Anda di halaman 1dari 15

JOB SHEET PROPELLER SHAFT KELOMPOK 2

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Praktik Chasis dan Pemindah Daya

Dosen Pengampu :

1. Masugino, M. Pd.
2. Ahmad Mustamil Khoiron, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :

1. Hery Luhut Mulia (5202419004)


2. Sasetyo Komara (5202419013)
3. Narendra Firmansyah (5202419020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021 / 2022
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

POROS PROPELLER
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-02-AKD-06 01 1 dari 1 14 September 2021

A. Kompetensi Dasar
Memperbaiki poros propeller/ propeller shaft

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Melakukan perawatan secara berkala pada propeller shaft
2. Melakukan pelepasan, pemeriksaan, pemasangan, dan penyetelan propeller shaft
3. Melakukan perbaikan propeller shaft
4. Melakukan pengujian hasil akhir perbaikan propeller shaft

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Merawat berkala propeller shaft
2. Melaksanakan melepas, memeriksa, memasang, dan menyetel propeller shaft
3. Memperbaiki propeller shaft
4. Menguji hasil akhir perbaikan propeller shaft

D. Alat dan Bahan


Alat :
1. Satu set poros propeller
2. Tool box set
3. Jangka sorong
4. Dial indicator
5. Mistar
6. Feeler gauge
7. Palu
E. Keselamatan Kerja :
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaukan kegiatan praktik
2. Menggunakan wearpak (pakaian kerja) saat praktik
3. Gunakan APD (alat pengaman diri) lengkap
4. Meminta ijin kepada instruktur/ pendamping apabila anda melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja
5. Mintalah buku manual mesin yang dijadikan training object jika diperlukan
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya dan jangan ceroboh
7. Ikutilah instruksi dari instruktur/ guru ataupun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja
8. Mematuhi peraturan yang ada di laboratorium praktik

F. Referensi

Referensi yang digunakan dalam membuat lembar kerja ini didapat dari buku Training
ManualToyota Step 2 Vol 8 dan Nissan Pathfinder 2003.
Propeller shaft berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential.
Transmisi dipasang pada rangka sedangkan differential pada axle housing yang ditunjang oleh
suspensi. Oleh karena itu posisi differential terhadap transmisi berubah-ubah tergantung
kondisi beban dan jalan. Untuk alasan ini pada propeller shaft dipasangkan universal joint yang
memungkinkan terjadinya perpindahan tenaga dari transmisi ke differential dengan lembut
anpa dipengaruhi oleh perubahan sudut transmisi. Selain itu juga terdapat sleeve yoke yang
berfungsi untuk menyerap perubahan panjang antara transmisi dan differential (memungkinkan
propeller shaft dapat bergerak maju mundur).

➢ Konstruksi :
1. Propeller shaft terbuat dari tabung pipa baja tahan puntir.
2. Propeller shaft terbagi menjadi dua tipe : 2 joint type dan 3 joint type
➢ Universal joint
Universal joint berfungsi untuk menyerap perubahan sudut yang disebabkan
oleh perubahan posisi differensial.

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh universal joint adalah :


1. Harus dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tanpa menimbulkan
bunyi
2. Harus memiliki konstruksi yang sederhana dan bebas gangguan

Universal joint terbagi menjadi :

1. Hooke’s joint

= Tipe ini yang paling umum digunakan karena konstruksinya sederhana dan
berfungsi secara akurat. Tipe ini terbagi menjadi dua tipe yaitu : (a) Solid bearing cup
(dapat dibongkar). (b) Sheel bearing cup (tidak dapat dibongkar).

2. Fleksibel joint

= Tipe ini terdiri dari coupling, rubber coupling, dan sleeve yoke yang dihubungkan
atau diikat dengan baut. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah rusak, tidak
berisik, dan tidak memerlukan minyak/ grease.
3. Trunion joint

= Tipe ini merupakan kombinasi antara hook joint dengan slip joint. Model ini
sekarang jarang dipergunakan karena dalam emmindahkan daya masih kurang baik.

4. Univorm velocity joint

= Tipe ini digunakan pada kendaraan yang menggunakan sistem pemindah daya tipe
front engine front drive. Tipe joint ini dapat membuat kecepatan sudut yang elbih
baik sehingga dapat mengurangi vibrasi dan suara bising.

5. Slip joint

= Pada tipe ini, Panjang propeller shaft dapat berubah ubah disebabkan adanya perubahan
posisi antara transmisi dan poros-poros belakang.
Langkah Kerja

Komponen-komponen unit propeller shaft


Pelepasan Unit Propeller Shaft
1. Lepas poros propeller dari differential
a. Berilah tanda pada kedua Flens
b. Buka baut pengikat flens dengan
menggunakan kunci ring

2. Lepas poros propeller dari transmisi


a. Tarik yoke dari transmisi
b. Kemudian lepaskan snapring dengan
menggunakan palu dan obeng minus
c. Pasang SST pada transmisi, untuk
mencegah penetesan oli.

(SST: 09325-20010)

Pemeriksaan Dan Perbaikan Propeller Shaft


1. Pemeriksaan kebengkokan poros propeller
depan dan belakang
= Pemeriksaan dengan menggunakan V-blok
dan dial tester indikator. Ukurlah run-out poros
(kebengkokan). Run-out max. = 0.8 mm. Jika
melebihi dari run out max maka harus diganti.

Hasil pemeriksaan .................................. mm.


Kesimpulan : …………………….

2. Pemeriksaan keausan dan kekocakan


bantalan spider
= Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada
hambatan ketika berputar. Periksa juga
kebebasan aksial spider bearing oleh putaran
yoke ketika tertahan poros dengan kuat.
Kebebasan aksial = 0.05 mm. Jika melebihi
maka bantalan spider harus diganti.

Hasil pemeriksaan : ……………………


Kesimpulan : ……………………
3. Periksa clearance antara universal joint
spider dan needle roller bearing

4. Periksa keausan dan kerusakan center


support bearing
= Periksalah bahwa bearing dapat berputar
dengan bebas tanpa hambatan namun tidak
longgar/ goyang/ kocak. Dengan cara
memasukkan jari kita ke dalam center support
bearing sembari diputar. Jika terjadi
kekocakan pada bearing maka harus diganti.

Hasil pemeriksaan : ……………………


Kesimpulan : ……………………
5. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke
= Lakukan pengamatan secara visual terhadap
kondisi spline. Lakukan pengujian dengan
memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar
bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-
mundur (axial). Pastikan tidak terjadi
kekocakan yang berlebihan tetapi bisa
bergerak maju mundur dengan lancar.

Hasil pemeriksaan : ……………………


Kesimpulan : ……………………
6. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung
propeller depan terhadap flange maupun yoke
propeller belakang
= Menggunakan metode yang sama dengan di
atas
lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller
depan terhadap flange maupun yoke propeller
belakang

Hasil pemeriksaan : ……………………


Kesimpulan : ……………………
7. Memeriksa sambungan luncur
= Apabila tidak dapat meluncur dengan baik
harus dibersihkan dan tidak boleh ada
kebebasan radial

Hasil pemeriksaan : ………………..


Kesimpulan : ……………………..

Pemasangan Unit Propeller Shaft


1. Pasang poros propeller shaft pada transmisi
dan differential
a. Lepas SST dari transmisi
b. Masukkan yoke poros propeller ke
dalam transmisi
c. Pasang poros propeller pada
defferential.
d. Tepatkan tanda pada flens dan
pasangkan poros propeller dengan
empat baut, cincin pegas dan mur.
2. Kencangkan baut dan mur dengan kunci
momen
Catatan : untuk momen pengencangannya
lihat buku manual

3. Periksa posisi garpu penghubung


sambungan salib satu dengan yang lainnya
harus lurus dan segaris. (Jika tidak segaris akan
timbul getaran dan bantalan sambungan salib
akan cepat rusak)
Troubleshooting Pada Propeller Shaft

1. Kerusakan bantalan spider bearing

Pemeriksaan Bantalan Spider


Periksa bantalan spider.

1. Periksa bantalan spider dari keausan atau


kerusakan.

2. Periksa gerak bebas aksial bantalan


spider dengan memutar yoke sambil
menahan kuatporos propeller.

Catatan : Gerak bebas aksial bantalan: 0,05 mm.

Hasil Pemeriksaan................................... mm.


Kesimpulan : …………………………..

Pengantian Bantalan Spider

1. Beri tanda pada flensa, dan pisahkan tabung


kedua dari tabung pertama.

2. Letakkan tanda pada flensa dan poros.


3. Lepas snap ring.

a) Pukul sedikit luncuran luar bantalan


masuk.
b) Menggunakan dua obeng, lepas empat
snap ring dari alurnya

4. Lepas bantalan spider.


= Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari
poros propeller.

Catatan : Naikkan bagian yang bertanda A


secukupnya, sehingga tidak menyentuh
bantalan.

5. Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragum


dan pukul poros propeller dengan palu.

Catatan : Lepas bantalan pada sisi yang


berlawanan dengan prosedur yang sama.

6. Pasang dua luncuran luar bantalan pada


spider.

7. Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari


yoke.
8. Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragum
dan pukullah yoke dengan palu.

Catatan: Lepas bantalan pada sisi yang


berlawanan, dengan prosedur yang sama.

Pemasangan Bantalan Spider

1. Oleskan gemuk pada spider dan bantalan.

Catatan : Lepas bantalan pada sisi yang


berlawanan, dengan prosedur yang sama.

2. Tepatkan tanda pada yoke dan poros.

3. Pasang spider baru pada yoke.


4. Menggunakan SST, pasang bantalan baru
pada spider.
5. Menggunakan SST, setel kedua
bantalan, sehingga alur snap ring
pada posisi maksimum dan sama
lebar.

6. Pasang snap ring


= Pasang dua snap ring dengan
ketebalan yang sama yang
memberikan gerak bebas 0 - 0,05
mm.

Catatan : Jangan menggunakan kembali


snap ring bekas.

2. Kebengkokan poros propeller

Pemeriksaan Poros Propeller


Periksa poros propeller dari kerusakan atau
kebengkokan.

Catatan : Kebengkokan maksimum: 0,8 mm.


Bila kebengkokan poros lebih besar dari nilai
maksimum gantilah poros.

Hasil pengukuran: .................. mm.


Kesimpulan: ………………

Pengantian Poros Propeller


1. Lepas poros propeller dari differential
a. Berilah tanda pada kedua Flens
b. Buka baut pengikat flens dengan
menggunakan kunci ring
2. Lepas poros propeller dari transmisi
a. Tarik yoke dari transmisi
b. Kemudian lepaskan snapring dengan
menggunakan palu dan obeng minus
c. Pasang SST pada transmisi, untuk
mencegah penetesan oli.

(SST: 09325-20010)

3. Kemudian ganti unit propeller dengan yang


baru

Pemasangan Propeller Shaft


1. Pasang poros propeller shaft pada transmisi
dan differential
a. Lepas SST dari transmisi
b. Masukkan yoke poros propeller ke
dalam transmisi
c. Pasang poros propeller pada defferential.
d. Tepatkan tanda pada flens dan
pasangkan poros propeller dengan empat
baut, cincin pegas dan mur.
2. Kencangkan baut dan mur dengan kunci
momen

Catatan : untuk momen pengencangannya lihat


buku manual
3. Periksa posisi garpu penghubung
sambungan salib satu dengan yang lainnya
harus lurus dan segaris.

Catatan : (Jika tidak segaris akan timbul


getaran dan bantalan sambungan salib akan
cepat rusak )

Anda mungkin juga menyukai