Anda di halaman 1dari 4

RESUME

MEIOSIS I

DISUSUN OLEH :
1. ZULKARNAIN (G30123033)
2. HAJRATUL ASWAD (G70123102)
3. MUH FAUZAN (G30123069)
4. NURANISA (G20123004)
5. KIRANDA ANANTHA RORO (G40123023)
6. REGITA PUTRI (G50123047)
7. ALYA ZULHIJJAH SYAMSUDDIN (G70123027)
8. ANNISA RIZKI FATHIHAH (G81123024)
9. NAURATUL ISLAMIYAH (G70123076)

BIOLOGI UMUM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
RESUME
Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi dua atau lebih sel
anak.Sel induk adalaah sel yang membelah, sedangkan hasil dari pembelahan sel induk disebut
dengan sel anak. Pembelahan sel bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti
sel-sel yang telah rusak atau mati, berkembangbiak, variasi individu baru dan lain-lain.
Hampir semua peristiwa penting lain dalam sel, reproduksi berawal dalam nukleus itu
sendiri. Tahap pertama adalah replikasi (duplikasi) semua DNA di dalam kromosom. Hanya
setelah tahap ini dilalui, maka mitosis dapat berlangsung. Reproduksi sel merupakan suatu
contoh lain dari peran yang dimainkan oleh system genetic- DNA dimana pun, dalam proses
kehidupan.(Dr.Ns.Putri Dafriani, S.kep.,M.Sc.,2019).
Meosis
Meiosis adalah proses pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin dari organisme yang
mengadakan reproduksi secara generatif atau seksual. pada dasarnya meiosis terdiri atas satu
duplikasi kromosom (DNA) yang diikuti oleh dua kali pembelahan (tanpa replikasi
DNA),sehingga pada akhirnya dihasilkan sel-sel haploid.
Pembelahan meiosis terdiri dari tahap, yaitu meiosis dan meiosis II. Meiosis I dapat
dibedakan lagi menjadi interfase I, profase I metafase I, anafase I, dan telofase I.Meiosis II juga
dibedakan atas interfase II, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Pembelahan
meiosis ini merupakan proses yang dinamis, tidak terputus putus, dan tidak terdapat batas yang
kelas antar setiap fasenya. Miosis I, yang terdiri atas beberapa fase: Profase I

1. Leptoten, kromosom terlihat sebagai benang- benang panjang yang ujung-ujungnya


mengarah ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah yang
tebal (kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit
sibedakan (dilihat).
2. Zigoten, kromosom-kromosom homolog (paternal dan matemal) saling berdekatan dan
berpasangan (sinapsis).
3. Pachyten, benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat, masing- masing
bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad).
4. Diploten, terjadi pemendekan kromosom dan pemisahan pasangan pembentukan
kiasmata. kromosom serta
5. Diakenesis, pemendekan kromosom mendekati maksimum, kiasmata mendekati ujung
dan jumlahnya makin berkurang, benang gelendong mulai membentuk dan selaput inti
hilang. (Jurnal Genetika Dasar FMIPA UNMUL 2015 27 November 2015, Samarinda,
Indonesia).
Proses meiosis merupakan proses pembelahan yang terjadi pada sel gamet. Meiosis
terjadi melalui dua tapan utama, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I adalah proses saat
kromosom homolog berpisah. Profase I merupakan tahapan ketika kromosom mulai memendek
dan menebal, kemudian pasangan kromosom homolog melakukan pindah silang. Metafase I,
kromosom homolog berjajar di garis tengah sel, kemudian kromatid dari kromosom homolog
melekat ke mikrotubulus kinetokor. Tahapan anafase I terjadi penguraian protein-protein
sehingga sister kromatid bergerak ke kutub- kutub yang berlawanan. Proses telofase I dan
sitokenesis terbentuk sel yang haploid. Selanjutnya tahap profase II, tahap ini benang
mikrotubulus mulai terbentuk kembali. Tahap metafase II, kromosom berjajar di garis tengah sel.
Pindah silang yang terjadi pada meiosis I menyebabkan dua sister kromatid mampunyai
kromosom yang tidak identik. Kinetokor melekat pada mikrotubulus dan bergerak ke kutub
berlawanan. Proses anafase II, kromatid menjadi terpisah ke kutub yang berlawanan. Proses yang
terakhir yaitu telofase II dan sitokenesis. Nukleus terbentuk dan kromosom mulai terurai.
Pembelahn mitosis pada satu sel induk dapat menghasilkan empat sel anak yang haploid.
Masing-masing dari keempat sel anak tersebut mempunyai materi genetik yang berbeda.
(Campbell dkk. 2009: 232-233).

Anda mungkin juga menyukai