3356-Article Text-2203-1-10-20150907
3356-Article Text-2203-1-10-20150907
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Esty Poedjioetami1
Rony Prabowo2
*1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur ITATS
*2 Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri ITATS
email : esty_harie@yahoo.co.id email : rony_prabowomt@yahoo.co.id
Abstrak
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat yang berdampak pada persaingan bisnis
yang semakin ketat telah memberikan peluang besar kepada konsumen untuk menuntut produk
dengan kualitas yang tinggi dengan harga yang bersaing. Usaha kecil batik tulis di klaster UKM di
Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur berkembang sangat pesat. Perkembangan ini mendorong
persaingan antar usaha kecil menjadi semakin intens. Para pelaku usaha kecil batik tulis ini
dituntut lebih kreatif dalam menyusun strategi pemasaran agar dapat menarik konsumen. Karena
banyaknya pilihan usaha batik tulis ini membuat konsumen mempunyai daya tawar yang lebih
tinggi. Tujuan utama penelitia pada usaha kecil batik tulis di klaster UKM di Kabupaten Pacitan
Propinsi Jawa Timur ini adalah melakukan suatu pengembangan produk yang nantinya akan
meningkatkan kualitas produk, dengan menganalisis atribut-atribut yang melekat pada produk
berdasarkan pada suara pelanggan (voice of customer) yang kemudian dihubungkan dengan
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga nantinya dihasilkan suatu keputusan yang
menguntungkan perusahaan. Untuk itu metode yang tepat dan terintegrasi untuk menyelesaikan
persoalan tersebut adalah dengan menggunakan Quality Function Deployment. Dari aplikasi ini
kemudian dianalisis dan kemudian dari hasl analisis ini dihasilkan suatu usulan-usulan
pengembangan produk menurut bobot dan prioritas pengembangan pada atribut-atribut produk
yang dianggap penting oleh pelanggan sehingga produk batik tulis yang dihasilkan oleh usaha
kecil batik tulis di klaster UKM di Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur mempunyai kualitas
dan daya saing yang tinggi di pasaran.
Kata kunci : fitur, usaha kecil, voice of customer, quality function deployment
-1-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
bukan manusia hasil cetakan melainkan produk/jasa secara murah, berkualitas dan
seseorang yang memiliki kualitas pribadi yang cepat. Dukungan teknologi tepat guna, desain,
menonjol yang nampak dari sikap, motivasi dan teknologi informasi dan komunikasi yang
perilaku yang mendasarinya (Tarmudji, 2000). berkembang dengan sangat cepat
Jiwa kewirausahaan tidak bisa berdiri hanya memungkinkan seluruh pelaku usaha kecil batik
dalam dirinya sendiri, namun jiwa untuk meningkatkan daya saingnya dengan
kewirausahaan berkaitan dengan sistem melakukan koordinasi perencanaan produksi
ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, dan mengurangi biaya-biaya yang dianggap
kreativitas wirausaha agar berkembang harus tidak efisien. Tuntutan-tuntutan tersebut
memerlukan suatu lingkungan pendukung yang membuat koordinasi pengambilan keputusan
berupa sarana usaha pembinaan dan antara elemen-elemen yang ada dalam produk
pengembangan. batik tulis menjadi sangat penting.
Sektor informal ini termasuk industri Pada penelitian ini difokuskan pada
kerajinan tekstil yang bergerak dalam bidang desain QFD pada usaha kecil terutama untuk
industri batik, sektor ini mempunyai andil yang usaha kecil batik tulis di wilayah Kabupaten
cukup besar dalam mengatasi masalah Pacitan Propinsi Jawa Timur. Dipillihnya usaha
pengangguran. Secara konseptual mereka yang kecil ini karena terdapat beberapa alasan antara
berkecimpung dalam sektor informal lain : UKM sebagai pilar perekonomian rakyat,
mempunyai orientasi yang lebih mendasar yaitu UKM sebagai usaha yang sangat rentan untuk
menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan jatuh bangun, UKM memiliki banyak
untuk orang lain. Dengan perkembangan keterbatasan, UKM sebagai alternatif utama
industri kecil, pemerintah menaruh harapan mengurangi pengangguran. Usaha kecil batik
terciptanya perluasan dan pemerataan bagi tulis di Kabupaten Pacitan. Alasan tersebut juga
masyarakat, terpacunya pembangunan daerah dengan melihat kondisi perekonomian
serta dapat memperkenalkan hasil-hasil industri masyarakat di Pacitan yang sampai saat ini
kecil kepada bangsa lain. hanya ditopang dari hasil pertanian padi,
Perkembangan usaha kecil batik tulis di perkebunan kelapa, nelayan dan sebagainya
Jawa Timur mengalami pertumbuhan yang yang mana kegiatannya musiman atau pada
sangat pesat. Pada tahun Tahun 2013 jumlah kurun waktu tertentu. Misalnya bertani padi,
usaha kecil di Jawa Timur meningkat 28% mereka akan menunggi sampai musim panen
dibandingkan tahun 2010. Apalagi sejak tiba, dan selama menunggu itu tidak banyak
masuknya perusahaan – perusahaan besar yang kegiatan yang berarti. Sehingga dengan
bergerak dalam industri pakaian batik, misalnya banyaknya bermunculan usaha kecil maka akan
Batik Danar Hadi, Batik Keris, Batik Nakula, menambah pendapatan masyarakat. Penelitian ii
Batik Solo, Batik Putra Madura, dan sangat concern terhadap kemajuan usaha kecil
sebagainya. Kompetisi dan persaingan yang ada batik di sana terutama dalam penentuan fitur,
mendorong pelaku usaha kecil batik ini untuk atribut dan kualitas yang dapat meningkatkan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan daya saing usaha kecil batik tulis.
-2-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
dan menengah marginnya menjadi adanya krisis ekonomi yang melanda dunia,
tidak ekonomis. yang juga berimbas ke Indonesia, UKM
2. Merupakan pemerataan konsentrasi semakin menunjukkan betapa penting
dari kekuatan-kekuatan ekonomi keberadaan mereka sebagai pilar
dalam masyarakat. penopangperekonomian Indonesia. Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang
2.1.2 Kelemahan Pengelolaan Usaha Kecil
cukup besar dalam pembangunan ekonomi
Faktor - faktor yang paling menonjol
nasional, hal ini terlihat dari kontribusinya
sebagai faktor penghambat dalam
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
perkembangan industri rumah tangga dan
Indonesia yang terus meningkat setiap
industri kecil yaitu penyakit tradisionalitas yang
tahunnya. Berdasarkan hasil survey dan
dapat mempengaruhi baik kondisi maupun
perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS),
prospek sektor industri pedesaan. Sikap yang
kontribusi UKM terhadap PDB (tanpa migas)
bersifat tradisional terutama muncul sebagai
pada tahun 2007 tercatat sebesar 62,71 % dan
masalah manajemen kekeluargaan.
pada Tahun 2012 kontribusinya meningkat
Randatu (1996) menjelaskan bahwa
menjadi 63,89 %.
rasionalitas para pengusaha yang dicerminkan
Kendati demikian, kondisi UKM tetap
dalam proses pengambilan keputusan masih
rawan karena keberpihakan bank yang rendah,
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non
pasar bebas yang mulai dibuka, serta
ekonomis, misalnya dalam perekrutan tenaga
terbatasnya kebijakan yang mendukung sektor
kerja yang dari segi ekonomi sering tidak di
usaha kecil. Sedangkan kontribusi usaha yang
dukung pertimbangan ekonomis seperti
berskala besar pada Tahun 2007 hanya 37,29 %
keterampilan, melainkan ciri - ciri sosial seperti
dan pada Tahun 2012 turun lagi menjadi 36,11
kekerabatan atau hubungan darah. Bukan hanya
% . Jumlah unit UKM dalam 3 tahun terakhir
faktor - faktor budaya yang menghambat
juga mengalami peningkatan rata – rata sebesar
prospek perkembangan industri pedesaan,
9,5 % tiap tahunnya. Pada Tahun 2012 tercatat
melainkan juga berbagai masalah struktural,
sebanyak 38,7 juta dan Tahun 2014 sebanyak
Salah satunya adalah kelemahan pemilik
42,2 juta unit usaha.
industri rumah tangga dalam akses terhadap
dunia perbankan. Karena kekurangan jaminan 2.1.4 Permasalahan Yang Dihadapi Usaha
lembaga perkreditan formal sering enggan Mikro Kecil dan Menengah
memberi dana yang dibutuhkan untuk Permasalahan yang dianggap mendasar
mengembangkan usaha industri. bagi UKM adalah adanya kecenderungan
pemerintah dalam menjalankan program untuk
2.1.3 Peranan Usaha Mikro Kecil dan pengembangan UKM seringkali merupakan
Menengah tindakan koreksi terhadap kebijakan lain yang
Peranan Usaha Kecil dan Menengah berdampak merugikan usaha kecil. Selain
(UMKM) dalam perekonomian Indonesia sudah permasalahan tersebut, secara umum UKM
mulai berkembang sejak dulu, namun dengan sendiri mempunyai dua permasalahan utama,
-4-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
-5-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
c. Analisa data
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
-7-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Customer
Improve Sales Norma
Importance to &Competitive
Goal ment of Raw lizedRa
No. Atribut Customer Satisfaction
(Nilai) Ratio Point Weight w
(Nilai) Performance
(Nilai) (Nilai) Weight
(Nilai)
1. Bahan baku kuat
4.59 4.51 4.51 1.10 1.5 6.91 0.22
dan tahan lama
2. Tidak luntur 4.41 4.33 4.4 1 1.5 6.56 0.23
3. Halus 4.18 4.33 4.33 1.02 1 4.26 0.18
4. Nyaman dipakai 4.28 4.56 4.56 1.07 1.2 5.47 0.19
5. Corak menarik 4.31 4.24 4.69 1 1.2 5.15 0.19
6. Banyak pilihan
4.50 4.31 4.33 1 1 4.52 0.18
warna
7. Memiliki ciri khas 4.35 4.26 4.48 1 1.5 6.48 0.22
8. Mudah
4.39 4.19 4.56 1 1 4.38 0.18
pereawatan
9. Motif modern dan
4.22 4.25 4.53 1 1 4.22 0.18
klasik
10. Lentur 4.33 4.26 4.45 1 1.2 5.16 0.19
11. Harga murah 4.34 4.35 4.35 1.13 1.5 6.62 0.22
- Importance to customer bertujuan untuk titik penjualan; (2) Nilai 1.2 menunjukkan
mengetahui seberapa penting tiap-tiap atribut titik penjualan menengah; (3) Nilai 1.5
menurut responden yang mempengaruhinya menunjukkan titik penjualan kuat
dalam membeli produk batik tulis.
4.4.1 Respon Teknis
- Customer Satisfaction performance and
- Kualitas bahan baku primer. Merupakan
Competitive Satisfaction performance
respon teknis yang dihasilkan oleh tim dan
bertujuan untuk mengetahui seberapa puas
responden terhadap tiap atribut produk batik. merupakan bagian awal dari proses membatik
- Goal merupakan level performance yang untuk mengahasilkan bahan kain batik yang
ingin dicapai perusahaan untuk memenuhi utama sebagai bahan dasar untuk membuat
kebutuhan konsumen (customer need). kain batik.
- Nilai improvement ratio didapat dari - Kualitas bahan baku sekunder. Bahan baku
perbandingan antara goal dan customer sekunder merupakan bahan yang digunakan
satisfaction performance. Dimana nilai ini dalam proses membatik, seperti pelilinan dan
menunjukkan bobot kesulitan untuk pewarnaan sehingga kualitas bahan baku
melakukan peningkatan dalam memenuhi sekunder kualitas akan menentukan.
kebutuhan konsumen. - Peralatan kerja yang digunakan. Peralatan
- Sales point merupakan informasi kemampuan yang digunakan akan menghasilkan produk
menjual produk berdasarkan seberapa baik dengan kualitas bagus, seperti canting, wajan,
setiap customer need terpenuhi. Nilainya gawangan, bandul, bak celup, saringan,
adalah : (1) Nilai 1 menunjukkan tidak ada
-8-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
alat dalam menampung banyaknya kain 2.Peralatan kerja yang digunakan seperti
batik akan menentukan, teknik posisi kain canting, wajan, gawangan, bandul, bak
pada saat menjemur juga akan sangat celup, saringan, merupakan standar
menentukan. peralatan yang digunakan agar
menghasilkan batik tulis..
b. Korelasi positif lemah terjadi antar respon 3.Desain harus disesuaikan dengan ciri khas
teknis daerah masing-masing tanpa mencampur
1.Kualitas Bahan baku utama harus sesuai adukan dengan desain batik daerah lain
dengan peralatan yang digunakan keduanya karena akan menghilangkan cirri khas.
mempunyai hubungan tetapi tidak secara 4.Keterampilan pengerajin, antara pengerajin
langsung. satu dengan yang lainnya harus terampil
2.Kualitas Bahan baku utama harus sesuai dalam membatik dan mengetahui proses
dengan penyortiran keduanya mempunyai membatik dari awal sampai akhir.
hubungan tetapi tidak secara langsung. 5.Proses pembatikan harus disesuaikan
3.Kualitas Bahan baku utama harus sesuai dengan mulai dari menyiapkan kain dasar
dengan pengemasan keduanya mempunyai (polos) sampai menjadi kain batik yang siap
hubungan tetapi tidak secara langsung. digunakan sesuai keperluan sampai dengan
4.Kualitas bahan baku sekunder harus sesuai proses pengemasan untuk siap dipasarkan.
dengan proses pewarnaan keduanya 6.Proses pewarnaan harus disesuiakan mulai
mempunyai hubungan tetapi tidak secara setelah kain melalui proses pemalaman
langsung. untuk memberi/mengubah warna,
5.Kualitas bahan baku sekunder harus sesuai memperjelas bentuk, rincian perlambangan
dengan penghilangan lilin keduanya dan ciri ketradisian, memperkuat nilai
mempunyai hubungan tetapi tidak secara estetika.
langsung.
6.Kualitas bahan baku sekunder harus sesuai 5.1 KESIMPULAN
dengan penjemuran keduanya mempunyai 1. Terdapat sebelas atribut yang dipentingkan
hubungan tetapi tidak secara langsung. oleh konsumen yaitu : bahan baku utama
7.Peralatan yang digunakan harus sesuai kuat dan tahan lama, tidak luntur, halus,
dengan proses penghilangan lilin keduanya nyaman dipakai, corak menarik,dan rapi,
mempunyai hubungan tetapi tidak secara banyak pilihan warna, mempunyai ciri
langsung. khas, mudah perawatannya, motif modern
dan klasik, lentur (fleksibel), murah
Rancangan desain kualitas produk batik Pacitan harganya
sebagai berikut: 2. Rancangan desain kualitas produk batik
1.Kualitas bahan baku sekunder. Bahan yang Pacitan yang diusulkan adalah sebagai
menjadi bagian kedua setelah bahan baku berikut : (a) Kualitas bahan baku primer
primer sehingga memerlukan standar harus disesuaikan dengan menurut proses
khusus alatnya, seperti penentuan bahan pengerjaannya, desain maupun mori yang
untuk proses pelilinan dipergunakan; (b) Kualitas bahan baku
-10-
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
-12-