Anda di halaman 1dari 7

Mengenal Konsep Bioteknologi, Jenis, dan

Produk yang Dihasilkan


Salsabila Nanda Jan 6, 2023 • 8 min read

Brainies Bertanya Fakta Menarik

Bioteknologi telah menghasilkan produk di berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut


sejarah dan cara kerja bioteknologi.

---

Siapa di sini yang hobinya ngemil? Ngakuuu!

Ceritain dong, cemilan favorit kamu apa sih, Brainies? Kalau aku suka banget sama yang asin
dan gurih, kayak mozarella sticks. Tekstur luarnya yang crunchy ditambah lelehan keju
mozarella berhasil bikin aku kalap. Cocok dijadikan cemilan saat belajar atau nonton drama.
Mozarella Sticks (Sumber: Giphy)

Ngomong-ngomong soal keju mozarella, kamu tahu nggak kalau makanan tersebut dibuat
melalui proses yang bernama bioteknologi? Anak IPA pasti pernah belajar materi ini.
Ternyata, bioteknologi sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu dan menghasilkan berbagai
produk berupa makanan, minuman, obat-obatan, hingga makhluk hidup. Wah, jadi
penasaran gimana sih cara kerja bioteknologi? Baca artikelnya sampai habis ya.

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari 3 kata, yaitu Bios yang berarti hidup, Teknos yang berarti
penerapan, dan Logos yang berarti Ilmu. Dengan kata lain, Bioteknologi merupakan cabang
ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan bagian makhluk hidup untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi
sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun lalu. Perkembangannya sendiri
dapat digolongkan menjadi 3 periode, yaitu:
1. Periode Bioteknologi Tradisional (6000 SM)

Ditandai dengan penggunaan mikroba (fermentasi) untuk pengolahan atau pengawetan


makanan dan minuman. Periode ini berlangsung sebelum tahun 1800 M diawali dengan
pembuatan bir berbahan dasar ragi yang dilakukan oleh masyarakat Babilonia. Selain bir,
terdapat pula makanan dan minuman yang diolah melalui proses fermentasi. Contohnya: roti,
tempe, tape, sake, oncom, dan kecap. Namun, masyarakat zaman dahulu belum mengenal
istilah bioteknologi, karena tidak ada ilmu yang menjelaskan tentang hal tersebut.

2. Periode Bioteknologi Ilmiah (1800 SM - pertengahan abad ke 19)


Manusia mulai menyadari bahwa proses fermentasi tidak terjadi begitu saja. Berbekal rasa
ingin tahu, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
Hasilnya berupa penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi
alkohol. Dilanjutkan dengan penggunaan istilah bioteknologi oleh Karl Ereky di tahun
1919. Pada periode ini, hasil bioteknologi tidak hanya makanan, melainkan juga obat-
obatan, seperti antibiotik dan penisilin.

3. Periode Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II - sekarang)

Zaman semakin berkembang, kebutuhan manusia pun bertambah. Ada upaya


untuk menghasilkan bahan pangan dan obat-obatan melalui proses yang lebih efektif
dan efisien. Bioteknologi modern diawali dengan penemuan enzim endonuklease
retriksi. Enzim ini memungkinkan kita untuk memotong dan menyisipkan DNA ke makhluk
hidup.

Jenis dan Produk Bioteknologi

Oke, Brainies. Kalau tadi kita sudah membahas perkembangan bioteknologi, sekarang kita
akan mengenal jenis bioteknologi berdasarkan prinsipnya. Secara umum, ada 2 jenis
bioteknologi yaitu konvensional atau sederhana dan modern.
1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau cara tradisional dalam menghasilkan


produk. Misalnya, pembuatan tape dengan menaburkan ragi ke permukaan singkong dan
mendiamkannya selama 3 hari. Proses ini memerlukan bantuan mikroorganisme berupa
jamur Saccharomyces cerevisiae, jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti.
Hasilnya, mikroorganisme tadi mengubah rasa singkong menjadi manis dan mengeluarkan
aroma yang khas.
2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern menggunakan teknologi reproduksi atau rekayasa genetika serta


alat-alat yang canggih dalam menghasilkan produk di bidang pangan, kesehatan, bahkan
pertanian.

Di dalam rekayasa genetika terdapat rekombinasi DNA, yaitu proses penyatuan molekul
DNA dari 2 spesies yang berbeda yang dilakukan di luar sel hidup. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan spesies baru yang lebih unggul.

Contoh produk bioteknologi modern antara lain: jagung BT, tomat Flavr Savr, vaksin,
hormon insulin, hingga bayi tabung.

Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang

Bioteknologi mampu menghasilkan bermacam-macam produk yang bermanfaat bagi


keberlangsungan hidup manusia. Apa saja? Yuk, kita simak!

1. Pangan

Pembuatan makanan bergizi, penyedap rasa, dan bernilai jual tinggi. Contohnya: keju,
yoghurt, cuka, kecap, oncom, mentega, nata de coco, roti, dan MSG.

2. Kedokteran & Farmasi

Pembuatan hormon insulin, vaksin, antibiotik, vitamin B2, vitamin B12, antibodi
monoklonal, terapi gen, transplantasi stem cell pasien leukimia, dan teknologi IVF (bayi
tabung).

3. Lingkungan

Memanfaatkan mikroorganisme ataupun tumbuhan dalam pengolahan limbah sehingga


konsentrasinya berada di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan. Proses ini disebut
dengan bioremediasi.
4. Pertambangan

Mengekstraksi logam dari bijihnya dengan bantuan bakteri Thiobaccilus Ferrooxxidans.


Proses ini disebut sebagai biohidrometalurgi.

5. Pertanian

Menghasilkan bibit unggul, tahan hama, serta meningkatkan produksi tanaman dalam waktu
singkat di lahan terbatas. Contoh: jagung BT, tomat Flavr Savr, Golden Rice, kentang Russet
Burbank.

6. Peternakan

Meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak, membantu melestarikan spesies yang
hampir punah, serta menjaga kesehatan hewan dari serangan penyakit.

7. Bioenergi Terbarukan

Memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, serta limbah menjadi bahan bakar alternatif,
seperti: biogas, biodiesel, dan etanol.

Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi

Seperti yang telah disebutkan di atas, bioteknologi membantu kehidupan manusia menjadi
lebih baik. Misalnya, pembuatan obat-obatan, pemberantasan hama, meningkatkan kualitas
hasil panen, dan menambah variasi pangan.

Namun, tak dipungkiri, bioteknologi juga menimbulkan efek negatif bagi lingkungan sekitar.
Seperti ketidakseimbangan alam akibat lepasnya organisme transgenik, berkurangnya
keberagaman makhluk hidup karena teknologi kloning. Selain itu, produk pangan transgenik
bisa saja menyebabkan alergi pada manusia.

---
Wah, ternyata sebagian produk yang kita gunakan sehari-hari dibuat dengan prinsip
bioteknologi. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan kita ya. Punya
pertanyaan yang belum terpecahkan? Tulis di kolom komentar atau tanya langsung dengan
STAR Master Teacher Brain Academy. See you!

Referensi:

Pembuatan Tape [Daring]. Tautan: https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-


guruku/2020/05/18/belajar-bioteknologi-melalui-praktik-pembuatan-tape/

Sumber Gambar:

Mozarella Sticks [Daring]. Tautan: htps://giphy.com/gifs/cheese-pull-mozzarella-stick-


mozza-Wp6FovD0azJGQoQhgm

Anda mungkin juga menyukai