Anda di halaman 1dari 6

Rincian

Tata Cara Pembuatan dan pengisian “Formulir Penilaian Risiko Keselamatan,


Kesehatan Kerja dan Lingkungan”
1. Tahapan identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3:
1.1. Tahapan identifikasi bahaya meliputi:
a. Pengenalan kegiatan untuk menemukan, mengenali dan mendeskripsikan tahapan
kegiatan tertentu dari serangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi yang
menghasilkan atau mendukung satu atau lebih produk atau jasa;
b. Pengenalan bahaya untuk menemukan, mengenali, dan mendeskripsikan potensi
bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan (persiapan,
pelaksanaan, penyelesaian) dan akibatnya (kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
pencemaran dan kerusakan lingkungan);
c. Pengukuran potensi bahaya;
Potensi bahaya dapat berupa kebakaran atau inflamasi, kebisingan, paparan radiasi,
lepasan radioaktif ke udara, kontaminasi radioaktif, arus Listrik, bejana tekan,
mekanik, bahan kimia mudah terbakar, bahan kimia mudah meledak, bahan kimia
oksidator, bahan korosif, bahan toksik, kontaminasi zat kimia ke udara, limbahbiologi
(darah, urine), obat-obatan (antibiotik, dll), virus, bakteri, gangguan binatang, arus
lalu-lintas, ketinggian, debu, dan limbah baik padat ataupun cair;
d. Validasi daftar bahaya dengan memasukkan setiap sumber bahaya ke dalam suatu
daftar bahaya.
1.2. Faktor bahaya di lingkungan kerja yang harus diidentifikasi meliputi: bahaya fisik,bahaya
kimia, bahaya biologi, bahaya radiasi, bahaya ergonomik, bahaya fisiologi dan bahaya
psiko-sosial.
1.3. Informasi identifikasi bahaya
Hasil identifikasi bahaya minimal memuat informasi tahapan pokok kegiatan, potensi
bahaya, akibat pada lingkungan, akibat kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Rekaman hasil identifikasi bahaya harus dipelihara.
2. Penentuan nilai KONSEKUENSI dan PELUANG:
Penentuan nilai peluang dan konsekuensi dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah
ini.
Tabel 1. Skala peluang terjadinya risiko

Sifat
Skala
Non Rutin
Rutin
Secara teori bisa terjadi, akan tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin
1 belum pernah mengalami atau tidak akan terjadi selama pekerjaan
pernah mendengar terjadi berlangsung
Pernah terjadi sekali pada suatu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
2 waktu yang tidak diketahui dengan kemungkinan akan terjadi sekali
pasti selama pekerjaan berlangsung
Pernah terjadi dalam lima tahun Bisa terjadi paling banyak 1 kali
3
terakhir selama pekerjaan berlangsung
Pernah terjadi dalam masa tiga Bisa terjadi 2-3 kali selama pekerjaan
4
tahun terakhir berlangsung
Pernah terjadi dalam masa satu Bisa terjadi lebih dari tiga kali selama
5
tahun terakhir pekerjaan berlangsung

Tabel 2. Skala pengukuran konsekuensi

Dampak K3
Kerugian Finansial X
SKALA
(K1) (K2)

1 Tindakan P3K X < 5%


2 Perawatan medis 5% ≤ X < 15%
3 Cacat permanen 1 orang 15% ≤ X < 30%
4 Kematian 1 orang; Cacat 30% ≤ X < 50%
permanen > 1 orang
5 Kematian > 1 orang X > 50%

Jika nilai peluang memiliki skala berbeda, maka yang digunakan adalah skala peluang
tertinggi. Begitu juga dengan skala konsekuensi, digunakan skala konsekuensi tertinggi.

3. Perhitungan Skala dan Pemeringkatan RISIKO:


Risiko dihitung dengan mengalikan nilai skala peluang (Tabel 1) dengan nilai gabungan
skala konsekuensi yang diperoleh (Tabel 2) dengan persamaan berikut:
R = P x (K1 + K2)
Keterangan:
R = Risiko
P = Peluang
K1 + K2 = Konsekuensi

Nilai hasil perhitungan risiko (R) dibandingkan dengan skala pada Tabel 3 sehingga
didapatkan Pemeringkatan Risiko kegiatan atau tahapan pekerjaan.

Tabel 3. Pemeringkatan risiko

Peringkat Skala Risiko Kesimpulan


A 0 -10 • Risiko dapat diterima, langkah pengendalian dinilai efektif.
• Pengawasan dilakukan oleh penyelia.
B 11 – 20 • Risiko belum dapat diterima, perlu dilakukan tindakan
pengendalian tambahan.
• Pengawasan rutin dari petugas keselamatan dengan
menyediakan prosedur/arahan.
• Pemberian tanda bahaya.
C 21 – 30 • Risiko tidak dapat diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian.
• Menginformasikan kepada pekerja yang terlibat dalam 5
hari kerja.
• Petugas keselamatan melakukan pengawasan jangka
panjang yang sesuai.
• Perlu dilakukan analisis dan evaluasi untuk menurunkan
risiko
D 31 – 40 • Risiko sangat tidak dapat diterima harus dilakukan tindakan
pengendalian segera.
• Segera menginformasikan kepada penanggung jawab
kegiatan.
• Pengawasan dilakukan sebelum dimulai kerja dimulai, saat
dilakukan dan setelah selesai kegiatan.
• Harus dilakukan analisis dan evaluasi untuk menurunkan
risiko
E 41 - 50 • Risiko amat sangat tidak dapat diterima, kegiatan tidak
dilaksanakan hingga dilakukan pengendalian untuk
mereduksi risiko.
• Segera menginformasikan kepada penanggung jawab
kegiatan.
• Harus dilakukan evaluasi dan desain ulang untuk
menurunkan risiko.
• Pengawasan dilakukan sebelum kerja dimulai, saat
dilakukan dan setelah selesai kegiatan.
• Menghentikan kegiatan.
4. Tindakan perbaikan dan kajian untuk menurunkan risiko:
Apabila skala risiko ≥ 50, maka turunkan tingkat risiko ke tingkat di bawah 50 dengan cara:
▪ Eliminasi
Eliminasi mencakup penghilangan terhadap potensi bahaya.
▪ Penggantian atau substitusi
Substitusi mencakup penggantian bahan yang berpotensi menimbulkan bahaya
dengan bahan yang tidak berbahaya.
▪ Pengendalian dengan rekayasa
Pengendalian dengan rekayasa misalnya pemasangan sistem ventilasi yang cukup,
pemasangan penahan radiasi, desain keteknikan untuk kenyamanan kerja.
▪ Pengendalian administrasi dan atau pemberian tanda peringatan dan lain-lain
Pengendalian administratif misalnya pelaksanaan shift kerja, rotasi dan mutasi
personel, prosedur kerja keselamatan, pemasangan simbol/tanda-tanda bahaya
termasuk tanda radiasi, lembar data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet:
MSDS) di daerah kerja.
▪ Alat pelindung diri
Alat pelindung diri mencakup alat pelindung untuk melindungi anggota tubuh (seperti
earplug/ear muff, safety goggles, respirator, sarung tangan, sepatu keselamatan).
No. 1.0.0
PET ISLAND’S
No. Revisi/Terbitan : 0 / 1
Tgl.berlaku : 22/8/23
FORMULIR PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN Halaman dari

Nomor : 1
Satuan Kerja : Grooming
Kegiatan : Menggrooming anjing atau kucing di pet shop
Pekerjaan :
Sifat Pekerjaan : Rutin dan Tetap
Bidang, Subid/Subag/Unit/Kelompok : Bag. groomer
Lokasi/ gedung : Jln Sukaraja no 277, Kota Bandung.
Tanggal : 22/Agustus/2023

Uraian Nama Jabatan Tanda tangan


Disiapkan oleh Sahrul gunawan Staf
Diperiksa oleh Bagus Staf
Disahkan oleh Didi Kepala store
Tahapan Resiko
Akibat Pemeringkata
N Pokok Potensi Bahaya Pengendalian
nRisiko Catatan dan
o Pekerjaan
Rating evaluasi
Probabilty Konsekuensi Skala
Risiko
K1 K2

1 Memotong -Cakar Hewan -Luka Cakar Jangan meneruskan


Kuku Hewan -Mulut Hewan -Luka Gigit -Menggunakan Glove Khusus 3 1 2 0-10 A pekerjaan jika
-Alat potong kuku -Jari/tangan Terluka Hewan terlalu
Agresif.

2 Memandikan -Lantai Licin -Terpeleset -Penggunaan Kramik Anti licin Jaga selalu
Hewan -Sabun Grooming -Tangan iritasi -Menggunakan Glove Latex 2 2 3 0-10 A kebersihan lantai
-Cakaran/Gigitan -Luka cakar dan gigit -Sebisa mungkin Hindari area grooming agar tidak
Mulut dan Cakar licin berlumut.

3 -Blower -Mata perih -Mengunakan Pelindung Mata Usahakan dalam


Mengeringkan -Listrik -Tersetrum -Instalasi Listrik Dirapihkan mengoprasikan
Hewan -Bulu Hewan -Bulu Hewan terhirup -Menggunakan masker atau 3 2 4 11-20 B blower tangan dalam
-Cakaran/gigitan -Luka cakar dan gigit memperbanyak fentilasi ruangan keadaan kering.
Menggunakan Glove Khusus

Merapihkan -Gunting -Terluka -Hindari menggunakan gunting Jika hewan agresisif


4 Bulu Hewan -Cliper -Tersetrum/terluka atau Cliper jika hewan agresif. 2 1 2 0-10 A lebih baik jangan
-Cakaran/Gigitan -Luka cakar dan gigit -Pengunaan Glove Jika hewan dipaksakan
agresif. merapihkan bulu.

Anda mungkin juga menyukai