Anda di halaman 1dari 22

PERAN PANCASILA

SEBAGAI SOLUSI PROBLEMATIKA NEGARA

Disusun oleh :
Aditya Faidzus Rohman 221047020
Ridho Fauzi 221044015
Wafi Aulia Rohman 221047017

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas 3 Mata
Kuliah Pancasila berupa karya tulis yang berjudul “Peran Pancasila Sebagai
Solusi Problematika Negara” dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun.
Karya tulis ini dapat kami susun karena tidak lepas dari bantuan beberapa
pihak. Dengan tersusunnya karya tulis ini kami mengucapkan terima kasih kepada
semua Pihak yang telah membantu, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas 3
Mata Kuliah Pancasila dengan judul “Peran Pancasila Sebagai Solusi
Problematika Negara” ini dengan tepat waktu.
Sebagai Manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis
ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, sehingga dapat menjadi
bahan perbaikan bagi penulis untuk penyusunan laporan dimasa mendatang. Akhir
kata semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat dan tambahan pengetahuan
bagi para pembaca.
Sekian dan Terimakasih

Yogyakarta, 15 Mei 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI.........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Problematika Negara.................................................................................3
2.2 Faktor-Faktor Problematika Negara..........................................................4
2.3 Solusi Pemecahan Problematika Negara...................................................6
2.4 Peran Pancasila Sebagai Solusi Prolematika Negara................................8
2.5 Contoh Kasus dan Peran Pancasila Didalamnya.....................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara besar, negara multikultural. Namun akhir-akhir
ini banyak terjadi konflik di negeri ini. Dari konflik agama, ras, suku,
bahkan secara politis dalam hal ini terlihat nilai pancasila satuan belum
terealisasi optimal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Bahkan,
baru-baru ini ada kasus di mana seorang anggota parlemen membuat RUU
sangat tidak masuk akal untuk menggunakannya dalam masyarakat, yang
memicu protes di berbagai wilayah bangsa ini. Belum lagi konflik di negara
papua. Memang begitu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila yang harus dilestarikan kesatuan dan kesejahteraan rakyat.
Dalam hal ini kita sebagai bangsa indonesia harus menyadari pentingnya
hal tersebut memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila. Karena pancasila dibentuk atas dasar ide-ide umum dan untuk
kebaikan bersama. Dalam pengertian itu anda bisa anda bisa melihat bahwa
elit politik sekarang hanya mementingkan kepentingan pribadi dewan rakyat
seakan menutup mata terhadap apa yang terjadi di bangsa ini. Elit politik
negara ini adalah tentang kelompok mereka, apa pun manfaat bagi rakyat
dan akibatnya bagi bangsa ini. Itulah mengapa pancasila sangat penting
untuk menyelesaikan masalah negeri ini.
Sebagai masyarakat, kita harus bisa menjunjung tinggi pancasila sebagai
dasar negara dan menerapkan nilai-nilai di dalamnya. Pancasila bukan
hanya lambang negara, tetapi juga cerminan sikap dari rakyat bangsa ini. Itu
sebabnya kita, khususnya generasi muda harus benar-benar menerapkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam karya tulis ini akan
menunjukkan bahwa pancasila dapat digunakan untuk mengatasi konflik
yang ada di bangsa ini dengan mengacu pada masa lalu para pemimpin
dalam menggunakan pancasila untuk mempersatukan bangsa tanpa
menimbulkan perpecahan tapi justru mempererat persatuan. Dan pancasila
juga digunakan untuk mengatur politik di masa lalu yang membuat para elit

1
politik saling bersatu untuk kemajuan bangsa ini, bukan untuk kebaikan
kelompoknya maupun kepentingan dirinya sendiri.
Oleh sebab itu perlu adanya kesadaran dari rakyat Indonesia khususnya
para pejabat negara dalam mengatasi problematika negara, yang dimana
setiap pengambilan keputusan harus berlandaskan oleh nilai-nilai Pancasila
itu sendiri. Dimana dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4
bahwa tujuan bangsa Indonesia sendiri adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia, memajukan kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dimana dalam
mewujudkan tujuan tersebut harus berlandaskan akan sila-sila dan nilai-nilai
Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Pancasila sebagai solusi problematika negara?
2. Apa faktor penyebab dari problematika negara tersebut?
3. Apa problematika yang sedang dihadapi oleh negara saat ini?
4. Bagaimana peran Pancasila dalam permasalahan yang dihadapi oleh
negara.
5. Bagaimana cara mengatasi segala problematika tersebut agar tidak
melenceng dari nilai-nilai Pancasila.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran Pancasila sebagai solusi problematika negara.
2. Mengetahui faktor penyebab dari problematika negara.
3. Mengetahui cara mengatasi problematika negara dengan berlandaskan
oleh nilai-nilai Pancasila.
4. Mengetahui kewajiban dan peran sebagai masyarakat akan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi probematika negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Problematika Negara
Problematika negara dapat diartikan sebagai permasalahan yang
dihadapi suatu bangsa atau negara. Pada kehidupan berbangsa dan bernegara
saat ini, kita sering sekali melihat masih banyaknya permasalahan yang
dihadapi oleh bangsa kita. Sebagai contoh kita lihat saja saat ini masih
maraknya kemiskinan, kesenjangan sosial, tingkat kualitas hidup yang
masih rendah, dan lain sebagainya. Sebenarnya permasalahan yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia saat ini berkaitan erat dengan moralitas bangsa yang
kian hari kian merosot. Penurunan moralitas telah menyebabkan
permasalahan bangsa diantaranya yaitu korupsi, penegakkan hukum yang
belum berjalan semestinya, ketidakadilan, dan masih banyak permasalahan
lainnya yang disebabkan oleh kemerosotan moralitas. Melihat banyaknya
permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, maka Pancasila menjadi
solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kita harus
memahami jika Pancasila bukan hanya sekedar ideologi bangsa kita,
Pancasila mempunyai peran yang sangat luas bagi kehidupan bangsa dan
negara Indonesia.
Dalam hal ini, Pancasila mempunyai peran sebagai solusi dalam
mengatasi permasalahan bangsa, hal ini karena Pancasila merupakan
pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang mana didalamnya terkandung
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah seharusnya dijiwai dan
amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga dengan
kembali mengamalan nilai-nilai Pancasila, maka moralitas bangsa Indonesia
akan kembali pulih dan secara otomatis berbagai permasalahan bangsa dapat
kita atasi.
Oleh karena itu, Pancasila yang semula merupakan kesepakatan politik
sebagai dasar berdirinya bangsa Indonesia, kini berkembang menjadi
kesepakatan moral yang digunakan sebagai sistem etika untuk mempelajari

3
moralitas bangsa dan sumber pemecahan dari segala permasalahan-
permasalahan bangsa dalam konteks hubungan berbangsa dan bernegara.
2.2 Faktor-Faktor Problematika Negara
1. Kemiskinan
Hampir di setiap sudut ditemukan pemukiman kumuh. Ada sekitar
30 juta rakyat Indonesia yang hidup sangat miskin. Penyebab utama
kemiskinan adalah ledakan penduduk yang tidak disertai dengan
peningkatan kualitas penduduk dan ditambah lagi dengan kebutuhan
hidup yang makin kompleks dan mahal.
2. Korupsi
Negara kita pada dasarnya memiliki kekayaan atau dana yang cukup
untuk mensejahterakan rakyatnya namun dikarenakan negara ini
dikerumuni oleh orang-orang yang gila akan harta dan jabatan atau lebih
dikenal dengan sebutan koruptor, sehingga uang negara terbuang sia-sia
dan mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat karena banyak oknum-
oknum petinggi negara yang lebih mementingkan kepentingan pribadi
dan kelompoknya dari pada kepentingan rakyatnya. Kurangnya efek jera
menjadi penyebab utama korupsi di negara ini.
3. Penegakan Hukum yang Lemah
Negara Indonesia adalah negara hukum, tapi kenapa hanya rakyat
kecil yang dihukum?, mungkin itu yang banyak terlintas dipemikiran
masyarakat banyak karena dilihat dari kasus yang baru-baru ini terjadi,
banyak hal-hal janggal terkait peradilan di negara ini. Penyebabnya
karena hukum di Indonesia masih bisa dipermainkan. Orang kaya masih
bisa terbebas dari jeratan hukum. Jangan dulu melihat kasus-kasus
hukum yang besar, kita masih bisa melihat di sekitar kita.Terutama saat
ditilang polisi. Apa yang biasanya dilakukan? Tentu saja menyuap polisi
tersebut. Kalau terus saja dibiarkan begini dan menjadi hal yang wajar,
maka hancurlah Indonesia.
4. Kualitas Pendidikan yang Rendah

4
Sistem pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat buruk. Biaya
sekolah yang semakin mahal dan tidak sebanding dengan hasil yang
didapatkan. Memang siswa selalu lulus dengan nilai sangat baik, tetapi
angka tersebut hanya di atas kertas. Buktinya kualitas penduduk
Indonesia masih sangat rendah dibandingkan di negara lain. Tak heran
kita selalu mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri sementara kita
selalu mengirim tenaga kerja ke luar negeri sebagai buruh atau
pembantu.
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk
Sampai sekarang kita tidak bisa mencapai swasembada beras.
Akibatkesejahteraan petani tidak pernah diperhatikan, banyak dari
mereka yang menjual lahan pertaniannya dan dialih fungsikan menjadi
perumahan. Kita juga tidak pernah menikmati hasil bumi kita yang
melimpah secara utuh. Justru pihak asing yang mengelola dan
mengambil hasil pertambangan kita, sedangkan kita hanya mendapatkan
pemasukan dari pajak dan upah buruh disbanding dengan merasakan
hasil kekayaan alam yang kita miliki.
6. Kasus SARA yang Merajalela
Indonesia adalah negara yang memiliki suku bangsa dan agama yang
beragam. Di sekitar kita mungkin kehidupan antar umat beragama sudah
rukun. Tetapi di beberapa tempat masih saja ada kasus yang menyangkut
SARA seperti perusakan tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku,
dan saling ejek antar agama di dunia maya. Jika masalah ini dibiarkan
terjadi, maka akan terjadi disintegrasi bangsa dan sangat berbahaya bagi
kedaulatan bangsa dan persatuan negara.
7. Kesenjangan Sosial
Ini sudah biasa terjadi di negara kita dimana orang kaya akan tetap
kaya, sedangkan orang miskin tetaplah miskin walau sekeras apapun dia
bekerja. Tidak hanya itu mereka yang kaya tidak merasa puas apalagi
bersyukur akan harta yang mereka miliki. Begitu pula dengan orang-
orang yang berada dikalangan bawah merasa susah menjalankan hidup

5
akhirnya mereka melakukan segala cara yang seharusnya mereka tidak
lakukan yang mengakibatkan maraknya kriminalitas di Indonesia.

6
8. Pengangguran
Angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Bahkan orang-orang
pengangguran kebanyakan sudah sarjana. Pengangguran menjadi
penyebab utama kemiskinan. Kurangnya lapangan pekerjaan menjadi
salah satu penyebab terjadinya pengangguran. Bila ditemukan solusi
yang tepat, bukan tidak mungkin seorang pengangguran bisa menjadi
pengusaha yang sukses.
9. Banyak Daerah-Daerah yang Kurang Diperhatikan
Banyak sekali terdapat daerah tertinggal di negara ini terutama di
Kawasan dekat perbatasan negara dan bagian timur Indonesia.
Pembangunan cenderung berpusat di sekitar pulau Jawa, Sumatera, dan
Bali saja. Mungkin karena hanya daerah tersebut yang paling potensial.
Tetapi sebaiknya pemerintah memperhatikan daerah lain. Siapa tahu
daerah yang kurang diperhatikan tersebut sebenarnya sangat berpotensi
bagi pembangunan negara. Seperti contohnya daerah bagian timur
seperti daerah papua. Dimana disana ternyata banyak menyimpan
kekayaan alam seperti tembaga dan emas, tetapi karena kurangnya
perhatian dari pemerintah sekarang kekayaan alam tersebut dipegang
oleh perusahaan asal amerika yang memiliki hampir 90% saham dalam
memanfaatkan tembaga dan emas disana dan sisanya yang tidak sampai
10% saham dipegang oleh indonesia.

2.3 Solusi Pemecahan Problematika Negara


1. Pemerataan pendapatan
Sebagai solusi atas problematika bangsa yang berupa kemiskinan,
pemerataan pendapatan dapat dilakukan dengan melalui pemerataan
pendapatan secara moneter atau pemerataan uang. Hal ini bertujuan
untuk menghentikan ledakan masyarakat ke dalam suatu profesi tertentu
yang bertujuan untuk kepentingan hidup yang sejahtera.

7
2. Adil Dalam Pembagian Kekuasaan
Ketika kekuasaan ada pada manusia yang tidak bertanggungjawab,
maka akan timbul sifat keserakahan yang sulit untuk dikendalikan. Oleh
karena itu, kekuasaan akan lebih baik apabila dikembalikan atau ada
ditangan masyarakat luas agar ketika timbul suatu ancaman maka
seluruh masyarakatlah yang akan melindungi negaranya. Jadi jika
pemimpin negara ingin mengambil keputusan untuk kepentingan bangsa
dan negaranya, maka rakyatnya harus ikut ambil didalamnya. Bukan
malah pemimpin memutuskan sebuah keputusan berdasarkan keputusan
pribadi dan kelompok tertentu yang dianggap benar tetapi tidak
mendengarkan aspirasi rakyatnya.
3. Pemerataan Pendidikan
Pendidikan di daerah terpencil berhak mendapatkan kelayakan yang
setara dengan pendidikan yang ada di pusat kota. Pendidikan disini
selain mementingkan sarana dan prasarana, kemampuan intelektual serta
emosional tenaga pengajar juga perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan
agar pengajar yang ada dapat dijadikan sebagai contoh bagi para pelajar
dan juga bisa mendapatkan jaminan yang layak berdasarkan apa yang
mereka kerjakan.
4. Pemerataan Pengetahuan dan Wawasan
Pengetahuan dan wawasan merupakan solusi bagi permasalahan
yang tengah dihadapi bangsa Indonesia yang bersifat jangka panjang.
Keterbukaan dan kebenaran informasi berperan penting dalam
perkembangan serta kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan juga
wawasan. Oleh karena itu perlu adanya dukungan dari pemerintah
terhadap hal ini, karena perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
teknologi informasi sangatlah cepat dan dapat secara mudah
mempengaruhi sosial budaya bangsa ini.
5. Pemerataan Kesehatan
Kesetaraan dalam bidang kesehatan dapat dicapai dengan
memberikan informasi mengenai cara hidup sehat. Layanan kesehatan

8
yang ada harus dapat memenuhi kebutuhan kesehatan tiap individu
secara adil tanpa adanya kesenjangan sosial didalamnya.
6. Pemerataan pekerjaan
Setiap orang yang memiliki suatu skill, kemampuan ataupun bakat
berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki. Oleh karenanya, pekerjaan akan lebih
efektif dan dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga
dengan adanya pemerataan lapangan pekerjaan bisa mengurangi angka
pengangguran di negara ini. Dimana kurangnya pemerataan pekerjaan
inilah yang membuat angka pengangguran kiat melonjak tinggi, sebab
bakat dan minat masyarakat tidak ada yang bisa menampung sehingga
tidak dapat disalurkan. Dan kebanyakan lapangan pekerjaan pada saat
ini memiliki standarnya masing-masing, tetapi banyak masyarakat yang
tidak dapat memenuhi standar tersebut.
7. Pemerataan keamanan
Kejahatan yang dapat berupa pengambilan milik orang lain secara
tidak sah akan hilang seiring dengan kesejahteraan yang dialami oleh
semua orang. Ketika keadaan masyarakat sejahtera, maka orang-orang
akan berpikir duakali untuk merusak kesejahteraan yang ada.

2.4 Peran Pancasila Sebagai Solusi Prolematika Negara


Pancasila memiliki berbagai fungsi seperti dasar negara, pandangan
hidup bangsa, ideologi negara, jiwa dan kepribadian bangsa. Dalam
kedudukannya, Pancasila juga berperan penting dalam mewujudkan dan
melaksanakan kedudukan dan cita-citanya. Biasanya pancasila dijadikan
sebagai acuan perilaku atau tindakan yang baik, sedangkan secara filosofis
pancasila dapat dijadikan sebagai cara pandang terhadap nilai dan norma
yang berkembang di masyarakat. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah
negara dengan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku,
budaya, adat istiadat, ras dan agama. Hal-hal tersebut tentunya
menyebabkan Indonesia mengalami berbagai permasalahan terkait dengan

9
keberagaman tersebut. Ditambah dengan seringnya permasalahan di
Indonesia di bidang ekonomi, sosial, politik dan pertahanan, baik internal
maupun eksternal. Dilihat dari permasalahan tersebut maka diperlukan suatu
alat atau sarana untuk mengatasi problematika bangsa yang ada, yaitu
ideologi pancasila.
Pancasila berperan besar sebagai solusi problematika negara karena
dapat menyelesaikan masalah di negara ini berdasarkan hukum negara.
Seringkali masalah yang muncul menimbulkan ketidaksepakatan dan
kehebohan yang besar, oleh karena itu peran Pancasila dalam negara ini
adalah untuk mempersatukan bangsa. Secara umum, sebagai solusi
permasalahan bangsa, pancasila berperan sebagai pencegah perilaku atau
tindakan kriminal yang dapat menimbulkan masalah bagi bangsa. Pancasila
juga berfungsi sebagai dasar hukum utama dan alat penyelesaian
permasalahan bangsa, sehingga Pancasila juga berperan sangat besar dalam
penyelesaian permasalahan bangsa.
Adapun peranan sila-sila Pancasila sebagai solusi problematika bangsa,
antara lain:
1. Sila Pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Memiliki makna bahwa Negara Indonesia melindungi setiap
pemeluk agama untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran
agamanya. Negara juga menjamin Tidak akan memaksakan suatu
agama atau kepercayaannya kepada orang lain. Dalam permasalahan
agama, sila pertama Pancasila berperan sebagai sarana untuk
Menjamin berkembangnya kehidupan beragama, artinya Pancasila
akan menegaskan bahwa warga negara indonesia harus memiliki
agama sebagai bentuk implementasi sila pertama. Selain itu,
Pancasila juga berperan sebagai penghubung umat antar agama,
dimana di dalamnya mengajarkan untuk bertoleransi dalam
beragama, yakni saling menghormati akan kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

10
2. Sila Kedua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Yang mengandung makna bahwa setiap warga Negara
mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum. Pancasila
memiliki peran untuk mendukung adanya persamaan derajat,
persamaan hak dan persamaan kewajiban antar sesama manusia.
Pancasila juga harus dapat menempatkan manusia sesuai dengan
hakikatnya sebagai makhluk Tuhan, dimana Pancasila harus
memperlakukan manusia dengan semestinya. Untuk mengatasi
permasalahan yang muncul, Pancasila sangat dianjurkan untuk
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berperilaku sesuai dengan
adat dan norma yang berlaku di masyarakat.

3. Sila Ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia”


Mengandung makna bahwa seluruh penduduk Indonesia
memiliki hubungan persaudaraan tanpa pernah membeda-bedakan
suku, agama, ras, bahkan adat atau budaya. Penduduk Indonesia
adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. Penerapan Pancasila sila
ke-3 dalam menyelesaikan problem bangsa adalah dengan
menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan
tanah air, serta rela berkorban demi bangsa dan negara. Sila ke-3
juga berperan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang sesuai dengan semboyan negara yaitu “bhinneka
tunggal ika”. Dimana dalam penerapannya, sila ke-3 didasarkan pada
perasaan senasib dan sepenanggungan untuk ikut membangun
bangsa ini.

4. Pancasila sila ke-4 “Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”
Mengandung makna bahwa setiap pengambilan keputusan
hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat,
bukan hanya mementingkan segelintir golongan saja bahkan

11
kepentingan pribadi yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan
anarkisme. Beberapa peran sila ke-4 sebagai solusi dari problem
bangsa yaitu dalam bermusyawarah, dimana sila ke-4 menganjurkan
untuk Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Sedangkan
dalam mengatasi permasalahan lainnya, sila ke-4 mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan golongan.

5. Pancasila sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia”


Bermaksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD
1945 dalam setiap lini kehidupan. Selain itu, sila ke-5 juga
mengandung arti bahwa seharusnya kita bersikap adil terhadap
sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Dalam
menyelesaikan problematika bangsa sila ke-5 berperan untuk
menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia, seperti penggunaan seluruh kekayaan alam dan isinya
bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing.

2.5 Contoh Kasus dan Peran Pancasila Didalamnya


1. Konflik Ditanah Papua
Dimana bisa dilihat pada akhir-akhir ini sedang terjadi gejolak
permasalahan ditanah Papua, dimana kondisi disana dapat dikatakan
sangat memprihatinkan. Hal ini terjadi karena perbuatan beberapa
oknum yang tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka ucapkan
sehingga berdampak pada kerusuhan di negara ini. Ini tidak hanya
berakibat pada sekelompok tertentu tapi seluruh rakyat merasakan.
Dimana tindakan inilah yang menunjukkan bahwa Pancasila belum
dimaknai secara benar oleh rakyat bangsa ini. Hal ini tidak sesuai
dengan Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Akibat
dari ini bukan persatuan yang didapatkan akan tetapi perpecahanlah
yang didapatkan oleh bangsa ini. Sila ke 3 ini mengandung nilai bahwa

12
negara ini terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya yang
dimana ini dipersatukan untuk menjadi bangsa Indonesia dengan simbol
Bhineka Tunggal Ika.
Ir.Soekarno dalam menguraikan dasar negara pun menggunakan
berbagai simbolisme agar dapat dipahami oleh semua kalangan. Dalam
memaparkan sila kebangsaan Soekarno menggunakan simbolisme
Sriwijaya dan Majapahit, yaitu “Kita hanya dua kali mengalami
nationale staat, yaitu di zaman Sriwijaya dan Majapahit.....Nationale
staat hanya Indonesia seluruhnya, yang telah berdiri di zaman Sriwijaya
dan Majapahit dan yang kini pula harus kita dirikan bersama.”
(Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995:74-75. Dewantara, A.
(2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini, hlm.82)
Simbolis Sriwijaya dan Majapahit adalah simbolisme keutuhan
Indonesia. Seluruh bangsa Indonesia pernah disatukan pada masa kedua
kerajaan ini. Indonesia merdeka bukan hanya berdasarkan kesatuan
wilayah melainkan kesatuan seluruh suku, ras dan agama yang ada
dibangsa ini. Dari pidato Soekarno inilah dapat dilihat bahwa bangsa ini
milik semuanya, bukan hanya milik sebagian wilayah saja. Untuk
menjaga persatuan bangsa ini kita harus gotong royong dalam menjaga
perdamaian negara ini. Pemerintah harus mengungkapkan secara tegas
bahwa negara ini didirikan berdasarkan sikap gotong royong. Semboyan
Bhineka Tunggal Ika harus digaungkan, berbeda beda tetapi tetap satu
jua, dengan hal ini pemerintah harus mengingatkan kepada masyarakat
bahwa Indonesia didirikan berdasarkan perbedaan, akan tetapi
perbedaan itulah yang menjadikan kita sebagai bangsa yang kuat,
perbedaan itulah yang membuat bangsa kita menjadi bangsa yang kaya.
Dengan sikap gotong royong yang dijadikan sebagai natura bangsa
ini, maka hendaknya dapat dijadikan untuk mempersatukan bangsa ini
lebih kuat. Atau mungkin sikap gotong royong yang selama ini menjadi
natura bangsa ini sudah mulai luntur. Tetapi untuk masalah yang ada di
Papua saat ini sesungguhnya dapat bisa dibenahi dengan melakukan

13
pemerataan disegala bidang pemerintahan. Selain itu, pemerintah yang
berkuasa harus bertindak tegas terhadap orang-orang yang melakukan
kerusuhan dengan hukuman yang sesuai agar kejadian di Papua tidak
akan terjadi kembali. Sehingga semua rakyat akan merasakan
kebersamaan dalam membangun bangsa ini. Prinsip gotong royong yang
sekarang mulai pudar dikalangan masyarakat bangsa ini harus
dikembalikan, sebab ini merupakan ciri khas dari bangsa ini yang
menjadi kebanggaan bangsa ini sejak dulu.

2. Polemik RUU KUHP Tentang Korupsi Pada Akhir Tahun 2022


Contoh selanjutnya terkait kasus dimana peran Pancasila sangat
dibutuhkan adalah pada kasus belum lama ini, dimana para dewan
rakyat merancangkan RUU yang sangat tidak sesuai dengan kondisi
rakyat di bangsa ini. Akibat mereka yang menyelesaikan dengan tergesa-
gesa maka mereka membuat RUU secara asal-asalan, tanpa
mempertimbangkan dengan pasti sebab dan akibat dari RUU yang
mereka rancang.
Dimana salah satunya terkait pembahasan Rancangan Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) pada akhir tahun 2022,
yang menimbulkan polemik, salah satunya memasukkan tindak pidana
korupsi (Tipikor) ke dalam RKUHP. Yaitu pada RUU KUHP tentang
korupsi pasal 603-606. Dimana pada Pasal 603 RUU KUHP mengatur
pelaku korupsi dihukum seumur hidup atau paling sedikit 2 tahun
penjara dan maksimal 20 tahun. Pasal 604 RUU KUHP mengatur
hukuman sama persis bagi pelaku penyalahgunaan wewenang untuk
korupsi. Lalu, pasal 605 mengatur hukuman ke pemberi suap minimal 1
tahun bui dan maksimal 5 tahun. Pasal 605 pun mengancam PNS dan
penyelenggara negara penerima suap dengan penjara minimal 1 tahun,
serta maksimal 6 tahun.
Sedangkan pasal 2 UU Tipikor saja mengatur hukuman bagi pelaku
korupsi ialah pidana seumur hidup atau penjara minimal 4 tahun dan

14
maksimal 20 tahun. UU Tipikor pasal 5 memang juga memuat aturan
hukuman bagi pemberi suap mirip dengan pasal 605 RUU KUHP. Akan
tetapi, pasal 6 UU Tipikor mengatur hukuman lebih berat bagi penyuap
hakim, yakni 3-15 tahun bui. Bahkan, Pasal 12 UU Tipikor huruf (a)
mengatur hukuman bagi pejabat negara atau hakim penerima suap:
pidana seumur hidup atau penjara 4-20 tahun. (artikel "Isi RUU KUHP
dan Pasal Kontroversial Penyebab Demo Mahasiswa Meluas",
https://tirto.id/eiFu).”
Dalam RUU KUHP Korupsi ini sangat jelas bahwa hukuman yang
diberikan sangat ringan jika dibandingkan dalam UU Tipikor. Hal ini
justru memberikan kesenangan bagi para pelaku korupsi. Jika RUU ini
di sahkan maka bisa dipastikan tindakan korupsi akan banyak terjadi di
negara ini. Dimana tindakan korupsi merupakan tindakan yang
merugikan negara dan rakyat Indonesia. Selain itu tindakan korupsi
merupakan tindakan yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Dapat dilihat
disini bahwa para dewan rakyat sekarang tidak dapat menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam menjalankan tugasnya untuk mengemban amanah
rakyat. Mereka bekerja untuk kepentingan kelompok tanpa
mementingkan rakyat. Sehingga banyak terjadi demo mahasiswa hampir
di seluruh wilayah di negara ini. Disini mahasiswa berusaha untuk
menyadarkan pemerintah, bahwa RUU yang diajukan para dewan rakyat
tidak dapat diterapkan dalam bangsa ini. RUU ini dibuat dengan tergesa-
gesa. Sedangkan para pemimpin dahulu untuk merancang sebuah dasar
negara dan Undang-Undang harus dipikirkan sejak lama dan digali dari
sikap yang berkembang dalam masyarakat itu sendiri. Para dewan rakyat
sekarang seakan lupa bahwa negara ini didirikan untuk mencapai
kebaikan bersama, bukan untuk suatu kelompok tertentu. Mereka seakan
lupa pada janji mereka saat kampanye, dimana semua mengatakan jika
mereka mendapatkan kursi jabatan maka akan mensejahterakan rakyat,
meratakan pembangunan, dan sebagainya. Itu hanyalah sebuah hisapan
jempol belaka.

15
Pada kenyataannya jika mereka sudah menduduki kursi jabatan
mereka akan lupa pada janji mereka. Mereka hanya mementingkan
kepentingan kelompok mereka sendiri dan dirinya sendiri. Sekarang
para dewan rakyat mungkin lupa bahwa Indonesia ini adalah negara
yang menganut paham demokrasi Pancasila. Seharusnya para anggota
DPR memahami bahwa negara ini memiliki dasar Pancasila. Pada sila
ke-2 yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”,
dalam hal ini seharusnya mereka memahami bahwa apa yang mereka
rancang harus dikaji dengan sebaik-baiknya tentang kemungkinan yang
terjadi dan akibat yang ditimbulkan dari rancangan tersebut. Bukan
hanya karena tuntutan tugas yang mengharuskan cepat selesai sebelum
periode jabatan berakhir. Sehingga rancangan yang mereka buat tidak
dikaji secara mendalam apakah akan berdampak baik untuk negara dan
rakyat atau justru berdampak buruk untuk negara dan rakyat. Untuk itu
seharusnya sebelum menjadi para dewan rakyat, mereka harus benar-
benar memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Supaya
RUU yang mereka rancang dapat diterapkan dinegara ini dengan baik,
tidak menimbulkan kerusuhan diberbagai wilayah di bangsa ini, serta
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sangat penting dalam
mejalankan pemerintahan di bangsa ini, karena didalam lima dasar
negara tersebut mencerminkan sikap bangsa Indonesia dan merupakan
tujuan bangsa Indonesia ini didirikan. Rakyat pun seharusnya juga harus
sadar bahwa pemerintahan ini akan berjalan dengan baik jika para
pemimpin pemerintahan memiliki jiwa Pancasila. Sehingga disaat terjadi
pemilu rakyat harus selektif dalam memilih pemimpin pemerintahan ini.
Agar para pemimpin negara ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik
dan benar sesuai dalam nilai-nilai Pancasila. Sehingga sikap saling
menyalahkan tidak akan terjadi, dan tidak menimbulkan konflik yang
berkepanjangan. Dalam hal ini pemerintah harus bersikap tegas dalam
mengatasi masalah yang ada dibangsa ini. Jika hal ini diteruskan maka
gejolak yang terjadi pada masa Orde Baru tahun 1998 akan timbul

16
kembali. Maka Pancasila adalah dasar untuk menyelesaikan masalah
yang ada di bangsa ini. Gotong royong dan musyawarah mufakat adalah
jalan untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu sesuai dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu “melindungi seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, ikut serta menjaga ketertiban dunia”. Oleh sebab itu dewasa-
dewasa ini pendidikan Pancasila harus diterapkan diberbagai lembaga
pendidikan mulai tingkat bawah sampai tingkat atas, supaya
menghasilkan generasi yang mengerti tentang nilai-nilai Pancasila dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Problematika negara dapat diartikan sebagai permasalahan yang
dihadapi suatu bangsa atau negara. Pada kehidupan berbangsa dan bernegara
saat ini, kita sering sekali melihat masih banyaknya permasalahan yang
dihadapi oleh bangsa kita. Masalah yang terjadi di Indonesia tidak jauh
disebabkan oleh kemerosotan moral dan rendahnya akan pendidikan
maupun kesadaran akan jati diri seorang warga negara Indonesia serta telah
pudarnya nilai-nilai Pancasila didalam diri masyarakat itu sendiri. Melihat
banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, maka
Pancasila menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang
ada. Dalam hal ini, Pancasila mempunyai peran sebagai solusi dalam
mengatasi permasalahan bangsa, hal ini karena Pancasila merupakan
pandangan hidup dan dasar negara bagi bangsa Indonesia yang mana
didalamnya terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah
seharusnya dijiwai dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

3.2 Saran
Sejatinya Pancasila memang harus dijadikan sebagai alat untuk
mengatur seluruh tata kehidupan bangsa Indonesia, termasuk memecahkan
atau mengatasi problematika bangsa. Namun penerapan Pancasila dalam hal
ini masih kurang mendapat perhatian, sehingga kita sebagai generasi
penerus bangsa harus berusaha untuk menanamkan dan menumbuhkan serta
memperkuat nilai-nilai Pancasila yang kemudian harus
mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, khususnya dalam memecahkan problematika yang timbul di
Indonesia. Dan menyiapkan generasi penerus bangsa dengan pola piker
Pancasila.

18
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini. Sekretariat Negara Republik
Indonesia.
Isi RUU KUHP dan Pasal Kontroversial Penyebab Demo Mahasiswa Meluas. (2023, Mei 14).
Retrieved from https://tirto.id/eiFu)
Muhammad, H. (2023, Mei 14). Pancasila Solusi Masalah Bangsa TermasukCorona. Retrieved
from https://republika.co.id/berita/qvg532380/pancasila-solusi-masalah-bangsatermasuk-
corona
N, S. (2020). Penerapan Pancasila Sebagai Sistem Etika Bangsa Indonesia. JURNAL
PRAJAISWARA .
solusi dari masalah utama di indonesia adalah keadilan sosial pemerataan kesejahteraan solusi
jangka pendek pemerataan pengetahuan solusi jangka panjang. (2023, Mei 14).
Retrieved from https://lasealwin.com
Susilawati, S. (2020). Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa. Jurnal IlmiahUniversitas
Batanghari Jambi.
winanurani. (2023, Mei 14). Retrieved from http://winanurani.blog.institutpendidikan.ac.id

19

Anda mungkin juga menyukai