Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tindakan plagiarisme dapat dikenai hukuman berupa sanksi pidana, baik itu

berupa pidana denda maupun pidana penjara. Pengaturan dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana tidak mengenal istilah plagiarisme, dalam

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta tidak menuliskan

secara tersurat melainkan tersirat tentang plagiarisme yang disebut sebagai

pengecualian dan pembatas hak cipta pada pasal 13, 14, dan 15 Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, sedangkan pelanggaran

hak cipta tersebut dirumuskan dalam pasal yang berbeda. Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan

tentang plagiarisme namun tanpa ada batasan dan penjelasan lebih lanjut,

sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010

Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi telah

menjelaskan konsep atas tindakan plagiarisme beserta tindakan yang dilarang.

2. Pencegahan plagiarisme karya tulis ilmiah sudah diatur dalam perundang-

undangan pada masing-masing pengaturan yaitu Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta,

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010

Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi

didasari kepada beberapa batasan yaitu pengakuan bagi si pencipta, penetapan

61
62

plagiarisme sebagai tindak pidana, rumusan sanksi pidana, pidana tambahan

yang dikenakan, dan mekanisme dalam penyelesaian sengketa. Batasan-

batasan tersebut yang telah memberikan perlindungan hukum atas pencipta

sehingga pelaku plagiarisme dapat dipertanggung jawabkan secara pidana,

administrasi, dan ataupun dengan perdata yang diterapkan kepada institusi.

B. Saran

1. Sebaiknya sanksi terhadap tindakan plagiarisme harus lebih direalisasikan

lagi. Karena pada kenyataannya tindakan plagiarisme terhadap karya ilmiah

di Perguruan Tinggi hanya diberi sanksi administratif, ada baiknya kebijakan

hukum pidana ditegakkan dengan memberi sanksi pidana kepada plagiator

karya ilmiah guna memberikan efek jera terhadap para pelaku plagiat.

Dengan demikian tujuan pendidikan nasional bisa tercapai.

2. Hal lain yang perlu direalisasikan adalah dengan mengikuti perkembangan

teknologi, yakni dengan menggunakan aplikasi ataupun situs dalam upaya

pencegahan plagiarisme seperti turnitin, plagiarism checker, dan lain-lain

guna memeriksa seberapa tinggi tingkat plagiat yang terdapat dalam karya

ilmiah tersebut. Dengan demikian peserta didik atau mahasiswa berupaya

untuk melakukan pencegahan tindakan plagiat seperti belajar untuk

memparafrasekan kutipan dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai