Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336894574

PENGGUNAAN WARNA DALAM DISAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN


TERHADAP PSIKOLOGIS PEMUSTAKA

Article in RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling · August 2019


DOI: 10.31604/ristekdik.2019.v4i2.95-106

CITATIONS READS

8 8,389

3 authors:

Majidah Majidah Dian Hasfera


Universitas Terbuka Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
10 PUBLICATIONS 16 CITATIONS 10 PUBLICATIONS 12 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Muhammad Fadli
UIN Imam Bonjol Padang
5 PUBLICATIONS 9 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PARTISIPASI MASYARAKAT MINANGKABAU DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI TRADISI LISAN PASAMBAHAN MELALUI TRANSFER OF INDIGENOUS KNOWLEDGE
View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Fadli on 02 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling) ISSN 2541-206X (online)
Vol 4, No.2 , 2019, hlm.95-106 ISSN 2527-4244 (cetak)
http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.v4i2.95-106
PENGGUNAAN WARNA DALAM DISAIN INTERIOR
PERPUSTAKAAN TERHADAP PSIKOLOGIS PEMUSTAKA
Majidah1, Dian Hasfera2, M. Fadli3
1)
Department of Library Science, FHISIP-UT
majidah@ecampus.ut.ac.id
2)
Department of Library Science, FAH-UIN Imam Bonjol Padang
dianhasfera@uinib.ac.id
3)
Department of Library Science, FAH-UIN Imam Bonjol Padang
mfadli@uinib.ac.id

Abstrak: Berbagai penelitian teoritis yang bekerja dalam disiplin ilmu yang
berbeda telah mengkaji secara mendalam tentang warna, sifat-sifatnya, sistem,
dan hubungannya dengan psikologis manusia.Diketahui bahwa arti warna jauh
lebih luas dan dalam dari konsep sekadar lapisan cat pada permukaan, atau alat
dekorasi.Warna adalah elemen dasar (utama) dari sebuah desain dan yang
paling ekspresif, serta arti/makna yang disampaikan oleh setiap warna, dan efek
psikologis pada manusia. Fenomena yang terjadi saat ini bahwa banyak
perpustakaan dan taman baca masyarakat (TBM) yang mulai menyadari desain
interior menjadi daya tarik utama dalam meningkatkan kunjungan pemustaka ke
perpustakaan. Tingkat kenyamanan yang diberikan perpustakaan dapat
mempengaruhi persepsi pemustaka terhadap perpustakaan, sehingga
memotivasi pemustaka memandang perpustakaan tidak hanya sebagai tempat
pinjam meminjam buku dan membaca tetapi juga sebagai pusat relaksasi
rekreasi.Pemilihan warna yang tepat merupakan salah satu aspek kajian dalam
merumuskan strategi untuk meningkatkan jumlah pemustaka, pihak
perpustakaan harus memilih dan menggunakan warna yang mampu memotivasi
pemustaka untuk belajar dan menikmati suasana perpustakaan.Warna memiliki
peran penting memunculkan citra interior ruang, dimana sarana integrasi warna
yang digunakan dalam desain interior umum, furnitur, dan aksesoris, untuk
pembuatan karakter perpustakaan secara keseluruhan.Banyaknya minat yang
nyata terhadap “identitas sebuah ruang” melalui warna, bagaimana hal tersebut
dapat menambah sifat estetika dari sebuah desain interior ruang, dalam hal ini
adalah perpustakaan. Merancang desain eksterior dan interior gedung
perpustakaan harus mempertimbangkan karakteristik pemustaka dari aspek usia,
jenis kelamin, dan budaya sekitar, terutama keputusan bijaksana dalam memilih
warna yang sesuai dengan situasi kondisi perpustakaan.

Kata kunci:Psikologi warna, Desain Interior Perpustakaan, Pemustaka

PENDAHULUAN memberikan kemudahan akses ke sumber daya


Banyak faktor yang dapat dilakukan yang diperlukan (koleksi dan fasilitas), daya
oleh pihak perpustakaan guna menarik minat tarik lingkungan termasuk aspek pendukung
masyarakat berkunjung ke perpustakaan. (misalnya café dan tempat ibadah).Selain
Diantaranya suasana penyambutan pemustaka faktor-faktor tersebut, saat ini banyak
dengan sikap ramah dan menyenangkan, perpustakaan dan taman baca masyarakat (TBM)

95
96 RISTEKDIK (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2),2019,95-106

yang mulai menyadari bahwa desain interior kemampuan siswa untuk belajar. Namun
menjadi daya tarik utama dalam meningkatkan menurut Nazzaro (2008) atribut ini sering
kunjungan pemustaka ke perpustakaan. Tingkat digunakan tanpa pertimbangan, sedangkan
kenyamanan yang diberikan perpustakaan dapat sebuah warna yang sesuai untuk presentasi
mempengaruhi persepsi pemustaka terhadap Power Point atau tutorial apa pun akan menjadi
perpustakaan, sehingga memotivasi pemustaka motivasi dan dorongan untuk belajar.
memandang perpustakaan tidak hanya sebagai Warna mengacu pada kekuatan
tempat pinjam meminjam buku dan membaca simbolis dan kognitif untuk memengaruhi
tetapi juga sebagai pusat relaksasi rekreasi. pembelajaran, memfasilitasi menghafal dan
Dalam desain interior, selain rancangan identifikasi konsep. Warna juga mempengaruhi
bangunan, tata letak ruang (layout) serta cara kita melihat dan memproses informasi,
furniture yang digunakan, warna menjadi salah sehingga dapat meningkatkan kemampuan
satu aspek utama. Warna diyakini sebagai untuk mengingat kata dan gambar (Myers
pengalaman visual manusia yang paling penting 2004). Selanjutnya dalam bidang pendidikan
(Dzulkifli & Mustafar, 2013), dan berfungsi warna dapat memainkan peran positif
sebagai saluran informasi yang kuat untuk mempengaruhi peserta didik dan retensi
sistem kognitif manusia dan berperan penting kognitif (Dzulkifli & Mustafar, 2013).
dalammeningkatkan kinerja memori. Sehingga Untuk meningkatkan penggunaan
dalam merumuskan strategi untuk perpustakaan serta kunjungan pemustaka, perlu
meningkatkan jumlah pemustaka, pihak diketahui bagaimana warna mempengaruhi
perpustakaan harus memilih dan menggunakan suasana dan layanan perpustakaan, serta
warna yang mampu memotivasi pemustaka pertimbangan warna apayang terbaik untuk
untuk belajar dan menikmati suasana tingkat usia, jenis kelamin dan situasi kondisi
perpustakaan (Wichmann, Sharpe, & pada lingkungan tertentu. Sangat penting bagi
Gegenfurtner, 2002). pustakawan untuk mengetahui bagaimana
Warna digunakan hampir secara memilih dan menggunakan warna yang sesuai
universal dalam berbagai aspek kehidupan dan tidak bertentangan dengan visi misi
manusia, termasuk ranah pendidikan dalam perpustakaan. Lebih lanjut dalam artikel ini
memproduksi bahan ajar, seperti slide, strip akan dibahas bagaimana psikologis warna dan
film,gambar bergerak, program video. Terlihat pengaruhnya pada pemustaka.
bahwa bahan ajar tercetak dan instruksi
berbantuan komputer hamper selalu diproduksi METODE PENELITIAN
dalam warna. Apakah dalam bentuk file Berdasarkan uraian pendahuluan di atas,
(softcopy), dalam bentuk cetak atau bahkan cat maka dalam tulisan ini yang akan dibahas lebih
di dinding kelas, warna dapat mempengaruhi lanjut adalah konsep warna serta dampak
Majidah-Pengguna Warna Dalam 97

psikologisnya terhadap pemustaka dalam manusia, serta estetika dan aspek teknis dari
rangka merumuskan strategi meningkatkan lingkungan buatan manusia. Memilih warna
jumlah pemustaka ke perpustakaan. untuk pengaturan tertentu tergantung pada
Penelitian ini merupakan penelitian beberapa faktor termasuk lokasi geografis,
yang berangkat dari fenomena dilapangan karakteristik potensi pengguna (budaya
kemudian dianalisis dan dikembangkan dominan, usia, dll.), jenis kegiatan yang
berdasarkan literatur atau referensi yang mungkin dilakukan di lingkungan tersebut,
berkaitan dengan topik pembahasan, dengan alam dan karakter sumber cahaya, serta ukuran
menggunakan metode kajian literatur. Studi dan bentuk ruang (Tofle, 2004). Aspek kajian
literatur atau kajian literatur dilakukan dengan dan penelitian terkait dengan psikologi warna
mempelajari berbagai buku referensi serta hasil telah membuktikan adanya hubungan antara
penelitian sebelumnya yang sejenis, warna, individu dan pengaruhnya, meskipun
menggunakan teknik pengumpulan data dengan sampai saat ini adatidak ada penelitian khusus
mengadakan studi penelaahan terhadap buku- tentang bagaimana kombinasi warna memiliki
buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan pengaruh yang berbeda dalam lingkup terbatas
laporan-laporan yang ada keterkaitannya yang digunakan pada kategori visualisasi
dengan masalah yang diteliti atau yang akan informasi (Bartram, 2017).
dipecahkan, dan pembahasannya biasanya
berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang Psikologi Warna
berkembang pada situasi sosial yang diteliti, Psikologi warna merupakan bidang
dengan tujuan untuk membentuk sebuah kajian yang meneliti interaksi antara warna,
landasan teori pada sebuah penelitian (Nasir, kognisi, dampak yang ditimbulkan dan perilaku,
1988; Arikunto, 2006: Sarwono, 2006; dengan mempertimbangkan faktor budaya (Cyr,
Sugiyono 2016). Sejalan dengan konsep 2010; Madden, 2000), respon emosional
tersebut, Barbara Kitchenham (2004) (Valdez, 1994; Kwallek, 1988) dan pengaruh
menyebutkan bahwa dalam kajian literatur perilaku khususnya di sekitar respons
berarti melakukan penelitian dengan konsumen (Bellizzi, 1992; Labrecque, 2012;
mengidentifikasi, mengevaluasi dan Lichtle, 2007). Berbagai penelitian
menafsirkan literatur-literatur yang relevan menunjukkan bahwa warna “hangat” (merah,
sesuai dengan topik pembahasan yang diteliti. kuning dan oranye) adalah lebih
membangkitkan dari pada rona “dingin” biru
HASIL DAN PEMBAHASAN dan hijau (Bellizzi, 1992; Mehta, 2009). Merah
Warna merupakan elemen yang dianggap panas, bersemangat dan intens lintas
mendasar dari desain lingkungan. Ini terkait budaya (Elliot, 2014; Labrecque, 2012; Madden,
dengan reaksi psikologis, fisiologis, dan sosial 2000), dan kemungkinan besar memicu gairah
98 RISTEKDIK (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2),2019,95-106

serta kecemasan (Kwallek, 1988). Kuning, ketenangan: dianggap lebih menyenangkan,


oranye dan coklat kurang memiliki konsistensi kurang membangkitkan semangat dan kurang
respon afektif, meskipun nuansa kuning juga dominan dari warna gelap (Labrecque, 2012;
dianggap menarik. Terkait dengan warna, situs Lichtle, 2007). Hitam dimaknai negatif
web untuk e-commerce lintas budaya dandominan (Madden, 2000; Valdez, 1994)
menemukan bahwa responden tidak suka coklat tua diartikan sedih.
kelompok warna kuning dan menyebutnya Dalam satu penelitian, ditemukan
sebagai warna yang “terlalu mencolok” dan bahwa subjek kurang marah ketika mereka
tidak “tepat” ataupun “professional” (Cyr, membaca berita tentang pembunuhan dengan
2010). Sebuah studi juga mengaitkan warna pada kertas warna pink mudadari pada kertas
cokelat dengan “sedih” dan peringkat putih (Valdez, 1994). Temuan-temuan ini
“basi”(Madden, 2000). Biru, dan sedikit banyak mungkin berguna saat pilihan rona dibatasi oleh
hijau, memiliki hubungan positif dengan dunia branding, karena nuansa warna softdan chroma
alami, berhubungan dengan konten positif dapat diubah tanpa melanggar makna
(Madden, 2000; Elliot, 2014; Mehta, 2009; kategorikal atau “kepribadian” yang diinginkan
Elliot & Object, 2008). Secara khusus, biru (Mehta, 2009).
sangat kuat terkait dengan kedamaian dan
ketenangan lintas budaya (Cyr, 2010; Madden, Manfaat Warna Bagi Kesehatan Mental
2000). Dalam periklanan, biru dikaitkan dengan Tidak saja memiliki makna tertentu,
kepercayaan (Cyr, 2010) dan kompetensi warna juga bermanfaat bagi kesehatan mental
(Labrecque, 2012), dapat membangkitkan dan jiwa seseorang. Mahnke (1996)
impuls beli yang lebih kuat dari pada merekomendasikan beberapa hal untuk
merah(Bellizzi, 1992). Kebalikan makna dalam kesehatan mental pada pusat dan rumah sakit
warna kamar, biru lebih cenderung dikaitkan jiwa:
dengan depresi, dan merah dengan kecemasan 1. Spesifikasi warna untuk koridor
(Kwallek, 1988). fasilitas mental, kamar pasien, dan
Sebagian besar psikologi warna lebih ruang pemeriksaan harus mengikuti
fokus pada rona daripada chroma dan lebih pedoman dan sesuai degan fasilitas
ringan, meskipun hasil studi terbaru medis lainnya secara umum. Namun,
menunjukkan pengaruh warna soft dan chroma penekanannya harus pada penghapusan
pada respons afektif (Lichtle, 2007). Chroma “kelembagaan” atau “makna” nuansa
tinggi warnanya menarik dan intens; warna rumah sakit jiwa. Perancang harus
chroma rendah lebih tenang dan kurang berusaha untuk menciptakan lebih
dominan. Abu-abu digambarkan “serius” dan banyak suasana “rumah ideal”.
“professional”.Warna soft dikaitkan dengan
Majidah-Pengguna Warna Dalam 99

2. Area rekreasi, lounge, dan terapi kamar dalam proyek terbaru dan solusi interior di
okupasi harus dalam warna-warna ceria berbagai perpustakaan di seluruh dunia.
dan merangsang yang dipilih khusus Menurut Juhnevica & Udre (2010), kebutuhan
untuk melayani fungsi masing-masing pengguna, perencanaan ruang interior dan
area. Beberapa imajinasi harus interior fisik desain lingkungan harus menjadi
memandu pilihan desain dalam area pusat dari proses perencanaan. Masa depan
rekreasi, terutama untuk anak-anak dan perpustakaan harus dilayani oleh berbagai peran
remaja. komunitas dan masyarakat. Namun,
3. Kamar sepi atau sunyi seharusnya tidak keberhasilan desain akan diraih jikatercipta
terlihat seperti lingkungan hukuman. kepuasan pengguna tentang bagaimana
Jika seorang pasien harus diisolasi, lingkungan interior fisik memengaruhi mereka.
diaharus berada di tempat yang nyaman, Latimer (2007), menunjukkan bahwa, ruang
tenang. Bukan pada kondisi sepi, pengguna perlu direncanakan dengan baik,
mencekam dan tersudutkan. Ruangan ramah dan menarik sebagai peran fisik
harus memberi kesan perlindungan, dan perpustakaan dan kebutuhan pengguna yang
pemulihan bukan hukuman. Sensorik telah berubah di abad ke-21. Desain interior dan
yang berlebihan harus dihindari dan solusi arsitektur dapat menjadi penting dalam
relaksasi dilanjutkan dengan warna- menciptakan tempat yang ramah untuk
warna keren. Pilih warna dengan hati- pengguna perpustakaan (pemustaka).
hati, sehingga mereka tidak akan Di beberapa negara, perpustakaan
terlihat institusional. Penerangan harus mungkin satu-satunya ruang fisik untuk belajar
berada di sisi hangat. Hindari dan berbagi informasi dalam konteks non-
pencahayaan yang terlalu seragam, institusional. Cara yang ideal untuk merancang
karena hal ini tidak menghasilkan perpustakaan merujuk pada ruang komprehensif
bayangan. Bayangan adalah alam dan multifungsi yang menggabungkan konsep
pengalaman dalam lingkungan dan ruang pembelajaran dan pendidikan seumur
membantu mendefinisikan aspek tiga hidup, pusat pembelajaran dengan teknologi
dimensi. Di sisi lain, bayangan tidak tinggi, yang melayani masyarakat dengan
boleh terlalu ekstrim untuk membuat menawarkan tempat pertemuan (perpustakaan)
efek yang mungkin mengganggu. intensif dan kolaboratif di bawah atap yang
sama. Perpustakaan yang dibangun dan dikelola
Warna dalam Desain Interior Perpustakaan dengan pemikiran ini dapat menjadi sebuah
Konsep arsitektur dan interior di tempat menarik untuk partisipasi informasi dan
perpustakaan telah banyak berubah, terlihat dari pembelajaran mandiri seumur hidup
bentuk, warna dan konsep yang digunakan (Eigenbrodt, 2009).
100 RISTEKDIK (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2),2019,95-106

Lebih jauh, pengembangan konsep dengan faktor ambient, menciptakan


bangunan perpustakaan haruslah evolusioner lingkungan interior (Bitner M. J., 1990).
dengan inspirasi desain dan fiturbaru yang Menurut (Anandasivam & Cheong,
muncul sebagai perubahan kebutuhan 2008), tantangan terbesar adalah bagaimana
masyarakat. memperoleh lebih banyak remaja danorang
Desain perpustakaan tidak hanya dewasa muda untuk datang ke perpustakaan.
tentang tetapi juga mencakup ruang dan Perpustakaan perlu menjadi “keren” dan
lingkungan interior fisik yang praktis dan nyaman sehingga remaja dapat menganggapnya
menarik. Satu salah satu aspek terpenting untuk sebagai tempat yang baik untuk pertemuan dan
mendesain perpustakaan adalah dengan berkumpul bersama. Anak-anak muda lebih
mempertimbangkan lingkungan interior fisik suka tempat kerja yang nyaman dan lebih
yang terdiri dari perencanaan ruang interior, banyak kebebasan untuk bergerak dan
dan suasana interior seperti pemilihan menjelajahi ruang; mereka membutuhkan
penerangan, furnitur, bahan dan finishing (Sufar, tempat untuk gunakan laptop dan zona berbeda
2012). untuk bekerja. Banyak anak muda lebih suka
Lingkungan interior fisik adalah salah bekerja di ruang terbuka bersama dengan yang
satu masalah utama yang terus diperdebatkan lain, meskipun masih ada beberapa dari mereka
dan dibahas untuk menciptakan desain dan daya ingin bekerja di kamar yang sunyi. Ada juga
tarik yang lebih baik bagi pengguna. McCabe & kebutuhan besar untuk diam di perpustakaan
Kennedy (2003), point di luar itu, gedung (Juhnevica & Udre, 2010).
perpustakaan harus menarik dan indah Selanjutnya, perpustakaan perlu
dipandang mata. Secara internal, itu harus memiliki semua peralatan teknologi untuk
fungsional dan terkini dalam penggunaan mempermudah kinerja pustakawan. Banyak
layanan pendukung teknologi untuk cara yang menarik bagaimana membuat gedung
komunitasnya. Desain fitur arsitektur perpustakaan lebih nyaman dan aman
menyediakan tampilan fisik. Deskripsi yang (Juhnevica & Udre, 2010).
mengikuti akan muncul untuk berbaur dengan Penting untuk memahami peran
masalah daya tarik dan efektivitas, yang lingkungan interior fisik pada persepsi
terkadang tidak dapat dipisahkan. Deskripsi pemustaka dalam menciptakan desain yang
tersebut berlaku baik untuk bangunan baru lebih baik. Untuk mencapai desain publik yang
maupun bangunan yang membutuhkan renovasi. lebih baik bagi perpustakaan, aspek kriteria
Lingkungan fisik meliputi kedua elemen fisik dan lingkungan harus ditekankan sejak
arsitektur seperti tata letak fisik, furnitur, dan awal pada bagian perencanaan. Dengan
peralatan dan elemen sensorik visual seperti memahami semua pengaruh pada persepsi dan
warna, tekstur, dan pencahayaan. Dua aspek ini, harapan pemustaka untuk menciptakan desain
Majidah-Pengguna Warna Dalam 101

yang lebih baik, pembuat keputusan dapat warna. Gelap warna dapat menundukkan
memastikan bahwa pendekatan mereka perilaku bersemangat, warna cerah akan
terhadap elemen-elemen ambient dan fisik merangsang. Menurut Gold Coast City Council
dalam keahlian mereka berinteraksi dengan Branch Libraries (GCCC), haruslah
tepat dan meningkatkan pengaruh lain pada menggunakan pendekatan kontemporer untuk
pengalaman total pemustaka dan perilaku. Ini pemilihan warna dan bahan yang diadopsi
lebih dari sekedar fungsi dan estetika dari untuk membangkitkan citra yang ramah dan
desain ambient dan fisik, tetapi juga pengaruh mengundang dengan rasa efisiensi, ditambah
temporal, interaksi sosial dan konsekuensi dengan motivasi pengalaman membangun yang
psikologis.Untuk itu, menciptakan dan mengesankan dan kehadiran warga negara.
mencapai desain yang lebih baik untuk Gedung perpustakaan baru seharusnya
perpustakaan umum di masa depan maka menunjukkan estetika garis yang bersih,
berbagai aspek lingkungan interior fisik dan didukung oleh pendekatan berlapis, berstekstur
suasana interior harus dipertimbangkan seperti dan abadi untuk warnadan bahan langit-
perencanaan ruang, pemilihan furnitur, langit.Warna harus dimasukkan secara selektif
penerangan, material dan finishing. dan didasarkan ada “latar belakang” netral.
Warna dapat ditampilkan pada elemen-
Dampak Warna Terhadap Psikologis elemen seperti dinding dan partisi yang dipilih,
Pemustaka pemilihan kain untuk furnitur dan penggunaan
Kualitas layanan dan kepuasan elemen grafis untuk secara jelas mendefinisikan
pemustaka serta persepsi kualitas layanan area berbeda dari perpustakaan. Sementara itu
sangat dipengaruhi oleh reaksi psikologis karakteristik warna serta dampak psikologisnya
pemustaka: termasuk emosi, suasana hati, dan terhadap permustaka terlihat dari tabel dibawah
sikap. Lingkungan interior memiliki ini.
kemampuan yang kuat untuk menghasilkan Tabel 1. Karakteristik Warna dan Dampak
Psikologinya (Zelanki & Fisher, 2003)
emosi dan emosi tersebut memengaruhi KARAKTERISTIK DAMPAK PSIKOLOGIS
persepsi pemustaka terhadap kualitas layanan WARNA
I. MERAH, KETIKA DIGUNAKAN DI
(Sufar, 2010). INTERIOR, DAPAT DIKATAKAN
MENYEBABKAN KEGEMBIRAAN DAN
Reaksi psikologis pemustaka terkait SECARA NEGATIF MEMPENGARUHI
PERSEPSI WAKTU DAN MENGARAH
erat dengan input ambient yang tersedia di KEGANGGUAN TIDUR. EFEK
PSIKOLOGIS DAN FISIOLOGISNYA,
bagian layanan dan kualitas fisik lingkungan DAPAT DIKLAIM BAHWA MERAH
KETIKA DIGUNAKAN DI DINDING ATAU
layanan. Pengaruh psikologis juga terkait
LANGIT-LANGIT, DAPAT
dengan rasa, waktu dan interaksi sosial.Untuk MENYEBABKANGANGGUAN YANG
BERKAITAN DENGAN WAKTU ATAU
memahaminya seperti dikatakan McCabe, G. B. KURANGNYA MANAJEMEN
KEMARAHAN DI PIHAK INDIVIDU. DI
(2003), harus mempelajari efek psikologis SISI LAIN, WARNA MERAHDIKAITKAN
DENGAN KEHANGATAN, INTERIOR
102 RISTEKDIK (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2),2019,95-106

KARAKTERISTIK DAMPAK PSIKOLOGIS KARAKTERISTIK DAMPAK PSIKOLOGIS


WARNA WARNA
YANG DOMINAN DALAM WARNA KARENA ORANYE ADALAH HASIL
MERAH DAPAT DIANGGAP LEBIH V. ORANGE DARI KOMBINASI KUNING DAN
HANGAT DARIPADA YANG MERAH, EFEKNYA PADA INTERIOR
SEBENARNYA. JUGA MERUPAKAN KOMBINASI
GELOMBANG CAHAYA KUNING DARIDUA. MENGAMBIL PENGARUH
II. KUNING BERTINDAK SEBAGAI STIMULAN KE STIMULAN MERAH DAN OPTIMISME
OTAK DAN SISTEM SARAF, MEMICU KUNING, DAPAT DIKATAKAN BAHWA
KEWASPADAAN RASIONAL DAN ORANYE AKAN
MENGAKTIFKANNYA DI SARAF OTOT. MENCIPTAKANSUASANA
AKAN LEBIH BIJAK UNTUK KEINGINTAHUAN DAN KEGELISAHAN.
MENYARANKAN ORANG YANG FITUR LAIN YANG MIRIP DENGAN
MENGGUNAKAN WARNA KUNING KUNING ADALAH AKAN MEMBUAT
DALAM INTERIOR YANG LEBIH AKTIF TEMPAT ITU TERLIHATLEBIH CERAH
KARENA DIKAITKANSIANG HARI DAN SAAT DIGUNAKAN DI DINDING DAN
WARNA MATAHARI ITU SENDIRI DAN LANGIT-LANGIT. SEPERTI WARNA
ORANG CENDERUNG LEBIH AKTIF DI MERAH, KETIKA DIGUNAKAN DI
SIANG HARI BILA DIBANDINGKAN INTERIOR, ORANYE AKAN MEMILIKI
DENGANWAKTU MALAM. SELAIN ITU, EFEK STIMULASI. FAKTANYA,
INTERIOR YANG TERLIHAT CERAH MULTIVITAMIN YANG DIGUNAKAN
AKAN DIANGGAP LEBIH LUAS DARI SEBAGAI STIMULAN BIASANYA
YANG SEBENARNYA, KARENA KUNING DIPRODUKSI DALAM WARNA ORANYE.
ADALAH WARNA YANG HANGAT DAN PENGGUNAAN WARNA UNGU GELAP
DIKAITKAN DENGAN MATAHARI, VI. UNGU DAPAT MENYEBABKAN SUASANA
ORANG AKAN MENGANGGAP TEMPAT DEPRESI. PENGGUNAAN NUANSA
ITU SEBAGAI LEBIH HANGAT DARI CAHAYA MENGHASILKAN EFEK
BIASANYA. FEMININ PADA INTERIOR. PENGARUH
MENGINGAT EFEK PSIKOLOGIS DAN INI BERASAL DARI FAKTA BAHWA
III. HIJAU FISIOLOGIS HIJAU, KETIKA UNGU BERARTI WARNA BUNGA DAYA
DIGUNAKAN DI INTERIOR, DAPAT TARIK WANITA. KETIKA DIGUNAKAN
DIKLAIM BAHWA WARNA HIJAU DALAM KOMBINASI DENGAN HITAM,
MEMILIKI EFEK SANTAI, ITU MENCIPTAKAN EFEK KOSMIK.
MENENANGKAN DAN BAHKAN SAAT DIGUNAKAN DENGAN WARNA
MENYEGARKAN PADA ORANG YANG PUTIH, MEMBERIKAN MAKNA
MENGAITKAN HIJAU DENGAN ALAM KEMULIAAN.
DAN KETENANGAN. DENGAN DALAM PENGGUNAAN WARNA
DEMIKIAN, LOGIS UNTUK VII. COKLAT COKLAT, PENENTUFAKTORNYA
MENGGUNAKAN WARNA HIJAU DI BUKAN WARNA ITU SENDIRI TETAPI
KAMAR TIDUR MISALNYA, TEMPAT JENIS BAHAN YANG DIPILIH.
YANG DIGUNAKAN UNTUK RELAKSASI. PENGGUNAAN KAYU, YANG
MEMPERTIMBANGKAN HAL INI, MERUPAKAN BAHAN ALAMI,DAPAT
INSTITUSI KESEHATAN YANG MEMILIH MENCIPTAKAN SUASANA HANGAT.
MENGGUNAKAN HIJAU TAMPAKNYA NAMUN, JIKA COKLAT DIGUNAKAN
MEMILIKI PENDEKATAN YANG TEPAT. SECARA DOMINAN, ITU MUNGKIN
MEMILIKI EFEK DETRAKTIF.
IV. BIRU KETIKA EFEK PSIKOLOGIS DAN MAKANAN CEPAT SAJI RESTORAN
FISIOLOGIS DARI WARNA BIRU ADALAH CONTOH YANG BAIK UNTUK
DIPERTIMBANGKAN, DAPAT DINDING INTERIOR COKELAT DI MANA
DIKATAKAN INTERIOR YANG PELANGGAN DIHARAPKAN UNTUK
DOMINAN DENGAN WARNA BIRU AKAN MAKAN DENGAN CEPAT DAN
MEMBERIKAN PENGGUNANYA EFEK PERGIDARIPADA MENGHABISKAN
YANG LEBIH MENENANGKAN DAN BERJAM-JAM.
RILEKS JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KETIKA HITAM DIGUNAKAN DI SEMUA
WARNA VIII. HITAM, DINDING DAN LANGIT-LANGIT, IA
MERAH. BIRU DIANGGAP SEBAGAI PUTIH, ABU- CENDERUNG MENCIPTAKAN
WARNA DINGIN DAN KARENA ITU ABU PERASAAN TERTEKAN KARENA
DIKAITKAN DENGAN DINGIN. DIKETAHUI MENYERAP SEMUA
DEMIKIAN JUGA, EFEK YANG AKAN CAHAYA YANG DITERIMANYA.
DIBERIKAN PENGGUNANYA ADALAH KETIKA DIGUNAKAN SEBAGAI
DINGINNYA. KEMUNGKINAN PENUTUP LANTAI, ITU BISA MEMBERI
PENGGUNA AKAN MENGANGGAP KESAN KEDALAMAN.PUTIH, DI SISI
TEMPAT ITU LEBIH DINGIN DARIPADA LAIN, KETIKA DIGUNAKAN BAIK DI
SEBENARNYA. DINDING DAN LANGIT-LANGIT, DAPAT
Majidah-Pengguna Warna Dalam 103

KARAKTERISTIK DAMPAK PSIKOLOGIS terganggunya konsentrasi dan daya ingat


WARNA
MENGURANGI KEMAMPUAN pengunjung pada isi buku bacaannya.
PENGGUNAMEMAHAMI DAN
KEHILANGAN PERSEPSI TENTANG Sedangkan pada perpustakaan umum daerah
KEDALAMAN. ALASAN MENGAPA
WARNA INI SERING DIGUNAKAN DI
Jawa Barat tujuan dari desain warna netral yang
RUMAH SAKIT JIWA ADALAH UNTUK
diterapkan perpustakaan tersebut setelah
MENCEGAH PASIEN SECARA TIDAK
SADAR MERASAKAN HAL YANG dicapai dengan baik diterapkannya desain
BERBEDA. PENGGUNAAN ABU-ABU
DAPAT MENYEBABKAN PERASAAN warna yang menarik dan menambah estetika
INDUSTRI DI INTERIOR. ABU-ABU,
YANG MERUPAKAN WARNA MESIN dari ruang baca dan area sekelilingnya. Akan
DAN PERANGKAT DI PABRIK, DAPAT
MENCIPTAKAN SUASANA LOGAM DI tetapi pada kenyataannya warna netral diruang
TEMPAT.
baca kurang mengarahkan pengunjung yang
ingin menikmati suasana interior perpustakan
Beberapa hasil penelitian
untuk berlama-lama menikmati bacaan buku
mengungkapkan dampak penggunaan warna
serta reverensi buku untuk tugas kuliah atau
terhadap pemustaka. Pertama, penelitian yang
kampus.
dilakukan oleh Santa Ulitua Gabriella Hutauruk
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh
(2016). Kesimpulan dari peneltian ini adalah
Suchi Mohanty (2002) pada tiga perpustakaan.
perpustakaan umum daerah Jawa Barat
1. Clemons Library, University of Virginia
memiliki warna yang kurang baik pada ruang
Perpustakaan Clemons menggabungkan
baca dewasa. Warna netral menjadikan kesan
elemen tradisional perpustakaan (membaca,
ruangan yang kaku, monoton dan hampa
belajar, dan menciptakan) dengan teknologi
yangdapat menyebabkan pengunjung
modern. Perpustakaan ini memiliki tata letak
perpustakaan merasakan bosan, jenuh serta
yang tidak biasa. Seperti yang
mengantuk diruang baca dewasa. Tujuan utama
direkomendasikan oleh literatur, beberapa meja
dari warna perpustakaan adalah mencipta
dan area lounge diposisikan berdekatan dengan
kondisi mood psikologi pengunjung yang
dinding berjendela. Hasilnya adalah area belajar
berada diruang baca dan daya ingat untuk
yang nyaman.Skema warna lantai cukup netral.
mengingat bacaan pengunjung dengan
Karpet adalah campuran dari merah marun dan
pengunjung perpustakaan. Berdasarkan
hijau, diimbangi dengan dinding berwarna krem
landasan teori tersebut terlihat bahwa warna
dan bata. Cat Teal digunakan untuk menyoroti
pada perpustakaan ini kurang memperhatikan
fitur tertentu dari ruangan seperti koleksi
akibat dari warna netral yang mendominasi
literatur penelusuran danarea mesin fotokopi.
seluruh area ke psikologi pengunjung yang
Rak sesuai ruangan, cocok dengan dinding bata
berdampak pada tingkat perasaan hati seorang
warna merah marun dan hitam. Sebagian besar
pengunjung yang berada dalam satu ruangan
perabotan adalah kayu, yang melengkapi
yang aktifitasnya membaca buku serta
hampir setiap lingkungan. Satu-satunya variasi
104 RISTEKDIK (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2),2019,95-106

adalah tempat duduk lounge, yang dilapisi kain kursi santai dan sofa berwarna merah atau
dalam pola biru dan hijau. Kombinasi warna coklat. Meskipun kursi santai tidak cocok sisa
biru dan hijau di lantai ini adalah pilihan yang skema warna perpustakaan, penggunaan merah
bijaksana. Biru sering dikaitkan dengan efektif karena intensitasnya tersebar dalam
peningkatan pemahaman belajar, sementara satuan kecil. Untuk mengecat seluruh dinding
hijau mengurangi stres dan menyiratkan atau tutup semua perabotan dengan warna
lingkungan yang aman. merah kain akan luar biasa, tetapi dalam
2. Johnson Center Library, George Mason konsentrasi kecil konsep ini dapat dikelola. Rak
Library semua terbuat dari logam hitam, pilihan bijak
Perpustakaan ini beruntung karena meminimalkan konflik dengan hiasan lainnya
berfungsi dengan banyak pencahayaan alami fitur.
dari jendela besar dan lampu langit-langit 3. Lilly Library, Duke University
termasuk dalam desain asli bangunan. Johnson Dibangun pada tahun 1927, Lilly
Center dikelilingi oleh jendela clerestory, Library pertama kali berfungsi sebagai
skylight, dan jendela gambar besar. Sebagian perpustakaan untuk Women's College
besar ruang belajar yang disediakan di luar ofUniversitas Duke. Saat ini perpustakaan
perpustakaan tepat di ceruk-ceruk yang terang terutama melayani mahasiswa sarjana yang
ini, menghilangkan kebutuhan untuk tinggal di Kampus Timur Universitas,
pencahayaan tambahan di siang hari. Namun, mengumpulkan di bidang filsafat, baik, dan
lampu individual akan melakukannya menjadi pertunjukan seni.Lilly juga menampung koleksi
tambahan yang berguna untuk lampu langit- film perpustakaan (History of Lilly Library).
langit. Skema warna dari perpustakaan yang Perpustakaan memiliki tata ruang yang
dikendalikan adalah netral, dengan warna- sederhana-ada dua ruang belajar di lantai
warna cerah digunakan sebagai aksen dalam pertama, dan satu ruang belajar besar kamar di
furnitur dan dekorasi. Karpet adalah biru bisu lantai dua. Tidak ada ruang belajar individu,
dengan flek abu-abu dan kuning. Dindingnya dan meskipun adaarea belajar kecil di basement
dicat warna biru muda, yang intensitasnya bangunan, mayoritas tempat duduk ada di yang
bervariasi tergantung pada jumlah sinar pertama dan lantai dua. Ruang Baca Referensi
matahari di daerah tersebut; di beberapa daerah didekorasi dengan gaya klasik, cara konservatif.
bahkan tampak putih. Kuning flek di karpet Meskipun sangat indah, ini merupakan
beraksen oleh cat kuning yang digunakan untuk campuran elemen positif dan negatif. Sifat
menyoroti area tertentu perpustakaan, seperti pencahayaan dan pemilihan warna
koleksi majalah. Semua kursi berlapis kain berkontribusi besar pada suasana kamar.
dalam nuansa biru dan abu-abu, cocok dengan Ruangan ini memiliki kecenderungan ke arah
karpet di perpustakaan, tetapi sebagian besar kegelapan karena fitur dekoratif dari kamar.
Majidah-Pengguna Warna Dalam 105

ABellizzi, J., & Hite, R. E. (1992).


Environmental color, consumer
feelings, and purchase likelihood.
PENUTUP Psychology &marketing 9, 5 (1992),
347–363.
Warna memiliki peran penting dalam
Bartam, L., Patra, A., & Stone, M. (2017).
dunia desain, dan mungkin saja sangat Affective Color in Visualization.
Denver, CO, USA: CHI.
memengaruhi kehidupan manusia. Mengetahui
Bitner, M. J. (1990). Evaluating service
efek psikologis warna adalah suatu keharusan encounters: the effects of physical
surroundings. and employee
bagi orang yang bekerja di berbagai bidang
responses. Journal of Marketing , 54
desain (arsitektur interior, desain grafis, iklan). (2): 69.
Cyr, D., Head, M., & Larios, H. (2010). Colour
Pilihan warna menentukan apakah efek
appeal in website design within and
psikologis, fisiologis dan sosial akan positif across cultures: Amulti-method
evaluation. International journal of
atau tidak. Terkait dengan perpustakaan,
human-computer studies 68, 1 (2010),
penting bagi pihak perpustakaan untuk 1–21.
Dzulkifli.M. & Mustafar.M. (2013). The
memahami peran lingkungan interior fisik pada
Influence of Colour on Memory
persepsi pemustaka, sehingga perpustakaan Performance: A Review. The
Malaysian Journal of Medical
akan berusaha untuk menciptakan desain yang
Sciences. 20(2),3. Retrieved from
lebih baik. Untuk mencapai desain yang lebih http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
?term=MustafarMF
baik bagi perpustakaan, pemilihan dan
Elliot, AJ.,& Markus, A. M. (2014). Color
penggunaan warna harus ditekankan sejak awal psychology: Effects of perceiving
color on psychological functioning in
dalam perencanaan ruang atau gedung
humans. Annual review of
perpustakaan. psychology 65 (2014), 95–120.
Elliott, T., & Objects, B. (2008). Why
Sesuai dengan uraian pembahasan,
businessintelligence projects fail-And
aspek warna sangat berpengaruh terhadap what to do about it. In Bus. Objects
User Conf. Europe, Vol. 2009.
psikologis pemustaka, sehingga pemilihan
Hutauruk, S. U. G. (2016). Pengaruh Efek
warna yang tepat dalam desain interior Warna Netral Di Ruang Baca Dewasa
Terhadap Psikologi Pengunjung
perpustakaan dapat meningkatkan jumlah
Bapusipda Jawabarat. e-Proceeding
pemustaka yang datang ke perpustakaan, begitu of Art & Design : Vol.3, No.3
December 2016. Bandung: Telkom
juga sebaliknya. Artinya, dapat disimpulkan
University.
bahwa jumlah pemustaka berkaitan dengan Juhnevica, E., & Udre, D. (2010).“Libraries
Designed for Users” Nowadays
penggunaan warna di perpustakaan.
Concept of Library Architecture and
Interior. BOBCATSSS 2010 @
Parma, Italy .
DAFTAR PUSTAKA
Kitchenham, B. (2004). Australia: Department
Anandasivam, K., & Cheong, F. C. (2008). of Computer Science Keele
Designing a Creative Learning University.
Environment: NTU's New Art, Design Kwallek, N., MLewis, C., &Robbins, A.S.
& Media Library. The Electronic (1988).Effects of office interior color
Library Oxford , vol. 26, page 650. on workers’ mood and productivity.
106 RISTEKDIK (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2),2019,95-106

Perceptual and Motor Skills 66, 1 Environments Research(CHER):


(1988), 123–128. Author.
Labrecque, L.I., & Milne, G. R. (2012). Valdez, P., & Mehrabian, A. (1994).Effects of
Exciting red and competent blue: the color on emotions.Journal of
importance of color in marketing. experimental psychology: General
Journal of the Academy of Marketing 123, 4 (1994), 394.
Science 40, 5 (2012), 711–727. Wichmann F, Sharpe L, & Gegenfurtner K.
Lichtlé, M. (2007).The effect of an (2002).The contributions of color to
advertisement’s colour on emotions recognition memory for
evoked by attitude towards the ad: naturalscenes.Canadian Journal of
The moderating role of the optimal Experimental Psychology. 28(3),
stimulation level. International 509–520. Retrieved
Journal of Advertising 26,1 (2007), fromhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
37–62. med/20565178
Madden,T.J., Hewett, K, and Roth, M. S. Zelanski, P., Fisher, M. P. (2003). Color,
(2000). Managing images in different Fourth Edition, Prentice Hall Inc.
cultures: A cross-national study of New Jersey.
color meanings and
preferences.Journal of international
marketing 8, 4 (2000), 90–107.
Mahnke, F., and Mahnke, R. (1987).Color And
Light in Man-Made Environments.
New York: Van Nostrand Reinhold
Co. Inc.
Mehta, R., Zhu, R. J. (2009). Blue or
red?Exploring the effect of color on
cognitive task performances. Science
323, 5918 (2009), 1226–1229.
Mohanty, S. (2002). Physical Comfort in
Library Study Environments:
Observations in Three Undergraduate
Settings. Chapel Hill, North Carolina:
University of North Carolina.
Myer Judy. (2004). The color of learning:
enhance memory and retention with a
splash of color. Retrievedfrom
http://blogs.bnet.com/favicon.ico
Nazzaro, M. (2008).Colors and learning.In B.
Hoffman (Ed.), Encyclopedia of
Educational Technology.Retrieved
from
http://coe.sdsu.edu/EET/articles/colorl
earning.
Nazir.(1998). MetodePenelitian.Jakarta :
Rineka Cipta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Tofle, R. B., Schwarz, B., Yoon, S., & Max-
Royale, A. (2004).Color In H E A L
T H C A R E E N V I R O N M E N T S.
The Coalition for Health

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai