Anda di halaman 1dari 4

6) 1.

Memakmurkan Bumi (al'imarah)Berupa pembangunan materi, dengan memanfaatkan


kekayaan alam yang telah disediakan Allah di muka bumi tercinta ini dengan arahan
dan syariat yang lurus, yaitu berdasarkan Al-Quran (hikmah) dan As-Sunah (hadist).
Khalifah pun berupaya untuk menjadikan umatnya atau manusia pada zamannya yang
bermoral dan memiliki peradaban yang baik.
2. Memelihara Bumi (arri'ayah)Khalifah dalam menjalankan tugasnya harus memilki
tujuan yaitu dengan menciptakan akidah dan akhlakulkarimah.Selain menciptakan juga
agarselalu terpeliharanya akidah dan akhlakulkarimah tersebut. Menjaga bumi dari
kerusakan atau kehancuran alam, baik itu yang disebabkan alam sendiri maupun oleh
tangan-tangan jahil para manusia.
3. PerlindunganKhalifah memiliki fungsi untuk melindungi bumi dan seisinya, yang
terkandung atas lima pokok kehidupan yaitu, agama (aqidah), jiwa manusia,harta
kekayaan,akal pikiran, dan keturunan (kehormatan). Tugas yang ketiga ini sangat
berat diembannya, dan apabila dapat dilaksanakan, jika seorang khalifah tersebut
dapat menunjukkan suatu kebenaran sebagai kebenaran dan dapat menegakkan di tengah-
tengah kehidupan umat manusia. Serta dapat menunjukkan kepada umat manusia, bahwa
kebatilan adalah kebatilan dan dapat mengajak seluruh umat manusia untuk
menumbangkannya bersama demi mencapai tujuan bersama yang diharapkan.

7). PENGERTIAN KEINDAHAN


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang
enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian
dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang
ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.Sehingga
menimbulkan efek yang positif bagi yang melihat ataupun merasakannya.
Keindahan itu sendiri merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat,
objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan terhadap semua makluk hidup yang merasakannya atau melihatnya.Pengalaman
“keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras
dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional.
Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa keindahan itu berada
pada mata yang melihatnya.
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek
dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun
tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-
bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh),
rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Perbedaan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu
yang indah.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu
baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu
bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan
istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam
pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

A). Keindahan Dalam Arti Luas


Ialah merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya
tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum
yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain
baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang
indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adat
kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis
yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya
meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan
intelektual

B). Keindahan Menurut Estetis Murni


Ialah tentang menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang diserapnya. (berdasarkan penglihatan, harmoni dalam
pendengaran).

C). Keindahan Dalam Arti Sempit atau Terbatas

Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga
hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan
kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat
bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

8). Apa yang dimaksud dengan estetika (aesthetic) dalam arti luas ? Pengertian
estetika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari dan membahas tentang keindahan,
bagaimana suatu keindahan dapat terbentuk, serta bagaimana keindahan tersebut bisa
disadari dan dirasakan oleh manusia.
Secara etimologis, istilah “estetika” berasal dari bahasa Latin “aestheticus” atau
bahasa Yunani “aestheticos” yang artinya merasa atau hal-hal yang dapat dicerap
oleh panca indera manusia. Ada juga yang menyebutkan bahwa arti estetika adalah
suatu cabang ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan, dan biasanya terdapat
di dalam seni dan alam semesta.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa estetika sangat berkaitan dengan
perasaan manusia, khususnya perasaan yang indah atau perasaan positif. Keindahan
yang dimaksud di sini bukan hanya sesuatu yang dapat dilihat bentuknya, tapi juga
makna atau arti yang terkandung di dalamnya.

MACAM-MACAM ESTETIKA

1.Hubungan dengan Kebudayaan

Dalam hal keindahan, terdapat hubungan antara estetis dan kebudayaan. Estetis
adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya, sedangkan
kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia, baik yang berupa sikap
dan perilaku maupun yang berupa karya cipta.

2.Keindahan dalam Kebudayaan

Apabila dalam diri manusia sudah terbiasa berkembang rasa keindahan, setiap wujud
penampilannya selalu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak
membosankan orang lain. Dalam kebudayaan terdapat keindahan yang senantiasa
dipelihara kelestarian dan kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur bahasa
kerapian cara berpakaian, dan kemegahan prasasti-prasasti peninggalan nenk moyang
dan lain sebagainya. Maka manusia harus benar-benar menjaga kelestarian keindahan,
karena keindahan menentukan kelestarian dan kelangsungan suatu kebudayaan.

3.Keindahan dan Karya Cipta


a.Kontemplasi dan Ekstasi

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah,
dalam konteksnya dengan keindahan kontemplasi merupakan perenungan, pemikiran dan
penatapan tentang sesuatu yang indah dan ini cara mengisi waktu yang menyenangkan.
Dan ekstasi adalah kegembiraan luar biasa mengenai sesuatu, dalam konteksnya dengan
keindahan ekstasi adalah perasaan gembira dan senang melihat atau mengalami sesuatu
yang indah.

Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan objek luar diri manusia, akan
terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila dihubungkan dengan kreativitas,
kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan sesuatu yang indah,
sedangkan ekstasi merupakan faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati sesuatu
yang indah.

b.Keindahan, keserasian, kehalusan

Dalam keindahan tercermin unsur keserasian dan kehalusan. Keserasian adalah


kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Sedangkan
kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata,
ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan menggembirakan
akan orang lain. Dari kedua faktor tersebut, maka akan timbullah keindahan yang
dimaksud.

c.Kreativitas dan daya cipta

Keindahan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati, karenanya
manusia selalu berusaha untuk menciptakan keindahan. Untuk memnuhi keindahan
tersebut maka manusia berkreasi dan berkreativitas untuk menciptakan dan
menghasilkan karya cipta. Karya cipta didasari dan dipengaruhi dari pengalaman
ataupun kenyataan yang telah direnungkan, ditimbang, dinilai, sehingga menghasilkan
suatu karya yang indah, yang bisa dinikmati oleh orang lain.

E. Khayalan

George Steiner pernah sekali menyatakan bahwa fantasi kita adalah benteng terakhir
profesi kita, sekalipun tak bisa dielakkan bahwa kemampuan setiap orang untuk
berfantasi itu terbatas serta terbentuk (terpengaruhi) pula oleh kebudayaannya,
namun dalam berfantasi relatif seseorang lebih bebas.

Dunia khayal adalah dunia kedua kita, ia pun nyata atau signifikan baik secara
personal maupun secara sosial. Sigmund Freud mencoba menjelaskan perlunya khayalan
ini sebagai pengganti dari hal-hal yang tidak tercapai dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Bertrand Russel, khayalan sebagai dunia tersendiri. Memiliki hukum-hukum


tersendiri yang disebut sebagai hukum-hukum mental.

Khayalan menjadi sumber kreativitas anak-anak dilatih untuk berkhayal, sebab


kemampuan berkhayal ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka nanti. Baik
sebagai dokter, maupun sebagai supir.

Martin Scenerer mengembangkan “ilmu jiwa pengenalan” ia berpendapat bahwa aktivitas


kejiwaan manusia itu sungguh-sungguh tergantung pada persepsi yang dimaksud
persepsi di sini adalah pemberian arti dari sensasi-sensasi (kelompok rangsangan),
persepsi yang salah akan menimbulkan pengertian yang salah.

9).a) Etnosentrisme adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya budaya yang dimiliki oleh orang
lain
b). chauvinisme adalah rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan
bangsa sendiri, dan merendah kan bangsa lain
c) Tradisionalisme berasal dari kata Latin, tradere yang artinya menyerahkan,
memberikan, meninggalkan. Dari kata ini terbentuk kata benda traditio yang berarti
penyerahan, pemberian, peninggalan, warisan tradisi. Kata traditio inilah yang
menjadi asal istilah tradisionalisme.

Tradisionalisme adalah ajaran yang mementingkan tradisi yang diterima dari


generasi-generasi sebelumnya sebagai pegangan hidup. Tradisi dapat berasal dari
praktik hidup yang sudah berjalan lama, ini disebut tradisi kultural. Dapat pula
berasal dari keyakinan keagamaan yang berpangkal pada wahyu, ini disebut tradisi
keagamaan.

d). civil society sering disebut masyarakat warga, masyarakat kewargaan,


masyarakat sipil, beradab, atau masyarakat berbudaya. Istilah civil society berasal
dari bahasa latin, yaitu civitas dei atau kota Illahi. Asal kata civil adalah
civilization (beradab). Civil society secara sederhana dapat diartikan sebagai
masyarakat beradab.

10). - Pemuda bangkit : Dapat diartikan sebagai pemuda yang memiliki dedikasi yang
besar terhadap perubahan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. Mereka memiliki
pola pikir dan cara bagaimana mengubah masyarakat yang mereka anggap tidak sesuai
dengan norma masyarakat.

- Pemuda nakal : Pemuda nakal disini memiliki pengertiaan bahwa mereka tidak
memikirkan tentang norma-norma yang ada dalam masyarakat. Dan cenderung memikirkan
kepentingan sendiri atau kelompoknya. Seperti :Tawuran, mabuk-mabukan, genk
motor,dll.
Pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya
beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan
pengoreksi.
Namun Sebagai mahluk sosial ada saja suatu kesalahan yang membuat pemuda terjerumus
ke arah yang tidak baik sehingga pemuda di cap buruk oleh masyarakat. Sebagai
makhluk individual pemuda tidak seharusnya melakukan tindakan sesuka hati namun
harus berpikir panjang dan tahu apa konsekuensinya yang akan dihadapinya nanti.
Dengan proses sosialisasi,seorang pemuda menjadi tahu bagaimana ia mesti
bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.

- Pemuda radikal : Pemuda radikal disini dalah pemuda yang ingin mengubah adat
dan budaya dalam masyarakat, dengan cara-cara cepat dan radikal dan cenderung
mengubah masyarakat sesuai dengan keinginan mereka, bukan sesuai dengan norma dan
adat yang berlaku dalam masyarakat.
Pemuda radikal Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan
lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat,
tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan
menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial.
Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan
pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup
bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan
pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai makhluk individual artinya tidak
melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap
diri sendiri,terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai