Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEDIATOR KIMIAWI DARI PROSTATE SPESIFIC ANTIGEN (PSA)


Dosen Pembimbing : Andri Sukeksi, SKM, M.Si

Disusun oleh :
Arkan Rafi Permana (G1C021190)
Actysya Virsha Aurra P.C.P (G1C021194)
Irhamna Pardomuan S (G1C021206)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah ini
dengan judul Mediator Kimiawi Prostate Spesific Antigen (PSA) tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas dari Andri
Sukeksi, SKM, M.Si sebagai pengampu mata kuliah Praktikum Kimia Klinik 3. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai apa dan
bagaimana mediator kimiawi dari Prostate Spesific Antigen (PSA) bagi para pembaca
dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, pihak-pihak


yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, baik itu teman-teman,
dosen pembimbing, dan semua yang telah membantu kami yang tidak bisa kami sebut
satu per satu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan sebaik baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
belumlah sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terimakasih.

Semarang, 20 September 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. iii
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... iii
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... iv
1.3 Tujuan ...................................................................................................................................... iv
BAB II .......................................................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 1
2.1 Definisi ...................................................................................................................................... 1
2.2 Mekanisme Prostate Spesific Antigen (PSA) ............................................................................. 1
2.4 Pemeriksaan PSA sesuai Insert kit Elecsys total PSA, 2018....................................................... 3
BAB III ......................................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
3.2 Saran ......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelenjar prostat merupakan salah satu organ yang hanya terdapat pada
pria. Salah satu gangguan pada kelenjar prostat adalah keganasan kelanjar
prostat dan penyebab kanker kelenjar prostat belum diketahui secara pasti.
Faktor resikonya meningkat dengan bertambahnya usia (biasanya terjadi pada
usia 50 tahun keatas). Selain itu, faktor resiko lain adalah adanya riwayat
penyakit keluarga. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya keganasan
adalah dengan pemeriksaan Prostat Spesifik Antigen (PSA) yaitu suatu
molekul glikoprotein yang dihasilkan di kelenjar prostat. Peradangan kronis
berkontribusi terhadap permulaan dan perkembangan kanker manusia, melalui
modifikasi lingkungan tumor dengan merombak matriks ekstraseluler (ECM)
dan memulai transisi mesenkim epitel (EMT). Pada tingkat biologis, sel-sel
yang meradang secara kronis melepaskan sitokin yang secara fungsional
menentukan stroma yang aktif secara konstitutif, mendorong pertumbuhan
tumor dan metastasis. Pada kanker prostat, peradangan berkorelasi dengan
peningkatan perkembangan lesi “faktor risiko” atau atrofi inflamasi proliferatif
(PIA).
Prostat Spesifik Antigen (PSA) merupakan suatu glikoprotein rantai
tunggal dengan 237 asam amino dan berat molekul sekitar 33 kDa. Merupakan
suatu serine protease yang berperan sebagai enzim proteolitik. Memiliki 5
ikatan disulfida dan sekitar 8% merupakan karbohidrat yang memiliki bentuk
rantai samping N-linked oligosaccharida. Pada plasma seminularis PSA dapat
menunjukkan 5 bentuk isoform, tetapi hanya 2 bentuk yang secara biologis
dalam bentuk aktif. Antigen ini hanya dihasilkan oleh epitel saluran kelenjar
prostat dan dikeluarkan bersamaan dengan cairan semen dalam jumlah yang
banyak. PSA menjaga viskositas cairan semen melalui proses hidrolisis
semenogelin sehingga cairan semen menjadi cair.
Antigen ini pertama sekali dideteksi di cairan vesikula seminalis pada
tahun 1971 oleh Hara dkk, dan berhasil diisolasi dari jaringan prostat pada
tahun 1979 oleh Wang dkk. PSA diproduksi baik dalam sel kelenjar prostat

iii
yang sehat maupun pada sel malignan kelenjar prostat dengan jumlah yang
lebih banyak. Selain dapat ditemukan pada cairan vesikula seminalis, PSA juga
dapat keluar dan ditemukan di dalam serum darah. 5 Pada tahun 1986, PSA
telah disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat
sebagai marker untuk monitoring pasien kanker kelenjar prostat, dan pada
tahun 1994, PSA telah disahkan sebagai marker untuk mendeteksi kanker.
Selain itu, PSA merupakan suatu tumor marker yang paling penting saat ini
untuk deteksi dini dan menentukan staging. Pengukuran kadar PSA dapat
dipakai untuk meramalkan prognosis dan memantau hasil terapi dari kanker
kelenjar prostat
Dalam artikel ini, kami membahas pemahaman terkini tentang kejadian
peradangan pada perkembangan kanker prostat dan pentingnya proses dalam
penargetan terapi jalur sinyal inflamasi spesifik dan efektor penting selama
perkembangan tumor. Pemahaman lebih lanjut tentang proses peradangan
kronis pada perkembangan tumor prostat menjadi metastasis akan
memungkinkan pengembangan dan optimalisasi modalitas terapi baru untuk
pengobatan pasien berisiko tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Prostate Spesific Antigen (PSA)?
2. Bagaimana mekanisme mediator kimiawi Prostate Spesific Antigen (PSA)
sebagai biomarker Kanker Prostat?
3. Apa tujuan pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA)?
4. Bagaimana prinsip, metode, serta prosedur pemeriksaan Prostate Spesific
Antigen (PSA) di Laboratorium?
5. Bagaimana nilai normal dan apa saja faktor-faktor yang memengaruhi hasil
pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA) di Laboratorium?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi Prostate Spesific Antigen (PSA).
2. Mengetahui mekanisme mediator kimiawi Prostate Spesific Antigen (PSA)
sebagai biomarker Kanker Prostat.

iv
3. Mengetahui tujuan pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA) di
Laboratorium.
4. Mengetahui prinsip, metode, serta prosedur pemeriksaan Prostate Spesific
Antigen (PSA) di Laboratorium.
5. Mengetahui nilai normal dan apa saja faktor-faktor yang dapat
memengaruhi hasil pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA) di
Laboratorium.

v
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Prostat Spesifik Antigen (PSA) merupakan suatu glikoprotein rantai
tunggal dengan 237 asam amino dan berat molekul sekitar 33 kDa. Merupakan
suatu serine protease yang berperan sebagai enzim proteolitik. Memiliki 5
ikatan disulfida dan sekitar 8% merupakan karbohidrat yang memiliki bentuk
rantai samping N-linked oligosaccharida. Pada plasma seminularis PSA dapat
menunjukkan 5 bentuk isoform, tetapi hanya 2 bentuk yang secara biologis
dalam bentuk aktif.2,3 Antigen ini hanya dihasilkan oleh epitel saluran kelenjar
prostat dan dikeluarkan bersamaan dengan cairan semen dalam jumlah yang
banyak. PSA menjaga viskositas cairan semen melalui proses hidrolisis
semenogelin sehingga cairan semen menjadi cair. Antigen ini pertama sekali
dideteksi di cairan vesikula seminalis pada tahun 1971 oleh Hara dkk, dan
berhasil diisolasi dari jaringan prostat pada tahun 1979 oleh Wang dkk.4 PSA
diproduksi baik dalam sel kelenjar prostat yang sehat maupun pada sel
malignan kelenjar prostat dengan jumlah yang lebih banyak. Selain dapat
ditemukan pada cairan vesikula seminalis, PSA juga dapat keluar dan
ditemukan di dalam serum darah.

PSA memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan kelenjar kallikrein,
sehingga gen PSA dikode sebagai KLK3 (kallikrein related peptidase 3) dan
lokasi gen pada lengan panjang kromosom 19 (19q13.2-q13.4). 2,7 Menurut
hasil penelitian, seseorang yang mimiliki genotip GG beresiko 5 – 7 kali lipat
menderita kanker kelenjar prostat. Polymorphism G158A (rs266882) dan G-
4643A (rs925013) merupakan gen yang berhubungan dengan meningkatnya
resiko kanker kelenjar prostat

2.2 Mekanisme Prostate Spesific Antigen (PSA)


Peradangan kronis diperkirakan memiliki efek signifikan terhadap
perkembangan dan metastasis kanker prostat melalui angiogenesis dan
transisi mesenkim epitel (EMT), yang berdampak pada dinamika lingkungan
mikro tumor. Perkembangan CRPC menjadi penyakit metastasis yang tidak

1
responsif terhadap terapi anti-androgen, memerlukan penanda yang dapat
diandalkan untuk memprediksi presentasi klinis yang agresif dan mengarahkan
penargetan terapeutik untuk masing-masing pasien. Saat menentukan profil
tumor pasien kanker prostat dan menyesuaikan strategi pengobatan individu,
pentingnya peradangan dalam konteks dampak fungsionalnya pada
lingkungan mikro tumor harus dipertimbangkan. Tinjauan ini berfokus pada
bukti translasi terkini yang menghubungkan proses peradangan dengan
perkembangan, perkembangan, dan respons terapeutik kanker prostat.

Peran TAM inflamasi pada perkembangan kanker prostat. Sekresi


sitokin inflamasi TAM seperti TNF (mengaktifkan sinyal NFkB) dan TGF-β
(menginduksi EMT) mengubah lingkungan mikro tumor. TAM secara langsung
meningkatkan respons angiogenik melalui peningkatan regulasi VEGF yang
memediasi pertumbuhan sel endotel. Sel mesenkim (resisten terhadap anoikis)
bertahan hidup dan menjadi invasif, bergerak menuju metastasis.

Keterangan : TNF, faktor nekrosis tumor; NFkB, faktor nuklir beta; EMT, transisi
mesenkim epitel; VEGF, faktor pertumbuhan endotel vaskular; IL-8, interleukin-
8; TAM, makrofag terkait tumor; TGF-β, mengubah faktor pertumbuhan-beta.

Peradangan intraprostatik sering terdeteksi pada biopsi prostat pada


pasien dengan peningkatan antigen spesifik prostat (PSA). Peradangan kronis
pada jaringan prostat jinak dikaitkan dengan kanker prostat tingkat tinggi.
Efektor inflamasi Pentraxin 3 yang cukup signifikan baru-baru ini diidentifikasi
sebagai biomarker untuk memprediksi perkembangan tumor akibat
peradangan prostat pada pasien kanker prostat.

2
2.4 Pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA) sesuai Insert kit
Elecsys total PSA, 2018
Deteksi dini kanker kelenjar prostat dapat berdasarkan faktor resikonya,
yaitu pria yang berusia lebih dari 50 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan
PSA total (Prostate Specific Antigen) dan pemeriksaan Digital Rectal
Examination (DRE) setiap setahun sekali. Bila ada keluarga yang menderita
kanker kelenjar prostat, screening dianjurkan sejak usia 40 tahun. Namun, PSA
memiliki keterbatasan sebagai alat diagnostik yaitu kadar PSA dapat
meningkat pada penyakit kelenjar prostat yang jinak maupun ganas. Kadar
PSA bermanfaat untuk diagnosa banding adenocarsinoma pada pria dengan
asal sel tumor primer yang tidak jelas.

 Tujuan :- Untuk mengukur kadar PSA dalam darah


- Untuk mendeteksi dini penyakit kanker prostat
 Metode : ECLIA (Electrohemiluminescence Immunoassay)
 Prinsip : Sandwich. Total durasi pengujian 18 menit.
- Inkubasi ke-1 : 20 L sampel, antibodi spesifik
PSA monoklonal terbiotinilasi, dan antibodi
spesifik PSA monoklonal yang diberi label
dengan kompleks ruthenium bereaksi
membentuk kompleks sandwich.
- Inkubasi ke-2 : Setelah penambahan
mikropartikel berlapis streptavidin, kompleks
menjaditerikat pada fase padat melalui
interaksi biotin dan streptavidin. Campuran
reaksi disedot ke dalam sel pengukur dimana
mikropartikel ditangkap secara magnetik ke
permukaan elektroda. Zat yang tidak terikat
kemudian dihilangkan dengan ProCell/ProCell
M. Penerapan tegangan ke elektroda
kemudian menginduksi emisi
chemiluminescent yang diukur dengan
photomultiplier.

3
 Alat : Cobas e 411

 Reagen : Elccsys total PSA


 Control : Precci Control Universal
 Sample : Serum
 Cara kerja/prosedur
1) Persiapan Tes
 Pasien tidak melakukan hubungan
seksual/ejakulasi 2x24 jam sebelum pemeriksaan
 Pengabilan darah harus dilakukan sebelum
perlakuan tertentu pada prostat, seperti Digital
Rectal Examination (DRE), USG, Cystoscopy,
prostatic massage, needle biopsy, dll.
2) Menyalakan Alat
 Tekan power ON (UPS)
 Tekan power ON (Printer)
 Buka tutup Procell dan Cleancell
 Naikkan power ON pada samping kanan dan tekan
power ON depan
 Masukkan password untuk login
 Letakkan reagen ke dalam reagen disk
 Tekan toanda “E” pada System Overview lalu
tekan Reagen Scan
3) Running Routine (Routine sample dengan barcode)
 Tekan System Overview – Sample tracking –
letakkan sample pada sample disk – letakkan stop
barcode setelah sampel terakhir – tekan sample
scan.

4
 Setelah stand by, tekan Workplace – test selection.
Pilih sample dan parameter yang akan dikerjakan
(parameter PSA) – Tekan save.
 Nilai normal
Prostat Spesifik Antigen (PSA) memiliki nilai normal ≤ 4ng/ml.
Kadar PSA pada plasma seminularis sekitar 0,2 – 5 mg/ml.
Kadar ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan pada serum darah,
yang normalnya 0,2 – 4 ng/ml. Pasien yang memiliki kadar PSA
lebih dari 10 ng/mL biasanya menderita kanker kelenjar prostat.
Telah dilakukan penyempurnaan dalam interpretasi nilai PSA
yaitu PSA velocity atau perubahan laju nilai PSA, densitas PSA
dan nilai rata – rata PSA, yang nilainya bergantung kepada umur
penderita. Berikut rata-rata nilai normal Prostat Spesifik Antigen
menurut umur.

Umur (Tahun) Kadar PSA Serum (ng/ml)


40-49 <2,5
50-59 <3,5
60-69 <4,5
70-79 <6,5

 Manfaat pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA)


1. Menghasilkan Rasio Free PSA/Total PSA yang
bermanfaat untuk membedakan antara kanker prostat
dan gejala pembesaran prostat (Benign Hyperplasia
Prostate).
2. Membantu menentukan apakah biopsi perlu dilakukan
ketika hasil pemeriksaan PSA total berkisar antara 4-10
ng/ml.
3. Memantau efektivitas pengobatan dan mendeteksi
kekambuhan kanker prostat.

5
Kadar PSA yang tinggi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

a) Ukuran prostat: Pria dengan prostat lebih besar mungkin memiliki


tingkat PSA normal yang lebih tinggi.
b) Prostatitis: Prostatitis adalah suatu kondisi yang menyakitkan, sering
kali disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan prostat
meradang, bengkak, dan nyeri. Prostatitis dapat menyebabkan PSA
tinggi.
c) Benign Prostatic Hyperplasia (BPH): BPH adalah pembesaran
prostat. Hal ini dapat membuat sulit buang air kecil atau ejakulasi, dan
seiring dengan pembengkakan, dapat menyebabkan kadar PSA lebih
tinggi.
d) Infeksi atau iritasi saluran kemih: Infeksi pada saluran kemih, serta
iritasi yang disebabkan oleh prosedur medis yang melibatkan uretra
atau kandung kemih, dapat mengiritasi prostat dan menyebabkannya
memproduksi lebih banyak PSA.
e) Stimulasi prostat: Aktivitas seksual, DRE, atau bahkan bersepeda
dalam waktu lama dapat menyebabkan PSA tinggi untuk sementara.
f) Pengobatan: Beberapa obat, seperti finasteride (Proscar atau
Propecia) atau dutasteride (Avodart), dapat menurunkan PSA Anda.

6
PSA yang ditemukan dalam serum memiliki 3 bentuk, yaitu

(a) PSA bebas, dengan berat molekul 30 kDa. PSA bebas memiliki berat
molekul yang rendah, sehingga dapat dikeluarkan melalui ginjal.

(b) PSA yang terikat dengan alpha-2-makroglobulin (A2M-PSA), dengan berat


molekul 780 kDa,

(c) PSA yang terikat dengan alpha-anti-chymotrypsin (ACT), dengan berat


molekul 90 kDa.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Prostat Spesifik Antigen (PSA) merupakan suatu glikoprotein rantai
tunggal dengan 237 asam amino dan berat molekul sekitar 33 kDa. Merupakan
suatu serine protease yang berperan sebagai enzim proteolitik. Peradangan
intraprostatik sering terdeteksi pada biopsi prostat pada pasien dengan
peningkatan antigen spesifik prostat (PSA). Peradangan kronis pada jaringan
prostat jinak dikaitkan dengan kanker prostat tingkat tinggi. Efektor inflamasi
Pentraxin 3 yang cukup signifikan baru-baru ini diidentifikasi sebagai
biomarker untuk memprediksi perkembangan tumor akibat peradangan prostat
pada pasien kanker prostat.

3.2 Saran
Dalam kehidupan, tidak ada satupun manusia yang tidak lepas dari
penyakit. Namun pada dasarnya penyakit bisa dicegah dengan perilaku hidup
yang bersih dan sehat. Dengan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
mahasiswa atau mahasiswi sebagai referensi dalam dunia medis khususnya di
laboratorium mengenai pemeriksaan Prostate Spesific Antigen (PSA)

8
DAFTAR PUSTAKA

Ann Clin Ward AM, Catto JWF and Hamdy FC, Prostate specific antigen:
biology, biochemistry and available commercial assays, Ann Clin Biochem;
2001; 38:633±651.

Altuwaijri S,Role of prostate specific antigen (PSA) in pathogenesis of


prostate cancer, Journal of Cancer Therapy. 2012; 3:331-336.

Nash FA, Melezinek I. The role of prostate spesific antigen measurement


in the detection and management of prostate cancer, Journal of Endocrin-
Related Cancer. 2000;7:37-51.

Malati T, Kumari GR, Murthy PVLN, Reddy CR, Prakash BS, Prostate
specific antigen in patients of benign prostate hypertrophy and carcinoma
prostate, Indian Journal of Clinical Biochemistry. 2006; 21(1): 34-40.

Nogueira L, Corradi R, Eastham JA. Prostatic specific antigen for


prostate cancer detection, International Braz J Urol. 2009;35(5):521-531

Timothy Stark, L. L. (2015). Inflammation in Prostate Cancer


Progression and Therapeutic Targeting. Translational Andrology and Urology.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1792 Tentang


Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Pedoman Interpretasi Klinis, 2011

Insert kit Elecsys total PSA, 2018

Anda mungkin juga menyukai