Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PRESENTASI ILMIAH
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Muhammad Bujaya, M.Pd.

Oleh:

Aisya Rani Fariyesta NIM 062230400815


Aulya Lourenza Putri NIM 062230400816
Stevin Vaska NIM 062230400834

KELOMPOK 5
KELAS 2 KA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang meliputi kesehatan tubuh dan kecerdasan pikiran. Berkat-Nya
pula, kami berhasil menyelesaikan makalah ini sebagai bagian dari tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan judul "Presentasi Ilmiah".
Makalah ini hadir dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman para
mahasiswa mengenai prinsip-prinsip yang benar dalam menyampaikan hasil
penelitian secara ilmiah. Harapannya adalah agar mahasiswa dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara yang tepat dalam menyajikan
dan mengkomunikasikan temuan penelitian secara ilmiah kepada audiens.
Dalam menyusun makalah ini, kami berusaha dengan sebaik mungkin untuk
memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dari berbagai sumber yang
terpercaya. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Muhammad Bujaya, M.Pd., dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
kami, atas bimbingan yang berharga selama perkuliahan ini.
Kami juga memohon maaf jika masih terdapat kesalahan yang terlewatkan,
baik dalam penulisan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan hati terbuka,
kami menerima segala kritik dan saran untuk meningkatkan kesempurnaan makalah
ini.

Palembang, Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................... 4
2.1 Definisi Presentasi Ilmiah .................................................................. 4
2.2 Teknik Mempersiapkan Presentasi ..................................................... 5
2.2.1 Persiapan Diri......................................................................... 5
2.2.2 Persiapan Keterampilan Berbicara di Depan Umum ............. 6
2.2.3 Persiapan Bahan Presentasi....................................................... 7
2.3 Teknik Presentasi ................................................................................ 8
2.4 Tata Cara dan Etika pada Presentasi Karya Ilmiah............................ 10
2.4.1 Etika dalam Melakukan Presentasi Ilmiah............................. 10
2.4.2 Etika Anggota serta Peserta pada Presentasi .......................... 11
2.5 Hal-hal yang Perlu dihindari saat Melakukan Presentasi ................... 13
2.6 Komunikasi dalam Melakukan Presentasi ......................................... 13
2.7 Persiapan Presentasi Ilmiah dengan Multimedia................................ 14
2.8 Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Pembuatan Power Point ......... 15
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 17
3.2 Implikasi ............................................................................................. 17
3.3 Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak orang yang mampu menulis karya ilmiah tetapi tidak mampu
mengkomunikasikannya secara lisan dalam forum ilmiah. Berbicara sangat penting
dalam proses pencerdasan bangsa. Jika seseorang memiliki keterampilan bahasa
yang baik, ia dapat berdebat dengan baik dan berpikir dengan benar tentang masalah
yang kompleks. Presentasi ilmiah harus disajikan dengan benar agar tujuan dan
sasaran yang dapat dicapai tidak berkurang.
Menurut Mailoa (dalam Dentofacial, 2008) “Kunci keberhasilan seorang
pembicara sewaktu menyampaikan informasi dalam pertemuan ilmiah adalah
kemampuan mempersiapkan dan mengorganisasikan materinya semaksimal
mungkin dan sekaligus kemampuan menyajikannya di dalam pertemuan ilmiah,
agar dapat mempengaruhi dan mengajak pendengar untuk tekun memperhatikan
materi yang disajikan pembicara.” Dari kutipan tersebut jelas bahwa persiapan
sebelum presentasi ilmiah sangatlah penting, selain itu pengelolaan materi juga
harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar itu benar dan juga cara yang mudah
dipahami.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat bagian dasar, yakni menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut diperoleh secara
bertahap dan teratur serta saling terkait. Meskipun setiap orang memperoleh
keterampilan berbicara ini di masa kanak-kanak, kebutuhan mahasiswa akan
keterampilan berbicara tidak dapat diabaikan.
Presentasi dapat disamakan dengan berbicara. Kebutuhan mahasiswa akan
berbicara lebih berorientasi pada presentasi lisan atau presentasi sebagai sarana
untuk menyampaikan gagasan. Kegagalan presentasi seringkali disebabkan oleh
kurangnya kepercayaan diri dan hambatan bicara. Barangkali materi yang akan
disampaikan sangat menarik untuk didiskusikan, namun presentasi atau orasi
ilmiahnya kurang meyakinkan. Selain kemampuan berbicara yang baik dan lancar,
kemampuan presentasi juga memerlukan syarat lain seperti ketenangan,

1
kemampuan bereaksi dengan cepat dan tepat, kemampuan menyampaikan gagasan
dengan lancar dan teratur serta kecanggungan dalam bergerak.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas presentasi ilmiah dan etika yang
baik ketika presentasi ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang muncul yaitu sebagai berikut.
1. Pengertian presentasi ilmiah?
2. Bagaimana mempersiapkan presentasi?
3. Apa saja tata cara dan etika presentasi ilmiah?
4. Apa saja yang perlu dihindari saat melakukan presentasi?
5. Bagaimana menyiapkan presentasi ilmiah dengan multimedia?
6. Apa saja prinsip komunikasi dalam melakukan presentasi?
7. Apa hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan power point?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan definisi presentasi ilmiah
2. Untuk mengetahui hal yang perlu dipersiapkan ketika presentasi
3. Untuk mengetahui tata cara dan etika presentasi ilmiah
4. Untuk mengetahui apa yang harus dihindari saat melakukan presentasi
5. Untuk mengetahui apa yang perlu di siapkan ketika presentasi ilmiah
dengan multimedia
6. Untuk mendeskripsikan prinsip komunikasi dalam melakukan presentasi
7. Untuk mengetahui hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan power point

1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis sebagaimana berikut.

2
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat penulisan makalah ini secara teoritis yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan sumbangan terhadap ilmu bahasa, khususnya mengenai
presentasi ilmiah
2. Memberikan bahan bacaan sebagai sumber pengetahuan mengenai cara dan
etika presentasi ilmiah yang baik

1.4.2 Manfaat Praktis


Manfaat penulisan makalah ini secara praktis yaitu sebagai berikut.
1. Bagi penulis, sebagai bahan latihan dalam membuat karya ilmiah, serta
menambah pemahaman dan penerapan presentasi ilmiah.
2. Bagi pembaca, makalah bisa memberikan pengetahuan cara dan etika
prenstasi ilmiah yang baik.
3. Bagi dosen, makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan ajar atau
referensi tambahan pada materi bahasa Indonesia tertentu

3
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Presentasi Ilmiah


Pengertian presentasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
menyajikan atau mengemukakan. Lebih tepatnya, presentasi dapat didefinisikan
sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik secara efektif suatu pokok bahasan
yang merupakan informasis suatu gagasan atau objek. Kehadiran peserta dalam
presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi secara aktif dan lancar, serta
efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.
Sedangkan pengertian ilmiah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti memenuhi syarat ilmu pengetahuan atau bersifat ilmu. Secara jelasnya
ilmiah dapat diartikan sebagai hal yang mengandung unsur ilmu pengetahuan yang
tujuannya menambah pengetahuan khalayak banyak.
Dari pengertian presentasi dan ilmiah di atas, dapat disimpulkan bahwa
presentasi ilmiah adalah penyajian informasi yang bersifat illmu pengetahuan
kepada peserta (audiens) dengana tujuan menambah pengetahuan bagi pendengar.
Tujuan dari presentasi antara lain :
1. Mengenalkan suatu fenomena yang terjadi pada bidang tertentu sehingga orang
lain sadar dan tahu akan hal tersebut
2. Memberikan solusi atas suatu permasalahan berdasarkan landasan teori,
metode dan analisis yang komprehensif serta terstruktur
3. Membuktikan kebenaran dari suatu fakta sehingga menghilangkan kerancuan
yang selama ini muncul
4. Memberikan informasi dan pengetahuan baru mengenai suatu hal
5. Membuktikan kapabilitas yang dimiliki oleh seorang akademisi, praktisi
maupun pelajar
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan merangsang ide-ide baru yang bisa
ditindaklanjuti oleh peneliti lain (Runimeirati, 2022).
Presentasi ilmiah yang efektif adalah penyajian bahan ilmiah oleh seseorang
di suatu forum yang pesertanya secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal
ilmiah menuju tercapainya tujuan dalam waktu yang tersedia. Kiat-kiat yang perlu
diterapkan agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, yaitu :
1. Menarik minat dan perhatian peserta
2. Menjaga agar presentasi tetapi fokus pada masalah yang dibahas
3. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah (Abdurrahman et al, 2016)
Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas,
seoranag penyaji dapat menggunakaan media yang menarik (media visual seperti
gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll). Mengetahui latar belakang
peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh
peserta yang berada di suatu ruangan (Abdurrahman et al, 2016).
Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada adalah yang dibahas, penyaji
harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat,
terhadap butir-butir inti. Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara
menghindari hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan) orang lain
(Abdurrahman et al, 2016).

2.2 Teknik Mempersiapkan Presentasi


Setelah dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik dan benar, biasanya
dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu menyajikan (mempresentasikan) karya
ilmiah tersebut ke dalam suatu forum, baik dalam bentuk seminar maupun yang
lain. Dalam menyampaikan hasil penelitian atau karya ilmiah masih banyak
mahasiswa yang belum mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan
sebelum melakukan presetasi. Bahkan bagi sebagian orang, presentasi merupakan
suatu hal yang menakutkan sehingga tidak jarang banyak yang gagal saat
melakukannya.
Orang yang pandai dalam menulis suatu karya ilmiah belum tentu mampu
untuk menyampaikan atau mempresentasikan karyanya. Berikut ini hal-hal yang
harus dipersiapkan sebelum melakukan presentasi.

2.2.1 Persiapan Diri


Langkah pertama yang harus dipersiapkan yaitu harus mempersiapkan diri
dengan baik karena penampilan mencerminkan karakter diri kita. Dalam

5
mempersiapkan diri, kita bisa menggunakan pakaian dan aksesoris yang sesuai
dengan tema, atau bisa menggunakan jas almamater untuk menegaskan dari mana
kita berasal.

2.2.2 Persiapan keterampilan berbicara di depan umum


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berbicara adalah berkata,
bercakap, berbahasa: melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dan
sebagainya), berunding, merundingkan. Berbicara merupakan suatu kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara adalah
suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar atau penyimak
(Tarigan, 2008).
Kegiatan berbicara adalah kegiatan mengekspresikan ide, pikiran, dan
perasaan secara lisan sehingga pendengar dapat memahami apa yang dimaksud oleh
pembicara. Berbicara di depan umum adalah suatu seni berbicara lisan dan searah
yang dilakukan di depan orang banyak dalam suatu acara tertentu. Tidak semua
orang berani tampil di depan publik. Terkadang, orang-orang yang tidak terbiasa
tampil di depan publik akan mengalami kegugupan dan sulit mengutarakan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dapat berasal dari internal pembicara
tersebut atau berasal dari eksternal, antara lain:
1. Internal
Beberapa hal yang harus dipersiapkan berhubungan dengan vokal, materi,
dan penampilan, antara lain:
a. Pembicara harus memastikan suaranya sedang dalam kondisi baik. Selain itu,
pembicara harus berlatih agar vokalnya jelas, tidak monoton, dan sesuai
dengan materi yang akan disampaikan.
b. Mempersiapkan materi sesuai dengan tingkat pendengar dan membuat
berbagai contoh atau analogi untuk memudahkan pemahaman pendengar.
c. Menguasai materi yang akan disampaikan secara sistematis.
d. Mempersiapkan mental dengan baik dengan mencari tahu kondisi ruangan dan
siapa audiens-nya.

6
e. Memperagakan berbicara di depan cermin agar pembicara dapat melihat mimik
dan ekspresi wajahnya.
f. Mempersiapkan pakaian yang paling nyaman dan rapi sebagai penunjang
penampilan fisik.
g. Berupaya untuk menjadi diri sendiri.
h. Membina kontak mata dengan pendengar, mimik dan ekspresi tidak berlebihan,
dan gerakan anggota tubuh disesuaikan.
i. Agar audiens tidak bosan dengan materi yang disampaikan, pembicara dapat
menyelipkan humor atau cerita lucu. Namun, praktiknya harus disesuaikan
pula dengan acara atau kegiatan yang sedang berlangsung.

2. Eksternal
Beberapa hal yang harus dipersiapkan berhubungan dengan menganalisis usia
pendengar, tingkat pendidikan, gender, latar budaya. Selain itu, pembicara juga
harus benar-benar mengetahui situasi acara yang akan berlangsung apakah formal
ataupun nonformal. Waktu berlangsungnya acara dan kondisi tempat juga
merupakan hal penting yang harus ditinjau terlebih dahulu.
Hal-hal di atas dapat dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap gangguan
yang mungkin muncul ketika seseorang berbicara di depan umum. Gangguan yang
paling sering muncul berasal dari audiens. Kurang antusiasnya audiens terhadap
materi yang disajikan dan karakteristik audiens yang di luar perkiraan menjatuhkan
mental pembicara. Selain itu, gangguan juga bisa berasal dari kondisi dan suasana
ruangan yang tidak mendukung Misalnya kondisi sekitar ruangan yang bising,
ukuran ruangan yang terlalu sempit atau luas, sirkulasi udara yang kurang baik, dan
lain sebagainya.

2.2.3 Persiapan bahan presentasi


Seiring berkembangnya teknologi, bahan presentasi bisa dibuat lebih menarik
dan tidak membosankan. Dalam membuat bahan presentasi biasanya menggunakan
media powerpoint atau menggunakan bahan media yang lebih interaktif. Pada
pembuatan bahan presentasi. Sampaikan bahan yang akan disampaikan atau pokok-
pokok pikiran.

7
2.3 Teknik Presentasi
Teknik presentasi adalah kemampuan wajib bagi setiap orang yang ingin
informasinya diterima dengan baik. Beberapa teknik dalam persentasi adalah
sebagai berikut :
a. Materi presentasi. Membedakan materi dipresentasikan dengan proposal yang
akan diberikan itu yang akan penting. Pada saat presentasi berlangsung
dijelaskan poin- poin yang utama saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk
dibahas karena akan memakan waktu yang relatif lama, hal ini dapat membuat
peserta presentasi akan cepat merasa bosan.
b. Pada saat presentasi berlangsung, perlu dicatat beberapa kiat yang menunjang
kelancaran berjalanya presentasi. Beberapa kiat itu adalah sebagai berikut :
1) Diusahakan datang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan,
keterlambatan akan menimbulkan konsekuensi yang berdampak pada
semua pihak.
2) Gunakan waktu yang diberikan dengan efisien.
3) Gunakan kata yang sopan.
4) Kenali peserta presentasi yang datang dan terlibat dalam forum. Hal ini
akan menambah keakraban dan menciptakan interaksi yang dapat
mencairkan suasana.
5) Bagi pandangan ke semua peserta presentasi dan perbanyak komposisi
pandangan ke pada orang yang paling berpengaruh dalam mengambil
keputusan.
6) Tidak membicarakan hal yang tidak penting dan menjaga etika dalam
berbicara.
7) Berbicara dengan lugas dan sopan.
8) Mengatur intonasi suara yang pas.
9) Tidak memecah konsentrasi peserta presentasi dengan banyak bergerak
yang tidak bertujuan.
10) Memunculkan beberapa guyonan untuk mencairkan suasan yang kaku dan
membosankan, tetapi perlu diingat untuk tidak berlebihan.
11) Bersikap mengundang simpati dan rasa kagum para peserta presentasi
karena pengetahuan, tetapi menjauhi kesan menggurui.

8
12) Pada saat tanya jawab berlangsung, catat pertanyaan dan jawab dengan
lugas.
c. Dalam melakukan presentasi, sebaiknya memahami cara-cara yang baik dan
benar, yaitu:
1) Menguasai isi materi
Ketika presentasi berlangsung sebisa mungkin meminimalisir dalam
melihat kertas materi yang dipresentasikan. Hal tersebut dapat membuat
orang lain berpikir jika sang pemateri tidak paham betul terhadap materi
yang dipaparkan. Maka penyaji harus menguasai dengan baik materi yang
akan dipaparkan.
2) Memakai kalimat yang sederhana
Biasanya presentasi ilmiah menggunakan media aplikasi Power Point.
Maka tulislah poin-poin yang penting dan seperlunya saja. Hal ini
menghindari peserta yang bingung dengan banyaknya informasi dalam
satu slide.
3) Menunjang dengan gambar
Memakai ilustrasi yang menarik dapat menarik minat peserta presentasi
sekaligus memudahkan peserta untuk memahami materi. Namun, hindari
memakai gambar yang berlebihan dan dengan warna yang terlalu
mencolok.
4) Berlatih sebelum presentasi
Berlatih sebelum hari presentasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi rasa
canggung dan menambah rasa percaya diri untuk berbicara di depan
banyak orang.
5) Menguasai media presentasi
Dengan menguasai media yang digunakan untuk presentasi, akan
memudahkan dalam menyampaikan materi dan mendapatkan kesan yang
baik dari peserta presentasi.
6) Bercerita saat presentasi
Sisipkan cerita yang mendukung di sela-sela menyampaikan materi. Hal
ini dapat memecah kebosanan serta memudahkan dalam mencerna materi

9
oleh peserta presentasi. Selipkan juga musik atau animasi secukupnya
untuk menarik minat peserta presentasi.
7) Kontak mata
Jaga pandangan dengan peserta presentasi, jangan terlalu sering melihat
layar proyektor. Dengan hal itu diharapkan terjadi komunikasi dua arah
antara penyaji dan peserta presentasi. Komunikasi dua arah juga dapat
dilakukan dengan menyelipkan lelucon dan pertanyaan spontan kepada
peserta presentasi.
8) Menyimpan materi
Simpan materi dalam media yang mudah untuk dijangkau. Hal ini
bertujuan untuk mengantisipasi jika penyaji lupa akan materi
yang dibawakannya.

2.4 Tata Cara Dan Etika Pada Presentasi Karya Ilmiah


Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan
mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang
harus dipegang dalam menjaga etika adalah “menjaga perilaku agar tidak
merugikan orang lain”. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan
muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak
berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk
mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau
kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila seseorang telah
melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan
pengakuan. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum dapat tercapai
dengan baik.

2.4.1 Etika dalam melakukan presentasi ilmiah


Ada beberapa etika dalam melakukan presentasi ilmiah yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Penyaji presentasi perlu memberikan informasi yang memadai kepada peserta.
Informasi yang disampaikan akan dipahami dengan baik jika peserta
memperoleh bahan tertulis yang lengkap ataupun hanya poin-poinnya saja. Jika
diperlukan, bahan dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan dengan

10
informasi yang akan dipresentasikan. Jika bahan presentasi ditayangkan, harus
dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dengan jelas dan dapat
membaca tulisan yang dipaparkan.
b. Penyaji menyajikan bahan presentasi dalam waktu yang telah direncanakan
sebelumnya.
Penguasaan waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji.
Penyaji perlu untuk merencanakan penggunaan waktu yang efisien dan menaati
panduan dari moderator. Penyaji harus pandai menempatkan diri dan
menyampaikan materi sedemikian rupa dengan waktu yang telah diberikan
Kemampuan menjelaskan materi dengan singkat, padat, dan jelas merupakan
hal yang menunjukkan kepandaian dan penguasaan materi oleh penyaji.
c. Penyaji menaati etika yang berlaku di dalam forum ilmiah
Forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuan dan akademisi dari berbagai
disiplin ilmu untuk berbagi informasi akademik dan saling mengasah pikiran
baik dari hasil pemikiran ataupun hasil penelitian. Dalam forum ilmiah,
terdapat beberapa peranan yang berbeda-beda, seperti penyaji, moderator
(pemandu), notulis, peserta, dan teknisi. Semua peranan dilakukan sesu
tugasnya masing-masing dan sekaligus menjaga agar jalanya presentasi ilmiah
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
d. Kejujuran
Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan etika yang sang penting dan harus
dilaksanakan. Setiap orang wajib terbuka dalam penyampaian informasi
(Kusumaningrum, 2019).

2.4.2 Etika anggota serta peserta pada presentasi


Menurut Fairazul Mumtaz (2020) dalam bukunya yang berjudul Bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi menjelaskan mengenai etika untuk masing-
masing peran pada pelaksanaan presentasi :
a. Penyaji
Dalam menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan sumber dari
informasi yang disajikan berasal dari penelitiannya ataukah dari sumber lain.

11
Jika data diambil dari sumber lain, maka wajib menyebutkan secara lengkap
sesuai dengan peraturan yang disepakati dalam dunia ilmiah.
b. Peserta
Etika yang harus dijaga oleh peserta presentasi ilmiah adalah sebagai berikut :
1) Setiap peserta harus jujur kepada diri sendiri, seperti mengajukan
pertanyaan jika memang ia tidak tahu, atau mencari klarifikasi jika masih
bingung dalam menyerap informasi yang disajikan, mengecek tentang
pemahaman yang diterimanya apakah sudah benar, dan lain-lain.
2) Setiap peserta wajib menghargai gagasan orang lain dan hal ini juga
menyangkut kewajiban peserta untuk menyimak jika ada orang yang
berbicara. Misalnya ketika salah satu peserta telah mengusulkan gagasan
peserta yang lain tidak akan berbicara seolah-olah lalah pengusul pertama
dari gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh salah satu
peserta peserta lain tidak akan mengulangi pertanyaan itu. Ketika salah
satu peserta telah menyatakan sesuatu dan peserta lain menyetujuinya, ia
dapat mengungkapkan dukungannya. Hal-hal tersebut dapat menciptakan
lingkungan presentasi ilmiah yang kondusif.
3) Setiap penanya wajib menyimak jawaban dari penyaji ketika selesai
mengajukan pertanyaannya. Akan lebih- bagus jika penanya menunjukkan
apresiasi terhadap Jawaban yang telah diberikan oleh penyaji. Apabila
dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban
diberikan oleh penyaji, penanya wajib meminta maaf dan memimta izin
untuk meninggalkan ruangan.
c. Moderator
Berlangsungnya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai
pemandu forum. Etika yang harus dijaga oleh moderator adalah sikap adil. Artinya,
semua peserta diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif selama
forum berlangsung dalam porsi yang sesuai dengan kesepakatan. Moderator juga
harus menjaga keseimbangan dalam hal waktu, juga jumlah pertanyaan yang boleh
diajukan oleh peserta presentasi ilmiah.
Selain adil, moderator harus menaati jadwal yang telah ditetapkan. Moderator
seharusnya tidak menghabiskan waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional

12
dalam berlangsungnya forum. Moderator harus mengatur waktu yang digunakan
oleh semua pihak, baik penyaji ataupun peserta. Moderator diharuskan mampu dan
mempunyai keberanian untuk tegas menginterupsi dengan sopan kepada pembicara
agar tepat waktu atau kembali kepada pokok bahasan.
d. Notulis
Semua hal yang didapatkan dalam forum, baik inti dari uraian yang
dipaparkan oleh penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat dengan ringkas
dan jelas. Akan lebih baik jika dicetak kemudian dibagikan kepada semua orang
yang terlibat dalam forum. Hal ini memberikan kesempatan kepada pemilik
gagasan untuk membenarkan jika ada hal hal yang dinilai kurang tepat.

2.5 Hal-Hal yang Perlu Dihindari Saat Melakukan Presentasi


Beberapa hal yang harus dihindari saat melakukan presentasi:
1. Menerima Telpon (HP) pada saat presentasi. Disarankan bagi pemapar untuk
mematikan HP atau menggunakan mode meeting, sehingga tidak mengganggu
konsentrasi audience.
2. Menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti audience. Misalnya ketika ingin
mengesankan kepada audience bahwa pemapar seorang yang canggih,
internasionalis, dan smart.
3. Memperhatikan slide presentasi didinding projector sehingga membelakangi
audience.
4. Berbicara seperti orang mengguman yang sebenarnya pemapar sendiri tidak
yakin maksudnya. Dapat menjelaskan dengan bahasa sederhana dengan intonasi
yang normal (misalnya jangan terlalu cepat seperti orang dikejar kereta, atau
terlalu lambat) (Manalu P, 2014).

2.6 Komunikasi dalam Melakukan Presentasi


Dalam presentasi ilmiah, penting untuk mengomunikasikan bahan ilmiah
kepada peserta forum ilmiah dengan memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi.
Salah satu prinsip yang perlu dipertimbangkan adalah mengurangi gangguan
komunikasi secara antisipatif dengan :
1. Memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerak.
2. Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan media.

13
3. Menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih.
4. Berpikir positif tentang peserta.
5. Membuat peserta dihormati dan dihargai.
6. Mempertimbangkan budaya peserta.
7. Bersikap terbuka terhadap perbedaan sikap dan pendapat orang lain.
8. Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi situasi
formal dan budaya setempat.
9. Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi.
10. Memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua peserta.
11. Memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta.
12. Menjadi penyimak/pendengar yang baik jika ada peserta yang bertanya.
13. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
14. Mendorong peserta untuk aktif terlibat (Abdurrahman et al, 2016).

2.7 Persiapan Presentasi Ilmiah dengan Multimedia


Dalam era teknologi informasi, penggunaan multimedia dalam presentasi
ilmiah menjadi penting karena beberapa alasan. Pertama, penggunaan multimedia
membuat presentasi menjadi lebih menarik dan variatif, termasuk melalui
penggunaan animasi. Kedua, penggunaan multimedia memungkinkan penyaji
untuk mengoreksi atau memperbarui bahan presentasi dengan cepat dan efisien.
Ketiga, multimedia memungkinkan penyaji untuk memberikan penekanan yang
menarik pada pokok permasalahan yang ingin disampaikan. Keempat, dengan
membawa bahan presentasi dalam bentuk flashdisk, penyaji menjadi lebih mudah
dan praktis. Kelima, penggunaan multimedia memungkinkan bahan presentasi
disajikan secara ringkas sehingga membantu peserta untuk lebih mudah menangkap
inti dari materi yang dibahas (Abdurrahman et al, 2016).
Dalam menyiapkan presentasi multimedia, langkah – langkah yang dapat
ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Tentukan butir-butir terpenting bahan yang dibahas. Penyebutan butir
hendaknya tidak boleh terlalu singkat.

14
2. Atur butir – butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut (koheren dan
kohesif).
3. Kerangka pikir perlu diungkapkan/disajikan dalam diagram atau bagan alir
untuk menunjukkan alur penalarannya.
4. Tuliskan semuanya dalam bingkai power point dengan ukuran huruf atau
gambar yang memadai.
5. Rancangan slide yang cocok. Ingat, kontras warna dan animasi sangat penting.
Namun, jangan sampai bahwa terjadi dekorasi lebih menarik daripada butir
bahasan.
6. Uji coba tayang untuk memastikan bahwa semua bahan yang disajikan dalam
slide dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan yang tersedia.
7. Cetak bahan dalam slide tersebut untuk digunakan sebagai pegangan dalam
penyajian (Hambali, 2018).

2.8 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan pada Pembuatan Power Point


Presentasi ilmiah dengan menggunakan multimedia telah menjadi kebutuhan
karena memberikan beberapa keuntungan. Penggunaan multimedia membuat
presentasi lebih menarik dengan variasi teknik penyajian, termasuk animasi. Selain
itu, penyaji dapat menghemat waktu dengan kemampuan untuk mengoreksi bahan
presentasi secara fleksibel. Multimedia juga memungkinkan penyaji untuk
memberikan penekanan yang menarik pada poin-poin yang diinginkan. Peserta juga
dapat dengan mudah untuk copy file presentasi jika diperlukan. Penyaji juga sangat
diuntungkan dengan kemudahan membawa bahan presentasi dalam flashdisk.
Selain itu, penggunaan multimedia memungkinkan bahan presentasi disajikan
secara ringkas, sehingga membantu peserta untuk menangkap inti dari materi yang
dibahas.
Presentasi dengan power point harus memperhatikan:
1. Mudah dibaca, tidak menggunakan huruf yang kaku.
2. Judul yang jelas pada setiap slide, menggunakan huruf tebal pada penulisan
judul, karena agar jelas dan mudah dibaca.

15
3. Background yang sederhana, perhatikan background dengan kalimat yang
tertulis, apakah bisa terbaca atau tidak. Jangan menggunakan background yang
telalu kontras.
4. Grafik dan diagram, dengan itu akan mempermudah pembicara saat
menjelaskan suatu topik kepada pendengar.
5. Tetap fokus, tulis hal-hal pokok atau yang penting saja sesuai dengan topik
dalam presentasi.
6. Jangan terlalu banyak slide, harus membuat slide seefisien mungkin, jangan
terlalu banyak.
7. Berbicara yang jelas, berbicara dengan jelas agar pendengar bisa mudah untuk
memahami presentasi.
8. Beri kesempatan untuk bertanya, dengan meluangkan waktu untuk sesi tanya
jawab dalam presentasi.
9. Future follow up yaitu memberi kesempatan kepada pendengar untuk bertanya
di lain waktu atau di luar waktu presentasi tersebut (Setiawan et al, 2010).

16
17

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan umum yang dilakukan dalam dunia
pendidikan, terutama di lingkungan kampus oleh mahasiswa. Kegiatan ini memiliki
peran penting dalam penyebaran informasi ilmiah, baik itu informasi penelitian
dengan menggunakan rujukan yang terpercaya maupun informasi pengetahuan
penerapan yang bersifat ilmiah. Namun, banyak orang yang mampu menulis karya
ilmiah tetapi tidak mampu mengkomunikasikannya secara lisan dalam forum
ilmiah.
Keterampilan berbahasa, termasuk keterampilan berbicara, merupakan aspek
penting dalam proses pendidikan. Kemampuan berbicara dengan baik
memungkinkan seseorang untuk berdebat dan berpikir dengan benar tentang
masalah yang kompleks. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melatih diri dalam
melakukan presentasi agar mampu menyusun bahasan dengan bantuan teknologi
informasi, menyajikannya, dan merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Tujuan presentasi ilmiah memiliki peran yang sama pentingnya dengan fungsi
presentasi ilmiah. Tujuan tersebut mencakup penyebaran informasi ilmiah,
menghasilkan dampak pada pendengar agar mereka terlibat secara aktif, serta
mencapai hasil yang efektif sesuai dengan tujuan dan sasaran presentasi.
Dalam presentasi ilmiah, perlu diperhatikan beberapa hal penting seperti
persiapan yang matang, kemampuan menyajikan materi dengan maksimal,
kepercayaan diri yang cukup, kemampuan berbicara yang baik, dan menghindari
hambatan bicara, untuk mencapai presentasi yang efektif dan mempengaruhi
pendengar.

3.2 Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijabarkan, dapat diuraikan
implikasi sebagai berikut.
1. Presentasi ilmiah memberikan kesempatan bagi pendengar untuk memperoleh
pemahaman yang lebih dalam dan pengetahuan yang baru tentang topik yang
disampaikan. Informasi ilmiah yang disajikan secara jelas dan terstruktur dapat
18

membantu meningkatkan pemahaman pendengar tentang konsep atau temuan


baru.
2. Presentasi ilmiah yang mengungkapkan hasil penelitian yang menarik atau
menjanjikan dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan studi lebih lanjut.
Implikasi dari presentasi tersebut dapat memicu minat dan rasa ingin tahu
terhadap topik tertentu, mendorong penelitian berkelanjutan, dan berkontribusi
pada perkembangan pengetahuan dalam bidang studi yang bersangkutan.
3. Presentasi ilmiah dapat menjadi platform untuk berbagi ide, penelitian, dan
penemuan dengan rekan sejawat atau para ahli dalam bidang yang sama.
Implikasi dari presentasi tersebut adalah terciptanya kesempatan kolaborasi
antara peneliti yang memiliki minat dan keahlian yang serupa, yang dapat
mengarah pada penelitian bersama, pengembangan proyek, atau publikasi
bersama.
4. Presentasi ilmiah yang menyajikan fakta atau bukti yang kuat dapat
mempengaruhi persepsi atau sikap pendengar terhadap suatu topik tertentu.
Implikasi dari presentasi ini adalah adanya potensi perubahan sikap atau
pandangan yang lebih mendukung terhadap isu atau temuan yang disampaikan,
baik dalam lingkup akademik maupun masyarakat umum.
5. Presentasi ilmiah dapat memberikan wawasan tentang aplikasi praktis dari
penelitian yang dilakukan. Implikasi dari presentasi ini adalah mendorong
penggunaan penelitian dalam konteks kehidupan nyata, seperti pengembangan
kebijakan, perbaikan proses, atau pengembangan produk dan layanan yang
lebih baik.
6. Melalui presentasi ilmiah, peneliti memiliki kesempatan untuk memperluas
jangkauan dan visibilitas penelitian mereka. Implikasi dari presentasi ini adalah
meningkatnya kesadaran dan pengakuan terhadap kontribusi peneliti, yang
dapat memperkuat reputasi mereka dalam komunitas akademik atau industri
terkait.

3.3 Saran
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi karya ilmiah adalah
sebagai berikut.

18
19

1. Pastikan materi presentasi telah dipersiapkan secara maksimal dan terorganisir


dengan baik. Jelaskan dengan jelas tujuan presentasi dan poin-poin yang ingin
disampaikan.
2. Gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan sesuai dengan audiens yang dituju.
Hindari penggunaan jargon yang sulit dipahami oleh pendengar yang tidak ahli
dalam bidang tersebut.
3. Susun presentasi dengan struktur yang logis, dimulai dari pendahuluan,
pengembangan, hingga kesimpulan. Jelaskan setiap poin secara terperinci dan
hubungkan antara satu poin dengan poin lainnya.
4. Manfaatkan multimedia seperti slide PowerPoint, grafik, atau video untuk
memperjelas dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pastikan
penggunaan media tersebut relevan dan tidak terlalu membanjiri presentasi.
5. Perhatikan komunikasi nonverbal seperti postur tubuh, ekspresi wajah, dan
gerakan tangan. Pastikan untuk tetap tenang, mempertahankan kontak mata
dengan pendengar, dan menggunakan gerakan tangan yang mendukung pesan
yang disampaikan.
6. Latih presentasi secara berkala dan mintalah umpan balik dari teman atau dosen
untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Praktik secara
teratur akan membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan
presentasi.
Saran penulis untuk presentasi ilmiah adalah melakukan persiapan yang
matang, menggunakan bahasa yang efektif, mengatur struktur presentasi dengan
baik, memanfaatkan media pendukung, mengkomunikasikan pesan dengan
komunikasi nonverbal yang efektif, serta melatih presentasi secara teratur dan
meminta umpan balik. Dengan menerapkan saran-saran ini, presentasi ilmiah dapat
disampaikan dengan lebih baik dan memiliki pengaruh yang lebih efektif terhadap
pendengar.

19
20

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, et al. (2016). Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah dan Tata Cara
Mempublikasikannya Melalui Jurnal Online pada Mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Jambi. GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 30-40.
Adnyana, P. P., & Runimeirati, R. (2022). Pembelajaran Number Head Together
(NHT) pada keterampilan berbicara siswa. Indonesian Collaboration Journal
of Community Services, 1(4), 230-235.
Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Firman, F. (2015). Terampil Menulis Karya Ilmiah.
Hambali. (2018). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia/Ngalimun.
Jasmine, T., & Faza, I. (2022). Meningkatkan Softskill Presentasi Mahasiswa
Politeknik Rukun Abdi Luhur. Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan
Inovasi, 2 (2), 956-960.
Kusumaningrum, Y. (2019). Keterampilan Berbicara Dalam Presentasi Ilmiah.
Lisnawati, I. (2016). Pembelajaran Berbicara Formal Berbasis Literasi.
Mailoa, E. (2008). Teknik penyajian presentasi ilmiah yang efektif dengan
menggunakan media elektronik. Journal of Dentomaxillofacial Science, 7(2),
87-97.
Manalu P. (2014). Makalah Bahasa Indonesia Presentasi Ilmiah. Universitas Riau
Mumtaz, F. (2019). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Yogyakarta: PT.
Pustaka.
Nugraheni, A. S. (2019). Bahasa Indonesia di perguruan tinggi berbasis
pembelajaran aktif. Prenada Media.
Palar, Y. N. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dan Penguasaan Kosakata Terhadap
Keterampilan Berbicara Mahasiswa Iakn Manado.
Patongai, D. D. P. U. S., Pagarra, H., & Ngitung, R. (2023). Pelatihan Teknik
Presentasi Ilmiah yang Efektif Bagi Mahasiswa Biologi FMIPA
UNM. Ininnawa: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 94-99.
Pratiwi, S., Utami, T., Deby, D., & Naryatmojo, L. (2016). Pelatihan presentasi
ilmiah untuk meningkatkan daya saing dalam kompetisi ilmiah bagi anggota

20
21

ekstrakurikuler karya ilmiah remaja di kota semarang. SEMAR: Jurnal Ilmu


Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat, 5(1).
Purnamasari, R. (2022). Analisis Kemampuan Berbicara dalam Presentasi Ilmiah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi STKIP Taman
Siswa Bima. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 2(2), 180-186.
Rahmawati, M., Nurachim, R. I., Supeno, W., & Lestari, A. F. (2023). Implementasi
Pembelajaran Elektronik Multimedia Untuk Media Presentasi Pada Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Darul Hikmah. Jurnal Abdimas Ekonomi dan
Bisnis, 3(1), 37-42.
Sartika, A. D. (2022). Pelatihan Presentasi Ilmiah yang Baik. Abdimas
Langkanae, 2(2), 102-110.
Sulastri. (2008). Peningkatan keterampilan berbicara formal dalam bahasa
indonesia melalui gelar wicara. Jakarta: UNJ.
Tarigan, H.G. (2008). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung: Angkasa
Wardani, H. (2017). Pengembangan instrumen asesmen presentasi ilmiah di
SMA. Muaddib: Studi Kependidikan dan Keislaman, 6(2), 127-146.

21

Anda mungkin juga menyukai