a
Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-
Jenis pelayanan yang disediakan dan kebijakan pemerintah
pusat dan daerah (R).PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SABULAKOA
Alamat ‘dl Poros Desa Talumbings, Kee. Sabulakoa, Kab. Konawe Selatan
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SABULAKOA
NOMOR :014/SK-ADM/PKM-SBK/IV/2022
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS LINGKUP KABUPATEN
KONAWE SELATAN TAHUN 2022
Menimbang
bahwa dalem rangka memelihara mutu dan kinerja
pelayanan puskesmas lingkup kabupaten konawe
selatan maka perlu ditetapkan indikator kinerja
Program;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana
dimaksud pada huruf a peru menetapkan dalam
suatu Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang
indikator kinerja program kesehatan puskesmas
lingkup kabupaten konawe selatan tahun 2019;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SABULAKOA KABUPATEN KONAWE
SELATAN TAHUN 2022
KESATU : Indikator dan target pencapaian kinerja di UPTD Puskesmas
Sabulakoa sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
KEDUA Indikator dan target kinerja Puskesmas sebagaimana
dimaksud pada diktum kesatu adalah standar atau target
capaian indikator standar pelayanan minimal ( SPM ) dan
ketetapan kinerja (Tapkin);
KETIGA : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan ini, sepanjang mengenai_teknis.
pelaksanaannya diatur lebih lanjut Surat Keputusan dan
Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan kemudian
olehkepalapuskesmasKEEMPAT Keputusan Kepala Dinas Keschatan Kab. Konawe Selatan
PORE
ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan di dalamnya akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Sabulakoa
Pada tanggal September 2022
KEPALA PUSKESMAS SABULAKOA
1GEDE SILA $WASTIKA
n Ke yt
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Konawe Selatan;
Kepala Puskesmas se-Kabupaten Konawe Selatan
Arsip.LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN
NOMOR
14/5 - AGM / PK - 584/NW/a007
TANGGAL :Sieladper 2022
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS
LINGKUP KABUPATEN — KONAWE,
SELATAN
TAHUN 2022
DAFTAR INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN
KABUPATEN KONAWE SELATAN
TAHUN 2022
~ | INDIKATOR KINERJA "FORMULAS!
NO PROGRAM.
PROGRAM
DEFINISI OPERASIONAL.
TARGET
PERHITUNGAN
1 | Kesehatan Ibu | Pelayanan Keschatan
Ibu Hamil
(Ka)
Tbu hamil yang telah
memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar 10
T, paling sedikit empat kali
dengan distribusi waktu 1
kali pada trimester ke-1, 1
kali pada trimester ke-2 dan
2 kali pada trimester ke-3
Jumlah ibu hamil yang 100%
telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai
standar / Jumlah ibu
hamil di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%| Persalinan Nakes di
Fasilitas (PF)
Jibu bersalin yang mendapat
| pertolongan persalinan
sesuai standar oleh tenaga
kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan
Orientasi Program
Perencanaan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi (P4K)
Pertemuan yang
diselenggarakan oleh
Puskesmas dengan
mengundang kader dan
/atau bidan desa dari
seluruh desa yang ada di
wilayahnya dalam rangka
pembekalan untuk
meningkatkan peran aktif
suami, keluarga ibu hamil,
| serta masyarakat dalam
1
Jumlah ibu bersalin yang
mendapat pertolongan
persalinan sesuai standar
oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan
kesehatan / Jumlah ibu
bersa;in di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
Jumlah Desa yang telah
mendapatkan/melakukan
orientasi program
perencanaan persalinan
dan pencegahan
komplikasi (P4K) / Jumlah
desa di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
100%
100%merencanakan persalinan
| yang aman dan persiapan
| menghadapi komplikasi
| kehamilan, persalinan dan
nifas.
Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil
| Kegiatan bagi Ibu
hamil,berdiskusi dan tukar
pengalaman untuk
meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan tentang
kehamilan,persalinan,perawa
(an nifas &perawatan bayi
baru lahir melalui praktek
dgn menggunakan Buku KIA
yang difasilitasi petugas
| kesehatan.
Indikator kelas ibu hamil:
1) pelaksanaan kelas ibu
hamil minimal 50% dan
maximal 100 % untuk
semua desa diwilayah
puskesmas, 2) Jumlah
iasilitator yang
melaksanakan kelas ibu
hamil, 3) jumlah kelas ibu
hamil yang terbentuk dan
melaksanakan, 4) Jumlah
suami/keluarga yang
mengikuti kelas ibu hamil,
5) Jumlah suami/keluarga
yang mengikuti kelas ibu
hamil, 6) Jumlah kader
50%Balita
“Pelaksanaan Kelas Ibu | Kegiatan bagi ibu yang
mempunyai anak usia 0 - 5
tahun berdiskusi & tukar
pegalaman untuk
meningkatkan pengetahuan
& ketrampilan ttg
pemenuhan pelayanan
kesehatan gizi,dan stimulasi
tumbuh kembang anak
dengan menggunakan buku
KIA yang difasilitasi petugas
kesehatan
yang terlibat dalam
kegiatan kelas ibu hamil
Indikator Kelas Ibu
Balita: 1) pelaksanaan kelas |
ibu balita minimal 50%
dan maximal 100 % untuk
semua desa diwilayah
puskesmas, 2) jumlah
kelas ibu balita yang
terbentuk mulai dari
umur(thn},0 -1 thn,1 - 2
thn,2 - 5 thn, 3) jumiah
kelas ibu balita yang
terbentuk dan |
melaksanakan, 4) Jumlah
suami/keluarga yang
mengikuti kelas ibu balita,
5) jumlah fasilitator yang
melaksanakan kelas ibu |
balitaKesehatan
Anak
Cakupan Kunjungan
Neonatal Pertama
(KN1)
Pelaksanaan
Stimulasi, Deteksi dan
intervensi Dini
Tumbuh Kembang
(SDIDTK) pada Bayi
Persentase bayi baru lahir
umur 6 - 48 jam yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan neonatal esensial
dengan menggunakan
pendekatan MTBM.
Pelayanan Stimulasi
Perkembangan pada Bayi
(usia 0-11 bulan)
dilaksanakan di Posyandu/
Puskesmas 4 kali dalam 1
tahun dan Pelayanan
| Pertumbuhan dilaksanan
setiap bulan
Jumlah Bayi Baru Lahir 90%
umur 6 - 48 jam yang
mendapat pelayanan
kesehatan / Jumlah
seluruh bayi baru lahir
| umur 6 - 48 jam pada di
suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
|tahun yang sama x 100%
Jumlah bayi (usia 0-11
bulan) yang telah di
100%
Stimulasi
perkembangannya sesuai
standar / Jumlah bayi |
(usia 0-11 bulan) di suatu |
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%Pelaksanaan
| Stimulasi, Deteksi dan | Perkembangan pada Balita
| Intervensi Dini | (usia 12-72 bulan)
Tumbuh Kembang dilaksanakan di Kelompok
(SDIDTK) pada Balita_ Bermain, TK/PAUD 2 kali
dalam 1 tahun dan
Pelayanan Pertumbuhan
Pelayanan Stimulasi
dilaksanakan setiap bulan
Jumlah Balita (usia 12-72
bulan) yang telah di
Stimulasi
perkembangannya sesuai
standar / Jumlah Balita
(usia 12-72 bulan) di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
100%
Pelayanan Kesehatan | Pelayanan kesehatan balita
Balita usia 0-59 bulan dinilai dari
cakupan balita yang
mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai
standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu
tahun. Pelayanan kesehatan
balita berusia 0-59 bulan
sesuai standar meliputi :
| 1) Pelayanan kesehatan
| balita sehat.
Jumlah Balita usia 12-23
bulan
yang mendapat Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar
+ Jumlah Balita usia
24-35 bulan
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai
standar + Balita usia 36-59
bulan mendapakan
pelayanan sesuai
100%] 2) Pelayanan kesehatan standar/
balita sakit. Jumlah Balita usia 12-59
| bulan di wilayah kerja
“tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
Kesehatan
Usia Remaja
Cakupan pemilihan
sekolah binaan untuk
melatih Konselor
Sebaya
100%
Pemilihan sekolah Binaan | Puskesmas telah
untuk melatih konselor | dilaksanakan pemilihan
sebaya ; dilaksanakan | sekolah binaan untuk
minimal di 1 sekolah dalam _ melatih konselor sebaya
wilayah kerja Puskesmas minimal 1 sekolah di
| wilayah kerja Puskesmas
Pembentukan
Posyandu Remaja
ee |
Posyandu Remaja ; "Jumiah desa yang telah
dilaksanakan di Desa BUKAN | membentuk/melaksanakan_
| di Sekolah (UKBM) posyandu remaja / Jumlah
desa di suatu wilayah
| tersebut pada kurun waktu
"satu tahun yang sama x
100%Cakupan Penyuluhan
| PKPR
Penyuluhan; tidak hanya
dilaksanakan di sekolah,
tetapi bisa juga di desa
Jumlah desa yang telah
dilaksanakan penyuluhan
PKPR / Jumlah desa di
suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Cakupan klinik
konseling remaja
|
| Penjaringan Anak
sekoiah
Klinik Konseling Remaja ;
Pelayanan dalam gedung
(Poli PKPR), konseling remaja
di sekolah (konselor Sebaya)
Pelaksanaan Klinik
Konseling Remaja
100%
100%
Setiap anak pada usia
pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
Wajib melakukan pelayanan
kesehatan sesuai standar
pada anak usia pendidikan
dasar di dalam dan luar
satuan pendidikan dasar di
wilayah kerja
kabupaten/kota dalam
Jumlah anak usia
pendidikan dasar yang
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
yang ada di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun
ajaran /
Jumlah semua anak usia
pendidikan dasar yang ada
di suatu wilayah tersebut
100%"| kurun waktu satu tahun
ajaran
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Keluarga
Berencana
(KB)
Peserta KB Baru
PUS yg baru pertama kali
| menggunakan metode
kontrasepsi trmsuk yg pasca
keguguran, pasca persalinan
atau sesudah “istirahat”
minimal 3 bulan.
| Peserta KB Aktif
‘Akseptor yang pada saat ini
sedang memakai kontrasepsi
untuk menjarangkan
kehamilan atau yang
mengakhiri kesuburan, dan
| masih terlindungi oleh efek
| Kontraseps
Jumlah peserta KB Baru/
Jml PUS x 100%
Jumlah peserta KB Aktif /
Jml PUS x 100%
80%
80%
| KB Pasca Persalinan
Ibu sesudah bersalin yg
menggunakan metode
kontrasepsi dalam kurun
waktu 42 hari
Jumlah peserta KB Pasca
Salin/ Jml ibu bersalin x
100%
80%[Kesehatan _| Pelayanan Santun
Lanjut Usia | Lansia
(Lansia)
|
|
Puskesmas yang Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan | menyelenggarakan
santun lanjut usia adalah —_pelayanan santun lanjut
puskesmas yang : 1) “usia / Jumlah puskesmas
memberikan pelayanan yang |
baik dan berkualitas >
yang berada di suatu
ah tersebut pada
Petugas terlatih atau | kurun waktu satu tahun
memahami keschatan lansia | yang sama x 100%
dan geriatri 2) memberikan |
prioritas pelayanan kepada
lanjut usia dan penyediaan
sarana yang aman dan
mudah diakses 3) melakukan
pelayanan secara pro-aktif +
minimal 50% Desa
mempunyai Posyandu |
LANSIA
4) melakukan koordinasi
lintas program dengan
pendekatan siklus hidup
100%Pelayanan Kesehatan
| Pada Lanjut Usia
| Capaian kinerja dalam
| memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar
pada warga negara usia 60
tahun atau lebih dinilai dari
cakupan warga negara
berusia 60 tahun atau lebih
yang mendapatkan skrining
Kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu
Jumlah warga negara
berusia 60 tahun atau
lebih yang mendapat
skrining kesehatan sesuai
standar minimal 1 kali
yang ada di suatu wilayah
kerja kabupaten/kota
dalam kurun waktu satu
tahun /
Jumlah semua warga
negara berusia 60 tahun
100%
i satu tahun, atau lebih yang ada di
| suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
| tahun yang sama x 100%
| Gizi Persentase balita "| Underweight adalah | jemien balitadengan || s:17%
Underweight
kategori status gizi
berdasarkan indeks Berat
Badan menurut Umur
(BB/U) dengan Z
kategori status gizi
underweight/ Jumlah
balita di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x‘| 100%
| Persentase balita Stunting adalah kategori jumlah balita dengan 28%
| stunting status gizi berdasarkan kategori status gizi stunting
indeks Tinggi Badan / Jumlah balita di suatu
menurut wilayah tersebut pada
Umur (TB/U) dengan Z-score | kurun waktu satu tahun
kurang dari -2 SD yang sama x 100%
qe Persentase balita Wasting adalah kategori jumlah balita dengan 9,5%
Wasting berdasarkan kategori status gizi wasting
indeks Berat Badan menurut | / Jumiah balita di suatu
Tinggi Badan (BB/TB) wilayah tersebut pada
dengan Z-score kurang dari- | kurun waktu satu tahun
28D yang sama x 100%
Persentase ibu hamil | Ibu hamil anemia adalah ibu | jumlah ibu har ~ 28%
anemia
hamil dengan kadar Hb
<11,0 g/dl
jumlah ibu hamil yang
diperiksa di suatu wilayah
| tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%Persentase bayi
dengan berat badan
Jahir rendah (berat
badan < 2500 gram)
Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) adalah bayi baru
lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram
jumlah BBLR/ jumlah bayi
baru lahir hidup yang
ditimbang di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
&% |
Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan
mendapat ASI
Eksklusif
Persentase bayi usia 6
bulan mendapat
ASI Eksklusif
Bayi usia kurang dari 6
bulan adalah seluruh bayi
umur 0 bulan 1 hari sampai
5 bulan 29 hari. Bayi
mendapat ASI Eksklusif
kurang dari 6 bulan adalah
bayi kurang dari 6 bulan
yang diberi ASI saja tanpa
makanan atau cairan lain
kecuali obat, vitamin dan
mineral berdasarkan recall
Bayi umur 6 bulan adalah
seluruh bayi yang mencapai
umur 5 bulan 29 hari. Bayi
jumlah bayi kurang dani 6
bulan yang masih
mendapat ASI Eksklusif /
jumlah seluruh bayi
kurang dari 6 bulan yang
direcali di suatu wiiayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
jumlah bayi mencapai
umur 5 bulan 29 hari
mendapat ASI Eksklusif
50%
30% |mendapat ASI Eksklusif 6
bulan adalah bayi sampai
umur 6 bulan yang diberi
ASI saja tanpa makanan
atau cairan lain kecuali
obat, vitamin dan mineral
sejak lahir
6 bulan terhadap jumlah |
seluruh bayi mencapai
_umur 5 bulan 29 hari di
| suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Persentase ibu hamil | Tablet tambah darah adalah | jumlah ibu hamil yang 98%
yang mendapatkan tablet yang sekurangnya selama kehamilan
Tablet Tambah Darah | mengandung zat besi setara__ mendapat minimal 90 TTD
(TTD) minimal 90 dengan 60 mg besi elemental | / jumlah sasaran ibu hamil
tablet selama masa dan 0,4 mg asam folat yang | di suatu wilayah tersebut
Kehamilan disediakan oleh pemerintah | pada kurun waktu satu
maupun diperoleh sendiri _| tahun yang sama x 100%
Persentase ibuhamil | Tbu hamil KEK adalah Ibu | Jumlah ibu hamil KEK 95%
Kurang Energi
Kronik (KEK) yang
mendapat makanan
Tambahan
hamil dengan Lingkar
Lengan Atas (LiLA) < 23,5
cm. Makanan Tambahan
adalah makanan yang
dikonsumsi sebagai
tambahan asupan zat gizi
yang mendapatkan
makanan tambahan /
jumlah ibu hamil KEK yang |
ada di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama xdiluar makanan utama
dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan atau
makanan tambahan bahan
pangan lokal.
Persentase Balita
kurus yang mendapat
makananan tambahan
Balita kurus adalah anak
usia 6 bulan 0 hari sampai
dengan 59 bulan 29 hari
dengan status gizi kurus
(BB/PB atau BB/TB - 3 SD
sampai dengan < - 2 SD)
Makanan Tambahan adalah
makanan yang dikonsumsi
sebagai tambahan asupan
zat gizi diluar makanan
utama dalam bentuk
makanan tambahan
pabrikan atau makanan
tambahan bahan pangan
lokal
100%
jumlah balita kurus yang
mendapat makanan
| tambahan / jumlah balita
| kurus di suatu wilayah
| tersebut pada kurun waktu
| satu tahun yang sama x
| 100%| Persentase remaja | Remaja Putri adalah remaja_ | jumlah remaja putri yang _ 30% |
puteri mendapat TTD _putri yang berusia 12-18 | mendapat TTD secara rutin |
| tahun yang bersekolah di | setiap minggu / jumlah |
| SMP/SMA atau sederajat remaja putri yang di suatu
TTD adalah tablet yang wilayah tersebut pada |
sekurangnya mengandung —_| kurun waktu satu tahun
zat besi setara dengan 60 mg | yang sama x 100% |
| besi elemental dan 0,4 mg
asam folat yang disediakan
oleh pemerintah maupun
| diperoleh secara mandiri
| Remaja putri mendapat 11D
adalah jumlah remaja putri
yang mendapat TTD |
secara rutin setiap minggu
sebanyak 1 tablet.
Persentase Tnisiasi Menyusu Dini (IMI jumlah bayi baru lahir 50%
bayi yang adalah proses menyusu hidup yang mendapat IMD
baru lahir dimulai segera setelah lahir. | / jumlah bayi baru lahir |
mendapat IMD dilakukan dengan hidup di suatu wilayah
IMD cara kontak kulit ke kulit | tersebut pada kurun waktu
Lsegera setelah lahir dan
berlangsung minimal 1 (satu)
satu tahun yang sama x
100%
jam
Persentase balita Balita adalah anak yang jumiah balita yang 80%
yang ditimbang berat | berumur di bawah 5 tahun _| ditimbang /balita yang ada
badannya (0-59 bulan 29 hari) di suatu wilayah tersebut
S Balita adalah jumlah pada kurun waktu satu
seluruh sasaran (S) balita | tahun yang sama x 100%
yang ada di suatu wilayah.
D Balita adalah jumlah
balita yang ditimbang (LD) di
suatu wilayah.
Persentase balita Buku KIA adalah buku yang | jumlah balita mempunyai 80%
| mempunyai buku
KIA/KMS
berisi catatan kesehatan ibu
(hamil, bersalin dan nifas)
dan anak (bayi baru lahir,
bayi dan anak balita) serta
berbagai informasi cara
memelihara dan merawat
kesehatan ibu serta grafik
Buku KIA/KMS / jumlah
balita yang ada di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%‘pertumbuhan anak yang
dapat dipantau setiap bulan
Kartu Menuju Sehat (KMS)
adalah kartu yang memuat
kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan
menurut umur yang
dibedakan berdasarkan jenis
kelamin. KMS digunakan
untuk mencatat berat badan,
memantau pertumbuhan
balita setiap bulan dan
| sebagai media penyuluhan |
gizi dan kesehatan.
ditimbang yang
naik berat
badannya
Persentase balita
Berat badan naik (N) adalah |
hasil penimbangan berat
badan dengan grafik berat
badan mengikuti garis
| pertumbuhan atau kenaikan
berat badan sama dengan
jumlah balita yang naik
berat berat badannya /
jumlah balita yang
ditimbang dikurangi balita
tidak ditimbang bulan lalu
dan balita baru di suatuPersentase balita
yang tidak naik
berat badannya dua
kali berturut-turut
ache ~ | kenaikan berat badan
| minimum atau lebih.
Kenaikan berat badan
ditentukan dengan
membandingan hasil
penimbangan bulan ini
dengan bulan lalu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun.
yang sama x 100%
Tidak naik berat badannya
(T) adalah hasil
penimbangan berat badan
dengan grafik berat badan
mendatar atau menurun
memotong garis
pertumbuhan dibawahnya
atau kenaikan berat badan
kurang dari kenaikan berat
badan
minimum.
jumlah balita yang
ditimbang dikurangi balita
tidak ditimbang bulan lalu
dan balita baru di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
4%Persentase balita 6-
59 bulan mendapat
kapsul vitamin A
Kapsul vitamin A adalah
kapsul yang mengandung
vitamin A dosis tinggi, yaitu
100.000 Satuan
Internasional (SI) untuk bayi
umur 6-11 bulan dan
200.000 SI untuk anak balita
12-59 bulan
Persentase ibu nifas
mendapat kapsul
vitamin A
Persentase rumah
tangga mengonsumsi
garam beriodium
Tbu nifas mendapat kapsul
Vitamin A adalah ibu nifas
mendapat 2 kapsul vitamin
A, satu kapsul diberikan
segera setelah melahirkan
dan kapsul kedua
| jumlah bayi 6-11 bulan
ditambah jumlah balita 12-
59 bulan yang mendapat |
(satu) kapsul vitamin A
pada periode 6 (enam)
bulan / jumlah seluruh
balita 6-59 bulan di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
jumlah ibu nifas yang EB
mendapat kapsul vitamin A
/ jumlah ibu nifas yang
ada di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
98%
oe
90%
‘Garam konsumsi beriodium
adalah produk bahan
makanan yang komponen
utamanya Natrium Klorida
jumiah ramah tangga yang
mengonsumsi garam
beriodium terhadap jumlah
seluruh rumah tangga
90%(NaCl) dengan penambahan
Kalium lodat (KIO3) Rumah
tangga yang mengonsumsi
garam beriodium adalah
seluruh anggota rumah
tangga yang mengonsumsi
garam beriodium
yang diperiksa di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
Persentase kasus
balita gizi buruk
yang mendapat
Kasus balita gizi buruk
adalah balita dengan tanda
klinis gizi buruk dan atau
indeks Berat Badan menurut
Panjang Badan (BB/PB) atau
Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB) dengan nilai
Z-score <-3 SD.
Kasus balita gizi buruk yang
mendapat perawatan adalah
balita gizi buruk yang
dirawat inap maupun rawat
jalan di fasilitas pelayanan
jumiah kasus balita gizi
buruk yang mendapat
perawatan terhadap jumlah
kasus balila gizi buruk
yang ditemukan di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
100%kesehatan dan masyarakat
sesuai dengan tatalaksana
gizi buruk
7
Promosi
Kesehatan
Persentase Desa Yang.
Memanfaatkan Alokasi
Dana Desa untuk
UKBM
Persentase Desa Yang
melaksanakan Minimal
5 tema kampanye
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat ( Germas}
Persentase desa yang
memanfaatkan dana desa
bersumber APBN minimal
10% (bidang pembangunan
desa dan bidang
pemberdayaan masyarakat)
untuk kesehatan
Desa yang menyebariuaskan
informasi minimal 5 tema
kampanye Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
Jumlah desa/kelurahan
Yang Memanfaatkan
Alokasi Dana Desa untuk
UKBM / Jumlah
desa/kelurahan yang ada
di suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
yang melaksanakan
minimal 5 tema kampanye
gerakan masyarakat hidup
sehat / Jumlah
desa/kelurahan yang ada
di suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
100%Penetapan Kebijakan
Publik yang
mendukung
Pelaksanaan PHBS
Kecamatan/Desa yang
membuat kebijakan yang
mendukung PHBS minimal 1
kebijakan baru per tahun
(Kebijakan yg mendukung
kesehatan/PHBS/perilaku
sehat adalah kebijakan
dalam bentuk Peraturan
Camat/Desa, Instruksi
Camat, Surat Keputusan
Camat, Surat
Edaran/Himbauan Camat
pada tahun tersebut)
Pemanfaatan Sumber
Daya Organisasi
Kemasyarakatan
untuk mendukung
Kesehatan
Jumiah Organisasi
kemasyarakatan yang
melakukan MoU dengan
Kementerian Kesehatan
untuk mendukung Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
Jumlah kecamatan/desa 100%
yang menetapkan
kebijakan publik yang
mendukung pelaksanaan
PHBS / Jumlah
kecamatan/desa yang ada
di suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Jumlah Organisasi
Kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber
dayanya untuk
mendukung Kesehatan /
Jumlah Organisasi
Kemasyarakatan yang ada
di suatu wilayah tersebut
|
|
|
! 25%
|
eee aPemanfaatan CSR
Dunia Usaha Untuk
Program Kesehatan
Posyandu Aktif
jumlah dunia usaha yang
melakukan MoU dengan
| Kementerian Kesehatan yang
memanfaatkan CSR-nya
untuk mendukung Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
Posyandu yang mampu
melaksanakan kegiatan
| utamanya secara rutin setiap
bulan (KIA: ibu hamil, ibu
nifas, bayi, balita, KB,
imunisasi, gizi, pencegahan
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Jumlah dunia usaha yang
memanfaatkan CSR-nya
untuk program kesehatan/ |
jumlah dunia usaha yang
ada di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
Posyandu yang mampu
melaksanakan kegiatan
utamanya secara rutin
setiap bulan (KIA: ibu
hamil, ibu nifas, bay
balita, KB, imunisasi, gizi, |
100%Kesehatan
Lingkungan
| Pelaksanaan STBM di
Desa /Kelurahan
dan penanggulangan diare)
dengan cakupan masing-
masing minimal 50% dan
melakukan kegiatan
tambahan
Desa/kel yang terverifikasi
sebagai desa yang
melaksanakan STBM yaitu
desa/kel yg memenuhi
krriteria sebagai berikut : (1)
telah dilakukan pemicuan
STBM, (2) telah memiliki
natural leader, (3) telah
memiliki rencana kerja
masyarakat (RKM)
pencegahan dan
penanggulangan diare)
dengan cakupan masing-
| masing minimal 50% dan
| melakukan kegiatan
tambahan / Jumlah
Posyandu yang ada di
suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Jumlah desa/kelurahan
yang telah melaksanakan
STBM / jumlah
desa/kelurahan di suatu
wilayah tersebut pada
kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
70%Pengawasan kualitas | Pengawasan Kualitas air |Jumlah sarana air munim
Air Minum (%) minum adalah penyelenggara yang telah dilakukan |
air minum yang diawasi | pengawasan kualitas air
kualitas hasil produksinya | minum / jumlah sarana air
secara ekternal oleh dinas | minum yang ada di suatu
kesehatan provinsi/kab/kota | wilayah tersebut pada
dan KKP yang dibuktikan kurun waktu satu tahun
dengan jumlah sampel | yang sama x 100%
pengujian kualitas air.
Penyelenggara air minum
adalah : (1) PDAM/BPAM/PT
yang terdafiar di persatuan
perusahaan air minum
| seluruh Indonesia (Perpamsi
(2) Sarana air minum
perpipaan non PDAM (3) |
Sarana Air minum bukan
jaringan perpipaan komunal"| Tempat-tempat Umum
yang memenuhi syarat
Kesehatan
|] TTU yang memenuhi syarat
kesehatan adalah tempat
dan fasilitas umum minimal
hotel, sarana pendidikan,
fasyankes, pasar rakyat yang
memenuhi syarat kesehatan
berdasarkan hasil inspeksi
kesling sesuai standar di
wilayah Kecamatan dalam
| kurun waktu satu tahun
Tempat-tempat umum
yang memenuhi syarat_ |
kesehatan / jumlah
Tempat-tempat umum
yang ada di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
7%
Puskesmas yang
| melakukan
| pengelolaan limbah
| Medis sesuai aturan
| Puskesmas yang melakukan|
pengolaha ah medis
adalah Puskesmas yg
melakukan pemilahan dan
| pengolahan limbah medis
| sesuai aturan. Pemilahan
| adalah telah memisahkan
antara limbah medis dan non
| medis. Pengolahan adalah
| proses pengolahan akhir
limbah yang dilakukan
L =
e
|
Jumlah puskesmas yang |
meiakukan pengeioiaan
limbah Medis sesuai |
aturan/ jumlah puskesmas |
yanga da di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
100%Tempat-tempat Umum
yang memenuhi syarat
Kesehatan
TTU yang memenuhi syarat
kesehatan adalah tempat
dan fasilitas umum minimal
hotel, sarana pendidikan,
fasyankes, pasar rakyat yang
memenuhi syarat kesehatan
berdasarkan hasil inspeksi
kesling sesuai standar di
wilayah Kecamatan dalam
kurun waktu satu tahun
| Tempat-tempat umum
yang memenuhi syarat
| kesehatan / jumlah
‘Tempat-tempat umum
yang ada di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
Puskesmas yang
melakukan
pengelolaan limbah
Medis sesuai aturan
Puskesmas yang melakukan
pengolahan limbah medis
| adalah Puskesmas yg
| melakukan pemilahan dan
pengolahan limbah medis
sesuai aturan, Pemilahan
adalah telah memisahkan
| antara limbah medis dan non
| medis. Pengolahan adalah
| proses pengolahan akhir
limbah yang dilakukan
Jumiah puskesmas yang
meiakukan pengeiolaan
limbah Medis sesuai
aturan/ jumlah puskesmas
yanga da di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
75%
100%[9
|
|
Tempat Pengelolaan
Makanan Yang
memenuhi syarat
Kesehatan
ea Eau
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
j atau melah
pihak
Puskesmas
| ketiga yg ber
adalah Puskesmas
pemerintah dan swasta yg
terdaftar
|
ints
TPM yg memenuhi syarat
kesehatan adalah TPM yg
memenuhi persyaratan
hygiene sanitasi yg
dibuktikan dengan hasil
inspeksi kesling. TPM adalah
TPM siap saji yg terdiri dari
rumah makan/restoran, jasa
boga, depot air minum,
sentra makanan jajanan,
kantin sekolah
Malaria
‘API (Annual Parasite.
Insidence)
Api: Angka Kesakitan Malaria
(Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan Lab & Rat) Per
1000 Penduduk Dalam 1
| Jumlah Tempat
Pengelolaan Makanan Yang
memenuhi syarat
Kesehatan / Jumlah
seluruh Tempat
Pengelolaan Makanan di
suatu wilayah tersebut
pada kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
oe
/ Jumlah Penduduk
Berisiko*1000
50%
Api=Jumlah Kasus Positive | <1 Per 1000
Penduduk"| Tahun
lide Positive
Spr: Jumlah Slide Darah Pr=Jumlah Slide Positive / <5%
Yang Di Konfirmasi Positif Jumlah Slide
Yang Ditemukan Melalui | Diperiksa*100%
Kegiatan Acd Dan Ped Di |
| Suatu Wilayah.
Aber (Annual Blood
Examination Rate)
| Aber:Jumlah Penderita Rata- | Aber=Jumlah Slide Yang | 10%
Rata Pemeriksaan Sediaan _Diperiksa Mikroskop /
| Darah Malaria Di | sumlah Penduduke+100%
| Bandingkan Dgn Jumlah
| Penduduk Dalam 1 Tahun |
Pe
| Pe: Kegiatan Penyelidikan | Jumlah Kasus Positive / 100%
Epidemiologi Pada Semua ere Kasus |
| asus Positive Untuk | 100%
| Mengetahui Klasifikasi Asal |
| Penularan Malaria7
Hepatitis
| Balita Yang
| Memperoleh
Pemeriksaan Dan
Tatalaksana Standar
Pneumonia
Jumlah Ibu Hamil Yg
Skrining Hepatitis B
| Survey Kontak
Populasi Berisiko
Balita Yang Memperoleh
Pemeriksaan Dantatalaksana
Standar: Balita Yang Di
Hitung Nafasnya Dengan
Menggunakan Sound Timer
Dan Ada Tddk Nya Pada Saat
Pemeriksaan
Jumlah Tbu Hamil ¥g Di
Skrining Hepatitis B :
Jumlah Ibu Hamil Usia 1 S.D
9 Bulan Real Di Puskesmas
Popuiuasi Berisiko: Keluarga
Pasien Dengan Hasil
Peemeriksaan Reaktif Hbsag
/Jumlah Penduduk Usia
Balita*3,84%
Jumlah Ibu Hamil Real
*100%
Tumlah Sasaran Ye
Disurvey Kontak / Jumlah
Sasaran Populasi Berisiko
Yang Reaktif Hbsag * 100%
100%
Jumlah Populasi
Berisiko Di Ddhbe
Populasi Berisiko Adalah
Populasi Kunci
(Nakes,Waria,Lsl,Wbp,Penas
un,Mahasiswa Kesehatan)
Jumlah Sasaran Yang
Diskrining Hb Dan He /
Jumlah Sasaran Populasi
Beiriko * 100%Monitoring Bayi | Bayi Yg Di Monitoring Adalah | Jumlah Bayi Di Monitoring | 100%
Bayi Yang Lahir Dari Ibu / Jumlah Bayi ¥g Lahir
| Reaktif Hbsag Dari Ibu Reaktif Hbsag *
| 100%
| aaa Pemberian Hbig Pemberian Hbig Adalah Jumlah Bayi Yg Diberi 100%
Pemberian Hyperheb Hbig/Jumlah Bayi Yang
Imunoglobulin Pada Bayi Lahir Dari Ibu Reaktif
Yang Lahir Dari Ibu Reaktif | Hbsag *100%
Hbsag Segera Setelah Lahir
(<12 Jam) |
Rabies ‘Kasus Lyssa ‘Lyssa:Pasien Dengan Gigitan |Jumlah Pasien Meninggal | 0% |
| Hewan Penuiar Rabies (Hpr) | Lyssa/Jumlah Pasien |
| Positif Rabies/Meninggal Dengan Gigitan Hewan |
Penular Rabies |
| Kasuslyssa—_—| Lyssa:Pasien Dengan Gigitan | Jumlah Pasien Meninggal 0% +]
Hewan Penular Rabies (Hpr) | Lyssa/Jumlah Pasien |
Positif Rabies /Meninggal Dengan Gigitan Hewan
| Penular Rabies
| Penatalaksanaan Jumlah pasien dengan ‘Jumlah pasien dengan 80%
Program Pemberian _ gigitan hewan penular rabies | gigitan hewan penular
Vaksin Anti Rabies | (hpr| mendapatkan vaksin | rabies(ipr) mendapatkan
eanti rabies
vaksin/pasien dengan
| gigitan hewan penular
rabies (hpr)
| HIV/Aids dan
IMS
Populasi Berisiko
Pelayanan kesehatan pada
populasi berisiko hiv/aids:
pelayanan promotif, prventif
dan kuratif yang diberikan
oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota pada
populasi berisiko hiv/aids
untuk mengoptimalkan
screaning sebagai upaya
mencegah terjadinya infeksi
baru dan yang positif dapat
langsung arv
Jumlah populasi berisiko
yg mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu
(tahun/jumlah populasi |
berisiko berdasarkan
| pendataan diwilayah kerja
| kab/kota dalam kurun
| waktu satu tahun *100%
‘Odha Mendapat Arv
Pelayanan kesehatan
hiv/aids pada odha (orang
dengan hiv/aids):pelayanan
preventif dan kuratif yang
diberikan oleh pemerintah
daerah kab/kota pada orang
Jumlah odha yang
mendapat pelayanan
| kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu
tahun/jumlah odha
berdasarkan pendataan di
‘100%dengan hiv/aids untuk
mengoptimalkan derajat
kesehatan jiwanya agar
dapat berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari,
mencegah terjadinya unfeksi
baru dan putus pengobatan.
wilayah kerja kab/kota
dalam kurun waktu satu
| tahun*100%
|
Odha Arv Bertahan| 100%
Dalam Pengobatan |
Seumur Hidup
‘Angka Penemuan Cdr =jumlah semua kasus | Cdr = jumlah semua kasus 70%
Kasus Baru Semua _| tb yang di obati dan di | tb yang di obati dan di
Kategori (Cdr) laporkan di antara perkiraan | laporkan/perkiraan jumlah
jumlah semua kasus tb semua kasus tb (insiden) x
(insiden). Perkiraan insiden 100%
tahun 2019 adalah 1.001
kasus
Angka Keberhasilan Sr = jumlah semua kasus tb | Sr = jumlah semua kasus 90% ~—*|
Pengobatan (Sr)
yang sembuh dan
pengobatan lengkap di
tb yang sembuh dan
pengobatan
@antara semua kasus tb yang
di obati dan di laporkan.
Angka ini menggambarkan
kualitas pengobatan tb
lengkap/semua kasus tb
yang di obati dan di
laporkan x 100%
Jumlah Terduga Tb
Proporsi bakteriologis
konsel (634 kasus)
KUSTA
‘Angka Penemuan Baru
(Car= Case Detection
Rate}
Prevalensi Dan Angka
| Prevalensi Rate
100.000 penduduk
‘Target terduga tb (spm) 3.432
konfirm (54%), perkiraan =54% x 10 x target kasus
terduga tb (10), target penemuan kasus (634)
penemuan kasus untuk
Adalah jumlah kasus baru Jumlah kasus yang <5/
yang ditemukan padaa ditemukan daalam satu 100.000
petiode satu tahun per tahun/ jumiah penduduic
| pada tahun yang sama
*100.000
“Adalah jumlah kasus Jumlah kasus kusta <
terdatar pada suatu saat terdatar pada suatu saat | 10/10.000
tertentu. Angka ini
menunjukan besarnya
masalah di suatu daerah,
menentukan beban kerja dan
sebagai bahan ealuasi
tertentu/jumlah penduduk
pada tahun yang sama *
10.000
@|
| Angka Cacat Tingkat li | Adalah angka kasus yang Jumlah kasus baru dengan | <5 %
| (Grade 2 Disability mengalami cacat tingkat ii | cacat tingkat ii yang
Rate) per 100.000 penduduk. ditemukaan pada periode
Angka ini dapat mereflesikan satu tahun/jumlah
perubahan dalam deteksi penduduk * 100,000
kasus baru dengan
penekanan pada penemuan
kasus kasus dini
Proporsi Kasus Anak | Jumlah kasus anak (0-14) Jumlah kasus anak(0-14) | <5% |
(0-14) diantara kasus yang baru _-yang ditemukan pada |
ditemukan pada periode satu | periode satu tahun/jumlah
tahun, Dapat di pakai untuk | kasus baru yang
melihat penularan saaat ini | ditemukan padatahun |
dan memperkirakaan yang sama * 100 %
kebutuhan obat
ProporsiMb -|Jumlah kasus baru yang ‘| Jumlah kasus baru mb < 50%
ditemukan diantara
penderita baru pada periode
satu tahun, Angka ini dapat
dipakai untuk
memperkirakan sumber
yang ditemukan pada
periode satu tahun/jumlah
kasus baru yaang
ditemukan dalam periode
satu tahun * 100penyebaran ineksi
‘Angka Kesembuhan (| Jumlah kasus baru mb pada | Jumlah kasus baru mb > 90%
Rft = Realase Fram periode kohort 1 tahun yang | yang menyelesaikan 12
Treatment) Rit Rate | sama, yang meenyelesaikan | dosis selama 12-18 bulan/
Mb pengobataan tepat waktu (12 | jumlah seluru kasus mb
dosis dalam waktu 12-18 yang muli mdt pada
bulan) dinyataakan dalam _ periode kohort satu tahun | |
presentase yang sama * 100% | |
Angka Kesembuhan( | Jumlah kasus baru pb dari. | Jumlah kasus baru pb >90% |
Rit = Realase Fram periode kohort 1 tahun yang | yang menyelesaikan 6
Treatment) RftRate | sama, yang menyelesaikan _| dosis selama 6-9 bulan/
Pb pengobatan tepat waktu(6 | jumlah seluru kasus pb
dosis dalam waktu 6-9 yang mulai mdt pada |
| bulan) dinyatakan dalam periode kohort satu tahun
| presentase yang sama* 100%
Kasus Diare | Perkiraan penderita adalah _| Perkiraan penderita diare Target
Tertangani Oleh angka kesakitan x jumlah —_| su = angka kesakitan diare | penemuan
| Puskesmas Dan Kader | penduduk su * jumlah penduudk diare
L == Sere eae ea‘Target penemuan penderita—
Target penemuan penderita
Dengan Oral Rehidrasi semua
diare semua umur adalah —_| diare SU = 10% * Perkiraan| — umur
| 10% x perkiraan penderita penderita adalah 90%
| dalam satu tahun disarana,
Angka kesakitan diare —*(| Cakupan pelayanan su= | 10%oleh
adalah 214/1000 penduduk | jumlah penderita semua kader
umur dilayani dalam 1
tahun / target penderita
diare semua umur x 100%
Demam Kasus Dbd Di Tangani | Kasus dbd adalah kasus dbd | Jumlah penduduk kec. / <49/100.00
Berdarah Di Fasyankes positive berdasarkan hasil | 100.000* 49 0 penduduk
Dengue (DBD) | pemeriksaan laboratorium
Tifoid ‘aku ~ | Penemuan penderitademam |Jumlah penemuan 100% |
Cakupan Penemuan
Penderita Demam
| Tifoid Suspek
tifoid adalah penemuan
penderita demam tifoid
suspek dan konfirmasi
laboratorium
penderita tifoid (suspek
dan konfirmasi lab) /
jumlah target penemuan
penderita tifoid di wilayah
tertentu di tahun yang
sama x 100%
ePUSKESMAS YANG
MENCAPAI 80% IMUNISASI
DASAR LENGKAP, : Bayi
yang sudah mendapatkan
Imunisasi Dasar Lengkap
meliputi, imunisasi Hepatitis
B | (satu) dosis, Imunisasi
BCG 1 (satu) dosis,
Imunisasi DPT HB Hib 3
(tiga) dosis, Imunisasi Polio 4
(empat) dosis, imunisasi
Campat/MR 1 (satu) dosis
10 | Imunisasi dan | Imunisasi Dasar
Surveilans Lengkap
|
Desa/kelurahan
Universal Child
immunization (UCI)
Desa/kelurahan Universal
Child Immunization (UCI)
Desa/kelurahan dimana 2
80% dari jumlah bayi yang
ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar
lengkap dalam waktu satu
tahun
“| Cakupan Desa/kelurahan
Jumlah bayi yang
mendapat Imunisasi Dasar
Lengkap di satu wilayah
tertentu selama satu
periode / Jumlah bayi yang
| ada di wilayah dan pada
| periode yang sama x 100%
Universal Child
immunization (UCI)
Jumlah desa/kelurahan
UCI di satu wilayah pada
kurun waktu tertentu /
Jumlah desa/kelurahan di
suatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama X
“95%
etahun
Penemuan kasus
DISCARDED Campak
Penemuan Kasus Non
Polia AFP rate per
100.000 anak < 15
Kelumpuhan pada anak
berusia< 15 tahun yang
bersifat layu ( Flaceceid)
terjadi secara akut
Mendadak dan bukan
disebabkan ruda paksa
‘Penyakit Akut yang.
disebabkan Morbili virus di
tandai dengan munculnya
bintik merah (Ruam },
terjadi pertama kali saan
anak - anak
CBMS Setiap Kasus —
Campak Periksa Lab
1
Setiap penderita campak _
dicatat identitasnya secara
individual ( individual record
Jumlah kasus AFP Non
): Nama, Umur, Jenis
100%
Polio pada penduduk < 15
Tahun di satu wilayah
kerja pada satu kurun
waktu tertentu/Jumlah
penduduk usia < 15 Tahun
di wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
x100 %
Jumiah penderita campak
yang meninggal pada
wilayah dan periode
tertentu / Jml penderita
campak pada wilayah dan
periode yang sama x 100%
100 %
|
|
|
100%KelaminStatus imunisasi dan
Riwayat Sakitnya
Ketepatan dan SKDR adalah Merupakan — Puskesmas melaporkan 100%
| kelengkapan Laporan _ sebuah system pelaporan SKDR tepat waktu dan
SKDR yang memiliki kemampuan _| laporannya lengkap
untuk melakukan deteksi
dini terhadap ancaman KLB
penyakit menular | |
y Ketepatan dan Sistem surveilans ‘Jumlah bulan Puskesmas | 100% |
| Kelengkapan Laporan | epidemiologi penyakit secara | melapor tepat waktu
| sTP rutin dan terpadu sebagai _| sebelum tanggal 10 dan
bagian dari penyelenggaraan__ laporan lengkap/ 12
survey epidimiologi | (bulan) x 100%
| kesehatan. |
Ti | Pencegahan | Pelayanan Kesehatan | Capaian kinerja dalam Jumlah pengunjung usia 100%
dan pada Usia Produktif | memberikan pelayanan 15-59 tahun mendapat
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
skrining kesehatan warga
negara berusia usia 15-59
tahun dinilai dari persentase
pengunjung usia 15-59
tahun yang mendapat
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu
tahun / Jumlah warga.
negara usia 15-59 tahunPelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
yang ada di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Capaian kinerja dalam
memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar
bagi penderita hipertensi,
dinilai dari persentase
jumlah penderita hipertensi
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu
tahun
‘Jumlah penderita
hipertensi yang
| mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu
tahun / Jumlah estimasi
penderita hipertensi
| berdasarkan angka
| prevalensi* katy/kota dalam
kurun waktu satu tahun
pada tahun yang sama x
100%
Pelayanan Kesehatan
Penderita Diabetes
Melitus (DM)
Capaian kinerja dalam
memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar
bagi penyandang DM di
dari persentase penyandang
o
‘Jumlah penyandang DM
| yang mendapatkan
| pelayanan kesehatan
| sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun /
100%DM yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun
Jumlah penyandang DM
berdasarkan angka
prevalensi* DM nasional di
wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun pada
tahun yang sama x 100%
Puskesmas
melaksanakan
pengendalian terpadu
PTM (PANDU PTM)
Capaian Kinerja dalam
melaksanakan
penyelenggaraan pencegahan
dan pengendalian PTM yang
dilaksanakan secara
komprehensif dan
terintegrasi melalui Upaya
Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)
Desa/kelurahan
melaksanakan
posbindu PTM
melaksanakan kegiatan
deteksi dini dan konseling
melal
i monitoring faktor
Jumlah puskesmas yang
melaksanakan PANDU PTM
dalam kurun waktu satu
tahun / Jumlah
Puskesmas di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang
sama x 100%
Jumlah desa/kelurahan
yang melaksanakan
posbindu dalam kurun
waktu satu tahun /
50%
100%Puskesmas yang
melaksanakan deteksi
dini kanker serviks
dan payudara pada
Perempuan usia 30-
S50tahun
Puskesmas
meiaksanakan
kebijakan KTR
(Kawasan Tanpa
Rokok) minimal 50%
sekolah
| Fisiko PTH terintegrasi yang
dilakukan secara rutin dan
periodik.
|
dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang
sama x 100%
| Capaian Kinerja dalam
melaksanakan kegiatan
| deteksi dini kanker serviks
| dan payudara pada
perempuan usia 30-50 tahun
Capaian Kinerja dalam
melaksanakan Kebijakan
KTR pada sekolah SD/MI;
SMP/MTS; SMA/MA.
sederajat
Jumiah wanita yang 50%
dilakukan deteksi dini
kanker serviks dan
payudara dalam kurun
waktu satu tahun /
Jumlah wanita usia 30-50
tahun dalam kurun waktu
| satu tahun pada tahun
yang sama x 100%
Jumlah sekolah SD/MI;
| SMP/MTS; SMA/MA
sederajat yang masuk
dalam 8 kriteria KTR dalam
kurun waktu satu tahun /
Jumlah seluruh sekolah
SD/MI; SMP/MTS,
SMA/MA sederajat di |
a perce a
ewilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun pada
tahun yang sama x 100%
Kesehatan
Jiwa
Deteksi dini dan
rujukan katarak
Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan
Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat
Capaian kinerja puskesmas
yang melakukan deteksi dini
dan rujukan katarak dengan
kriteria : (1) adanya kegiatan
deteksi dini oleh kader; (2)
adanya kegiatan deteksi dini
| oleh nakes; (3) Kegiatan
deteksi dini katarak di nakes:
(4) rujukan katarak; (5) rujuk
balik
Ket. Minimal 4 dari 5 kriteria
dilaksanakan
Seliap Orang dengan
gangguan jiwa berat
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu | tahun
Jumiah puskesmas yang
melaksanakan deteksi dini
dan rujukan kasus katarak
/ Jumlah puskesmas di
wilayah tersebut
Jumlah ODGJ berat di
wilayah kerja Kab/Kota
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa
sesuai standar dalam
100%
100%
@kurun waktu satu tahun
/ Jumlah ODGJ berat
berdasarkan proyeksi di
wilayah kerja Kab/Kota
dalam kurun waktu satu
| tahun yang sama x 100%
1 oe