Artikel Seleksi Karyawan Oleh Kelompok 4
Artikel Seleksi Karyawan Oleh Kelompok 4
Disusun oleh:
1. Vikry Agung Prasetya 210301111
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
1. Pendahuluan...............................................................................................................1
a. Latar Belakang........................................................................................................1
2. Tinjauan Pustaka........................................................................................................1
a. Seleksi Calon Karyawan.........................................................................................1
b. Analythical Hierarchy Process (AHP)....................................................................2
3. Desain.........................................................................................................................4
4. Data Analisis..............................................................................................................5
5. Kesimpulan................................................................................................................9
6. Penutup.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
2. Tinjauan Pustaka
1
keterampilan yang tepat akan melakukan pekerjaan yang lebih baik bagi
perusahaan begitupun sebaliknya. Waktu untuk menyaring calon yang tidak
diinginkan adalah sebelum mereka di dalam, bukan setelahnya. Kedua, seleksi
menjadi penting karena merekrut dan mempekerjakan karyawan adalah mahal.
Ketiga, hal ini penting karena akanada dampak hukum dari mempekerjakan orang
yang tidak kompeten. Kasusnya adalah ketika pengusaha harus bertanggung
jawab atas karyawan dengan catatan kriminal atau permasalahan lain yang
mengambil keuntungan dari akses pelanggan.
Seleksi ini didasarkan kepada kriteria tertentu dari setiap perusahan
bersangkutan. Didalam proses seleksi perusahaan harus mendapatkan tenaga
kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula.
2
alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda.
Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan)
3) Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang
setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki
kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain
yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan
mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan
pertimbangan.
4) Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh
jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah
banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-
masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan
perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen.
3
Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten
maka pengambilan data diulangi.Berikut adalah rumus untuk menghitung
konsistensi.
λmax −n
Indeks Konsistensi(CI )=
n−1
CI
Consistency Ratio(CR)=
RI
Nilai Random Consistency Index (RI) terkait dengan dimensi matriks tersaji
pada tabel 2.7. Jika rasio konsistensi lebih rendah dari 0,10 maka
membuktikan bahwa hasil perbandingan dapat diterima atau konsisten.
Tabel 2. 2 Average Random Consistency Index
Size of 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
matrix
RI 0 0 0,5 0,9 1,1 1,24 1,3 1,41 1,4 1,49
8 2 2 5
Sumber : Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998
5) Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan
yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-
elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan.
6) Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio
konsistensi dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan
adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang
mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio
konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.
3. Desain
Berikut ini adalah desain hierarkir AHP “Seleksi Calon Karyawan Baru Pada 4C Pagi
Manajemen”
4
GOAL
KRITERIA
ALTERNATIF
4. Data Analisis
5
Gambar 4. 2 Nilai Bobot Prioritas Alternatif Pemilihan Karyawan 4C Melalui Kriteria
Karakter
Berdasarkan hasil pengelolaan data responden diperoleh bahwa prioritas
utama atau tertinggi yaitu alternatif calon karyawan Ardiansyah dengan nilai bobot
0,431 atau sebanding dengan 43,1% dari total alternatif. Peringkat prioritas alternatif
berikutnya adalah calon karyawan Ainur dengan nilai bobot 0,317 atau sebanding
dengan 31,7% dari total alternatif. Peringkat prioritas alternatif selanjutnya adalah
calon karyawan zakaria dengan nilai bobot 0,149 atau sebanding dengan 14,9% dari
total alternatif. Peringkat prioritas berikutnya adalah calon karyawan vikry dengan
nilai bobot 0,103 atau sebanding dengan 10,3% dari total alternatifnya.
6
Gambar 4. 4 Nilai Bobot Prioritas Alternatif Pemilihan Karyawan 4C Melalui Kriteria Usia
Berdasarkan hasil pengelolaan data responden diperoleh bahwa prioritas
utama atau tertinggi pada kriteria usia yaitu alternatif calon karyawan Ainur dengan
nilai bobot 0,329 atau sebanding dengan 32,9% dari total alternatif. Peringkat
prioritas alternatif berikutnya adalah calon karyawan Ardiansyah dengan nilai bobot
0,302 atau sebanding dengan 30,2% dari total alternatif. Peringkat prioritas alternatif
selanjutnya adalah calon karyawan zakaria dengan nilai bobot 0,209 atau sebanding
dengan 20,9% dari total alternatif. Peringkat prioritas berikutnya adalah calon
karyawan vikry dengan nilai bobot 0,160 atau sebanding dengan 16% dari total
alternatifnya.
7
Gambar 4. 6 Nilai Bobot Prioritas Alternatif Pemilihan Karyawan 4C Melalui Kriteria
Kredibilitas
Berdasarkan hasil pengelolaan data responden diperoleh bahwa prioritas
utama atau tertinggi pada kriteria kredibilitas yaitu alternatif calon karyawan
Ardiansyah dengan nilai bobot 0,353 atau sebanding dengan 35,3% dari total
alternatif. Peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah calon karyawan Ainur
dengan nilai bobot 0,319 atau sebanding dengan 31,9% dari total alternatif. Peringkat
prioritas alternatif selanjutnya adalah calon karyawan zakaria dengan nilai bobot
0,204 atau sebanding dengan 20,4% dari total alternatif. Peringkat prioritas
berikutnya adalah calon karyawan vikry dengan nilai bobot 0,123 atau sebanding
dengan 12,3% dari total alternatifnya.
8
Selanjutnya adalah mencari nilai eigen dari masing – masing alternatif
karyawan berdasarkan kriteria yang bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Setelah ketemu hasil dari nilai eigen masing – masing alternatif karyawan
berdasarkan kriteria yang bisa dilihat pada tabel diatas. Kemudian mencari nilai
bobot prioritas calon karyawan dari alternatif yang paling unggul
Berdasarkan tabel diatas yang menunjukkan nilai bobot dari alternatif yang sudah di
tentukan maka dari itu bahwasannya calon karyawan yang memiliki potensi besar
masuk kedalam 4C PG MNJ yaitu Ardiansyah dengan nilai bobot 2,133.
9
5. Kesimpulan
6. Penutup
Aplikasi rekrutmen karyawan baru dirancang tidak hanya untuk kriteria dan
alternatif yang digunakan saat penelitian ini saja namun sudah dapat disesuaikan
dengan kondisi dan kriteria serta alternatif yang diinginkan oleh manajer perusahaan
sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dimasa yang akan datang.
Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan jurnal laporan ini sebagai refrensi
untuk penambahan kriteria maupun penambahan jurnal alternatif yang akan
digunakan serta memungkinkan pengembangan dalam menambahkan fitur untuk tes
ujian online pada saat proses seleksi karyawan baru agar hasil yang diperoleh lebih
objektif.
10
LAMPIRAN
Kriteria
11
Karakter
12
Loyalitas
13
Usia
14
Pendidikan
15
16
Kredibilitas
17
Kreativitas
18
DAFTAR PUSTAKA
fitriyani, elly, yanuarti. (2019). seleksi karyawan pada perusahaan menggunakan sistem Ahp. Jurnal
SISFOKOM, 8, 79–85.
Kurnia, D. (2021). REKRUTMEN KARYAWAN BARU BERBASIS METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
(AHP). Jurnal TEKNOIF, 9(2). https://doi.org/10.21063/jtif.2021.v9.2
19