Makalah Presentasi Ilmiah - Kelompok 5 - 2 KA
Makalah Presentasi Ilmiah - Kelompok 5 - 2 KA
PRESENTASI ILMIAH
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Muhammad Bujaya, M.Pd.
Oleh:
KELOMPOK 5
KELAS 2 KA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang meliputi kesehatan tubuh dan kecerdasan pikiran. Berkat-Nya
pula, kami berhasil menyelesaikan makalah ini sebagai bagian dari tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan judul "Presentasi Ilmiah".
Makalah ini hadir dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman para
mahasiswa mengenai prinsip-prinsip yang benar dalam menyampaikan hasil
penelitian secara ilmiah. Harapannya adalah agar mahasiswa dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara yang tepat dalam menyajikan
dan mengkomunikasikan temuan penelitian secara ilmiah kepada audiens.
Dalam menyusun makalah ini, kami berusaha dengan sebaik mungkin untuk
memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dari berbagai sumber yang
terpercaya. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Muhammad Bujaya, M.Pd., dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
kami, atas bimbingan yang berharga selama perkuliahan ini.
Kami juga memohon maaf jika masih terdapat kesalahan yang terlewatkan,
baik dalam penulisan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan hati terbuka,
kami menerima segala kritik dan saran untuk meningkatkan kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
kemampuan bereaksi dengan cepat dan tepat, kemampuan menyampaikan gagasan
dengan lancar dan teratur serta kecanggungan dalam bergerak.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas presentasi ilmiah dan etika yang
baik ketika presentasi ilmiah.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan definisi presentasi ilmiah
2. Untuk mengetahui hal yang perlu dipersiapkan ketika presentasi
3. Untuk mengetahui tata cara dan etika presentasi ilmiah
4. Untuk mengetahui apa yang harus dihindari saat melakukan presentasi
5. Untuk mengetahui apa yang perlu di siapkan ketika presentasi ilmiah
dengan multimedia
6. Untuk mendeskripsikan prinsip komunikasi dalam melakukan presentasi
7. Untuk mengetahui hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan power point
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis sebagaimana berikut.
2
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat penulisan makalah ini secara teoritis yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan sumbangan terhadap ilmu bahasa, khususnya mengenai
presentasi ilmiah
2. Memberikan bahan bacaan sebagai sumber pengetahuan mengenai cara dan
etika presentasi ilmiah yang baik
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mempersiapkan diri, kita bisa menggunakan pakaian dan aksesoris yang sesuai
dengan tema, atau bisa menggunakan jas almamater untuk menegaskan dari mana
kita berasal.
6
e. Memperagakan berbicara di depan cermin agar pembicara dapat melihat mimik
dan ekspresi wajahnya.
f. Mempersiapkan pakaian yang paling nyaman dan rapi sebagai penunjang
penampilan fisik.
g. Berupaya untuk menjadi diri sendiri.
h. Membina kontak mata dengan pendengar, mimik dan ekspresi tidak berlebihan,
dan gerakan anggota tubuh disesuaikan.
i. Agar audiens tidak bosan dengan materi yang disampaikan, pembicara dapat
menyelipkan humor atau cerita lucu. Namun, praktiknya harus disesuaikan
pula dengan acara atau kegiatan yang sedang berlangsung.
2. Eksternal
Beberapa hal yang harus dipersiapkan berhubungan dengan menganalisis usia
pendengar, tingkat pendidikan, gender, latar budaya. Selain itu, pembicara juga
harus benar-benar mengetahui situasi acara yang akan berlangsung apakah formal
ataupun nonformal. Waktu berlangsungnya acara dan kondisi tempat juga
merupakan hal penting yang harus ditinjau terlebih dahulu.
Hal-hal di atas dapat dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap gangguan
yang mungkin muncul ketika seseorang berbicara di depan umum. Gangguan yang
paling sering muncul berasal dari audiens. Kurang antusiasnya audiens terhadap
materi yang disajikan dan karakteristik audiens yang di luar perkiraan menjatuhkan
mental pembicara. Selain itu, gangguan juga bisa berasal dari kondisi dan suasana
ruangan yang tidak mendukung Misalnya kondisi sekitar ruangan yang bising,
ukuran ruangan yang terlalu sempit atau luas, sirkulasi udara yang kurang baik, dan
lain sebagainya.
7
2.3 Teknik Presentasi
Teknik presentasi adalah kemampuan wajib bagi setiap orang yang ingin
informasinya diterima dengan baik. Beberapa teknik dalam persentasi adalah
sebagai berikut :
a. Materi presentasi. Membedakan materi dipresentasikan dengan proposal yang
akan diberikan itu yang akan penting. Pada saat presentasi berlangsung
dijelaskan poin- poin yang utama saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk
dibahas karena akan memakan waktu yang relatif lama, hal ini dapat membuat
peserta presentasi akan cepat merasa bosan.
b. Pada saat presentasi berlangsung, perlu dicatat beberapa kiat yang menunjang
kelancaran berjalanya presentasi. Beberapa kiat itu adalah sebagai berikut :
1) Diusahakan datang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan,
keterlambatan akan menimbulkan konsekuensi yang berdampak pada
semua pihak.
2) Gunakan waktu yang diberikan dengan efisien.
3) Gunakan kata yang sopan.
4) Kenali peserta presentasi yang datang dan terlibat dalam forum. Hal ini
akan menambah keakraban dan menciptakan interaksi yang dapat
mencairkan suasana.
5) Bagi pandangan ke semua peserta presentasi dan perbanyak komposisi
pandangan ke pada orang yang paling berpengaruh dalam mengambil
keputusan.
6) Tidak membicarakan hal yang tidak penting dan menjaga etika dalam
berbicara.
7) Berbicara dengan lugas dan sopan.
8) Mengatur intonasi suara yang pas.
9) Tidak memecah konsentrasi peserta presentasi dengan banyak bergerak
yang tidak bertujuan.
10) Memunculkan beberapa guyonan untuk mencairkan suasan yang kaku dan
membosankan, tetapi perlu diingat untuk tidak berlebihan.
11) Bersikap mengundang simpati dan rasa kagum para peserta presentasi
karena pengetahuan, tetapi menjauhi kesan menggurui.
8
12) Pada saat tanya jawab berlangsung, catat pertanyaan dan jawab dengan
lugas.
c. Dalam melakukan presentasi, sebaiknya memahami cara-cara yang baik dan
benar, yaitu:
1) Menguasai isi materi
Ketika presentasi berlangsung sebisa mungkin meminimalisir dalam
melihat kertas materi yang dipresentasikan. Hal tersebut dapat membuat
orang lain berpikir jika sang pemateri tidak paham betul terhadap materi
yang dipaparkan. Maka penyaji harus menguasai dengan baik materi yang
akan dipaparkan.
2) Memakai kalimat yang sederhana
Biasanya presentasi ilmiah menggunakan media aplikasi Power Point.
Maka tulislah poin-poin yang penting dan seperlunya saja. Hal ini
menghindari peserta yang bingung dengan banyaknya informasi dalam
satu slide.
3) Menunjang dengan gambar
Memakai ilustrasi yang menarik dapat menarik minat peserta presentasi
sekaligus memudahkan peserta untuk memahami materi. Namun, hindari
memakai gambar yang berlebihan dan dengan warna yang terlalu
mencolok.
4) Berlatih sebelum presentasi
Berlatih sebelum hari presentasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi rasa
canggung dan menambah rasa percaya diri untuk berbicara di depan
banyak orang.
5) Menguasai media presentasi
Dengan menguasai media yang digunakan untuk presentasi, akan
memudahkan dalam menyampaikan materi dan mendapatkan kesan yang
baik dari peserta presentasi.
6) Bercerita saat presentasi
Sisipkan cerita yang mendukung di sela-sela menyampaikan materi. Hal
ini dapat memecah kebosanan serta memudahkan dalam mencerna materi
9
oleh peserta presentasi. Selipkan juga musik atau animasi secukupnya
untuk menarik minat peserta presentasi.
7) Kontak mata
Jaga pandangan dengan peserta presentasi, jangan terlalu sering melihat
layar proyektor. Dengan hal itu diharapkan terjadi komunikasi dua arah
antara penyaji dan peserta presentasi. Komunikasi dua arah juga dapat
dilakukan dengan menyelipkan lelucon dan pertanyaan spontan kepada
peserta presentasi.
8) Menyimpan materi
Simpan materi dalam media yang mudah untuk dijangkau. Hal ini
bertujuan untuk mengantisipasi jika penyaji lupa akan materi
yang dibawakannya.
10
informasi yang akan dipresentasikan. Jika bahan presentasi ditayangkan, harus
dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dengan jelas dan dapat
membaca tulisan yang dipaparkan.
b. Penyaji menyajikan bahan presentasi dalam waktu yang telah direncanakan
sebelumnya.
Penguasaan waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji.
Penyaji perlu untuk merencanakan penggunaan waktu yang efisien dan menaati
panduan dari moderator. Penyaji harus pandai menempatkan diri dan
menyampaikan materi sedemikian rupa dengan waktu yang telah diberikan
Kemampuan menjelaskan materi dengan singkat, padat, dan jelas merupakan
hal yang menunjukkan kepandaian dan penguasaan materi oleh penyaji.
c. Penyaji menaati etika yang berlaku di dalam forum ilmiah
Forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuan dan akademisi dari berbagai
disiplin ilmu untuk berbagi informasi akademik dan saling mengasah pikiran
baik dari hasil pemikiran ataupun hasil penelitian. Dalam forum ilmiah,
terdapat beberapa peranan yang berbeda-beda, seperti penyaji, moderator
(pemandu), notulis, peserta, dan teknisi. Semua peranan dilakukan sesu
tugasnya masing-masing dan sekaligus menjaga agar jalanya presentasi ilmiah
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
d. Kejujuran
Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan etika yang sang penting dan harus
dilaksanakan. Setiap orang wajib terbuka dalam penyampaian informasi
(Kusumaningrum, 2019).
11
Jika data diambil dari sumber lain, maka wajib menyebutkan secara lengkap
sesuai dengan peraturan yang disepakati dalam dunia ilmiah.
b. Peserta
Etika yang harus dijaga oleh peserta presentasi ilmiah adalah sebagai berikut :
1) Setiap peserta harus jujur kepada diri sendiri, seperti mengajukan
pertanyaan jika memang ia tidak tahu, atau mencari klarifikasi jika masih
bingung dalam menyerap informasi yang disajikan, mengecek tentang
pemahaman yang diterimanya apakah sudah benar, dan lain-lain.
2) Setiap peserta wajib menghargai gagasan orang lain dan hal ini juga
menyangkut kewajiban peserta untuk menyimak jika ada orang yang
berbicara. Misalnya ketika salah satu peserta telah mengusulkan gagasan
peserta yang lain tidak akan berbicara seolah-olah lalah pengusul pertama
dari gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh salah satu
peserta peserta lain tidak akan mengulangi pertanyaan itu. Ketika salah
satu peserta telah menyatakan sesuatu dan peserta lain menyetujuinya, ia
dapat mengungkapkan dukungannya. Hal-hal tersebut dapat menciptakan
lingkungan presentasi ilmiah yang kondusif.
3) Setiap penanya wajib menyimak jawaban dari penyaji ketika selesai
mengajukan pertanyaannya. Akan lebih- bagus jika penanya menunjukkan
apresiasi terhadap Jawaban yang telah diberikan oleh penyaji. Apabila
dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban
diberikan oleh penyaji, penanya wajib meminta maaf dan memimta izin
untuk meninggalkan ruangan.
c. Moderator
Berlangsungnya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai
pemandu forum. Etika yang harus dijaga oleh moderator adalah sikap adil. Artinya,
semua peserta diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif selama
forum berlangsung dalam porsi yang sesuai dengan kesepakatan. Moderator juga
harus menjaga keseimbangan dalam hal waktu, juga jumlah pertanyaan yang boleh
diajukan oleh peserta presentasi ilmiah.
Selain adil, moderator harus menaati jadwal yang telah ditetapkan. Moderator
seharusnya tidak menghabiskan waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional
12
dalam berlangsungnya forum. Moderator harus mengatur waktu yang digunakan
oleh semua pihak, baik penyaji ataupun peserta. Moderator diharuskan mampu dan
mempunyai keberanian untuk tegas menginterupsi dengan sopan kepada pembicara
agar tepat waktu atau kembali kepada pokok bahasan.
d. Notulis
Semua hal yang didapatkan dalam forum, baik inti dari uraian yang
dipaparkan oleh penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat dengan ringkas
dan jelas. Akan lebih baik jika dicetak kemudian dibagikan kepada semua orang
yang terlibat dalam forum. Hal ini memberikan kesempatan kepada pemilik
gagasan untuk membenarkan jika ada hal hal yang dinilai kurang tepat.
13
3. Menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih.
4. Berpikir positif tentang peserta.
5. Membuat peserta dihormati dan dihargai.
6. Mempertimbangkan budaya peserta.
7. Bersikap terbuka terhadap perbedaan sikap dan pendapat orang lain.
8. Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi situasi
formal dan budaya setempat.
9. Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi.
10. Memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua peserta.
11. Memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta.
12. Menjadi penyimak/pendengar yang baik jika ada peserta yang bertanya.
13. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
14. Mendorong peserta untuk aktif terlibat (Abdurrahman et al, 2016).
14
2. Atur butir – butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut (koheren dan
kohesif).
3. Kerangka pikir perlu diungkapkan/disajikan dalam diagram atau bagan alir
untuk menunjukkan alur penalarannya.
4. Tuliskan semuanya dalam bingkai power point dengan ukuran huruf atau
gambar yang memadai.
5. Rancangan slide yang cocok. Ingat, kontras warna dan animasi sangat penting.
Namun, jangan sampai bahwa terjadi dekorasi lebih menarik daripada butir
bahasan.
6. Uji coba tayang untuk memastikan bahwa semua bahan yang disajikan dalam
slide dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan yang tersedia.
7. Cetak bahan dalam slide tersebut untuk digunakan sebagai pegangan dalam
penyajian (Hambali, 2018).
15
3. Background yang sederhana, perhatikan background dengan kalimat yang
tertulis, apakah bisa terbaca atau tidak. Jangan menggunakan background yang
telalu kontras.
4. Grafik dan diagram, dengan itu akan mempermudah pembicara saat
menjelaskan suatu topik kepada pendengar.
5. Tetap fokus, tulis hal-hal pokok atau yang penting saja sesuai dengan topik
dalam presentasi.
6. Jangan terlalu banyak slide, harus membuat slide seefisien mungkin, jangan
terlalu banyak.
7. Berbicara yang jelas, berbicara dengan jelas agar pendengar bisa mudah untuk
memahami presentasi.
8. Beri kesempatan untuk bertanya, dengan meluangkan waktu untuk sesi tanya
jawab dalam presentasi.
9. Future follow up yaitu memberi kesempatan kepada pendengar untuk bertanya
di lain waktu atau di luar waktu presentasi tersebut (Setiawan et al, 2010).
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan umum yang dilakukan dalam dunia
pendidikan, terutama di lingkungan kampus oleh mahasiswa. Kegiatan ini memiliki
peran penting dalam penyebaran informasi ilmiah, baik itu informasi penelitian
dengan menggunakan rujukan yang terpercaya maupun informasi pengetahuan
penerapan yang bersifat ilmiah. Namun, banyak orang yang mampu menulis karya
ilmiah tetapi tidak mampu mengkomunikasikannya secara lisan dalam forum
ilmiah.
Keterampilan berbahasa, termasuk keterampilan berbicara, merupakan aspek
penting dalam proses pendidikan. Kemampuan berbicara dengan baik
memungkinkan seseorang untuk berdebat dan berpikir dengan benar tentang
masalah yang kompleks. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melatih diri dalam
melakukan presentasi agar mampu menyusun bahasan dengan bantuan teknologi
informasi, menyajikannya, dan merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Tujuan presentasi ilmiah memiliki peran yang sama pentingnya dengan fungsi
presentasi ilmiah. Tujuan tersebut mencakup penyebaran informasi ilmiah,
menghasilkan dampak pada pendengar agar mereka terlibat secara aktif, serta
mencapai hasil yang efektif sesuai dengan tujuan dan sasaran presentasi.
Dalam presentasi ilmiah, perlu diperhatikan beberapa hal penting seperti
persiapan yang matang, kemampuan menyajikan materi dengan maksimal,
kepercayaan diri yang cukup, kemampuan berbicara yang baik, dan menghindari
hambatan bicara, untuk mencapai presentasi yang efektif dan mempengaruhi
pendengar.
3.2 Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijabarkan, dapat diuraikan
implikasi sebagai berikut.
1. Presentasi ilmiah memberikan kesempatan bagi pendengar untuk memperoleh
pemahaman yang lebih dalam dan pengetahuan yang baru tentang topik yang
disampaikan. Informasi ilmiah yang disajikan secara jelas dan terstruktur dapat
18
3.3 Saran
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi karya ilmiah adalah
sebagai berikut.
18
19
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, et al. (2016). Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah dan Tata Cara
Mempublikasikannya Melalui Jurnal Online pada Mahasiswa Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Jambi. GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 30-40.
Adnyana, P. P., & Runimeirati, R. (2022). Pembelajaran Number Head Together
(NHT) pada keterampilan berbicara siswa. Indonesian Collaboration Journal
of Community Services, 1(4), 230-235.
Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Firman, F. (2015). Terampil Menulis Karya Ilmiah.
Hambali. (2018). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia/Ngalimun.
Jasmine, T., & Faza, I. (2022). Meningkatkan Softskill Presentasi Mahasiswa
Politeknik Rukun Abdi Luhur. Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan
Inovasi, 2 (2), 956-960.
Kusumaningrum, Y. (2019). Keterampilan Berbicara Dalam Presentasi Ilmiah.
Lisnawati, I. (2016). Pembelajaran Berbicara Formal Berbasis Literasi.
Mailoa, E. (2008). Teknik penyajian presentasi ilmiah yang efektif dengan
menggunakan media elektronik. Journal of Dentomaxillofacial Science, 7(2),
87-97.
Manalu P. (2014). Makalah Bahasa Indonesia Presentasi Ilmiah. Universitas Riau
Mumtaz, F. (2019). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Yogyakarta: PT.
Pustaka.
Nugraheni, A. S. (2019). Bahasa Indonesia di perguruan tinggi berbasis
pembelajaran aktif. Prenada Media.
Palar, Y. N. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dan Penguasaan Kosakata Terhadap
Keterampilan Berbicara Mahasiswa Iakn Manado.
Patongai, D. D. P. U. S., Pagarra, H., & Ngitung, R. (2023). Pelatihan Teknik
Presentasi Ilmiah yang Efektif Bagi Mahasiswa Biologi FMIPA
UNM. Ininnawa: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 94-99.
Pratiwi, S., Utami, T., Deby, D., & Naryatmojo, L. (2016). Pelatihan presentasi
ilmiah untuk meningkatkan daya saing dalam kompetisi ilmiah bagi anggota
20
21
21