Makalah Genesa
Makalah Genesa
PENDAHULUAN
Sumber daya mineral merupakan bagian dari sumber daya alam atau biasa
disebut juga bahan galian. Walaupun bahan galian sering disebut sumber daya bahan
galian, namun tidak semua mineral merupakan sumber daya. Karena bila merujuk
dari arti sumber daya yang adalah materi atau unsur yang memiliki potensi untuk
kehidupan manusia, maka mineral yang dianggap sumber daya adalah mineral yang
Sejauh ini ada lebih dari 200 mineral yang telah teridetifikasikan, namun dari
jumlah yang ada, hanya 93 mineral yang dapat dikatakan sebagai sumber daya
mineral (Syamer dan Muzzafar, 2020). Sebagai salah satu sumber daya alam, sumber
daya mineral memiliki sifat yang terbarukan (un renewable). Untuk itu kita perlu
Agar kita dapat bijak dalam pemanfaatan sumber daya mineral, maka kita
perlu mengetahui genesa serta manfaat dari suatu sumber daya mineral. Alassan
inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk menulis makalah ini. Artinya hal
yang mejadi latar belakang penulisan makalah ini adalah karena belum banyak
tersedianya informasi tentang genesa serta manfaat dari sumber daya mineral pirit.
1
1.2 Tujuan
Secara umum tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas
pada mata kuliah genesa bahan galian, namun lebig dari itu tujuan makalah ini, yaitu :
2. Untuk mengetahui kemanfaatan atau nilai ekonomis dari bahan galian atau
mineral pirit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Untuk itu pada
pembahasan ini akan membahas tentang genesa bahan galian dari mineral pirit.
Mineral pirit, atau pirit besi, juga dikenal sebagai badar emas atau emas semu.
Mineral pirit dikenal sebagai badar emas atau emas semu karena selain merupakan
mineral pengantar mineral emas, juga karena kilap logam mineral pirit yang berwarna
pucat yang identik pada mineral pirit, merupakan hasil dari perpaduan dari mineral
besi dan disulfida. Perpaduan antara mineral besi dan disulfida terjadi karena magma
yang intrupsi kemudian mengisi rongga atau celah-celah batuan yang berada dekat
dengan kerak bumi. Namun dalam pembentukan mineral pirit dapat dikatakan bahwa
pada awalnya mangma yang intrupsi dan mengisi rongga atau celah-celah batuan
adalah magma yang telah membeku dengan umur skala waktu geologi oligosen
sehingga membentik mineral besi. Kemudian mineral besi yang sudan terbentuk itu,
disusupi oleh intrupsi magma berikutnya yang berumur miosen dalam skala waktu
3
geologi, yang mebentuk mineral disulfida. Pembekuan magma dalam skala waktu
geologi yang berbeda inilah yang membentuk perpaduan antara mineral besi dan
disulfida sehingga terbentuk mineral logam yang kita kenal sebagai mineral pirit
karena adanya resapan dari magma cair yang membeku di celah-celah struktur lapisan
bumi atau pada celah-celah batuan di kerak bumi (Sudarsono dan Setiawan, 2014).
Nama pirit berasal dari bahasa yunani, yaitu pyritēs, yang berarti "pada api"
atau "dalam api". Nama ini diberikan karena pada zaman Romawi Kuno, mineral pirit
sering digunakan sebagai pemicu api. Karena apa bila dua mineral pirit digesekan
Kemudian pada awal tahun 1900-an ketika pembuatan senjata api, mineral
pirit mulai digunaka untuk melapisi peluru. Mineral pirit mulai digunakan untuk
melapisi peluru karena mineral pirit mengandung disulfida yang dapat memercikan
api. Percikan api dari gesekan mineral pirit itulah yang membakar bubuk misiu dalam
kemanfaatan mineral pirit. Salah satu hasil penelitian menujukan bahwa mineral pirit
4
yang mengandung besi merupakan mineral yang mudah mengantarkan panas dan
listrik atau bersifat semi konduktor. Karena sifat pirit yang semi konduktor sehingga
dewasa ini pirit sering digunakan sebagai kawat kabel penghantar listrik, juga
Tentang Ketentuan Pokok. Mineral pirit digolongkan sebagai bahan galian galian
vital, atau bahan golongan B. Bahan galian vital atau golongan B adalah bahan galian
yang dapat digunakan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Bahan galian ini
sifatya penting untuk kepentingan umum. Bahan galian vital diperlukan oleh orang
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui pembahasan yang ada, maka dapat dibuat kesimpulan dari makalah
ini, yaitu :
1. Mineral pirit merupakan mineral logam yang terbentuk karena adanya resapan dari
magma cair yang membeku di celah-celah struktur lapisan bumi atau pada celah-
celah batuan di kerak bumi, sehingga dapat dikategorikan sebagai bahan galian
endapan hidrotermal.
2. Mineral pirit merupakan bahan galian golongan B atau bahan galian vital karena
mineral pirit merupakan bahan galian yang yang dapat digunakan untuk memenuhi
hajat hidup orang banyak, dan sifatya penting untuk kepentingan umum.
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris, 2014. “Sintesis Dan Karakterisasi Pyrite (Fes2) Dari Deposit Mineral
Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan”. Jurnal Jurusan
Fisika, FMIPA Universitas Negeri Makassar
Arsyad Syamer dan Daffa Muzzafar, 2020. “Endapan Emas Placer”, Makalah
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang. Tersier.