Anda di halaman 1dari 4

Kisah Nabi Muammad Terima

Wahyu Pertama Di Gua Hira

Salzabilla Nurtyta S.

Dari Aisyah Ummul Mukminin radliyallahu 'anha, ia berkata:


"Permulaan wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru'ya ash-
shalihah (mimpi yang baik) dalam tidur. Biasanya mimpi yang
dilihatnya itu jelas laksana cuaca pagi. Kemudian beliau jadi senang
menyendiri; lalu menyendiri di gua Hira untuk bertahannuts. Beliau
bertahannuts, yaitu beribadah di sana beberapa malam, dan tidak pulang
ke rumah isterinya. Dan untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian
beliau pulang kepada Khadijah, dan di bawahnya pula perbekalan untuk
keperluan itu, sehingga datang kepada beliau Al-Haqq (kebenaran,
wahyu) pada waktu beliau berada di gua Hira. Maka datanglah kepada
beliau malaikat dan berkata, "Bacalah!" Jawab beliau, "Aku tidak bisa
membaca." Nabi bercerita, "Lalu malaikat itu menarikku dan
memelukku erat-erat sehingga aku kepayahan.

Kemudian ia melepaskanku dan berkata lagi, "Bacalah!" dan aku


menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Aku lalu ditarik dan dipeluknya
kembali kuat-kuat hingga habislah tenagaku. Seraya melepaskanku, ia
berkata lagi, "Bacalah!" Aku kembali menjawab, "Aku tidak bisa
membaca." Kemudian untuk ketiga kalinya ia menarik dan memelukku
sekuat-kuatnya, lalu seraya melepaskanku ia berkata,

‫ َع َّلَم‬. ‫ اَّل ِذ ي َع َّلَم ِب اْلَقَلِم‬. ‫ اْق َر ْأ َو َر ُّب َك اَأْلْك َر ُم‬.‫ َخ َل َق اِإْل نَس اَن ِم ْن َع َل ٍق‬.‫ا اْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ي َخ َلَق‬
‫اِإْل نَس اَن َم ا َلْم َيْع َلْم‬

(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2)


Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4) Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran qalam (pena); (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq, 96:1-5)

Lantas Rasulullah SAW pun pulang ke rumah Khadijah dengan penuh


ketakutan hingga tubuhnya bergetar. Rasulullah berkata kepada
Khadijah "Selimutilah aku!" akhirnya beliau diselimuti hingga rasa
takutnya menghilang.
Setelah itu Rasulullah mulai menceritakan apa yang telah dialami
kepada Khadijah, ia berkata "Sesungguhnya aku mencemaskan diriku."
mendengar hal itu kemudian Khadijah menjawab "Sama sekali tidak.
Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau.
Sesungguhnya engkaulah orang yang senantiasa menyambung tali
persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu
mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan
membantu derita orang yang membela kebenaran.

Kemudian Rasulullah SAW diajak oleh Khadijah untuk menemui salah


seorang anak dari pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal bin
Asad bin Abdul Uzza. Ia merupakan penduduk Arab yang memeluk
agama Nasrani ketika zaman kegelapan atau jahiliyah.

Selain itu, Waraqah juga merupakan seorang yang memiliki kemampuan


bahasa Ibrani yang baik. Bahkan ia menulis sejumlah kitab dan Injil
dalam bahasa Ibrani, meskipun ia buta dan sudah tua.

Setiba di sana Khadijah berkata kepada Waraqah, " Wahai anak


pamanku, dengarkan cerita anak saudaramu ini." lantas Waraqah pun
bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai anak saudaraku, apakah yang
kau lihat?"

Mendengar pertanyaan dari Waraqah, Rasul Pun menceritakan mengenai


apa yang telah beliau lihat dan alami kala di Gua Hira. Kemudian
Waraqah berkata, "Itulah Namus (Jibril) yang pernah diutus Allah
kepada Musa. Mudah-mudahan aku masih hidup di saat engkau diusir
kaummu!
Rasulullah pun bertanya, "Apakah mereka akan mengusirku?" Waraqah
menjawab, "Ya, sebab setiap orang yang membawa seperti apa yang
engkau bawa pasti dimusuhi orang. Jadi kelak engkau mengalami masa-
masa seperti itu, dan jika aku masih hidup, aku pasti akan menolongmu
sekuat tenagaku."

Tak berselang lama setelah pertemuan itu Waraqah meninggal dunia.


Selanjutnya, Nabi Muhammad menerima wahyu secara berkelanjutan
selama kurang lebih 23 tahun sebagai penanda dimulainya peradaban
umat manusia khususnya Islam.

Anda mungkin juga menyukai