Lap Bulanan - 022022 - 20220531
Lap Bulanan - 022022 - 20220531
Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana di Sulawesi Tengah telah berlangsung
sejak 2019, melalui kegiatan CERC-NSUP yang telah berjalan dan direncanakan akan selesai
pada akhir Juni 2021. Namun, pembangunan perlu dilanjutkan untuk dapat memenuhi
kebutuhan warga terdampak bencana melalui proyek baru yaitu CSRRP. Kegiatan CSRRP
memiliki 3 (tiga) komponen yaitu pembangunan hunian tetap dan infrastruktur permukiman
dasar, pembangunan fasilitas publik, serta penguatan implementasi.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, Project Management Unit (PMU) selaku pengelola proyek
dibantu oleh Project Management Consultant (PMC) memastikan proyek berjalan dengan baik,
lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama untuk mencapai target KPI. PMC
CSRRP telah dimobilisasi sejak Oktober 2020, dengan fokus utama yaitu penyiapan seluruh
kegiatan yang berjalan, baik mekanisme, manual, safeguard, review desain, hingga
pengendalian kegiatan.
Laporan ini berisi progres kegiatan yang telah dilakukan PMC dalam implementasi CSRRP
pada Bulan Februari 2022. Dalam bulan ini secara keseluruhan belum terlihat progres fisik
secara signifikan dikarenakan beberapa penyebab yaitu beberapa dokumen perencanaan
sedang dalam penyusunan; keterlambatan proses seleksi konsultan perencana; beberapa
paket pekerjaan fisik dalam pengadaan. Melalui laporan ini diharapkan pemberi pekerjaan
dapat memahami secara komprehensif berbagai perkembangan, isu, masalah, dan tindak lanjut
serta rencana kerja PMC dalam implementasi CSRPP.
Demikian laporan Bulan Februari 2022 ini kami sampaikan. Kami sangat senang menerima
masukan dan koreksi dari Bapak/ Ibu terhadap laporan hasil pekerjaan yang telah kami lakukan
dan semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Februari, 2022
Firdaus Jufri
Team Leader PMC CSRRP
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
2.6.3 Pembangunan SPAM IKK Bora untuk Huntap Pombewe dan Sekitarnya ...... 70
2.6.6 Konstruksi IPA 1x20 L/detik dan Jaringan Pipa SPAM Untuk Huntap Pombewe
75
4.3.1 Tindak Lanjut dan Rekomendasi Kebijakan Permasalahan Manajerial ........ 237
4.3.2 Tindak Lanjut dan Rekomendasi Kebijakan Permasalahan Teknis Kegiatan 241
DAFTAR GAMBAR
Pada tanggal 28 September 2018, Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan
Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah dan wilayah sekitarnya diguncang gempa
dengan 7,4 Skala Richter dengan pusat di jalur sesar Palu Koro tepatnya berada di 26 kilometer
utara Kabupaten Donggala dan 80 kilometer barat laut Kota Palu dengan kedalaman 10
kilometer. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 0,5-
3 meter. Gempa bumi ini juga menyebabkan fenomena likuefaksi di 4 tempat yaitu Balaroa,
Petobo, Jono Oge, dan Sibalaya.1
Kerusakan pada sektor permukiman (rumah) dan sosial seperti bangunan pendidikan,
kesehatan, dan kantor layanan publik mengakibatkan penurunan produktivitas masyarakat di
lokasi terdampak, sehingga kebutuhan pembangunan kembali menjadi prioritas bagi
Pemerintah dan masyarakat terdampak. Pemerintah melalui BNPB dan dukungan dari NGO,
telah menyediakan hunian sementara (Huntara) untuk masyarakat yang kehilangan rumah,
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas dasar lainnya yang mengalami rusak berat.
Aktivitas pada bangunan sementara akan berlangsung sampai dengan bangunan permanen
selesai dibangun kembali. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di
Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat bertanggung jawab diantaranya melaksanakan rehabilitasi dan
rekonstruksi fasilitas pendidikan, kesehatan, penunjang perekonomian, dan prasarana dasar;
mengawasi pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi; serta mendampingi dan mengawasi
pembangunan perumahan tahan gempa yang dilaksanakan dengan skema swadaya oleh
masyarakat maupun kontraktual.2
1 Lampiran Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana
2 Project Operational Manual (POM) – Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP)
Kegiatan CSRRP terdiri atas 3 (tiga) komponen yang akan melengkapi kegiatan lain dari
pembangunan dan pemulihan infrastruktur permukiman yang juga didukung oleh Bank Dunia3.
1. Pembangunan hunian permanen dan infrastruktur yang tahan gempa sejumlah 7.000
unit hunian tetap. Masyarakat terdampak akan dilibatkan sejak awal proses relokasi
dengan memperhatikan partisipasi perempuan dan masyarakat yang tergolong dalam
kelompok rentan. Pemerintah telah memiliki pengalaman yang baik terkait partisipasi
dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan diterapkan dalam kegiatan ini.
2. Rekonstruksi dan rehabilitasi fasilitas publik yang berketahanan seperti sekolah,
fasilitas kesehatan, pasar, dan gedung perkantoran tahan gempa akan dibangun untuk
meningkatkan kinerja dalam mengurangi dampak bencana, perubahan iklim, dan
meningkatkan standar pelayanan.
3. Dukungan pelaksanaan kegiatan yang meliputi dukungan pelaksanaan dan
peningkatan kapasitas unit/ lembaga pemerintah dalam masa pemulihan pasca
bencana. Komponen kegiatan ini juga termasuk peningkatan kapasitas seluruh
pemangku kepentingan di Sulawesi Tengah dalam menghadapi bencana yang akan
datang.
Berdasarkan pada komponen 3, kegiatan CSRRP dijalankan oleh beberapa konsultan yang
terdiri atas Project Management Consultant (PMC) dan Technical Management Consultant
(TMC). PMC akan mendampingi seluruh koordinasi dan manajemen kegiatan, sementara itu
TMC akan bertanggung jawab dalam mengidentifikasi wilayah kegiatan, penyusunan
masterplan dan desain arsitektur, Detail Engineering Design (DED), persiapan pengadaan dan
lelang dokumen, dan supervisi konstruksi dalam masing-masing area kegiatan.
3 Project Appraisal Document – Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP)
Tujuan PMC adalah mendampingi koordinasi dan manajemen kegiatan CSRRP di bawah
naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). PMC akan
mendampingi Kementerian PUPR dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan di semua tingkat
yang mencakup tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota. Secara spesifik, PMC melakukan
manajemen kegiatan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan pengadaan, manajemen finansial,
audit teknis, pengawasan aktivitas konstruksi, mengawasi penerapan standar sosial dan
lingkungan, mengawasi pemenuhan target keterlibatan kelompok sosial (seperti gender dan
keterlibatan kelompok disabilitas), monitoring dan evaluasi kegiatan, mekanisme penanganan
keluhan, mempersiapkan dan memelihara database kegiatan dalam sistem informasi
manajemen berbasis web, dan mengembangkan sistem data manajemen yang akan
mendukung kegiatan pemulihan pasca bencana dan mengurangi risiko pada bencana yang
akan datang.
Ruang lingkup dari kegiatan PMC dalam TOR adalah sebagai berikut.
C. Dukungan Pengadaan
PMC akan memberikan arahan sebelum dan sesudah pengadaan paket dalam mendukung
kegiatan. PMC akan mendukung persiapan penawaran dokumen dan terlibat dalam proses
pengadaan. Aktivitas yang terkait dengan pengadaan meliputi:
1. Membantu dalam koordinasi, konsolidasi, dan pemutakhiran rencana pengadaan, dan
memberikan arahan dalam penyiapan dokumen pengadaan pekerjaan, barang, jasa
konsultan dan non-konsultan yang sesuai dengan peraturan pengadaan untuk
Investment Project Financing (IPF) Borrowers Bulan Juli 2016 revisi November 2017
dan Agustus 2018.
2. Memberikan arahan kepada CPMU, PMU, PIU, dan PPK tentang kontrak pengadaan
pekerjaan sipil untuk rehabilitasi, pemulihan, dan rekonstruksi fasilitas umum,
perumahan, dan infrastruktur yang dibiayai CSRRP. Berkoordinasi dengan entitas
pengadaan untuk memastikan proses semua dokumen pengadaan yang akan ditinjau
termasuk persiapan dan pemutakhiran rencana pengadaan.
3. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pengadaan melalui laporan kemajuan ke
CPMU dan Bank, serta melaporkan temuan dengan entitas pengadaan secara berkala.
Membantu pemilihan dan mobilisasi konsultan termasuk bantuan dalam persiapan
TOR.
4. Pendampingan pemilihan, mobilisasi konsultan dan tenaga ahli proyek termasuk
penyiapan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
D. Manajemen Finansial
PMC akan bertanggung jawab atas seluruh koordinasi kegiatan, manajemen anggaran harian,
administrasi finansial, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan. PMC akan melakukan
penilaian manajemen keuangan secara rutin untuk memantau pemenuhan penganggaran,
pengaturan perencanaan keuangan, status penyerapan, manajemen arus keuangan,
pengendalian internal, laporan akuntansi dan keuangan, dan fasilitasi manajemen keuangan.
H. Penanganan Keluhan
PMC akan membentuk dan mengelola Feedback and Grievance Redress Mechanism (FGRM)
untuk memudahkan seluruh pemangku kepentingan mencari penyelesaian yang memuaskan
dari feedback dan keluhan yang ada. FGRM akan membantu memastikan bahwa hak dan
kepentingan penerima manfaat, masyarakat yang terkena dampak, dan pekerja akan dilindungi
dan permasalahan yang ada ditangani secara memadai.
Key Performance Indicators (KPI) pada kegiatan CSRRP adalah sebagai berikut4:
1. Unit rumah yang terbangun memenuhi standar ketahanan (Angka)
2. Rumah yang direkonstruksi terhubung dengan sistem air bersih (Persentase)
3. Rumah yang direkonstruksi terhubung dengan sistem sanitasi (Persentase)
4 Project Appraisal Document – Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP)
CSRRP dilaksanakan selama 4 tahun melalui tiga komponen kegiatan utama di lokasi
terdampak bencana di Sulawesi Tengah yang mencakup 3 wilayah yakni Kota Palu, Kabupaten
Sigi, dan Kabupaten Donggala. Pelaksanaan CSRRP didanai oleh Bank Dunia dengan dana
pinjaman sebesar US$150 juta yang disetujui sejak tanggal 30 Juni 2019, mulai efektif sejak
tanggal 26 Oktober 2020 dan diharapkan selesai pada tanggal 30 Juni 2024.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan CSRRP, rencana kegiatan dikelompokkan dalam
3 (tiga) komponen kegiatan yang akan dilaksanakan pada lokasi terdampak bencana di
Sulawesi Tengah, yang mencakup Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.
Rencana kegiatan CSRRP terdiri dari kegiatan konstruksi sebanyak 34 paket kontraktual, 1
paket kegiatan berbasis masyarakat, dan kegiatan konsultansi sebanyak 11 paket (tidak
termasuk contingency). Rincian rencana kegiatan CSRRP per komponen kegiatan berdasarkan
AWP CSRRP tanggal 4 Februari 2022 dapat dilihat pada Tabel 2 dan peta sebaran kegiatan
CSRRP dapat dilihat pada Gambar 1.
Instansi Pelaksana Kegiatan CSRRP adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR), sebagai instansi pelaksana kegiatan PUPR membentuk Unit Pengelola
Kegiatan atau Project Management Unit (PMU). PMU bertanggung jawab atas keseluruhan
koordinasi, pengelolaan, administrasi keuangan, pengendalian, dan pelaporan proyek. Struktur
PMU di tingkat pusat terdiri atas Central Project Management Unit (CPMU), PMU DJCK oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan PMU PP oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.
Kepala CPMU dijabat oleh Ketua Harian Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah.
Pada tataran pelaksana, PUPR membentuk Project Implementation Unit (PIU) di tingkat
provinsi yang berkedudukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah sebagai pelaksana kegiatan, yaitu
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) untuk penyediaan bidang keciptakaryaan dan
Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BPPP) untuk penyediaan perumahan. Dalam
menjalankan tugasnya, kedua PIU akan berkoordinasi dengan PMU, Pemerintah Daerah baik
di tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota. PIU akan melakukan proses pengadaan untuk
melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, sedangkan pelaksana kegiatan
pengadaan secara rinci dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Untuk mendukung penyelenggaraan CSRRP, PMU dan PIU diperkuat oleh beberapa
konsultan. Dukungan manajemen dilaksanakan oleh Project Management Consultant (PMC),
bantuan teknis desain dan pengawasan dilakukan oleh Technical Management Consultant
(TMC), sedangkan pendampingan masyarakat untuk pembangunan rumah mandiri dan proses
pengawasannya dilaksanakan oleh Oversight Service Provider (OSP). OSP bertugas
mendampingi masyarakat selama kegiatan CSRRP melalui Community Facilitator (CF).
PMC yang secara umum mendampingi manajemen proyek, juga akan membantu dalam hal
koordinasi dan manajemen proyek secara keseluruhan. TMC akan bertanggung jawab atas
penyelidikan lokasi dan survei, perencanaan induk dan desain arsitektur, desain teknik rinci,
persiapan dokumen pengadaan dan penawaran, dan pengawasan konstruksi untuk bidang
tanggung jawab masing-masing. TMC untuk CSRRP dibagi dalam 2 paket yaitu TMC-1 sebagai
penanggung jawab pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitas umum
serta TMC-2 sebagai penanggung jawab pelaksanaan pembangunan hunian tetap.
Pada tanggal 30 Juni 2021, kontrak NMC-CERC berakhir, paket kontrak ini menyediakan
dukungan bagi PMU dalam pengelolaan dan pengendalian pekerjaan dalam lingkup rehabilitasi
Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, Struktur organisasi PMC CSRRP per Bulan
Februari 2022 sesuai dengan Dokumen Kontrak PMC Amandemen 2 pada tanggal 29
September 2021 dapat dilihat pada gambar berikut.
Kemajuan CSRRP per tanggal 28 Februari 2022 secara keseluruhan telah mencapai 8,59%
dengan total penyerapan keuangan sebesar 7,06% (melingkupi paket konstruksi dan
konsultansi). Dari 44 daftar kegiatan CSRRP, terdapat 6 paket konstruksi dan 7 paket
konsultansi telah terkontrak; 2 paket konstruksi dan 1 paket konsultansi dalam proses
pengadaan; 9 paket konstruksi dalam proses perencanaan; 14 paket konstruksi dan 3 paket
konsultansi belum dimulai persiapan dokumennya.
Sebanyak 6 (enam) kegiatan CSRRP yang sedang dalam tahap konstruksi antara lain yaitu
paket Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi
Tengah, paket Rehabilitasi Rumah Sakit Umum (RSU) Torabelo, paket Konstruksi SPAM IKK
Bora, paket Konstruksi Infrastruktur Permukiman Tondo 1 Fase II, paket Rehabilitasi
Puskesmas Tipo, dan paket Konstruksi SPAM Pombewe. Per tanggal 28 Februari 2022 untuk
Pada komponen 2, progres paket Rehabilitasi Gedung Kejati per 28 Februari 2022 telah
menyelesaikan tahap struktur untuk seluruh segmen, pemasangan atap untuk segmen kiri dan
segmen kanan, entrance, pekerjaan arsitektural, dan MEEP juga telah selesai, sedangkan
pekerjaan lapangan dan landscape terbuka hijau dalam proses penyelesaian sehingga progres
keseluruhan mencapai 99,974% (deviasi positif 2,642%). Paket Rehabilitasi RSU Torabelo
mencapai 79,15% (rencana 70,33%, deviasi positif 8,82%). Sedangkan pada paket Rehabilitasi
Puskesmas Tipo telah mencapai 9,433% dengan deviasi positif 9,140%.
Terdapat 2 paket konstruksi fisik yang dalam proses pengadaan antara lain yaitu Construction
of Huntap Including Infrastructure Phase II-A dalam proses evaluasi dokumen penawaran, dan
Paket Rehabilitation and Reconstruction of Education Facilities in Universitas Tadulako Phase
II dalam proses reviu SPBBJ dan persetujuan Menteri. Sedangkan paket konsultansi yang
dalam proses seleksi yaitu TMC-2 CSRRP yang saat ini masih dalam proses reviu SPBBJ dan
persetujuan Menteri. Pada Bulan Februari 2021 diharapkan dapat segera dilelang beberapa
paket lain, sehingga 5 (lima) paket sedang disiapkan dokumen pengadaannya antara lain yaitu
yaitu Rehabilitation of Hospital of Undata Phase II-A, Rehabilitation of Hospital of Anutapura
Phase II-A, Construction of Settlement Infrastructure Balaroa Area Phase II, Optimalization of
SPAM Poboya & SPAM Huntap Duyu, dan Rehabilitation and Reconstruction of Elementary
Education Facilities.
Progres perencanaan saat ini dari total 31 kegiatan fisik CSRRP, telah dipersiapkan dokumen
perencanaan sebanyak total 17 paket kegiatan oleh TMC CERC, TMC-6, APBN, dan Swakelola
Tim Teknis PPK BPPW Sulawesi Tengah (termasuk perencanaan pada paket-paket yang telah
Rekapitulasi secara singkat terkait kemajuan pengadaan lahan per Bulan Februari 2022,
Pemerintah Kota Palu menyelesaikan permasalahan klaim lahan Huntap Talise dengan
memberikan kompensasi kavling untuk 852 orang di lokasi zero poverty dengan masing-masing
150 m2, hasil verifikasi dan finalisasi data warga Talise yang berhak atas klaim tersebut
sejumlah 852 dan saat ini sedang berjalan proses penandatanganan surat pernyataan tidak
keberata oleh warga, dan pembagian lahan akan dilaksanakan minggu ke-1 Bulan Maret 2022.
Lahan Tondo-2 sudah clean and clear dari klaim masyarakat, hasil verifikasi terhadap lokasi 47
klaim masyarakat dengan SKPT berada di lahan Tondo-1. Berita acara telah ditandatangani
Lurah Tondo dengan 10 orang pemilik dan ahli waris SKPT 1974 yang juga mewakili 37 orang
pemilik SKPT 1974 untuk selanjutnya mendapat ganti rugi uang dengan nilai tertentu.
Pembangunan IPA Poboya untuk Huntap Tondo 1, Tondo 2 dan Talise dan Infrastruktur
Permukiman Huntap Pombewe Tahap 2 masih dalam proses pengadaan tanah oleh Pemkot
Palu. Dokumen LARAP Untuk kegiatan Optimalisasi SPAM Poboya dan Huntap Duyu telah
dikirimkan ke Bank Dunia. Lahan huntap dalam kegiatan Pembangunan Huntap Fase II-A yang
sudah mendapat NOL dari Bank Dunia adalah Huntap Pombewe di Kabupaten Sigi; Huntap
Wani 1, Tompe 1, Tompe 2, Tompe 3, dan Lende di Kabupaten Donggala; sedangkan untuk
Huntap Mandiri yang telah mendapatkan NOL berjumlah 76 dari total 234 unit. Pada kegiatan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Fasilitas Pendidikan Dasar terdapat 6 sekolah yang akan
ditangani yang terdiri atas SD Inpres Donggala, SD Inpres Birobuli III, TK Pembina Palu, SDN
2 Lonja, SMPN 19 Sigi, dan SD Inpres Maranatha, dokumen Due Diligent sedang dalam proses
penyusunan.
Terkait kesiapan dokumen lingkungan, pada umumnya seluruh kegiatan yang berada di dalam
Huntap Kawasan telah memperoleh izin lingkungan yang dilaksanakan oleh NMC-CERC, tetapi
Progres pengembangan SIM SITABA hingga Bulan Februari 2022 fokus pada penyelesaian
function, setelah itu dilanjutkan pada layouting dan user interface, serta perlu dilakukan prioritas
dalam pengembangan seperti pada menu rangkuman eksekutif dan profil paket kegiatan.
Dalam pengembangan diutamakan fungsional sedangkan aspek estetika atau kosmetik akan
diikuti setelahnya. Gambaran capaian pengembangan aplikasi berdasarkan rencana kerja
progresnya bisa dilihat pada Sub Bab 2.9.
Rekapitulasi kemajuan fisik CSRRP setiap bulannya tertuang dalam kurva S fisik CSRRP
(Gambar 4), sedangkan rincian kemajuan fisik untuk seluruh paket kegiatan CSRRP dapat
dilihat pada Tabel 3 yang memuat informasi singkat progres dokumen safeguard, dokumen
perencanaan, status pelelangan, dan pelaksanaan fisik.
Revisi dan pembaharuan Annual Work Plan (AWP) CSRRP telah diajukan dan disetujui oleh
Bank Dunia pada tanggal 4 Februari 2022. Dalam AWP CSRRP terbaru direncanakan terdapat
total 35 paket, dimana 31 paket merupakan kegiatan Konstruksi Kontraktual, 2 Paket Konstruksi
berbasis Masyarakat, serta 11 Paket kegiatan Konsultansi, termasuk dengan kontingensi.
Untuk tahun 2022, direncanakan terdapat 29 paket konstruksi dan 11 paket konsultansi yang
melakukan penyerapan. Total target penyerapan keuangan pada Tahun 2022 sebanyak Rp
543.989.071.090,00 dimana untuk komponen 1 ditargetkan sebanyak Rp 311.346.376.440,00
lalu target untuk komponen 2 sebanyak Rp 162.757.790.300,00 sedangkan untuk komponen 3
sebanyak Rp 69.884.904.350,00. Untuk 4 sisa paket kegiatan lainnya akan dilakukan pencairan
pada Tahun 2023, sehingga pada Tahun 2022 nantinya akan dilakukan kegiatan persiapan
dokumen lelang termasuk penyusunan dokumen perencanaan, dokumen lingkungan dan
dokumen LARAP. Detail informasi paket dan rencana penyerapan keuangan untuk tahun 2022
dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Berdasarkan data progres penyerapan keuangan CSRRP per komponen di atas, penyerapan
anggaran kegiatan terbesar yaitu pada komponen 2 dengan penyerapan sebesar Rp
108.998.716.100 atau sebanyak 5,07% dari total keseluruhan pendanaan CSRRP. Penyerapan
keuangan secara keseluruhan per tanggal 28 Februari 2022 yaitu sebesar Rp 151.948.213.620
atau sebesar 53,00% dari total alokasi pendanaan untuk 13 kegiatan (Tabel 4). Progres
penyerapan per kategori pinjaman dapat dilihat pada Tabel 7 berikut sedangkan progres
penyerapan keuangan setiap bulannya dapat dilihat pada Gambar 5.
Kesiapan tahapan perencanaan kegiatan dipantau melalui format quick status yang telah
dikembangkan oleh Tim PMC. Tabel quick status tersebut terdiri atas beberapa item kegiatan
yang dimonitor progres dan informasinya. Item kegiatan tahap perencanaan yang dipantau
melalui quick status terdiri atas penyiapan Dokumen Konsep, Site Plan, Detail Engineering
Design (DED), Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Item-item tahapan perencanaan tersebut dipantau perkembangannya setiap minggu. Pada sub
bab selanjutnya dipaparkan informasi mengenai perkembangan tahapan perencanaan kegiatan
pada setiap kegiatan CSRRP.
3 Construction of Settlement TMC- 100% - 100% - 80% Juli 90% Juli 80% Juli 90% Dokumen KAK, RKS dan PMC akan melakukan
Infrastructure Tondo 2 Area, CERC 2022 2022 2022 BOQ dalam revisi Koordinasi dengan PPK
Kota Palu untuk mendapatkan dan
menfasilitasi percepatan
dokumen perencanaan
tersebut
4 Construction of Settlement TMC- 100% - 100% - 80% Juli 90% Juli 80% Juli 90% Dokumen KAK, RKS dan PMC akan melakukan
Infrastructure Talise Area, Kota CERC 2022 2022 2022 BOQ dalam revisi Koordinasi dengan PPK
Palu dan untuk mendapatkan dan
TMC-1 menfasilitasi percepatan
dokumen perencanaan
tersebut
5 Construction of Settlement TMC-1 0% Juni 0% Juli 0% April 90% April 80% April 90% Dokumen KAK, RKS dan PMC akan melakukan
Infrastructure Duyu Area Phase CSRRP 2022 2022 2022 2022 2022 BOQ dalam revisi Koordinasi dengan PPK
II untuk mendapatkan dan
menfasilitasi percepatan
7 Construction of Settlement TMC1- 0% Juli 0% Sept 0% Nov 0% Nov 0% Nov 0% Konsultan perencana PMC membantu TMC-1
Infrastructure Lere Area and CSRRP 2022 2022 2022 2022 2022 TMC-1 CSRRP baru dalam proses percepatan
Surroundings (SILABETA) dimobilisasi pada akhir penyusunan dokumen
Desember 2021 melalui kegiatan
identifikasi, survei, dan
diskusi perencanaan
bersama
DIT. AIR MINUM
8 Construction of Water Treatment TMC- 100% - 100% - 85% April 0.00% April 0.00% April 57% DED belum Final PMC akan Melakukan
Plant 2x30 L/s for Huntap Tondo CERC 2022 2022 2022 mengingat belum ada Koordinasi terus dengan
1, Tondo 2 & Talise kepastian Sumber Air Pihak BWS Wilayah III
Baku diambil dari mana
9 Construction of Water Treatment TMC-1 0% Feb 0% Maret 0% April 0% April 0% April 0% Konsultan perencana PMC membantu TMC-1
Plant 1x20 L/s for Huntap Duyu, CSRRP 2022 2022 2022 2022 2022 TMC-1 CSRRP baru dalam proses percepatan
Kota Palu dimobilisasi pada akhir penyusunan dokumen
Desember 2021 melalui kegiatan
identifikasi, survei, dan
diskusi perencanaan
bersama
10 Construction of Bora SPAM IKK TMC- 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - -
Piping Network for Huntap CERC
Pombewe, Kab. Sigi
11 Construction of Water Treatment TMC-6 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - 100% - -
Plant 1x20 L/s and SPAM Piping
Network for Huntap Pombewe,
Kab. Sigi
Penyediaan hunian tetap (huntap) pada paket 2A merupakan gabungan dari penyediaan
huntap kawasan, huntap satelit dan huntap mandiri yang tersebar pada beberapa lokasi di
Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Tetapi saat ini Huntap Tondo 2 dan
Talise dalam proses revisi dokumen perencanaan, serta pengadaan Huntap Tondo 2 dan
Talise ditunda karena masih menyelesaikan permasalahan klaim lahan sehingga
perencanaan Huntap Kawasan Tondo 2 dan Talise dipindahkan ke Paket Huntap 2B.
Huntap paket 2A direncanakan akan dibangun sebanyak 712 Unit, dengan pembagian
sebagai berikut
- Huntap Kawasan Pombewe sebanyak 40 unit di Kabupaten Sigi
- Huntap Satelit Wani 1 sebanyak 70 unit di Kabupaten Donggala
- Huntap Tompe 1 sebanyak 65 unit di Kabupaten Donggala
- Huntap Tompe 2 sebanyak 54 unit di Kabupaten Donggala
- Huntap Tompe 3 sebanyak 110 unit di Kabupaten Donggala
- Huntap Lende sebanyak 69 unit di Kabupaten Donggala
- Huntap Mandiri sebanyak 304 unit di Kota Palu
Dokumen perencanaan Huntap 2A sudah 100%, telah dilakukan direviu oleh PMC.
Berdasarkan hasil reviu, terdapat beberapa perbaikan dan diperlukan revisi, hasil revisi
sudah disusun dalam Summary Notes dan diserahkan kepada PMU dan Bank Dunia.
Paket Huntap 2A saat ini sedang dalam proses lelang ulang. Penerima manfaat Huntap
2A yaitu Warga Terdampak Bencana (WTB) yang sudah di lakukan proses validasi dan
kemudian finalisasi berdasarkan SK WTB dan SK Penghunian dari Bupati/Walikota
(Pemerintah Daerah). Rencana penerima manfaat Huntap 2A diperkirakan sebanyak
3.204 jiwa.
Berdasarkan Target KPI (Key Performance Indicator) harus terpenuhi Indikator capaian
dalam proyek Hunian Tetap ini yaitu 2.353 unit rumah yang akan dibangun sesuai standar
ketahanan, selain itu unit rumah yang dibangun harus terpenuhi dengan infrastruktur dasar
seperti tersedianya pasokan air bersih, layanan sanitasi, jaringan listrik dan serta akses
Jalan yang memenuhi peraturan dan standar Pemerintah. Perkiraan penerima manfaat
(beneficiaries) pada paket Huntap 2B sekitar 10.589 jiwa.
Pada paket pekerjaan penyediaan hunian CSRRP terdapat paket tambahan yaitu paket
Revitalization of Damaged Huntap Phase I-A under NSUP-CERC. Paket ini adalah
kegiatan perbaikan Huntap yang mengalami kerusakan bangunan huntapnya, pencurian
komponen jendela dan pintunya dan perkuatan dinding tebing disekitar huntap. Pekerjaan
ini dilaksanakan untuk lokasi Huntap Pombewe dan Huntap Ganti yang sebelumnya
dilaksanakan menggunakan dana NSUP-CERC. Perbaikan bangunan huntap
direncanakan sebanyak 18 bangunan yang terletak di blok K dan H, perbaikan komponen
pintu dan jendela dilakukan di blok J,K,L,M,N,O. Sedangkan perkuatan dinding tebing
dilakukan di sisi utara dan selatan Huntap Ganti.
Hingga akhir Februari 2022, dokumen perencanaan fasilitas publik yang telah selesai (selain
paket-paket dalam konstruksi atau pengadaan) antara lain yaitu Rehabilitasi Rumah Sakit
Undata Tahap II-A, Rehabilitasi Rumah Sakit Anutapura Tahap II-A, serta Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Fasilitas Pendidikan Dasar dimana reviu dokumen perencanaan secara umum
telah dilakukan oleh PMC. Kedua paket tersebut juga sedang dalam proses finalisasi Standart
Bidding Dokumen (SBD) dan pembentukan SK Pokja Pelelangan.
Untuk Paket kegiatan perencanaan Konstruksi Balai Pertemuan Huntap Pombewe dan Balai
Pertemuan Huntap Tondo 2 telah digabung dalam Paket Infrastruktur Pombewe dan
Infrastruktur Tondo 2 berdasarkan hasil pembahasan pada tanggal 17 Januari 2022.
Sedangkan untuk paket Balai Pertemuan Huntap Talise rencananya ditiadakan karena
ketidaktersediaan lahan di Kawasan Huntap Talise. Paket Kegiatan Konstruksi Balai Pertemuan
dalam AWP 4 Februari 2022 telah dihapus atau dimasukkan ke dalam lingkup kegiatan pada
paket infrastruktur permukiman. Rincian kegiatan kesiapan perencanaan pada CSRRP dapat
dilihat pada tabel 10.
Kesiapan lahan merupakan salah satu persyaratan utama sebelum memulai proses konstruksi.
Lahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan harus berstatus clean and clear serta
mendapatkan persetujuan No Objection dari World Bank. Kesiapan lahan ini disampaikan
dalam bentuk Land Acquisition Plan and Resettlement Action Plan (LARAP). Dalam kegiatan
CSRRP, LARAP disiapkan untuk kegiatan yang membutuhkan lahan baru dalam pelaksanaan
pembangunan. Kegiatan yang memerlukan LARAP antara lain Pembangunan Huntap
Kawasan, Huntap Satelit, Huntap Mandiri, serta Pembangunan Pembangunan infrastruktur
diluar huntap. Mengingat sebagian besar kegiatan berada di Huntap Kawasan maka perlu
memastikan kesiapan lahan Huntap Kawasan menjadi prioritas sebelum lelang dilaksanakan.
Selain kebutuhan lahan untuk permukiman juga ada kebutuhan lahan untuk pembangunan
infrastruktur SPAM Tondo1, Tondo2 dan Talise, Optimalisasi SPAM Poboya dan Huntap Duyu,
SPAM Bora dan SPAM Pombewe untuk Huntap Pombewe dan penduduk Desa Watunonju,
Desa Oloboju dan Desa Pombewe.
Penyusunan dokumen kesiapan lahan untuk hunian merupakan proses lanjutan dari kegiatan
sebelumnya, dimana dokumen LARAP disusun oleh OSP CSRRP, saat ini kesiapan lahan
untuk beberapa lokasi hunian masih dalam tahap revisi untuk mendapatkan No Objection dari
World Bank. Untuk kegiatan proyek diluar kawasan permukiman seperti infrastruktur Air Minum,
Sanitasi, dan Limbah Konstruksi, maka penyusunan dokumen LARAP dilakukan oleh PMC
CSRRP, dimana proses saat ini adalah identifikasi lahan terdampak oleh Pemkot Palu atau
penyusunan dokumen LARAP oleh PMC. Sedangkan kegiatan fisik lainnya sedang menunggu
kejelasan lokasi seperti rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah dasar/menengah atau dalam
persiapan perencanaan. Detail progres kesiapan lahan dapat dilihat pada Sub-bab di bawah.
Pembagian penanggung jawab penyusun dokumen pengadaan tanah (LARAP) dan detail
progres kesiapan lahan dapat dilihat Tabel 11.
DIT. SANITASI
14 Proses Penyusunan Lokasi lahan bersama dengan TPA PMC Berkoordinasi dengan pemkot Palu untuk memastikan status lahan DWM
Debris Waste Management in Kota Palu PMC
LARAP Kawatuna
15 Proses Penyusunan Lokasi Lahan di lokasi lahan bangunan PMC koordinasi dengan pemkot memastikan status lahan
Optimalization of IPLT in Kota Palu PMC
LARAP lama. Perlu identifikasi status lahan
16 Proses Penyusunan Lokasi pada di lahan lokasi yang PMC koordinasi dengan pemkot memastikan status lahan
Optimalization of IPLT in Kabupaten Sigi PMC LARAP bangunan lama. Perlu identifikasi status
lahan
DIT. BPB
17 Rehabilitation of Public Health Center NOL Due Diligence - LARAP sudah masuk PMU dan Bank Dunia
PMC
(Puskesmas) of Tipo
18 Rehabilitation of Hospital of Undata Phase Due Diligence masuk Perlu memastikan status lahan LARAP telah dikirim kepada Bank Dunia
PMC
II-A PMU
19 Rehabilitation of Hospital of Undata Phase - Masih menunggu desain perencanaan PMC akan selalu berkoordinasi dengan Balai terkait untuk mendapatkan
PMC
II-B oleh TMC-1, kejelasan rencana tersebut
20 Rehabilitation of Hospital of Anutapura Due Diligece LARAP Perlu memastikan status lahan PMC akan melakukan identifikasi status lahan
PMC
Phase II-A maasuk PMU
21 Rehabilitation of Hospital of Anutapura - Masih menunggu desain perencanaan PMC akan selalu berkoordinasi dengan Balai terkait untuk mendapatkan
PMC
Phase II-B oleh TMC-1, kejelasan rencana tersebut
22 Rehabilitation and Reconstruction of Office Lokasi Lahan di lokasi lahan bangunan PMC koordinasi dengan pemkot memastikan status lahan
Proses Penyusunan
Building of Kejaksaan Tinggi Sulawesi NMC lama. Perlu identifikasi status lahan
LARAP
Tengah
23 Rehabilitation of Hospital of Torabelo PMC NOL Due Diligence - LARAP sudah masuk PMU dan Bank Dunia
24 Construction of Public Heath Center in OSP- Revisi LAP oleh OSP World Bank meminta kepastian dan OSP mendampingi dan mendorong Pemkot untuk membuat metode dan
Tondo 2 Bridging CSRRP kejelasan proses penggantian lahan mekanisme penggantian lahan dalam sebuah action plan yang tertuang dalam
terhadap masyarakat yang mengklaim draf LAP.
B. Infrastruktur Huntap
Infrastruktur huntap merupakan satu kesatuan dalam penyediaan lahan untuk area
huntap, dalam hal ini dokumen LARAP disusun oleh OSP Bridging dan dilanjutkan oleh
OSP-CSRRP. Apabila terdapat desain perencanaan infrastruktur huntap yang berada
diluar area huntap, maka dokumen LARAP huntap tersebut perlu disesuaikan kembali
atau perlu disusun dokumen LAP baru sesuai dengan cakupan area perencanaan.
Penyediaan lahan diluar kawasan huntap saat ini yang teridentifikasi oleh PMC antara
lain yaitu untuk jaringan drainase pada paket Infrastruktur Permukiman Huntap
Pombewe dan Huntap Balaroa Fase 2.
Pada tanggal 27 Januari 2022, dokumen LAP untuk Infrastruktur Huntap Satelit Balaroa
Fase 2 telah mendapatkan NOL dari Bank Dunia. Sedangkan Infrastruktur Permukiman
Pombewe pada kegiatan Outlet Saluran Drainase, sudah dilakukan koordinasi dengan
Bidang SDA dan Dinas PU Kabupaten Sigi. Ada 4 WTP yang bersinggungan. Secara
lisan masyarakat sudah rela sebagian lahannya dimanfaatkan, namun perlu dibuat
forum atau surat pernyataan resmi.
Pada paket konstruksi Water Treatment Plant (WTP) 1x20 liter per detik untuk melayani
Huntap Duyu, Kota Palu. Telah dipastikan dari lokasi intake Sungai Lewara dan pipa
transmisi yang menuju ke reservoir di Huntap Duyu akan ditangani oleh ADB,
sedangkan Pembangunan WTP oleh CSRRP. Telah dilakukan cek lapangan untuk
memastikan lokasi, posisi dan elevasi dari Intake Bendungan Misterius Sungai Lewara,
reservoir eksisting di Huntap Duyu dan sumur bor dalam pada tanggal 17 Februari
2022. Joint Survey yang dihadiri oleh PMC-CSRRP, TMC1-CSRRP, PMSC PPC PT
Hankuk, PDAM Kota Palu, Kasi Pemerintahan Kelurahan Duyu dan PPK AM BPPW ini
menghasilkan keputusan yang dituangkan dalam Berita Acara yang isinya adalah (1)
Posisi WTP ditetapkan di dekat lokasi sumur bor dalam Huntap Duyu, (2) Lokasi Intake
berada di elevasi 160 mdpal, elevasi rencana WTP 120 mdpal, elevasi reservoir
eksisting 146 mdpal, (3) jarak dari intake ke WTP 3,5 Km.
D. Infrastruktur Sanitasi
Terdapat 3 paket infrastruktur sanitasi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan
dana CSRRP antara lain yaitu paket pengelolaan limbah kontruksi dan optimalisasi
IPLT di Kota Palu dan Kab. Sigi. Paket-paket tersebut merupakan usulan dalam AWP
CSRRP pada 12 Oktober 2021. Tim perencana untuk paket-paket infrastruktur sanitasi
saat ini masih belum ditentukan, namun lokasi lahan perencanaan telah berada di
lokasi yang aman dan menggunakan lahan bangunan eksisting. Pada Bulan Februari
2022, tim PMC bersama-sama dengan PPK Sanitasi BPPW Sulawesi Tengah sedang
melakukan identifikasi lingkup kegiatan, cakupan area terdampak, dan pendataan
kepemilikan lahan. Paket DWM untuk Kabupaten Sigi telah dihapus dalam AWP
CSRRP terbaru.
Kesiapan dan Izin Lingkungan menjadi salah satu persiapan sebelum konstruksi dilaksanakan,
hal ini untuk memastikan environmental safeguard diimplementasikan dengan tepat. Terkait
dokumen lingkungan sebagai bentuk kesiapan kegiatan dapat berupa SPPL, UKL-UPL,
AMDAL, DELH, DPLH, dan RKL-RPL sesuai dengan penetapan yang dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup sesuai dengan kriteria kegiatan. Berikut rincian kegiatan yang telah
memperoleh izin/ rekomendasi lingkungan yang tertuang pada Tabel 13 dan Tabel 14.
2.5 PENGADAAN
Pada kegiatan konsultansi yang telah terkontrak yaitu Project Management Consultant (PMC)
pada tanggal 12 Oktober 2021, Oversight Service Provider (OSP) pada tanggal 22 April 2021,
Hingga akhir Februari 2022, kegiatan CSRRP yang dalam pelaksanaan konstruksi antara lain
yaitu kegiatan (1) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gedung Kejati, (2) Rehabilitasi Rumah Sakit
Umum (RSU) Torabelo, (3) Konstruksi SPAM IKK Bora, (4) Rehabilitasi Puskesmas Tipo, (5)
Pembangunan Infrastruktur Tondo-1, dan (6) Pembangunan IPA 1x20 lpd dan Jaringan Pipa
SPAM untuk Huntap Pombewe.
Pada komponen 1, paket SPAM IKK Bora mulai terkontrak sejak tanggal 15 November 2021
dengan pengawas dari Tim Direksi PPK BPPW Sulawesi Tengah, namun telah digantikan oleh
TMC-1 setelah termobilisasi. Pembangunan Infrastruktur Tondo-1 direncanakan oleh TMC-
CERC dengan pengawas dari Tim Direksi PPK BPPW Sulawesi Tengah, namun telah
digantikan oleh TMC-1 setelah termobilisasi. Pembangunan IPA 1x20 lpd dan Jaringan Pipa
SPAM untuk Huntap Pombewe direncanakan oleh TMC-6, konstruksi dimulai sejak Bulan
Desember 2021, sama halnya dengan SPAM IKK Bora, kedua paket ini pengawasnya telah
digantikan dengan TMC-1.
Pada komponen 2, dokumen perencanaan Paket Gedung Kejati sebelumnya disusun oleh
TMC-6 dan mulai konstruksi sejak November 2020 dengan konsultan pengawas dari TMC-
CERC. Rehabilitasi RSU Torabelo mulai konstruksi sejak Oktober 2021 dengan pengawas dari
Konsultan Individu PPK BPPW. Sedangkan Rehabilitasi Puskesmas Tipo mulai konstruksi pada
bulan Desember 2021 dengan pengawasan dari TMC-1.
2.6.3 Pembangunan SPAM IKK Bora untuk Huntap Pombewe dan Sekitarnya
Kegiatan Rekonstruksi SPAM IKK Bora direncanakan akan melayani kebutuhan air bersih untuk
Huntap Pombewe dan Sekitarnya. Kegiatan yang telah atau dalam pelaksanaan yaitu
pengukuran awal dan penyediaan alat pelindung diri, hingga tahap konstruksi, pekerjaan
pembuatan kantor Direksi Keet, mobilisasi material pipa, Pekerjaan Survey Jalur Pipa, Pekerjan
Reservoir, Pondasi untuk Perlintasan Pipa, Pelaksanaan Boring Pipa Diameter 6”, Proses
Pengecoran Penutup Reservoir 30 m3. Dengan progres konstruksi per 28 Februari 2022
mencapai 65,435% dari rencana 39,171% (deviasi positif 26,264%).
Gambar 11. Dokumentasi pembangunan fisik IPA dan Jaringan Pipa SPAM Huntap Pombewe
Sumber: Dokumentasi TMC-1 dan PMC, 2022
Layanan Informasi dan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (LIPPM) dirancang sebagai alat
efektif untuk menampung keluhan dan pengaduan, mengidentifikasi masalah, melakukan
penilaian, dan penyelesaian atas keluhan dan pengaduan yang berkaitan dengan CSRRP.
Sistem LIPPM terbuka untuk umum, termasuk menampung keluhan dari pelaku kegiatan
CSRRP, dan akan membantu memastikan bahwa hak dan kepentingan setiap orang, terutama
penerima manfaat dapat terakomodasi.
Layanan Informasi dan Pengelolaan Pengaduan masyarakat (LIPPM) merupakan wadah yang
akan memfasilitasi masyarakat dan pihak terkait dalam penyelesaian masalah dan alternative
solusi, menyamakan persepsi atas pengaduan yang disampaikan sebagai upaya menjaga
keberlangsungan dan mutu kegiatan dan merekam seluruh data dan informasi terkait proses
pengaduan dan penyelesaiannya. Keberadaan Layanan Informasi dan Pengelolaan
Pengaduan Masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk mendorong keterlibatan
masyarakat dalam pelaksanaan proyek secara langsung.
Keterlibatan masyarakat melalui penyampaian kritik dan masukan bagi CSRRP juga
merupakan bentuk partisipasi dalam pelaksanaan proyek, terutama dalam hal pengawasan.
Pengaduan dan informasi yang disampaikan masyarakat merupakan masukan yang sangat
penting bagi seluruh pemangku kepentingan dalam kegiatan CSRRP sehingga dapat
digunakan sebagai dasar evaluasi kegiatan, serta menjadi tinjauan kepatuhan proyek terhadap
rencana dan prinsip yang telah disepakati.
Pada Bulan Oktober 2021, Mekanisme Pengelolaan Pengaduan untuk Proyek telah selesai
disusun oleh PMC, termasuk juga sistem LIPPM meliputi dasar pemikiran, tujuan, pengertian
LIPPM, ruang lingkup, dasar kebijakan dan referensi peraturan, asas dan prinsip-prinsip,
organisasi LIPPM, media/saluran pengaduan, klasifikasi sifat dari kasus pengaduan, derajat
penanganan, organisasi pengelolaan LIPPM, mekanisme LIPPM, pemantauan dan pelaporan
hingga publikasi. Detail dan rincian rencana LIPPM dapat dilihat dalam pedoman monev
CSRRP.
Jumlah Permintaan Informasi dan Masalah yang masuk dalam rentang Bulan Februari 2022,
yaitu sebanyak 36 item yang berasal dari pengaduan masyarakat. Terdapat 28 Pengaduan
yang telah diselesaikan dan 8 pengaduan dalam proses penyelesaian. Rekapitulasi pengaduan
yang telah masuk, diselesaikan dan belum terselesaikan dapat dilihat pada tabel 22. Dari
berbagai permintaan infomasi dan pengaduan masalah yang masuk terdapat beberapa yang
dominan ditanyakan antara lain:
Dalam kaitan antara mitigasi risiko GBV dan GRM, Pada Bulan Februari 2022 PMC telah
mendistribusikan poster pengaduan dan rujukan 2 bahasa (Indonesia dan bahasa loka – Kaili)
ke lokasi-lokasi proyek konstruksi yang sedang berjalan. Misalnya ke huntap Pombewe (Lokasi
PT Abibpraya), RS Torabelo, pembangunan Kejati, MTS 3 Palu, MTS Nidaul Khairat, MAN 2
Palu, Puskesmas Tipo, SPAM Pombewe dan SPAM Bora.
4 Kota Palu 15/2/2022 Kapan mulai pembangunan Informasi Fasilitas OSP CSRRP Tim Fasilitator Posko Tim 15/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
Huntap Tondo-2? WTB Huntap 18 pengaduannya. Rencana
Pembangunan Huntap II Tondo
masih berproses. Terkait
permasalahan lahan Pemerintah
Kota Palu sedang mengupayakan
langkah-langkah penyelesaiannya.
5 Kota Palu 15/2/2022 Kapan pembangunan Informasi Fasilitas Pemda dan OSP Pemerintah Kelurahan 15/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
selanjutnya Huntap Mandiri? WTB Huntap CSRRP Daerah Kota Palu, Panau pengaduannya. Untuk kelanjutan
Kami sudah lama menunggu. Satker Perumahan, pembangunan Huntap PUPR
Fasilitator berikutnya masih menunggu lelang
Paket 2A selesai yang saat ini
tahapannya masih berproses.
7 Kota Palu 15/2/2022 Assalamualaikum wr. wb. Informasi Fasilitas OSP CSRRP Tim Fasilitator Kota Palu 15/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
Mohon penjelasan Huntap WTB Huntap pengaduannya. Untuk kelanjutan
Mandiri tahap 2 yang akan pembangunan Huntap Mandiri di
dibangun 50 unit mengapa tidak Paket 2A saat ini masih dalam
disertakan nama-nama proses pelelangan.
penerima WTB? Apakah masuk
ke dalam kontrak 1B atau 2A?
Dan siapa Tim Pelaksananya?
Mohon team Sf dan faskel
pedamping jelaskan.
8 Kota Palu 15/2/2022 Kapan akan dilakukan untuk Informasi Fasilitas Pemda dan OSP Satker Perumahan, Jl. 15/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
pembangunan huntap WTB Huntap CSRRP Fasilitator Tanggul pengaduannya. Untuk kelanjutan
selanjutnya? pembangunan Huntap Mandiri di
Paket 2A saat ini masih dalam
proses pelelangan.
10 Kota Palu 16/2/2022 Hingga saat ini saya masih Informasi Fasilitas Pemda/Pemkot Pemda Sulteng Jalan Terima kasih Bapak/Ibu atas
menempati area kontrakan. WTB Huntap Durian pengaduannya. Proses
Sampai kapan saya harus Lorong 1 pembangunan Huntap masih
mengontrak rumah? Kapan berproses sesuai tahapan.
kepastian huntap akan
dibangun?
11 Kota Palu 16/2/2022 Assalamualaikum. Bagaimana Informasi Fasilitas Pemda/Pemkot PUPR Palu 16/2/2022 Terima Kasih Bapak/Ibu atas
mekanisme terkait pembagian WTB Huntap pengaduannya. Saat ini proses
huntap yang akan dibangun? pembangunan masih berjalan
Apakah sudah mendapat titik sesuai tahapan.
terang?
15 Kota Palu 17/2/2022 Pak, mohon maaf saya belum Informasi Fasilitas Pemda/Pemkot PUPR Talise 17/2/2022 Terima Kasih Bapak/Ibu atas
bisa melengkapi berkas huntap, WTB Huntap pengaduannya. Kebijakan terkait
karena memang lokasi rumah status tanah atau lahan asal WTB
yang terdampak itu milik om merupakan kewenangan Pemda
saya. Kami sempat Kota Palu. Bapak/Ibu dapat
melaksanakan musyawarah berkoordinasi langsung bersama
keluarga tentang pembuatan BPBD Kota Palu terkait hal tersebut.
hibah rumah tersebut atas Kami selaku Tim Pendamping
nama saya. Namun pihak Huntap bertugas memastikan
keluarga belum memberi izin bahwa WTB yang ditetapkan lewat
dan keputusan untuk SK Pemda Kota Palu telah
pembuatan hibah dikarenakan memenuhi kriteria untuk
adanya ketakutan bila setelah mendapatkan Huntap berdasarkan
memperoleh huntap bangunan SK Gubernur No. 360/034/BPBD-
dan lahan asal akan diambil alih G.ST/2019.
oleh pemerintah daerah,
sehingga kesepakatan hasil
musyawarah keluarga belum
ada kejelasan hingga saat ini.
Keluarga bersedia memberikan
hibah jika ada keterangan
berupa pernyataan hitam diatas
putih dari pemerintah bahwa
23 Kota Palu 21/2/2022 Bagaimana status lahan untuk Informasi Fasilitas Pemda/Pemkot PUPR Posko TIM 21/2/2022 Untuk sekarang pihak Pemda
Tondo-2 terbaru hingga saat WTB Huntap 18 (BTN Sulteng sedang berupaya untuk
Ini? Alyuna 1 menyelesaikan persoalan lahan
Blok A. No yang terjadi di wilayah Tondo-2 dan
5) diusahakan oleh Pak Walikota untuk
menuntaskan permasalahan lahan
tersebut.
4 Kota Palu 16/2/2022 Ingin melakukan pengelolaan Informasti Pengelola OSP CSRRP TA Lingkungan Huntap 16/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
sampah organik di huntap, WTB an OSP CSRRP Balaroa pengaduannya. Akan
namun khawatir akan Sampah di Blok M-02 dikoordinasikan ke Tim Tenaga Ahli.
menimbulkan bau yang akan area
mengganggu lingkungan huntap
huntap. Apakah ada solusi atau
saran khusus agar mengurangi
bau dari sampah organik yang
akan dikelola?
5 Kota Palu 16/2/2022 Adanya isu akan dilakukan Informasi Fasilitas Pemkot dan OSP Pemkot Palu dan Huntap 16/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
penarikan motor roda 3 (kaisar) WTB Huntap CSRRP Fasilitator Balaroa pengaduannya. Akan
karena adanya kebijakan terkait Blok G-13 dikoordinasikan ke Pihak
menuju Kota Palu Adipura. Kelurahan.
Padahal motor tersebut telah
diberikan untuk Huntap Balaroa
sebagai fasilitas yang berguna
bagi warga huntap sebagai alat
angkut barang. Apalagi ke
depannya akan berjalan O&P
persampahan di huntap,
sehingga motor tersebut akan
sangat berguna untuk
6 Kota Palu 17/2/2022 Berhubung sudah ada Blok Informasi Fasilitas OSP CSRRP Tim Fasilitator Huntara 17/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
Huntara Petobo yang sudah WTB Huntap Petobo pengaduannya. Terkait Huntara
dibongkar oleh pemilik lahan yang sudah dibongkar akan
dan semoga tidak terjadi di blok dikoordinasikan dengan pihak
lainnya yang masih dihuni. Kelurahan dan Pemerintah Kota
Palu.
7 Kota Palu 17/2/2022 Terdapat beberapa Informasi Fasilitas Pemda/Pemkot Pemerintah Jalan 17/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
permasalahan seputar WTB WTB Huntap dan WTB Daerah Kota Palu, Nambo pengaduaanya. Aduan Bapak/Ibu
yang terjadi di area huntap, Satker Perumahan, akan ditindaklanjuti untuk
seperti WTB terkait kesulitan dan Masyarakat penanganannya.
dalam mendapatkan air bersih Umum
dikarenakan keran air yang
terkadang ditutup secara tiba-
tiba oleh warga setempat yang
berada berdekatan dengan
sumber air ketika sedang
mengisi tendon. Selain itu,
beberapa WTB yang tidak
memiliki keran pada pipa,
sehingga air terus masuk ke
8 Kota Palu 18/2/2022 Admin saya ingin mengadu Informasi Fasilitas Pemda/Pemkot PUPR Jalan 18/2/2022 Terima kasih Bapak/Ibu atas
mengenai Huntap Mandiri atas WTB Huntap Nambo pengaduannya. Aduan kami
nama Pak Ahli tempat teruskan kepada pihak Satker
tandonnya tak bisa buka semua Penyediaan Perumahan Provinsi
las nya. Mohon agar bisa Sulawesi Tengah.
diperbaiki.
Terimakasih.
Secara khusus Sistem informasi Manajemen (SIM) CSRRP dikembangkan dengan tujuan
sebagai “Pusat informasi resmi kegiatan pengawasan dan penilaian (monitoring & evaluasi)
dalam pengendalian pelaksanaaan proyek”, sedangkan secara umum akan dimanfaatkan
sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi bagi seluruh pemangku kepentingan
proyek CSRRP termasuk masyarakat umum, yang antara lain akan dimanfaatkan sebagai
sarana pembelajaran dan sarana komunikasi & koordinasi.
Sistem informasi terkait pelaksanaan kegiatan proyek CSRRP dikelola dalam website SITABA
sebagai penyempurnaan dari sistem yang telah dikembangkan sebelumnya dalam proyek
NMC-CERC. Berdasarkan analisis terhadap website SITABA-Padagimo eksisting yang telah
dikembangkan pada masa pelaksanaan proyek NMC-CERC, dapat disimpulkan bahwa website
tersebut masih membutuhkan beberapa peningkatan untuk menjadikannya lebih user friendly
dan informatif serta sesuai dengan kaidah proyek rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Pengembangan SIM hingga Bulan Februari 2022 yakni pengembangan Menu informasi umum
kegiatan, Menu Baseline, Menu Informasi WTB, Menu Perencanaan, Menu Pelaksanaan, dan
Database. Dengan adanya tenaga pemrograman yang telah bergabung sejak minggu kedua
Bulan Oktober, pengembangan menu dari prototype sudah mulai dilakukan. Keberadaan tim
pengembang sebelumnya (MIS NMC-CERC) juga turut membantu dalam pemahaman proses
bisnis pada MIS sebelumnya dalam program NSUP-CERC dan menjadi satu tim gabungan
dalam Tim SIM SITABA. Sehingga secara umum kategori pengembangan dapat juga
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Peningkatan. Untuk tetap memelihara sistem dan data yang telah dikelola dalam proyek
NMC-CERC, maka pengembangan tidak bersifat frontal, tapi melalui peningkatan-
peningkatan bertahap pada penyajian informasi dan user interface yang telah tersedia
dalam SITABA.
2. Pengembangan Prototype. Setiap rancangan peningkatan yang diimplementasikan
dalam peningkatan SITABA selanjutnya akan menjadi blueprint pengembangan prototype
SITABA-RR Padagimo.
3. Pengembangan SIM SITABA-RR. Saat ini baru dimulai pengembangan informasi umum
melalui menu “Tentang” pada aplikasi SIM SITABA-RR, selanjutnya pengembangan menu
“Baseline”.
Gambar 20. Menu Kelola Data : Finalisasi Data WTB, SK Calon Penghuni, SK Hunian
Sumber: Tim MIS PMC, 2022
Gambar 22. Menu Kelola Data : Detail Tabel Kerusakan Infrastruktur, Tambah Data Kerusakan
Infrastruktur, dan Data Kerusakan Infrastruktur SK WTB
Sumber: Tim MIS PMC, 2022
Kode Id di dalam data vektor harus unik dan sama dengan Kode Id di master tabel didalam
basis data. Metode ini akan memudahkan update data atribut lainnya yang menempel didalam
peta. Konsep ini menghindari update dengan menggunakan koordinat langsung, dikarenakan
penggunaan koordinat menggunakan GPS handheld akan menghasilkan penyimpangan
kurang lebih 9 m.
Berdasarkan indikator kinerja utama dan cakupan kegiatan CSRRP, selanjutnya dikembangkan
menjadi indikator kinerja per komponen kegiatan atau Key Performance Indicator (KPI).
Indikator ini dilaporkan pada sistem pelaporan dari lapangan (SIM) dan diverifikasi dan validasi
Hingga akhir Februari 2022, seleksi Konsultan TMC-2 mengalami lelang ulang, dimana saat ini
dalam proses pembukaan dan pemasukan penawaran. Capaian dokumen perencanaan saat
ini dari total 31 kegiatan fisik CSRRP, telah disusun dokumen perencanaan sebanyak total 17
paket kegiatan oleh TMC CERC, TMC-6, TMC-1, Tim Teknis PPK BPPW Sulawesi Tengah,
sedangkan perencanaan pada paket lainnya masih dalam progres karena TMC-1 baru
termobilisasi dan TMC-2 masih dalam proses lelang konsultan.
Uji petik dilaksanakan secara rutin dalam jangka waktu triwulan dan dapat disesuaikan dengan
siklus kegiatan di masyarakat. Proses perencanaan kegiatan uji petik dilakukan secara
terperinci dengan pemilihan metode yang tepat hingga mampu menghasilkan informasi yang
akurat, objektif (sesuai dengan kondisi yang ada), dan dapat dipercaya. Hal tersebut
mempertimbangkan hasil uji petik yang akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan
rekomendasi ataupun rencana tindak lanjut kegiatan CSRRP.
Implementasi uji petik difokuskan pada pengecekan terhadap
Hasil pelaksanaan uji petik menjadi dasar dalam melaksanakan respon dan perbaikan secara
cepat terhadap pelaksanaan kegiatan sesuai siklus, menyusun rekomendasi perbaikan
perencanaan kegiatan dan mengarahkan kegiatan untuk kembali kepada tujuan dan target
setiap siklus kegiatan dan periode kegiatan selanjutnya, serta dapat dimanfaatkan untuk
mengelola faktor risiko yang belum terakomodasi dalam perencanaan dan pengelolaan
kegiatan CSRRP. Pada Bulan Februari 2022, belum dilaksanakan kegiatan Spot Check, namun
tim PMC telah melaksanakan beberapa kali survei dan kunjungan lapangan bersama TMC dan
stakeholder lainnya.
Untuk lingkup koordinasi dan manajemen kegiatan CSRRP, berikut rincian kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh PMC pada Bulan Februari 2022.
PMC CSRRP memiliki tugas dalam menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengembangan
kapasitas untuk setiap bidang dan instansi terkait CSRRP, seperti pengembangan kapasitas
kelembagaan, pengembangan kapasitas teknis, pengembangan kapasitas pengetahuan GBV,
Sosial, Lingkungan, dan lain sebagainya. Pada Bulan Februari 2022, PMC CSRRP telah
melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas Kontraktor paket CERC dan CSRRP melalui
sosialisasi KBG/KTA.
PMC mendukung PMU dan PIU dalam sosialisasi KBG/KTA bagi kontraktor dan pekerja
lapangan. Persiapan pelaksanaan sosialisasi KBG/KTA bagi kontraktor dan pekerja lapangan
dimulai sejak minggu ke-4 bulan Oktober 2021. Persiapan kegiatan dilakukan melalui diskusi
atau koordinasi internal PMC antara Tim Leader, Tim Monev serta Tim Safeguard Sosial.
Upaya mitigasi risiko KBG-KTA sebaiknya dilakukan kepada seluruh stakeholder dalam
pelaksanaan CSRRP. Hal ini dapat dijalankan dengan cara semua pekerja menandatangani
kode etik yang berkaitan dengan KBG-KTA termasuk dalam kaitannya dengan perlindungan
anak. Pemahaman ini sangat penting untuk penghormatan pada hak asasi manusia dan
perlindungan martabat kemanusiaan dan kelompok rentan. Konsepnya dapat dilakukan melalui
sosialisasi maupun dengan cara lainnya, misalnya dengan melakukan induksi dalam breafing
pekerja, atau dengan kata lain mengintegrasikan dalam kegiatan safety breafing pekerja atau
pekerjaan konstruksi.
Selain itu, melakukan monitoring secara berkala di lapangan juga telah dilakukan untuk
memaksimalkan proses mitigasinya. Monitoring untuk melihat apakah kode etik telah
ditandatangani serta pekerja memahami proses pengaduan dan rujukan jika mengalami atau
melihat hal-hal yang berkaitan dengan potensi kekerasan berbasis gender dan kekerasan
terhadap anak.
3.1.2 Memfasilitasi dan berpartisipasi dalam misi World Bank dan melaksanakan
evaluasi kualitas implementasi proyek
Pada Bulan Januari 2022, PMC beserta konsultan OSP dan TMC-CERC mendukung PMU turut
membantu pelaksanaan kunjungan lapangan dari Bank Dunia. Kunjungan lapangan dalam
rangka Mission World Bank dilaksanakan pada Tanggal 24-28 Januari 2022. Kunjungan Bank
Dunia dilakukan khususnya terhadap kegiatan CERC yang akan berakhir pada Bulan Maret
2022 mendatang, dimana Mission ini selain sebagai monitoring hasil pelaksanaan CERC juga
memberikan technical assistance kepada pihak terkait yang memiliki kepentingan dan
kewenangan dalam penyelesaian kegiatan akhir CERC.
3.1.3 Reviu dokumen perencanaan (desain dasar dan detail gambar teknik)
Dokumen perencanaan (DED, KAK, RKS, dan RAB) yang diterima oleh PMC hingga Bulan
Februari 2022 dari PPK Perencanaan berupa softfile maupun dokumen cetak antara lain:
Dokumen perencanaan tersebut di atas yang telah diterima oleh PMC belum sepenuhnya
lengkap, sehingga reviu dilakukan secara parsial. Selain itu PMC juga sedang berkoordinasi
dengan TMC CERC, TMC-1, dan PPK PKP untuk mempercepat dokumen perencanaan
Infrastruktur Huntap Pombewe fase 2 (Pembangunan Outlet & Normalisasi Sungai Pombewe,
Penanganan Tebing dan Jalan Inspeksi), Konstruksi Infrastruktur Balaroa Fase 2, dan
Konstruksi Infrastruktur Huntap Tondo 2 dan Talise secara keseluruhan untuk direviu oleh PMC-
CSRRP agar segera bisa dilelang. Detail kelengkapan dokumen perencanaan dan pelaksanaan
reviu dokumen perencanaan oleh PMC pada Bulan Februari 2022 dapat dilihat pada Tabel 26
berikut.
Reviu yang dilaksanakan oleh PMC memuat reviu teknis desain perencanaan, kelengkapan
serta kesesuaian antar dokumen dan standar teknis, yang disusun bersama oleh Tim
Infrastruktur, Housing dan Building PMC. Reviu juga dilakukan terkait aspek sosial dan
lingkungan, dalam hal ini termasuk kesesuaian perencanaan dengan desain universal dan
sensitif gender, aspek keselamatan dan kesehatan kerja, mitigasi dampak lingkungan, serta
memasukkan elemen mitigasi GBV dalam dokumen BoQ. Selain itu, PMC juga melakukan reviu
aspek mitigasi banjir terhadap desain perencanaan.
Tabel 27. Reviu Mitigasi Banjir terhadap Desain Perencanaan oleh PMC
Dokumen
No Paket Kegiatan Reviu Banjir
Perencanaan
1 Construction of Hasil revisi, DED, Di dalam DED tidak direncanakan mitigasi banjir di huntap
Settlement berupa dokumen Talise dan Tondo 2.
Infrastructure Tondo softfile Sangat perlu direncanakan mitigasi banjir di huntap dalam
2 & Talise Area, Kec. satu kesatuan perencanaan huntap.
Mantikulore, Kota Masukan untuk mitigasi banjirnya di lokasi Talise yaitu dari
Palu analisa topografi lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) berada
di atas saluran sungai alam di dalam huntap Talise, saluran
alam ini perlu di normalisasikan agar jika ada hujan aliran
sungai alam ini lancar dan tidak terjadi kelongsoran di
tepian tebing sungai alam yang bisa berdampak pada
lokasi RTH akan terjadi longsor.
Mitigasi banjir di lokasi Tondo 2 yaitu kawasan Tondo 2 di
lewati oleh 2 aliran alam dari atas kawasan Tondo 2, yang
satu alur sungai alam mengarah dan melewati sungai
existing di tengah huntap Tondo 2, dan yang satu lagi
mengarah langsung ke huntap Tondo 2, alur alam ini yang
perlu ada penangan yaitu membuat kolam ritensi di atas
huntap Tondo 2 yang bisa menampung alur alam sungai di
atasnya dan mengalirkannya ke saluran drainase yang ada
di huntap menuju ke sungai existing di dalam huntap Tondo
2. Jika hal ini dilakukan maka kawasan Tondo 2 dan
sekitarnya terhindar dari bahaya banjir.
2 Huntap Satelit DED, berupa Di dalam DED tidak direncanakan mitigasi banjir di huntap
Bangga 1 dokumen softfile satelit Bangga 1. Sangat perlu direncanakan mitigasi banjir
di huntap dalam satu kesatuan perencanaan huntap.
Masukan untuk mitigasi banjirnya di lokasi huntap satelit
Bangga 1 yaitu Saluran drainase di dalam kawasan harus
terkoneksi dan terintegrasi dengan saluran di luar huntap
yang mengarah ke alur sungai alam atau sungai terdekat.
3 Huntap Satelit DED, berupa Tidak ada konsep mitigasi banjir di dalam DED,
Bangga 2 dokumen softfile perencanaan drainase hanya direncanakan di dalam
kawasan huntap, tidak ada outlet saluran drainase.
Paket-paket yang telah memasuki tahap konstruksi, (1) Paket Rehabilitasi Gedung Kantor Kejati
mulai kontrak dan konstruksi sejak 16 November 2020, (2) Paket Rehabilitasi RS. Torabelo
dimulai sejak 14 Oktober 2021, (3) Paket SPAM IKK Bora terkontrak sejak tanggal 15 November
2021 lalu, (4) Paket Infrastruktu Permukiman Huntap Tondo 1 Tahap II terkontrak pada tanggal
9 Desember 2021, (5) Paket Rehabilitasi Puskesmas Tipo terkontrak pada tanggal 16
Desember 2021, serta (6) Paket SPAM Pombewe terkontrak pada tanggal 20 Desember 2021.
Sedangkan beberapa paket kegiatan saat ini dalam proses pengadaan antara lain yaitu
Konstruksi Huntap 2A dan Rehabilitasi-Rekonstruksi Universitas Tadulako Tahap 2. Monitoring
kegiatan fisik yang dilakukan oleh PMC berupa kunjungan lapangan dan memberikan
rekomendasi terkait pelaksanaan fisik yang berjalan, rencana kerja, progres, dll.
Sampai dengan 27 Februari 2022, pekerjaan Rehabilitasi Gedung Kejati mencapai progres fisik
99,97%, sedangkan progres rencana sebesar 97,33% sehingga deviasi positif sebesar 2,64%,
dimana telah menyelesaikan tahap struktur untuk seluruh segmen, pemasangan atap untuk
segmen kiri dan segmen kanan, entrance, pekerjaan arsitektural dan MEEP juga telah selesai,
sedangkan pekerjaan lapangan dan landscape terbuka hijau dalam proses penyelesaian.
Berkaitan dengan monitoring mitigasi banjir terhadap pelaksanaan konstruksi Gedung Kejati,
pembuatan drainase di sekitar gedung belum dilaksanakan karena pada saat ini belum pada
tahapan pekerjaan saluran drainase. Berdasarkan hasil informasi dan data hasil topografi yang
didapat PMC, lokasi konstruksi Gedung Kejati dan sekitarnya selama ini tidak ada atau belum
pernah terjadi banjir karena letak dan posisi Gedung Kejati berada di tengah kota dengan sistem
drainase yang baik, di depan dan belakang Gedung Kejati terdapat saluran drainase existing
sehingga air hujan di luar atau air hujan dari jalan sekitar Gedung Kejati bisa ditampung di
saluran drainase existing tersebut.
Kegiatan Rehabilitasi RSUD Torabelo yang terdiri dari rehabilitasi Ruang IGD dan rekonstruksi
Ruang Laundry. Capaian pelaksanaan konstruksi fisik pada Minggu ke-18 (Periode 11-17
Februari 2022) mencapai 76,89% dengan deviasi positif sebesar 10,54% dari target progres
rencana sebesar 66,34%. Selama 18 minggu berjalan, pekerjaan fisik yang telah dilakukan
pada Ruang IGD yaitu perapihan dan pembersihan lokasi kegiatan setelah selesai pekerjaan.
Sedangkan pada Ruang Laundry yang sudah dikerjakan adalah pekerjaan plafon, pasangan
keramik dinding kamar mandi dan lantai ruangan, pekerjaan saluran luar gedung serta
pekerjaan MEP.
Kegiatan Rekonstruksi SPAM IKK Bora direncanakan akan melayani kebutuhan air bersih untuk
Huntap Pombewe dan Sekitarnya. Kegiatan yang telah atau dalam pelaksanaan yaitu
pengukuran awal dan penyediaan alat pelindung diri, hingga tahap konstruksi, pekerjaan
pembuatan kantor Direksi Keet, mobilisasi material pipa, Pekerjaan Survey Jalur Pipa, Pekerjan
Reservoir, Pondasi untuk Perlintasan Pipa, Pelaksanaan Boring Pipa Diameter 6”, Proses
Pengecoran Penutup Reservoir 30 m3. Dengan progres konstruksi per 28 Februari 2022
mencapai 65,435% dari rencana 39,171% (deviasi positif 26,264%).
Kegiatan Pembangunan IPA 1x20 L/s dan Jaringan Pipa SPAM untuk Huntap Pombewe
direncanakan untuk menunjang sistem pelayanan kebutuhan air bersih untuk Huntap Pombewe
dan. Paket ini telah melakukan PCM pada tanggal 29 November 2021, dan hingga kini sudah
tahap konstruksi. kegiatan yang telah atau dalam pelaksanaan yaitu Pekerjaan Pembuatan
Kantor Direksi Keet, Penyelidikan Tanah, Mobilisasi Material Pipa, pekerjaan IPA struktur baja
dan pembangunan reservoir 100 m3 (glass steel tank) dengan progres konstruksi per 28
Februari 2022 mencapai 20,3071% dari rencana 21,334% (deviasi minus 1,0276%).
Berkaitan dengan pengelolaan limbah konstruksi (Debris Waste Management atau DWM),
Dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi RS Torabelo, Pemerintah Kabupaten Sigi bekerja
sama dengan pihak ketiga karena alasan bagian dari kepemilikan aset. Sedangkan pada
Pembangunan Universitas Tadulako Tahap I bekerja sama dengan pihak ketiga karena alasan
pemanfaatan kembali puing-puing bongkaran untuk meninggikan level (leveling) muka tanah.
Keseluruhan pelaporan dari PMC terdiri atas laporan khusus, laporan safeguards, laporan rutin
yang memiliki jadwal dan disesuaikan dengan KAK serta laporan penyelesaian proyek.
Keluaran dari PMC mencakup:
D1. Laporan PMC terdiri atas inception report dan final report
D2. Laporan sistem operasi termasuk dalam dokumen spesifikasi fungsi MIS dan desain
website
D3. Panduan dan Petunjuk Teknis Proyek
D4. Laporan safeguards
D5. Laporan khusus seperti laporan kunjungan lapangan, laporan misi, laporan training dan
pengembangan kapasitas (termasuk dalam grup pertemuan ahli)
D6. Reviu desain dan DED
D7. Laporan konstruksi dan laporan supervisi serta laporan konsolidasi dari kegiatan
lapangan
D8. Evaluasi Kinerja dari fasilitasi komunitas dan TMC
D9. Laporan mekanisme komunikasi dan pengaduan
D10. Laporan kemajuan proyek (Laporan progres)
D11. Laporan penyelesaian proyek
Laporan tematik (D3 sampai D9) akan dimasukkan dalam Laporan Bulanan, Laporan Kuartal,
dan Laporan Tahunan. Selain itu, reviu desain dan laporan konstruksi serta laporan safeguards
akan dilaporkan secara terpisah tergantung pada lingkup masing-masing.
Pada Bulan Februari 2022, PMC melalui Team Leader dan Tenaga Ahli Monev sedang
menyiapkan finalisasi dokumen Format Pengendaian Perencanaan dan Pelaksanaan Paket
Konstruksi, Penyusunan Laporan PMC Bulan Januari 2022, dan Penyusunan Laporan Tahunan
CSRRP 2021.
3.1.6 Mengawasi pelaksanaan instrumen safeguard yang tepat (ESCP dan ESMF)
Pengawasan pelaksanaan ESCP dan ESMF yang sudah dilaksanakan yaitu pada proyek
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gedung Kejati. PMC melakukan pengawasan ESCP dan ESMF
melalui laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial pada saat pelaksanaan
konstruksi.
Laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial dituangkan dalam laporan
pemantauan semesteran RKL-RPL, pemantauan LARAP, GBV, VAC serta pelaporan dampak
sosial lainya yang terjadi. Pemantauan pengelolaan dan pemantauan lingkungan oleh PMC
sedang disusun ke dalam laporan pemantauan semesteran RKL-RPL, yaitu pemantauan
terhadap pelaksanaan DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup). Pemantauan K3 terhadap
para pekerja dilakukan secara rutin yaitu Laporan HSE (Health Safety Environment) dan
lingkungan.
Pemantauan terhadap menajemen sosial untuk Paket Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gedung
Kejati serta Rehabilitasi dan Rekonstruksi RSUD Torabelo dilakukan terhadap isu-isu sosial
yang berkaitan. Pelaksanaan pekerjaan fisik saat ini tidak memerlukan proses pengadaan
lahan, karena memakai lahan awal (In-Situ), dan hanya diperlukan Due Diligence. Kegiatan
pemantauan sosial lainnya yaitu terkait GBV/VAC, dipastikan tak ada kegiatan pelaksanaan
kontruksi pembangunan yang melanggar hak-hak perempuan dan anak dibawah umur
khususnya para pekerjanya, baik pekerja yang bekerja dilapangan maupun pekerja yang
bekerja di kantor kontraktor. Stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan manajemen sosial
antara lain pihak ATR/BPN terkait dengan kepastian pengadaan lahan sesuai dengan prosedur
yang benar, kemudian DP3A berperan dalam pengelolaan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan terhadap anak, dan Dinas Tenaga Kerja berkaitan dengan urusan hak-hak para
tenaga kerja.
Dalam setiap kegiatan tahapan yang dilaksanakan oleh fasilitator, keterlibatan atau partisipasi
masyarakat secara aktif sangat diharapkan. Dengan partisipasi, diharapkan masyarakat dapat
mengambil peran dalam setiap kegiatan yang membutuhkan keputusan masyarakat, mulai dari
tahap persiapan hingga kegiatan paska konstruksi.
Realisasi Workplan OSP CSRRP - Relokasi Permukiman Berbasis Komunitas Provinsi Sulawesi
Tengah periode (28 Februari 2022) dapat dilihat pada tabel 28 berikut.
Target
No Kegiatan Status Keterangan
Waktu
Salah satu klausul dalam Term of Reference (TOR) Tenaga Ahli Kelembagaan memuat tugas
mengawasi kegiatan Fasilitator yang lingkup pekerjaannya ada di dalam OSP. Hingga saat ini
pengawasan kegiatan terbatas pada pemantauan lewat laporan bulanan yang disampaikan
kepada PMC. Idealnya proses monitoring pada kegiatan rembug di tingkat masyarakat, PMC
dilibatkan sehingga dapat teridentifikasi mekanisme proses pelaksanaan, peserta yang hadir,
keputusan yang diambil, serta rencana tidak lanjut dari setiap pengambilan keputusan di tingkat
masyarakat. PMC mengharapkan informasi kegiatan pertemuan-pertemuan di tingkat
masyarakat yang dilakukan oleh OSP dapat disampaikan ke PMC agar PMC juga dapat
memberikan masukan.
Pada Bulan Februari 2022 kegiatan Tim OSP CSRRP mengalami kemajuan diantaranya:
• Koordinasi dengan Walikota Palu dan PT SPM dan PT SW terkait penyelesaian sengketa
lahan huntap Tondo 2
Terdapat kegiatan yang sudah dilakukan dan lebih maju dari apaya di rencanakan dlm time line,
mengingat kebutuhan lapang sudah membutuhkan yaitu terkait Pembentukantukan RT/RW,
Bimtek Pengembangan rumah bagi Fasilitator, Pelatihan Tukang, Pembentukan Tim O dan P,
serta berbagai kegiatan Bimbingan Teknik bagi O & P dengan materi seperti Pengelolaan
Pengelolaan PSU, Persampahan, pengelolaan air limbah dan pengelolaan air bersih di huntap
yang sudah di lakukan penghunian spt Huntap Duyu dan Pombewe, Balaroa dan Ganti
Pelibatan dan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait secara langsung dan tidak
langsung dengan Program CSRRP dilakukan secara koordinatif dan sesuai dengan kebutuhan
untuk pencapaian target Program sebagaimana yang tertuang dalam AWP.
Pada Laporan Bulan Februari 2022, detail rapat koordinasi dan komunikasi PMC dengan
pemangku kepentingan terkait dapat dilihat pada Tabel 29.
6 Koordinasi terkait pengambilanvideo dan foto untuk fasilitas Universitas Tadulako, 3 Februari PMC CRRP, Subteam CERC dan Petugas/Staff
disabilitas SMP Negeri Talise Kantor Untad
7 Koordinasi dengan Lurah Poboya terkait Lahan Warga pada Kantor desa Poboya 4 Februari PDAM Kota Palu, Dinas SDA, TMC1, PMC dan
paket Pembangunan IPA 2x30 Lpd & JDU untuk Huntap dan lokasi IPA Poboya Lurah Poboya
Tondo1,2 dan Talise & Paket Opt SPAM Poboya
8 Rapat Pembahasan Progres Penyusunan Dokumen LAP Zoom Meeting PMU CK, PMU Perumahan, Kabalai BP2P, Kabalai
4 Februari BPPW, Kasatker, PPK Huntap, PPK PKP, PPK PS
II, KI, OSP, PMC
9 Koordinasi reviu desain Infra Balaroa 7 Februari
Kantor TMC CERC Tim Infra PMC, TMC CERC dan PPK PKP
3.3.1 Dukungan dalam penyusunan rencana pengadaan dan dokumen terkait lainnya
Sesuai dengan NOL WB terhadap PPSD, maka setiap proses pemilihan yang dilaksanakan
harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan WB berdasarkan reviu teknis yang
dilaksanakan oleh Tim Teknis WB. Reviu teknis yang dilakukan mengacu pada informasi
dokumen perencanaan teknis dan dokumen teknis lainnya yang dibagikan kepada Tim Teknis
WB. PMC akan menyiapkan reviu ringkas dari setiap paket kegiatan untuk mempermudah dan
mempercepat proses reviu yang dilakukan oleh Tim Teknis WB.
Berdasarkan informasi di dalam dokumen perencanaan teknis tersebut, PMC telah menyusun
draft Dokumen Pemilihan untuk kegiatan Pembangunan Infrastruktur Balaroa Fase II. Dokumen
ini telah disusun bersaama PPK dan akan difinalisasi oleh Tim Pokja Pemilihan setelah expose
dengan PPK dan Tim Pelaksana Pemilihan BP2JK dan siap ditayangkan di LPSE. Rencana
tayang di tabel 16.
Berdasarkan AWP pada tanggal 4 Februari 2022, maka telah dilakukan revisi terkait informasi
rencana pelaksanaan paket kegiatan di dalam PPSD. Di dalam revisi PPSD juga dimasukkan
PMC memberikan dukungan dalam persiapan desain dengan melakukan reviu terhadap
dokumen perencanaan teknis dalam bentuk summary reviu/note yang akan menjadi pengantar
untuk mendapatkan clearance dari WB sebelum dokumen tersebut diajukan untuk ditenderkan.
Reviu tersebut berisi ringkasan informasi paket berupa lokasi, Harga Perkiraan Sendiri (HPS),
masa pelaksanaan, lingkup dan cakupan, penerima manfaat dan kontribusi paket tersebut
terhadap pencapaian KPI CSRRP. Disamping itu, Reviu tersebut juga meninjau kesiapan aspek
teknis berupa jenis kegiatan (pembangunan baru, rehabilitasi atau retrofitting), justifikasi teknis
dan pemilihan desain, efisiensi biaya dan kesesuaian dengan standar teknis, aturan dan
peraturann yang berlaku saat ini, konsistensi antara DED, RAB, RKS, dan ketentuan Safeguard
lingkungan; kepatuhan pada prinsip aksesibilitas universal dan peraturan bangunan hijau serta
mekanisme QA/QC yang akan dilaksanakan.
Pada Bulan Februari 2022, Tim PMC telah membantu reviu teknis dan mengawal pelaksanaan
revisi perencanaan pada paket-paket kegiatan sebagai berikut:
Koodinasi pelaksanaan tender dilakukan dengan BP2JK Provinsi Sulawesi Tengah dan Pokja
Pemilihan yang ditunjuk oleh Kepala BP2JK Sulteng. Sesuai dengan SK Direktur Pengadaan
Jasa Konstruksi No 07/KPTA/Kj/2021 Tgl 26 Januari 2021 Tenaga Ahli Procurement Specialist
sebagai bagian dari Tim Procurement PMC melakukan pendampingan terhadap Tim Pelaksana
dan Tim Peneliti BP2JK Sulteng dengan melakukan reviu terhadap Dokumen Pemilihan dan
Di samping itu, PMC melaporkan kemajuan persiapan dan pelaksanaan pengadaan paket-
paket yang dikelola melalui CSRRP ke dalam Quick Status yang disusun oleh PMC, dan
dilaporkan secara mingguan dan bulanan berupa laporan kemajuan mingguan CSRRP dan
Laporan Bulanan PMC kepada CPMU dan Bank Dunia.
Paket kegiatan CSRRP yang sudah terkontrak sampai dengan Bulan Februari 2022 adalah 13
paket kegiatan antara lain yaitu
• 3 paket kegiatan dikomponen 1 yaitu (1) Paket Kegiatan Pembagunan Jaringan Perpipaan
SPAM IKK Bora untuk Kawasan Huntap Pombewe Kab. Sigi, (2) Paket Pekerjaan
Pembagunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Tondo 1 Kota Palu, Fase 2, dan (3) Paket
Pekerjaan Pembangunan IPA Kap 20 l/det dan Jaringan Perpipaan SPAM untuk Huntap
Pombewe Kab. Sigi
• 3 Paket kegiatan dikomponen 2 yaitu (1) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung
Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, (2) Rehabiltasi Rumah Sakit Torabelo
Kabupaten Sigi dan (3) Rehabilitasi Puskesmas Tipo Kota Palu
• 7 paket kegiatan untuk komponen 3 yaitu paket kegiatan (1) PMC CSRRP, (2) Non
Consultan Service For OSP CSRRP, (3) 4 Paket Kegiatan Konsultan Individual, dan (4)
TMC 1 CSRRP.
Progres Fisik Paket kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kantor
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah sampai akhir Februari 2022 dengan Cut Off data pada
minggu ke 66 (20-27 Februari 2022) ini berdasarkan timeline yang tertuang dalam
addendum kontrak ke 4 memiliki deviasi positif sebesar 2,631%, dimana realisasinya
mencapai 99,974% % dibandingkan rencananya sebesar 97,333%. Deviasi positif
disebabkan karena beberapa hal antara lain:
Selama bulan Februari 2022 dilaksanakan rapat bersama Direktorat BPB dan PMU
CSRRP, PPK BPB, Direksi Lapangan, PT. Waskita Karya TMC CERC dan KI CSRRP
serta PMC CSRPP untuk mengevaluasi terhadap usulan penambahan komponen
meubelair yang diajukan oleh Kepala Kajati Sulawesi Tengah untuk kegiatan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Dan
Hasil kesepakatan rapat tersebut bahwa usulan tersebut akan dimintakan NOL nya
kepada WB.
Sedangkan untuk progres keuangan pada Tanggal 23 Desember 2021 sudah dilakukan
pembayaran termin 6 sebesar Rp 16,476,923,403,- sehingga progress keuangan untuk
paket kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kantor Kejaksaan
Tinggi Sulawesi Tengah sampai akhir Februari 2022 sebesar Rp. 107,119,310,650.-
setara dengan 81.70% dari nilai kontrak addendum 4
Untuk paket kegiatan PMC CSRRP berkaitan dengan kemajuan kinerja pelaksanaan
kontrak ada beberapa tugas sampai dengan akhir Bulan Februari 2022 sudah
diselesaikan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. PMC CSRRP sudah melakukan beberapa kegiatan reviu teknis antara lain:
• 5 paket yang sudah terkontrak yaitu (1) Paket Rehabilitasi RS Torabelo, (2)
Paket Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Bora untuk Kawasan
Huntap Pombewe Kab. Sigi, (3). Paket Kegiatan Infrastruktur
PemukimanTondo 1 Fase 2, (4). Pembangunan IPA Kap 20 l/det dan jaringan
perpipaan SPAM untuk Huntap Pombewe Kab. Sigi dan (5). Puskesmas Tipo
• 4 Paket yang masih proses lelang dan persiapan lelang adalah (1). Universitas
Tadulako, (2). Huntap Tahap 2A, (3) Paket Kegiatan Infrastruktur Balaroa dan
(4) Paket Kegiatan Infrastruktur Pombewe Fase 2
• 3 Paket kegiatan yang masih proses review teknis oleh PMC dan WB adalah
(1). RS. Anutapura, (2) RS Undata dan (3) SPAM Poboya,
Masih ada keterlambatan penugasan yang dilakukan PMC CSRRP tersebut diatas
disebabkan
1. Belum selesainya perencanaan yang dilakukan oleh TMC CERC dan TMC 6 NSUP
2. Belum Termobilisasinya TMC 2 CSRRP
3. Belum selesainya proses pengadaan lahan oleh pemerintah kota Palu untuk
pembagunan huntap
4. PPSD sudah diterbitkan NOL-nya oleh WB dengan catatan dimana sebelum paket-
paket kegiatan yang dilelang harus direview dulu oleh WB sebelum mendapat
clearence oleh WB
1. Pendampingan proses penghunian Huntap Duyu Kota Palu dan Huntap Pombewe
Kab. Sigi
1. Hardcopy Shop drawing belum tersedia di Direksi sehingga semua perkerjaan yang
berjalan masih mengacu kepada gambar Rencana
2. Ada Beberapa item pekerjaan di Gedung IGD yang pengerjaannya tidak sesuai
dengan spesifikasi tenis dan kualitas yang diharapkan (Misalnya Silikon penutup
pintu masih berlubang, Grendel jendela tidak ada, Ukuran Pintu di toilet belakang
yang tidak sesuai standar dan lain-lain)
Sedangkan untuk progres keuangan, sampai akhir Februari 2021 baru melakukan
pembayaran Uang Muka (15%) dan Termin 1 (50,24%),- sehingga progress keuangan
untuk paket kegiatan Rehabilitasi Rumah Sakit Torabelo Kabupaten Sigi Sulawesi
Tengah sampai akhir Februari 2022 sebesar Rp. Rp 1.737,949,000,- setara dengan
57,50%. Dari nilai kontrak
E. Paket Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Bora untuk Kawasan Huntap
Pombewe Kab. Sigi
Progres Fisik Paket kegiatan Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Bora untuk
Kawasan Huntap Pombewe Kabupaten Sigi sampai akhir akhir Februari 2022 (Cut Off
data pada Minggu ke-15 (Periode 21 -27 Februari 2022)) ini berdasarkan Timeline yang
tertuang dalam kontrak memiliki deviasi positif sebesar 26,264% dimana realisasinya
mencapai 65.435% dibandingkan rencananya sebesar 39,171%.
1. Hasil MC-0 dan Shop drawing belum belum dipublikasikan dilokasi pekerjaan dan
ke Konsultan Pengawas
2. Berita Acara Pembebasan lahan pemindahan jalur pipa
3. Penggunaan APD yang masih belum diterapkan dengan baik
Sedangkan untuk progres keuangan, sampai akhir Februari 2021 baru melakukan
pembayaran Uang Muka (15%) dan Termin 1 (40%) sehingga progress keuangan untuk
paket kegiatan Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Bora untuk Kawasan
Huntap Pombewe Kabupaten Sigi sampai akhir Februari 2022 sebesar Rp. Rp
3,623,814,110,- setara dengan 49% dari nilai kontrak
Sedangkan untuk progres keuangan, pada Tanggal 21 Februari 2022 sudah dilakukan
pembayaran Termin 1 (20%) sebesar Rp 1,148,060,660,- sehingga progress keuangan
untuk Paket Pekerjaan Pembagunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Tondo 1 Kota
Palu, Fase 2 akhir Februari 2022 sebesar Rp. Rp 2,161,055,360,- setara dengan 32%
dari nilai kontrak
Paket Pekerjaan Pembangunan IPA Kap. 20l/det dan Jaringan Perpipaan SPAM untuk
Kawasan Huntap Pombewe Kabupaten Sigi sampai akhir Februari 2022 (Cut Off data
Sedangkan untuk progres keuangan, pada Tanggal 11 Februari 2022 sudah dilakukan
pembayaran Termin 1 (10%) sebesar Rp 1,074,698,605,- sehingga progress keuangan
untuk Paket Pekerjaan Pembangunan IPA Kap. 20l/det dan Jaringan Perpipaan SPAM
untuk Kawasan Huntap Pombewe Kabupaten Sigi akhir Februari 2022 sebesar Rp
2,971,225,555,- setara dengan 23,50% dari nilai kontrak
Progres Fisik Paket Pekerjaan Rehabilitasi Puskesmas Tipo Kota Palu sampai akhir
Februari 2022 (Cut Off data pada Minggu ke-10 (Periode 18 - 24 Februari 2022)) ini
berdasarkan Timeline yang tertuang dalam kontrak memiliki deviasi positif sebesar
13.671% dimana realisasinya mencapai 15.196% dibandingkan rencananya sebesar
1,525%. Walaupun deviasi positif ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan kontrak ini adalah sebagai berikut :
1. Terkait dengan Jacketing Tie Beam di area luar ruang instalasi farmasi yang
direncanakan memakai mutu beton K-400 dengan tebal jacketing hanya 12 cm,
pihak kontraktor sudah berkonsultasi dengan teknisi laboran agak sulit terpenuhi
mutunya jika memakai produksi local.
2. Perbedaan elevasi di ujung atap eksisting menyulitkan dalam memasang rangka
dan penutup listplank ACP
3. Rehabilitasi KM/WC dilantai 1 secara ukuran masih belum mengakomodir
kebutuhan untuk disabilitas
I. TMC 1 CSRRP
Untuk paket kegiatan TMC 1 CSRRP berkaitan dengan kemajuan kinerja pelaksanaan
kontrak ada beberapa tugas sampai dengan akhir bulan Februari 2022 sudah
dilaksanakan diantaranya adalah sebagai berikut:
3.3.6 Membantu seleksi dan mobilisasi kontrak (pekerjaan umum dan konstruksi)
Pada bulan Februari 2022, Paket-Paket kegiatan yang sedang dalam proses pengadaan
sebanyak 3 paket. Paket dalam proses pengadaan tersebut antara lain yaitu
1. Komponen 1 ada 1 paket yang dalam proses lelang yaitu Huntap Tahap 2A
2. Komponen 2 ada 1 paket yang dalam proses lelang yaitu Universitas Tadulako
3. Komponen 3 ada 1 paket yang dalam proses lelang yaitu TMC 2
sedangkan sisa paket kegiatan dikomponen 1 dan 2 yang masih dalam proses review teknis
oleh PMC dan WB. Selama bulan Februari 2022, TA Procurenment membantu Pokja
Pengadaan BP2JK Sulawesi Tengah dalam hal review proses dan hasil evaluasi dari paket
kegiatan yang dilelangkan serta membantu PPK menyiapkan dokumen pengadaan. Selama
bulan Februari 2022 belum ada paket kegiatan di 3 komponen yang melakukan proses
Mobilisasi kontrak
Selama bulan Februari 2022 dukungan teknis manajemen kontrak termasuk perpanjangan
kontrak yang dilakukan adalah antara lain:
Untuk Bulan Februari 2022 ini paket pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan
Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah melakukan Addendum ke 4 dimana
ada penambahan biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Addendum ke 4 ini memuat
penambahan dan pengurangan pekerjaan untuk komponen pekerjaan MEEP.
PMC CSRRP selalu memberikan saran kepada PPK dan Penyedia Jasa untuk
memperhatikan masalah justifikasi teknis terhadap perubahan harga dan kegiatan dalam
addendum kontrak
Pada Tanggal 18 Februari 2022 bertempat di Ruang Rapat Kantara II BPPW Sulawesi
Tengah diadakan pembahasan internal terhadap hasil revisi amandement ke 1 kontrak
TMC 1 CSRRP tersebut untuk menjawab koment pihak WB terhadap usulan amandement
ke 1 tersebut. Rapat Internal ini dihadiri oleh pihak PPK Perencanaan Satker BPPW
Sulawesi Tengah, Pihak TMC 1 CSRRP dan PMC CSRRP ( TA Procurenment dan TA
Pada Tanggal 25 Februari 2022 diadakan rapat pembahasan final terhadap draft jawaban
pihak PPK Perencanaan terhadap koment WB pada amandement kontrak ke 1 TMC 1
CSRRP. Rapat ini dihadiri oleh pihak PMU, PPK Perencanaan, KI CSRRP, TMC 1 CSRRP
dan PMC CSRRP. Hasil kesepakatan tersebut adalah pihak PMU akan melakukan
penyempurnaan terhadap draft jawaban tersebut dan meminta TA Procurenment PMC
CSRRP untuk menguploadnya ke STEP WB secepatnya
PMC melalui FMR Junior mengirimkan SP2D, SPM, dan BAP kepada FMR Spesialis, yang
selanjutnya dokumen tersebut direkonsiliasi dengan data di dalam Rekening Khusus.
Berdasarkan SP2D, SPM, BAP tersebut dan DIPA serta RKA-K/L akan disusun Laporan
Keuangan. Prosedur pengiriman dan pelaporan secara manual tersebut dilakukan saat ini
sampai WEB siap digunakan. Berikut tabel dokumen SPM dan SP2D berdasarkan laporan
keuangan CSRRP per bulan Februari 2022.
Penyelenggara CSRRP menyiapkan dan menyerahkan dua jenis laporan yang terdiri dari: (i)
Laporan untuk Pemerintah Rl yang mengacu kepada SAI, terdiri atas Laporan Akuntansi
Keuangan dan Laporan Akuntansi Barang. Laporan ini menjadi tanggung jawab Bagian
Keuangan Satker dan disampaikan kepada instansi pemerintahan berwenang; (ii) Laporan
untuk Bank Dunia.
Pendampingan penyiapan laporan progres akan dilakukan secara berkala mingguan, bulanan,
kuartal dan tahunan. Laporan Pelaksanaan kegiatan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi
oleh pengelola kegiatan dalam hal ini CPMU untuk melaporkan kegiatan PHLN setiap tiga bulan
sekali. Laporan pemantauan PHLN merupakan laporan progres pemanfaatan PHLN yang
disusun oleh pengelola program atau CPMU untuk disampaikan kepada Direktorat Sistem dan
Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman (SSPIP) Ditjen Cipta Karya dengan
periode waktu setiap satu bulan. Pada saat ini, pencairan keuangan CSRRP dilaksanakan mulai
Bulan Desember 2020 hingga Februari 2022. Pencairan dilakukan pada pembangunan SPAM
IKK Bora (komponen 1), Infrastruktur Permukiman Huntap Tondo 1 Fase II (komponen 1),
SPAM Pombewe (komponen 1), Rehabilitasi Gedung Kejati Sulawesi Tengah (komponen 2),
Rehabilitasi RSUD Torabelo (komponen 2), Rehabilitasi Puskesma Tipo (komponen 2), PMC
CSRRP (komponen 3), OSP CSRRP (komponen 3), dan 4 Paket Konsultan Individu (komponen
3). Kemajuan realisasi keuangan CSRRP dalam USD sampai pada bulan Februari 2022 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Realisasi pada bulan Februari 2022 masih seperti bulan sebelumnya dikarenakan kegiatan
TMC-1 yang belum ada dalam DIPA tahun 2022, kemudian karena progres kegiatan yang lain
belum mencukupi untuk dilakukan pembayaran termin. Adapun informasi realisasi pencairan
sebesar 8,269,610.35 USD merupakan uang muka dan penyerapan termin pertama SPAM IKK
Selanjutnya, realisasi pencairan sebesar 2,392,342.90 USD merupakan uang muka sampai
dengan penyerapan termin ke-7 kegiatan PMC sebesar USD 1,079,951.76, realisasi
penyerapan uang muka sampai dengan termin ke-6 OSP sebesar USD 927,253.49, realisasi
penyerapan Individual Consultant Senior Program Development Specialist sampai dengan
termin ke-5 sebesar USD 28,503.73, realisasi penyerapan Individual Consultant Program
Control and Analysis Specialist for Housing Provision Sector sampai dengan termin ke-5
sebesar USD 15,255.61, penyerapan Individual Consultant Settlement Development Specialist
sampai dengan termin ke-5 sebesar USD 15,209.21, realisasi penyerapan Individual Consultant
Junior Settlement Development Specialist sampai dengan termin ke-5 sebesar USD 13,049.93,
dan penyerapan uang muka TMC-1 sebesar 311,016.65 USD. Nilai Dollar tersebut sesuai
dengan nilai di dalam rekening khusus dengan kurs harian pada saat terjadi pembebanan di
rekening khusus.
3.4.3 Pengawasan pemanfaatan dana proyek untuk pencairan dana yang efisien dan
tepat waktu
IFR merupakan laporan penggunaan pinjaman, dan sekaligus sebagai dokumen yang
digunakan untuk penarikan (withdrawal) pinjaman. Data/dokumen yang digunakan adalah
DIPA, SP2D, SPM dan BAP, Rekening Khusus dan data dari Client Connection. Periode IFR
adalah setiap triwulan dilaporkan ke Bank Dunia melalui Direktorat PKN, Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Periode triwulan IV 2021 yaitu 1 Oktober 2021
sampai dengan 31 Desember 2021, yang dilaporkan paling lambat pada minggu ke 2 bulan
Februari tahun 2022. IFR memberikan informasi kemajuan proyek dari sisi keuangan atas
pengelolaan pinjaman. Dalam menyiapkan IFR, diperlukan kecermatan baik dalam proses
perencanaan penggunaan dana (6 bulan ke depan) dan pertanggungjawaban pencairan dana
(tiga bulanan), sehingga dapat dilakukan evaluasi dan pemantauan secara intensif dan terus
PMC membantu setiap lapis tingkat pemerintah yang terlibat dalam menyiapkan pengajuan
anggaran, menyelaraskan alokasi anggaran dengan komponen proyek dan mempertahankan
akurasi keuangan proyek. Team Leader akan bertanggung jawab untuk kegiatan ini dibantu
oleh spesialis infrastruktur dan spesialis keuangan. Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin di
awal, tengah dan akhir tahun untuk memastikan alokasi anggaran setiap komponen kegiatan
tetap terjaga. PMC mendukung PMU dalam penyiapan alokasi anggaran setiap komponen
untuk pengajuan pembaharuan AWP CSRRP kepada Bank Dunia. Hasil kegiatan berupa
finalisasi anggaran yang dituangkan dalam AWP CSRRP yang akan diserahkan pada awal
Bulan Februari 2022.
3.4.5 Merumuskan IFR sesuai dengan prosedur dari pemerintah dan bank
Dalam rencana kerja yang disusun disebutkan bahwa PMC akan memberikan dukungan dalam
penyiapan Alokasi dana Proyek. CSRRP akan memfasilitasi penyediaan Huntap beserta
infrastruktur permukimannya bagi korban bencana yang kehilangan rumah karena tsunami atau
likuefaksi, atau terdampak pemberlakuan larangan hunian di zona merah. Infrastruktur
permukiman disediakan di lahan relokasi komunal dan kawasan permukiman in-situ yang
infrastrukturnya terdampak bencana dalam bentul: sistem penyeiaan air minum, jaringan
drainase dan listrik, jalan lingkungan, persampahan, pengelolaan air limbah, penyediaan RTH,
fasilitas pemadam kebakaran, serta fasilitas umum dan sosial. Kelengkapan infrastruktur
permukiman dan fasilitas umum ditentukan oleh kebutuhan dan luasan kawasan permukiman
yang dibangun.
Penyediaan hunian tetap oleh Pemerintah merupakan bantuan stimulan. Secara khusus
bantuan stimulan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR meliputi penyediaan hunian tetap
relokasi yang dilengkap infrastruktur permukiman serta prasarana, sarana, dan utilitasnya.
Adapun dalam penyediaan huntap peran Pemerintah Daerah adalah dalam pengadaan lahan.
IFR (Interim Financial Report) periode Oktober - Desember 2021 atau Kuartal Keempat telah
dirangkum oleh Tim FMR PMC, detail dan rincian IFR Kuartal Ke-4 dapat dilihat pada tabel 34
berikut.
Sources Of Fund
(1) Works, Consulting Services, Training and Workshop, non-Consulting
110.567.022.093,40 147.042.052.026,80 166.186.567.076,80 9 1.765.601.466,23 184.514.401.033,51 2 03.658.916.129,51 120,48 79,69 81,6
Services and goods under Parts 1.1, 2 and 3 of the project
1. GOI (Counterpart, Rp. Murni, Outstanding SBUN) 1 2.949.483.225,40 1 6.461.112.671,80 1 6.461.112.671,80 1 7.815.886.800,40 2 5.988.449.951,01 2 5.988.449.951,01 72,68 63,34 63,34
2. The World Bank 9 7.617.538.868,00 130.580.939.355,00 149.725.454.405,00 7 3.949.714.665,83 158.525.951.082,50 1 77.670.466.178,50 132,00 82,37 84,27
3. SBUN
4. Other Donor/lender
5. Community Contribution
(2) Grant under Part 1.2 of the Project - - - - - - 0,00 0,00 0,00
Total Sources of Funds 110.567.022.093,40 147.042.052.026,80 166.186.567.076,80 9 1.765.601.466,23 184.514.401.033,51 2 03.658.916.129,51 120,48 79,69 81,6
- BPPW 1 2.262.025.665,40 1 5.772.775.872,80 1 5.772.775.872,80 1 7.092.259.008,40 2 5.263.942.001,80 2 5.263.942.001,80 71,74 62,43 62,43
- BP2P 6 87.457.560,00 6 88.336.799,00 6 88.336.799,00 7 23.627.792,00 7 24.507.949,21 7 24.507.949,21 95,00 95,00 95,00
2. The World Bank 9 7.617.538.868,00 130.580.939.355,00 149.725.454.405,00 7 3.949.714.665,83 158.525.951.082,50 1 77.670.466.178,50 132,00 82,37 84,27
Component 1:
6.533.335.810,00 6.533.335.810,00 6.533.335.810,00 27.943.358.350,00 27.943.358.350,00 27.943.358.350,00 23,38 23,38 23,38
Resilient Construction of Permanent Housing Units and Settlement Infrastructure
Construction of settlement infrastructure in new locations 6.533.335.810,00 6.533.335.810,00 6.533.335.810,00 8.938.670.500,00 8.938.670.500,00 8.938.670.500,00 73,09 73,09 73,09
Civil works - construction of 4,103 housing units - - - 18.404.687.850,00 18.404.687.850,00 18.404.687.850,00 0 0 0
Debris waste management - - - 600.000.000,00 600.000.000,00 600.000.000,00 0 0 0
Community grants for community self-help construction housing (3,053 units) - - - - - - - - -
Community grants for settlement infrastructure - - - - - - - - -
Component 2:
74.964.110.890,00 92.930.819.450,00 108.998.716.100,00 23.855.495.500,00 92.144.056.000,00 108.211.952.650,00 314,24 100,85 100,73
Resilient Reconstruction and Strengthening of Public Facilities
Education facilities - - - - - - - - -
Health facilities 141.456.450,00 141.456.450,00 141.456.450,00 337.012.000,00 337.012.000,00 337.012.000,00 41,97 41,97 41,97
Public facilities 74.822.654.440,00 92.789.363.000,00 108.857.259.650,00 23.518.483.500,00 91.807.044.000,00 107.874.940.650,00 318,14 101,07 100,91
Component 3:
16.120.092.168,00 31.116.784.095,00 34.193.402.495,00 22.150.860.815,83 38.438.536.732,50 41.515.155.178,50 72,77 80,95 82,36
Project Implementation Support
Project management, planning and engineering design, supervision, evaluation, capacity
16.120.092.168,00 31.116.784.095,00 34.193.402.495,00 22.150.860.815,83 38.438.536.732,50 41.515.155.178,50 72,77 80,95 82,36
development, technical assistance, and contingencies
3. SBUN
4. Other Donor/lender
5. Community Contribution
(2) Grant under Part 1.2 of the Project - - - - - - - - -
Total Uses of Fund 110.567.022.093,40 147.042.052.026,80 166.186.567.076,80 9 1.765.601.466,23 184.514.401.033,51 2 03.658.916.129,51 120,48 79,69 81,6
Progres penyerapan keuangan CSRRP Per Bulan Februari 2022 dapat dilihat pada Tabel
Progres Pencairan Loan IBRD 8979-ID dibawah ini.
4.
Project Management Consultant (PMC-CSRRP)
Nilai Kontrak : 30.766.184.000,00
Amandemen No. 1
Nilai Kontrak : 36.466.934.000,00
Amandemen No. 2
Nilai Kontrak : 44.285.366.000,00 - 15.422.732.373,00 1.125.351.833,33 28.862.633.627,00
Dalam rencana kerja yang disusun disebutkan bahwa PMC akan melaksanakan supervisi
pemanfaatan dana. Diperkirakan penarikan termin berikutnya, yang awal rencana akan
dicairkan pada awal Februari 2022 diprediksi akan mengalami keterlambatan pencairan termin.
Diharapkan kerjasama dari TMC-1 selaku pengawas kegiatan untuk mengidentifikasi kendala
dan masalah yang ada dilapangan dan segera mengatasi masalah terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan untuk paket-paket yang belum melakukan pencairan pada Bulan Februari maupun
yang akan mengalami keterlambatan pada bulan-bulan kedepannya, percepatan perlu
dilakukan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu sesuai kontrak yang telah disepakati.
Kelayakan lingkungan dan sosial yang dilakukan selama persiapan proyek telah ditentukan
bahwa risiko lingkungan pada kegiatan proyek yang diusulkan adalah substansial dan risiko
sosialnya tinggi, sehingga memerlukan penilaian lingkungan dan sosial tambahan serta
langkah-langkah pengelolaan.
1) Mengidentifikasi dan menentukan tipologi proyek yang memenuhi syarat untuk didukung
dalam program CSRRP melalui proses penyaringan.
2) Mengidentifikasi dan menilai potensi dampak ingkungan dan sosial dari kegiatan proyek
dan sub-proyek yang diusulkan.
3) Menetapkan standar, prosedur, dan metodologi yang jelas untuk memandu penyaringan
lingkungan dan sosial serta penilaian dan klasifikasi risiko selanjutnya.
4) Menetapkan standar dan prosedur untuk pengelolaan risiko dan dampak yang
diidentifikasi dari kegiatan proyek dan sub-proyek sesuai dengan hierarki mitigasi.
5) Menentukan peran dan tanggung jawab yang sesuai dari pemangku kepentingan yang
diidentifikasi dan garis besar prosedur pelaporan yang diperlukan untuk pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dan sosial.
PMC telah melakukan penilaian risiko lingkungan dan meninjau penerapan Standar Lingkungan
dan Sosial Bank Dunia (ESS) untuk proyek CSRRP. Untuk mengendalikan Standar Sosial (SS)
maka dapat dilihat mitigasi kegiatan sosial dan lingkungan disetiap kegiatan sehingga
permasalahan-permasalahan dapat dilakukan pengelolaan dampak negatif sedini mungkin.
Secara detail klasifikasi risiko lingkungan dapat dilihat pada Tabel 36. Hingga Akhir Februari
2022, PMC telah melakukan penilaian klasifikasi risiko sosial dan upaya mitigasi risiko sosial
pada setiap kegiatan CSRRP dapat dilihat pada Tabel 37 berikut.
Rendah - Dekat dengan lokasi asli; aksesibilitas ke Sedang/moderat - Kedekatan sedang dengan lokasi asli; substansial - Jauh dari lokasi aslinya; tidak adanya
Aksesibilitas dan kemampuan hidup kegiatan mata pencaharian asli; ketersediaan infrastruktur terbatasnya ketersediaan infrastruktur (misal, jalan akses, infrastruktur pendukung (misal, jalan akses, pasokan air,
(misal, jalan akses, pasokan air, kesehatan dan pendidikan) pasokan air, kesehatan dan pendidikan) kesehatan dan pendidikan)
VI Dit. PS
32 Rehabilitation and Pembangunan sekolah dasar sedang/moderat - -
Reconstruction of dan menengah
Elementary Education
Facilities
33 Rehabilitation and Rehabilitasi dan Rekonstruksi sedang/moderat Ada jumlah tenaga kerja Perlu dilakukan penyiapan tempat/barak, serta dipastikan jaminan hak-hak
Reconstruction of Education Universitas Tadulako pendatang, sehingga perlu sebagai pekerja saat akan mulai bergabung, selama konstruksi berlangsung
Facilities in Universitas mitigasi agar TK aman dan serta akhir pekerjaan.
Tadulako (Phase II) nyaman dalam bekerja
Sumber: Analisa Sosial Safeguard Specialist PMC, 2022
3.5.2 Dukungan dalam penapisan lingkungan serta penyiapan dokumen AMDAL, UKL-
UPL, dan dokumen pendukung lainnya.
3.5.3 Dukungan dalam penapisan sosial serta penyiapan dokumen LARAP, IPP dan
dokumen pendukung lainnya.
Setiap akan melakukan kegiatan CSRRP dilakukan kegiatan penapisan sosial, secara bejenjang
dengan melakukan screening awal dengan adanya menentukan besaran besaran kriteria risiko
sosial, ceklist negatif list serta diadakan kajian LARAP (jika diperlukan) untuk memastikan proses
pengadaan lahan, disusun sesuai ketentuan ESCP-CSRRP dan ESMF-CSRRP dan ketentuan dan
peraturan yang berlaku di Indonesia. Dokumen tersebut diatas harus dipastikan telah dilakukan
ada untuk prasyarat kegiatan perencanaan dan pelelangan.
Daftar Negatif (Negative List) ESMF CSRRP sebagai acuan dalam screening awal terhadap usulan
kegiatan. Subproyek atau kegiatan berikut akan dianggap tidak memenuhi syarat untuk CSRRP
apabila;
• Tidak sejalan dengan kebijakan, inisiatif, dan atau tujuan CSRRP
• Berada di wilayah sengketa dan / atau tidak dapat membuktikan status tanah secara jelas
dan jelas.
• Berada di wilayah yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang wilayah dan zona risiko
bencana.
• Melibatkan konversi yang signifikan, pembukaan atau degradasi habitat alam kritis, hutan,
kawasan sensitif lingkungan, keanekaragaman hayati yang signifikan dan / atau zona
konservasi yang dilindungi.
Dalam mendukung penyiapan pengadaan lahan, PMC berkoordinasi dengan Tim Teknis PMC dan
Konsultan Perencana (TMC) terlebih dahulu untuk memastikan lokasi, luas area kegiatan dan
status kepemilikan lahannya, sehingga nantinya dapat diketahui luasan area yang membutuhkan
pengadaan lahan dan penyusunan dokumen LARAP. Tentunya dalam pengadaan lahan
memerlukan kerjasama seluruh stakeholder, khususnya dengan pemerintah daerah terkait. Detail
dokumen LARAP yang telah sedang atau telah disiapkan hingga Bulan Februari 2022 oleh PMC
dapat dilihat pada tabel 40 berikut.
2 Construction of Proses Identifikasi Belum ada perencanaan yang Mendorong PIU untuk segera
Settlement Pembangunan final menyelesaikan perencanaan
Infrastructure Infrastruktur diluar
Pombewe Area Phase kawasan huntap
II, Kab. Sigi
PMC telah dan terus memastikan seluruh paket kegiatan CSRRP telah sesuai dengan standar dan
persyaratan penapisan, serta aman dari dampak sosial negatif dan dipastikan azas
kemanfaatannya untuk masyarakat terpenuhi. Untuk memastikan hal tersebut maka dipastikan hal-
hal sebagai berikut sudah dipastikan mitigasinya, pelaksanaan dan pemantauannya, antara lain
yaitu:
1. Penilaian dan pengelolaan risiko dan dampak lingkungan dan sosial
2. Tenaga kerja dan kondisi kerja
3. Efisiensi sumber daya dan pencegahan dan pengelolaan polusi
4. Kesehatan dan keselamatan masyarakat
5. Pembebasan tanah, pembatasan penggunaan lahan dan pemukiman Kembali tidak
terpaksa
6. Konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan berkelanjutan dari sumberdaya alam
hayati
7. Masyarakat Adat
8. Warisan budaya
3.5.5 Reviu semua pelaksanaan tugas TMC (termasuk implementasi fisik) terkait
Environment Management Plan (EMP).
PMC selalu memberikan saran dan melakukan reviu seluruh pelaksanaan tugas TMC tentang
ketentuan yang diperlukan dalam rencana manajemen lingkungan yang berkaitan dengan
konstruksi, termasuk persyaratan keamanan dan kesehatan tenaga kerja dan masyarakat sekitar
sesuai dengan persyaratan ESMF. Proses reviu akan berjalan rutin hingga akhir periode proyek.
Seluruh hasil reviu terkait pengelolaan dan pemantauan lingkungan selama pelaksanaan kegiatan
fisik CSRRP tertuang dalam bentuk pelaporan semesteran (RKL-RPL).
Dalam rangka monitoring dokumen lingkungan atau pelaksanaan EMP, dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Semesteran untuk kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gedung Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Tengah sedang disusun oleh PMC. Rencana Sampling Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
yang akan dilakukan dijelaskan dalam Tabel 41 berikut
Tahapan kegiatan CSRRP yang direncanakan dan pengawasan oleh TMC serta pelaksanaan oleh
kontraktor perlu dilakukan sinkronisasi dengan mengendalian social safeguard telah sesuai
dokumen ESMF-WB. Pada tahap perencanaan dipastikan dokumen perencanaan yang disusun
oleh TMC terkait dokumen perencanaan houshing, infrastruktur dan fasilitas publik dipastikan telah
inklusi sosial (sesuai dengan desain universal, inklusi gender, disabilitas, serta berpihak kepada
kelompok rentan lainnya), selanjutnya pada pelaksanan kegiatan dipantau apakah ada kesesuaian
dengan dokumen perencanaan yang telah disusun. Kegiatan-kegiatan pemantauan tersebut
menjadi tugas rutin oleh pihak pengawasan dan dilaporkan kepada PMC. PMC melakukan analisis
dari hasil pelaporan yang dilakukan oleh pihak pengawas kegiatan-kegiatan CSRRP dan
dikeluarkan rekomendasi-rekomendasi terkait sosial manajemen.
Pekerjaan fisik yang telah diawasi oleh PMC CSRRP hingga saat ini adalah Paket Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Gedung Kejati serta Rehabilitasi dan Rekonstruksi RSUD Torabelo. Dalam aspek
manajemen sosial adalah penyediaan lahan tidak ada masalah karena menempati lokasi eksisting,
desain perencanaan (desain universal, inklusi gender, disabilitas, serta berpihak kepada kelompok
rentan lainnya) masih belum direviu oleh NMC namun nantinya akan direviu kembali oleh PMC
termasuk implementasi fisiknya.
Pelaksanaan kelembagaan ditingkat masyarakat terdiri dari beberapa tahap, dimulai dari
persiapan masyarakat dengan melakukan sosialisasi terkait kegiatan yang akan dilakukan,
mekanisme tahapan-tahapan kegiatan serta tujuan yang akan dicapai oleh masyarakat setelah
kegiatan rehabilitasi-rekonstruksi pasca bencana Sulawesi Tengah ini selesai. OSP berkoordinasi
dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat.
Tata cara pembentukan kelembagaan di tingkat masyarakat di awali dengan menemu kenali
pemerintah setempat kepala desa,Tokoh Masyarakat, BPD ,Tokoh Pemuda dan lain-lain. Ini di
lakukan untuk di suatu tempat dalam keadaan normal. Sedangkan untuk di daerah pasca bencana
mekanisme yang dilakukan adalah melalui koordinasi dengan stakholders yang ditetapkan sebagai
penanggung jawap pelaksanaan rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana.
Dukungan PMC kepada pemerintah daerah dan stakeholders terkait lainnya antara lain yaitu
dukungan koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Kota dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait konsolidasi Serah Terima Kelola Aset Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Sulawesi Tengah yang telah selesai untuk segera dimanfaatkan oleh masyarakat. Hasil koordinasi
dengan Pemda Kab/Kota, dibentuklah kesepakatan mekanisme penyerahan paket pekerjaan yang
telah selesai untuk diserahkan kepala daerah (Bupati/Wali Kota) dimana selanjutnya diserahkan
kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD). OPD sebagai pihak pengguna aset akan mengatur
Operasional dan Pemeliharaan (OP).
Pada paket CSRRP, PMC telah melakukan reviu usulan pedoman manual operasional dan
pemeliharaan kelembagaan masyarakat untuk dimuat dalam Dokumen Kerangka Acuan (KAK)
dan Rencana Kerja Syarat (RKS) untuk disampaikan dalam dokumen persyaratan lelang. Pada
Februari 2022, PMC melakukan monitoring dan koordinasi fasilitator melalui kerjasama dengan
OSP dengan ikut serta dalam kegiatan pertemuan antara Pemerintah Daerah dengan Masyarakat.
Untuk itu PMC sebagai mitra kerja OSP, memerlukan informasi serta berkoordinasi dengan OSP
terkait informasi setiap pertemuan antara Pemerintah Daerah dan masyarakat.
3.5.8 Memastikan mitigasi pengadaan lahan dan mitigasi penghunian secara paksa
Pada dokumen ESMF ESS-5 tentang pembebasan tanah, pembatasan penggunaan lahan dan
pemukiman kembali secara paksa, seharusnya kegiatan ini sebisa mungkin dapat dihindari pada
proyek CSRRP karena mempunyai risiko tinggi terhadap dampak sosial dan lingkungan. Hal yang
pertama kali perlu dilakukan yaitu kajian untuk memastikan kembali apakah proyek yang akan
3.5.9 Dukungan strategi desain sensitif gender dalam pelaksanaan kegiatan CSRRP
Berkaitan dengan desain sensitif gender atau desain universal, hal ini telah dibicarakan dan
didiskusikan dalam roadmap mitigasi KBG-KTA pada kegiatan Rehabiltasi dan rekontruksi pasca
bencana. Selain itu, PMC selalu menerapkan kaidah-kaidah desain universal selama sejak pada
tahap desain atau pasca konstruksi. Desain sensitif gender diintegrasikan dengan sektor teknis
lainnya dalam PMC. Desain sensitif gender termasuk desain ramah anak terutama untuk
konstruksi SPAM atau air minum yang melalui desa-desa dalam proses pengerjaanya. Misalnya
dalam desain SPAM Bora dan Pombewe yang saat ini telah terkontrak dan mulai melakukan
proses pengerjaan di lapangan.
3.5.10 Memastikan pelaksanaan proyek telah memenuhi standar khusus terkait inklusifitas
dan masyarakat tangguh
PMC harus memastikan pelaksanaan proyek telah memenuhi standar khusus terkait inklusifitas
dan masyarakat tangguh. Terkait dengan hal ini, penting untuk:
1) Membangun data pilah: dilakukan dengan stategi penanganan pendataan terpilah kelompok
rentan berdasarkan jenis kerentanannya
2) Akses informasi: penyediaan sarana informasi khusus bagi kelompok rentan di semua sektor
untuk menjamin inklusiftas
3) Akses fisik yang aksessibilitas: Membangun sarana infrastruktur yang ramah kelompok
rentan (inklusi). Antara lain syarat dan prasyarat telah disampaikan dalam item 3.5.13 di atas.
4) Perlindungan kelompok rentan: Jaminan rasa aman bagi semua kelompok rentan termasuk
dalam memberian perlindungan hukum. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan
kemudahan akses kelompok rentan pada layanan rujukan yang terhubung dengan Dinas
Pemberdayaan perempuan dan anak atau DP3A atau Dinas Sosial serta dinas terkait yang
membidangi hal ini.
Kegiatan pemulihan mata pencaharian masyarakat atau LRP (Livelihood Restoration Plan)
ditujukan bagi warga yang dipindahkan dari lokasi awal ke lokasi baru. Pemerintah daerah atau
lembaga non pemerintahan saat ini telah menyusun rencana pemulihan mata pencaharian
masyarakat. PMC telah berdiskusi dengan PMU dan Pemda terkait rencana LRP, diskusi awal
terkait rencana LRP dilaksanakan dalam pembahasan RAKORNIS III pada tanggal 20 April 2021.
PMC melalui tenaga ahli Livelihood dari OSP telah memastikan mempunyai mekanisme pemulihan
mata pencaharian sehingga dapat menjadi panduan bagi stakeholder terkait dalam memfasilitasi
para WTB khususnya terkait pengembalian mata pencaharian untuk meningkatkan kesejahteraan
para masyarakat yang pindah lokasi hunian.
Diskusi strategi pemulihan mata pencaharian masyarakat selanjutnya akan dilaksanakan Rakornis
VIII bersama CPMU, PMU, Pemda, OSP-CSRRP, dan KI-CSRRP. Selanjutnya tenaga ahli Social
Management PMC bersama tenaga ahli Livelihood OSP secara berkala mengadakan penguatan
kapasitas kepada para fasilitator untuk pendampingan kepada masyarakat. Pemerintah daerah
didorong untuk ikut berperan aktif dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemulihan
mata pencaharian masyarakat yang akan direlokasi. Hal ini mencakup bantuan teknis tentang
penilaian kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana sesuai potensi yang ada.
Konsep, mekanisme dan prosedur rencana pemulihan mata pencaharian bagi masyarakat
terdampak tersebut dimasukkan dalam dokumen Rencana Aksi Penghunian (RAP) yang disusun
secara partisipatoris oleh masyarakat didampingi oleh tim fasilitator bersama dengan OSP
CSRRP. Hingga bulan Februari 2022, PMC terus melakukan pendampingan kepada OSP dalam
menyusun pedoman rencana pengembalian mata pencaharian masyarakat relokasi (WTB).
PMC melalui TA GBV telah bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan
Anak (UPTD PPA) Provinsi Sulawesi Tengah untuk pemasangan poster yang berisi ajakan atau
himbauan untuk melapor jika melihat, mendengar atau mencurigai adanya potensi kekerasan
berbasis gender maupun anak yang terjadi di wilayah kerja konstruksi. Pemasangan poster juga
mengunakan bahasa lokal/ komunitas setempat untuk memudahkan pemberian pemahaman
informasi yang disampaikan.
Pada bulan November 2021 lalu, PMC melanjutkan penyiapan MoU antara BPPW dengan DP3A
Provinsi Sulawesi Tengah. Workshop & Sosialisasi GRM dan GBV direncanakan akan dimulai
pada Bulan Desember 2021. Tujuan dari kegiatan tersebut antara lain yaitu (1) memberikan
pemahaman dan pengetahuan praktis tentang pengelolaan GRM kepada peserta, sesuai dengan
tugas dan perannya, (2) memperkuat tugas, pokok dan fungsi masing-masing Pihak yang terlibat
dalam pengelolaan GRM, (3). pengetahuan praktis tentang kanal-kanal pengaduan serta
mengoptimalkan Website SITABA sebagai sarana pengelolaan GRM, (4). Sinkronisasi mekanisme
pengelolaan pengaduan PMC CSRRP dengan mekanisme pengelolaan pengaduan
instansi/lembaga (stakeholder) terkait.
Adapun MoU antara BPPW dengan DP3A Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk membangun
sinergi dan kolaborasi antar stakeholder terkait dalam melakukan upaya penanganan kekerasan
terhadap perempuan dan kekerasan terhadap anak dalam kegiatan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi
Pasca Bencana di Sulawesi Tengah dengan memberikan layanan bermutu dan komprehensif
terhadap korban kekerasan perempuan dan anak; serta menjadi salah satu cara yang cukup efektif
dalam layanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pelayanan terpadu
korban kekerasan perempuan dan anak termasuk tindak pidana perdagangan orang, serta
meningkatkan advokasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Sama halnya dengan bulan-bulan sebelumnya, pelaksanaan pada Bulan Februari 2022 kali ini
berkaitan dengan koordinasi dan pemantauan telah dilakukan bersama dengan Tim safeguard dan
TA Komunikasi. Koordinasi juga dilakukan bersama dengan seluruh Focal poin KBG-KTA yang
ada dibawah naungan K3 perusahaan. Koordinasi bersama seluruh PIC atau K3 perusahaan
dilakukan melalui aplikasi Whatsapp dalam Grup Mitigasi KBG/KTA untuk memudahkan dalam hal
3.6.1 Rapat regular dan kunjungan lapangan terkait dengan pemenuhan dan pelaksanaan
SMF dalam proses pendampingan (bekerjasama dengan OSP)
PMC ikut berpartisipasi dalam mengkonsolidasikan rapat regular antara pemangku kepentingan
dengan OSP melalui rapat koordinasi teknis (Rakornis). Begitupun dengan kunjungan lapangan,
PMC akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama dengan OSP dan pemangku kepentingan
terkait dalam joint survey berkaitan dengan pengadaan lahan. Beberapa kegiatan joint survey yang
dilaksanakan pada Bulan Februari 2022 antara lain meliputi paket Optimalisasi SPAM Poboya dan
Huntap Duyu, serta IPA dan SPAM untuk Huntap Tondo-Talise. Informasi koordinasi dan
kunjungan lapangan bersama dapat dilihat pada Bab II – Sub 2.10.3 terkait Kunjungan Lapangan
Bersama, Bab III – Sub 3.2.1 Terkait Koordinasi dengan Stakeholder dengan rincian kegiatan yang
dapat dilihat pada Lampiran Notulensi.
PMC sedang menyiapkan prosedur metodologi monitoring dan evaluasi untuk menilai kepuasan
para penerima proyek, khususnya kaum perempuan dan disabilitas terkait rekonstruksi perumahan
yang dibawah naungan CSRRP. Metodologi dan prosedur pelaksanaan monitoring dan evaluasi
nantinya akan tertuang dalam manual dan pedoman monitoring, serta manual dan pedoman MIS.
Pedoman Monitoring dan Evaluasi telah disusun dan dibahas bersama dengan Bank Dunia pada
Bulan September 2021. Hingga bulan Februari 2022, PMC terus melaporkan perkembangan
3.7.2 Menyiapkan dan mendistribusikan standar prosedur, format, dan sistem pelaporan
Sistem pelaporan adalah bagian penting dari implementasi proyek. Melalui laporan yang diperoleh
dari tingkat pekerja proyek hingga tingkat manajemen proyek dapat dilihat sejauh mana proses
implementasi dan kinerja proyek. Semakin kompleks organisasi yang terlibat dalam sebuah
proyek, sistem pelaporan yang kuat dan dapat diandalkan menjadi suatu keharusan. Pelaporan
yang terpadu bertujuan untuk mendukung pemantauan dan menjaga kinerja proyek melalui
kolaborasi antar pemangku kepentingan termasuk TMC dan kontraktor (untuk paket pekerjaan
sipil). Untuk mendukung implementasi proyek, PMC sedang mempersiapkan prosedur, format dan
standar sistem pelaporan yang dibutuhkan dalam memenuhi persyaratan MIS. Output yang
diharapkan adalah standar laporan untuk semua pemangku kepentingan sesuai dengan manual
dan pedoman. Rincian SOP, Pedoman dan Petunjuk Teknis yang telah dan sedang dalam
penyusunan oleh PMC dapat dilihat pada tabel berikut.
Selain itu pada tanggal 20-21 Januari 2022 dilakukan rapat koordinasi antar konsultan dan PMU,
dimana salah satu agendanya membahas tupoksi terkait penyiapan format dan SOP pelaporan
PMC akan melakukan survei lapangan secara berkala untuk memeriksa kualitas teknis dan
kualitas struktural dari kegiatan CSRRP. Terkait dengan persiapan kunjungan lapangan, Tim
Monev sedang mempersiapkan SOP Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi dan jadwal survei
lapangan secara bulanan yang tertuang dalam Pedoman Monev.
Pada bulan Februari 2022, pelaksanaan survei lapangan dilakukan dengan konsultan
perencana/pengawas (TMC-CERC/TMC-1), BPPW Sulawesi Tengah, BP2P Sulawesi II, dan
Stakeholder terkait lainnya. Kunjungan lapangan dilaksanakan pada beberapa paket pekerjaan
fisik yang berjalan seperti Rehabilitasi Gedung Kejati, Rehabilitasi RSUD Torabelo, Pembangunan
Infrastruktur Huntap Tondo 1, Rencana Pembangunan Huntap dan Infrastruktur Tondo 2 dan
Talise, Rencana Pembangunan Infrastruktur Huntap Balaroa Fase II, Rencana Pembangunan IPA
dan Jaringan Pipa SPAM Tondo-Talise, dan lain-lain. Detail kegiatan survei lapangan yang
dilaksanakan oleh PMC dapat dilihat subbab spot-check pada Bab II.
3.7.4 Melakukan monitoring dan evaluasi partisipasi masyarakat (bekerja sama dengan
OSP)
Hingga bulan Februari 2022, kegiatan pendampingan pada semua tahapan kegiatan yang
dilakukan oleh fasilitator dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Tahapan-
tahapan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat antara lain dapat dilihat pada tabel
berikut
3.7.5 Menyiapkan metodologi dan prosedur untuk mengukur tingkat kepuasan penerima
manfaat proyek
PMC telah menyusun pedoman FGRM (Feedback and Grievance Redress Mechanism) untuk
memperkenankan para pemangku kepentingan proyek dalam mencari resolusi yang memuaskan
terhadap tingkat kepuasan penerima manfaat proyek. FGRM akan membantu memastikan bahwa
hak dan kepentingan WTP atau penerima manfaat lainnya dalam menyampaikan keluhan dapat
segera ditangani secara memadai. Penyusunan pedoman GRM telah selesai sejak bulan
September 2021 dan telah dibahas bersama Bank Dunia. Penyebaran informasi layanan
pengaduan juga telah disebarkan pada lokasi-lokasi konstruksi sejak awal bulan Oktober 2021
dalam bentuk poster yang dapat dilihat pada Gambar 13. Selain itu, Co-Team Leader dibantu Tim
Monev telah mempersiapkan dan menyusun metodologi dan prosedur untuk mengukur tingkat
kepuasan penerima manfaat proyek. Hingga akhir bulan Februari 2022, PMC CSRRP telah
mensosialisasikan metodologi dan prosedur untuk mengukur tingkat kepuasan penerima manfaat
proyek kepada para pemangku kepentingan.
Dalam rangka menjamin kualitas pengumpulan data dan pelaporan, pada Bulan Februari 2022
telah dilaksanakan serangkaian zoom meeting rutin yang diselenggarakan setiap hari Senin
dengan pembahasan mengenai peningkatan SITABA eksisting dalam rangka peningkatan kualitas
pengumpulan data dan pelaporan. Dengan ringkasan hasil pembahasan sebagai berikut:
a. Perlunya koordinasi mekanisme antara NMC CERC dan PMC CSRRP untuk keperluan
pengisian data progres terbaru di dalam SIM SITABA
b. Kunci dari data progres terbaru untuk pengisian data SIM SITABA adalah berada di
Manajemen TMC
c. Progres data yang telah diberikan oleh TMC hanya berisi informasi secara umum saja dan
tidak menjelaskan mengenai permasalahan tindaklanjut seperti yang diharapkan oleh PMU,
sehingga informasi tersebut perlu didapatkan dari Kontraktor secara langsung yang menjadi
polemik bagi TMC
d. Apabila TMC diperpanjang, maka perlu dilakukan revisi TOR yang menjelaskan bahwa TMC
berada di bawah manajerial NMC CERC dan PMC CSRRP yang bertujuan untuk
memudahkan dalam mendapatkan data progres terbaru di dalam SITABA
e. Kurva S perlu dimasukkan ke dalam SIM SITABA dengan pertimbangan dari PMU, PMC,
dan NMC yang berisi informasi penampilan data proyek
f. Perlunya dibuat user SITABA berdasarkan sistem kategori, yaitu:
• kategori A untuk data WTB secara publik,
• kategori B untuk pemda yang bisa dilakukan edit, dan
• kategori C untuk pengguna yang lebih spesifik;
g. Penulisan artikel di dalam SIM SITABA perlu diaktifkan kembali oleh NMC dan PMC dengan
format penulisan artikel 5W+1H
h. Terdapat permintaan dari Pak Dedy Permadi Kasatgas untuk pengembangan SIM SITABA
yang perlu diakomodir oleh NMC dan PMC
i. Perlu dibuat presentasi data apa saja yang sudah ditampilkan ke dalam SIM SITABA beserta
kendala yang dihadapi dalam menampilkan data tersebut.
3.7.7 Menyusun progres laporan setiap bulan, triwulan, dan tahunan, termasuk laporan
pemantauan kualitas proyek
PMC terus memantau dan mengevaluasi kegiatan CSRRP melalui koordinasi dengan TMC-CERC
dan TMC-6. Hasil monitoring dan evaluasi nantinya akan menjadi laporan untuk PMU dan PIU.
Dalam mendukung pemantauan dan desiminasi informasi yang lebih baik, laporan-laporan yang
telah disusun oleh PMC baik laporan Bulanan, Laporan Triwulan, maupun Laporan Khusus dapat
diunduh dalam google drive maupun website SITABA yang dapat diakses bersama.
3.7.8 Secara aktif memberikan saran kepada CPMU, PMU, dan PIU tentang tindakan untuk
meningkatkan progres dan kualitas (Sustainable).
PMC telah berpartisipasi secara aktif pada setiap kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana Sulawesi Tengah untuk mengevaluasi kualitas pelaksanaan proyek yang berjalan,
memberikan bantuan teknis, dan membantu meningkatkan kualitas proyek dalam mencapai tujuan
proyek. Hingga bulan Februari 2022, PMC terus memberi masukan dan rekomendasi kepada
CPMU, PMU, PIU terkait tindakan untuk meningkatkan kualitas proyek. Setiap temuan di lapangan
tertuang dalam catatan evaluasi yang menjadi bahan masukan penyusunan laporan bulanan,
laporan triwulanan, dan laporan tahunan.
FGRM merupakan tata cara yang perlu dilakukan pelaku program dalam menanggapi informasi,
aspirasi dan laporan dari masyarakat, sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang diatur dalam
panduan. Tujuan FGRM yaitu untuk meminimalkan risiko berupa penyimpangan atau pelanggaran
prosedur yang dapat menghambat penyelenggaraan dan pencapaian keberhasilan program.
FGRM dilakukan dengan menerapkan beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Kemudahan. Sistem pengelolaan pengaduan harus mudah dipahami dan dapat dilakukan
oleh semua pihak, Setiap anggota masyarakat baik perempuan maupun laki-laki bisa
dengan mudah untuk menyampaikan informasi atau pengaduan masalah.
Secara umum mekanisme FGRM yaitu pengaduan, permintaan informasi dan saran masuk ke
dalam system melalui berbagai media, kemudian ahli GRM akan melakukan pembagian atau
seleksi apakah aduan yang masuk merupakan dalam lingkup CSRRP atau tidak, setelah itu baru
dilakukan langkah-langkah penyelesaiannya seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Dalam menyelesaikan FGRM terdapat beberapa langkah yang dilakukan hingga penyelesaian
tersampaikan kepada masyarakat dan berbagai stakeholder. Detail setiap kegiatan akan
dideskripsikan pada panduan yang sedang dalam proses penyusunan, termasuk penyediaan
media FGRM. Seluruh pengaduan yang telah berhasil diselesaikan akan dilaporkan kembali
kepada Unit Terkait/PMC atau tenaga ahli social safeguard. Proses dan hasil yang dicapai akan
dicatat ke dalam laporan pengaduan dan dipublikasikan dalam website CSRRP. Hasil akhir
penanganan pengaduan juga ditindaklanjuti ke dalam SIM CSRRP sehingga status penanganan
pengaduan dapat diperbarui sesuai dengan hasil yang didapat. Apabila terdapat kendala dalam
proses penyelesaian aduan atau muncul permasalahan baru selama proses penanganan, siklus
akan kembali pada tahap identifikasi aduan untuk dinilai kembali dan menyusun alternatif solusi.
Hingga bulan Februari 2022, mekanisme GRM yang telah disiapkan PMC masih efektif dalam
penanganan pengaduan.
Koordinasi penyelesaian kerangka dan alur pelaporan dan pencatatatan hingga penanganan terus
berjalan. Hal ini untuk menguatkan pola dan sistim pelaporan jika terjadi kasus di lapangan yang
dilaporkan. KBG-KTA sebagai bagian dari GRM terus berkoordinasi dan memperbaiki sistem ini.
Semua masukan dan usulan ditampung kemudian masuk dalam perbaikan. KGB-KTA yang masuk
dalam kategori 1 dalam sistim pelaporan dan pencatatan di GRM memiliki tingkat risiko yang tinggi,
olehnya penerapan kode etik harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Draft GRM yang didalamnya termasuk KBG-KTA juga telah didiskusikan dengan pihak Bank (The
World Bank) dan mendapat masukan-masukan yang konstruktif. Walaupun GRM-GBV terus
diperbaiki, terutama KBG-KTA, masih akan dimatangkan lagi bersama pihak-pihak terkait. Pada
Bulan Oktober 2021, telah disiapkan desain poster informasi layanan pengaduan KBG-KTA yang
juga berisi pesan-pesan dalam bahasa lokal. Poster-poster telah dilengkapi dengan nomor
pelaporan dan pengaduan yang dapat diakses. Nomor tersebut terhubung langsung dengan UPTD
PPA Propinsi Sulteng dan GRM CSRRP. Selain itu, juga telah dibuat tim komunikasi melalui
aplikasi Whasapp bagi semua focal poin KBG-KTA termasuk RS Torabelo untuk memudahkan
melakukan koordinasi semua pelaksana semua focal poin yang ada di bawah K3, termasuk
memudahkan untuk berkoordinasi dan mengirim poster-poster aduan serta informasi lainnya. Pada
Bulan Februari 2022, PMC terus menyebarluaskan poster-poster aduan di seluruh lokasi proyek.
PMC bersama dengan stakeholder terkait melakukan monitoring dan pemantauan penyelesaian
pengaduan dan memastikan seluruh proses terekam dalam aplikasi LIPPM. Laporan pemantauan
disusun secara rutin setiap bulan, dan dibahas dalam pertemuan PMC dan OSP. Pertemuan wajib
menyepakati tindak lanjut percepatan penyelesaian, dan menginformasikan hasilnya ke PMU dan
PIU. PMC menyusun rekapitulasi kasus setiap bulan, dan menginformasikan rekapitulasi tersebut
di dalam website SITABA.
3.8.4 Monitoring kritik dan masukan yang diterima oleh CSRRP dari seluruh pemangku
kepentingan terkait kegiatan CSRRP yang sedang berlangsung ataupun dalam
proses perencanaan
Kritik, masukan, dan tindaklanjut terkait kegiatan CSRRP dari seluruh pemangku kepentingan telah
diterima secara lisan melalui rapat, pertemuan dan koordinasi pemangku kepentingan maupun
tertulis dalam surat. Kritik, masukan, dan saran yang masuk telah dibahas dan dicatat dalam rapat
internal PMC untuk segera ditindaklanjuti. Pada Bulan Februari 2022, dalam laporan GRM, PMC
3.9.1 Mengembangkan kerangka kerja dan alat untuk perencanaan dan pengawasan GIS
Tim GIS PMC membuat website untuk menampilkan data data GIS sehinggak data data dapat di
akses langsung oleh PMC dalam mendukung perencanaan. Alamat website adalah
https://sites.google.com/view/csrrp/home. Tampilan website GIS CSRRP dapat dilihat pada
gambar berikut
3.9.2 Menyusun peta dasar dan peta tematik untuk seluruh dokumen perencanaan
Peta Tematik yang telah disiapkan PMC melalui Tim GIS pada Bulan Februari 2022 yaitu Data
Spasial yang dapat menghitung luasan TPA sampah kawanua untuk mendapatkan luasan
timbulan sampah. Didapatkan hasil timbulan sampah dengan volume 30,059 m3.
Perhitungan dengan metode cut and Fill dengan aplikasi Arcgis. Data yang digunakan dengan
menggunakan pengambilan foto udara via drone. Data foto-foto udara diolah menjadi peta ortho
berupa foto udara terdigitasii dan data DEM. Data DEM tersebut diolah dengan fasilitas aplikasi
cut and fill yang ada di Arcgis desktop. Data DEM ini dibuat tiga dimensi dan dicari titik titik
ketinggian tanah dasar nya, sehingga didapatkan selisih volumenya.
Pada Bulan Februari 2022, Tim GIS memberikan dukungan pemetaan dalam penyusunan
dokumen sosial Huntap Lende, Huntap Wani Satu dan Huntap Tompe. Peta-peta tersebut disusun
melalui koordinasi antara Tim GIS dengan Tim Safeguard Sosial. Peta-peta yang disiapkan yaitu
peta-peta topografi dan batas lahan huntap yang dapat dilihat pada gambar berikut.
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan SITABA, maka hingga bulan Februari 2022, Tim
MIS terus mengembangkan sebuah prototipe SITABA RR – Padagimo sesuai dengan hasil rapat
koordinasi pada 14 Juli 2021, sebagai acuan awal arah pengembangan SITABA-RR Padagimo.
Proses peningkatan dan pengembangan prototipe SITABA sesuai dengan tahapan kegiatan dan
pihak-pihak terkait, digambarkan dalam diagram di bawah ini.
Dalam diagram tersebut diatas, pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pengembangan SITABA
telah sampai dalam tahap peningkatan fungsi dan user interface SITABA Eksisting (kotak
berwarna hijau). Selanjutnya pengembangan dan peningkatan sistem informasi CSRRP akan
dilanjutkan pada pengembangan prototype SITABA-RR Padagimo yang ditargetkan selesai pada
April 2022. Dalam rangka percepatan pengembangan SITABA prototype, 2 programmer telah
dimobilisasi pada Bulan Oktober 2021 untuk mendukung TIM MIS dalam pengembangan prototype
SITABA.
Tim Monev telah membuat format-format laporan rutin kegiatan sebagai kebutuhan data. Untuk
merumuskan format-format laporan tersebut ke dalam basis data sistem informasi CSRRP, tim
MIS PMC-CSRRP masih melakukan koordinasi dengan setiap TA per sektor.
Dengan mengingat pentingnya perumusan basis data CSRRP untuk menghasilkan laporan
progress rutin dan aplikasi kelola data (Back End), sangat diharapkan kerjasama dari setiap TA
per sektor untuk turut mencermati kebutuhan masing-masing TA terhadap format-format laporan
rutin (Quick Status) yang telah dikembangkan oleh tim Monev. Pembuatan Glossary dan Logbook
menjadi salah satu kunci dasar dalam pembuatan setiap menu pada aplikasi SIM SITABA
selanjutnya.
Dalam rangka mewujudkan Sistem Informasi Tanggap Bencana (SITABA) sebagai media digital
yang memudahkan masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memantau
kemajuan dan penanganan pengaduan masyarakat atas kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, maka sampai dengan Bulan Februari 2022 telah
masuk ke pengembangan Menu informasi umum kegiatan, Menu Baseline, Menu Informasi WTB,
Menu Perencanaan, dan Menu Pelaksanaan Konstruksi di aplikasi SIM SITABA-RR (Rehabilitasi-
Rekonstruksi) Padagimo.
3.9.6 Mendukung pemerintah daerah dan PUSDATINA dalam mengoperasikan web dasar
MIS dibawah naungan Web PUPR
Sebagai tindak lanjut dari Road-show SITABA yang dilaksanakan pada 26-30 April 2021, NMC
CERC telah menyusun suatu draft SK penugasan staff OPD dari setiap Kota/kabupaten untuk
terlibat dalam pengisian data melalui SITABA-Padagimo. Draft SK tersebut akan diajukan ke
Gubernur Sulawesi Tengah untuk selanjutnya dijadikan suatu ketetapan bagi setiap
Kota/Kabupaten sebagai dasar penunjukan petugas pengisian, verifikasi dan validasi data dari
setiap Kota/Kabupaten. Terkait dengan berakhirnya masa kerja NMC-CERC di bulan Juni 2021,
maka proses tindaklanjut SK tersebut dapat dilanjutkan oleh PMC CSRRP. Sejak Bulan Juni 2021
hingga Bulan Februari 2022, PMC terus mendukung Pemda dan PUSDATINA dalam
mengoperasikan SITABA sebagai media informasi dan komunikasi kegiatan CERC dan CSRRP.
Kondisi pelaksanaan mitigasi banjir di lapangan terkait paket-paket konstruksi yang berjalan:
• Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kejaksaan Tinggi Prov. Sulawesi
Tengah
yaitu pembuatan draenase di sekitar gedung Kajaksaan Tinggi Prov. Sulawesi Tengah belum
dilakukan dikarenakan pada saat ini belum pada tahapan pekerjaan pembuatan saluran
draenase di sekitar lokasi, dari hasil informasi dan data hasil topografi yang didapat bahwa
lokasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kejaksaan Tinggi Prov. Sulawesi
Tengah dan sekitarnya selama ini tidak ada dan tidak pernah terjadi banjir karena letak dan
posisi gedung Kejati berada di tengah kota dan berada di dataran rendah rata, di depan dan
belakang Gedung Kejati ada saluran draenase existing sehingga air hujan di luar atau air
hujan dari jalan sekitar Gedung Kejati bisa ditampung di saluran draenase existing tersebut.
• Rehabilitasi RS Torabelo pada saat ini masih belum dilaksanakan pekerjaan saluran
drainase, pembuangan air hujan masih menggunakan saluran drainase lama yang masih
berfungsi dengan baik untuk mitigasi banjir di Rumah Sakit Torabelo ada sungai di belakang
rumah sakit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2019 dan setelah kejadian itu
dilakukan normalisasi sungai oleh PU Kabupaten Sigi dan sampai saat belum pernah ada
kejadian banjir lagi.
• Rehabilitasi Puskesmas Tipo juga belum dilaksanakannya pekerjaan saluran drainase,
pembuangan air hujan juga masih menggunakan saluran drainase lama yang masih
berfungsi dengan baik, untuk mitigasi banjir di puskesmas Tipo belum pernah terjadi banjir di
lokasi, karena dari hasil foto topografi lokasi puskesmas Tipo tidak dilalui oleh alur air atau
sungai alam jadi relatif aman terhadap banjir.
Kajian atau analisa terhadap kondisi pelaksanaan mitigasi banjir di lapangan terkait paket-paket
konstruksi yang berjalan:
• Paket konstruksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kejaksaan Tinggi
Prov. Sulawesi Tengah, meliputi analisa dari peta topografi, daerah cakupan cathment area
di sekitar gedung Kejaksaan Tinggi Prov. Sulawesi Tengah relatif kecil yaitu sekitar 0,03 Km2,
Curah hujan maksimum rata-rata sebesar 93,42 mm/ hari, dan debit rencana maksimal kala
ulang 10 tahunan (Q10th) sebesar 0,42 m3/dt. dan dari hasil data-data hidrologi tersebut
maka untuk membuat saluran draenase di sekitar Gedung Kejati dengan ukuran penampang/
Selain melakukan kajian terhadap paket terkontrak, TA Manajemen Banjir juga melakukan analisa
terhadap kondisi curah hujan pada lokasi hunian tetap dan fasilitas publik untuk seluruh paket
kegiatan CERC dan CSRRP. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Curah Hujan Maximum Dan Debit
Banjir Maximum 10 Tahunan dapat dilihat pada Tabel 44.
Lende Kab. 1
9 0,005 0,01 149,33 0,80 0,8m 1,2 m (1) Low risk pluvial
Donggala 0,8m
1
1m
1,08
Wani 1 Kab. 0,8m
1
1,3 m
10 0,09 0,69 93,42 1 (1) Low risk pluvial
Donggala 1m 1m
1,34
Loli Dundo Kab. 1
1,5 m
11 0,03 0,16 157 1m
1 (1) Low risk pluvial
Donggala 0,8m 1,2 m
1,15
Tompe 1 Kab. 1
12 0,02 0,06 149,33 1m 1,5 m (1) Low risk pluvial
Donggala 0,9m
1
1m
1,87
Tompe 2&3 Kab. 1
13 0,10 0,70 149,33 0,9m
1
1,3 m (1) Low risk pluvial
Donggala 1m 1,5 m
2,23 1 (2) Low to
14 Lambara Kab. Sigi 0,89 10,51 80,67 1,2m
1
1,2 m pluvial
1m moderate risk
1m
Bangga Dusun 2a 1
15 0,02 0,18 94,84 0,56 0,7m 0,8 m (1) Low risk pluvial
Kab. Sigi 0,5m
1
1m
Tanjung Padang 2 1
22 0,04 0,25 149,33 1,41 2,5m
1
3,5 m (1) Low risk pluvial
Kab. Donggala 2m 3,4 m
Rumah Sakit
29 7,80 12,62 90,42 19,93 - - (1) Low risk pluvial
Torabelo Kab Sigi
(1) Low risk Di dalam catchment area
Puskesmas Tipo 1
4m tidak terdapat alur sungai
30 0,001 - 93,42 - 2,5m
1 pluvial sehingga debit banjir tidak
Kab. Donggala 3m 3,5 m bisa di hitung besarnya
Universitas 2m
1
3m (4) Moderate to
33 1,28 1,78 93,42 9,25 1 pluvial
Tadulako Kota Palu 1,4m 2,4 m
high risk
Sumber: Laporan TA Manajemen Banjir, 2022
Keterangan :
Penilaian Resiko Banjir :
(5) High Risk = Beresiko tinggi
(4) Moderate to high risk = Resiko sedang hingga tinggi
(3) Moderate risk = Risiko sedang
(2) Low to moderate risk = Risiko rendah hingga sedang
(1) Low risk = Resiko rendah
Asal Banjir :
✓ Pluvial adalah iklim modern yang ditandai dengan curah hujan yang relatif tinggi , atau interval waktu dengan panjang yang bervariasi
✓ Fluvial adalah banjir disebabkan karena tata lahan/ longsoran di sungai
Pelaksanaan Limbah Konstruksi (Debris Waste) paket-paket CSRRP selama konstruksi antara lain
yaitu pada kegiatan rehabilitasi dan rekonstruki RS Torabelo Kabupaten Sigi, dimana telah
dilakukan secara insitu bekerja sama dengan pihak ke 3 dengan alasan bagian dari kepemilikan
asset. Debris Universitas Tadulako bekerja sama dengan pihak ke 3 dengan alasan pemanfaatan
kembali puing-puing bongkaran untuk meninggikan level (leveling) muka tanah. Sedangkan
pengelolaan Debris Gedung Kejati dalam pengangkutan bekerja sama dengan pihak ke 3 dan
pembuangan akhir ke TPA Kawatuna. Komposisi limbah konstruksi Gedung Kejati sebagian sisa
bongkaran dan sisanya adalah limbah konstruksi. Volume ter tanggal 17 November diperkiraan
sebesar 38,8 m3.
Ada banyak kasus serupa sebelumnya, dalam hal pengelolaan puing bongkaran bangunan yang
telah dilakukan. Hal ini dimungkinkan terjadi karena ada banyak kebutuhan terhadap nilai ekonomi
puing bongkaran, kebutuhan reklamasi setempat dan belum terintegrasinya pengelolaan debris.
Yang dikhawatirkan adalah tidak terkontrolnya mekanisme pengelolaan limbah yang diindikasikan
mengandung B3 dan limbah B3 dalam kandungan debris bongkaran bangunan
Selain melakukan identifikasi limbah debris untuk paket-paket CSRRP hingga Bulan Februari
2022, juga dilakukan identifikasi pada-paket-paket kegiatan CERC. Pengelolaan puing dan debris
konstruksi untuk paket-paket CERC dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 45. Pengelolaan Puing Sisa Bencana dan Limbah Konstruksi Paket-paket Kegiatan CERC
PENGELOLAAN PUING DAN DEBRIS
A Rehabilitasi dan Rekonstruksi Fasilitas Pendidikan Dasar Fase 1 Pasca Bencana Sulawesi Tengah
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Fasilitas Pendidikan area
mandiri disekitar area terpisah dan
1 Dasar Fase 1 A ( 15 pengumpulan tidak ada Swakelola
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
Sekolah) tidak jauh dari
kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Fasilitas Pendidikan area
mandiri disekitar area terpisah dan
2 Dasar Fase 1 B ( 18 pengumpulan tidak ada Swakelola
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
Sekolah) tidak jauh dari
kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Fasilitas Pendidikan area
mandiri disekitar area terpisah dan
3 Dasar Fase 1 C ( 18 pengumpulan tidak ada Swakelola
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
Sekolah) tidak jauh dari
kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Fasilitas Pendidikan area
mandiri disekitar area terpisah dan
4 Dasar Fase 1 D ( 4 pengumpulan tidak ada Swakelola
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
Sekolah) tidak jauh dari
kegiatan site level Site
site
B Rehabilitasi dan Rekonstruksi Universitas Tadulako
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Universitas area Kerja sama
mandiri disekitar area terpisah dan
1 Tadulako Fase 1 B ( pengumpulan tidak ada denganpihak
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
36 gedung) tidak jauh dari ke-3
kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Universitas area Kerja sama
mandiri disekitar area terpisah dan
2 Tadulako Fase 1 C ( pengumpulan tidak ada denganpihak
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
55 gedung) tidak jauh dari ke-3
kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Universitas Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
area Kerja sama
Tadulako Fase 1 D mandiri disekitar area terpisah dan
3 pengumpulan tidak ada denganpihak
Paket 1 ( Desain (site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
tidak jauh dari ke-3
Berulang) 8 Gedung kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Universitas Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
area Kerja sama
Tadulako Fase 1 D mandiri disekitar area terpisah dan
4 pengumpulan tidak ada denganpihak
Paket 2 ( Desain (site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
tidak jauh dari ke-3
Berulang) 2 Gedung kegiatan site level Site
site
Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
area Kerja sama
Universitas mandiri disekitar area terpisah dan
5 pengumpulan tidak ada denganpihak
Tadulako 1a (site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
tidak jauh dari ke-3
kegiatan site level Site
site
Supervisi Dilakukan di
Dilakukan secara Dikumpulkan di Penimbunan
Manajemen area Kerja sama
mandiri disekitar area terpisah dan
6 Konstruksi pengumpulan tidak ada denganpihak
(site) lokasi tidak jauh dari Peninggian
Rehabilitasi Univ tidak jauh dari ke-3
kegiatan site level Site
Tadulako 1a site
Sumber: Laporan TA DWM, 2022
Berkenaan dengan kegiatan tambahan yang dilakukan PMC, antara lain yaitu pendampingan
percepatan penghunian Huntap 1A yaitu Huntap Kawasan Pombewe dan Duyu , Serta percepatan
pembangunan Huntap 1B meliputi 14 lokasi Huntap Satelit. Dalam Pendampingan Percepatan
penghunian Huntap Kawasan Pombewe dan huntap Duyu, PMC CSRRP ikut membantu dalam
memonitor perkembangan progres pelaksanaan Pekerjaan Infrastruktur di Huntap Pombewe dan
Huntap Duyu, percepatan penghunian tentunya terkait dengan kesiapan infrastruktur yang saat ini
masih dalam proses penyelesaian, terutama Huntap Kawasan Pombewe. Terdapat beberapa
PMC membantu menyusun Action Plan Target Percepatan penghuniaan tahap I di Huntap
Kawasan Pombewe pada Blok H yang berjumlah 146 Unit dan Tahap II untuk Blok I,J, K dan L,
tentunya ini menjadi prioritas penyelesaian infrastrutur pendukung agar dapat di huni dengan
layak. Dalam monitoring penyelesaian infrastruktur PMC melakukan koordinasi secara berkala
dengan TMC 6 dan TMC CERC sebagai konsultan pengawas dan Kontraktor pelaksana, sehingga
PMC dapat menginventarisir perkembangan progress serta permasalahan yang ada di lapangan,
dan Koordinasi dengan pihak OSP juga dilakukan PMC untuk mengetahui perkembangan
kesiapan penghunian yaitu kesiapan Rumah / hunian pada blok H dan data WTB berdasarkan SK
Penghunian yang siap untuk di relokasi ke Kawasan Pombewe. PMC juga memberikan masukan
terkait dengan semua Informasi perkembangan percepatan penghunian dan kordinasikan dengan
semua steakhoder terkait. Upaya yang sudah dilakukan PMC ini tentunya sebagai salah satu
bentuk kontribusi terhadap Percepatan Penghunian sehingga relokasi WTB yang sudah lama
menunggu dapat menempati hunian yang layak.
Tabel 46. Progres Penghunian Huntap Duyu dan Huntap Pombewe Per 28 Februari 2022
PROSES PENGHUNIAN
terbangun TTD Berita Penyebab Keterlambatan
No. Huntap menerima sudah
(unit) Acara & surat pindahan Penghunian
kunci dihuni
perjanjian
1 HUNTAP DUYU
- Sebagian warga ingin
menyelesaikan
pengembangan rumahnya
PUPR
a 230 230 230 215 215 terlebih dahulu baru pindah.
Tahap 1
- Beberapa hunian masih
belum dihuni karena masih
diluar kota
2 HUNTAP POMBEWE
- Beberapa masih dalam
proses perbaikan rumah
dan kaca jendela
- Sebagian warga melakukan
PUPR
a 400 251 251 210 210 pembersihan halaman
Tahap 1
rumah
- Sebagian warga ingin
mencari hari baik untuk
pindah rumah
Rumah sudah terbangun
tetapi masih terdapat
b Mayapada 72 72 72 72 72
kerusakan-kerusakan minor
seperti plafon yang lepas,
Sumber: Laporan Penghunian Huntap Duyu dan Pombewe oleh PMC, 2022
Pada Kegiatan Huntap 1B, PMC membantu melakukan pendampingan dan monitoring progres
percepatan penyelesaian pembangunan, serta monitoring progres penghunian. Waktu
penyelesaian sesuai dengan Addendum Waktu yang sudah di sepakati sampai dengan 31 Maret
2022. Dan berdasarkan hasil monitoring PMC bulan Februari , pelaksanaan pekerjaan sudah pada
tahap penyelesaian, target 1049 unit rumah akan di selesaikan sesuai dengan Action Plan pada
kahir bulan Februari dan sementara untuk pekerjaan infrastruktur masih proses pekerjaan dengan
target selesai pada pertengahan bulan Maret, adanya hambatan pekerjaa Infrastruktur pada
pekerjaan Jalan, DPT, Drainase dan PJU ,hal ini dikarenakan kondisi cuaca yang saat ini intesitas
hujan cukup tinggi dan perlu konsistennya pihak Kontraktor dalam pengadaan bahan material dan
penambahan jumlah pekerja pada lokasi huntap dengan progres rendah. Dalam penyelesaian
semua permasalahan yang ada pada pelaksanaan huntap 1b akan di upayakan secara paralel
sebagai upaya percepatan penghunian sebelum masa kontrak pada akhir bulan Maret 2022.
Progres penghunia Huntap 1B yang telah dilakukan hingga 28 Februari 2022 yaitu pada Huntap
Satelit Ganti, Huntap Satelit Balaroa, Huntap Mandiri Lompio, dan Huntap Mandiri. Pada Huntap
Satelit Ganti telah terbangun 82 unit hunian dan terdapat 78 WTB yang telah menerima kunci; lalu
pada Huntap Satelit Balaroa telah terbangun 52 unit hunian dimana seluruh WTB yang telah
menerima kunci; pada Huntap Mandiri Lompio telah terbangun 282 unit hunian dan terdapat 29
WTB yang telah menerima kunci; serta Huntap Mandiri terbangun 45 unti dengan 36 WTB telah
menerima kunci. Rincian progres penghunian Huntap 1B beserta penyebab keterlambatan
penghuniannya dapat dilihat pada tabel berikut.
4 HUNTAP MANDIRI
Masih menunggu pemasangan
kaca jendela, air bersih, listrik
PUPR
45 36 35 22 22 dan biotank
Tahap 1
PMC telah memberikan dan menyampaikan rekomendasi kepada Balai P2P Sulawesi II dan Pihak
Konsultan Pengawas (TMC) dengan membuat strategi dan Action Plan percepatan pekerjaan,
Koordinasi Serah Terima Aset untuk Paket Kegiatan CERC telah dilaksanakanmelalui koordinasi
dengan Pemerintah Daerah (PEMDA) dan Ogranisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Palu,
Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Stakeholder atau Pemda yang terlibat diantaranya yaitu
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan satu, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
Dinas Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, dan Perusahaan Air Minum Daerah
(PDAM). Koordinasi juga dilaksanakan pula dengan Pemda Kabupaten Parigi Moutong.
Maksud dan tujuan dilakukannya koordinasi dengan Pemda yaitu untuk menyampaikan capaian
kegiatan Rehabulitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Sulawesi Tengah yang telah selesai
dibangun/direhabilitasi, dan yang akan dilakukan serah terima kelola oleh Pemda, serta berbagi
pengetahuan/pengalaman terkait mekanisme serah terima aset. Berdasarkan hasil koordinasi,
Pemda siap menerima pekerjaan yang telah selesai untuk dapat dimanfaatkan serta dioperasikan
oleh OPD, namun perlu kesepakatan persyaratan dan mekanisme serah terima kelola antara pihak
yang menyerahkan dalam hal ini Balai Prsarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah
dan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II mewakili Kementerian PUPR dan
pemerintah Kabupaten/Kota, Pihak Yayasan atau masyarakat penerima pemanfaat. Progres dan
status serah terima aset pada paket-paket kegiatan CERC dan CSRRP dapat dilihat pada Tabel
48 dan Tabel 49 berikut.
Permasalahan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu permasalahan terkait
manajerial atau pengelolaan kegiatan dan permasalahan terkait teknis kegiatan. Di bawah ini
dijabarkan permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan CSRRP sebagai berikut.
Salah satu tantangan yang mendesak untuk segera dilaksanakan yaitu pelaksanaan
upaya-upaya mitigasi risiko KBG-KTA. Meskipun telah dinyatakan dalam reviu
dokumen perencanaan, dalam ceklist dokumen lelang, bahkan meskipun telah
dilengkapi dengan form estimasi kegiatan yang wajib dilakukan oleh kontraktor, mitigasi
KBG-KTA terkadang masih terlewat untuk diakomodasi, sementara ini menjadi salah
Namun demikian terdapat permasalahan non teknis namun sangat berdampak pada
kinerja Program, diantaranya:
1. Kerjasama dengan Media Cetak dan Online selama ini belum bersifat kontraktual
sehingga berita publikasi terait kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi masih
dipengaruhi oleh opini opini yang bersifat subjektif dari pihak eksternal.
2. Belum ada anggaran khusus untuk publikasi dan pembuatan Video Dokumenter
pada kegiatan CSRRP sehingga beberapa kegiatan penting tidak
terdokumentasi secara optimal.
B. Perencanaan Infrastruktur
Seiring dengan proses reviu oleh PMC terhadap DED, BoQ dan RKS terhadap
dokumen perencanaan yang ke-1 tanggal 28 Oktober 2021, maka secara berturut-turut
penyerahan DED melalui PPK PKP terjadi pada tanggal 22 November 2021, kemudian
tanggal 04 Januari 2022, tanggal 17 Januari 2022, dan terakhir tanggal 25 Januari
2022. Hasil Reviu Dokumen Perencanaan 25 Januari 2022 oleh PMC CSRRP telah
dikirim ke WB tanggal 26 Januari 2022 dan disusulkan BoQ, DED dan RKS tanggal 27
Januari 2022. Dengan terbitnya Permen PUPR No.1 Tahun 2002 tentang Analisa
Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), maka Perencanaan Infra Balaroa yang semula telah
selesai harus disesuaikan dengan Permen yang baru dan tanggal 29 Januari 2021 ada
perubahan RKS, tanggal 2 Februari 2022 ada penyesuaian DED. Dari rangkaian revisi
baik oleh PMC bersama PPK dan masukan dari WB akhirnya perencanaan Infar
Balaroa dapat difinalkan pada tanggal 14 Februari 2022.
Terkait dengan keterlambatan dokumen perencanaan Optimalisasi SPAM Poboya dan
Huntap Duyu, Kota Palu ini yang akan diperuntukkan untuk melayani kebutuhan
Huntap yaitu SPAM Poboya untuk Huntap Tondo1, SPAM Doda untuk Huntap Duyu
dan SPAM Balaroa untuk Huntap Balaroa. Dalam pengurusan dokling, karena SPAM
Doda untuk Huntap Duyu posisi Intake dan Pipa Transmisinya berada dilahan milik
Dinas Kehutanan yang mana perijinan pemakaian lahan sangat membutuhkan waktu
lama yang berakibat pada jadwal proyek, sehingga atas arahan BPPW dan PPK Air
Minum sub paket SPAM Doda untuk Huntap Duyu ini dihilangkan agar tidak
menghambat sub paket lainnya. Dari rangkaian kronologis perencanaan dapat kami
sampaikan sebagi berikut :
- dokumen perencanaan DED yang ke-1 telah di reviu oleh PMC tanggal 18 Oktober
dan 25 Oktober 2021 dan reviu WB tanggal 26 November 2021.
- Dari reviu ke-1 dibuatlah DED ke-2 tanggal 23 Desember 2021 dan ada reviu oleh
PMC pada tanggal 11 Februari 2022 dan reviu WB tanggal 25 Februari 2022.
- Dari respon WB tanggal 25 Februari 2022 masih banyak yang harus dikonfirmasi
dan dijelaskan atas beberapa pertanyaan terkait analisa dan gambar
Sedangkan Construction of House Hold Water Connection (SR) In Palu, Sigi &
Donggala, saat ini perencanaan Sambungan Rumah (SR) Perkotaan Pasigala belum
dapat dilakukan menunggu konfirmasi dari PPK Air Minum, sesuai informasi dari
Direktorat Air Minum DJCK, untuk paket ini kemungkinan akan dialihkan ke Paket PPC
yang dibiayai oleh ADB. Namun, sebelum ada keputusan pasti, Tim Perencana akan
melakukan identifikasi layanan SR dari PDAM Kota Palu
Perencanaan Construction of Settlement Infrastructure Pombewe Area Phase II. Saat
ini telah dilakukan pengukuran topografi pada Area lereng, Gedung serbaguna, Outlet
saluran, Jalan Inspeksi dan gerbang. Telah dilakukan sondir (10 ttk) dan pengambilan
sample tanah bor auger (3 ttk) dalam Kawasan Huntap Pombewe dan saat ini sedang
dilakukan pengujian tanah di laboratorium. Penyusunan Konsep desain saat ini telah
selesai dilakukan dan telah dilakukan pembahasan dan asistensi bersama PPK PKP.
Perencanaan Optimalisasi IPLT Kota Palu. Saat ini progres pekerjaan masih dalam
tahap identifikasi terkait pelayanan, kapasitas eksisting dan kebutuhan serta
pengukuran/topografi. Pembahasan awal telah dilakukan bersama PPK Perencanaan,
PPK Sanitasi dan dihadiri oleh Direktorat Sanitasi DJCK.
Perencanaan Optimalisasi IPLT Kab Sigi. Saat ini progres pekerjaan masih dalam
tahap identifikasi terkait pelayanan, kapasitas eksisting dan kebutuhan serta
pengukuran topografi existing.
Terkait dengan keterlambatan dokumen perencanaan paket Pembangunan IPA
kapasitas 2x30 L/dtk untuk huntap Tondo 1, Tondo 2 dan Talise ini berawal lamanya
penentuan sumber air intake dari sungai Taipa atau sungai Poboya. Setelah ada
keputusan bahwa sungai Poboya sebagai sumber intake maka dimulai tanggal 13
Desember 2021 dikumpulkan oleh Sekda Kota Palu untuk koordinasi. Kemudian
Dalam ilmu manajemen proyek yang terdiri atas 5 (lima) tahapan yaitu persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, dan penutupan, dimana ke-empat tahap tersebut harus dilakukan pengawasan
dan pengendalian, maka dalam kegiatan-kegiatan CSRRP yang ada dievaluasi oleh PMC
CSRRP ke-lima tahapan tersebut. Tujuannya adalah agar tidak ada risiko-risiko yang tidak
termitigasi, supaya tidak menjadi masalah dalam implementasi CSRRP.
Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi harus diidentifikasi faktor-faktor penyebab kenapa
permasalahan itu bisa terjadi. Dan cara mengatasi permasalahan adalah dengan cara
menghilangkan/mengurangi penyebab permasalahan tersebut.
Dalam ilmu manajemen proyek, terkait proyek konstruksi ada 14 hal yang harus diperhatikan
dalam suatu proyek konstruksi yang meliputi:
Sosial dan
Lingkungan
Ke-14 hal di atas menjadi parameter pengendalian proyek konstruksi dimana antara satu
dengan yang lainnya harus konsisten dan tidak boleh ada yang bertentangan. Untuk poin 1
sampai poin 13 dikombinasikan melalui Integrasi.
Setiap kegiatan yang akan dan sedang berjalan tentunya memiliki masalah termasuk yang
sudah dijelaskan pada subbab 4.1 di atas dan ditindaklanjuti cara mengatasinya yang
dituangkan pada subbab 4.3 di bawah.
Selain itu, mitigasi risiko KBG-KTA harus dipastikan telah diketahui oleh semua
pekerja, termasuk masyarakat terdampak bencana, hal ini akan memudahkan kita
untuk melakukan pangwasan dan pamantauan bersama.
B. Perencanaan Infrastruktur
Terkait dengan keterlambatan dokumen perencanaan paket Pembangunan IPA
kapasitas 2x30 L/dtk untuk huntap Tondo 1, Tondo 2 dan Talise akibat desain
perencanaan yang telah disiapkan oleh TMC-1 banyak mengalami perubahan akibat
dari kondisi lahan di lapangan serta kendala penyediaan lahan IPA dan Reservoir. PMC
akan terus berdiskusi dan melakukan kunjungan lapangan bersama dengan Tim Teknis
PPK Air Minum dan TMC-1 dalam rangka percepatan penyelesaian dokumen-dokumen
perencanaan agar dapat segera dilelangkan.
Berkaitan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi pada Bulan Maret 2022, PMC akan
melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut;
1. Penyelenggaraan pertemuan, sosialisasi dan lokakarya untuk berbagi pengalaman dan
pengetahuan proyek
2. Mengevaluasi kemajuan, kualitas hasil proyek, pencapaian tujuan proyek dan indikator
kinerja pada Bulan Februari
3. Evaluasi pengalaman proyek dan cara paling efisien serta penyebaran hasil evaluasi
pada seluruh stakeholder terkait
4. Mengevaluasi dan mengembangkan sistem pelaporan progres kegiatan secara berkala
5. Mendistribusikan standar prosedur, format, dan sistem pelaporan
6. Mengatur pelaporan dan pengumpulan data yang berkualitas
7. Menyusun Laporan Progres Bulan Februari 2022 serta Laporan Mingguan untuk Bulan
Maret 2022, serta laporan-laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan PMU.
Rencana kerja PMC untuk Bulan Maret 2022 mengacu pada rencana kerja PMC secara keseluruhan dalam mengawal pelaksanaan kegiatan CSRRP. Detail
rencana kerja PMC pada Bulan Maret 2022 dapat dilihat pada tabel matriks berikut.
Tabel 51. Rencana Kerja PMC Bulan Maret 2022
Bulan Maret 2022
No SCOPE OF WORKS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Project Coordination and
1
Management
Rapat Koordinasi Internal
1.1
Mingguan Rutin PMC
Rapat rutin dengan seluruh
1.2 stakeholder terkait (termasuk
dengan pemda)
Koordinasi dengan pemerintah
daerah dan stakeholder lainnya
1.3
terkait kelembagaan dan serah
terima aset
Monitoring kegiatan fisik yang
1.4
berjalan (Bersama CPMU/PMU)
Monitoring pelaksanaan protokol
1.5 Kesehatan Covid-19 (Bersama
CPMU dan PMU)
Mengawasi pelaksanaan
1.6 instrumen safeguard yang tepat
(ESCP dan ESMF)
Mengawasi, monitoring dan
1.7 evaluasi kegiatan OSP dalam
pengambilan keputusan di