Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membawa perubahan dari alam
jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat dijadikan referensi bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis mohon saran-
saran dan perbaikan dari semua pihak.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A.Pengertian Atletik.................................................................................

B. Macam-macam Cabang Atletik............................................................

C.Penjelasan Cabang Atletik.....................................................................

D.Sejarah Atletik.......................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan gerakan yang
ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada olharga
lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam
mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari, lempar,
lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang
dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon (42,195
km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru, dan
lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan faktor
penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya mengikuti pola
hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik itu sendiri

A. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Bagaimana Sejarah Atletik?

B. Tujuan
A. Mengetahui Pengertian Atletik
B. Memahami Cabang Cabang Atletik
C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
D. Mengetahui Sejarah Atletik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh :
Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang olahraga,
karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang
olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga
atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

B. Macam-Macam Cabang Atletik


 Lari
 Lompat, Loncat
 Lempar,dan
 Tolak.

C. Penjelasan Cabang Atletik


1. LARI
a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau
sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan
hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh
jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.

b. Lari Jarak Menengah


Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak
pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah
menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai
dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan
seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

c. Lari Jarak Jauh


Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan
marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan
mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-
ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

d. Lari Halang Rintang


Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
 Rintangan Gawang

 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)

Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan
seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan
tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
1. Cara Lari Gawang Biasa
Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki kemahiran
dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan
gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-
baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas
depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki
lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke
depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu
melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk
dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke
depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.

e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari,
yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak
akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. LOMPAT
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya. Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang
menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang
jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event
Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.

c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-
sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak
lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan
(stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan
atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga
dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung,
Gaya jalan di udara.

d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya membutuhkan
kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk
menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan melompat
daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan
seperti lutut tinggi dan kicks butt.
3. LEMPAR
Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m,
sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan
Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar berukuran garis
tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak
olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara,
berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti
gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke
kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan
cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar
menggunakan ring karet atu rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada
dibawah ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada ke
depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan
ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di
samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai
lurus.jangan sampai lepas
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai
di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun
ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar
badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada
saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b
adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki
kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

4. TOLAK
1. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat
sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan
yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg,
7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal,
dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah
bagian yang terkuat dari badan.
a. Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah
dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking
dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah
rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya
bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang
peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau
terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak
antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg
 Untuk senior putri = 4 kg
 Untuk yunior putra = 5 kg
 Untuk yunior putri = 3 kg

D. SEJARAH ATLETIK
1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia
Perkembangan atletik di Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda, pada tanggal 12 Juli 1917
dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland Indische Atletiek Unie).
Pengurus dan atlit-atlitnya sebahagian besar terdiri dari pemuda-pemudi bangsa Belanda atau Indo-
Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara lain Muhammad Noerbambang pelari
100 meter, yang pernah mencapai waktu 10,8 detik dan Harun Al-Rasyid atlit lompat tinggi dengan
prestasi lompatan mencapai 1,80 meter dan juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi lompatan
mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950 didirikan organisasi atletik
yang diberi nama dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di kota Semarang. Tujuan
didirikannya PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh masyarakat Indonesia
dapat merasakan dan menikmati serta menyumbangkan pemikiran yang konstuktif untuk pembinaan
cabang olahraga tersebut.
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo diselenggarakan kongres yang
bertujuan untuk menghidupkan kembali keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut terbentuk
Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas pertama PORI adalah
menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). PON yang pertama diselenggarakan di kota
Solo pada tanggal 12 September 1948, yang dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia
I (Ir. Soekarno) dan juga dihadiri oleh Wakil Presiden beserta para Menteri Kabinetnya.
Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga lain. Hal ini terlihat dari
gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang
olahraga atletik dapat dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan istilah
"Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan, Jonath dkk (1987 : 1)
menjelaskan sebagai berikut : Atletik yang sedang berkembang sekarang merupakan inti dari pesta
Olympiade dan merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lain.
Latihan atletik juga merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam
mencapai prestasi yang optimal. Dengan latihan atletik dapat mengembangkan dan meningkatkan sistem
jantung-paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi dasar untuk
fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk pada
penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain mencapai
prestasi yang tinggi, juga dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan dan sistem
pensarafan.
Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu, dan meliputi beberapa
nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia seperti berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Pada awal mula bentuk atletik yang mulai terorganisir/teratur umumnya diakui
telah terjadi sejak zaman Yunani Kuno dan dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain membantu
memelihara keadaan kesegaran jasmani dan mempertajam prestasi pribadi individu, atletik juga
memberikan lahan riset tentang gerak tubuh manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang
tepat dalam proses pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1).
Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik merupakan cabang olahraga
yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan adanya manusia di muka bumi ini. Dalam
hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar boleh dikatakan
sebagai cabang olahraga paling tua, karena umur atletik sama tuanya dengan mulai adanya manusia di
permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang paling asli dan
paling wajar dari manusia, dalam mempertahankan proses kehidupan sehari-hari.
Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut disamping merupakan salah satu
cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya dan disebut juga sebagai induk dari semua
cabang olahraga (mother of sport), juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak yang sangat
penting dan tidak ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia pada zaman purba maupun pada zaman
modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh manusia purba sebagai upaya mempertahankan diri
dari lingkungan alam yang kurang bersahabat pada waktu itu. Manusia purba melakukan gerak lari,
lompat dan lempar hanya untuk menghindari serangan bahaya binatang buas dan untuk mendapatkan
binatang buruan demi kelangsungan hidupnya.
Sedangkan pada manusia zaman modern ini gerak-gerak atletik selain dipergunakan untuk
proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses pencapaian prestasi olahraga
atletik. Prestasi yang diperoleh juga akan mendapatkan suatu prestise bagi dirinya maupun bagi negara
naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan-keuntungan moril maupun material lainnya.

2. Sejarah Atletik Di Dunia


Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada
Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar.
Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani
dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar.
Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga.
Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk
mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan
ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang
berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini
juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa
Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat
memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat
istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala
sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan
pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai
dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil
hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh :
Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak

B. Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas, seorang
pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal
tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri seseorang, maka
dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan
dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1985. Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan Penggemar. PT. Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Dep. P &
K. Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta

Askas, R.A. 1971. Pedoman Latihan Atletik. PT. Enka Parahiyangan : Jakarta
Benhard, G. 1986. Atletik, Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah.
Cetakan Pertama, Effhar Offset : Semarang
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta

Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik untuk Coach, Atlet, Guru Olahraga dan Umum. Pioneer :
Bandung
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda Jaya Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung
Nossek, J. 1982. General Theory of Training. National Institute for Sports, Pan African Press Ltd :
Logos

Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi : Jakarta
MAKALAH
TENTANG

“ ATLETIK“

DISUSUN OLEH :

1. KARIS ADI SAPUTRA

2. ASRIFIN RAHMAD DANU

3. NUR ARIPIN

4. EDI PRASTIO

5. PANDU HERLAMBANG

6. MUHAMMAD LUDFI

SMP NEGERI BANGUN REJO


TAHUN AJARAN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai