormus.

Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik.

Sifat-sifat akar:

1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh
ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-
sisik maupun bagian-bagian lainnya
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika
dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah

Akar== Jenis akar == Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:

1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-
kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut
dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah
untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan makanan. #sebagai contoh ; wortel, ubi dan sebagainya dalam
bentuk umbi-umbian.

[[Berkas:hanya ! ?]]== Fungsi akar == Fungsi akar bagi tumbuhan:

1. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya


2. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh
tumbuhan yang memerlukan
4. Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya
tumbuhan bakau
5. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar
tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi
individu baru.
6. halaman ini mendapat rekor yaitu REKOR MENULIS Terbanyak Pada; 20 Agustus
2006.

[sunting] Modifikasi akar


1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera
Mangrove (Avicennia, Soneratia).
2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada
tumbuhan epifit Anggrek.
3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.[1]

[sunting] Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Akar
Struktur , Jaringan , Jenis & Fungsi Akar
Pada Tumbuhan

Struktur, Jaringan , Jenis & Fungsi Akar Pada Tumbuhan - Akar merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar
memiliki ujung yang berwarna cerah. Kami akan membahas akar secara tuntas sampai ke akar
akarnya ( LOh?? Mbulet ae haha ) dimulai dari apa sih fungsi akar pada tumbuhan itu ? lalu apa
saja jenis jenis akar yang selama ini ada ? Bagaimana dengan struktur serta jaringan dari akar
pada tumbuhan ?. Simak Artikel tentang Struktur , Jaringan , jenis & Fungsi Akar Pada
Tumbuhan ini.

Fungsi Akar Pada Tumbuhan

Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.


1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos
lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan,
misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk
pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.

Jenis Jenis Akar Tumbuhan

Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu jenis akar tunggang ,
jenis akar serabut dan jenis akar adventif.

Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki
oleh akar tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan
beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang
berkecambah. ( Jenis Akar Tunggang Tumbuhan )

Sementara pada jenis akar serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya
memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk
cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil,
bentuknya mirip benang-benang. Perhatikan Gambar 1. ( Jenis Akar Serabut Tumbuhan )
Gambar 1. Sistem akar tunggang
dan sistem akar serabut

Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh
tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar
dari batang (cangkokan). ( Jenis Akar Adventif Tumbuhan )

Gambar 2. Akar liar (adventitious)


pada tanaman jagung

Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar
demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada
bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar 2.). Akar
liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi.
Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan anatomi

Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri atas : leher
akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung
akar (kaliptra). Perhatikan Gambar 3.
Gambar 3. Akar dan bagian-bagiannya

Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian
yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga
memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar
halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang
mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar.
Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang
menembus tanah disebut tudung akar.

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar).
Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada
bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk
daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi
sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim,
dan sklerenkim. Perhatikan Gambar 4.
Gambar 4
Struktur morfologi akar

Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan
sebagai berikut :

1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga
mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari
belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada
korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Gambar 5.
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit ditembus
oleh air.

3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel
endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air
dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui
protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar
dengan silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan
yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut
sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Penebalan gabus ini tidak
dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang
terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi
Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur
jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat
di antara stele.

Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6. berikut.
Gambar 6.
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan Monokotil yang diamati
secara melintang

Anda telah mempelajari Struktur , Jaringan & Fungsi Akar Pada Tumbuhan secara umum.
Bagaimana struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan tumbuhan Monokotil ? Apa
perbedaan di antara keduanya?

Selengkapnya Pada Artikel Berikut :

 Akar Tumbuhan Dikotil


 Akar Tumbuhan Monokotil

Demikian artikel "Struktur , Jaringan , Jenis & Fungsi Akar Pada Tumbuhan" ini saya
susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ):

Biologi Kelas IX karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto.


Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA karangan Faidah Rachmawati , Nurul
Urifah ,Ari Wijayati
Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A.
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-jenis-fungsi-akar.html

Fungsi Akar Pada Tumbuhan


12th December 2011 Cat: Eksakta with No Comments »

Fungsi Akar Pada Tumbuhan - Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, Pustaka Sekolah
akan membahas sedikit mengenai Fungsi akar pada Tumbuhan. Akar merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar sebagian besar meruncing. Kadang akar
memiliki ujung yang berwarna cerah.

Fungsi Akar Pada Tumbuhan


Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.

 Sebagai penyokong Batang Tumbuhan


 tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan
menerobos lapisan-lapisan tanah.
 Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
 Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan
cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
 Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk
pernapasan.
 Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.

Jenis Jenis Akar Tumbuhan

Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu jenis akar
tunggang , jenis akar serabutdan jenis akar adventif. Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar
tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki oleh akar tumbuhan monokotil. Pada
Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar.
Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. Sementara pada jenis akar
serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama.
Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak
banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip
benang-benang.

Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh
tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar
dari batang (cangkokan).
Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar
demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada
bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious. Akar liar berfungsi
sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh
ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan anatomi

Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri atas : leher akar
(pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar
(kaliptra). Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar.
Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar.
Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar.
Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga
memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan
rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar
memanjang menembus tanah disebut tudung akar.

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar).
Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada
bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk
daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi
sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim,
dan sklerenkim.

Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan
sebagai berikut :

 Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga
mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel
dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang
penyerapan.
 Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis. dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat
pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
 Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan
sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini
tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati
endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui
dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga
ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk
huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui
air. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke
silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang
dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan
pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan
yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..
 Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan
terdapat di antara stele.[ps]

akar pada tumbuhan (10),fungsi akar (4),gambar tumbuhan monokotil beserta fungsinya
(4),pengertian akar primer dan adeventif (4),jenis akar (3),pengertian akar (3),tumbuhan dan akar
(3),akar adventif (3),jenis-jenis akar pada tumbuhan (3),fungsi akar bagi tumbuhan (3),bagin
meristem primer pada akar (2),gambar anatomi akar (2),gambar akar serabut pada tanaman
(2),mengapa tumbuhan dikotil membentuk perakaran tunggang (2),pohon dikotil (2),gambar akar
(2),fungsi tudung akar pada tanaman (2),fungsi akar pada Tanaman (2),bagian bagian akar pada
tumbuhan (2),akar tanaman (2),akar primer dan akar adventif (2),akar tunggang (2),struktur
morfologi pada batang (2),Struktur dan fungsi akar pada tumbuhan (2),akar serabut dan akar
tunggang (2)

http://www.pustakasekolah.com/fungsi-akar-pada-tumbuhan.html

Mengenal Akar-akar Tumbuhan yang Tidak Biasa

Kebanyakan tumbuhan menumbuhkan akarnya ke dalam tanah untuk memperkuat dirinya dan
mengumpulkan kelembapan. Namun, tidak semua akar tumbuhan tumbuh di dalam tanah dan
akar tumbuhan seperti ini disesuaikan dengan lingkungannya yang tidak biasa. Tumbuhan udara,
atau epifit, menggunakan akarnya untuk melekat pada batang pohon dan menyerap kelembapan
langsung dari udara. Benalu dan tumbuhan parasit lainnya menusukkan akarnya pada tumbuhan
inang untuk mendapatkan air dan nutrien.
Ada tumbuhan dengan akar di tanah yang juga mempunyai akar di atas tanah. Tumbuhan bakau
yang hidup di rawa tergenang air mendapatkan oksigen dari akarnya yang terendam dari akar
tambahan yang mencuat di permukaan air.
CEKIDOT GAN !!

Akar Tunjang dan Akar Banir


Tumbuhan yang tumbuh pada tanah lunak atau basah, seperti ara, menggunakan akar banir agar
tetap dapat berdiri tegak. Akarnya tumbuh dari buku-buku pada batang. Tumbuhan jagung
menggunakan akar tunjang.
Spoiler for ara:
Akar Panjat
Beberapa tumbuhan memiliki batang yang lemah, maka digunakan akar lengket untuk memanjat.
Akar ini menghindari matahari dengan tumbuh ke dalam celah bangunan. Sangga pemanjat
melekat pada rambatannya dengan akar panjat.
Spoiler for sangga pemanjat:

Akar Air
Tumbuhan yang mengapung di atas air mempunyai akar panjang ramping yang menggantung di
air. Ruang antara sel-sel akar ini besar sehingga memudahkan sel-sel ini menyerap oksigen dari
air. Ki ambang adalah tumbuhan kecil terapung yang akarnya menggantung di dalam air.
Spoiler for ki ambang:
Akar Parasit atau Akar Hisap
Tumbuhan parasit tidak dapat membuat makanannya sendiri atau mendapatkan airnya sendiri.
Parasit seperti benalu menusukkan akar hisap, atau haustorium, pada batang atau akar tumbuhan
lain untuk menyerap makanan dan air.
Spoiler for benalu:

Akar Napas
Akar memerlukan oksigen untuk bertahan hidup. Ini merupakan masalah bagi pohon yang hidup
di rawa-rawa dan sepanjang pantai tropis yang tanahnya basah dan hanya mengandung sedikit
oksigen. Untuk mendapatkan oksigen yang diperlukannya, pohon seperti cemara kipas
mengeluarkan tonjolan akar ke atas tanah. Akar napas ini memiliki jaringan lembut seperti spons
yang dengan mudah menyerap air menuju akar di dalam tanah. Cemara kipas gundul merupakan
pohon asli di rawa-rawa Amerika Utara. Tumbuhan ini mengeluarkan akar yang mencuat
berbonggol seperti lutut di atas tanah untuk mendapatkan oksigen bagi akar-akarnya yang
terendam air.
Spoiler for cemara kipas:
Akar Udara
Di hutan tropis yang lebat, banyak tumbuhan kecil yang tumbuh pada batang pohon tanpa
merugikannya. Inilah tumbuhan epifit. Angin dan burung menaruh biji epifit pada batang pohon.
Di sini biji itu menumbuhkan akar-akar tebal yang menjadi alat melekatnya di pohon. Oleh
karena itu, tumbuhan ini berada lebih dekat dengan matahari tanpa memerlukan batang yang
panjang. Suatu lapisan sel yang mati pada akarnya menyerap air dari udara tropis. Beberapa
anggota suku anggrek, termasuk Neofinetia falcata, merupakan epifit.
Spoiler for neofinetia falcata:

Struktur dan Fungsi Akar Pada Tanaman Dikotil


dan Monokotil
Februari 3, 2010 · Disimpan dalam Biologi

“Lho, kok biologinya mbahas ini lagi sih? Nggak di kelas nggak di blog, materinya itu! Uh,
bosen. Gak mudeng-mudeng.” Mungkin itu kalimat yang akan dilontarkan beberapa teman
ketika membaca tulisan ini. Sebenarnya yang aku alamipun sama dengan teman-teman lain.
Merasa jenuh dengan materi ini sampai-sampai guru biologi kelas 8 yaitu Ustadzah Fitriani
Sarmita harus mengelus perutnya ketika mengajar, bukan mengelus dada lagi. “Emosi jiwa..”
katanya sambil tersenyum kecut.

Oke. Disini aku berusaha menjabarkannya dengan bahasa yang ringan. Sekalian untuk belajar
aku juga.
Tentu kita semua sudah tahu bahwa akar adalah bagian tumbuhan. Fungsi utamanya
adalah untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut dari dalam tanah , sebagai penunjang
tegaknya tumbuhan, dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Warnanya nggak
hijau. Tapi biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuknya seringkali meruncing
sehingga lebih mudah untuk menembus tanah. Tumbuhnya bukan naik ke puncak gunung tapi ke
bawah, ke arah pusat bumi (geotrop) atau menuju air (hidrotop), meninggalkan arah datangnya
cahaya.

Akar itu macam-macam. Menurut sistemnya, perakaran dibagi menjadi dua. Yaitu akar tunggang
dan akar serabut.

1. Akar Tunggang

Akar tungang adalah akar primer atau akar lembaga yang terus tumbuh membesar dan
memanjang. Akar ini akan menjadi akar pokok yang menopang tegaknya tumbuhan dan dalam
perkembangannya membentuk cabang-cabang akat yang lebih kecil.

Tumbuhan apa yang punya sistem akar tunggang? Tumbuhan dikotil.

2. Akar Serabut

Akar serabut adalah akar yang timbul dari pangkal batang sebagai pengganti akar primer atau
akar lembaga yang mati.

1. Susunan Akar Dikotil

Akar tumbuhan dikotil pada umumnya tersusun atas bagian epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat(stele).

a. Epidermis

Epidermis, tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, berkutikula, dan tersusun dari rapat.
Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut akar dengan jalan mengadakan perpanjangan
ke arah lateral dari dinding luarnya. Rambut ini bermanfaat untuk memperluas permukaan
sehingga penyerapan menjadi lebih efektif.

b. Korteks

Korteks akar menempati sebagian besar akar. Terdiri beberapa lapis, di dalam korteks terdapat
ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar.

c. Endodermis

Satu atau beberapa lapis sel korteks di bawah epidermis memiliki dinding sel yang dilapisi
suberin, sejenis karbohidrat yang menyebabkan bagian ini tampak berbeda dengan korteks yang
lain. Lapisan sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa ruang antar sel dan terdiri atas
sel=sel berbentuk kotak, disebut lapisan endodermis. Sel-sel endodermis mengalami penebalan
suberin pada dinding-dinding radial dan vertikalnya sehingga membentuk semacam pita. Pita ini
disebut pita caspary, sesuai dengan nama penemunya, Caspary.

d. Silinder pusat atau stele

Silinder pusat, tersusun atas lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Lingkaran tepi terdapat di
sebelah dalam dan berdampingan dengan endodermis, tersusun atas sel-sel parenkim. Pada
bagian ini tumbuhlah akar lateral.

Jaringan pembuluh tersusun atas jaringan xilem dan floem yang tersusun berselang-seling pada
bidang radial. antara xilem dan floem dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang dikenal
sebagai kambium.

2. Susunan Akar Tumbuhan Monokotil

Pada dasarnya susunan jaringan pada akar tumbuhan monokotil adalah sama dengan yang
terdapat pada akar tumbuahan dikotil. Namun beberapa perbedaan yang tampak adalah :

a. Endodermis sering membentuk dinding sekunder yang tebal sehingga mudah dikenali pada
penampang melintang akar dengan pewarnaan yang baik.

b. Pertumbuhan xilem awal terhenti sebelum bagian pusat terbentuk sehingga jalur-jalur xilem
tidak berbentuk binang melainkan satu ikatan dengan lainnya.

c. Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga xilem dan
floem tersusun secara tidak teratur.

http://kelas8spinsa.wordpress.com/2010/02/03/struktur-dan-fungsi-akar-pada-tanaman-dikotil-dan-
monokotil/

A. AKAR
Diposkan oleh AndiJack di 01:17 komentar (0)

1. Struktur Akar
Akar pada umumnya, terletak didalam tanah. Warna akar tidak hijau,
biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian
besar meruncing pada ujungnya. Bentuk yang runcing memudahkan akar
menembus tanah.

Akar terdiri dari beberapa bagian, diantaranya rambut akar (bulu akar)
dan tudung akar. Rambur akar merupakan jalan masuk air dan zat hara
dari tanah ke tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat
menembus tanah.

Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar serabut
berbentuk seperti serabut. Bagian ujung dan pangkal akar berukuran
hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Akar
serabut juga bercabang-cabang. Akan tetapi, ukuran percabangannya
tidak terlalu berbeda. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan biji keping satu
(monokotil), misalnya jagung, padi, dan tebu.

Akar tunggang memiliki akar pokok. Akar pokok bercabang-cabang


menjadi bagian akar yang lebih kecil. Perbedaan ukuran antara akar pokok
dengan akar cabang sangat nyata. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan
berkeping dua (dikotil), misalnya tidak berakar tunggang jika ditanam
dengan cara cangkok atau distek. Tumbuhan yang dicangkok atau distek
menjadi berakar serabut. Akar serabut memiliki kesamaan dengan akar
tunggang. Kedua jenis akar ini dapat bercabang-cabang. Tujuan
percabangan akar untuk memperluas bidang penyerapan di dalam tanah.
Percabangan akar juga memperkuat berdirinya batang.

Pada bagian tumbuhan terdapat juga akar-akar khusus. Berikut ini akar-
akar yang mempunyai sifat tugas khusus.

1. Akar Gantung
Akar ini tumbuh dari bagian batang tumbuhan di atas tanah. Akar
tersebut menggantung di udara dan tumbuh kea rah tanah, misalnya akar
gantung pohon beringin.

2. Akar Pelekat
Akar ini tumbuh disepanjang batang. Akar tersebut berguna untuk
menempel pada kayu, tumbuhan lain, atau tembok. Akar pelekat dimiliki
tumbuhan yang memanjat, misalnya akar tumbuhan lada dan sirih.

3. Akar Tunjang
Akar ini tumbuh dari bawah akar ke segala arah. Akar tersebut seakan-
akan menunjang batang agar tidak rebah, misalnya akar pohon bakau dan
pandan.

4. Akar Napas
Akar napas tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan
tanah atau air. Akar napas ada yang memiliki tumbuhan darat (tumbuhan
di tanah) dan ada yang dimiliki tumbuhan air. Akar napas merupakan
cabang-cabang akar. Akar napas memiliki banyak celah untuk jalan masuk
udara, misalnya akar pohon kayu api.

2. Kegunaan Akar Bagi Tumbuhan


Akar mempunyai beberapa kagunaan. Akar berguna untuk menyerap air
dan zat hara, memperkokoh tumbuhan, serta menjadi alat pernapasan.
Tumbuhan membutuhkan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya.
Air dan zat hara itu diambil dari dalam tanah. Bagian tumbuhan yang
mengambil air dan zat hara itu adalah akar. Menembus tanah dan
menyerap air dan zat hara yang dibutuhkan tumbuhan. Air yang tertancap
dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat
tumbuhan dapat berpijak kuat di tanah. Dengan begitu, tumbuhan dapat
bertahan dari terjangan air atau angina. Akar berguna sebagai alat
pernapasan tumbuhan. Pada permukaan akar terdapat pori-pori. Malalui
pori-pori tersebut, udara di dalam tanah terserap kedalam tumbuhan.
http://strukturdanfungsibagiantumbuhan.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai