Anda di halaman 1dari 33

BUNGA DAN TINGKAT BUNGA

Bunga: Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari


menanam modal, yang dapat dilakukan sebagai
uang yang dipinjamkan atau disebut juga sebagai
keuntungan (profit).

Tingkat Bunga: Perbandingan antara keuntungan yang


diperoleh dari penanaman modal dengan modal
yang ditanam tersebut dalam periode waktu tertentu
atau dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara
jumlah uang yang harus dibayarkan untuk
penggunaan suatu modal dengan modal yang
digunakan.
NILAI UANG DARI WAKTU

Dalam melakukan ekivalensi nilai uang perlu


mengetahui 3 hal, yaitu :

1. Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan


2. Periode / Waktu peminjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan

Perhitungan Bunga

bunga yang dinyatakan per unit waktu


Tingkat bunga = -------------------------------------------------------------- X 100%
pinjaman pokok
JENIS BUNGA UNTUK MELAKUKAN PERHITUNGAN NILAI
UANG :

I = Pxi xn
I = Bunga yang terjadi (Rupiah)
P = Induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = Tingkat bunga per periode
n = Jumlah periode yang dilibatkan

1. Bunga Sederhana

2. Bunga Majemuk

I = P x i → hasilnya ditambah dengan besarnya bunga yang telah


terakumulasi
(I + P = Pn) → I = Pn x i , dimana n (tahun pembayaran) = 1,2,3,... dst
CONTOH SOAL BUNGA SEDERHANA :

 Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000,-


selama 3 tahun dgn tingkat suku bunga 10% per
tahun. Berapa total pembayaran yg harus
dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga
yg digunakan adalah bunga sederhana ?

 Penyelesaian :
 Total bunga selama 3 tahun, I = 1000 x 0,10 x 3
= 300
 Total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir
tahun ketiga adalah :
 F = 1000 + 300 = 1300
 Sehingga total pembayaran pada akhir tahun
ketiga sebesar Rp 1300,-
-
CONTOH
Contoh Soal :
SOAL BUNGA MAJEMUK
Seseorang pinjam uang sebesar Rp 1000,- selama 3 thn dgn suku bunga
10% per thn. Berapa total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun
ketiga jika bunga yg digunakan adalah bunga majemuk?
Penyelesaian :
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal
tahun berikutnya. Perhitungan total pembayaran yg harus dilakukan pada
akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel berikut :

(1) (2) (3) = (2) x 10% (3)=(2)+(3)


Tahun Jumlah Pinjaman Bunga Pinjaman Jumlah Pinjaman
pada awal tahun Tahun berjalan pada akhir tahun

1 1000,00 100,00 1.100,00


2 1.100,00 110,00 1.210,00
3 1.210,00 121,00 1.331,00

Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun


ketiga adalah sebesar Rp 1.331,-
DIAGRAM ALIR KAS
Aliran Kas Netto = Penerimaan - Pengeluaran

Diagram Alir Kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi ekonomi yang
dilukiskan pada garis skala waktu.

Ada 2 segmen dalam suatu Diagram Aliran Kas :


1. Garis Horisontal yang menunjukkan skala waktu (periode).
2. Garis – garis Vertikal yang menunjukkan aliran kas.
penerimaan
1 periode

0 1 2 3 4 5 n

pengeluaran
Titik 0 ( nol ) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau
awal periode 1 (satu)
BUNGA DAN RUMUS-RUMUS BUNGA
Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu (Time value of money)
 Transaksi cash flow untuk beberapa tahun tidak boleh
dijumlahkan karena harga uang pada tahun sekarang berbeda
dengan harga uang pada tahun yang akan datang
 Rp. 5.000,- tahun sekarang, lebih tinggi nilainya dengan Rp. 5.000,-
pada tahun-tahun yang akan datang, karena adanya konsep
suku bunga (interest rate).

Misal:
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan
Maka tingkat suku bunga = 1,5 x 12 = 18%/per tahun , dan suku
bunga 18% disebut bunga nominal (sederhana).

Tetapi dalam prakteknya yang dipergunakan adalah suku bunga


majemuk (effective interest rate) .
 Perhitungan suku Bunga Majemuk adalah sebagai
berikut :
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan. Berapa yang harus dibayarkan setelah 1 tahun
kemudian?

Bulan Total dana yang dipinjamkan

0 100.000
1 100.000 + 0,015(100.000) = 100.000(1+0,015)
2 100.000(1+0,015) + [0,015x100.000(1+0,015)] = 100.000(1+0,015)2
3 100.000(1+0,015)2+ [0,015x100.000(1+0,015)2] =100.000(1+0,015)3
4 100.000(1+0,015)3+ [0,015x100.000(1+0,015)3] =100.000(1+0,015)4
……..
12 …………………………=100.000(1+0,015)12 = 119.560
119.560 – 100.000
Suku bunga majemuk : = ---------------------- x 100%=0,195619,56%
100.000

Jadi bunga majemuk lebih besar daripada bunga nominal


Rumus suku bunga majemuk: i effective = ( 1+ i )n –1

Dimana : ieffective = interest;


n = jangka waktu modal didepositokan/dipergunakan

Contoh : Pinjaman Rp. 1.000.000


i = 1,5% tiap bulan
Berapa besar bunga (i) untuk n = 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun?
Solusi :
 i = 1,5% = 0,015 per bulan
 3 bulan = i = ( 1+ 0,015)3-1 = 0.045678 atau Rp 45.678
 6 bulan = i = ( 1+ 0,015)6-1 = 0.093443 atau Rp 93.443
 9 bulan = i = ( 1+ 0,015)9-1 = 0.14339 atau Rp 143.390
 1 tahun = i = ( 1+ 0,015)12-1 = 0.195618 atau Rp 195.618
RUMUS-RUMUS BUNGA MAJEMUK

Simbol pada Bunga Majemuk:


P= Present worth (jumlah uang saat ini)
F= future worth (jumlah uang masa datang)
n= number /time → jangka waktu/umur teknis
(minggu, hari, bulan, tahun)
i = interest rate → suku bunga/periode
A= annual → pembayaran seragam atau secara
merata / periode
G= gradient → peningkatan pembayaran yang
konstan
Single-Payment Compound-Amount Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

Amount at Interest Compound Amount


Year Beginning Earned
of Year During Year at End of Year

1 P(1+i)0 P(1+i)0 i P(1+i)0 + P(1+i)0 i = P(1+i)1


2 P(1+i)1 P(1+i)1 i P(1+i)1 + P(1+i)1 i = P(1+i)2
3 P(1+i)2 P(1+i)2 i P(1+i)2 + P(1+i)2 i = P(1+i)3
n P(1+i)n-1 P(1+i)n-1 i P(1+i)3 + P(1+i)3 i = P(1+i)4

F = P (1 + i)n atau F = P ( F/P,i,n )


12
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1
F = P (1 + i)n atau F = P ( F/P,i,n )

F=?

Single-Payment
Present-Worth Factor

0
1 2 3 n-1 n

P diketahui

SINGLE-PAYMENT COMPOUND-AMOUNT FACTOR


(DISCRETE COMPOUNDING, DISCRETE PAYMENTS)
Single-Payment Present-Worth Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 1 
P = F n 
atau P = F ( P/F, i,n )
 (1 + i ) 
F

Single-Payment
Present-Worth Factor

1 2 3 n-1 n
Single-Payment
Compound-Amount
Factor
P 14
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1
MENCARI F, JIKA DIKETAHUI P
F/P,i,n
F = P (1 + i)n atau F = P ( )

F=?
Contoh :
Bunga 10% per tahun, uang Rp 1.000.000 akan ekivalen dengan berapa
dalam waktu 3 tahun?
 P = 1000.000 , i = 0,10 i=10%
F = 1000.000 (1+0,10)3
0
= 1000.000 (F/P,10%,3)
F = 1000.000 (1,3310) = 1.331.000
1 2 3 n-1 n

P=1000.000
Contoh :
Berapa modal yang harus di investasikan pada 1 Januari 2011 agar
pada 1 Januari 2021 modal tersebut menjadi Rp.1.791.000, dengan
bunga 6% per tahun
F = 1.791.000
Pembahasan:
n = 10 tahun; F = Rp.1.791.000
P = F(P/F,i,n) = 1.791.000 (1+0,06)-10
= 1.791.000 (0,5584) = Rp. 1.000.000
F=1.791.00

i=6%

0
1 2 3 n-1 n

MENCARI P, JIKAP=?
DIKETAHUI F
 Seseorang meminjam Rp 1.200 diawal tahun pertama dengan
rencana mengembalikan pada akhir tahun ke-5. Tetapi di
awal tahun ke -3, orang tersebut menambah pinjaman
sebesar Rp 800 yang akan dikembalikan bersamaan dengan
pengembalian pinjaman pertama. Berapa besar uang yang
harus dikembalikan di akhir tahun ke-5, jika tingkat suku bunga
12% per tahun?

1.200
800

0 1 2 3 4 5

CONTOH SOAL 1 F= ?
PEMBAHASAN
Seseorang meminjamkan uang di awal tahun pertama dengan rencana akan
dikembalikan di akhir tahun ke-2 sebesar Rp 800 dan Rp 1.200 di akhir tahun ke-5.
Berapa besar uang yang dipinjamkan, jika tingkat suku bunga 15%?

P = P1 + P2
P = 800 (P/F,15%,2) +1.200 (P/F,15%,5)
P = 800(0,75614) + 1.200(0,49718)

CONTOH SOAL 2
P = 1.201,53.
 Seseorang menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di
awal tahun ke-3, dia menambah investasinya sebesar 1,5 kali dari
investasi pertama. Jika tingkat bunga 10% per tahun, dan diinginkan
agar nilai investasinya menjadi Rp 2.000 di akhir tahun ke-5. Berapa
besar investasi yang ditanamkan diawal tahun pertama dan dan awal
tahun ke-3?

F= 2000
I = 10%
0 1 2 3 4
2000 = F1 + F2
5 2000 = X(F/P, 10%, 5 + 1.5X(F/P,10%,3)
X 2000 = X(1.6105) + 1.5X(1.331)
1.5 X X = 554.48

Investasi di awal tahun pertama sebesar Rp 554.48 dan diawal


tahun ke-3 sebesar Rp 831.72

CONTOH SOAL 3
 Jika investasi sebesar Rp 1000 diawal tahun pertama dan Rp 1500 di
awal tahun ke-4 memberikan hasil Rp 4200 pada akhir tahun ke-5.
Berapa besar tingkat bunga yang berlaku?
I = ?%
F= 4200
0 1 2 3 4

1000 1500
F = F1 + F2
4200 = 1000(F/P, i%, 5 + 1500(F/P,i%,2)
Jika i = 15% → 1000(2.01136) + 1500(1.3225) = 3.995
Jika i = 18% → 1000(2.28776) + 1500(1.3924) = 4.376

Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga

 4200 − 3995 
i = 15 +  (18% − 15% ) = 16.61%
 4376 − 3995 

CONTOH SOAL 4
Seseorang mengharapkan untuk
menerima Rp 10 juta pada akhir
2010 dan pada akhir 2011. Berapa
besar nilai uang (Present value)
yang harus disimpan untuk
penerimaan tersebut diatas pada
awal tahun 2005, tingkat bunga
10%?

CONTOH SOAL 5
10 jt 10 jt

05 06 07 08 09

10 11
i = 10%

P=?

P = P1 + P2
=10 jt (P/F,10%,5) + 10 jt(P/F,10%,6)
= 10 jt (0.6209) + 10 jt (0.5645)
= 11.854 jt
3.3 UNIFORM SERIES FORMULAS

 Seringkali arus kas yang dihadapi berupa sederetan arus kas


masuk atau arus kas keluar yang besarnya sama, A,yang
terjadi setiap akhir periode selama n periode dengan tingkat
suku bunga ,i, per tahun. Deret seragam seperti itu disebut
anuitas.
 Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan kondisi :
1. P berada satu periode sebelum A pertama.
2. F berada bersamaan dengan A terakhir
3. A dimulai di akhir periode pertama sampai akhir periode
ke n
3.3.1 Mencari F, jika diketahui A
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 (1 + i )n − 1 atau
F = A  F = A ( F/A, i, n )
 i 
F

Equal-Payment-Series
Compound-Amount
0 1 2 3 n-1 n Factor

A A A A A

25
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1
Contoh :
Jika seseorang menabung Rp.100.000 tiap bulan selama 25 bulan
dengan bunga 1 % per bulan, berapakah yang ia miliki pada
bulan ke25 tersebut ?
Solusi :
 Diagram aliran kas dari contoh ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

F = A(F/A, i%,N)
= Rp 100.000 (F/A,1%,25)
= Rp 100.000 (28.243)
= Rp 2.824.300
Jadi, pada bulan ke 25 jumlah uang yang dimiliki adalah
Rp. 2.824.300.
3.3.2 Mencari A, jika diketahui F
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 i  atau A/F, i, n
A = F 
A=F( )
 (1 + i ) − 1
n

Equal-Payment-Series
Sinking-Fund Factor

0 1 2 3 n-1 n

A A A A A

27
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1
 Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali
berturut-turut di setiap akhir tahun agar terakumulasi menjadi
Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4, bila tingkat bunga 10%?

F=1,464.10
A=? i=10%

1 2 3 4 Rumus : A= F(A/F,i, n)
= 1,464.10 (A/F, 10%,4)
= 1,464.10 (0.21547)
A A A A = 315.47

Nilai Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4 ekivalen dengan pembayaran a


kali berturut-turut setiap akhir tahun sebesar Rp 315.47 per tahun pada
tingkat suku bunga 10% per tahun.

CONTOH SOAL
3.3.4 Mencari A, jika diketahui P
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 i (1 + i )n  atau A/P, i, n
A = P  A=P( )
 (1 + i ) − 1
n

A A A A A
0
Equal-Payment-Series 1 2 3 n-1 n
Capital Recovery Factor

29
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1
 Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama di setiap akhir
tahun selama 4 tahun berturut-turut yang ekivalen dengan Rp 1000
di awal tahun pertama dengan tingkat bunga 10% per tahun?
P= 1000
i=10%

1 2 3 4
Rumus : A= P(A/P,i, n)
= 1,000 (A/P, 10%,4)
A A A A = 1,000 (0.31547)
= 315.47
A=?
Nilai Rp 1,000 kini ekivalen dengan pembayaran di setiap akhir tahun
selama 4 tahun berturut-turut sebesar Rp 315,47 pada tingkat bunga 10%
per tahun

CONTOH SOAL
3.3.4 Mencari P, jika diketahui A
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 (1 + i )n − 1 atau P/A, i, n
P = A n 
P=A( )
 i (1 + i ) 

A A A A A
0
Equal-Payment-Series 1 2 3 n-1 n
Present Worth Factor

31
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1
 Berapa nilai ekivalen dari 4 kali penarikan setiap akhir tahun dengan
jumlah masing-masing sebesar Rp 315,47 denngan tingkat bunga
10% per tahun?
A=315,47
A A A A

1 2 3 4
Rumus : P= A(P/A,i, n)
i=10% = 315,47 (P/A, 10%,4)
= 315,47 (3.16987)
= 1,000

P=?
Nilai 4 kali penarikan setiap akhir tahun secara berturut-turut yang masing-
masing sebesar Rp 315,47 ekivalen dengan Rp 1.000 pada saat ini,
dengan tingkat bungan 10%

CONTOH SOAL

Anda mungkin juga menyukai