Inventarisasi Mineral Logam Kab Konawe
Inventarisasi Mineral Logam Kab Konawe
Oleh :
Moe’tamar, Hotma Simangunsong, Selo H.J.Sihombing
SUBDIT MINERAL LOGAM
ABSTRACT
1. Pendahuluan
Bujur Timur Lintang Selatan
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi 121o 47’ 28’’ 02o 42’ 47’’
dan Sumber daya Mineral
No.1452K/10/MEM/2000, tentang Pedoman 122o 39’ 29’’ 04o 03’ 11’’
Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di
Bidang Inventarisasi Sumber Daya Mineral 121o 27’ 50’’ 04o 34’ 01’’
dan Energi, maka tugas dan fungsi Direktorat
Inventarisasi Sumber daya Mineral adalah 121o 04’ 41’’ 03o 18’ 15’’
melaksanakan kegiatan inventarisasi dan
evaluasi sumber daya mineral. Sejak tahun 2. Geologi Regional/Hasil Penyelidikan
2001, kegiatan inventarisasi dan evaluasi Terdahulu
sumber daya mineral dilakukan secara
Secara umum daerah ini termasuk
bersistem per kabupaten melalui Proyek
Mandala Geologi Sulawesi Timur, yang
Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian
dicirikan oleh himpunan batuan malihan,
Mineral Indonesia. Pada tahun 2004, kegiatan
serpentinit, gabro, basal, dan batuan sedimen
inventarisasi dilakukan oleh beberapa tim
pelagos Mesozoikum (Sukamto, 1975).
yang salah satu diantaranya Tim Inventarisasi
Batuan-batuan yang tersingkap di daerah
dan Evaluasi Mineral Logam di daerah
kegiatan inventarisasi berumur mulai dari
Kabupaten Konawe (Kendari) dan Kabupaten
Paleozoikum sampai Kuarter, menurut E.
Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rusmana, dkk. (1993) pada Peta Geologi
1.2. Maksud dan Tujuan Lembar Lasusua – Kendari, Sulawesi, sekala 1
: 250.000.
Maksud dilakukannya inventarisasi dan
evaluasi sumber daya mineral di Kabupaten Berdasarkan himpunan batuan dan
Konawe dan Kabupaten Kolaka adalah untuk pencirinya, geologi Lembar Lasusua –
mencari data primer maupun data sekunder Kendari dapat dibedakan dalam dua lajur;
tentang potensi sumber daya mineral yang yaitu Lajur Tinodo dan Lajur Hialu. Lajur
terdapat di daerah ini untuk melengkapi bank Tinodo dicirikan oleh batuan endapan paparan
data yang telah dimiliki oleh Direktorat benua, dan Lajur Hialu oleh endapan kerak
Inventarisasi Sumber Daya Mineral. samudra/ofiolit, (Rusmana, dkk., 1985).
Secara garis besar kedua mendala ini dibatasi
Tujuannya adalah untuk pembuatan Bank oleh Sesar Lasolo (Gambar 2).
Data Sumber Daya Mineral Nasional dengan
data terbaru dan akurat. Data tersebut dapat Batuan yang terdapat di Lajur Tinodo
membantu untuk memudahkan pemerintah yang merupakan batuan alas adalah batuan
daerah setempat dalam rangka pengembangan malihan Paleozoikum (Pzm) dan diduga
wilayah guna menggali pendapatan asli daerah berumur Karbon. Pualam Paleozoikum
di bidang pertambangan. (Pzmm) menjemari dengan batuan malihan
Paleozoikum terutama terdiri dari pualam dan
1.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah
batugamping terdaunkan.
Secara geografis daerah kegiatan
Pada Permo -Trias di daerah ini diduga
inventarisasi dibatasi oleh koordinat sebagai terjadi kegiatan magma yang menghasilkan
berikut. (Gambar 1);
terobosan antara lain aplit PTr (ga), yang
Sedangkan lokasi daerah uji petik terletak menerobos batuan malihan Paleozoikum.
di daerah Sonai Kecamatan Puriala, Formasi Meluhu (TRJm) ,secara tak selaras
Kabupaten Konawe dan di daerah Iwoikondo menindih Batuan Malihan Paleozoikum. Pada
Kecamatan Tirawuta,Kabupaten Kolaka. zaman yang sama terendapkan Formasi
Tokala (TRJt). Hubungan dengan Formasi
Meluhu adalah menjemari. Pada kala Eosen
Selain garnierit pada daerah uji petik Luas daerah prospek P1 + P2 + P3 = 283.700
Iwaikondo ditemukan juga mineralisasi + 184.400 + 96.880 = 564.980 m2 .
magnetit yang ditemukan pada bongkah • Volume 3 daerah prospek = 564.980
batuan (KL/24/R) berbentuk angular dengan x 6,45 x 1,43 ton = 5.211.093 ton.
diameter ± 30 cm, berwarna hitam gelap,
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan – DIM, 2005
14-7
• Jumlah sumber daya hipotetik 3 3.5. Prospek Pemanfaatan dan
daerah prospek = 5.211.093 ton x Pengembangan Bahan Galian
1,24 % = 64.617,55 ton.
Potensi sumber daya mineral logam yang
3.4. Potensi Endapan Bahan Galian/Neraca ada di Kabupaten Konawe dan Kab. Kolaka,
Sumber Daya Mineral sebagian telah dimanfaatkan/diusahakan, baik
oleh masyarakat maupun perusahaan dan
Hasil inventarisasi data sekunder bahan sebagian lagi belum. Neraca sumber daya
galian di Kabupaten Konawe dan Kabupaten
mineral belum optimal, oleh karena data
Kolaka, Propinsi Sulawesi Tenggara, telah produksi bahan galian belum terdata di
terkumpul beberapa lokasi potensi bahan masing-masing kabupaten, kecuali perusahaan
galian sebagai berikut :
besar seperti PT. Antam, Tbk yang sudah
A. Jumlah titik lokasi potensi bahan galian di mengeksploitasi nikel di Pomalaa.
Kabupaten Konawe sebanyak : 66 titik Untuk daerah Kabupaten Konawe
lokasi , yang terdiri dari :
komoditi bahan galian logam yang perlu
• Lokasi Mineral Logam sebanyak : dikembangkan adalah Nikel, besi, khromit dan
24 titik lokasi (Gambar 8). kobalt, untuk komoditi bahan galian non
Ø Nikel=11 titik; besi=7 titik; kobal=2 logam diantaranya marmer, batugamping,
titik; kromit=4 titik pasir kuarsa. Sedangkan untuk daerah
Kabupaten Kolaka komoditi yang perlu
• Lokasi Mineral Non Logam dikembangkan nyaris sama yaitu untuk
sebanyak : 39 titik lokasi komoditi bahan galian logam adalah nikel,
(Gambar 9). besi, dan kobalt, untuk komoditi bahan galian
Ø Marmer=4 titik; andesit=1 titik; non logam diantaranya marmer, batugamping,
peridotit=3 titik; batugamping=6 pasir kuarsa.
titik; batugamping dolomit=1 titik
tanah liat/lempung=7 titik; pasir 4.1. Kesimpulan
kuarsa=5 titik; batu setengah Berdasarkan hasil pembahasan potensi
permata=7 titik; sirtu=4 titik; oker=2 bahan galian di Kabupaten Konawe dan
titik; grafit=1 titik; dolomit=1 titik; Kabupaten Kolaka, serta hasil penyelidikan
batutulis/batusabak=2 titik mineral logam di daerah uji petik, maka dapat
• Lokasi Mineral Batubara sebanyak : disimpulkan sebagai berikut :
3 titik lokasi • A. Jumlah titik lokasi potensi bahan
B. Jumlah titik lokasi potensi bahan galian di galian di Kabupaten Konawe
Kabupaten Kolaka sebanyak : 26 titik sebanyak : 66 titik lokasi , yang
lokasi, yang terdiri dari : terdiri dari : Mineral Logam : 24 titik
lokasi;Mineral Non Logam :
• Lokasi Mineral Logam sebanyak : 39 titik lokasi dan Batubara
5 titik lokasi (Gambar 10) sebanyak : 3 titik lokasi
Ø Nikel=3 titik; besi=1 titik; kobal=1
titik • B. Jumlah titik lokasi potensi bahan
galian di Kabupaten Kolaka
• Lokasi Mineral Non Logam sebanyak : 26 titik lokasi, yang terdiri
sebanyak : 21 titik lokasi dari : Mineral Logam : 5 titik
(Gambar 11) lokasi;Mineral Non Logam sebanyak
Ø Marmer=4 titik; magnesit=2 titik; : 21 titik lokasi
onikt=2 titik; batugamping=2 titik; • Hasil pemetaan dan kajian kondisi
batugampingdolomit=1 titik; geologi, mineralisasi, sumur uji di
tanahliat/lempung=1 titik; pasir daerah Sonai, Kec. Puriala, Kab.
kuarsa=5 titik; batu setengah Konawe ditemukan minimal 3 daerah
permata=2 titik; sirtu=2 titik. prospek yaitu daerah prospek P1, P2,
P3.(Gambar 4)
• Ditinjau dari anomali unsur Ni
menunjukkan angka Ni > 6317 ppm
(0,63 %) , anomali terdapat di bagian
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan – DIM, 2005
14-8
tengah, menyebar ke arah baratdaya penyelidikan lanjut dengan
daerah penyelidikan , daerah prospek pembuatan lubang bor maupun sumur
2 (P2) dan daerah prospek (3) uji. Untuk daerah Sonai kondisi yang
mempunyai topografi relatip agak mirip terdapat pada daerah prospek 2
landai, sehingga memungkinkan dan prospek 3.
terdapat endapan laterit nikel.
• Berdasarkan hasil pemboran dan
• Hasil pemetaan dan kajian kondisi sumur uji yang telah dilakukan
geologi, mineralisasi, sumur uji dan keterdapatan garnierit berada pada
bor tangan di daerah woikondo, Kec. kedalaman lebih dari 4 meter dan
Puriala, Kab. Konawe ditemukan belum terdapat bedrock, oleh karena
minimal 3 daerah prospek yaitu itu untuk penyelidikan lanjut perlu
daerah prospek P1,P2,P3.(Gambar 5) direncanakan pemboran atau
Ditinjau dari anomali unsur Ni pembuatan sumur uji yang lebih
menunjukan angka Ni > 11.193 ppm (1,12 %), dalam.
anomali menyebar relatif utara-selatan, 3
daerah prospek yaitu 2 daerah prospek di DAFTAR PUSTAKA
bagian utara (P1 dan P2) dan 1 daerah prospek Abdul Gaffar Pallu, Andi Azis, dkk, Laporan
di bagian selatan (P3). Geologi Terpadu, daerah Kolaka Bagian
Utara, Bidang Wilayah Pertambangan
Pada daerah prospek 2 (P2) dan prospek 3
dan Energi Propinsi Sulawesi Tenggara,
(P3) mempunyai topografi yang relatip agak
Kanwil Deptamben Prop.Sulawesi
landai sehingga memungkinkan terdapat
Selatan dan Tenggara, th. 1994.
endapan laterit nikel.
Bagdja, M. P., 1998. Eksplorasi Geokimia
Sumber daya hipotetik mineral logam Regional, Bersistem Daerah Kabupaten
yang dihitung berdasarkan asumsi ketebalan Kendari, dan Kolaka, Sulawesi
laterit 6,45 m, BD laterit= 1,43, kadar rata-rata Tenggara, Direktorat Sumberdaya
Ni= 1,24 % dan luas daerah prospek, maka Mineral, Bandung.
terdapat logam nikel di 3 daerah prospek uji Bemmelen, R.W. van, 1949, The Geology of
petik Iwoikondo Nikel= 64.617 ton. Indonesia Vol.II, Martinus Nijhoff, The
Hague.
4.2. Saran Lahar, H, 2002, Laporan Pengawasan,
• Perlu dilakukan pembuatan database Pemantauan dan Evaluasi Konservasi
dan neraca sumber daya mineral Sumber Daya Mineral di daerah
secara rinci untuk menginventarisasi Pomalaa, Kab. Kolaka, Prov. Sulawesi
seluruh bahan galian yang terdapat di Tenggara, Direktorat Inventarisasi
setiap kabupaten. Sumber Daya Mineral, Bandung.
Rusmana E., Sukido, Sukarna, D., Haryanto,
• Diperlukan data yang lengkap E.& Simanjuntak T.O., 1993, Peta
tentang produksi bahan galian untuk Geologi Lembar Lasusua – Kendari,
memudahkan pembuatan neraca Sulawesi, sekala 1 : 250.000, Pusat
sumber daya mineral, dimana Penelitian dan Pengembangan Geologi,
sekarang data tersebut kurang/belum Bandung.
lengkap di masing masing kabupaten Darman, H. (Shell) & Sidi, F.Hasan, 2000, An
serta koordinat titik lokasi bahan Outline of The Geology of Indonesia,
galian perlu diukur secara akurat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI),
dengan menggunakan GPS untuk Jakarta
menghindari kesalahan dalam
penentuan titik di lapangan. Suganda, E, 1998, Eksplorasi Geokimia
Regional, Bersistem Daerah Kabupaten
• Untuk daerah morfologi landai, Kendari, Sulawesi Tenggara, Direktorat
masih dimungkinkan terdapat laterit Sumberdaya Mineral, Bandung.
nikel seperti pada daerah Iwaikondo
yang telah dilakukan pembuatan Soleh, A., 1999, Eksplorasi Geokimia
sumur uji dan pemboran, oleh karena Regional, Bersistem Daerah Kabupaten
itu daerah yang mirip dengan kondisi Kendari, Buton dan Kolaka, Sulawesi
tersebut masih bisa dilakukan
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan – DIM, 2005
14-9
Tenggara, Direktorat Sumberdaya Kolaka Bag.Tengah dan Tenggara,
Mineral, Bandung. Proyek Penelitian Inventarisasi dan Bahan
Galian Tambang Kab. Kolaka, 2002
Sukamto, Rab., 1990, Peta Geologi Lembar
Tim Inventarisasi Sumberdaya Mineral dan
Ujung Pandang, Sulawesi Selatan,
Energi, Laporan Inventarisasi
sekala 1 : 1000.000, Pusat Penelitian dan
Sum,berdaya Mineral dan Energi Kec.
Pengembangan Geologi, Bandung. Asera Kab. Kendari, Propinsi Sulawesi
Simanjuntak, T.O., Surono dan Sukido, 1993, Tenggara, Dinas Pertambangan dan
Peta Geologi Lembar Kolaka, Sulawesi, Energi,Kabupaten Kendari, Unaaha, th.
sekala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan 2001.
Pengembangan Geologi, Bandung. Tim Pemberdayaan Bahan Galian Marmer,
Laporan Pemberdayaan Bahan Galian
Sismin, Data Digital Potensi Bahan Galian Marmer di desa Mekarjaya, kec.Moramo
Indonesia, Direktorat Sumberdaya
Kab. Kendari, Propinsi Sulawesi
Mineral, Bandung. Tenggara,Bidang Wilayah Pertambangan
S. Tjokrosapoetro M.Sc.DIC,dkk, Laporan dan Energi
tahap II Penelitian, Inventarisasi,
Pemetaan Bahan galian Tambang Kab.
Gambar 2. Peta Geologi Regional Daerah Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka, Provinsi
Sulawesi Tenggara
Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan – DIM, 2005
14-10
Gambar 3. Peta sebaran komoditi mineral logam dan non-logam, serta lokasi pengambilan
conto primer/uji petik
PROSES SERPENTINISASI
PERIDOTIT SERPENTINIT
PERIDOTIT-SERPENTINIT
LAPUK
Gambar 5. Peta Geoliogi, Ubahan dan Gambar 6 Skema Endapan Bijih Nikel Gambar 7 Blok Diagram korelasi
Mineralisasi daerah Uji Petik Iwoikondo, Kec. sumur uji dan bor daerah uji petik
Tirawuta, Kab. Kolaka Iwoikondo, Kec. Tirawuta, Kab.
Kolaka
Gambar 10. Peta Sebaran Mineral Gambar 11. Peta Sebaran Mineral
Logam Kabupaten Kolaka Non Logam Kabupaten Kolaka