Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Kap
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Kap
1 Maret 2020
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
Abstrak: Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia karena
diperlukan secara terus menerus dalam kegiatan sehari-hari untuk bertahan hidup. Sepanjang aliran
sungai Lubuk Paraku yang digunakan sebagai air baku IPA Lubuk Paraku terdapat aktifitas industri
dan aktifitas penduduk sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kualitas air. Terdapat
kapasitas sebanyak 50 liter per detik yang belum digunakan untuk produksi di IPA Lubuk paraku.
Perencanaan instalasi pengolahan air ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air baku sungai lubuk
Paraku dan membuat perencanaan Instalasi pengolahan Air dengan kapasitas 50 liter per detik,
sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan di area pelayanan selatan PDAM kota Padang.
Analisa air baku yang dilakukan diantaranya parameter fisika, kimia dan biologi. Dari hasil analisa
didapatkan kualitas air baku tidak memenuhi baku mutu air minum karena terdapat Bakteri E.Coli
dan Kekeruhan yang melebihi batas persyaratan. Instalasi pengolahan air yang direncanakan sesuai
dengan SNI 6774:2008 tentang tata cara perencanaan paket unit IPA dan dibuat tipikal dengan IPA
50 liter per detik eksisting yaitu berupa bangunan struktur baja yang terdiri dari: unit koagulasi, unit
flokulasi, unit sedimentasi, unit filtrasi (saringan pasir cepat), dan unit desinfeksi.
Kata Kunci: Air minum, Instalasi Pengolahan Air dan SNI 6774:2008
PENDAHULUAN
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia karena diperlukan
secara terus menerus dalam kegiatan sehari-hari untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, manusia
memerlukan sumber air bersih yang diperoleh dari air tanah dan air permukaan. Namun tidak semua
air baku dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, hanya air baku yang memenuhi
persyaratan kualitas air menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 yang dapat digunakan
untuk air minum (Ridho, 2017).Pengolahan air adalah usaha mengurangi konsentrasi masing-
masing polutan dalam air, sehingga aman untuk digunakan sesuai keperluannya (Dimas, 2011).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang merupakan salah satu perusahaan
daerah yang bertanggung jawab dalam penyediaan air bersih di kota Padang, sampai dengan 31
Desember PDAM Kota Padang memiliki pelanggan aktif sebanyak 99.364 sambungan rumah (SR).
Dengan cakupan pelayanan sebesar 80,30% diakhir tahun 2018, dan dengan trend peningkatan
cakupan pelayanan tiga tahun terakhir sebesar 3,08%, serta aspek lainnya seperti jaringan/instalasi
pipa yang terpasang, dapat disimpulkan target 100% akses air minum nasional belum tercapai.
Meningkatnya jumlah pelanggan PDAM Kota Padang menyebabkan meningkatnya jumlah
kebutuhan air yang harus disediakan oleh PDAM. Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM
Kota Padang berkisar 22,63 jam per hari. Hal ini masih belum dapat memenuhi standar untuk
memberikan jaminan pengaliran selama 24 jam per hari (PDAM Kota Padang, 2018).
Kebutuhan air sebagian besar pelanggan PDAM di wilayah selatan dilayani oleh Reservoir
selatan yang disuplai oleh IPA 150 liter per detik Lubuk Paraku yang terletak disebelah reservoir
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
selatan dan IPA Ulu Gadut kapasitas 220 liter per detik. Kualitas air baku Sungai Lubuk Paraku
perlu dilakukan pengawasan karena terdapat aktifitas industri dan aktifitas penduduk di sepanjang
aliran sungai yang digunakan sebagai sumber air baku oleh IPA lubuk Paraku. Kapasitas terpasang
Instalasi Pengolahan Air Lubuk Paraku yang ada saat ini adalah 150 liter per detik, yang mana
dilokasi ini sudah direncanakan untuk pembangunan paket IPA kapasitas 200 liter per detik,
sehingga masih terdapat kapasitas sebanyak 50 liter per detik yang belum digunakan untuk
produksi.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kualitas air baku Sungai Lubuk Paraku, kemudian membuat perencanaan
instalasi pengolahan air dengan kapasitas 50 liter per detik di IPA Lubuk Paraku PDAM Kota
Padang.
METODOLOGI
Penelitian ini akan dilakukan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lubuk Paraku PDAM Kota
Padang. Variabel penelitian adalah obyek yang akan dikaji dalam melakukan penelitian. Adapun
obyek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Gambaran umum IPA Lubuk Paraku PDAM Kota Padang
2. Kualitas air baku sungai Lubuk Paraku
3. Perhitungan desain dan gambar Instalasi Pengolahan Air
4. Spesifikasi teknis
5. Rencana anggran biaya
Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah Sampling untuk analisis mutu air
baku.Sampel air baku sungai yang diambil di pipa inlet IPA Lubuk Paraku PDAM Kota
Padang.Survey kondisi eksisting.Pengumpulan seluruh data yang dibutuhkan dalam pengukuran
pada instansi terkait. Dalam penelitian ini data yang akan diambil adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data hasil survey kondisi eksisting sumber air dan hasil uji mutu air
baku di Laboratorium. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi yang terkait
dan kemudian dilakukan pengolahan data.
Pengolahan dan Analisa Data dilakukan dengan :
1. Melakukan pengujian kualitas baku Sungai Lubuk Paraku terhadap baku mutu air minum
Beberapa parameter akan di uji bagaimana kualitas air baku sungai Lubuk Paraku terhadap
baku mutu air minum. Parameter yang akan diujikan yaitu parameter fisika, kimia dan
biologi. Dari hasil uji kualitas tersebutlah akan ditentukan bagaimana desain unit IPA yang
akan direncanakan.
2. Membuat perencanaan Instalasi Pengolahan Air kapasitas 50 liter per detik di IPA Lubuk
Paraku PDAM Kota Padang
• Identifikasi Permasalahan
• Rancangan Umum Instalasi Pengolahan Air Minum
• Desain Instalasi Pengolahan Air Minum Terpilih
• Spesifikasi Teknis
3. Menghitung rencana anggaran biaya (RAB)
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
Tabel 2. Hasil Uji Kualitas Air Sungai Lubuk Paraku Untuk Air Minum
No. Parameter Satuan Kadar Izin Hasil
A. Fisika
o
1. Suhu C Deviasi 3 28
2. Warna TCU 15 Jernih
3. Rasa - - Tak berasa
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
Desinfeksi
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
2. Alternatif II
Lumpur Lumpur
Desinfeksi
Intake Prasedimentasi
Reservoar SPL
Desinfeksi
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
PIPA DRAIN Ø200
Ø250
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
Ø250
Ø250
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
PIPA Ø80
Ø250
KM/WC
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
Proses desinfeksi dilakukan pada saat air telah masuk kedalam reservoir. Desinfektan yang
digunakan adalah kaporit yang dilakukan dengan cara menginjeksikannya kedalam air.
KESIMPULAN
Pada tugas akhir Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Minum kapasitas 50 liter per detik di
IPA Lubuk Paraku PDAM Kota Padang didapatkan hasil kesimpulan Kualitas air baku sungai
Lubuk Paraku tidak memenuhi baku mutu air minum, karena terdapat Bakteri E.Coli dan kekeruhan
yang melebihi batas persyaratan kualitas air minum.Perencanaan unit pengolahan air dengan
kapasitas 50 liter per detik di IPA Lubuk Paraku PDAM Kota Padang adalah IPA Paket baja yang
terdiri dari unit koagulasi hidrolis (terjunan), unit flokulasi hidrolis (Insert), unit sedimentasi
(Flocculant Settling), unit filtrasi dengan saringan pasir cepat (SPC) dan penambahan desinfektan.
Dari tugas akhir yang telah dilakukan diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk tahapan
perhitungan dosis bahan kimia yang digunakan dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya
berdasarkan analisa harga satuan terbaru dari Dinas Pekerjaan Umum. Instalasi Pengolahan Air
Minum perlu dilakukan perawatan operasional dan pemeliharaan pada setiap masing-masing unit
sesuai dengan SNI yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Layla, M. Anis. 1978. Water Supply Engineering Design. Dean. College of Engineering
University of Mosul: Iraq.
[2] Kawamura, Susumu. 1990. Integrated Design of Water Treatment Facilities. John Willey &
Sons, Inc.
[3] Reynolds, Tom. D. 1982. Unit Operation and Process In Environmental Engineering.
Monterey-California.
[4] Schulz, C.R dan Okun, D.A. 1984. Surface Water Treatment for Communities in Developing
Countries. Water and Sanitation for Health (WASH) Project of the United States Agency for
International Development.
[5] Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta karya. 2013. Katalog Infrastruktur
Bidang Cipta Karya, 2013.
[6] Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/ Menkes/ PER/ IV/ 2010. Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum, 2010
[7] Peraturan Pemerintah RI No. 16 Tahun 2005. Tentang Pengembangan sistem Penyediaan Air
Minum, 2005
[8] Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air, 2001
JURNAL AERASI
ISSN (Online) 2686-6692
[9] Pradana, Ridho. 2017. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Di Kecamatan
Bukit Raya Kota Pekanbaru. Universitas Riau. Pekanbaru
[10] Dimas. 2011. Perancangan Instalasi Pengolahan Air Minum Untuk Wilayah Pelayanan
Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Tugas Akhir, Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro, Semaran.
[11] PDAM Kota Padang.2018. Laporan Evaluasi Kinerja PDAM Kota Padang 2018. Padang
[12] PDAM Kota Padang.2018. Profil PDAM Kota Padang 2018. Padang
[13] Badan Standarisasi nasional. 2008. SNI 6774:2008 Tentang Tata Cara Perencanaan Unit paket
Instalasi Pengolahan Air, 2008.
[14] Badan Standarisasi nasional. 2008. SNI 6775:2008 Tentang Tata Cara Pengoperasian dan
Pemeliharaan Unit paket Instalasi Pengolahan Air, 2008.
[15] Badan Standarisasi nasional. 2008. SNI 6773:2008 Tentang Spesifikasi Unit paket Instalasi
Pengolahan Air, 2008.
[16] Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Teknis Kelayakan
Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Oleh Perusahaan Daerah Air Minum,
2009.
[17] PDAM Kota Padang.2019. Laporan Harian Operator IPA Lubuk Paraku. Padang.