Anda di halaman 1dari 15

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan : Pembangunan Jembatan Kalikeruh Desa Luragung Kecamatan Kandangserang


Lokasi : Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan
Tahun Anggaran : 2019

I. PENDAHULUAN
1. Rencana Umum
Rencana umum pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kalikeruh Desa Luragung
Kecamatan Kandangserang Tahun Anggaran 2019 akan kami sesuaikan dengan jadwal yang telah
direncanakan, hal ini merupakan tahapan penyelesaian suatu item pekerjaan yang akan mewujudkan
prestasi pekerjaan secara berkala mulai dari kegiatan-kegiatan awal / persiapan dan lain-lain,
pengadaan alat, pengadaan bahan dan tenaga kerja secara efisien akan dapat menghasilkan volume
kerja yang sesuai, disamping memudahkan dalam pengaturan kerja dilapangan dan akan menciptakan
kualitas kerja yang baik dan waktu penyelesaian yang ideal sesuai dengan rencana pekerjaan.
2. Asumsi Dasar
Jangka Waktu pelaksanaan = 150 (Seratus lima puluh) hari kalender
Jangka Waktu pemeliharaan = 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender
Hari kerja untuk pekerjaan di lapangan dilaksanakan setiap hari kerja kecuali hari libur dan hari besar
nasional. Kepala Tukang, Mandor, Pekerja, Tukang, pengaturan hari kerjanya akan disesuaikan dengan
kondisi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Jam Kerja Efektif
Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :
Hari Senin s/d Sabtu : jam 08.00 s/d 16.00 Wib
Waktu istirahat : jam 12.00 s/d 13.00 Wib
Istirahat hari Jum’at : jam 11.30 s/d 13.00 Wib
Hari Minggu : Libur, bila dianggap perlu bisa dilaksanakan lembur
3. Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar untuk lingkup Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kalikeruh Desa Luragung
Kecamatan Kandangserang Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai berikut :
Galian Biasa M3 61,00
Timbunan Sirtu M3 616,88
Timbunan Sirtu (Bawah DPT) M3 11,25
Penyiapan Badan Jalan M2 1.200,00
Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 8,00
Perkerasan Beton Semen Fc 20 (Ready Mix) Dengan Anyaman
M3
Tulangan Tunggal 66,00
Perkerasan Beton Semen Fc 20 (Ready Mix) Tanpa Tulangan M3 18,00
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Mutu fc 15 (Ready Mix) (Lantai
M3
Rigid) 33,00
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Mutu fc 15 (Ready Mix) (Lantai
M3
Kerja Bawah DPT) 11,25
Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 126,00
Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 38,98
Bahan anti pengelupasan Kg 16,60
Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-300) (DPT) Ready Mix + Begisting M3 109,90
Baja Tulangan U 39 Ulir Kg 19.232,50
Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade Buah 1,00
Patok Pengarah Buah 10,00
Patok Kilometer Buah 1,00
Patok Hektometer Buah 10,00
Rel Pengaman M1 110,00
Pengecatan Tembok/ Dinding Exterior M2 30,72
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air (Kedalaman 0 - 2 m) M3 353,28
Pasangan U-ditch Uk.80x80x120 cm Tebal 8 cm BH 460,00
Galian tanah dengan alat berat (Cut) M3 2.250,00
Timbunan Sirtu M3 1.425,00
Penyiapan Badan Jalan M2 210,00
Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 300,00
Perkerasan Beton Semen Fc 20 (Ready Mix) Dengan Anyaman
M3
Tulangan Tunggal 42,00
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Mutu fc 15 (Ready Mix) M3 21,00
Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 723,00
Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter 9.600,00
Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 223,65
Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L) (Perbaikan Jalan Lama Arah
Ton
Gamblok) 1.670,40
Bahan anti pengelupasan Kg 3,39
Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade Buah 1,00
Patok Pengarah Buah 32,00
Patok Kilometer Buah 1,00
Patok Hektometer Buah 10,00
Rel Pengaman M1 500,00
Pengecatan Tembok/ Dinding Exterior M2 30,72
Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter M3 199,50
Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 108,00
Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 33,41
Bahan anti pengelupasan Kg 5,81
Beton mutu sedang fc30 MPa lantai jembatan (K-350) Ready Mix +
M3
Perancah 91,45
Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-300) (Abutment) Ready Mix +
M3
Begisting 260,21
Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-300) (sayap) Ready Mix +
M3
Begisting 81,50
Baja Tulangan U 39 Ulir (sayap) Kg 5.573,40
Beton mutu rendah fc15 MPa (K-175) (Lantai Kerja Bawah
Kg
Abutment) Manual 16,59
Baja Tulangan U 39 Ulir Kg 83.341,25
Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja Panjang 60 m, Lebar 7
Kg
m 131.330,00
Pemasangan jembatan Rangka Baja Kg 131.330,00
Tiang Bor Beton, diameter 800 mm M1 330,00
Pasangan Batu M3 24,96
Expansion Tipe Joint Asphaltic Plug M1 12,00
Sandaran (Railing) M1 241,60
Papan Nama Jembatan Buah 2,00
Pipa Drainase PVC diameter 75 mm M1 48,00
Pengecatan Tembok/ Dinding Exterior M2 101,84
Pengecatan Besi M2 96,64

II. PENGENDALIAN PROSES


1. Schedule Acuan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan maka akan disiapkan Time Scedule sebagai acuan
pelaksanaan yaitu :
a. Barchat
b. Curve S
c. Jadual Material, Alat dan Tenaga kerja
2. Rapat Bersama
- Rapat Pertemuan
Rapat pertemuan antara Pelaksana, K3 Konstruksi, Quanlity Surveyor, Quantity Surveyor, serta
Direksi / Pengawas Lapangan yang dihadiri Pejabat yang berwenang untuk mengadakan evaluasi
pekerjaan dilapangan agar tugas yang dikerjakan berupa target harian dapat terkontrol. Rapat
singkat ini untuk saling koordinasi dan memudahkan hubungan kerja satu dengan lainnya.
- Rapat Mingguan Intern
Seluruh struktur organisasi lapangan dilibatkan dalam Rapat Mingguan ini antara lain Pelaksana, K3
Konstruksi, Quanlity Surveyor, Quantity Surveyor, Logistisk, Administrasi, dan bagian
Personalia/Keuangan serta mengundang Sub Kontrak terkait bila ada dan mandor bila diperlukan.
Hasil evaluasi pekerjaan dalam rapat pertemuan diatas akan dibahas didalam Rapat ini, begitu pula
Rencana Mingguan disiapkan termasuk jadwal dari inspeksi dan pengendalian. Rencana Mingguan
dibuatkan jadwalnya untuk panduan secara rinci bagi staff logistik, peralatan dan pelaksana serta
bagian teknik sehingga semua mempunyai persepsi yang sama dan punya pengertian yang sama
baik secara teknis maupun non teknis.
3. Rapat Koordinator
Untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan, direncanakan minimal satu kali dalm 2 (dua)
minggu sekali akan diadakan rapat koordinasi secara rutin yang dipimpin oleh Pemimpin Proyek atau
yang mewakilinya.
Apabila situasi yang dihadapi mendesak/crash program atau secara teknis mempunyai masalah yang
kompleks, maka rapat koordinasi dapat dilaksanakan minimal 1 kali dalam 2 minggu. Rapat ini
dilaksanakan dengan tujuan agar setiap permasalahan di lapangan dapat dipecahkan dengan segera
yang merupakan bagian dari keputusan rapat. Dan Keputusan Rapat akan diwujudkan dalam satu
notulen yang telah disepakati bersama oleh peserta rapat koordinasi dan menjadi bagian ketentuan
yang mengikat untuk dilaksanakan dan dipakai sebagai acuan/dasar pelaksanaan. Hal ini akan
disepakati bersama agar tidak timbul permasalahan yang baru di kemudian hari.

III. RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN PERSIAPAN


1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan disini merupakan langkah awal keberhasilan dari suatu proyek. Dalam tahap
persiapan akan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya, dikarenakan dalam
proses persiapan ini menunjukan kesiapan dan kemampuan dalam pengelolaan proyek. Pekerjaan
persiapan ini akan kami kerjakan pada minggu pertama setelah penandatanganan kontrak pekerjaan,
apabila kami ditetapkan sebagai pemenang.
2. Pembersihan Lokasi
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, kami akan membersihkan lapangan/Lokasi pekerjaan
dari hal-hal yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2. Secara garis besar Pembersihan area site / lapangan tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja
tetapi dilaksanakan secara berkala dan akan menjadi kegiatan rutinitas dalam pelaksanaan proyek
itu sendiri.
3. Papan Nama Proyek
b. Kami akan memasang papan nama proyek sebanyak 2 (dua) unit dari konstruksi kayu dan tulisannya
mudah terbaca
c. Redaksi papan nama proyek tersebut akan ditentukan kemudian sesuai dengan persetujuan dan
petunjuk dari Direksi / Pengawas Lapangan.
d. Ukuran papan nama kegiatan ini minimal kami buat 0,80 m x 1,20 m / sesuai dengan petunjuk
Direksi pekerjan.
e. Penempatan papan nama proyek di lokasi yang mudah dibaca oleh umum dan tidak mengganggu
jalannya proyek.
f. Satu buah papan nama proyek akan ditempatkan di Titik / STA Awal dan satu buah lagi ditempatkan
di Titik / STA Akhir.
4. Administrasi dan Dokumentasi
a. Apabila kami ditetapkan sebagai Pemenang setelah penandatanganan kontrak Surat Pemberitahuan
Mulai Kerja akan segera kami buat dan langsung kami sebarkan / kirimkan keseluruh dinas / pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan
c. Laporan Kemajuan Pekerjaan
1. Kami selalu memberikan laporan kepada Direksi pekerjaan per minggu sehingga pekerjaan
yang telah kami laksanakan selalu terkontrol oleh direksi pekerjaan.
2. Rekap laporan mingguan akan kami serahkan pada direksi setiap satu bulan sekali
3. Laporan akhir akan kami serahkan apabila pekerjaan telah selesai berikut dokumentasi
pekerjaan dari mulai pekerjaan atau 0% sampai dengan selesai 100% yaitu meliputi Back Up
Pelaksanaan Pekerjaan, Laporan Mingguan, Bulanan, Shop Drawing, As Built Drawing dan
Adendum pekerjaan apabila dalam pelaksanaan terdapat perubahan item pekerjaan.
d. Dokumentasi
1. Pengambilan gambar saat kerja mulai 0%, 50%, dan 100% sebagai dokumentasi proyek dan
kelengkapan laporan pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
- Menentukan lokasi/tempat bangunan yang akan diambil gambarnya.
- Melakukan pengambilan 0% untuk semua lokasi pekerjaan
- Melakukan masing-masing 3 (tiga) lembar
- Setelah gambar disusun menjadi 3 set, satu set selalu dibawa saat pengambilan
foto/gambar berikutnya (50%) dan seterusnya, sampai 100% sehingga latar belakang
gambar dan titik pengambilan dipertahankan/sama.
e. Untuk lampiran kemajuan pekerjaan secara bulanan juga dilengkapi foto dokumentasi dengan
mengambil posisi kemajuan pekerjaan, untuk foto negatif (soft copy dokumentasi) akan diserahkan
ke Direksi pekerjaan.
5. Menyediakan Fasilitas Lapangan/Lokasi Kerja
a. Menyediakan Direksi keet / Barak
Didalam Direksi Keet, minimal terdiri dari :
- Ukuran ruangan minimal 3 x 4 m2
- 1 (satu) set mebelair yaitu minimal 1 meja dan 4 kursi
- Papan Informasi / Pengumuman
- Buku Direksi, Buku Tamu dan Buku Harian
- Fasilitas P3K (Standar Kotak P3K)
- Fasilitas Keselamatan Diri / Pekerja minimal untuk direksi kegiatan atau sesuai kebutuhan
berupa : Helm Proyek
Sepatu Boot / Safety
Rompi Keselamatan ( dengan pemantul cahaya / Spotlight)
b. Barak Kerja / Gudang
Apabila dibutuhkan akan kami sediakan barak kerja / mess sebagai tempat tinggal / peristirahatan
sementara untuk para pekerja. Selain itu akan kami sediakan Gudang sebagai tempat penyimpanan
baik itu material maupun alat-alat kerja yang dibutuhakn di lapangan.
6. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Dalam pelaksanaan pekerjaan akan tetap mengedepankan keselamatan baik itu para pekerja maupun
pengguna jalan yang lain. Kami akan menyediakan Rambu Keselamatan, Rambu Pengarah dan Petugas
Penjaga dan Pengatur Lalu Lintas secukupnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang bekerja
selama masa pelaksanaan pekerjaan. Jika diperlukan akan berkoordinasi dengan Kepolisian setempat
atau Petugas yang berwenang.
7. Air Kerja dan Listrik Kerja
a. Air kerja akan kami sediakan sendiri dan didatangkan dari luar.
b. Air kerja yang kami sediakan bersih, tidak berlumpur dan tidak mengandung bahan kimia yang
merusak.
c. Kami akan memberikan penerangan yang cukup pada setiap lokasi yang dianggap sangat
membutuhkan untuk penerangan.
d. Listrik akan kami sediakan, apabila terjadi mati lampu menggunakan Genset.
8. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan maka kami sesegera
mungkin mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban.
b. Kami bertanggungjawab secara penuh atas kecelakaan yang ditimbulkan baik yang menimpa
karyawan dari pihak kami sendiri maupun orang lain yang berada di lokasi pekerjaan dan
sekitarnya sesuai dengan peraturan-peraturan hukum mengenai perawatan dan tunjangan dari si
korban/keluarga.
c. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dengan isi yang selalu lengkap harus berada
ditempat pekerjaan.
d. Kami menyediakan alat-alat untuk pemadam kebakaran untuk penanggulangan kebakaran bila
terjadi kebakaran pada saat pelaksanaan pekerjaan.
e. Segala sesuatu menyangkut kelancaran pelaksanaan pekerjaan disiapkan di lokasi sebelum
pekerjaan itu dimulai, diantaranya material, peralatan dan lain-lain yang dapat mendukung dan
mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan.
9. Mutual Check
1). Pelaksanaan Mutual Check 0% diadakan berpedoman pada tender drawing.
2). Pelaksanaan untuk Pekerjaan Mutual Check adalah terdiri dari Penyedia Jasa bersama-sama
dengan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak yang dibentuk oleh Pengguna Jasa.
3). Uraian pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan Penyedia Jasa adalah sebagai berikut :
a. Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan kembali pada
titik tetap dengan teliti.
b. Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Utisetten) profil memanjang dan
melintang dengan mengikuti Standar Penggambaran Tender Drawing.
c. Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti Standar Penggambaran Tender
Drawing (termasuk gambar detail).
d. Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) perubahan tambahan/pengurangan.
4). Semua produk-produk hasil Uitsetten (data pengukuran kembali, gambar-gambar, Bill of Quantity,
RAB tambahan/pengurangan biaya) disampaiakan kepada Pengguna Jasa untuk selanjutnya
diteliti/diperiksa kebenarannya dan setelah mendapat persetujuan maka Penyedia Jasa dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut.
5). Dari hasil pengukuran kembali/Uitsetten akan didapat perhitungan volume dengan Tender
Drawing.
6). Gambar-gambar hasil Uitsetten adalah sebagai dasar untuk Pelaksanaan Konstruksi Lapangan.
7). Semua gambar-gambar hasil Mutual Check diperbanyak 4 kali.
10. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check
a. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check akan diatur/ditentukan Pengguna Jasa.
b. Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/pengurangan biaya, paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan berakhir sudah disampaikan kepada Pengguna Jasa.
11. Pekerjaan Bowplank
a. Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang diserut rata dan terpasang waterpass
dengan peil + 0,00 setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu berukuran
5/7 cm. pada papan bouwplank semua dicatat sumbu-sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur
oleh pengaruh iklim atau diberi tanda- tanda yang jelas.
b. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran
terhadap galian tanah pondasi.
c. Setelah pekerjaan ini selesai sesegera mungkin kami meminta persetujuan dari direksi pekerjaan
agar pekerjaan berikutnya dapat segera dikerjakan.
IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. PEKERJAAN UMUM
Mobilisasi Dan Demobilisasi
Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan memobilisasi semua keperluan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan seperti tenaga kerja lapangan, personil inti dan alat kerja.
Proses mobilisasi alat berat dilakukan secara betahap sesuai keperluaannya sehingga tidak ada alat
yang menumpuk tidak terpakai sehingga berpotensi menghambat pelaksanaan dilapangan. Proses
mobilisasi Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kalikeruh Desa Luragung Kecamatan
Kandangserang Tahun Anggaran 2019 meliputi :
a. Kegiatan mobilisasi yang diperlukan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang dilaksanakan
sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak.
1). Tenaga Kerja
• Personil Inti Lapangan.
• Tenaga Kerja Harian
2). Bahan
• Papan Nama Proyek
• Direksi Keet
• Tanda Pengecoran
• Rambu Lalu Lintas
• Lampu Pengaman
3). Peralatan:

KAPASITAS PADA SAAT


NO. JENIS MACAM ALAT JUMLAH
INI

1 TRUCK MIXER 1 Unit 5 m3


2 CONCRETE VIBRATOR 2 Unit 5,5 HP
3 CONCRETE MIXER 2 Unit 500 Liter
4 GENSET 1 Unit 180 HP
5 DUMP TRUCK 2 Unit 3,5 Ton
6 WATER PUMP 2 Unit 6 HP
b. Mobilisasi dan pemasangan peralatan konstruksi dari suatu lokasi ke tempat yang digunakan sesuai
ketentuan kontrak.
Mobilisasi dilaksanakan sesuai schedule mobilisasi dan akan dimulai selambat-lambatnya 1 minggu
setelah SPMK/sesuai dengan ketentuan Pengguna Barang/Jasa. Pihak kami akan menyerahkan
kepada Pengguna Barang/Jasa suatu program mobilisasi menurut detail dan waktu yang ditentukan
dalam mendatangkan alat dan melaporkan progresnya. Kami akan mengadakan mobilisasi
peralatan yang diperlukan dan lain-lain yang sifatnya mendukung dan melengkapi pekerjaan tahap
berikutnya, selain itu juga segera melakukan pengiriman bahan dan material yang dibutuhkan.

B. PEKERJAAN TANAH
Lingkup pekerjaan tanah disini antara lain :
- Pekerjaan galian biasa
- Pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter
- Timbunan biasa dari galian
Volume pekerjaan galian tanah memiliki variasi tergantung kedalaman penggaliannya.
Pelaksanaan :
1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian tanah biasa dilaksanakan menggunakan tenaga manusia/manual dan
direncanakan untuk pelaksanaannya memerlukan waktu selama 6 Minggu, yang akan dimulai pada
awal minggu ke 4 dan ditargetkan akan selesai pada akhir minggu ke 9.
2. Pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter
Galian struktur dengan kedalaman 0-2 meter direncanakan akan menggunakan Alat Berat berupa
Excavator mengingat untuk mempercepat pekerjaan agar target pekerjaan dapat terlaksana sesuai
dengan yang direncanakan, apabila dikerjakan dengan tenaga manual akan memakan waktu yang
cukup lama. Hasil galian dituang kedalam dump truck dan dibuang ke areal pembuangan. Selama
pembuangan dengan dump truck, tanah hasil galian ditutup dengan terpal sehingga tidak
berceceran dijalan yang dilaluinya. Setelah tiba dilokasi pembuangan tanah di turunkan dan dump
truck kembali kelokasi penggalian. Jumlah dump truck disesuaikan dengan kapasitas produksi
galian manual sehingga tidak terjadi spot delay untuk masing-masing alat yang dipakai.
Pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 0-2 meter disini direncanakan untuk pelaksanaannya
memerlukan waktu selama 6 Minggu, yang akan dimulai pada awal minggu ke 2 dan ditargetkan
akan selesai pada akhir minggu ke 7
3. Timbunan Biasa dari Galian
Urugan pilihan dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan pasangan batu selesai dilaksanakan, proses
pengurugan dimulai dengan memasukan urugan pilihan ke lokasi kerja dan diletakan pada tempat
yang telah ditentukan sebelumnya. Urugan di lakukan secara berlapis dengan ketebalan
maksimum tiap lapisan 30 cm sesuai dengan spesifikasi pemadatan tanah. Setelah tanah
dihamparkan pada lokasi kerja dilanjutkan dengan meratakan hamparan tanah menggunakan
tenaga manual sehingga tercapai ketebalan yang diinginkan. Tahap terakhir adalah
memadatkan menggunakan beton stamper, pemadatan melalui stamper dilakukan beberapa kali
lintasan. Untuk menjamin kualitas pemadatan maka dilakukan pengujian untuk mengetahui
kepadatan lapangan yang didapat dari hasil pemadatan dengan stamper.
Pekerjaan timbunan biasa dari galian direncanakan akan mulai dilaksanakan pada awal minggu ke
12 yang direncanakan akan memakan waktu selama 6 minggu dan ditargetkan akan selesai
keseluruhan pada akhir minggu ke 17.

C. PEKERJAAN STRUKTUR
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur :
1. Tiang Bor Beton ukuran 600 mm
Tiang bor beton disini merupakan tiang pancang bore pile pabrikan dengan mutu beton fc 20 Mpa.
Digunakan sebagai tiang pancang untuk pondasi abutmen jembatan. Pekerjaan tiang pancang bore
pile dilaksanakan setelah dimensi galian tanah sudah disejutui oleh Konsultan Pengawas dan Staff
Teknis Direksi Pekerjaan. Pekerjaan harus dilaksaakan oleh tenaga yang profesiona l dan
berpengalaman, yang direncanakan akan mulai dilaksanakan pada awal minggu ke 3 dan
direncanakan akan memakan waktu selama 5 minggu sehingga ditargetkan akan selesai pada
minggu ke 7.
2. Pekerjaan Pasangan Batu
Lingkup Pekerjaan pasangan batu antara lain :
- Pembangunan pasangan batu
- Talud sayap jembatan
- Saluran pasangan batu
- Pembuatan leuning jembatan
Tahapan awal dilakukan pembuatan kisdam untuk mengarahkan aliran air sungai sehingga tidak
mengganggu pembangunan pasangan batu, pekerjaan dititik beratkan pada pembangunan saluran
sesuai dengan desain rencana yang ada setelah dimensi galian tanah sudah disejutui oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Pengawas Bina Marga. Campuran pasangan batu menggunakan
komposisi 1pc : 4psr, adukan dilakukan menggunakan beton mixer agar didapat campuran yang
homogen dan dapat memenuhi standar kekuatan campuran pasangan batu K-50.
Pelaksanaaan pekerjaan pasangan batu direncanakan akan mulai dilaksanakan pada awal minggu
ke 4 yang direncanakan akan memakan waktu selama 12 minggu dan ditargetkan akan selesai pada
akhir minggu ke 15.
3. Pekerjaan Pondasi Jembatan Beton dan Balok Landas Jembatan
- Pekerjaan Pondasi Jembatan Beton
Setelah pekerjaan tiang pancang bore pile selesai dikerjakan dan sudah mendapatkan ijin baik
dari Konsultan Pengawas maupun Staf Teknis Direksi Pekerjaan maka pekerjaan pondasi
jembatan beton disini dapat segera dilaksanakan. Dengan terlebih dahulu dilaksanakan
pekerjaan pengecoran lantai kerja dengan beton mutu fc 10 Mpa.
Pekerjaan pondasi jembatan beton dengan mutu fc 25 Mpa disini direncanakan akan mulai
dilaksanakan pada awal minggu ke 8 dan ditargetkan akan memakan waktu selama 6 minggu
yaitu direncanakan akan selesai pada akhir minggu ke 13.
Pekerjaan beton untuk pembuatan pondasi jembatan dilaksanakan dengan cor ditempat,
proses pengerjaan dimulai dengan pembuatan bekisting mengunakan bekisting kayu. Mutu
beton yang dipakai Beton Fc’25 MPa, volume pekerjaan 84,076 m3, dan dilaksanakan dalam 6
minggu dan untuk pekerjaan lantai kerja menggunakan Beton fc’ 10 MPa dengan volume 3,480
m3 dilaksanakan selama 3 minggu. Karena pembuatan struktur jembatan dan pondasi
jembatan menggunakan volume beton yang cukup besar maka perlu diperhatikan suhu beton
agar tidak berbeda terlalu jauh waktu pegecoran berlangsung, oleh karena itu pengecoran
dilakukan secara berkelanjutan dan dilakukan perawatan selama masa pengerasan beton
dengan menggunakan karung basah atau kolam air. Selain itu juga akan
dilakukanpenyemprotan secara berkala untuk menurunkan suhu beton yang ada pada pondasi
jembatan.
- Pekerjaan Balok Landas Jembatan
Pekerjaan dimulai dengan begisting balok landas dan plat beton jembatan serta perancah
jembatan dilapisi dengan membran plastik untuk mencegah beton struktur fc’ 25 MPa
mengalami kontaminasi dengan sekitarnya dan juga tidak menempel pada permukaan
bekisting. Setelah begisting terpasang dilapisi membrane plastic dengan pemasangan bekisting
dari kayu. Bersamaan dengan dipasangnya bekisting maka besi tulangan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang disyaratkan dipasang dan pemasangan pipa cucuran dia. 3”. Setelah
semua persiapan selesai dan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas maka
pekerjaan pengecoran dapat dimulai. Pengecoran dilakukan dari titik terjauh jembatan
sehingga tidak terganggu proses pengecoran yang lain. Beton disemprotkan pada tempatnya
menggunakan concrete pump kemudian diratakan dan digetarkan menggunakan vibrator.
Penggetaran dilakukan tidak terlalu lama agar tidak terjadi segregasi antara agregat kasar dan
agregat halus.
4. Pekerjaan Baja Struktur
Lingkup pekerjaan baja struktur disini antara lain : Penyediaan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240
MPa) dan Pemasangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa).
Setelah pekerjaan pondasi jembatan sudah dianggap memenuhi syarat untuk melangkah ke tahap
selanjutnya dan sudah mendapatkan ijin dari Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan, maka
pekerjaan Baja Struktur dengan segera dilaksanakan.
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kalikeruh Desa Luragung Kecamatan Kandangserang
Tahun Anggaran 2019, struktur balok jembatan menggunakan profil Baja sehingga diperlukan
kecermatan dalam ukuran dan pertimbangan pemasangan yang tentunya akan mengganggu lalu
lintas yang ada, sebelum dipasang baja struktur di pabrikasi di gudang sehingga didatangkan
dilokasi pekerjaan siap pasang. Pemasangan baja struktur menggunakan jasa Crane 35 Ton untuk
mempermudah pemasangan. Dibawah baja struktur dipasang elastomer logam sebagai landasan
baja struktur.
Untuk pelaksanaan penyediaan baja struktur sebagai gelagar jembatan mulai dilaksanakan pada
awal minggu ke 6 dan untuk pabrikasi pekerjaan gelagar disini akan dilaksanakan di gudang,
setelah semuanya siap dan selesai dipabrikasi maka dengan penuh hati-hati diangkut (mobilisasi)
untuk dibawa ke lokasi jembatan untuk dilaksanakan pemasangan. Dalam pabrikasi gelagar (baja
struktur) ditargetkan akan selesai dalam 6 minggu dan direncanakan akan selesai pada minggu ke
11.
Pelaksanaan pemasangan gelagar jembatan direncanakan akan memakan waktu selama 2 minggu,
yang direncanakan akan dimulai pada awal minggu ke 12 dan ditargetkan akan selesai pada minggu
ke 13.
5. Pekerjaan Plat Beton Lantai Jembatan
Untuk pekerjaan plat jembatan menggunakan Beton fc’ 30 MPa dengan volume 7,20 m3. Proses
pembuatan diafragma dimulai dari pemasangan bekisting diafragma dilanjutkan dengan
penulangan dan dilanjutkan dengan pengecoran menggunakan Beton Radymix . Waktu
pengecoran dilaksanakan pada siang dan malam hari secara menerus untuk mempercepat
pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Pekerjaan plat beton lantai jembatan dengan mutu beton fc’ 30 Mpa direncanakan akan dimulai
pada awal minggu ke 14 dan ditargetkan akan selesai selama 4 minggu, yang direncanakan akan
selesai pada akhir minggu ke 17.
Setelah begisting terpasang dilapisi membrane plastic dengan pemasangan bekisting dari kayu.
Bersamaan dengan dipasangnya bekisting maka besi tulangan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
disyaratkan dipasang dan pemasangan pipa cucuran dia. 3”. Setelah semua persiapan selesai dan
telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas maka pekerjaan pengecoran dapat dimulai.
Pengecoran dilakukan dari titik terjauh jembatan sehingga tidak terganggu proses pengecoran
yang lain. Beton disemprotkan pada tempatnya menggunakan concrete pump kemudian
diratakan dan digetarkan menggunakan vibrator. Penggetaran dilakukan tidak terlalu lama agar
tidak terjadi segregasi antara agregat kasar dan agregat halus.
Setelah pengecoran selesai dilakukan dengan proses curingmenggunakan karung basah atau
dibuat kolam rendam sampai mencapai umurnya. Pada usia lebih dari 21 hari setelah pengecoran
atau ditentukan lain oleh konsultan pengawas, maka beton sudah siap untuk dilaksanakan
pekerjaan struktur atau banguan pelengkap lainnya yaitu pembuatan Sandaran (Ralling).
 Perawatan (Curing)
Permukaan Perkerasan Beton Semen yang terekspos segera dirawat dengan penyemprotan
bahan perawat yang disetujui dan sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen kontrak, disemprot
segera setelah permukaan tersebut selesai dikasarkan dengan sikat. Bahan perawatan dalam
bentuk lapisan yang menerus dan tak terputus, dan disemprotkan dengan merata dalam 2 kali
penyemprotan :
- Pertama-tama dalam waktu 15 menit setelah kondisi air permukaan “tidak begitu
mengkilap”, dan yang kedua 10 sampai 30 menit setelah itu atau sebagaimana disarankan
pabrik pembuatnya.
- Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama dalam 30 menit setelah
penggarukan dan yang kedua 15 sampai 45 menit sesudahnya.
- Masing-masing penyemprotan dengan kadar yang sesuai dengan sertifikat pengujian untuk
perawatan yang efisien, memenuhi nilai minimum 0,20 ltr/m2, kecuali bahwa : Untuk lokasi
yang disemprot selain dengan alat penyemprot mekanik, kadar penyemprotan lebih tinggi
25% dari kadar yang disebutkan dalam sertifikat Membongkar Acuan
- Kecuali bila ditentukan lain, acuan tidak dibongkar dari beton yang baru dicor sebelum
mencapai waktu paling sedikit 12 jam. Acuan dibongkar dengan hati-hati agar tidak rusak
perkerasan beton. Setelah acuan dibongkar, bagian sisi perkerasan beton dirawat (curing).
- Lokasi keropos yang kecil dibersihkan, dibasahi dan ditambal dengan adukan semen kental
dengan perbandingan 1 semen dan 2 agregat halus. Penambalan tidak dilakukan sampai
lokasi yang keropos diperiksa dan metoda penambalan disetujui Direksi Pekerjaan.
 Perlindungan Terhadap Perkerasan
Penyedia Jasa melindungi perkerasan dan perlengkapannya dari lalu lintas umum dan lalu lintas
proyek. Perlindungan ini meliputi penyediaan tenaga pengatur lalu lintas, pemasangan dan
pemeliharaan rambu peringatan, lampu penerangan, jembatan diatas perkerasan beton, atau
jalan alih, dan sebagainya. Setiap kerusakan pada perkerasan, yang terjadi sebelum persetujuan
akhir, diperbaiki atau diganti, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
 Pembukaan Terhadap Lalu Lintas
Direksi Pekerjaan menentukan kapan Perkerasan Beton Semen dapat dibuka untuk lalu lintas.
Perkerasan beton tidak dibuka untuk lalu lintas sebelum hasil pengujian terhadap benda uji
yang dicetak dan dirawat mencapai kuat tekan silinder minimum atau kuat lentur minimum
pada umur 28 hari. Bilamana pengujian belum dilakukan, perkerasan beton tidak dibuka untuk
lalu lintas sebelum 14 hari saat beton dihamparkan. Sebelum dibuka untuk lalu lintas,
perkerasan beton dibersihkan dan penutup (sealing) sambungan telah selesai dikerjakan. Baik
peralatan maupun lalu lintas, termasuk kendaraan proyek tidak melewati permukaan Lapis
Pondasi Bawah Beton Kurus yang telah selesai sampai beton tersebut mencapai paling tidak
70% dari kekutan yang disyaratkan.
Setelah periode perawatan maka peralatan dan kendaraan yang diperlukan untuk pekerjaan
lanjutan diperkenankan melewati permukaan Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus. Lapis Pondasi
Bawah Beton Kurus dipelihara sebagaimana mestinya sebelum lapis perkerasan berikutnya
dihampar. Setiap kerusakan sebagai akibat dari sebab apapun diperbaiki dengan penggantian
lokasi yang bersangkutan dengan biaya Penyedia Jasa.
D. PERKERASAN ASPAL
Setelah pembangunan jembatan selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan jalan,
yaitu pelapisan plat jembatan dengan menggunakan Perkerasan Aspal. Pekerjaan perkerasan aspal
direncanakan akan dikerjakan selama 2 minggu yang dimulai pada awal minggu ke 19 dan direncanakan
akan selesai pada minggu ke 20. Untuk lingkup pekerjaannnya antara lain :
a. Lapis Perekat-Aspal Cair
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah
disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Perekat dihampar di
atas permukaan Lapis Penetrasi Macadam.
Alat penyemprot, dirancang, diperlengkapi, dipelihara dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga
bahan aspal dengan panas yang sudah merata dapat disemprotkan secara merata dengan berbagai
variasi lebar permukaan, pada takaran yang ditentukan dalam rentang 0,15 sampai 2,4 liter per
meter persegi.
Bilamana diijinkan oleh Direksi Pekerjaan maka penggunaan peralatan penyemprot aspal tangan
dapat dipakai sebagai pengganti distributor aspal. Perlengkapan utama peralatan penyemprot
aspal tangan selalu dijaga dalam kondisi baik, terdiri dari :
a) Tangki aspal dengan alat pemanas;
b) Pompa yang memberikan tekanan ke dalam tangki aspal sehingga aspal dapat tersemprot
keluar;
c) Batang semprot yang dilengkapi dengan lubang pengatur keluarnya aspal (nosel). Agar
diperoleh hasil penyemprotan yang merata maka Penyedia Jasa menyediakan tenaga operator
yang terampil dan diuji coba dahulu kemampuannya sebelum disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa tetap memelihara permukaan yang telah diberi Lapis Perekat sesuai standar yang
ditetapkandari Spesifikasi ini sampai lapisan berikutnya dihampar. Lapisan berikutnya hanya
dihampar setelah bahan resap pengikat telah meresap sepenuhnya ke dalam lapis pondasi dan
telah mengeras.
Lapis Perekat disemprotkan hanya sebentar sebelum penghamparan lapis aspal berikut di atasnya
untuk memperoleh kondisi kelengketan yang tepat. Pelapisan lapisan beraspal berikut tersebut
dihampar sebelum lapis aspal hilang kelengketannya melalui pengeringan yang berlebihan,
oksidasi, debu yang tertiup atau lainnya. Sewaktu lapis aspal dalam keadaan tidak tertutup,
Penyedia Jasa melindunginya dari kerusakan dan mencegahnya agar tidak berkontak dengan lalu
lintas. Pemberian kembali lapis perekat (retackcoating) harus dilakukan bila lapis perekat telah
mengering sehingga hilang atau berkurang kelengketannya.
b. Lapis Fondasi atau Perata Penetrasi Macadam
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan lapis permukaan atau lapis pondasi terbuat dari agregat yang
distabilisasi oleh aspal.
Permukaan yang diperbaiki dengan Penetrasi Macadam disiapkan seperti dibawah ini :
a) Profil memanjang atau melintang disiapkan menurut rancangan potongan melintang.
b) Permukaan bebas dari benda-benda yang tidak diinginkan seperti debu dan bahan lepas
lainnya. Lubang-lubang dan retak-retak harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan dari
Spesifikasi Umum.
c) Permukaan aspal lama diberikan Lapis Perekat sesuai dengan ketentuan dalam dari Spesifikasi
umum, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Penghamparan dan Pemadatan :
Agregat dan aspal tersedia di lapangan sebelum pekerjaan dimulai. Kedua bahan tersebut dijaga
dengan hati-hati untuk menjamin bahwa bahan tersebut bersih dan siap digunakan. Selama
pemadatan agregat pokok dan agregat pengunci, kerataan permukaan dipelihara. Bilamana
permukaan yang telah dipadatkan tidak rata, maka agregat digaru dan dibuang atau agregat
ditambahkan seperlunya sebelum dipadatkan kembali.
Metode Manual :
i) Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok.
Jumlah agregat yang ditebar di atas permukan yang telah disiapkansebagaimana yang
disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan keterampilan penebaran dan
menggunakan perkakas tangan seperti penggaru. Pemadatan dilaksanakan seperti yang
disyaratkan untuk metode mekanis.
ii) Penyemprotan Aspal diatas Agregat Pokok
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan (hand
sprayer) dengan temperatur aspal yang disyaratkan. Takaran penggunaan aspal serata
mungkin dan pada takaran penyemprotan yang disetujui. Cara penggunaan memenuhi
ketentuan dalam Spesifikasi Umum.
iii) Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci
Penebaran dan pemadatan agregat pengunci dilaksanakan dengancara yang sama untuk
agregat pokok. Takaran penebaran sedemikian hingga, setelah pemadatan, rongga-rongga
permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregat pokok masih nampak. Pemadatan
sebagaimana yang disyaratkan untuk metode mekanis.
iv) Penyemprotan Aspal diatas Agregat Pengunci (bilamana digunakanAgregat Penutup)
v) Penebaran dan Pemadatan Agregat Penutup (untuk Lapis Permukaan)
Lalu lintas dapat diijinkan melintasi permukaan yang telah selesai beberapa jam setelah
pekerjaan selesai, sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Periodetipikal ini antara
2 sampai 4 jam. Bilamana lalu lintas diijinkan melintasi lapisanagregat pengunci ini, perhatian
khusus diberikan untuk memelihara kebersihan lapisan ini sebelum lapis berikutnya
dihampar. Pengendalian lalu lintas memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi umum.
c. Latasir Kelas B
Latasir atau lapis tipis aspal pasir merupakan lapis penutup permukaan perkerasan yang
terdiri atas agregat halus atau pasir atau campuran keduanya, dan aspal keras yang
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu Latasir B
masing-masing 2,0 cm dan 1,5 cm dengan toleransi ± 2,0 mm
Gradasi campuran Latasir memenuhi persyaratan dalam Tabel 5 atau Gambar A1 dalam
Lampiran A.
Tabel 5 Persyaratan gradasi campuran
Persen lolos
Ukuran ayakan
Latasir Kelas
ASTM mm A*) B**)
1/2” 12,5 100 100
3/ ” 9,5 90 – 100 -
No. 8 2,36 - 75 – 100
8
N0. 200 0,075 4 – 14 8 – 18
*) Gradasi Latasir A ditentukan oleh ayakan ukuran maksimum 12,5 mm (1/2 inci), ayakan menengah 9,5 mm (3/8
inci) dan ayakan terkecil 0,075 mm (No.200).
**) Gradasi Latasir B ditentukan oleh ayakan ukuran maksimum 12,5 mm (1/2 inci), ayakan menengah 2,36 mm (No.
8) dan ayakan 0,075 mm (No.200).
Titik-titik gradasi tidak perlu dihubungkan satu sama lain agar gradasi bahan yang diperoleh di lapangan dapat
menyesuaikan terhadap batas-batas persyaratan ukuran menengah masing-masing. Lihat Gambar A1 dalam
Lampiran A.

Campuran Latasir harus memenuhi sifat-sifat campuran, sesuai dengan persyaratan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Persyaratan sifat-sifat campuran Latasir kelas A dan Latasir kelas B
Persyaratan
Sifat-sifat campuran
Min Maks
Jumlah tumbukan per bidang 50
1) 3 6
Rongga dalam campuran (VIM), %
Rongga dalam mineral agregat (VMA); % 20 -
Rongga terisi aspal; % 75 -
Stabilitas Marshall; kg 200 -
Pelelehan; mm 2 3
Hasil bagi Marshall (Marshall quotient); kg/ mm 80 -
0 75 -
Stabilitas sisa setelah perendaman 24 jam; 60 C, %
1)
Rongga dalam campuran dihitung berdasarkan pengujian berat jenis maksimum campuran, Gmm, sesuai dengan SNI 03-6893-
2002.
V. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
a. Target Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan adalah selama 150 hari kalender ;
b. Tahapan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Time Schedule adalah sebagai berikut :
- Bulan ke 1
Minggu I s.d Minggu IV (hari ke 1 - 28 ) :
 Pengaturan Lalulintas lengkap dengan rambu-rambu sesuai yang diperlukan ;
 Pennyiapan fasilitas perlengkapan K3 Konstruksi ;
 Pelaksanaan uitzet / pengukuran ulang , pemasangan patok-patok ukur dan patok-patok
tinggi duga / leveling permukaan jalan ;
 Pelaksanaan mobilisasi meliputi :
Penyediaan Kantor Direksi dan pasang Papan Nama Kegiatan, mendatangkan peralatan Dump
Truck, Beton Molen, Concrete Vibrator, Genset, dan Water Pump;
 Pengadan material, tenaga kerja dan peralatan bantu sesuai kebutuhan pekerjaan sehari-hari;
 Pelaksanaan pekerjaan galian tanah struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter persiapan
pekerjaan tiang pancang bore pile.
 Persiapan Pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa untuk lokasi pasangan batu talud,
saluran dan sayap jembatan;
 Persiapan Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu ;
 Pembongkaran pasangan beton existing ;
 Membuat dokumentasi foto proses / prestasi pekerjaan ;
- Bulan Ke II
Minggu V s.d. Minggu VIII ( hari ke 29 - 56 ) :
 Melanjutkan pengadaan material , tenaga , pengaturan lalulintas dan penyiapan
perlengkapan K3 yang dibutuhkan ;
 Menyelesaikan pekerjaan galian tanah biasa dan galian tanah struktur dengan kedalaman 0
– 2 meter ;
 Setelah pelaksanaan pekerjaan galian struktur tersebut selesai dan sudah mendapatkan ijin
dari Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan, maka melangkah ke tahap selanjutnya yaitu
Pelaksanaan pekerjaan Tiang Pancang Pondasi Bore Pile dengan panjang 7,5 meter dan
diameter 600 mm;
 Setelah mendapatkan ijin dari Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan karena
pelaksanaan pekerjaan Pondasi Bore Pile sudah selesai dan siap untuk melangkah ke tahap
selanjutnya yaitu menyelesaikan pekerjaan lantai kerja dengan mutu beton fc 10 MPa.
 Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan pondasi beton abutmen jembatan ;
 Pelaksanaan penyediaan baja struktur (gelagar), dengan pelaksanaan pabrikasi dilakukan di
gudang ;
 Melanjutkan pekerjaan pasangan batu talud untuk sayap jembatan dan saluran;
 Pekerjaan penyediaan dan pabrikasi (perakitan) baja tulangan U32 ulir untuk tulangan beton
sesuai gambar kerja.
 Membuat dokumentasi foto proses / prestasi pekerjaan ;
- Bulan Ke III
Minggu IX s.d. Minggu XII ( hari ke 57 - 84 ) :
 Melanjutkan pengadaan material , tenaga , pengaturan lalulintas dan penyiapan
perlengkapan K3 yang dibutuhkan ;
 Melanjutkan pekerjaan pondasi beton abutmen jembatan dengan mutu beton fc 25 MPa;
 Melanjutkan pekerjaan pasangan batu talud untuk sayap jembatan dan saluran;
 Melanjutkan pelaksanaan pekerjaan pabrikasi & perakitan baja tulangan 32 Ulir dan U24
Polos untuk masing-masing kebutuhan sesuai dengan gambar kerja.
 Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi beton abutmen jembatan selesai, dilanjutkan untuk
pelaksanaan pekerjaan persiapan, perancah dan pengecoran balok landas jembatan dengan
mutu beton fc 25 MPa.
 Melanjutkan pabrikasi untuk baja struktur (gelagar jembatan) di gudang ;
 Persiapan pemasangan baja struktur (gelagar jembatan) dengan memobilisasi dari gudang ke
lokasi jembatan yang sedang dikerjakan ;
 Melanjutkan pekerjaan pasangan batu talud untuk sayap jembatan dan saluran;
 Pelaksanaan pekerjaan bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis ;
 Persiapan pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah dari hasil galian;
 Membuat dokumentasi foto proses / prestasi pekerjaan ;
- Bulan Ke IV
Minggu XIII s.d. Minggu XVI ( hari ke 85 - 112 ) :
 Melanjutkan pengadaan material , tenaga , pengaturan lalulintas dan penyiapan
perlengkapan K3 yang dibutuhkan ;
 Melaksanakan pekerjaan timbunan untuk lokasi yang perlu pengurugan guna perapihan
jembatan;
 Pelaksanaan pekerjaan perakitan dan pengecoran plat lantai jembatan dengan mutu beton
fc 30 Mpa ;
 Menyelesaikan pekerjaan pasangan batu talud untuk sayap jembatan dan saluran;
 Melanjutkan pelaksanaan pekerjaan bronjong jembatan ;
 Membuat dokumentasi foto proses / prestasi pekerjaan ;
- Bulan Ke V
Minggu XVII s.d. Minggu XXI ( hari ke 113 - 150 ) :
 Menyelesaikan pengadaan material , tenaga , pengaturan lalulintas dan penyiapan
perlengkapan K3 yang dibutuhkan ;
 Menyelesaikan pekerjaan timbunan untuk lokasi yang perlu pengurugan guna perapihan
jembatan;
 Menyelesaikan pengecoran plat lantai jembatan dengan mutu beton fc 30 Mpa ;
 Menyelesaikan pekerjaan bronjong jembatan ;
 Pelaksanaan pekerjaan sandaran / railing jembatan ;
 Pemasangan papan nama jembatan ;
 Pelaksanaan pekerjaan perkerasan aspal yang meliputi pelaksanaan pekerjaan lapis perekat
aspal cair, lapis pondasi / perata penetrasi macadam dan latasir kelas B ;
 Pelaksanaan Demobilisasi Peralatan dan Sisa-sisa matrial yang ada di lokasi pekerjaan ;
 Pembersihan lokasi pekerjaan ;
 Membuat dokumentasi foto proses / prestasi pekerjaan ;
 Pelaksanaan PHO / Serah Terima Pertama ;
VI. MANAGEMEN ALAT DAN BAHAN
Untuk mencegah penumpukan bahan material dan mengurangi resiko kehilangan dalam masa pelaksanaan
pekerjaan maka dilakukan pengaturan jadwal pemasukan bahan material yang akan digunakan selama
pelaksanaan pekerjaan. Material yang mudah terpengaruh cuaca seperti semen diletakan pada gudang
penyimpanan. Pendatangan semua material paling lambat 1 minggu sebelum proses pekerjaan dimulai dan
selalu diperhatikan ketersediaan barang yang ada digudang sehingga tidak menghambat pekerjaan. Alat
berat didatangkan menurut keperluannya dan di keluarkan dari lokasi kerja bila sudah tidak ada pekerjaan
yang berkaitan dengan alat berat tersebut.

VII. MONITORING DAN PELAPORAN


Sebagai kewajiban kontraktor dalam memberikan hasil nyata sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
maka kontraktor akan melakukan monitoring semua hasil pekerjaan yang dicapai dan memberikan
laporannya secara tertulis kepada Pengguna Jasa, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga. Adapun bentuk laporan yang kami berikan terdiri dari beberapa
bagian meliputi :
• Laporan Harian;
Berisi rangkaian kegiatan yang dilakukan pada hari yang dilaporkan dalam bentuk Buku Harian Lapangan
(BHL). Laporan harian berisi :
a. Kegiatan harian;
b. Jumlah tenaga kerja yang terlibat untuk setiap macampekerjaan;
c. Laporan cuaca;
d. Laporan surat-menyurat;
e. Laporan barang yang masuk dan barang yang ditolak berikut kuantitas dan macamnya;
f. Laporan barang dipakai;
g. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan;
h. Laporan kunjungan;
i. Laporan masalah yang dihadapi dan tindakan yang diambil.
• Laporan Mingguan;
Laporan mingguan berisi rekapitulasi dari laporan harian, laporan kemajuan prestasi minggu yang
dilaporkan dan target rencana kemajuan pekerjaan minggu yang akan datang serta dilampiri dengan
laporan harian.
• Laporan Bulanan;
Laporan Bulanan berisi rekapitulasi dari laporan harian, dan Laporanbulanan serta laporan kemajuan
prestasi Bulan yang dilaporkan dan target rencana kemajuan pekerjaan Bulan yang akan datang serta
dilampiri dengan laporan harian dan laporan mingguan.
• Laporan Akhir.
Laporan Akhir berisi rekapitulasi semua pekerjaan yang dilaksanakan dan dilampiri dengan laporan
harian, mingguan dan bulanan. Dalam Laporan akhir dijabarkan semua kejadian yang terjadi selama
pelaksanaan proyek secara objektif dan lengkap.

VIII. MANAGEMEN LALU LINTAS


Pekerjaan konstruksi terutama yang berada pada jalur lalu lintas memerlukan perhatian khusus dalam
pengaturan lalu lintas, Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kalikeruh Desa Luragung Kecamatan
Kandangserang Tahun Anggaran 2019 ini tidak lepas dari persoalan lalu lintas, terutama pada pekerjaan
yang dilakukan simultan dan tanpa terputus prosesnya, untuk meminimalisir terjadinya gangguan baik pada
proyek maupun pada pihak sekitar pengguna jalan maka akan dilakukan koordinasi dengan pihak yang
terkait mengenai pengaturan arus lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan yang memprihatinkan.

IX. KONTROL MUTU


Dalam menjamin kualitas pekerjaan yang dicapai sesuai dengan spesifikasiyang disyaratkan, maka
kontraktor akan melaksanakan serangkaian uji material yang digunakan dalam kegiatan ini. Diantaranya
adalah;
• Pengujian Beton
Beton termasuk bahan utama dalam paket kegiatan ini sehingga perlu dijaga kualitasnya, pengujian
yang dilakukan terhadap beton dilakukan sejak awal pengerjaan.Pada material yang digunakan untuk
membuat beton dilaksanakanpengujian dari batching plant untuk mengetahui kualitas bahan yang
dipakai selain itu mix design yang dibuat akan diajukan kepada pengawas untuk disetujui mengenai
komposisi campuran beton yang dibuat. Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dahulu dilakukan
slump test sehingga didapatkan tingkat keenceran dalam beton segar. Selain itu juga dibuat benda
uji kubus untuk diuji dilaboratorium kekuatan tekannya melalui uji tekan kubus. Waktu pengujian beton
dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan PBI ‘71 serta SNI.
• Pengujian aspal
Pengujian aspal dilakukan pada saat design trial mix dan tes marshal untuk mengetahui kekuatannya
dalam menerima beban. Dan pengujian kadar aspal dalam AC-Base dan kadar aspal pada lapis perekat
dan lapis peresap agar di dapat kadar/volume yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
• Pengujian besi
Besi tulangan yang dipakai adalah U-24 untuk besi tulangan polos Standard SNI dan pengujian Baja
Struktur.

X. RENCANA PENANGANAN MASA PEMELIHARAAN


Penyerahan pekerjaan pertama (PHO) dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai 100% dibuktikan dengan
Berita Acara MC 100% dan Berita Acara Serah Terima Pertama. Dalam masa pemeliharaan tersebut jika
terjadi kerusakan ringan maka masih menjadi tanggung jawab penyedia dan akan segera dilakukan
perbaikan. Kemudian setelah melewati masa pemeliharaan 180 hari kalender dan dinyatakan tidak ada
masalah dengan konstruksi fisik maka dapat dilakukan penyerahan pekerjaan untuk ke dua kalinya (FHO),
dan setelah penyerahan tersebut maka tanggung jawab bangunan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.
XI. PENUTUP
Sekian uraian pekerjaan yang dapat kami sampaikan demi menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Dokumentasi pekerjaan dilaksanakan pada masing-masing pekerjaan dari foto 0%, foto 50 % maupun 100
%. Dengan metode pelaksanaan ini, mudah-mudahan pekerjaan tersebut dapat selesai sesuai dengan
rencana dan spesifikasi teknik seperti dalam kontrak yang sudah disetujui dan ditandatangani bersama.

Banjarnegara, 13 Juni 2019

PT. SUNDUS KARYA PERDANA


KSO
PT. DAYA SAMUDERA CIPTA MANDIRI

(H. KASWAN, SE. ST)


Direktur

Anda mungkin juga menyukai