Maqashid Syariah Dan Karakteristik Fiqh Sebagai Salah Satu Produk Hukum Islam (Kel 3)
Maqashid Syariah Dan Karakteristik Fiqh Sebagai Salah Satu Produk Hukum Islam (Kel 3)
Tachriza Nur Ashilah, Renanda Najwa Qurrotul’aini, Mochammad Faroq Zaaky Shahara
renandanajwaa@gmail.com
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Abstrak :
Artikel ini membahas tentang maqashid syariah atau tujuan hukum islam yang merupakan suatu
pembahasan yang sangat penting dalam hukum islam dan selalu diperhatikan oleh para ulama serta pakar
hukum islam. Salah satu kajian utama dalam ushul fiqih adalah tentang maqashid syariah. Kajian ini
terfokus kepada kebutuhan pokok yang harus diperoleh manusia. Kebutuhan tersebut yaitu kebutuhan
primer, sekunder dan pelengkap, yang biasa disebut kebutuhan dharuriy, hajy dan tahsiny. Dalam
memahami hukum islam yang berkaitan dengan maqashid yang mana didalamnya mengandung
kemaslahatan duniawi maupun ukhrawi, secara hakiki keduanya itu tidak dapat dipisahkan dalam hukum
islam. Oleh karena itu dengan maqashid syariah ijtihad dapat dikembangkan dalam menghadapi berbagai
permasalahan baru yang hukumnya tidak ada dalam nash-nash syariat untuk menjawab permasalahan
hukum yang muncul dalam masyarakat.
Kata kunci : Maqashid Syari’ah, Dharuriyah al-Khamsa, Hukum Islam
Abstract :
This article discusses maqashid sharia or the objectives of Islamic law, which is a very important discussion
in Islamic law and is always paid attention to by scholars and Islamic law experts. One of the main studies
in ushul fiqh is about maqashid sharia. This study focuses on the basic needs that humans must obtain.
These needs are primary, secondary and complementary needs, which are usually called dharuriy, hajy and
tahsiny needs. In understanding Islamic law relating to maqashid which contains both worldly and spiritual
benefits, essentially the two cannot be separated in Islamic law. Therefore, with maqashid sharia ijtihad can
be developed to deal with various new problems whose laws are not in the sharia texts to answer legal
problems that arise in society.
1. Sahroni, Oni dan Adimarwan A. Karim. 2015. Maqashid Bisnis dan Keuangan
Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
2. Khallaf, Abdul Wahhab. 2003. Ilmu Ushul Fikih : Kaidah Hukum Islam. Jakarta:
Pustaka Amani.
3. Helim, Abdul. 2019. Maqashid Syariah Versus Usul Al-Fiqh. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
4. Rahman, Arif. Al-Daruriyat Al-Khams dalam Masyarakat Plural.
5. Sarwat, Ahmad. 2019. Maqashid Syariah. Jakarta Selatan: Rumah
Fiqih Publishing.
6. Zainuddin, Faiz. (2020). Formulasi Hukum Dan Karakteristik Fiqih. Vol. 1, No. 1.
7. Suganda, Ahmad. Urgensi dan Tingkatan Maqashid Syari’ah dalam
Kemaslahatan.
8. Khoiri, Ahmad. (2018). Fikih Sebagai Produk Filsafat Hukum Islam.
9. Supardin. (2017). Produk Pemikiran Hukum Islam di Indonesia. Vol. 4, No. 2.
10. Mawardi, Imam. (2011). Maqashid Syariah dalam Pembaharuan Fikih
Pernikahan di Indonesia. Surabaya: Buku Utama.
11. Mawardi, Ahmad Imam. (2010) . Fiqh al-Aqalliyat dan Evolusi Maqashid Syariah
dari konsep ke pendekatan.Yogyakarta:LKiS.
12. Mutakin, Ali. (2017) Teori Maqâshid Al Syarî’ah Dan Hubungannya Dengan
Metode Istinbath Hukum. Vol. 19, No. 3
13. Sutisna, dkk. (2021) Panorama Maqashid Syariah. Bandung: Cv. Media Sains
Indonesia.
14. Junaidi, Ahmad. (2021) Maqāsid Al-Sharī’ah Dan Hukum Islam. Depok: Pena
Salsabila.
15. Paryadi. (2021) Maqashid Syariah : Definisi daan Pendapat Para Ulama. Vol. 4,
No. 2.