Kopi
Kopi
DI INDONESIA
1)
Mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Malang; NIM : 2017310023; email : dnugroho530@gmail.com
2)
Dosen Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
Abstrak
Kopi merupakan salah satu komoditas potensial di Indonesia dan dibutuhkan oleh banyak
pelanggannya di seluruh dunia. Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, permintaan kopi akan terus
meningkat. Saat ini, produksi kopi Indonesia berada di peringkat ke4 dunia yang menandakan bahwa
Indonesia mempunyai peluang bagus dalam perdagangan kopi dunia. Untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan Indonesia mencapai kenaikan produksi kopi dibandingkan negara-negara pesaingnya (Brazil -
peringkat 1, Vietnam-peringkat 2, Columbia-peringat 3, Indonesia -4), maka perlu dilakukan prediksi
bagaimana tingkat peningkatan produksi kopi di masing-masing negara tersebut pada periode mendatang
dan bagaimana strategi pengembangannya agar dapat tetap eksis dalam pasar dunia. Penelitian ini
menggunakan metode regresi linear sederhana berdasar pada data sekunder selama 30 tahun (1990 – 2019),
dilengkapi dengan analisis SWOT. Dari hasil prediksi, produksi kopi Indonesia pada 2020 mencapai
773.915,7 ton dan jumlah produksi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan hingga tahun 2050 jumlah
produksi kopi Indonesia mencapai 1.119.953,7 ton. Apabila diasumsikan adanya perbaikan dalam
pertumbuhan dan pemeliharaan kopi Indonesia, sehingga skenario hasil produksi kopi Indonesia bisa
meningkat sebesar 20 %, maka peningkatan produksi kopi di Indonesia pada tahun 2020 dapat meraih
845.430,22 ton hingga pada tahun 2050 hasil produksi kopi Indonesia mencapai 1.260.675.82 ton.
Apabila diperbandingkan dengan negara-negara pesaing (Brazil, Vietnam dan Columbia) yang
diprediksi dengan cara yang sama, maka di masa mendatang (2050), posisi Indonesia akan dapat menggeser
Columbia. Dari hasil prediksi, pada 2050 , Columbia akan meraih jumlah produksi sebesar 953.550,02 ton
, sementara Indonesia dapat meraih 958.469,3 ton. Dengan kata lain, Indonesia akan berhasil menggeser
kedudukan Columbia sebagai produsen kopi peringkat 3 dunia, sementara Columbia yang saat ini menjadi
produsen peringkat 3 dunia akan tersisih mmenjadi peringkat 4 dunia.
Hasil analisis SWOT atau hasil perhitungan Matriks IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa
pengembangan kopi di Indonesia berada pada kuadran I (Strategi Agresif), dimana Indonesia berada pada
situasi yang menguntungkan dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki sehingga dapat mengambil
peluang yang ada dengan mengoptimalkan kekuatan internal. Strategi yang diterapkan pada kondisi adalah
menerapkan kebijakan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Strategi tersebut terfokus pada strategi SO
(Strenght-Opportunities) yaitu dengan mengoptimalkan kekuatan internal untuk mengambil peluang yang
ada. Strategi SO (Strenght-Opportunities) yang diterapkan, yaitu : mengoptimalkan kekuatan internal untuk
meningkatkan produksi (dengan cara pertumbuhan dan pemeliharaan kopi yang lebih baik), pengembangan
perkebunan kopi ( intensifikasi) dan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Kata kunci : Kopi, Indonesia, prospek, produksi, dunia
Analisis Data
Analisis data dalam penyelesaian masalah 1 Dari gambar 2 dapat diketahui bahwa produksi Kopi
menggunakan metode ramalan (forecasting) analisis di Indonesia secara garis besar mengalami kenaikan
regresi linier sederhana dengan rumus : walaupun terjadi penurunan pada tahun tertentu.
Hasil produksi tertinggi terjadi pada tahun 2019 (
Y1 = a1 + b1X1 tahun ke 30) yaitu sebesar 844.626 ton. Sedangkan
untuk persentase kenaikan tertinggi terjadi pada
Alat analisis yang digunakan dalam tahun 1998 dengan persentase kenaikan mencapai
penyelesaian masalah 2 adalah Analisis 20% dengan total produksi 512.165 ton. Produksi
SWOT(Strenght, Weakness, Opportunities, Threadts). kopi terendah terjadi pada tahun pertama (tahun
Analisis SWOT adalah suatu metode identifikasi 1990) dengan produksi 412.767 ton. Sedangakan
faktor strategis secara sistematis untuk merumuskan untuk persentase penurunan terendah terjadi pada
strategi. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk tahun 2011 (tahun ke 11) dengan persentase
mencapai tujuan (Porter : 1985). penurunan -6.65% dengan produksi 638600 ton.
Hasil dan Pembahasan Prediksi Produksi Kopi Tahun 2020-2050
a. Analisis Regresi Sederhana
melakukan perhitungan untuk nilai a dan nilai b Gambar 3. Prediksi Produksi Kopi Tahun 2020-2050
Konstanta Nilai
A 416343.1
B 11534,6
Persamaan Y
Y = 4116343.1 + 11534,6 (X)
No Uraian Peneliti
1 Indonesia memiliki Sumber daya - (Lestari Baso & Anindita, 2018), Analisis Daya Saing
alam yang cocok untuk budidaya Kopi Indonesia.
kopi - (Alam & Cawer, 2020), Strategi Pengembangan Usaha
Tani Kopi Arabika (Studi Kasus Di Desa Gunungsari,
Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur).
- (Hariance et al., 2016), STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI ROBUSTA
DI KABUPATEN SOLOK.
- (Arios, 2019), Strategi Pengembangan Daya Saing
Produksi Kopi Lampung.
2 Perkembangan luas areal kopi - (Martauli, 2018), Analysis Of Coffee Production In
yang mengalami peningkatan Indonesia.
- (Enggar, 2018), PERKEMBANGAN PERKEBUNAN
KOPI DI INDONESIA.
3 Tenaga kerja yang tersedia - (Heru, 2013), ANALISIS PERMINTAAN DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI
DI INDONESIA
- (Ariyanti & Suryantini, 2019), USAHATANI KOPI
ROBUSTA DI KABUPATEN TANGGAMUS:
KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN
AGROBISNIS.
- (H.S et al, 2015), Prospek Pengembangan Komoditas
Kopi Robusta di PT. Kaliputih Kecamatan Ledokombo
Kabupaten Jember.
- (Dewi, 2018), ANALISIS FAKTOR PRODUKSI DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KOPI
RAKYAT DI DESA GOMBENGSARI KECAMATAN
KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI.
Sumber : Data Sekunder, 2021.
b. Kelemahan
No Uraian Peneliti
1 Produktivitas dan mutu kopi relatif - (Heru, 2013), Analisis Permintaan Dan Strategi
rendah Pengembangan Agribisnis Kopi Di Indonesia.
- (Hariance et al., 2016), Strategi Pengembangan
Agribisnis Kopi Robusta Di Kabupaten Solok.
2 Kurangnya modal untuk - (Sitanggang, 2013), Pengembangan Potensi Kopi
pengembangan budidaya Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan
Kabupaten Dairi.
- (Zakaria et al., 2017), Strategi Pengembangan
Usahatani Kopi Arabika (Kasus pada Petani Kopi Di
Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat).
- (Pitawarni, 2015), Strategi Peningkatan Produksi Kopi
Arabika (Coffea arabica)
(Studi Kasus: Desa Lumban Silintong, Kecamatan
Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara).
- (KADARWATI, 2019), Strategi Peningkatan Produksi
Kopi Robusta (Coffea L.)Di Desa
Pentingsari,Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Peluang
No Uraian Peneliti
1 Perkembangan teknologi dan - (Sitanggang, 2013), Pengembangan Potensi
informasi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Dairi.
- (Alam & Cawer, 2020), Strategi
Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabika
(Studi Kasus Di Desa Gunungsari, Kecamatan
Sukanagara Kabupaten Cianjur).
- (Hendrica, 2020), Strategi Pengembangan
Agribisnis Kopi Di Kecamatan Poco Ranaka
Timur, Kabupaten Manggarai Timur.
2 Volume ekspor kopi yang - (Ginting & Basriwijaya, 2019), Kebijakan
meningkat Perdagangan Internasional Kopi di Indonesia
Serta Dampaknya Terhadap Harga Dalam
Negeri.
- (Heru, 2013), Analisis Permintaan Dan
Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di
Indonesia
- (Lestari Baso & Anindita, 2018), Analisis
Daya Saing Kopi Indonesia.
3 Konsumsi kopi dalam negeri - (Sarvina et al., 2020), Strategi Peningkatan
yang terus meningkat Produktivitas Kopi serta Adaptasi terhadap
Variabilitas dan Perubahan Iklim melalui
Kalender Budidaya.
- (Arios, 2019), Strategi Pengembangan Daya
Saing Produksi Kopi Lampung.
Sumber : Data Sekunder, 2021
d. Ancaman
No Uraian Peneliti
1 Serangan hama dan penyakit - (Zakaria et al., 2017), Strategi
Pengembangan Usahatani Kopi Arabika
(Kasus pada Petani Kopi Di Desa Suntenjaya
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat).
Berdasarkan perhitungan Matriks , yaitu : kekuatan kelemahan sebesar 0,05 dan selisih antara peluang dan
1,78 kelemahan 1,73 peluang 1,58 ancaman 1,52. Dari ancaman sebesar 0,06.
hasil tersebut diperoleh selisih antara kekuatan dan
Opportunities (1,58)
Strenght Weakness
(1,78) (1,73)
Kuadran IV Kuadran II
Threats (1,52)