Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Civil Engineering Study

Volume 01, Nomor 01, Oktober 2021

Home Page : https://journal.unisnu.ac.id/CES

Perencanaan Struktur Reservoir Air Bersih Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan


Pecangaan, Kabupaten Jepara

Herry Puguh Prasetya1,*, Khotibul Umam2, Decky Rochmanto2


Teknik Sipil Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara1,2
Koresponden*, Email:herrypuguh2019@gmail.com

Info Artikel Abstract


Diajukan : 12 September 2021 The existence of clean water in a village is very important, considering the activities of rural
Diperbaiki : 1 Oktober 2021 life which are now starting to be dynamic. This planning is based on SNI 7509:2011
Disetujui : 3 Oktober 2021 concerning Procedures for Technical Planning for Distribution Networks and Service Units
for the Clean Water Supply System and the Regulation of the Minister of Public Works
Number 18/PRT/M/2007 concerning Implementation of Drinking Water Supply System
Development. The reservoir is planned to use reinforced concrete material with a base plate
thickness of 250 mm and reinforcement D13-150, a concrete wall thickness of 150 mm and
reinforcement D13-100, and a cover plate with a thickness of 100 mm with reinforcement 10 -
Keywords: Reservoir, drinking water, 150. Beam dimensions are 20 x 30 cm with reinforcement 5D13 support and stirrup
reinforced concrete reinforcement 8-150 and field reinforcement 4D13 and stirrup reinforcement 8-200. Column
dimensions are 25 x 25 cm with 6D13 main reinforcement and 8-150 stirrup reinforcement.

Abstrak
Keberadaan air bersih di sebuah desa sangat penting, melihat aktivitas kehidupan
pedesaan yang sekarang mulai dinamis. Perencanaan ini berdasar pada SNI
7509:2011 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi dan Unit
Pelayanan Sistem Penyediaan Air Bersih dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum. Reservoir direncanakan menggunakan material beton bertulang dengan
tebal plat dasar 250 mm serta penulangannya D13-150, tebal dinding beton 150 mm
serta penulangan D13-100, serta plat penutup dengan tebal 100 mm dengan
penulangan Ø10 – 150. Balok dimensi 20 x 30 cm dengan penulangan pokok tumpuan
5D13 dan tulangan sengkang Ø8-150 serta penulangan pokok lapangan 4D13 dan
Kata kunci: Reservoir, Air minum, Beton
tulangan sengkang Ø8-200. Kolom dimensi 25 x 25 cm dengan penulangan pokok
bertulang
6D13 dan tulangan sengkang Ø8-150.

1. Pendahuluan
Keberadaan air bersih di sebuah desa sangat penting, melihat aktivitas kehidupan pedesaan yang sekarang mulai dinamis.
Air bersih untuk keprluan wajib sehari – hari adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat pedesaan. Jumlah air yang masih
terbatas menyebabkan terjadinya krisis air bersih, kualitas air tawar yang telah ada juga terdampak menjadi rusak. Reservoir
merupakan salah satu unit yang sangat penting dalam mengembangkan sistem penyediaan air bersih. Reservoir harus berlokasi
sedekat mungkin dengan pusat pemakaian. Penggunaan air didalam reservoir harus cukup tinggi untuk memungkinkan aliran
gravitasi dengan tekanan yang cukup ke sistem distribusi yang akan menjadi daerah pelayanan. Periode perencanaan reservoir
pada perencanaan ini direncanakan untuk jangka waktu 15 tahun. Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu perencanaan
reservoir air bersih Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.
Tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan menerima tekanan dari beban lalu lintas
yang akan melewati jalan tersebut dengan tanah dasar yang memiliki kapasitas daya dukung yang baik akan menghasilkan
struktur jalan yang baik pula. (Saputro, dkk, 2020). Setiap bangunan memerlukan sebuah perencanaan yang matang agar tidak
terjadi kesalahan yang fatal di kemudian hari. Sebuah bangunan direncanakan agar efisien dengan cara mendesain sesuai fungsi
dari bangunan tersebut.

1
2
Herry Puguh Prasetya1 dkk, Jurnal Civil Enginering Study, Volume 01, Nomor 01, Oktober 2021 (halaman 1-7)

2. Metode
a. Lokasi Perencanaan
Lokasi perencanaan reservoir air bersih Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara yang terletak di
bagian selatan, dengan koordinat lokasi garis lintang -6.695822 dan koordinat lokasi garis bujur 110.703555. Lokasi ini
beralamat di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.

Gambar 1. Lokasi Rencana


Sumber: Google Earth, 2021
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh studi dengan melakukan pengamatan yang nantinya akan dijadikan sebagai
referensi. Pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung pada objek rancangan dan studi peninjauan kelayakan dan analisis.
Berikut ini adalah jenis – jenis pengumpulan data dan metode pengumpulannya:
1) Data Primer
Data survey luas lahan yang akan digunakan dalam perencanaan reservoir air bersih, Data penduduk Desa Pecangaan
Kulon yang dapat diperoleh dari Pemerintah Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Data
fasilitas ekonomi dan sosial yang ada di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.
2) Data Sekunder
Data daya dukung tanah yang dalam perencanaan ini menjadi batasan malah akan digunakan data penelitian terdahulu,
Koefisien – koefisien dalam analisis data yang diperoleh dari jurnal – jurnal dan laporan yang relevan dengan judul
perencanaan ini.
c. Analisis Data
Perencanaan reservoir air bersih berdasarkan pada SNI 7509-2011 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi
dan Unit Pelayanan Sistem Penyediaan Air Bersih, menentukan wilayah pelayanan, menentukan dimensi reservoir air bersih
dan material, menentukan desain reservoir air bersih sesuai dengan hasil analisa struktur yang berdasarkan pada SNI 2847:2013
tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,

Mulai Pengumpulan Data dan Menentukan Wilayah Perhitungan Dimensi


Studi Literatur Pelayanan Reservoir

Selesai Menghitung Biaya Desain Bangunan


Reservoir

AHSP 2021 Perhitungan HPS

Gambar 2. Diagram Alir


3
Nama penulis1 dkk,Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman 3)

3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 3. Penulangan Plat Atas, Plat Lantai, dan Plat Dasar


a. Perhitungan Penulangan Plat Atas/Penutup
Data Teknis (Pelat Atas) :
F’c = 19,3 MPa
Fy = 240 MPa
h = 100 mm (Tebal Pelat)
s = 40 mm (Selimut beton)
D = 10 mm (Diameter tulangan rencana)
Perhitungan hmin dan hmax
β = = = 2,46 ≤ 3 (Two Way Slab)

.( , )
hmin =
.( , )
=
( , )
= 52,83 mm

.( , )
hmax =
.( , )
=
= 85,3 mm
Dikarenakan hmax kurang dari ketentuan SNI 2847:2013 tebal plat lantai atap maka digunakan tebal minimum ketentuan
SNI 2847:2013 yaitu 100 mm
Dari hasil analisa diperoleh tinggi efektif (d) adalah 55 mm dengan Momen Nominal sebesar 3,61 KN.m serta Rn sebesar
1,19, diperoleh ρmin sebesar 0,0058, ρb sebesar 0,041, serta ρ sebesar 0,0052. Dikarenakan ρ kurang dari ρmin untuk
menentukan luas penampang tulangan yang diperlukan digunakan ρmin.

ρ < ρmin .............. Maka digunakan ρmin


Asperlu =ρxbxd
= 0,0058 x 1000 x 75
= 435 mm2

b
S = 0,25 x π x D2 x
Asperlu
2
1000
= 0,25 x 3,14 x 10 x
435
= 180,46 mm ≈ 150 mm

3
4
Herry Puguh Prasetya1 dkk, Jurnal Civil Enginering Study, Volume 01, Nomor 01, Oktober 2021 (halaman 1-7)

b
Aspakai = 0,25 x π x D2 x
s
1000
= 0,25 x 3,14 x 102 x
150
= 523 mm2

Aspakai > Asperlu ..................... OK!


Digunakan tulangan diameter Ø10 – 150

b. Perhitungan Penulangan Dinding


Data Teknis (Dinding) :
F’c = 19,3 MPa
Fy = 390 MPa
h = 150 mm (Tebal Dinding)
s = 40 mm (Selimut beton)
D = 13 mm (Diameter tulangan rencana)

Perhitungan hmin dan hmax


β = = = 1,52 ≤ 3 (Two Way Slab)

.( , )
hmin =
.( , )
=
( , )
= 136,553 mm

.( , )
hmax =
.( , )
=
= 188,4 mm
Dari hasil perhitungan hmin = 136,553 mm dan hmax = 188,4 mm. maka diambil tebal plat dinding (h) = 150 mm
Perhitungan Penulangan (Dinding)
Dari hasil analisa diperoleh tinggi efektif (d) adalah 103,5 mm dengan Momen Nominal sebesar 32,9 KN.m serta Rn
sebesar 3,07, diperoleh ρmin sebesar 0,0036, ρb sebesar 0,021, serta ρ sebesar 0,0087. Dikarenakan ρ lebih dari ρmin untuk
menentukan luas penampang tulangan yang diperlukan digunakan ρ.

ρ > ρmin .............. Maka digunakan ρ


Asperlu =ρxbxd
= 0,0087 x 1000 x 103,5
= 900,45 mm2

b
S = 0,25 x π x D2 x
Asperlu
2
1000
= 0,25 x 3,14 x 13 x
900,45
= 147,332 mm ≈ 100 mm
5
Nama penulis1 dkk,Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman 3)

b
Aspakai = 0,25 x π x D2 x
s
1000
= 0,25 x 3,14 x 132 x
100
= 1.326,65 mm2

Aspakai > Asperlu ..................... OK!


Digunakan tulangan diameter D13 – 100 mm

c. Perhitungan Penulangan Plat Dasar


Data Teknis (Pelat Dasar) :
F’c = 19,3 MPa
Fy = 390 MPa
h = 250 mm (Tebal Pelat)
s = 40 mm (Selimut beton)
D = 13 mm (Diameter tulangan rencana)

Perhitungan hmin dan hmax


β = = = 1,22 ≤ 3 (Two Way Slab)

.( , )
hmin =
.( , )
=
( , )
= 72,20 mm

.( , )
hmax =
.( , )
=
= 94,2 mm
Dikarenakan hmax kurang dari ketentuan SNI 2847:2013 tebal plat dasar yang juga berfungsi sebagai pondasi tipe lantai
maka digunakan tebal minimum ketentuan SNI 2847:2013 yaitu 250 mm
Dari hasil analisa diperoleh tinggi efektif (d) adalah 203,5 mm dengan Momen Nominal sebesar 45,56 KN.m serta Rn sebesar
1,10, diperoleh ρmin sebesar 0,0036, ρb sebesar 0,021, serta ρ sebesar 0,0029. Dikarenakan ρ kurang dari ρmin untuk
menentukan luas penampang tulangan yang diperlukan digunakan ρmin.

ρ < ρmin .............. Maka digunakan ρmin


Asperlu = ρ x b x d
= 0,0036 x 1000 x 203,5
= 732,6 mm2

b
S = 0,25 x π x D2 x
Asperlu
1000
= 0,25 x 3,14 x 132 x
732,6
= 181,087 mm ≈ 150 mm

5
6
Herry Puguh Prasetya1 dkk, Jurnal Civil Enginering Study, Volume 01, Nomor 01, Oktober 2021 (halaman 1-7)

b
Aspakai = 0,25 x π x D2 x
s
1000
= 0,25 x 3,14 x 132 x
150
= 884,43 mm2

Aspakai > Asperlu ..................... OK!


Digunakan tulangan diameter D13 – 150 mm

Gambar 4. Output data Momen Pelat Dasar

Berdasarkan gambar 4, sebenarnya penulangan pelat dasar dapat diketahui melalui hasil output data momen yang telah
digunakan pada perhitungan sebelumnya. Namun ketelitiannya kurang jika dibanding dengan hasil perhitungan berdasarkan
SNI 2847:2013.

Gambar 5. Output data Momen Pelat Dinding dan Pelat Atas

Berdasarkan gambar 5, gaya momen yang dihasilkan cenderung kecil jika dibandingkan dengan hasil output momen yang
dihasilkan pelat dasar. Hal ini dikarenakan distribusi beban pada pelat dinding dan pelat atas lebih kecil jika dibandingkan
dengan pelat dasar

4. Simpulan
Reservoir direncanakan menggunakan material beton bertulang dengan tebal plat dasar 250 mm serta penulangannya D13-
150, tebal dinding beton 150 mm serta penulangan D13-100, serta plat penutup dengan tebal 100 mm dengan penulangan Ø10
– 150. Perencanaan reservoir sesuai standar, aman, dan efisien.
7
Nama penulis1 dkk,Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman 3)

Daftar Pustaka

[1] Anrianisa, Sudiran, “Efektifitas Instalasi Pengolahan Air (Ipa) Unit 2 Tirta Kencana Pdam Kota Samarinda Terhadap
Kualitas Air Minum Tahun 2015,” Samarinda, 2015.
[2] Arianto, “Perencanaan Pompa Sentrifugal untuk Penyediaan Air Bersih pada Mesjid Al-Ahya Palembang,” Palembang,
2015.
[3] Badan Standarisasi Nasional, “SNI 7509-2011 Tata Cara Perencanaan Teknik Jaringan Distribusi Dan Unit Pelayanan
Sistem Penyediaan Air Minum,” Jakarta, 2011.
[4] Badan Standarisasi Nasional, “SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung,” Jakarta, 2013.
[4] Darmasetiawan, “Teori dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air. Ekamitra Engineering,” Jakarta, 2004.
[5] Dirjen Cipta Karya PU, “Buku Panduan Pengembangan Air Minum,” Jakarta Selatan, 1996.
[6] Joko Tri, “Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum,” Yogyakarta, 2010.
[7] Joko, Tri, “Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum,” Yogyakarta, 2010.
[8] Maryanto, Harry, “Perencanaan Teknis Pembangunan Distribusi Air Bersih Di Daerah Perangkat Selatan Kec.
Marangkayu Kab.Kutai Kartanegara,” Samarinda, 2013.
[9] Menteri Kesehatan, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/VI/2010 Tentang
Kualitas Air Minum,” Jakarta.
[10] Ramli, Abdul Rahman, “Analisis Kapasitas Reservoir Dan Saluran Transmisi Di Kecamatan Marusu,” Makassar, 2017.
[11] Rochmanto, D., Safaah, A., Qomaruddin, M., & Hidayati, N. (2020). Studi Komparasi Perkerasan Kaku Dan Perkerasan
Lentur Jalan Kembang – Tubanan Kabupaten Jepara. Jurnal Ilmiah Teknosains, 5(2), 63–69.
https://doi.org/10.26877/jitek.v5i2.3565
[12] Saputro, Y. A., Umam, K., & Fauziah, S. (2020). Analisis Sandcone Test (AASHTO T 191 dan ASTM D 1556 64) Pada
Peningkatan Jalan Jepara – Kedungmalang – Pecangaan. Reviews in Civil Engineering, 4(2), 41–46.
https://doi.org/10.31002/rice.v4i2.2921
[13] Wardoyo, Tri, “Analisis Potensi Sumber-Sumber Air Untuk Mencukupi Kebutuhan Air di Kabupaten Sragen Pada Tahun
2025,” Surakarta, 2009.
[14] Zalzilah, Ulfiani, “Perencanaan Reservoar Air Bersih Pada Zona 4 PDAM Tirta Daroy Banda Aceh,” Banda Aceh, 2018.

Anda mungkin juga menyukai