Anda di halaman 1dari 16

PROSPEK PENINGKATAN PRODUKSI KOPI (Coffea Sp)

DI INDONESIA

Dwi Cahyo Nugroho1), Dyanasari2), A.Yusuf Kholil2)

1)
Mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Malang; NIM : 2017310023; email : dnugroho530@gmail.com
2)
Dosen Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang

Abstrak
Kopi merupakan salah satu komoditas potensial di Indonesia dan dibutuhkan oleh banyak
pelanggannya di seluruh dunia. Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, permintaan kopi akan terus
meningkat. Saat ini, produksi kopi Indonesia berada di peringkat ke4 dunia yang menandakan bahwa
Indonesia mempunyai peluang bagus dalam perdagangan kopi dunia. Untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan Indonesia mencapai kenaikan produksi kopi dibandingkan negara-negara pesaingnya (Brazil -
peringkat 1, Vietnam-peringkat 2, Columbia-peringat 3, Indonesia -4), maka perlu dilakukan prediksi
bagaimana tingkat peningkatan produksi kopi di masing-masing negara tersebut pada periode mendatang
dan bagaimana strategi pengembangannya agar dapat tetap eksis dalam pasar dunia. Penelitian ini
menggunakan metode regresi linear sederhana berdasar pada data sekunder selama 30 tahun (1990 – 2019),
dilengkapi dengan analisis SWOT. Dari hasil prediksi, produksi kopi Indonesia pada 2020 mencapai
773.915,7 ton dan jumlah produksi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan hingga tahun 2050 jumlah
produksi kopi Indonesia mencapai 1.119.953,7 ton. Apabila diasumsikan adanya perbaikan dalam
pertumbuhan dan pemeliharaan kopi Indonesia, sehingga skenario hasil produksi kopi Indonesia bisa
meningkat sebesar 20 %, maka peningkatan produksi kopi di Indonesia pada tahun 2020 dapat meraih
845.430,22 ton hingga pada tahun 2050 hasil produksi kopi Indonesia mencapai 1.260.675.82 ton.
Apabila diperbandingkan dengan negara-negara pesaing (Brazil, Vietnam dan Columbia) yang
diprediksi dengan cara yang sama, maka di masa mendatang (2050), posisi Indonesia akan dapat menggeser
Columbia. Dari hasil prediksi, pada 2050 , Columbia akan meraih jumlah produksi sebesar 953.550,02 ton
, sementara Indonesia dapat meraih 958.469,3 ton. Dengan kata lain, Indonesia akan berhasil menggeser
kedudukan Columbia sebagai produsen kopi peringkat 3 dunia, sementara Columbia yang saat ini menjadi
produsen peringkat 3 dunia akan tersisih mmenjadi peringkat 4 dunia.
Hasil analisis SWOT atau hasil perhitungan Matriks IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa
pengembangan kopi di Indonesia berada pada kuadran I (Strategi Agresif), dimana Indonesia berada pada
situasi yang menguntungkan dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki sehingga dapat mengambil
peluang yang ada dengan mengoptimalkan kekuatan internal. Strategi yang diterapkan pada kondisi adalah
menerapkan kebijakan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Strategi tersebut terfokus pada strategi SO
(Strenght-Opportunities) yaitu dengan mengoptimalkan kekuatan internal untuk mengambil peluang yang
ada. Strategi SO (Strenght-Opportunities) yang diterapkan, yaitu : mengoptimalkan kekuatan internal untuk
meningkatkan produksi (dengan cara pertumbuhan dan pemeliharaan kopi yang lebih baik), pengembangan
perkebunan kopi ( intensifikasi) dan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Kata kunci : Kopi, Indonesia, prospek, produksi, dunia

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


PENDAHULUAN Berdasarkan data Kemendag (2016), pada
tahun 2016 nilai ekspor biji kopi Indonesia sebesar
Indonesia merupakan negara yang dikenal 1.243 juta US$ namun pada 2015 mengalami
sebagai negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas penurunan nilai ekspor sebesar 4,3% menjadi 1.189
lahan digunakan untuk lahan pertanian. Dari seluruh juta US$. Data tersebut menunjukkan pada tahun 2012
luas lahan yang ada di Indonesia, 82,71% digunakan Indonesia menjadi Negara pengekspor kopi terbesar
untuk pertanian (Badan Pusat Statistik, 2015). Sektor ketiga didunia, namun pada tahun 2015 Kolombia
pertanian masih memegang peranan penting dalam menggeser posisi Indonesia sebagai pengekspor kopi
kehidupan masyarakat Indonesia karena sektor ini terbesar ketiga didunia. Menurunnya nilai ekspor
mempekerjakan sekitar 49 juta orang Indonesia, yang disebabkan oleh rendahnya produktivitas kopi yang
mewakili 41 persen dari total angkatan kerja Indonesia masih didominasi oleh perkebunan rakyat.
(Indonesia Investment1, 2020). Selain itu, sektor
Pada periode tahun kopi September 2019,
pertanian menyumbang pada Produk Domestik Bruto
pangsa tingkat konsumsi Indonesia di antara negara
sebesar 13,3 % (Gatra.com, 2020).
produsen di kawasan Asia dan Oseania merupakan
Kopi sebagai salah satu produk pertanian /
yang tertinggi, yaitu 13,5 persen. Sementara itu,
perkebunan yang merupakan bagian dari sektor
pangsa tingkat konsumsi Indonesia di dunia pada
pertanian, mempunyai potensi yang cukup penting
tahun yang sama merupakan yang tertinggi ke-5, yaitu
dalam pengembangan sektor pertanian Indonesia ,
sebesar 2,9 persen (Media Perkebunan, 2020).
yang dapat dibuktikannya dengan peran kopi
Data tahunan kopi konsumsi kopi Indonesia
Indonesia sebagai produsen keempat terbesar dunia
2019 yang dikeluarkan oleh Global Agricultural
(Augesti, 2019). Menurut Sitanggang dan Sembiring
Information Network menunjukkan proyeksi
(2013), subsektor perkebunan mempunyai kontribusi
konsumsi domestic (Coffee Domestic Consumption)
yang cukup signifikan dalam penyediaan lapangan
pada 2019/2020 mencapai 294.000 ton atau meningkat
sehingga memang berkontribusi dalam penyediaan
sekitar 13,9% dibandingkan konsumsi 2018/2019
lapangan kerja yang cukup strategis karena
yang mencapai 258.000 ton. akan tetapi dari segi
penyediaan lapangan kerja oleh subsektor perkebunan
produksi Indonesia mengalami stagnansi diangka
berlokasi di perdesaan sehingga mampu mengurangi
780.000 ton per tahun (GAEKI, 2020).
arus urbanisasi.
Dengan demikian, hal ini menunjukkan
Kopi adalah jenis minuman yang penting bahwa kopi mempunyai prospek yang relatif bagus
bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia ( dalam sektor pertanian di Indonesia dan dapat
Indonesia Investment2, 2020). Diuraikannya, bukan diandalkan dalam kapasitasnya meningkatkan sektor
hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi pertanian Indonesia di masa depan. Oleh karenanya,
namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara perlu dilakukan penelitian, sejauh mana kopi
yang memproduksi dan mengekspor biji kopi , seperti Indonesia dapat meningkatkan produksinya sehingga
Indonesia. Dijelaskan lebih lanjut, kopi merupakan sektor pertanian Indonesia dapat turut berkontribusi
“komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan dalam perekonomian Indonesia.
secara legal” dalam sejarah manusia.
Metode
Indonesia merupakan produsen kopi keempat
terbesar di dunia, sehingga menempatkan kopi sebagai Tempat dan Waktu Penelitian
salah satu komoditas unggulan perkebunan. Tahun Data dalam penelitian ini merupakan data
2016, nilai ekspor kopi menempati urutan kelima sekunder yang diambil dari instansi terkait. Kegiatan
komoditas terbesar di Indonesia setelah kelapa sawit, penelitian dimulai pada bulan desember.
karet, kakao dan kelapa dengan nilai perdagangan
Jenis dan Sumber Data
mencapai 1,01 Milyar US$ atau berkontribusi 3,94%
Dalam penilitian ini, data-data yang
terhadap nilai perdagangan komoditas perkebunan
digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh
yang mencapai 25,58 milyar US$
dari FAOSTAT (Food and Agriculture Organization
(epublikasi.setjen.pertanian.go.id, 2017).
of the United Nations)

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


http://www.fao.org/faostat/en/#home. Jenis data yang Dari tabel hasil perhitungan a dan b telah ditemukan
digunakan adalah data sekunder dari 1990 sampai nilai dari koefisien a dan b, yaitu a = 416343.1 dan b
tahun 2019 dalam satuan ton. = 28836.38. Dari nilai tersebut telah ditemukan
persamaan regresi yaitu Y = 416343.1 + 28836.38 (X)
Identifikasi Variabel Penelitian yang bisa digunakan untuk melakukan peramalan
Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan produksi kopi di masa mendatang.
variable merupakan atribut atau obyek yang
mempunyai variasi antara satu obyek dengan obyek Prediksi Peningkatan Produksi
Hasil yang didapatkan untuk peramalan Kopi
yang lain. Identifikasi variable dalam penelitian ini
di Indonesia dengan mengunakan persamaan pada
digunakan untuk membantu dalam menentukan alat
tabel 4 yaitu adalah sebagai berikut :
pengumpulan data dan teknis analisis data yang
digunakan. Penelitian ini menggunakan variabel a. Produksi Kopi Tahun 1990 - 2019
terikat dan variabel bebas, yaitu :
a. Variabel Terikat (Y) : Produksi Kopi Gambar 2. Grafik Produksi Kopi Tahun 1990 – 2019
b. Variabel Bebas (X) : Tahun Produksi yang di Indonesia
dinotasikan dengan kode
Grafik Produksi Kopi Tahun 1990-2019
Metode Pengolahan Data di Indonesia
Data yang sudah dapat diolah akan dianailisis
1000000
mengunakan dua metode, yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif yang digunakan untuk 500000
mendeskripsikan kondisi produksi kopi di Indonesia
dan menjelaskan isi tabel atau data. Tabel yang 0
dimaksud berupa data time series maupun data yang 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
dihasilkan dari hasil analisis regresi linier sederhana. tahun produksi

Analisis Data
Analisis data dalam penyelesaian masalah 1 Dari gambar 2 dapat diketahui bahwa produksi Kopi
menggunakan metode ramalan (forecasting) analisis di Indonesia secara garis besar mengalami kenaikan
regresi linier sederhana dengan rumus : walaupun terjadi penurunan pada tahun tertentu.
Hasil produksi tertinggi terjadi pada tahun 2019 (
Y1 = a1 + b1X1 tahun ke 30) yaitu sebesar 844.626 ton. Sedangkan
untuk persentase kenaikan tertinggi terjadi pada
Alat analisis yang digunakan dalam tahun 1998 dengan persentase kenaikan mencapai
penyelesaian masalah 2 adalah Analisis 20% dengan total produksi 512.165 ton. Produksi
SWOT(Strenght, Weakness, Opportunities, Threadts). kopi terendah terjadi pada tahun pertama (tahun
Analisis SWOT adalah suatu metode identifikasi 1990) dengan produksi 412.767 ton. Sedangakan
faktor strategis secara sistematis untuk merumuskan untuk persentase penurunan terendah terjadi pada
strategi. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk tahun 2011 (tahun ke 11) dengan persentase
mencapai tujuan (Porter : 1985). penurunan -6.65% dengan produksi 638600 ton.
Hasil dan Pembahasan Prediksi Produksi Kopi Tahun 2020-2050
a. Analisis Regresi Sederhana
melakukan perhitungan untuk nilai a dan nilai b Gambar 3. Prediksi Produksi Kopi Tahun 2020-2050

Tabel 4. Hasil Perhitungan a dan b

Konstanta Nilai
A 416343.1
B 11534,6
Persamaan Y
Y = 4116343.1 + 11534,6 (X)

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


Grafik Prediksi Produksi Kopi Grafik Prediksi Produksi Kopi
Tahun 2020-2050 Tahun 2020-2050
1200000
1400000
1000000
1200000
800000 1000000
600000 800000
600000
400000 400000
200000 200000
0
0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
tahun produksi
tahun produksi

Pada Gambar 4. jumlah produksi kopi Indonesia


Pada gambar 3. berdasarkan hasil prediksi produksi
dengan peningkatan koefisien regresi b sebesar 20%
kopi di Indonesia dengan menggunakan persamaan
atau dengan persamaan regresi Y = 4116343.1 +
regresi Y = 4116343.1 + 11534,6 (X), dimana X
merupakan tahun yang diramalkan dinotasikan 13841,52 (X), maka hasil produksi kopi Indonesia
dengan kode yaitu tahun 2020 dinotasikan dengan pada tahun 2020 sebesar 845.430,22 ton hingga pada
angka 31 dan seterusnya hingga tahun 2050 yang tahun 2050 hasil produksi kopi Indonesia mencapai
dinotasikan dengan kode 61. Dari data tersebut 1.260.675.82 ton.
terjadi kenaikan yang cukup signifikan dimana pada
Analisis Strategi Peningkatan Produksi Kopi
tahun 2020 prediksi hasil produksi kopi Indonesia
mencapai 773.915,7 ton dan jumlah produksi kopi Strategi peningkatan yang digunakan peneliti
Indonesia terus mengalami peningkatan hingga tahun dalam menentukan strategi peningkatan produksi kopi
2050 jumlah produksi kopi Indonesia mencapai Indonesia adalah menggunakan analisis SWOT, yaitu
1.119.953,7 ton. Jika nilai koefisien regresi b
dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
dinaikkan maka jumlah produksi kopi Indonesia
peluang, dan ancaman. Untuk menentukan matriks
sebagai berikut :
SWOT peneliti mendapatkan data dari beberapa
Prediksi Produksi Kopi Tahun 2020-2050 (nilai b penelitian terdahulu. Analisis SWOT untuk
dinaikkan sebesar 20%) menentukan strategi peningkatan produksi kopi di
Indonesia, sebagai berikut :
Gambar 4. Prediksi Produksi Kopi Tahun 2020-2050
(nilai b dinaikkan sebesar 20%)

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


a. Kekuatan

No Uraian Peneliti
1 Indonesia memiliki Sumber daya - (Lestari Baso & Anindita, 2018), Analisis Daya Saing
alam yang cocok untuk budidaya Kopi Indonesia.
kopi - (Alam & Cawer, 2020), Strategi Pengembangan Usaha
Tani Kopi Arabika (Studi Kasus Di Desa Gunungsari,
Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur).
- (Hariance et al., 2016), STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI ROBUSTA
DI KABUPATEN SOLOK.
- (Arios, 2019), Strategi Pengembangan Daya Saing
Produksi Kopi Lampung.
2 Perkembangan luas areal kopi - (Martauli, 2018), Analysis Of Coffee Production In
yang mengalami peningkatan Indonesia.
- (Enggar, 2018), PERKEMBANGAN PERKEBUNAN
KOPI DI INDONESIA.
3 Tenaga kerja yang tersedia - (Heru, 2013), ANALISIS PERMINTAAN DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI
DI INDONESIA
- (Ariyanti & Suryantini, 2019), USAHATANI KOPI
ROBUSTA DI KABUPATEN TANGGAMUS:
KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN
AGROBISNIS.
- (H.S et al, 2015), Prospek Pengembangan Komoditas
Kopi Robusta di PT. Kaliputih Kecamatan Ledokombo
Kabupaten Jember.
- (Dewi, 2018), ANALISIS FAKTOR PRODUKSI DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KOPI
RAKYAT DI DESA GOMBENGSARI KECAMATAN
KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI.
Sumber : Data Sekunder, 2021.

b. Kelemahan
No Uraian Peneliti
1 Produktivitas dan mutu kopi relatif - (Heru, 2013), Analisis Permintaan Dan Strategi
rendah Pengembangan Agribisnis Kopi Di Indonesia.
- (Hariance et al., 2016), Strategi Pengembangan
Agribisnis Kopi Robusta Di Kabupaten Solok.
2 Kurangnya modal untuk - (Sitanggang, 2013), Pengembangan Potensi Kopi
pengembangan budidaya Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan
Kabupaten Dairi.
- (Zakaria et al., 2017), Strategi Pengembangan
Usahatani Kopi Arabika (Kasus pada Petani Kopi Di
Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat).
- (Pitawarni, 2015), Strategi Peningkatan Produksi Kopi
Arabika (Coffea arabica)
(Studi Kasus: Desa Lumban Silintong, Kecamatan
Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara).
- (KADARWATI, 2019), Strategi Peningkatan Produksi
Kopi Robusta (Coffea L.)Di Desa
Pentingsari,Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


- (Syaputra, 2020), Strategi Pengembangan Kopi
Robusta Di Kab. Merangin (Studi di Kecamatan Jangkat,
Sungai Tenang dan Lembah Masurai).
- (Suwali, 2016), Strategi Pengembangan Agroindustri
Kopi Pada Gapoktan Gunung Kelir Di Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang.
3 Keterbatasan sarana dan prasarana - (Ariyanti & Suryantini, 2019), Usahatani Kopi Robusta
Di Kabupaten Tanggamus: Kajian Strategi
Pengembangan Agrobisnis.
- (Pitawarni, 2015), Strategi Peningkatan Produksi Kopi
Arabika (Coffea arabica)
(Studi Kasus: Desa Lumban Silintong, Kecamatan
Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara).
- (Arios, 2019), Strategi Pengembangan Daya Saing
Produksi Kopi Lampung.
- (Hartiati et al., 2016), Penguatan Clustering dan
Strategi Pengembangan Kopi Robusta di Kabupaten
Tabanan, Bali.
Sumber : Data Sekunder, 2021

c. Peluang
No Uraian Peneliti
1 Perkembangan teknologi dan - (Sitanggang, 2013), Pengembangan Potensi
informasi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Dairi.
- (Alam & Cawer, 2020), Strategi
Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabika
(Studi Kasus Di Desa Gunungsari, Kecamatan
Sukanagara Kabupaten Cianjur).
- (Hendrica, 2020), Strategi Pengembangan
Agribisnis Kopi Di Kecamatan Poco Ranaka
Timur, Kabupaten Manggarai Timur.
2 Volume ekspor kopi yang - (Ginting & Basriwijaya, 2019), Kebijakan
meningkat Perdagangan Internasional Kopi di Indonesia
Serta Dampaknya Terhadap Harga Dalam
Negeri.
- (Heru, 2013), Analisis Permintaan Dan
Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di
Indonesia
- (Lestari Baso & Anindita, 2018), Analisis
Daya Saing Kopi Indonesia.
3 Konsumsi kopi dalam negeri - (Sarvina et al., 2020), Strategi Peningkatan
yang terus meningkat Produktivitas Kopi serta Adaptasi terhadap
Variabilitas dan Perubahan Iklim melalui
Kalender Budidaya.
- (Arios, 2019), Strategi Pengembangan Daya
Saing Produksi Kopi Lampung.
Sumber : Data Sekunder, 2021

d. Ancaman
No Uraian Peneliti
1 Serangan hama dan penyakit - (Zakaria et al., 2017), Strategi
Pengembangan Usahatani Kopi Arabika
(Kasus pada Petani Kopi Di Desa Suntenjaya
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat).

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


- (Subekti, 2019), Strategi Pengembangan
Usahatani Kopi Di Desa Tombiano
Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una
Una.
- (Hendrica, 2020), Strategi Pengembangan
Agribisnis Kopi Di Kecamatan Poco Ranaka
Timur, Kabupaten Manggarai Timur.
- (Hartiati et al., 2016), Penguatan Clustering
dan Strategi Pengembangan Kopi Robusta di
Kabupaten Tabanan, Bali.
2 Kondisi iklim - (Zakaria et al., 2017), Strategi
Pengembangan Usahatani Kopi Arabika
(Kasus pada Petani Kopi Di Desa Suntenjaya
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat).
- (KADARWATI, 2019), Strategi
Peningkatan Produksi Kopi Robusta (Coffea
L.)Di Desa Pentingsari,Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
- (Syaputra, 2020), Strategi Pengembangan
Kopi Robusta Di Kab. Merangin (Studi di
Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang dan
Lembah Masurai).
3 Kenaikan harga pupuk dan - (Sitanggang, 2013), Pengembangan Potensi
peralatan pertanian Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Dairi.
- (Subekti, 2019), Strategi Pengembangan
Usahatani Kopi Di Desa Tombiano
Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una
Una
Sumber : Data Sekunder, 2021

Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Tabel 5. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)


Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan :
1.Indonesia memiliki Sumber daya alam
0,173913043 4 0,69565217
yang cocok untuk budidaya kopi

2. Perkembangan luas areal kopi yang


0,130434783 3 0,39130434
mengalami peningkatan
3. Tenaga kerja yang tersedia 0,173913043 4 0,69565217
Subtotal 0,47826087 1,78260868
Kelemahan :
1. Produktivitas dan mutu kopi relatif
0,086956522 2 0,17391304
rendah
2. Kurangnya modal untuk
0,260869565 4 1,04347826
pengembangan budidaya
3. Keterbatasan sarana dan prasarana 0,173913043 3 0,52173913
Subtotal 0,52173913 1,73913043

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


Total 1 3,52173911
Sumber : Data Primer, 2021

Matriks EFAS ( Eksternal Factor Analysis Summary)


Tabel 6. Matriks EFAS ( Eksternal Factor Analysis Summary)
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang :
1.Perkembangan teknologi dan informasi 0,176470588 4 0,705882352
2. Volume ekspor kopi yang meningkat 0,176470588 3 0,529411765
3.Konsumsi kopi dalam negeri yang terus
0,117647059 3 0,352941176
meningkat
Subtotal 0,470588235 1,588235293
Ancaman :
1. Serangan hama dan penyakit 0,235294118 4 0,941176472
2. Kondisi iklim 0,176470588 2 0,352941176
3. Kenaikan harga pupuk dan peralatan
0,117647059 2 0,235294118
pertanian
Subtotal 0,529411765 1,529411766
Total 1 3,117647059
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan perhitungan Matriks , yaitu : kekuatan kelemahan sebesar 0,05 dan selisih antara peluang dan
1,78 kelemahan 1,73 peluang 1,58 ancaman 1,52. Dari ancaman sebesar 0,06.
hasil tersebut diperoleh selisih antara kekuatan dan

Maka diagram cartesiusnya sebagai berikut :


Tabel 7. Diagram Cartesius

Opportunities (1,58)

Kuadran III Kuadran I

Strenght Weakness
(1,78) (1,73)

Kuadran IV Kuadran II

Threats (1,52)

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


Dari hasil diagram cartesius dapat diketahui titik budidaya kopi, perkembangan luas area yang
potong sumbu X dan Y pada selisih antar kekuatan dan mengalami peningkatan, dan tenaga kerja yang
kelemahan sebesar 0,05 serta selisih antar peluang dan tersedia. Peluang yang dimiliki indonesia diantaranya
ancaman sebesar 0,06, maka pengembangan kopi di : perkembangan teknologi dan informasi, volume
Indonesia berada pada kuadran I yang artinya ekspor yang meningkat, dan konsumsi kopi dalam
Indonesia berada pada situasi yang menguntungkan negeri yang semakin meningkat.
dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki sehingga
dapat mengambil peluang yang ada. Strategi yang Matriks SWOT
diterapkan dalam kondisi ini adalah dengan Setelah mengidentifikasi faktor internal dan
menerapkan kebijakan pertumbuhan yang agresif. eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta
Strategi tersebut harus terfokus pada strategi SO
peluang dan ancaman dalam peningkatan produksi
(Strenght-Opportunities) yaitu dengan
kopi di Indonesia, maka dengan analisis SWOT
mengoptimalkan kekuatan untuk mengambil peluang
diperoleh alternatif strategi sebagai berikut:
yang ada. Beberapa kekuatan yang dimiliki indonesia
diantaranya : sumberdaya alam yang sesuai untuk
Tabel 8. Matriks SWOT
Internal Kekuatan (Strengh) Kelemahan (Weaknesses)
1.Indonesia memiliki Sumber daya 1.Produktivitas dan mutu kopi
alam yang cocok untuk budidaya relatif rendah
kopi 2.Kurangnya modal untuk
2.Perkembangan luas areal kopi yang pengembangan budidaya
mengalami peningkatan 3.Keterbatasan sarana dan
3.Tenaga kerja yang tersedia prasarana.
Eksternal

Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO


1.Perkembangan 1.Mengoptimalkan kekuatan internal 1.Menerapkan teknologi budidaya
teknologi dan informasi untuk meningkatkan produksi. kopi seperti teknologi budidaya
2. Volume ekspor kopi 2.Pengembangan Perkebunan Kopi kopi piliklonal.
yang meningkat 3.Meningkatkan kualitas tenaga kerja 2.Penggunaan system perdagangan
3.Konsumsi kopi dalam Fairtrade
negeri yang terus 3.Meningkatkan program
meningkat penyuluhan yang intensif.

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


1.Serangan hama dan 1.Penggunanaan bibit unggul 1.Memperkuat kelembagaan petani
penyakit 2.Penggunaan pupuk organik untuk agar petani bisa lebih efektif dan
2.Kondisi iklim meminimalisir penggunaan pupuk efisien dalam usahatani.
3.Kenaikan harga pupuk kimia 2.Mengupayakan akses bantuan
dan peralatan pertanian. 3.Mengoptimalkan Sumberdaya alam dari pemerintah atau kebijakan
dan meningkatkan kualitas pemerintah yang bisa
Sumberdaya Manusia yang dimiliki meningkatkan modal produksi, hal
tersebut untuk menangantisipasi
kenaikan biaya produksi
3. Menata regulasi tentang
perkebunan Kopi sehingga petani
dapat memproduksi Kopi sesuai
dengan mutu dan persyaratan pasar
global.

PEMBAHASAN Berdasarkan Gambar 5, Brazil merupakan produsen


kopi terbesar dunia dengan kenaikan produksi yang
Prospek Kopi di Indonesia signifikan, pada periode tahun 1990-2019 produksi
Peramalan produksi kopi di Indonesia terbesar Brazil terjadi pada tahun 2018 dengan total
dilakukan dengan upaya untuk mengetahui atau produksi mencapai 3.552.729 ton. Peringkat kedua
memprediksi produksi kopi di Indonesia dimasa depan produsen kopi terbesar dunia yaitu Vietnam dengan
sehingga pemerintah maupun petani memiliki acuan kenaikan produksi yang cukup signifikan, pada
dalam menjalankan usahatani. Pada Tahun 2019 periode tahun 1990-2019 produksi terbesar Vietnam
Indonesia merupakan Negara Produsen Kopi terbesar terjadi pada tahun 2019 dengan total produksi sebesar
keempat dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia. 1.683.971 ton. Columbia yang berada diposisi ketiga
cenderung mengalami penurunan produksi selama
Gambar 5. Grafik Produksi Negara Produsen Kopi
periode 1990-2019, produksi terbesar Columbia
Terbesar Dunia Tahun 1990-2019.
terjadi pada tahun 1993 dengan total produksi sebesar
Grafik Produksi Kopi oleh Negara 1.100.000 ton. Indonesia yang berada pada posisi
Produsen Kopi Terbesar Dunia Tahun keempat cenderung mengalami peningkatan produksi
1990-2019 pada periode tahun 2019-2019, produksi terbesar
4000000 Indonesia terjadi pada tahun 2019 dengan total
3500000 produksi 760.963 ton.
3000000
Berdasarkan hasil analisis prediksi produksi
2500000
kopi di Indonesia pada Tahun 2020-2050
2000000
menggunakan analisis regresi sederhana dengan data
1500000
produksi kopi Indonesia tahun 1990-2019 terjadi
1000000
peningkatan. Berdasarkan gambar 3, pada tahun 2020
500000
produksi kopi Indonesia diprediksi mencapai
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
775.915,7 ton dan jumlah produksi kopi Indonesia
pada tahun 2050 diprediksikan mencapai 1.119.953,7
Tahun Indonesia Columbia ton.
Vietnam Brazil Sedangkan pada gambar 4 dengan regulasi
kenaikan koefisien regresi (b) sebesar 20%, maka pada
Sumber : FAO, 2019. tahun 2020 jumlah produksi kopi Indonesia

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


diprediksikan sebesar 845.430,22 ton hingga pada negara produsen kopi terbesar di dunia, sehingga
tahun 2050 hasil produksi kopi Indonesia mencapai ekspor kopi Indonesia dapat ditingkatkan. Pada tahun
1.260.675.82 ton. Jika dibandingkan dengan prediksi 2021, Indonesia merupakan negara pengekspor kopi
produksi kopi oleh Negara produsen kopi terbesar terbesar keempat didunia, berikut tabel negara
dunia dengan metode analisis yang sama maka, eksportir kopi terbesar dunia.
Indonesia memiliki prospek yang sangat bagus pada
masa mendatang, berikut grafik prediksi kopi oleh Tabel 9. Eksportir Kopi Terbesar Dunia
negara produsen terbesar dunia. No Negara Jumlah (Ton)
Gambar 6. Prediksi Produksi Kopi oleh Negara 1 Brazil 1.723.380
Produsen Kopi Terbesar Dunia Tahun 2020-2050. 2 Vietnam 886.500
3 Columbia 488.200
Prediksi Produksi Kopi oleh Negara
Produsen Kopi Terbesar Dunia Tahun 4 Indonesia 255.180
2020-2050 Sumber : ICO, 2021.
6000000 Berdasarkan data Tabel 9, Indonesia merupakan
5000000 eksportir kopi terbesar keempat dengan total ekspor
sebesar 255.180 ton. Nilai tersebut meningkat sebesar
4000000
17,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
3000000 dengan total ekspor sebesar 217.920 ton. Dengan hasil
proyeksi atau peramalan hasil produksi kopi dalam
2000000
kurun waktu 30 tahun mendatang yang menunjukkan
1000000 kenaikan signifikan dan pada tahun 2036 Indonesia
0 diramalkan akan menjadi negara produsen kopi
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 terbesar ketiga didunia, maka Indonesia memiliki
peluang besar dalam meningkatkan ekspor kopi
Tahun Indonesia Columbia sehingga mampu menjadi eksportir kopi terbesar
Vietnam Brazil dunia. Upaya peningkatan produksi kopi di Indonesia
bertujuan agar mampu meningkatkan kualitas dan
Sumber : Data Primer, 2021.
kuantitas produksi kopi sehingga produk yang
dihasilkan memiliki kualitas tinggi dengan standar
Berdasarkan Gambar 5, Indonesia memiliki prospek
yang ditetapkan oleh pasar internasional, sehingga
yang sangat bagus pada masa mendatang. Pada tahun
diharapkan pada masa mendatang Indonesia mampu
2036 Indonesia diprediksi mampu menggeser posisi
menjadi negara produsen dan pengekspor kopi
Columbia sebagai negara produsen kopi terbesar dunia
terbesar didunia.
dengan total produksi kopi sebesar 958.469,3 ton atau
lebih unggul dari total produksi Columbia dengan total Strategi Pengembangan Kopi di Indonesia
produksi 953.550,02 ton. Namun, Indonesia masih Berdasarkan hasil analisis SWOT mengenai
jauh lebih rendah nilai produksinya dibandingkan strategi pengembangan kopi di Indonesia terdapat
dengan Vietnam. Padahal dengan sumberdaya alam beberapa hambatan dalam upaya pengembangan,
yang dimiliki Indonesia seharusnya dapat lebih tinggi namun terdapat kekuatan dan peluang yang strategis
nilai produksinya. Menurut data FAO, total luas area dalam upaya pengembangan kopi di Indonesia.
perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1.258.032 ha, Melihat prospek budidaya tanaman kopi yang cukup
sedangkan luas area perkebunan kopi Vietnam sebesar besar untuk dapat bersaing dipasar dunia, maka hal
622.637 ha. Hal tersebut menunjukkan bahwa tersebut tidak dapat terlepas dari berbagai hambatan
perkebunan kopi di Indonesia memiliki prospek yang dan permasalahan yang harus dihadapi, diantaranya
sangat bagus dan dapat diandalkan dalam upaya rendahnya produktivitas dan mutu kopi, serangan
pengembangan sektor pertanian di Indonesia, dengan hama dan penyakit, kelembagaan petani yang masih
semakin berkembangnya sektor perkebunan kopi lemah, penguasaan teknologi yang masih relative
maka pada masa mendatang Indonesia bisa menjadi

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


lemah, akses modal yang masih terbatas, dan Disebut syarat umum karena kriteria tersebut berlaku
pengelolaan kopi yang belum optimal. untuk kopi arabika maupun robusta yang diolah secara
Dari hasil analisis SWOT, pengembangan proses kering maupun proses basah. Kriteria umum ini
produksi kopi Indonesia berada pada kuadran I yang bertujuan untuk menjamin biji kopi bebas dari kotoran
artinya Indonesia berada pada situasi yang yang berpotensi mengganggu kesehatan, seperti
menguntungkan dengan kekuatan dan peluang yang serangga, mikroba dan benda padat non-kopi lainnya.
dimiliki sehingga dapat mengambil peluang yang ada. 2. Melihat potensi sumber daya alam yang sangat
Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah strategis maka perlu dilakukan pemberdayaan lahan
dengan menerapkan kebijakan pertumbuhan yang yang efektif dan efisien sehingga produksi kopi
agresif. Adapun pembahasan dari strategi yang Indonesia bisa mengalami peningkatan secara kualitas
disusun adalah sebagai berikut: maupun kuantitas yang lebih besar daripada produksi
1. Meningkatkan produktivitas dan mutu kopi menjadi saat ini. Peran pemerintah disini cukup penting dengan
salah satu strategi yang bisa diterapkan dalam upaya memberikan penyuluhan kepada petani, sehingga
pengembangan kopi Indonesia. Mutu dan kualitas kopi petani dapat meningkatkan keterampilan teknis
sangat bergantung pada proses budidaya dan budidaya untuk peningkatan kuantitas dan kualitas
pengolahan pascapanen. Penggunaan teknologi bisa produksi. Selain itu diharapkan petani kopi indonesia
dilakukan dengan pendampingan penyuluh dan mampu menciptakan kopi special atau unggulan
kerjasama dengan pemerintah pusat maupun daerah dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Indonesia
untuk mengadakan pelatihan-pelatihan yang bisa
memiliki beberapa jenis kopi spesialiti dengan kualitas
meningkatkan kemampuan petani Penerapan
dan harga yang tinggi dari berbagai daerah,
teknologi budidaya kopi poliklonal menjadi salah satu
teknologi budidaya yang dianjurkan. Penerapan diantaranya : Kopi luwak arabika Aceh Gayo, kopi
teknologi budidaya kopi poliklonal yang dilakukan papua wamena, kopi toraja, kopi flores bajawa, kopi
secara tepat akan meningkatkan produksi petani, bali kintamani, dan lain-lain. Hal tersebut
selain itu proses usahatani akan berjalan secara efektif menunjukkan bahwa daerah penghasil kopi yang ada
dan efisien. Sehingga produksi bisa memenuhi standar di Indonesia memiliki produk kopi yang memiliki
mutu kopi yang berlaku. Perkembangan tanaman kopi karakteristik rasa dan aroma yang berbeda pada setiap
rakyat yang cukup pesat ini harus didukung dengan daerahnya. Melihat potensi tersebut pemerintah harus
kesiapan sarana dan metode pengolahan pascapanen bisa untuk mengeksplor perkebunan kopi di Indonesia
yang sesuai untuk kondisi petani sehingga mereka dengan cara memfasilitasi petani kopi sehingga petani
mampu mmenghasilkan kopi sesuai dengan standar dapat memproduksi kopi dengan kualitas tinggi.
mutu yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Penyuluhan dan pendampingan petani kopi harus
Indonesia (SNI). Untuk memenuhi prasayarat tersebut, dilakukan secara intensif mulai dari proses pembibitan
penanganan dalam panen dan pascapanen tingkat sampai proses pascapanen.
petani harus dilakukan secara tepat waktu, tepat cara,
3. Permodalan menjadi masalah besar yang dihadapi
dan tepat jumlah.Standar mutu yang tertuang dalam
petani kopi Indonesia, karena lebih dari 90%
Standar Nasioonal Indonesia (SNI) nomor 01-29907-
perkebunan kopi di Indonesia merupakan Perkebunan
2008. Kriteria mutu yang ditetapkan oleh SNI selalu
merujuk pada persyaratan internasional yang Rakyat (PR). Oleh karena itu kelembagaan petani
dikeluarkan oleh ICO (International Coffee harus dikuatkan sehingga petani kopi Indonesia dapat
Organization). Syarat mutu umum yang berlaku, lebih mudah untuk mengakses bantuan permodalan
yaitu: kepada pemerintah maupun instansi yang lain. Pada
saat ini pemerintah telah menyediakan program
Tabel 10. Syarat Mutu Kopi Secara Umum permodalan dalam rangka peningkatan usahatani,
No Kriteria Persyaratan salah satunya adalah Program Kredit Usaha Rakyat
1 Serangga hidup Tidak ada
(KUR), dengan adanya program tersebut diharapkan
2 Biji berbau busuk dan Tidak ada
atau berbau kapang dapat meningkatkan kopi nasional.
3 Kadar air (berat/berat) Maks 12,5% 4. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam
4 Kadar kotoran non-kopi Maks 0,5% upaya pengembangan kopi di Indonesia adalah dengan
(berat/berat) menggunakan system perdagangan fairtrade untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


Definisi fairtrade menurut IFAT (International Fair Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) yang
Trade Association), fairtrade merupakan suatu membantu eksportir dan petani kopi dalam negeri
kemitraan dagang berdasarkan dialog, transparansi, untuk terus meningkatkan produksi serta menjadi
dan penghargaan untuk mengupayakan pemerataan sarana untuk memasarkan kopi baik didalam maupun
yang lebih besar dalam perdagangan internasional. luar negeri. Indonesia juga telah tergabung dalam
Dengan turut dalam upaya Fairtrade, berarti petani organisasi internasional seperti menjadi anggota
International Coffee Organization (ICO) dan anggota
sebagai bagian yang memproduksi, kiranya dapat
ASEAN National Focal Point Working Group
memperoleh harga yang layak sebagai bagian dari
(ANFPWG) on Coffee untuk mengembangkan
pemerataan dalam perdagangan, baik secara lokal
industry kopi nasional.
maupun internasional.
KESIMPULAN
Prinsip fairtrade adalah sebagai berikut :
Kesimpulan
a. Menciptakan peluang bagi produsen kecil. 1. Hasil analisis mengenai prediksi produksi
b. Transparasi dan akuntabilitas Kopi di Indonesia pada tahun 2020-2050
c. Melakukan praktek perdagangan dengan menggunakan analisis regresi
d. Adil dalam pembayaran sederhana dengan data produksi kopi tahun
e. Memastikan tidak ada tenaga kerja anak dan 1990-2019 mengalami peningkatan. Dari
tenaga kerja paksa grafik 2, pada tahun 2020 produksi Kopi
f. Komitmen untuk Tidak Mendiskriminasi, diperkirakan mencapai jumlah 773.915,7 ton
Mengutamakan Kesetaraan Gender, dan dan jumlah produksi kopi Indonesia terus
Kebebasan Berasosiasi mengalami peningkatan hingga tahun 2050
g. Memastikan Kondisi Kerja yang Layak jumlah produksi kopi Indonesia mencapai
h. Meningkatkan Kapasitas 1.119.953,7 ton Sedangkan pada grafik 3
i. Mempromosikan / Mensosialisasikan Fair peningkatan produksi Kopi di Indonesia pada
Trade tahun 2020-2050 dengan regulasi jika pada
j. Menghormati keberlanjutan lingkungan koefisien regresi (b),dinaikkan atau
ditingkatkan sebesar 20% maka diprediksi
5. Kebijakan pemerintah serta peran penyuluh pada tahun 2020 produksi Kopi di Indonesia
merupakan strategi yang penting dalam sebanyak 845.430,22 ton hingga pada tahun
pengembangan kopi di Indonesia. Pemerintah 2050 hasil produksi kopi Indonesia mencapai
menerapkan kebijakan teknologi pascapanen dalam 1.260.675,82 ton. Berdasarkan Gambar 5,
upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki prospek yang sangat
dalam industry pengolahan kopi berbasis teknologi bagus pada masa mendatang. Pada tahun
padat karya. Pengolahan kopi yang secara tradisional
2036 Indonesia diprediksi mampu menggeser
serta kurangnya pemahaman mengenai pengolahan
posisi Columbia sebagai negara produsen
kopi mengakibatkan rendahnya jumlah produksi serta
kopi terbesar dunia dengan total produksi
kualitas kopi yang relative rendah oleh industry kecil
dan menengah. Dalam menjalankan kebijakan ini kopi sebesar 958.469,3 ton atau lebih unggul
pemerintah memberikan penyuluhan untuk dari total produksi Columbia dengan total
meningkatkan kemampuan pengolahan kopi agar bisa produksi 953.550,02 ton.
menghasilkan produk yang berkualitas baik. (Henny 2. Hasil analisis SWOT atau hasil perhitungan
Mayrowani:2013). Hal tersebut dimaksudkan agar Matriks IFAS dan EFAS menunjukkan
petani kopi Indonesia tidak hanya memproduksi kopi bahwa pengembangan kopi di Indonesia
berupa bahan mentah (green bean), namun bisa berupa berada pada kuadran I (Strategi Agresif),
hasil olahan yang dikehendaki konsumen sehingga dimana Indonesia berada pada situasi yang
bisa memperoleh nilai tambah. Selain itu pemerintah menguntungkan dengan kekuatan dan
juga sudah mendirikan beberapa lembaga khusus peluang yang dimiliki sehingga dapat
untuk menangani ekspor kopi Indonesia yang menjadi mengambil peluang yang ada dengan
sarana bagi pengekspor kopi dalam negeri, antara lain: mengoptimalkan kekuatan internal. Strategi
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dan
yang diterapkan pada kondisi adalah

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


menerapkan kebijakan yang agresif (Growth pada tahap pemasaran dilakukan agar
Oriented Strategy). Strategi tersebut terfokus petani mendapatkan keterbukaan
pada strategi SO (Strenght-Opportunities) mmengenai harga kopi.
yaitu dengan mengoptimalkan kekuatan 2. Petani disarankan untuk lebih
internal untuk mengambil peluang yang ada. menguatkan kelembagaan seperti dengan
Strategi SO (Strenght-Opportunities) yang membentuk kelompok tani, gabungan
diterapkan, yaitu : Mengoptimalkan kekuatan kelompok tani, koperasi, dan sebagainya.
internal untuk meningkatkan produksi, Hal tersebut dilakukan untuk
pengembangan perkebunan kopi, memudahkan pemerintah dalam
meningkatkan kualitas tenaga kerja. Strategi melakukan program penyuluhan dan
WO : menerapkan teknologi budidaya kopi pembinaan kepada petani , serta untuk
poliklonal, penggunaan system perdagangan mendapatkan akses bantuan peminjaman
fairtrade, memberikan program penyuluhan modal maupun sarana dan prasarana
yang intensif. Strategi ST : penggunaan bibit produksi pertanian dari pemerintah
unggul, menggunakan pupuk organik untuk maupun lembaga atau instansi yang
meminimalisir penggunaan pupuk kimia terkait.
sehingga dapat menekan biaya produksi, 3. Pemerintah disarankan untuk
mengoptimalkan Sumberdaya alam dan memberikan bantuan permodalan bagi
meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia petani pada masa pandemi, karena 95%
yang dimiliki. Strategi WT : memperkuat perkebunan kopi merupakan Perkebunan
kelembagaan petani, dan mengupayakan Rakyat sehingga dampak pandemi dapat
akses bantuan dari pemerintah atau kebijakan berpengaruh kepada permodalan petani,
pemerintah yang bisa meningkatkan modal apabila hal tersebut tidak diatasi
produksi, Menata regulasi tentang dikhawatirkan produksi kopi akan
perkebunan Kopi sehingga petani dapat menurun.
memproduksi Kopi sesuai dengan mutu dan 4. Pemerintah disarankan untuk
persyaratan pasar global. menerapkan kebijakan-kebijakan
strategis dalam upaya pengembangan
Saran perkebunan kopi di Indonesia dengan
Berdasarkan hasil penelitian, diajukan mengoptimalkan seluruh aspek kekuatan
beberapa saran agar peningkatan produksi kopi internal, sehingga pada masa mendatang
Indonesia dapat lebih maksimal, antara lain: Indonesia dapat menggeser Columbia dan
1. Untuk memaksimalkan pengembangan Vietnam menjadi negara produsen kopi
kopi di Indonesia sebaiknya dilakukan terbesar kedua di dunia.
upaya peningkatan pengetahuan dan
DAFTAR PUSTAKA
keterampilan dalam budidaya kopi.
Alam, A. S., & Cawer, M. (2020). Strategi
Dalam pelaksanaannya dibutuhkan peran
Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabika (Studi
semua pihak yang terkait dalam Kasus Di Desa Gunungsari, Kecamatan
pengembangan kopi di Indonesia. Sukanagara Kabupaten Cianjur). AGRITA
Melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi (AGri), 1(1), 23.
teknik budidaya secara intensif mulai dari https://doi.org/10.35194/agri.v1i1.805
proses awal hingga proses pascapanen. Anonymous1 (2020). SWOT Analysis How to
Pemerintah disarankan melakukan Develop a Strategy For Success.
pengawasan mulai dari proses awal https://www.mindtools.com/pages/article/newT
hingga proses pemasaran, sehingga MC_05.htm. Diakses 19 November 2020.
diharapkan petani dapat melaksanakan
usahatani yang efektif dan mendapatkan Anonymous2 (2020). History of SWOT Analysis.
keuntungan yang maksimal. Pengawasan http://www.cymeon.com/swot-history Diakses
26 November 2020.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


Anonymous3 (2020). "Coffee Plant: Arabica and pek-pengembangan-komoditas-kopi-robusta-di-
Robusta". Coffee Research Institute. pt-kaliputih-kecamatan- ledokombo
http://www.coffeeresearch.org/agriculture/coffe
Hariance, R., Febriamansyah, R., & Tanjung, F.
eplant.htm. Diakses 2 Desember 2020.
(2016). DI KABUPATEN SOLOK Development
Arios, A. L. (2019). Strategi Pengembangan Daya Strategy of Robusta Coffee Agribusiness in
Saing Produksi Kopi Lampung Strategy for District of Solok. 15(1), 111–126.
Development Production Competitiveness of Harlan, J. (2018). Analisis Regresi Linear. In Journal
Lampung Coffee. 11(1), 2017–2020. of Chemical Information and Modeling (Vol. 53,
Ariyanti, W., & Suryantini, A. (2019). Ariyanti Issue 9).
Widya. Jurnal Kawistara, 9(2), 179–191. Hartiati, A., Tuningrat, I. A. M., & Duniaji, A. S.
https://doi.org/10.22146/kawistara.40710 (2016). Penguatan Clustering dan Strategi
Augesti, Afra. 2009. 5 Negara Ini Jadi Produsen Kopi Pengembangan Kopi Robusta di Kabupaten
Terbesar di Dunia, Salah Satunya Indonesia. Tabanan, Bali Clustering Strengthening dnd
https://www.liputan6.com/global/read/4075971 Development Strategy of Robusta Coffee in
/5-negara-ini-jadi-produsen-kopi-terbesar-di- Tabanan Regency, Bali. Jurnal Ilmiah
dunia-salah-satunya-indonesia. Diakses pada Teknologi Pertanian AGROTECHNO, 1(2), 86–
27 November 2020. 94.

Chandra, D., Ismono, R. H. dan, & Kasymir, E. Hendrica, M. K. (2020). STRATEGI


(2013). Prospek Perdagangan Kopi Robusta PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI
Indonesia di Pasar Internasional. JIIA Jurnal KECAMATAN POCO RANAKA TIMUR,
Ilmu Ilmu Agribisnis, 1(1), 10–15. KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Hendrica
M. Kut 1) , I Wayan Nampa 2) , Ir. Lika
Dewi, A. (2018). FACTORS OF THE PUBLIC- Bernadina 2) 1). IX(1).
INVESTED COFFEE FARMING BUSINESS
AT. Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA,” Heru, S. (2013). AGRISE Volume XIII No. 1 Bulan
1(November). Januari 2013 ISSN: 1412-1425. XIII(1).

Dimas, B. (2012). PROSPEK PENGEMBANGAN ICO (International Coffee Organization). Monthly


DAN STRATEGI PEMASARAN. Ilmiah Agri export statistics (Members & Non-Members) -
Bios, 10. April 2021. https://www.ico.org/prices/m1-
exports.pdf. Diakses 16 Juni 2021.
Enggar, W. (2018). 1 , 2 , 2 1. MASEPI, 3(1).
IndonesiaInvestments1.https://www.indonesiainvestm
epublikasi.setjen.pertanian.go.id. 2017. Outlook Kopi ents.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?
2017-Page 23. Diakses 3 Oktober 2020.
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublika
si/outlook/2017/Outlook%20Kopi%202017/file KADARWATI, B. (2019). Program Studi Manajemen
s/assets/basic-html/page23.html. Diakses 28 Perkebunan Sekolah Pascasarjana , Institut
November 2020. Pertanian STIPER Yogyakarta ,
PENDAHULUAN Kopi tanaman dan yang
GAEKI (2020). http://gaeki.or.id/gaeki-ingatkan- merupakan tanaman perkebunan yang sudah
impor-kopi-indonesia/. Diakses pada 9 Maret 2021. lama menjadi dibudidayakan . Tanaman devisa
Negara kopi menjadi sumberpenghasilan ra.
Ginting, A., & Basriwijaya, K. M. Z. (2019). Jurnal 373–379.
Penelitian Agrisamudra Kebijakan
Perdagangan Internasional Kopi di Indonesia Katemba, P., & Djoh, R. K. (2017). Prediksi Tingkat
Serta Dampaknya Terhadap Harga Dalam Produksi Kopi Menggunakan Regresi Linear.
Negeri. 6(2), 115–123. Jurnal Ilmiah FLASH, 3(1), 42–51.
https://doi.org/10.33059/jpas.v6i2.1900 http://jurnal.pnk.ac.id/index.php/flash/article/vi
ew/136
H.S, M. T. (2015). Prospek Pengembangan Komoditas
Kopi Robusta di PT. Kaliputih Kecamatan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2016.
Ledokombo Kabupaten Jember. Jurnal Sosial Perkembangan Ekspor Kopi menurut HS 6 digit.
Ekonomi Pertanian, 8(2), 11–24. http://www.kemendag.go.id/id/economic-
https://www.neliti.com/publications/22648/pros profile/indonesia- export-import/export-growth-

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098


hs-6-digits. Diakses Mei 2021 masyarakat terdiri dari 3 jenis yaitu : Kopi
Arabika , Kopi Robusta dan Kopi Liberika .
Lestari Baso, R., & Anindita, R. (2018). Analisis Daya Kopi Robusta dibudidayakan di Kabupaten
Saing Kopi Indonesia. Jurnal Ekonomi Merangin sedangkan dan Kabupaten Kopi
Pertanian Dan Agribisnis, 2(1), 1–9. Bungo Arabika salah Ka. 866–888.
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018.002.01.1
Zakaria, A., Aditiawati, P., & Rosmiati, M.
Martauli, E. D. (2018). Analysis Of Coffee Production
In Indonesia. JASc (Journal of Agribusiness (2017). Strategi Pengembangan Usahatani Kopi
Sciences), 1(2), 112–120. Arabika (Kasus pada Petani Kopi Di Desa
https://doi.org/10.30596/jasc.v1i2.1962 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat). Jurnal
Narulita, S., Winandi, R., & Jahroh, S. (2014).
Analisis Dayasaing Dan Strategi Pengembangan Sosioteknologi, 16(3), 325–339.
Agribisnis Kopi Indonesia. Jurnal Agribisnis https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.7.
Indonesia, 2(1), 63.
https://doi.org/10.29244/jai.2014.2.1.63-74
Pemerintah Komit Mendongkrak Produksi Kopi.
(2020, September 2020). Diakses pada Juni
2021. https://mediaperkebunan.id/pemerintah-
komit-mendongkrak-produksi-kopi/
Pitawarni, M. (2015). STRATEGI PENINGKATAN
PRODUKSI KOPI ARABIKA ( Coffea arabica ).
1–13.
Rosiana, N., Nurmalina, R., Winandi, R., & Rifin, A.
(2018). Dynamic of Indonesian robusta coffee
competition among major competitor. J. Tidp,
5(1), 1–10.
Sarvina, Y., June, T., Surmaini, E., Nurmalina, R., &
Hadi, S. S. (2020). Strategi Peningkatan
Produktivitas Kopi serta Adaptasi terhadap
Variabilitas dan Perubahan Iklim melalui
Kalender Budidaya. Jurnal Sumberdaya Lahan,
14(2), 65.
https://doi.org/10.21082/jsdl.v14n2.2020.65-78
Sitanggang, J. (2013). Pengembangan Potensi Kopi
Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan
Agropolitan Kabupaten Dairi. Jurnal Ekonomi
Dan Keuangan, 1(6), 14748.
Subekti, A. (2019). TOMBIANO KECAMATAN TOJO
BARAT KABUPATEN TOJO UNA. 26(3), 230–
240.
Sudjarmoko, B. (2013). Prospek Pengembangan
Industrialisasi Kopi Indonesia. Sirinov, 1(3),
99–110.
Suwali. (2016). Strategi Pengembangan Agroindustri
Kopi Pada Gapoktan Gunung Kelir Di
Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang (. 83–
92.
Syaputra, M. R. (2020). PENDAHULUAN Di Provinsi
Jambi tanaman kopi yang dibudidayakan oleh

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3947098

Anda mungkin juga menyukai