Penyajian Properti, Pabrik, Peralatan, dan Sumber Daya Alam
Apabila aktiva disusutkan, maka akun penilaian yang biasanya disebut akumulasi penyusutan dikredit. Penggunaan akun akumulasi penyusutan ini bagi pemakai laporan keuangan untuk melihat biaya awal aktiva dan jumlah penyusutan yang telah dibebankan sebagai beban pada tahun lalu. Apabila aktiva dideplesi, maka beberapa perusahaan akan menggunakan akun akumulasi deplesi. Namun, banyak perusahaan hanya mengkredit akun sumber daya alam secara langsung. Hal ini karena mereka berpikir bahwa sumber daya alam dikonsumsi secara fisik. Beberapa pengungkapan berikut harus dibuat karena dampak yang signifikan dari metode penyusutan yang digunakan terhadap laporan keuangan, yaitu (1) beban penyusutan periode berjalan, (2) saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disusutkan, menurut sifat dan fungsi, (3) akumulasi penyusutan dapat disusutkan dalam jumlah total, dan (4) suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan. Untuk sumber daya alam, diperlukan persyaratan pengungkapan khusus yang berhubungan dengan industri minyak dan gas. Perusahaan yang melakukan aktivitas ini harus mengungkapkan dalam laporan keuangannya, yaitu (1) metode dasar akuntansi untuk biaya yang dikeluarkan dalam aktivitas produksi minyak dan gas dan (2) cara mendisposisi biaya yang berhubungan dengan aktivitas produksi minyak dan gas.
Analisis Properti, Pabrik, Peralatan, dan Sumber Daya Alam
1. Rasio Perputaran Aktiva Rasio ini mengukur keefisienan suatu perusahaan menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini dapat ditentukan dengan membagi antara penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva selama periode berjalan. Jumlah yang dihasilkan adalah jumlah dolar penjualan yang diproduksi oleh setiap dolar yang diinvestasikan dalam aktiva. 2. Rasio Marjin Laba terhadap Penjualan Rasio marjin laba adalah pengukuran yang dilakukan untuk menganalisis penggunaan property, pabrik, dan peralatan. Rasio ini dapat diketahui dengan membagi laba bersih dan penjualan bersih. Rasio ini dapat memastikan kita untuk mengetahui seberapa keuntungan aktiva yang digunakan selama periode waktu 3. Tingkat pengembalian atas aktiva Tingkat pengembalian atas aktiva dapat dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan rata-rata total aktiva.