Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOKIMIA

METABOLISME AIR

Kelompok 6
Disusun oleh :
1. Deavy Putri Rezeki Borman (P10123174)
2. Nadiyah Syabillah Bardin (P10123175)
3. Vini Mifta Ramadhani (P10123205)
4. Rafina Aulia (P10123172)
5. Nabila Sari (P10123184)
6. Lulu Salsabila (P10123186)

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESMAS
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala
puji hanya bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga
kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah yang
berjudul “Metabolisme Air” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak menerima bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami tidak lupa mngucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnnya kepada teman-teman dan dosen mata kuliah Kesehatan
Masyarakat.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Universitas
Tadulako khususnya kelas C. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini.
Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Palu, 25 September 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I .................................................................................................................................4

BAB II ................................................................................................................................ 7

BAB III ...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum kita mempelajari tentang Metabolisme air, sebelumnya kita harus

mengerti dan memahami terlebih dahulu apa itu biokimia, karena Metabolisme air

terdapat dalam proses Biokimia. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari reaksi kimia

yang terjadi dalam sel atau organisme yang hidup. Kehidupan tergantung pada reaksi

biokimianya, Reaksi biokimia yang harmonis dalam tubuh menyebabkan kondisi

tubuh sehat, sebaliknya penyakit mencerminkan abnormalitas biomolekul, reaksi

biokimia atau proses biokimia. Reaksi biokimia dapat berlangsung secara kimia

maupun fisika. Reaksi Fisika adalah perubahan bentuk suatu zat dan tidak

menghasilkan zat baru sedangkan reaksi kimia adalah reaksi dua zat atau lebih yang

menghasilkan zat baru, zat baru tersebut berbeda dengan zat asalnya. Tujuan

Biokimia adalah Menguraikan dan menjelaskan semua proses kimiawi pada sel hidup

dalam pengertian molekuler dan upaya untuk memahami bagaimana kehidupan

bermula. Unsur dan biomolekul yang terdapat dalaam tubuh manusia seperti :

a. Karbon, oksigen, hidrogen dan nitrogen merupakan unsur utama tubuh

manusia

b. Kalsium, fosfor, kalium, natrium, klor, magnesium, besi, mangan,

yodium dan unsur lainya memiliki makna biologis dan medis yang

sangat penting

c. Air, DNA, RNA, protein, polisakarida dan lipid merupakan biomolekul

utama tubuh
Salah satu hal pokok yang dipelajari dalam biokimia adalah

Metabolisme. Metabolisme dapat diartikan sebagai “perubahan”. Semua perubahan

kimia dan energi yang terjadi didalam sel hidup atau karena kegiatannya dinamakan

Metabolisme. Perubahan yang dimaksud diatas meliputi

1. Mengekstraksi energi dari bahan makanan dan /atau sinar matahari dan

mengubahnya menjadi bentuk energi lain

2. Menngubah senyawa yang terdapat dalam bahan makanan menjadi

senyawa yang diperlukan

3. Mengurai dan membentuk biomolekul yang diperlukan bagi selnya

Energi sangat diperlukan bagi sel hidup antara lain untuk membentuk

biomolekul, dari senyawa yaang lebih sederhana. Energi yang dibutuhkan berasal

dari sinar matahari, melalui proses fotosintesis. Energi makan diubah menjadi energi

kimia yang kemidian ditangkap dalam senyaawa energi tinggi kemudian eerdapat

dalam senyawa penimbun (depot) karbohidrat dan lemak atau tersimpan dalam

senyawa energi tinggi sepert Adenosin Trifosfat (ATP). Energi tersebut kemudian

diubah menjadi energi lain seperti kontraksi, transportasi dan Biosintesa.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan peranan air dalam metabolisme!

2. Menjelaskan peranan air dalam sistem pencernaan!

3. Menjelaskan mekanisme pengaturan keseimbangan air!

4. Apa dampak kelebihan atau kekurangan air dalam sel?

5. Menjelaskan perbedaan asidosis dan alkalosis!


C. Tujuan

1. Untuk lebih mengetahui peranan air dalam metabolisme

2. Untuk lebih mengetahui peranan air dalam sistem pencernaan

3. Untuk lebih mengetahui mekanisme pengaturan keseimbangan air

4. Untuk lebih mengetahui dampak kelebihan atau kekurangan air dalam sel

5. Untuk lebih mengetahui perbedaan asidosis dan alkalosis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air

Air merupakan produk akhir utama dari metabolisme oksidatif makanan. Air, yang

merupakan nukleofil yang sangat baik, berfungsi sebagai reaktan dan juga produk dalam

banyak reaksi metabolic. Tapak aktif enzim telah terancang sedemikian rupa sehingga akan

menyingkirkan atau mengikutsertakan air, bergantung pada fungsi air sebagai reaktan atau

bukan.

Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.

Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70%

terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Di dalam

tubuh mahluk hidup, bahan organik dan inorganik polar bereaksi di dalam cairan, yang

sebagian besar adalah air (H2O). Air adalah suatu molekul yang essensial untuk kehidupan,

dapat melarutkan dan mengubah sifat-sifat biomolekuler seperti asam nukleat, protein dan

karbohidrat dengan membentuk ikatan hidrogen dengan bagian yang polar dari biomolekuler

tersebut.

B. Peranan Air dalam Metabolisme

Air memiliki peran penting dalam metabolisme organisme, khususnya dalam proses respirasi
seluler. Dalam konteks ini, "air" mengacu pada oksigen (O2) yang dihirup dan karbon
dioksida (CO2) yang dikeluarkan.

Pernapasan Seluler: Oksigen adalah salah satu komponen utama dalam respirasi seluler,
yang merupakan proses utama di dalam sel-sel organisme yang menghasilkan energi. Sel-sel
menggunakan oksigen untuk membakar glukosa dan lemak menjadi energi yang diperlukan
untuk fungsi sel dan organisme secara keseluruhan.

Transportasi Nutrien: Oksigen juga diperlukan untuk transportasi nutrien melalui darah.
Oksigen yang dihirup akan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh, membawa nutrien dan
energi ke sel-sel.

Penghilangan Limbah: Karbon dioksida (CO2) adalah produk sampingan dari proses respirasi
seluler. Air juga berperan dalam mengeluarkan CO2 dari tubuh melalui pernapasan. Ini
membantu menjaga keseimbangan pH darah yang penting untuk fungsi tubuh yang optimal.

Jadi, air (oksigen dan CO2) adalah komponen penting dalam metabolisme karena terlibat
dalam produksi energi dan penghilangan limbah dalam tubuh organisme.

C. Peranan Air dalam Sistem Pencernaan

Air memainkan peranan penting dalam sistem pencernaan manusia. Berikut adalah
beberapa peran utama air dalam sistem pencernaan:
1. Pelarutan Zat-Zat Makanan: Air membantu melarutkan zat-zat makanan, seperti
karbohidrat, protein, dan nutrisi lainnya. Ini memungkinkan tubuh untuk mencerna
dan menyerap nutrisi tersebut lebih efisien.
2. Pelunakan Makanan: Air membantu melunakkan makanan di dalam mulut, sehingga
lebih mudah untuk dikunyah dan dicerna. Ini memfasilitasi proses pencernaan
mekanis.
3. Transportasi Nutrisi: Air membantu dalam transportasi nutrisi yang telah dicerna dari
usus ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
4. Pembentukan Cairan Lambung: Air membantu tubuh dalam memproduksi asam
lambung dan enzim pencernaan yang penting untuk mencerna makanan.
5. Pelumasan Usus: Air membantu dalam melumasi usus dan makanan yang bergerak
melalui sistem pencernaan, sehingga mencegah gesekan yang berlebihan.
6. Regulasi Suhu: Air juga membantu dalam menjaga suhu tubuh yang tepat untuk
proses pencernaan yang efisien.
Oleh karena itu, asupan air yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem
pencernaan dan tubuh secara keseluruhan.
D. Mekanisme Pengaturan Keseimbangan Air

Keseimbangan air dalam tubuh manusia diatur oleh beberapa mekanisme utama:

1. Ginjal: Ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan air. Mereka dapat

menyesuaikan jumlah air yang diekskresikan dalam urin sesuai dengan kebutuhan

tubuh. Ketika tubuh memerlukan lebih banyak air, ginjal mengurangi jumlah air yang

diekskresikan. Sebaliknya, jika tubuh kelebihan air, ginjal akan meningkatkan

pengeluaran air melalui urin.

2. Otak: Hipotalamus dalam otak berperan dalam mendeteksi perubahan konsentrasi

darah yang terkait dengan kadar air. Ketika konsentrasi air dalam darah terlalu tinggi,

hipotalamus merangsang rasa haus dan merangsang pelepasan hormon antidiuretik

(ADH) yang mengurangi pengeluaran air melalui urin.

3. Kelenjar keringat: Ketika tubuh mengalami peningkatan suhu atau aktivitas fisik yang

intens, kelenjar keringat akan memproduksi keringat untuk mengatur suhu tubuh.

Kehilangan air melalui keringat membantu menjaga keseimbangan air dan mencegah

dehidrasi.

4. Usus: Usus juga dapat berperan dalam mengatur keseimbangan air dengan menyerap

air dari makanan yang dikonsumsi. Jika usus mengalami gangguan atau penyakit

tertentu, hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh.


Penting untuk menjaga keseimbangan air yang tepat dalam tubuh agar fungsi tubuh tetap

optimal. Dehidrasi (kekurangan air) atau retensi air (penumpukan berlebihan air) dapat

menyebabkan masalah kesehatan. Konsumsi air yang cukup, menjaga asupan elektrolit, dan

merespons rasa haus adalah cara penting untuk menjaga keseimbangan air yang sehat.

E. Dampak Kelebihan dan Kekurangan dalam Sel

Air memiliki peran penting dalam sel, dan kelebihan atau kekurangan air dalam sel dapat

memiliki dampak yang signifikan:

Kekurangan Air dalam Sel (Dehidrasi):

1. Gangguan Fungsi Sel: Kekurangan air dapat mengganggu berbagai proses seluler,

termasuk metabolisme dan transportasi zat-zat penting. Ini dapat menyebabkan

gangguan fungsi sel.

2. Penyusutan Sel: Dehidrasi dapat menyebabkan penyusutan sel. Ini dapat terjadi ketika

air keluar dari sel untuk menjaga konsentrasi zat-zat dalam sel, yang dapat merusak

struktur sel.

3. Kerusakan DNA: Dehidrasi dapat merusak DNA dalam sel, yang dapat mengganggu

reproduksi sel dan mengarah pada mutasi.

Kelebihan Air dalam Sel (Hipertonusi):

1. Pembengkakan Sel: Kelebihan air dalam sel dapat menyebabkan pembengkakan sel.

Ini terjadi ketika air masuk ke dalam sel melebihi batas normal, yang dapat merusak

membran sel.

2. Gangguan Fungsi Sel: Pembengkakan sel dapat mengganggu fungsi normal sel karena

perubahan struktur sel.


3. Potensi Letal: Jika terlalu banyak air masuk ke dalam sel, ini dapat menyebabkan sel

pecah, yang dapat berpotensi fatal.

Keseimbangan air dalam sel, yang dikenal sebagai homeostasis seluler, sangat penting untuk

menjaga kesehatan dan fungsi normal sel. Sel-sel memiliki berbagai mekanisme untuk

mengatur konsentrasi air dan zat-zat di dalamnya, seperti osmosis dan transportasi aktif.

Gangguan dalam keseimbangan ini dapat mengganggu fungsi seluler dan menyebabkan

berbagai masalah kesehatan.

F. Perbedaan Asidosis dan Alkalosis

Asidosis dan alkalosis adalah dua gangguan keseimbangan pH dalam tubuh manusia.

Perbedaan utamanya terletak pada arah perubahan pH darah:

1. Asidosis:

Terjadi ketika pH darah lebih rendah dari batas normal, yaitu kurang dari 7.35.

Biasanya disebabkan oleh peningkatan kadar asam dalam darah atau penurunan kadar

basa.

Dapat dibagi menjadi dua jenis:

a. Asidosis respiratorik: Terjadi ketika pernapasan tidak mengeluarkan cukup karbon

dioksida (CO2) dari tubuh, sehingga CO2 terakumulasi dalam darah, membentuk asam

karbonat.

b. Asidosis metabolic: Terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam atau

tidak dapat mengeluarkannya dengan cukup cepat.

2. Alkalosis:

Terjadi ketika pH darah lebih tinggi dari batas normal, yaitu lebih dari 7.45. Biasanya

disebabkan oleh peningkatan kadar basa dalam darah atau penurunan kadar asam.
Dapat dibagi menjadi dua jenis:

a. Alkalosis respiratorik: Terjadi ketika pernapasan mengeluarkan terlalu banyak CO2

dari tubuh, mengurangi kadar asam dalam darah.

b. Alkalosis metabolic: Terjadi ketika tubuh mengeluarkan terlalu banyak asam atau

mengambil terlalu banyak basa.

Kedua kondisi ini dapat memiliki berbagai penyebab, gejala, dan dampak pada tubuh.

Penting untuk mendeteksi dan mengobati gangguan pH ini agar tubuh tetap berfungsi

dengan baik.
C. Saran

Para pembaca diharapkan dapat mengerti dan memahami materi yang ada di dalam
makalah ini tentang metabolisme air. Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun
bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai