Tugas FTS Cair Dan Semi Solid - Kelompok 3 - AJ Farmasi 22.1 Semester 6
Tugas FTS Cair Dan Semi Solid - Kelompok 3 - AJ Farmasi 22.1 Semester 6
SOLID
Dosen Pengampu :
Henni Wati., M.Farm., Apt
Oleh :
1. Kirana Aulia Widrianti (202206050373)
2. Berliana Regista Ayu Cahyani (202206050400)
3. Nurul Fadila (202206050424)
4. Noer Halimah (202206050368)
5. Anisya Triseptianingsih (202206050403)
6. Sabilatunnisa’ (202206050410)
7. Devi Andryani Saputri (202206050384)
8. Frisca Amalia (202206050377)
Tugas:
1. Formula
1. Zat Aktif
Ibuprofen merupakan zat aktif yang digunakan pada
suspensi dalam jurnal ini. Digunakan sebagai analgesic dan
antipiretik. Mengandung ibuprofen 120mg yang digunakan
untuk anak usia 2-12 tahun.
2. Zat Tambahan
a. Pensuspensi
Pada jurnal ini digunakan 2 macam pensuspensi
yaitu gom arab dan CMC-Na. Gom Arab dapat
meningkatkan stabilitas dengan peningkatan viskositas.
Serbuk gom Arab merupakan bahan pengental suspensi
yang efektif karena kemampuannya melindungi koloid.
Natrium karboksimetilselulosa merupakan turunan
dari selulosa dan sering digunakan dalam industri pangan.
Kegunaannya antara lain sebagai suspending agent,
stabilizing agent.
b. Pemanis dan Perasa
Pada jurnal ini menggunakan sukrosa sebagai
pemanis dan perasa jeruk sebagai perasa. Penggunaan
pemanis dan perasa untuk menutupi rasa yang kurang enak
atau kurang nyaman di lidah saat di minum. Faktor lain
ditambahkannya pemanis dan perasa untuk memberikan
daya tarik terutama pada anak-anak agar mau meminum
obat.
c. Pendapar
Pada jurnal ini menggunakan asam sitrat sebagai
pendapar. Dapar berfungsi sebagai pencegah perubahan pH
larutan. Larutan dapar digunakan untuk mempertahankan
pH pada nilai tertentu dalam berbagai aplikasi kimia.
d. Co-solvent
Pada jurnal ini menggunakan propilenglikol sebagai
Co-solvent. Co-solvent berfungsi sebagai pelarut organik
yang dapat larut dalam iar yang digunakan dalam formulasi
obat cair untuk meningkatkan kelarutan zat yang sulit larut
dalam air atau untuk meningkatkan stabilitas kimia obat.
Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet,
antimikroba, disinfektan, humektan, solven, stabilizer untuk
vitamin dan kosolven yang dapat bercampur dengan air.
Sebagai pelarut atau kosolven, propilen glikol digunakan
dalam konsentrasi 10-30% larutan aerosol, 10-25% larutan
oral, 10-60% larutan parenteral dan 0-80% larutan topikal.
e. Pengawet
Pada jurnal ini menggunakan Metil Paraben sebagai
pengawet. Faktor utama penggunaan pengawet adalah pada
sediaan dikhawatirkan akan ditumbuhi bakteri pada saat
distribusi ataupun penyimpanan.
f. Pembawa
Pada jurnal ini pembawa yang digunakan adalah
aquadestilata. Aquadestilata atau air suling, sering
digunakan sebagai pelarut atau pembawa dalam sediaan
farmasi.
2. Pemerian dan Inkompatibilitas Bahan
Nama Bahan Pemerian Inkompatibilitas
Gom arab Serbuk, putih atau Akasia tidak cocok dengan sejumlah
putih kekuningan, zat termasuk di dalamnya midopyrine,
tidak berbau apomorphine, cresol, ethanol (95%),
garam besi, morfin, fenol,
physostigmine, tanin, timol, dan
vanillin. Enzim pengoksidasi yang ada
dalam akasia dapat mempengaruhi
sediaan yang mengandung zat yang
mudah teroksidasi. Namun, enzim
tersebut mungkin tidak aktif dengan
pemanasan pada 100oC untuk waktu
yang singkat. Banyak garam
mengurangi viskositas larutan akasia
berair, sedangkan garam trivalen dapat
memulai koagulasi. Larutan berair
membawa muatan negatif dan akan
membentuk coacervates dengan gelatin
dan zat lainnya. Dalam persiapan
emulsi, larutan akasia tidak sesuai
dengan sabun.