Anda di halaman 1dari 2

KREKERANGKA ACUAN

WORKSHOP TATA LAKSANA GIZI BURUK (PEMBERIAN PANGAN KHUSUS MEDIS


KHUSUS / PKMK) DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING BAGI TIM ASUHAN GIZI

I. LATAR BELAKANG

Kesehatan dan gizimerupakanfaktorpenting, yang


secaralangsungberpengaruhterhadapkualitassumberdayamanusia (SDM).
Sumberdayamanusia yang sehat dan
berkualitasmerupakanmodulutamaatauinvestasidalampembangunankesehatan.
Program Perbaikan Gizi merupakanbagian integral dari program kesehatan yang
mempunyaiperananpentingdalammenciptakanderajatkesehatan yang
setinggitingginya. Untukmencapaitujuantersebut, program
perbaikangiziharusdilakukansecarasistematis dan berkesinambungan.
Masalahgizi pada balitadapatdipengaruhi oleh berbagaifaktor, salah satunyadari
status gizi dan asupan Ibu pada masa kehamilan. Ibu yang kuranggizi dan anemia
memilikiresiko yang lebihtinggimelahirkanbayi BBLR dan Stunting.
Hanya 10,5% Balita giziburuk yang lahirdengankondisi BBLR dan 18,7% Balita
giziburuk yang lahirdengan Panjang badan kurangdari 48 Cm.
Artinyagiziburukbisaterjadi pada bayi yang lahirdengan Berat Badan dan Panjang
Badan lahir yang normal, karena salah
satufaktorpenyebablangsungterjadinyamasalahgiziadalahasupan.
Apabilaasupannyakurangmeskipunbayitersebutlahirdengan Berat dan Panjang Lahir
normal makapertumbuhannyatidakakan optimal dan
apabilaterjadisecaraterusmenerusakanmenyebabkan Gizi Buruk dan Stunting.
Dampak gizi buruk dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, berkurangnya
tingkat kecerdasan sehingga berpengaruh pada prestasi akademik, berat badan dan
tinggi badan tidak sesuai dengan umur sehingga anak terlihat kurus atau bahkan
sangat kurus dan pendek, terjadi penurunan masa otot, daya tahan tubuh lemah
sehingga mudah terkena infeksi. Dan apabila tidak segera ditangani dapat
menyebabkan kematian.
Infeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi,
salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi penyakit adalah sanitasi
lingkungan dan kebersihan diri dimana keluarga belum sepenuhnya melaksanakan
PHBS. Dari 133 Kasus, 11 kasus diantaranya dengan penyakit penyerta, 2 kasus
menderita cacingan, 53 kasus masih ada anggota keluarga yang merokok di dalam
rumah, 37 memiliki jamban, dan 58 memiliki sarana air bersih.
Upaya mengatasimasalahgiziburuk dan gizikurang pada
balitaharusdilaksanakansecarakomprehensif, meliputipencegahan, promosi/edukasi
dan penanggulanganbalitagiziburuk.
Pencegahandilaksanakanmelaluipemantauanpertumbuhan di posyandu.
Penanggulanganbalitagizikurangdilakukandenganpemberianmakanantambahan
(PMT) sedangkanbalitagiziburukharusmendapatkanperawatansesuaiTatalaksana
Anak Gizi Buruk dan di berikanmakanan Pangan KhususMedisKhusus (PKMK)
sesuaistndart. UntukmeningkatkankapasitasNakesdalamTatalaksana Gizi Buruk
untukpencegahan stunting salah satunyamelaluiworkshop tatalaksanagiziburuk
(Pemberian PMKM) dalamupayapencegahan stunting, sehingga di
pandangperluuntukmenyelenggarakankegiatanworkshop tersebutdiatas..

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Pesertadapatmemahamibagaimanapenangananbalitagiziburuksesuai tata
laksanabalitagiziburuksesuaistandar.

Tujuan Khusus :
a. Pesertamengetahuidan memahamialurrujukanbalitagiziburuk dan pemberian
Pangan KhususMedisKhusus (PKMK)
b. PesertamengetahuiTatalaksanagiziburuk Rawat Inap , Pasca Rawat Inap dan
Rawat Jalan..
III. METODE
Metode yang dipergunakandalampertemuaniniadalah
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
IV. INDIKATOR OUTPUT
1. Seluruhpesertamengkutikegiatan workshop sampaiselesai
2. Adanya Kesepakatan dan RencanaTindakLanjut.
3. Adanya dokumenkegiatanworkshopiTatalaksana Gizi Buruk (pemberian PKMK)
dalamupayapencegahan stunting bagitimAsuhan Gizi.

Anda mungkin juga menyukai