B4 Pemeliharaan
B4 Pemeliharaan
4
4.1 PEMELIHARAAN SUNGAI
Pemeliharaan sungai bertujuan untuk menjaga eksistensi fisik sungai dan kelangsungan
fungsinya agar sungai senantiasa bermanfaat sebagai pendukung kehidupan yang
sejahtera dan berkelanjutan. Pemeliharaan sungai meliputi tindakan yang bersifat
fisik dan non fisik sebagaimana telah diuraikan dalam tabel
1, yaitu:
1) Penatausahaan sungai
2) Pemeliharaan ruang sungai
3) Pemeliharaan dataran banjir
4) Restorasi sungai
Magnituda tindakan pemeliharaan pada suatu ruas sungai tergantung pada intensitas
pendayagunaannya, serta besar kecilnya dampak yang diakibatkan oleh aktivitas
lingkungan di daerah tangkapan air (DTA) sungai. Karena itu, jenis dan kebutuhan
tindakan pemeliharaan tidak berlaku seragam untuk setiap sungai. Begitu pula halnya
dengan pemeliharaan pada suatu sungai tidak berarti setiap ruasnya memperoleh
tindakan pemeliharaan yang sama dengan ruas yang ada di hulu maupun di hilirnya.
Secara garis besar, tindakan pemeliharaan pada setiap ruas sungai dapat
dikelompokkan kedalam tiga kondisi sebagai berikut.
dan memberi tanda secara fisik dalam rangka mencapai tertib penyelenggaraan
pengelolaan kekayaan milik negara/daerah.
Pencatatan sungai dilakukan ruas per ruas menurut ordo yang ditentukan mulai dari
ruas sungai yang terletak paling hilir sebagai induk sungai ke arah hulu yang
menunjukkan hubungan hirarkhi: induk sungai, anak sungai, cucu sungai, dan
seterusnya.
Langkah langkah dalam penatausahaan sungai meliputi kegiatan sebagaimana
diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
kegiatan
1 Pemetaan Mendapatkan peta dasar dari Minimum berskala
sungai *)
Badan Informasi Geospasial (BIG) 1:250.000
Menggambarkan jaringan sungai Berdasarkan data WS dan
diatas peta dasar survai lapangan
2 Pencatatan Membuat sketsa jaringan sungai Sesuai dengan hasil
dan untuk menentukan hirarkhi setiap pemetaan
penomoran ruas sungai
sungai
Melakukan penomoran pada ruas- Sesuai dengan letak dan
ruas sungai yang dimulai dari hilir ke hirarkhinya.
hulu
3 Pemasangan Melakukan survai untuk menentukan Patok harus dipasang
patok kilometer letak patok kilometer sungai dengan ditempat yang aman dari
sungai keterangan koordinatnya jangkauan banjir, dan
mudah diakses
Memasang patok sementara Dari bahan kayu/ bambu
Membuat patok dan mempersiapkan Dari bahan beton bertulang
atribut patok (memuat nama sungai dengan bentuk dan ukuran
dan nomor Km) sesuai standar.
2
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
1) Struktur dan fitur batuan dasar sungai serta fitur vegetasi di tepian sungai
2) Dimensi palung sungai
3) Kemiringan dasar sungai
4) Dinamika meander
5) Eksistensi sempadan sungai
3
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
Pada kawasan perkotaan dataran banjir menarik minat masyarakat dan para
pengusaha properti untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman, perkantoran,
perniagaan dan tempat rekreasi. Pada kawasan perdesaan, dataran banjir merupakan
dataran yang subur dengan unsur hara hasil endapan sedimen yang terangkut aliran
banjir dari sungai yang meluap. Unsur hara ini sangat baik untuk pertumbuhan dan
kesuburan tanaman karena kaya dengan berbagai kandungan nutrisi. Karena itu,
daerah ini sangat disukai petani sebagai tempat pembudidayaan berbagai jenis tanaman
pangan atau hortikultura.
Pemanfaatan ruang di dataran banjir perlu dikelola dan dikendalikan dengan tujuan
agar:
Restorasi pada suatu ruas sungai merupakan kegiatan pemeliharaan yang berlangsung
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Restorasi sungai merupakan kegiatan yang
sangat rentan mengalami kegagalan, karena itu rancangan kegiatan ini harus
direncanakan secara matang.
4
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
5
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
sumber dana
kapasitas/fungsi bangunan
1) Pemeliharaaan preventif;
2) Pemeliharaan korektif; dan
3) Pemeliharaan rehabilitatif
Kriteria dan deskripsi kegiatan-kegiatan tersebut diatas, diuraikan di dalam tabel berikut.
6
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
Pemelihara Pemangkasan
an rutin tanaman liar pada
lereng tanggul.
terjadwal periodik Pengerukan tahunan
dan tidak dasar sungai
memerlukan Pemeliharaan Pelumasan
kelengkapan berkala perangkat
perhitungan disain penggerak pintu air
Pengecatan pintu
bangunan sungai
Pengurasan lumpur
pada bangunan
sungai
tertentu
Perbaikan ringan/ Peninggian ruas
reparasi tanggul yang ambles
Reparasi pintu
angkat yang macet
Perbaikan jalan
inspeksi
Korektif Kegiatan Pemeliharaan Perbaikan terhadap
memperbaiki kerusakan khusus kerusakan berat
bangunan yang bangunan atau
kinerjanya dibawah 70% bagian bangunan.
hingga Rektifikasi atau Memperpanjang
50%, pembetulan tembok sayap
Kegiatan terhadap pelimpah banjir.
mengoreksi atau kekurang Memperpanjang krib
menyempurnakan sempurnaan
ketidak efektifan kinerja bangunan
kinerja bangunan, atau
melakukan
perbaikan darurat
untuk menanggulangi
kerusakan bangunan
yang bersifat
mendadak,
Perbaikan darurat Penutupan segera
(darurat) bagian
tanggul yang bocor
Pengamanan
sementara
longsoran tebing
sungai
Rehabilitatif Kegiatan memperbaiki atau Rehabilitasi Memperbaiki
membangun kembali kembali bangunan
bangunan yang nilai sungai
kinerjanya kurang dari
50% atau sudah hancur
(tanpa melampaui fungsi
atau disain kinerja
semula).
Pembangunan Membangun kembali
kembali (asset seluruh bangunan
renewal) sungai yang rusak
parah atau hancur.
7
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
Pemeliharaan berkala dilakukan dengan interval waktu yang berbeda-beda untuk setiap
jenis bangunan, misalnya setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, atau 3
tahun. Interval waktu pelaksanaan untuk setiap jenis kegiatan pemeliharaan berkala
diatur di dalam Standar Pelaksanaan Pekerjaan OP Sungai dan Prasarana Sungai yang
ditetapkan tersendiri oleh Menteri. Standar dimaksud merupakan bagian komplementer
dari pedoman ini. Dalam pemeliharaan berkala terdapat pula kegiatan penggantian
sebagian atau keseluruhan komponen prasarana sungai baik karena mengalami
kerusakan maupun karena telah mencapai masa penggantian sebagaimana ditetapkan
pabrik pembuatnya, misalnya penggantian pintu,
penggantian minyak pelumas, penggantian sistem transmisi, penggantian klep
pompa dan sebagainya.
8
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
9
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
Untuk menentukan taksiran volume perbaikan fisik, petugas pelaksana inspeksi perlu
membawa peralatan ukur sederhana seperti: roll meter, alat bantu ukur seperti: selang
air atau tali. Sedangkan untuk mengetahui perubahan dimensi palung sungai dan
bangunan sungai yang mengalami kerusakan, pelaksanaannya perlu menggunakan
peralatan ukur (waterpass atau theodolit). Hasil pengukuran akan menjadi dasar dalam
pembuatan desain pemeliharaan.
Untuk mengetahui bagian bagian mana yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
inspeksi pada setiap ruas sungai dan setiap jenis bangunan, petugas pelaksana
inspeksi perlu membawa formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran: Formulir
Catatan Inspeksi Sungai dan Bangunan Sungai.
Rangkuman cacatan inspeksi digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam
evaluasi program OP lima tahunan, serta menjadi masukan dalam penyusunan program
OP pada tahun berikutnya.
Selain inspeksi rutin, kegiatan penelusuran sungai (walk through) perlu pula dilakukan
terutama ketika menjelang musim penghujan (banjir). Penelusuran dilakukan paling
sedikit dua kali dalam satu tahun. Penelusuran yang pertama dilakukan sebelum
memasuki musim penghujan, dengan tujuan membangun kesiapsiagaan mengantisipasi
kemungkinan terjadinya bencana banjir. Penelusuran sungai yang pertama
difokuskan pada tempat-tempat atau bangunan yang rentan dan berpotensi mengalami
masalah di kala musim banjir. Temuan masalah yang diperoleh dari hasil penelusuran
harus segera diselesaikan sebelum musim banjir tiba.
Sedangkan penelusuran yang kedua dilakukan sesudah terjadi bencana banjir (paska
banjir) dengan tujuan untuk melakukan evaluasi dan penghitungan (assessment)
mengenai nilai kerugian yang terjadi akibat banjir.
Penelusuran dilaksanakan oleh tim yang dibentuk Kepala Balai. Tim ini beranggotakan
dari unsur perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan OP.
Dalam kondisi tertentu, anggota tim penelusuran dapat ditambah dari unsur instansi
yang terkait dan atau masyarakat yang membangun prasarana di sungai.
10
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
11
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
12
LAPORAN MANUAL O & P SUNGAI
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
• Pengecatan pintu dan bangunannya, termasuk pengecatan staff gauge (papan duga
air), dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Sebelum pengecatan,
harus dilakukan pembersihan pintu dari karat, dan dicat dengan cat dasar (meni).
Waktu pengecatan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
• Pelumasan pada peralatan unit penggerak operasi pintu serta peralatan hidro-
mekanikal lainnya, termasuk penguatan baut/mur pengikat, dilakukan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau mengikuti ketentuan sesuai manual peralatan
masing- masing yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan dimaksud.
• Perbaikan ringan yang tidak memerlukan kelengkapan perhitungan desain,
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, sebelum musim hujan /
banjir datang.
14
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
15
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Sungai Berkembang Provinsi Lampung
5 Contents
BAB 4 PEMELIHARAAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI...........................................4-1
4........................................................................................................................................4-1
4.1 PEMELIHARAAN SUNGAI................................................................................4-1
4.1.1 Penatausahaan Sungai...............................................................................4-1
4.1.2 Pemeliharaan Ruang Sungai Dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Sungai 4-3
4.1.3 Pemeliharaan Dataran Banjir Dan Pengendalian Pemanfaatan Dataran
Banjir 4-3
4.1.4 Restorasi sungai..........................................................................................4-4
4.2 PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI........................................................4-4
4.2.1 Penatausahaan Bangunan Sungai..............................................................4-5
4.2.2 Pemeliharaan Fisik Bangunan Sungai........................................................4-6
4.3 KRITERIA TEKNIS PEMELIHARAAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI..4-
11
4.3.1 Kriteria Teknis Pemeliharaan Sungai........................................................4-11
4.3.2 Kriteria Teknis Pemeliharaan Prasarana Sungai.......................................4-11
16