Anda di halaman 1dari 28

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. PROFIL PERUSAHAAN

PT. JJ GLOVES INDO adalah perusahaan PMA (Penanam Modal Asing)

yang bergerak dalam bidang produksi sarung tangan yang berorientasi pada

pasar luar negeri (Ekspor). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 11 Juni

2011 oleh pemegang saham yang berasal dari luar negeri. Melihat kebutuhan

akan sarung safety di pasar internasional yang cukup besar, PT. JJ GLOVES

INDO membuka pabrik pembuatan sarung tangan di daerah Kabupaten

Klaten. Alasan didirikannya di Kabupaten Klaten ialah karena Kabupaten

Klaten memiliki banyak sumber daya manusia yang jumlahnya cukup besar

serta biaya pengupahan karyawan yang relatif lebih ringan dibanding daerah

lain di Indonesia. Di daerah Kabupaten Klaten masih sedikit perusahaan

tekstil sehingga mudah untuk mendapat karyawan terutama dengan keahlian

menjahit dan kebutuhan produksi lainnya. Selain itu sistem perizinan mudah

dan cepat untuk didapatkan. PT JJ GLOVES INDO hasil produksinya 100%

dijual dipasar ekspor. Bahan baku produk berupa kain yang dipasok dari

dalam negeri, sedangkan bahan kimia sebagai pendukung pembuatan produk

ini sebagian besar masih diimpor.

B. VISI PERUSAHAAN

Untuk menjadi sebuah industri sarung tangan kelas dunia, yang menjadi tolok

ukur kualitas untuk perusahaan sarung tangan lainnya.

30
31

C. MISI PERUSAHAAN

1. Untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, sambil mempertahankan

harga yang kompetitif.

2. Untuk menyediakan dan memelihara layanan pelanggan yang terbaik

terhadap klien kami.

3. Untuk meningkatkan sumber daya manusia, teknologi dan proses secara

terus menerus.

4. Untuk menjaga akuntabilitas sosial terhadap karyawan kami dengan

menyediakan wilayah kerja yang ramah lingkungan dan sadar kesehatan.

D. FALSAFAH PERUSAHAAN

1. Kami menjalankan usaha sesuai dengan nilai yang kami pegang baik di

dalam dan luar perusahaan. Nilai ini berperan sebagai elemen kunci

identitas perusahaan kami.

2. Penciptaan produk berkualitas tinggi yang selalu disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat.

E. TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN

1. Tujuan didirikannya usaha untuk pribadi

a. Memperoleh Laba

b. Meningkatan penjualan

c. Memaksimalkan nilai saham

2. Tujuan didirikannya usaha untuk masyarakat

a. Menyerap Tenaga Kerja lebih banyak


32

b. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

c. Mengurangi jumlah pengangguan

F. IDENTITAS PERUSAHAAN

1. Nama perusahaan : PT JJ GLOVES INDO

2. Alamat perusahaan : Dk. Kemantren RT 13 Rw 04 Desa

Bulurejo Kecamatan Juwiring Kab

Klaten.

3. Email : jjglovesindo@gmail.com

4. Telepon dan fax perusahaan : 0272-5531272

5. Bank dan rekening yang dapat digunakan untuk transaksi

Nama Bank : MANDIRI

No. Rekening USD : 138-00-1036547-1

No.Rekening IDR : 138-00-1036546-3

Atas Nama : PT JJ GLOVES IND

6. Lambang yang digunakan

Sumber : website pt jj gloves indo

Gambar 3.1 Lambang Perusahaan

7. Merek yang dipakai merupakan merk dari buyer atau buyer yang

menentukan karena perusahaan PT JJ GLOVES ini merupakan perusahaan


33

Maklon Internasional (jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang

karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari

pemesan. Proses pembuatan sarung tangan saja sehingga perusahaan ini

tidak mengeluarkan merk atau hak paten atau lisensi merk.

G. TENAGA KERJA

1. Nama karyawan : Staff , Kayawan Produksi

2. Jumlah karyawan : 1.000 Orang

3. Jam kerja : Senin – Jumat Jam 7.30 – 3.30 , Sabtu Jam 7.30 –

12.30

H. SUSUNAN ORGANISASI PERUSAHAAN

Sumber :buku proposal pt jj gloves indo

Gambar 3.2 Struktur Organisasi


34

1. Struktur Organisasi Penanggung Jawab Perusahaan

Bagan Struktur Organisasi PT.JJ GLOVES terdiri dari Presiden

Direktur yang membawahi Direktur sebagai pengelola dan bertanggung

jawab jalannya perusahaan dalam kegiatan operasional sehari – hari

tersebut membawahi HRD dan General Affair , Accounting , Exim,

Purchasing, Manager Produksi. Masing – masing bertanggung jawab atas

segala tugas yang dibebankan serta langsung bertanggung jawab kepada

Direktur .

2. Job Description Masing-Masing Jabatan

a. Presiden Direktur

Tugas dari seorang presiden direktur adalah pengambil keputusan

tertinggi atau sebagai penanam modal yang bertempat tinggal di luar

negeri.

Job Description Presiden Direktur :

1) Bertanggung jawab terhadap modal dan keuangan perusahaan

2) Menentukan investasi perusahaan

3) Membangun perusahaan semakin berkembang

4) Pemasaran sesuai target

5) Menentukan target-terget yang disepakati semua aspek perusahaan

b. Direktur

Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan

terbatas (PT).

Job Description Direktur :


35

1) Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

2) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

3) Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.

4) Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan

secara efektif dan efesien.

5) Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian - perjanjian,

merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang

bekerja pada perusahaan.

6) Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai

dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

7) Menetapkan besarnya deviden perusahaan

c. HR (Human Resources) & GA (General Affair)

HR (Human Resources) & GA (General Affair) merupakan jabatan

yang sepenuhnya bertanggung jawab atas ketersediaan karyawan

maupun kinerja karyawan.

Job Description :

1) Bertanggung jawab atas operasional pabrik

2) Bertanggung jawab atas karyawan produksi, staff, dan security

3) Bertanggung jawab atas penerimaan karyawan baru

4) Membina hubungan dengan lembaga-lembaga penghasil calon

pegawai

5) Seperti SMK, akademi, universitas dan balai latihan kerja

6) Bertanggung jawab atas arsip lamaran


36

7) Bertanggung jawab atas perhitungan gaji karyawan produksi, staff

& security

8) Bertanggung jawab atas absensi karyawan (Masuk, Ijin, Pulang,

Sakit)

9) Bertanggung jawab dan membina atas organisasi masyarakat,

preman

10) Bertanggung jawab atas tenaga kerja asing atau expatriat

11) Membina hubungan baik dengan aparat desa, kecamatan,

kepolisian, imigrasi, dinas tenaga kerja dan instansi yang terkait

dengan HRD atau Personalia

12) Bertanggung jawab atas kepesertaan Jamsostek (Jaminan Sosial

Tenaga Kerja)

13) Bertanggung jawab atas pembelian kebutuhan produksi dan staff

14) Bertanggung jawab atas perawatan bangunan, gedung, produksi

dan staff

15) Bertanggung jawab atas pengembangan pegawai

16) Bertanggung jawab atas mutasi, promosi, penurunan,

pengangkatan dan pemberhentian pegawai

d. Accounting

Accounting staff/Staf Akunting merupakan jabatan yang

bertanggung jawab atas laporan aktivitas keuangan secara tertulis

selain itu pada jabatan ini dituntut untuk mengerti masalah perpajakan
37

yang berlaku di negara Indonesia karena laporan perpajakan

perusahaan dibuat oleh Accounting.

Job Description :

1) Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi

keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan

perusahaan secara akurat dan tepat waktu

2) Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan

pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat,

tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang

berlaku.

3) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas

perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,

sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional

perusahaan

4) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran

perusahaan,

5) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan

prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol

pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi

keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi

risiko keuangan.

6) Membuat dan melaporkan perpajakan perusahaan sesuai

peraturan perpajakan yang berlaku.


38

e. Purchasing

Tugas / Job Desk Purchasing Officer adalah membuat dan

mencetak PO (Purchase Order) dan mengirimkannya ke Vendor, agar

proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal dan

spesifikasi yang diinginkan.

Job Description :

1) Melakukan input biaya- biaya yang timbul untuk pengiriman

barang yang dibebankan kepada penerima barang

2) Membuat laporan bulanan untuk pembelian dan outstanding PO,

untuk menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan

keputusan.

3) Melakukan pengiriman sample, barang dagangan & dokumen ke

customer

4) Melakukan pembelian alat- alat, barang seperti office supplies,

agar tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan oleh setiap

departemen

5) Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang

(inventory,material dll )

6) Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan

kelancaran operasional perusahaan


39

f. Manager Produksi

Tugas manager produksi adalah bertanggung jawab atas segala

mekanisme manajemen produksi secara teknis yang meliputi

pengawasan dan pengendalian produksi.

Job Description :

1) Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan

rencana dan jadwal produksi.

2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan

kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin

terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.

3) Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

5) Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana

mestinya.

a) Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap

penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung

jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang

didatangkan oleh perusahaan.

b) Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam

pemeliharaan semua instalasi yang ada di pabrik.


40

c) Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di

bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.

d) Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode

perbaikan kerja yang lebih efisien.

e) Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya

secara berkala.

f) Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya

secara berkala.

g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager

produksi

I. PRODUK YANG DIBUAT

Produk yang di produksi adalah sarung tangan safety work, dimana

dalam pembuatan saruang tangan tersebut model dan bahan disesuaikan

dengan fungsi kegunaannya. Berikut adalah jenis-jenis sarung tangan yang

diproduksi oleh PT. JJ GLOVES INDO beserta kegunaannya :

1. Leather Gloves

Sumber : Website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.3 Contoh sarung tangan Leather Gloves

Fungsinya sebagai perlindungan tangan dari permukaan benda yang kasar.


41

2. Alumunized Gloves

Sumber : website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.4 Contoh sarung tangan Alumunized Gloves

Fungsinya untuk para pekerja diarea yang membutuhkan pelindung

tangan dari suhu panas, tahan panas atau api hingga suhu diatas 80 derajat.

3. Rubber Gloves

Sumber : website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.5 Contoh sarung tangan Rubber Gloves

Fungsi sarung tangan karet ialah sangat dibutuhkan terutama pada

pekerja pelapisan logam seperti pernekel, pengkroman dan sebagainya.

Sarung tangan menjaga tangan dari bahaya pembakaran asam atau

melindungi diri dari rembasan cairan pada bak dimana pekerjaan tersebut

berlangsung. Sarung tangan karet dugunakan pula untuk melindungi kulit


42

dari kerusakan karena hembusan udara pada saat membersihkan bagian-

bagian mesin dengan menggunakan kompresor.

4. Rubberex RNF 15

Sumber : website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.6 Contoh Sarung Tangan Rubberex RNF 15

Fungsi sarung tangan Super Nitrile yaitu tahan terhadap cairan,

minyak, lemak, cairan pembersih, dan larutan. Terbuat dari bahan karet

berkualitas tinggi dan memiliki bahan lapisan dibagian dalam untuk

kenyamanan pemakai.

5. Stainless Stell Gloves

Sumber : website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.7 Contoh Sarung Tangan Stainless Stell Gloves


43

Fungsi dari sarung tangan baja 5 jari untuk mencegah tangan cidera

atau terpotong pada saat pengerjaan dengan benda tajam. Sarung tangan

berbahan dasar baja.

6. Insulating Electrian Glove

Sumber : website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.8 Contoh Sarung Tangan Insulating Electrian Glove

Sarung tangan listrik atau Electrical Gloves berfungsi untuk

melindungi tangan tidak bersentuhan dengan arus listrik. Sebagaimana

namanya sarung tangan liatrik memiliki ketahanan isolasi sampai 30 KV

atau 30.000 kilo volt, sehingga sarung tangan ini digunakan untuk

pekerjaan pada jaringan tegangan menengah (JTM).

7. Disposable Vinyl Glove

Sumber : website PT. JJ Gloves Indo

Gambar 3.9 Contoh Sarung Tangan Disposable Vinyl Glove


44

Fungsi sarung tangan ini berguna untuk melindungi tangan dari

benda-benda tajam dan mencegah cidera saat sedang kerja.

Keunggulan dari sarung tangan yang diproduksi PT. JJ GLOVES

INDO adalah, bentuknya yang lebih beragam, baik soal desain maupun

pilihan warna, dan yang terpenting adalah kualitasnya.

Stok produk yang selalu tersedia dan memliki standar international

ditujukan untuk kepentingan ekspor.

a. Keuntungan dan manfaat ketika menggunakan sarung tangan safety

sebagai berikut :

1) Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan

administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

2) Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja

3) Menciptakan lingkungan kerja yang aman

b. Manfaat mengunakan sarung tangan safety

1) Untuk melindungi seluruh dan sebagian tubuhnya terhadap

kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja.

2) Mengurangi resiko akibat kecelakaan

c. Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan :

1) Pengelasan dan pemotongan (bahan kulit). Bekerja dengan bahan

kimia (bahan karet)

2) Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi

cedera bila tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda yang

masih panas, benda yang sisinya tajam dan lain sebagainya).

3) Beberapa pekerjaan perawatan.


45

J. PROSES PEMBUATAN PRODUK TERSEBUT

PT. JJ Gloves Indo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak

dibidang pembuatan sarung tangan, dimana proses produksinya adalah

sebagai berikut :

1. Proses TPR (Thermo Plastic Rubber)

Proses pertama dalam produksi adalah proses TPR (Thermo Plastic

Rubber), yaitu proses pembuatan bahan baku setengah jadi yang akan

digunakan sebagai bahan baku produksi. Dalam proses TPR, ada

beberapa tahapan yaitu :

a. Pembuatan Cetakan/Molding

Pembuatan cetakan/Molding adalah proses pembuatan molding

untuk proses pengecoran karet cair menjadi bentuk sesuai yang

diinginkan. Dalam proses ini diperlukan sand blast yang dimasukkan

ke dalam sand blast machine untuk dibentuk sesuai keperluan.

b. Pencampuran Warna Tinta/Mixing Ink

Setelah Molding tercetak, kemudian disiapkan PVC

Homopolymer, Neo T/PVC Toner, Stablizer/TPR Hardner untuk

kemudian dicampur dengan menggunakan pletary machine dan

rotary vane vaccum pump sesuai dengan kadarnya masing-masing

sehingga diperoleh warna yang diinginkan.


46

c. Injeksi campuran warna/Inejction Ink

Dalam proses lanjutan, setelah molding telah tercetak dan

campuran warna telah siap, maka dilakukan proses injeksi tinta ke

dalam molding menggunakan needle tip dispenser barrel machine.

d. Proses Pencetakan/Woven

Setelah proses injeksi selesai, maka cetakan yang telah terisi

campuran penuh sesuai dengan kadarnya masing-masing, kemudian

dicetak/diolah dalam TPR making tank yang dipanasi dengan

menggunakan electric furnace sehingga terbentuk TPR yang

diinginkan.

e. Proses Pengeringan/Drying

Setelah proses pencetakkan selesai dan hasil cetakan telah

terbentuk, maka dimasukkan ke dalam heat conveyor untuk

dikeringkan. Setelah kering, selanjutnya dilakukan pemisahan antara

TPR yang akan ditambahkan print logo dengan yang tidak. TPR yang

tidak melalui proses printing diletakkan tersendiri dan langsung

memasuki proses welding, sedangkan TPR yang akan ditambahkan

print logo, disendirikan dan dikirim ke devisi printing untuk diproses

lebih lanjut.

2. Proses Printing

Proses kedua dalam produksi sarung tangan ini adalah proses

printing. Tidak semua bahan dari proses TPR dilakukan proses printing.

Dalam proses printing, terlebih dulu mempersiapkan pembuatan film


47

sesuai dengan bentuk, ukuran, jenis huruf yang diinginkan menggunakan

microcomputer exposure machine, chain wheel pneumatic stretching

macine, kemudian menyiapkan cat sesuai dengan warna yang inginkan

untuk pencetakkan misal logo dan nama perusahaan. Setelah persiapan

selesai, selanjutnya dilakukan proses printing menggunakan manual

screen printer and printing conveyor.

3. Proses Welding

Proses selanjutnya adalah proses welding atau penempelan TPR ke

permukaan kain menggunakan pneumatic hot stamping machine, hot

stamping dan pyrography machine.

4. Proses Cutting

Proses selanjutnya adalah penyiapan bahan baku kain/kulit sebagai

bahan utama dalam produksi sarung tangan, yaitu proses pemotongan

kain dan kulit. Pemotongan kain dan kulit dilakukan secara hati-hati dan

presisi sehingga optimal, efisien dan meminimalisir limbah. Dalam

proses ini menggunakan mesin trolly press dan hydraulic rocker arm

cutting.

5. Proses Sewing

Setelah semua bahan telah disiapkan, baik TPR, potongan kain telah

siap, maka dilakukan proses utama yaitu sewing atau menjahit. Dalam

proses pembuatan sarung tangan, proses menjahit terbagi menjadi

beberapa tahap, yaitu proses jahit menggunakan satu needle lock

stitching machine (mesin jahit dengan 1 jarum) untuk pemasangan TPR


48

dipermukaan kain, two needle lock stitching machine (mesin jahit dengan

dua jarum) untuk menjahit kain antar jari, zigzag sewing machine (mesin

ahit zigzag) untuk menjahit body sarung tangan , overlock sewing untuk

merapikan pinggiran kain yang telah dijahit dan automatic pattern

sewing machine digunakan untuk membuat pola jahitan ditelapak sarung

tangan. Seluruh proses jahit yang beraneka ragam ini dilakukan untuk

menjaga kualitas dan kenyaman pada saat memakai sarung tangan

tersebut.

6. Proses Inspection

Setelah rangkaian proses menjahit selesai, maka dilakukan inspeksi

jarum menggunakan table top needle detector agar tidak terjadi adanya

jarum yang tertinggal di produk sarung tangan tersebut. Selain proses

inspeksi jarum, dalam setiap proses produksi dari proses TPR-Sewing

dilakukan quality inspection guna menjaga kualitas produk.

7. Proses Packing

Tahap akhir dalam proses produksi sarung tangan disini adalah

proses packing atau pengepakan. Dikarenakan banyak terdapat berbagai

pola dan ukuran, maka setiap sarung tangan (satu set) dikemas dalam

wadah sesuai dengan spesifikasi atau ukurannya masing-masing dan

ditempatkan ditempat yang telah disediakan. Setelah proses kemasan per

set sarung tangan selesai, sarung tangan yang sepola dan seukuran

dikemas dalam box yang telah disediakan sesuai dengan ukurannya


49

sehingga memudahkan untuk menghitung stok opname barang dan

memudahkan pada saat loading atau pengiriman barang.

K. SARANA PRASARANA

1. Aspek Bangunan

Bangunan untuk pembuatan sarung tangan memiliki ukuran, rancang

bangun, konstruksi serta letak yang memadai agar memudahkan dalam

pelaksanaan kerja, pembersihan dan pemeliharaan yang baik.

Lokasi bangunan dirancang sedemikian rupa guna mencegah

terjadinya pencemaran lingkungan sekitar, seperti pencemaran udara,

tanah dan air. Adapun struktur bangunan dibuat sebagai berikut :

a. Lantai pada tiap-tiap tempat proses produksi dibuat sangat rapat dan

dijaga dari peretakan agar cairan limbah tidak meresap kedalam

tanah.

b. Tempat proses produksi disediakan saluran pembuangan limbah cair

yang menuju ke suatu penampungan, dimana pada penampungan

tersebut limbah cair akan dinetralkan sehingga menjadi ramah

lingkungan. Setelah menjadi netral, limbah tersebut tidak langsung

dibuang dalam bentuk cair akan tetapi dibuang melalui udara dengan

cerobong asap setelah cairan limbah yang sudah netral diuapkan.

c. Cerobong asap yang selain berdiri tinggi ke atas juga memiliki

beberapa filter atau penyaring di dalamnya sehingga asap dan uap

yang dikeluarkan tetap aman dan tidak mencemari udara


50

Upaya pencegahan pencemaran lingkungan sekitar yang dilakukan

oleh PT. JJ GLOVES INDO tersebut bermaksud untuk menjaga

hubungan eksternal lingkungan perusahaan, sehingga PT. JJ GLOVES

INDO dapat tetap beroperasi tanpa menuai protes mengenai pencemaran

lingkungan.

2. Aspek Kebersihan Lingkungan

Aspek lingkungan serta sarana dan prasarana internal perusahaan

juga sangat diperhatikan dan dikondisikan, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Gedung dirancang dan dibangun dengan tepat untuk memudahkan

pelaksanaan sanitasi yang baik.

b. Toilet yang bersih dengan ventilasi yang baik tersedia dengan cukup.

c. Tempat penyimpanan pakaian karyawan yang memadai.

d. Tempat pencucian diletakkan di luar daerah steril. Bila mungkin

hendaknya dilengkapi dengan suatu sistem yang baik.

e. Penyimpanan, penyiapan dan konsumsi makanan memenuhi standar

kebersihan.

f. Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk dan dikumpulkan di dalam

wadah yang sesuai.

g. Rodentisida, insektisida, bahan fumigasi, dan bahan pembersih tidak

boleh mencemari peralatan dan bahan-bahan.


51

2. Aspek Peralatan Kantor

Peralatan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk

menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan di kantor. Meliputi sebagai

berikut :

a. Perlatan kantor yang digunakan sesuai dengan kebutuhan administrasi

perusahaan

b. Perlatan kantor tertata dengan rapi dan bersih untuk menunjang

kelancaran kerja asministrasi

c. Peralatan kantor dipelihara dengan baik

4. Aspek Peralatan Produksi

Peralatan produksi merupakan media untuk mengolah bahan menjadi

produk dengan bantuan pekerja. Peralatan produksi dapat digunakan terus-

menerus dalam batas waktu umur efektifnya. Adapun cara yang tepat

dalam pengunaan peralatan produki adalah sebagai berikut :

a. Peralatan yang digunakan tidak boleh bereaksi atau menimbulkan

akibat bagi bahan yang diolah.

b. Peralatan dapat dibersihkan dengan mudah baik bagian dalam maupun

bagian luar serta peralatan tersebut tidak boleh menimbulkan akibat

yang merugikan terhadap produk.

c. Semua peralatan yang dipakai dalam pengolahan bahan kimia yang

mudah terbakar, atau ditempatkan di daerah di mana digunakan bahan

yang mudah terbakar, hendaklah dilengkapi dengan perlengkapan

elektris yang kedap eksplosif serta dibumikan dengan sempurna.


52

d. Peralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur, menguji dan

mencatat hendaklah dikalibrasi menurut suatu program dan prosedur

yang tepat.

5. Pemasangan dan Penempatan Peralatan Produksi

Pemasangan dan penempatan perlatan produksi diatur sedemikian

rupa sehingga proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien

dengan cara sebagai berikut :

a. Saluran air, uap, udara bertekanan atau hampa udara hendaklah

dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dicapai selama kegiatan

berlangsung.

b. Tiap peralatan utama hendaklah diberi nomor pengenal yang jelas.

c. Semua pipa, tangki, selubung pipa uap atau pipa pendingin hendaklah

diberi isolasi yang baik untuk mencegah kemungkinan terjadinya cacat

dan memperkecil kehilangan energi.

d. Sistem-sistem penunjang seperti sistem pemanas, ventilasi, pengatur

suhu udara, air minum, kemurnian air, penyulingan air dan fasilitas

yang lainnya hendaklah divalidasi untuk memastikan bahwa sistem-

sistem tersebut senantiasa berfungsi sesuai dengan tujuan


53

Sumber : Proposal Pendirian Usaha PT. JJ GLOVES INDO

Gambar 3.10 Tata Layout Bangunan dan Tata Letak Ruang

L. PETA PEMASARAN

Dalam sebuah perusahaan pemasaran merupakan ujung tombak dalam

perusahaan yang menentukan keberhasilan perusahaan. Sebagai ujung tombak

langkah awal kita harus mempunyai peta pemasaran dan strategi pemasaran

tersebut.

1. Strategi Pemasaran

Untuk menentukan alternatif strategi yang sesuai, ditetapkan kriteria

yang mengacu pada misi dan tujuan perusahaan. Perbandingan juga

dilakukan dengan Rencana Strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan

pada masa yang akan datang dengan maksud untuk menilai apakah Rencana
54

Strategi tersebut telah sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Adapun

kriteria untuk strategi terpilih harus memenuhi dan sesuai misi dan tujuan

perusahaan yaitu:

a. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

b. Meningkatkan pemasaran terutama ekspor.

c. Memantapkan manajemen perusahaan.

d. Mendayagunakan mesin yang ada secara maksimal.

e. Meningkatkan daya saing produk.

2. Alur Pendistribusian Barang

Alur pendistribusian adalah mengunakan distribusi ekspor adalah

strategi pemasaran produk dalam negeri ke luar negeri melalui basis komisi

atau distributor asing sebagai perantara. Adapun jenis-jenis distribusi ekspor

adalah sebagai berikut :

a. Ekspor tidak langsung :

Ekspor tidak langsung ini adalah teknik dimana barang yang dijual

melalui perantara. Perusahaan memiliki kesempatan untuk memilih

perusahaan mitra untuk ekspor yang bisa dilakukan dengan berbagai

cara diantaranya :

1) Merchant ekspor : perusahaan perdagangan yang akan membeli

barang- barang dari firma lokal serta mendapat keuntungan dari

kegiatan ekspor tersebut (barang tersebut menjadi miliknya atau

dibawah kuasanya).
55

2) Agen ekspor : perusahaan perdagangan yang akan membeli barang

dari firma lokal namun berbeda dengan merchant ekspor dimana

agen ini tidak menjadi pemilik dari barang yang akan dibeli

tersebut.

3) Mengenal Resiko

PT JJ Gloves Indo mengharuskan praktisi marketing

komunikasinya untuk memahami segela resiko yang ada mengenai

proses pendistribusian barang agar tidak menimbulkan kerugian

bagi perusahaan. Salah satu resiko tersebut adalah tidak terjualnya

produk setelah proses pendistribusian. Oleh karena itu, diperlukan

agen yang memiliki beberapa calo untuk membantu proses

penjualan agar barang yang telah didistribusikan dapat tetap laku

terjual dan tidak dikembalikan ke perusahaan.

b. Ekspor langsung :

Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui

perantara atau eksportir yang bertempat di negara lain atau negara

tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan

penjualan perusahaan. Adapun perusahaan yang melakukan ekspor

langsung diantaranya :

1) Melalui perusahaannya sendiri yang menjual produknya langsung

ke luar negeri (biasanya perusahaan yang berskala besar).

2) Menjual ke agen importir luar negeri (yang berada di negara

pembeli).
56

3) Distributor atau perantara asing (orang asing atau perantara yang

berada di negara pembeli).

3. Alur Pemasaran Yang Akan Dilakukan

a. Memperhatikan standar mutu produk

Produk mempunyai kualitas unggul standar mutu yang ada di pasar

interational terutama di negara tujuan ekspor

b. Menjaga konsistensi pasokan produk

Menjaga konsistensi pasokan produk atau barang dan terus

meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar

internasional yang semakin hari kian besar.

c. Memahami Aturan Ekspor – Impor

Memahami terhadap beberapa aturan ekspor-impor baik di Negara

asal maupun di Negara tujuan ekspor, sehingga bisnis tidak akan salah

memilih calon buyer, serta kerjasama ekspor-impor dapat berjalan

dengan lancar.

d. Mengetahui prosedur teknis ekspor

Mulai dari prosedur administrasi yang harus dilengkapi, peralatan

dan perlengkapan, prosedur bea cukai dan prosedur pembayaran yang

biasa digunakan dalam kegiatan ekspor-impor untuk menghindari produk

yang telah siap dikirim masih harus bertahan karena dokumen-dokumen

belum juga lengkap.

e. Market share dan peluang yang dimiliki


57

Peluang industri sarung tangan lebih menjanjikan karena industri

sarung tangan di indonesia sedang bertumbuh dengan pesat. Permintaan

dari pasar Luar negri juga sangat banyak, hal ini memberikan peluang

usaha industri sarung tangan sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai