Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah:

Mekanika Fluida (18P00272)

Aliran Isentropik

Disampaikan Oleh :
Dr.Ir.Basyirun, S.Pd.,MT,IPM.,ASEAN Eng
Sonika Maulana, S.Pd., M.Eng.
Dosen Jurusan Teknik Mesin (S1), Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang (UNNES) 1

Isentropik adalah proses yang berlangsung tanpa disertai


perubahan entropi. definisi Berdasarkan perubahan entropi,
prosesisentropik jika tidak ada kalor yang masuk atau keluar
dari sistem (adiabatik) dan tidak ada energi yang hilang akibat
pada saat berlangsungnya proses (reversibel)

1
2
3
4
5
6
7
8
Desain Geometris Intake & Nozel

9
Aliran Gesekan Satu Dimensi melalui Variabel
Daerah

p      x  p dp
T T dT
      d 
     
V V dV
SEBUAH SEBUAH dA
saya saya dM

Hukum Konservasi untuk Fluida Nyata

   
        .   V   0
  untuk

       
 
    V     .   VV   
.    g
  untuk aku j

  saya j  '  pii


  aku j
   
    V      .   VV   
.'     p   gˆ
  untuk
aku j

     e      .   eV  q  w 


  untuk

10
Konservasi Massa Diterapkan pada Aliran Stabil 1 D

Konservasi massa:

   
        .   V   0
  untuk
Konservasi Massa untuk Aliran Stabil:

   
 
  .   V  0
Integrasikan dari inlet ke exit:

   
       .   V dV konstanta
V

Aliran Stabil Satu Dimensi

SEBUAH,
A+dA,
V V+dV
      d 

 
dl
 
 V     .   V dA.dx Constan
d  VA. dx
  Constan d  dV dA 0
  dx   VA
d  VA  0

11
Mengatur Persamaan untuk aliran Stabil 1D

Non reaksi, tidak ada kekuatan tubuh, kerja kental dapat diabaikan

Konservasi massa untuk aliran tunak:

d dV dA 0
VA
Kekekalan momentum untuk aliran tunak gesekan:
τx Lp dx dp M2dV  02
p2 V2
Konservasi energi untuk aliran tunak ideal:

q'''  dT
    γ 1  2M dV 0
2

CpTT 2 V2  

Persamaan Tambahan

dp d dT 0
Hukum gas ideal:

p T
Persamaan bilangan Mach :

dT  d saya
2
 d V2  0
TMV22

12
Tegangan Geser Dinding & Faktor Gesekan

Nyaman untuk menulis gaya geser yang diinduksi gesekan,  x, di


istilah faktor gesekan

Fakta Gesekan Darcy r f   41τxV2


Diameter Hidrolik Dh Lp4SEBUAH 2

Model Desain melalui persamaan momentum

τx Lp dx dp M2dV  02
pA p 2 V2
τxpLdx   1V2 f 4 dx  saya
γ 2 fdx
pA 2 p 2D 2 Dh
M2 fdx dp M2 dV 2   0
2 Dh p 2 V2

13
Persamaan Desain untuk aliran Stabil 1D

Non reaksi, tidak ada kekuatan tubuh, kerja kental dapat diabaikan

Konservasi massa untuk aliran tunak:


d dV dA 0
VA
Kekekalan momentum untuk aliran tunak gesekan:

M2 fdx dp M2 dV  0 22
Dh p 2 V2
Konservasi energi untuk aliran tunak ideal:

   γ 1  2M dV 0
q'''  dT 2

CpTT 2 V2  

Persamaan lainnya

dp d dT 0
Hukum gas ideal:
p T
dT  dM2 dV 2
TMV2 2 0 
Persamaan bilangan Mach :

14
Persamaan Desain untuk Saluran Area Variabel

Menggabungkan konservasi, persamaan keadaan– untuk mendapatkan


persamaan desain untuk aliran gesekan satu dimensi yang stabil:

γ 1saya

   1 M2 
2

dM2  2  M  2 fdx  2dA q'''


  
 
saya 1 saya     Dh Sebuah
2
CT     
2
p0

Jadi kami memiliki tiga cara untuk mengubah Nomor Mach dari sebuah aliran

- perubahan daerah (dA):

- gesekan: f > 0, efek yang sama dengan –dA

– perpindahan panas: pemanasan, q'''> 0, seperti –dA


pendinginan, q''' < 0, suka +dA

Pengaruh Bentuk saluran pada Aliran

Pertimbangkan aliran isentropik melalui saluran luas variabel:


γ 1 2
dM2 1   2 saya M  2 fdx 2dA  q' ''  1  M2   
saya
2  
1 saya     Dh Sebuah CT    
2
p0

Efek bentuk murni: dM2   1 γ 12saya   2dA  2

      SEBUAH
saya
2 1 saya   2  

dM2  2  γ  1 saya  dSEBUAH  2

saya saya2 1   SEBUAH


2    

dM 2 γ  1 saya2   dA 
  2 1   SEBUAH
saya2saya     

15
Efek Bentuk Murni ..... Kebenaran Di Luar Akal Sehat

Kontrol Nomor Mach dalam Aliran Subsonik

   
dV  1 dA
saya2dV  1dp
dp dρ
VM2 1 SEBUAH V p p
Nosel Subsonik: M <1 Diffuser Subsonik: M <1

dA < 0 dA > 0
Jadi, dV > 0 & dp <0 Jadi, dV < 0 & dp>0

saya2 dA 1dp saya2 dA


 d
 γ 1 saya dA dT
2
1 saya2 A p 1 saya2 Sebuah 1 saya2 DI

16
Kontrol Nomor Mach dalam Aliran Supersonik

dV  1 dA M2dV  1dp saya2 dA  1dp


  
VM2 1 SEBUAH V p saya
2
 1A p
Diffuser Supersonik Nozel Supersonik

dA < 0 & M >1 dA > 0 & M >1


Jadi, dV < 0 & dp >0 Jadi, dV >0 & dp<0

dp dρ
p
saya2 dA  dρ  γ 1 saya dA  
2
saya2 1 SEBUAH ρ dT M  1 DI
2

Pembangkitan Tekanan Tinggi dari Kecepatan Supersonik :


Perangkat Isentropik
dV  saya2 dp
V p

d 1dp
dV   1  dA p
VM2 1 SEBUAH
dT γ 1dp
dA 1 saya2 1dp T p
 
SAYA2 p

17
Terjadinya Kecepatan Maksimum yang Diizinkan
Bagian

Di M =1 dA  1  saya
2 1dp 0
SAYA2 p
Luas Minimum = SEBUAH* : Disebut juga tenggorokan

V c*   RT 
Untuk laju aliran massa tertentu:
  
saya   *c*A*
Sebuah *c  *  RT 
SEBUAH ρ V V
   

Geometri Diffuser Isentropik

18
ANALISA EFISIENSI ISENTROPIK TURBIN UAP PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA BIOMASSA (PLTBM)
Rolando Samosir 1), Danial 2), Eddy Kurniawan 3)
1,2,3)Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jln. Prof.H.Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia
Surel 1) : rolandosamosir@gmail.com

ABSTRAK

Nilai spesifikasi turbin uap perlu diperhatikan terutama spesifikasi efisiensi isentropik (ηt) dan kerja
turbin (Wt) terhadap kemampuan operasional turbin uap di PT. Harjohn Timber Desa Kuala Dua Kubu Raya.
Penelitian ini mencari nilai spesifikasi dan operasi efisiensi isentropik dan kerja turbin menggunakan
data parameter laju aliran massa (), tekanan masuk (P1), tekanan keluar (P2) suhu masuk (T1) dan suhu
outlet (T2) menggunakan aplikasi ChemicalLogic SteamTab dan metode interpolasi linier. Hasil dari
penelitian ini diperoleh bahwa spesifikasi efisiensi turbin isentropik adalah 64,60 % dan turbin kerja 7.081
MW. Penelitian dari operasional efisiensi isentropik adalah selama 4 hari penelitian adalah 66,43 %., 65,4 %,
65,71 % dan 66,23 %. Penelitian dari operasional kerja turbin adalah 5501,43 kW, 2784,64 kW, 4999,58 kW
dan 4895,08 kW. Rekomendasi yang di saran dari penelitian ini adalah perbaikan sensor-sensor turbin agar
tidak terjadi kesalahan membaca dan juga perbaikan jalur pipa yang mengalirkan uap untuk meningkatkan
kemampuan turbin.

Kata kunci: PT. Harjohn Timber, Efisiensi Isentropik, Kerja Turbin

1.
Proses pembangkitan listrik di PT. Harjohn 2. TINJAUAN PUSTAKA
Timber menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga 2.1 Efisiensi Isentropik Turbin
Uap dengan Bahan Bakar Biomassa. Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa menggunakan tenaga Efisiensi isentropik merupakan kerja aktual
uap yang diperoleh dari pembakaran bahan baku dan ideal dari suatu peralatan. Perpindahan
utama berupa biomassa limbah kayu hasil pabrik panas antara turbin dan lingkungan diabaikan.
kayu lapis Tenaga uap yang dihasilkan digunakan Termasuk efek energi kinetik dan potensial
untuk menggerakkan turbin yang akan Berdasarkan asumsi ini, kerja disetiap aliran
digunakan untuk menggerakkan generator untuk massa melalui turbin adalah
menghasilkan listrik berdasarkan spesifikasi
W
generator yaitu se besar 7,5 M W = h 1h 2 (2.1)
M
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
menggunakan tu rbin uap sebagai alat konversi
Keadaan yang ditandai dengan 2s pada
energi potensial uap untuk memutar turbin dan
gambar 3 hanya dapat dicapai jika tidak ada
menggerakkan generator dan memiliki spesifikasi
irreversibilitas internal, keadaan ini disebut
berupa spesifikasi efisiensi yaitu perbandingan
ekspansi isentropik turbin.
kerja yang ideal dengan kerja turbin aktual dan W
nilai kerja turbin. Efisiensi isentropik dan kerja ( cv) = h h 1 (2.2)
M 2 detik

turbin uap sangat mempengaruhi turbin ketika, s

karena turbin harus terus bekerja selama listrik


dibutuhkan maka penulis melakukan penelitian
untuk mengembangkan parameter
spesifikasi efisiensi isentropik dan kerja turbin uap
terhadap parameter operasional turbin uap di PT.
Kayu Harjohn Desa Kuala Dua Kubu Raya.
2.2 Interpolasi Linier untuk Pencarian Nilai
Parameter (Properti) yang tersedia pada
tabel Suhu A.2 dan Tabel Tekanan A.3

Interpolasi dua titik dengan garis lurus


dengan titik (xHai,kamuHai) dan (x1,kamu1). Teknik interpolasi
linier digunakan untuk mencari nilai dalan tabel
suhu A.2 dan tabel tekanan A.3 berupa suhu (T),
tekanan (P) entalpi uap jenuh (hf), entalpi
penguapan (hfg), entalpi uap jenuh (hg), entropi
cairan jenuhf), entropi uap jenuhg). Selain itu
interponasi linier mencari nilai entalpi uap kodisi
aktual (h2) karena entalpi uap hg=h2 (Munir:2008).
Gambar 3 Diagram Mollier
(Sumber: Moran J., Shapiro NM, 2004) Persamaan untuk proses ini adalah

(kamu1 yHai)
Dalam ekspansi aktual melalui turbin h > h2 detik p(x)
1 = y + Hai
2 (x1 xHai)
dan demikian kerja lebih kecil dari kerja kamu
p(x)
1 = 1 y0 (x x ) + y 0 0 (2.7)
maksimum. Perbedaan ini dapat diukur dengan x1x0
efisiensi isentropik turbin yang didefinisikan
3 METODE PERHITUNGAN
sebagai
(Ẇ t/) h1 h2 x100%
3.1 Objek penelitian Dan Data Yang
= = (2.3) Dibutuhkan
(Ẇt/) h1 h2 detik
untuk

s
Pembilang dan penyebut dalam rumusan ini Metode yang akan dilakukan untuk
Penciptaan dalam keadaan inlet dan outlet yang mengumpulkan data-data yang diperlukan
sama. adalah melakukan pendataan spesifikasi turbin
Entalpi Isentropik (h2s) ditentukan dengan dan operasional dengan objek penelitian berupa
persamaan (2.4), (2.5) dan (2.6) turbin uap unit 1 jenis Qiangdao Jieneng 7,5 MW
di PT. Harjohn Timber Desa Kuala Dua Kubu Raya
  Entropi outlet (kondisi 2)
=21 (2.4) dengan parameter yang digunakan adalah
  Fraksi Uap sebagai berikut:
s2 - sf = s2 sf
x2 = (2.5) Spesifikasi Uap Turbin yang dibutuhkan
sg sf sfg Sebuah.

  Entalpi isentropik (Kondisi 2) bisa dilihat pada gambar 3.1 yaitu;


h=h
2 detik f + xh
2 fg (2.6) Tekanan 1 (P1), Suhu 1 (T1), Tekanan 2 (P2),
Suhu 2 (T2) dan Laju Aliran Massa uap
Di mana: masuk () seperti pada gambar 3.1
ηuntuk = Efisiensi Isentropik Turbin (%) = b. Data Operasional turbin uap yang
h1 Entalpi Uap masuk (kJ/Kg) =Entalpi dibutuhkan bisa di lihat pada gambar 3.2
h2 uap keluar saat kondisi aktual (kJ/Kg) yaitu; Tekanan 1 (P1), Suhu 1 (T1), tekanan
2 (P2), Suhu 2 (T2) dan Laju Aliran Massa uap
h2 detik = Entalpi uap keluar ideal (kJ/Kg) masuk (?̇?) seperti gambar 3.2.
s1 = Entropi Inlet Turbin
s2 = Entropi Outlet Turbin
x2 detik = Fraksi Uap
hf = Entalpi cairan jenuh (kJ/Kg) =
hfg Entalpi penguapan (kJ/Kg) =
hg Entalpi uap (kJ/Kg)
Wuntuk = Daya Turbin (MW)
?̇? = Laju Aliran Massa Uap (kg/s)
(?̇?/?̇?) = Daya Turbin Aktual per laju aliran
massa (kJ/Kg)
(?̇?/?̇?) = Daya Turbin Isentropik per laju
 
aliran massa (kJ/Kg)
turbin. yang menunjukkan nilai lebih dari
100% menunjukkan bahwa perhitungan
harus diulang jika 100% bisa dilanjutkan
dengan pengolahan data; tekanan
masuk (P1), tekanan keluar (P2), suhu keluar (T2)
dan laju aliran massa ( ?̇? )untuk melakukan
pengolahan data opersional turbin dilakukan
untuk mendapatkan nilai efisiensientropik dan
kerja turbin. Keputusan di dalam diagram alir
menunjukkan efisiensi dengan nilai di atas 100%
berarti data tersebut harus diolah kembali karena
efisiensi selalu di bawah 100%.
Setelah mendapatkan hasil efisiensi
isentropik dan kerja turbin berdasarkan spesifikasi
dan data operasi maka dilanjutkan dengan
membandingkan data dan memberikan
rekomendasi yang sesuai sebagai penanggulangan
atau penanganan yang tepat untuk turbin uap.

4. ANALISA DAN HASIL


4.1 Proses Analisa Efisiensi Isentropik dan
Kerja Turbin
Analisa Efisiensi Isentropik dan Kerja Turbin
di PT. Harjohn Timber di Desa Kuala dua
Kabupaten Kubu Raya pada proses penelitian ini
pada saat pembangkitan listrik menggunakan
limbah biomassa.

4.2 Analisa Efisiensi Isentropik Turbin DAN


Kerja Turbin dari Spesifikasi
Pencarian nilai efisiensi turbin uap isentropik
dilakukan dengan menggunakan data parameter
spesifikasi turbin yang tertera pada tabel 4.1
berupa tekanan masuk (P1), Suhu saluran masuk (T1) dan

tekanan keluar (P2)

Tekanan Inlet (P1) tekanan


Suhu Masuk (T2) Outlet (P2)
Laju Aliran massa (?̇?)
Gambar 6 Titik titik Parameter Turbin Uap

Tabel 1 Spesifikasi Turbin Uap

Keterangan nilai satuan


Laju Aliran
35 Ton/jam
Massa Uap (?̇?)
Kecepatan 3000 Rpm
Gambar 5 Diagram Alir Penelitian
Tekanan Inlet (P1) 3,43 MPa
HaiC
Suhu Masuk (T1) 435
Metode penelitan berdasarkan diagram Tekanan Outlet (P2) 0,0079 MPa
alir dimulai dari studi literatur dilanjutkan dengan (Sumber: PT. Harjohn Timber, 2019)
mengumpulkan data berupa spesifikasi turbin
Efisiensi turbin isentropik tentukan dengan
yang terdiri dari tekanan masuk, tekanan keluar,
mencari nilai entalpi inlet (h1) terlebih dahulu.
suhu masuk dan laju aliran massa untuk
Nilai entalpi inlet (h1) dicari dengan menggunakan
mendapatkan hasil efisiensi isentropik dan kerja
aplikasi ChemicalLogic SteamTab dengan
masukan data suhu 435HaiC dan Tekanan kJ
sf = 0,589 [ ]
3,43 MPa, karena aplikasi yang digunakan sudah kg. K
kJ
menyediakan satuan dalam bar maka 3,43 MPa sg = 8,2337 [ ]
kg. K
dikonversikan menjadi 34,3 bar.

penggunaan aplikasi tab uap menunjukkan Nilai entropi yang digunakan untuk pencarian
Nilai entalpi inlet (h1) yang didapatkan dari nilai fraksi uap adalah s1 = s2 seperti pada
penggunaan aplikasi ini adalah 3304,8 kJ/kg dan persamaan (2.4)
nilai entropi saluran masuk (s1) yang didapatkan 6.9699 s2 sf = 6,9699 0,589
kJ/kg.K. x2 = = 0,834
sg sf 8,2337 0,589
Entalpi isentropik (h2 detik) tentukan dengan
menggunakan persamaan (2.6)
h2 detik = hf + x2hfg
h2 detik = 172,76 + (0,834)(2403,74) = 2177,48 kJ/kg
hg= h2 = 2576,52 kJ/kg.
Efisiensi Isentropik ditentukan menggunakan
persamaan (2.4) dengan parameter entalpi inlet
(h1) = 3304,08 kJ/kg, nilai entapi outlet (h2) =
2576,52 kJ/kg dan entalpi isentropik (h2s) =
2177,48 kJ/kg. Hasil dari pencarian ini adalah
64,60%.
Gambar 7. Pencarian nilai entalpi dan entropi (Ẇt/) h1 h2
super panas ηt = = x100%
(Ẇt/) h1 h2 detik
s
kJ
Pencarian Nilai entapi isentropik berdasarkan 728,28 [ ]
kg
spesifikasi yang dicari menggunakan parameter ηt = x100% = 64,60%
kJ
1127,32 [ ]
tekanan keluar dengan nilai 0,0079 MPa dan data kg
yang tersedia pada tabel A.3 parameter yang Kerja turbin uap ditentukan dengan
tersedia menggunakan tekanan bar maka nilai persamaan (4.2) dan diperlukan parameter berupa
tekanan tersebut diubah menjadi 0,079 bar yang laju aliran massa (?̇?) = 35 kg/jam dikonversikan
perlu ditentukan adalah entalpi cair-jenuh (hf), menjadi 9.723 kg/s , entalpi inlet (h1)= 3304,08 kJ/
entalpi penguapan (hfg), entalpi uap jenuh (hg), kg, nilai entapi outlet (h2) = 2576,52 kJ/kg.
entropi cair-jenuh (sf) dan entropi uap jenuh (sg). ?̇?= ?̇?(1 - ℎ2) (4.2)
kJ
Wt = 7081,06 [ ]
Parameter pencarian yang diperlukan dalam s
tabel tekanan A.3 menggunakan metode Wt = 7081,06 [kW]
interpolasi linier pada persamaan (2.7).
4.3 Analisa Efisiensi Isentropik Turbin dan
kamu1 y0
p1(x) = (x x ) +0 y0 (2.7) Kerja Turbin dari Operasi
x1 x0 Pencarian nilai efisiensi turbin uap isentropik
Dengan penggunaan p1(x) adalah parameter dilakukan dengan menggunakan parameter data
yang di cari, x0 tekanan sebelum nilai x dan x1 operasi turbin yang tertera pada tabel 4.10 berupa
adalah tekanan setelah nilai x. kamu0 adalah batas Tekanan masuk (P1), Suhu Masuk (T1) dan suhu outlet
dari nilai sebelum nilai p1(x) dan y1 adalah batas dari (T2) dan laju aliran massa ( ?̇? )pada tanggal 5
nilai setelah nilai p1(x). Maret 2019 pukul 12:00.

Nilai tekanan yang digunakan pada seluruh


Tabel 2 Tabel Data Operasi Turbin
parameter pencarian dalam tabel 4.2 adalah 0,06
batang (x0), 0,079 bar (x) dan 0,08 bar (x1) sedangkan Keterangan nilai satuan
pencarian nilai tekanan menggunakan nilai suhu Selai 12:00
36,16 HaiC (y0) dan 41,51HaiC kJ/kg (y1).
(41,51 36,16)
Laju Aliran Massa 26,6 ton/jam

T2 =
(0,08 0,06)
(0,079 0,06[bar]) + 36,16[] Tekanan Masuk 3,36 MPa
HAIC
T2 = 5,35[℃](0,95) + 36,16[] Suhu Masuk 423,37
T2 = 41,24 Tekanan Keluar - 0,088 MPa
kJ HAIC
hf = 172,76 [ ] Suhu Keluar 51,32
kg Pembangkit Beban 5,97 MW
hfg = 2403,74 kJ/kg h
g = 2576,52 kJ/kg
Kecepatan 3000 rpm
Nilai entalpi masuk (h1) dan entropi masuk Kerja turbin uap ditentukan dengan
(s1) menggunakan aplikasi KimiaLogika persamaan (4.2);
SteamTab menghasilkan nilai1 = 3279,26 kJ/kg Ton kJ
Wt = 26,6 [ ] ( 684,84 [ ])
dan s1 =6,9427 kJ/kg.K selai kg
kJ
Wt = 5060,28 [ ]t =
Pencarian Nilai entapi isentropik berdasarkan data s
operasional yang dicari menggunakan parameter suhu 5060,28 [kW]
outlet dengan nilai yang tersedia pada tabel suhu A.2
menggunakan persamaan 2.7 4.4 Nilai Spesifikasi
Hasil di bawah menunjukkan pencarian nilai Sebuah. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan
properti yang ditentukan sebagai berikut: nilai spesifikasi efisiensi isentropik dengan
64,60%.
0,1576[bar] 0,1235[bar] b. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai
P2 = (51,32[℃] 50[℃])
55 50 spesifikasi efisiensi isentropik dengan
+ 0,1235[bar]
0,0341[bar] 7081,06 kW atau 7.081 MW.
P2 = (1,32[℃]) + 0,1235[bar]
5[℃]
P2 = [(0,0431) (0,264)] + 0,1235[bar] 4.5 Nilai Operasi
P2 = 0,1325 [bilah] Sebuah. Nilai Operasi Efisiensi Isentropik Turbin
kJ
hf = 214,84 [ ]
kg Berdasarkan penelitian ini didapatkan nilai
kJ
hfg = 2397,53 [ ] spesifikasi efisiensi turbin isentropik dalam waktu
kg
empat hari dengan nilai yang dapat dilihat di tabel
kJ
hg = 2594,42 [ ] 4.17. Nilai rata rata dapat di lihat di tabel 3.
kg
kJ
sf = 0,7207 [ ] Tabel 3 Rata-Rata Efisiensi Isentropik Turbin
kg. K
kJ Efisiensi Isentropik Turbin (ηt)
sg = 8,0538 [ ]
kg. K %
Selai
Nilai entropi yang digunakan untuk pencarian 5 Maret 7 Maret 1 April 2 April
nilai fraksi uap adalah  1 =  2 seperti pada 2019 2019 2019 2019
12:00 65,70 64,60 63,86 67,62
persamaan (2.5) dengan perhitungan fraksi uap
13:00 67,90 62,43 66,76 66,21
sebagai berikut:
14:00 67,30 64,50 66,21 65,16
s2 s f 6,9247 0,7207 15:00 65,34 66,18 67,21 64,37
x2= = == 0,846 16:00 66,90 72,57 65,62 64,49
sg s f 8,0538 0,7207
17:00 65,35 65,27 66,59 67,77
18:00 66,58 62,25 63,77 68,01
Entalpi isentropik (h2 detik) tentukan dengan
nilai
menggunakan persamaan (2.7) dengan
rata rata
66,43 65,4 65,71 66,23
menggunakan parameter (hf), fraksi uap dan (hfg),
pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut: b. Nilai Operasi Kerja Turbin

h2 detik = hf + x2hfg Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai


kJ kJ kJ spesifikasi kerja turbin dalam waktu empat hari
h2 detik = 214,84 [ ] + (0,846)2379,53[ ] = 2227,93 [ ]
kg kg kg dengan nilai yang dapat dilihat pada tabel 4
Nilai entalpi uap outlet dalam spesifikasi
kerja (h2) = hg maka nilai entalpi outlet yaitu Tabel 4 Rata-Rata Kerja Turbin

hg = 2594,42 [kJ]. Kerja Turbin (?̇? t)


kg
kW
Selai
Efisiensi Isentropik ditentukan menggunakan 5 Maret 7 Maret 1 April 2 April
2019 2019 2019 2019
persamaan (2.4) dengan parameter entalpi inlet
12:00 5060,28 4204,39 4279,20 4022,64
(h1) nilai entapi outlet (h2) dan entalpi isentropik (h 13:00 5458,89 3594,68 5721,85 5056,55
2s). Proses pencarian ini sebagai berikut: 14:00 5577,62 4256,90 4631,47 5141,10
kJ kJ 15:00 5772,97 4711,14 4965,96 5688,80
3279,26 [ ] 2594,42 [ ]
kg kg 16:00 5789,13 96,35 5269,60 4623,73
ηt = x100%
kJ kJ 17:00 5645,22 1253,69 5097,66 5027,45
3279,26 [ ] 2227,93 [ ]
kg kg 18:00 5205,96 1375,37 5031,33 4705,33
kJ
684,84 [ ] nilai
kg
ηt = x100% = 65,70% rata 5501,43 2784,64 4999,58 4895,08
kJ
1042,33 [ ] rata
kg
4.6 Perbandingan Spesifikasi dan Operasi   Nilai kerja turbin pada jam istirahat layak
Sebuah. Efisiensi Isentropik Turbin lebih kecil dari pada saat operasi.
  Besar kecilnya efisiensi isentropik
Nilai efisiensi isentropik pada tanggal 5 berbeda dari setiap aliran massa
Maret 2019 di setiap jam berada di atas nilai terhadap turbin isentropik, semakin
spesifikasi efisiensi isentropik. kecil selisih selisih makan akan
semakin besar sedangkan jika semakin
68,5
68 besar selisih maka efisiensi akan
67,5
67
semakin kecil
Spesifikasi
66,5
66 Operasi
  Nilai kerja turbin yang diperoleh dari
65,5
65
penelitian dipengaruhi oleh besar
64,5
12:00 13:12 14:24 15:36 16:48 18:00
kecilnya laju aliran massa uap yang
mengalir melewati turbin.
Gambar 8 Perbadingan spesifikasi
efisiensi turbin terhadap operasi V. Kesimpulan dan Saran

b. Kerja Turbin 5.1 Kesimpulan


Hasil penelitian yang telah dipaparkan pada
Berdasarkan penelitian ini, nilai kerja turbin bab sebelumnya menunjukkan bahwa dapat
uap selama beroperasi berada di bawah spesifikasi disipukan hal-hal sebagai berikut:
turbin uap. Besar kecilnya nilai kerja dari turbin 1. Nilai Spesifikasi Efisiensi Turbin Isentropik
pengaruh dari laju aliran massa uap masuk turbin. (η) yang diperoleh berdasarkan penelitian ini
Nilai kerja turbin pada tanggal 5 Maret 2019 setiap adalah 64,60 % dan dibandingkan dengan
jam berada di bawah nilai spesifikasi nilai rata-rata efisiensi isentropik per hari
turbin kerja. pengambilan data adalah sebagai berikut;
Sebuah. Tanggal 5 Maret 2019 adalah 66,43 %.
8000
7000 Spesifikasi
b. Tanggal 7 Maret 2019 adalah 65,4%.
6000
Operasi c. Tanggal 1 April 2019 adalah 65,71 %.
d. Tanggal 5 Maret 2019 adalah 66,23 %.
5000
4000

Nilai efisiensi isentropik dari besarnya


3000
2000
1000
0
perbandingan turbin aktual dan
12:00 14:24 16:48 isentropik kerja turbin.
Gambar 8 perbadingan spesifikasi kerja turbin
2. Nilai Spesifikasi Kerja Turbin yang diperoleh
terhadap operasi
berdasarkan penelitian ini adalah 7.081 MW
dan dibandingkan dengan nilai rata-rata kerja
4.7 Hasil dari Analisa
turbin (?̇?) per hari pengambilan data adalah
  Jika tekanan masuk turbin, suhu masuk
sebagai berikut:
turbin, dan suhu keluar turbin nilai
Sebuah. Tanggal 5 Maret 2019 adalah5501,43 kW.
masukan lebih kecil dari spesifikasi,
b. Tanggal 7 Maret 2019 adalah 2784,64 kW.
maka efisiensi isentropiknya memiliki
c. Tanggal 1 April 2019 adalah 4999,58 kW.
nilai lebih kecil dari spesifikasi.
d. Tanggal 5 Maret 2019 adalah 4895,08 kW.
  Jika tekanan masuk turbin, suhu masuk Laju aliran massa uap masuk turbin sudah
turbin dan suhu keluar turbin layak lebih tidak sesuai spesifikasi yang disebabkan
besar dari nilai spesifikasi, maka efisiensi banyak pipa-pipa uap yang sudah tipis dan
isentropiknya memiliki nilai lebih besar dari pernah mengalami kebocoran.
spesifikasi.
  Jika tekanan masuk turbin, suhu masuk 5.2 Saran
turbin dan suhu keluar turbin ketiga nilai Rekomendasi yang disarankan dan mungkin
masukannya bernilai lebih besar dan dapat diterapkan adalah sebagai berikut:
juga lebih kecil dari nilai spesifikasi, maka
1. Penanganan yang perlu dilakukan adalah
efisiensinya bernilai lebih besar dan lebih
perbaikan sensor-sensor agar nilai yang
kecil dari nilai spesifikasi. Peningkatan
didapat lebih akurat dari penelitian ini.
  nilai kerja turbin dipengaruhi dari nilai
2. Untuk meningkatkan laju aliran massa
laju aliran massa yang bekerja turbin
diperlukan perbaikan-jalur pipa yang
untuk menentukan spesifikasi.
untuk uap ke turbin uap untuk
meningkatkan daya turbin.

Anda mungkin juga menyukai