Anda di halaman 1dari 4

Hukum Internasional Dan

Hubungan Antar Bangsa

Pertemuan 2

Dr. Robin Fernando Putra, S.H., M.H.


NIPY. 19910628 202010 144
Sumber Hukum Internasional
Mochtar Kusumaatmadja mendefinisikan sumber hukum internasional sebagai
ketentuan yang terdapat dalam Pasal 38 ayat (1) ICJ (International Court Of
Justice) Statute, yang terdiri dari :

a. perjanjian internasional;

International Conventions atau Perjanjian Internasional

Perjanjian internasional juga berperan sebagai sarana untuk meningkatkan


kerja sama internasional. Salah satu kelebihan perjanjian internasional
dibandingkan dengan hukum kebiasaan internasional adalah sifatnya tertulis,
memudahkan dalam pembuktian dibandingkan dengan hukum kebiasaan
internasional yang tidak tertulis.

b. kebiasaan Internasional;

International Custom/Customary of International Law atau Hukum


Kebiasaan Internasional

Hukum kebiasaan internasional adalah hukum yang berkembang dari praktik


atau kebiasaan negara-negara. Hukum kebiasaan internasional harus
dibedakan dengan adat istiadat (usage) atau kesopanan internasional
(international community) ataupun persahabatan (friendship).

Unsur hukum kebiasaan internasional antara lain :

a. unsur faktual, artinya praktik umum oleh negara-negara yang dilakukan


secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama;
b. unsur psikologis (opinion jurissive necessitas), artinya untuk menguji
keberadaan suatu hukum kebiasaan tidak cukup hanya dengan melihat
praktik negara-negara saja, melainkan perlu diketahui mengapa negara
mempraktikkan seperti itu. Hal ini harus diikuti dengan adanya keyakinan
pada negara, bahwa apa yang mereka praktikkan merupakan suatu
kewajiban atau hukum yang harus dipatuhi bukan hanya sekedar habitual
saja.
c. Prinsip-prinsip hukum umum

General Principles of Law atau Prinsip Hukum Umum

Prinsip hukum umum adalah prinsip hukum secara umum, yang tidak hanya
terbatas pada hukum internasional saja melainkan dalam hukum perdata,
hukum pidana, hukum lingkungan, dan lain-lain. prinsip hukum umum
antara lain :

a. pacta sunt servanda; norma dasar dalam hukum internasional


b. good faith;itikad baik
c. res judicata;putusan hakim harus dianggap benar
d. nullum delictum nulla poena legenali;tidak ada delik,tidak ada pidana
tanpa peraturan terlebih dahulu
e. nebis in idem;perkara yang diputus oleh pengadilan dan telah
berkekuatan hukum tetap baik mengabulkan atau menolak,tidak dapat
diperiksa kembali untuk kedua kalinya
f. retroaktif;
g. good governance;proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya
yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama
h. duty to cooperate

d. Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari
berbagai negara.

Judicial Decisions atau Putusan Mahkamah

Putusan pengadilan dalam Pasal 38 ayat (1) ICJ International Law


Commission Statute merupakan sumber hukum tambahan bagi sumber
hukum di atasnya. Meskipun dikatakan demikian, tidak berarti bahwa
putusan pengadilan internasional memiliki kedudukan yang lebih rendah
dari sumber hukum di atasnya. Putusan pengadilan dapat berdiri sendiri
sebagai dasar putusan yang diambil oleh hakim, dan dapat digunakan untuk
memperkuat sumber hukum di atasnya. Perlu diketahui bahwa putusan
pengadilan yang sama untuk kasus- kasus serupa dapat menumbulkan
hukum kebiasaan internasional.
Pasal 59 Statuta Mahkamah menentukan bahwa:
“The decision of the Court has no binding force except
between the parties and in respect of that particular case.”

Pengertian kata „pengadilan‟ sebagaimana diatur di dalam Pasal 38 ayat (1)


Statuta Mahkamah mencakup pengadilan secara keseluruhan, baik badan
peradilan internasional maupun nasional, termasuk mahkamah dan arbitrase

Teachings of The Most Highly Qualified Publicist atau Ajaran Para Sarjana
Paling Terkemuka

Ajaran para sarjana paling terkemuka disebut juga karya hukum atau
doktrin. Karya hukum ini bukan merupakan hukum yang mengikat, namun
demikian banyak karya hukum yang sangat berperan dalam perkembangan
hukum internasional.

Tujuan dan Fungsi Hukum Internasional Dalam Menjaga Hubungan Antar


Bangsa

Apakah peran hukum Internasional ?

“Peran hukum internasional dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk


memelihara perdamaian, dan mengabaikan atas segala bentuk peraturan yang tidak
menyukai berbagai peraturan-peraturan terkait dengan kebijakan tinggi (a high
policy) yakni berkaitan dengan isu perdamaian atau perang.”

Apakah fungsi haukum Internasional ?

“Hukum internasional berkaitan dengan istilah kebijakan (sebagai tujuan)


yang harus dilihat dalam hukum itu sendiri. Setiap kebijakan-kebijakan ditujukan
secara umum pada perdamaian, keamanan, kerjasama (peace, security and co-
operation) atau pada hal lebih spesifik lagi.”

Anda mungkin juga menyukai