Anda di halaman 1dari 50
a Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis- Jenis pelayanan yang disediakan dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah (R). PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SABULAKOA Alamat ‘dl Poros Desa Talumbings, Kee. Sabulakoa, Kab. Konawe Selatan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SABULAKOA NOMOR :014/SK-ADM/PKM-SBK/IV/2022 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS LINGKUP KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2022 Menimbang bahwa dalem rangka memelihara mutu dan kinerja pelayanan puskesmas lingkup kabupaten konawe selatan maka perlu ditetapkan indikator kinerja Program; b. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a peru menetapkan dalam suatu Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang indikator kinerja program kesehatan puskesmas lingkup kabupaten konawe selatan tahun 2019; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah MEMUTUSKAN Menetapkan : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SABULAKOA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2022 KESATU : Indikator dan target pencapaian kinerja di UPTD Puskesmas Sabulakoa sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini; KEDUA Indikator dan target kinerja Puskesmas sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu adalah standar atau target capaian indikator standar pelayanan minimal ( SPM ) dan ketetapan kinerja (Tapkin); KETIGA : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini, sepanjang mengenai_teknis. pelaksanaannya diatur lebih lanjut Surat Keputusan dan Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan kemudian olehkepalapuskesmas KEEMPAT Keputusan Kepala Dinas Keschatan Kab. Konawe Selatan PORE ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan di dalamnya akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Sabulakoa Pada tanggal September 2022 KEPALA PUSKESMAS SABULAKOA 1GEDE SILA $WASTIKA n Ke yt Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Konawe Selatan; Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Konawe Selatan; Kepala Puskesmas se-Kabupaten Konawe Selatan Arsip. LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR 14/5 - AGM / PK - 584/NW/a007 TANGGAL :Sieladper 2022 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS LINGKUP KABUPATEN — KONAWE, SELATAN TAHUN 2022 DAFTAR INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2022 ~ | INDIKATOR KINERJA "FORMULAS! NO PROGRAM. PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL. TARGET PERHITUNGAN 1 | Kesehatan Ibu | Pelayanan Keschatan Ibu Hamil (Ka) Tbu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar 10 T, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 Jumlah ibu hamil yang 100% telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar / Jumlah ibu hamil di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% | Persalinan Nakes di Fasilitas (PF) Jibu bersalin yang mendapat | pertolongan persalinan sesuai standar oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan Orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Pertemuan yang diselenggarakan oleh Puskesmas dengan mengundang kader dan /atau bidan desa dari seluruh desa yang ada di wilayahnya dalam rangka pembekalan untuk meningkatkan peran aktif suami, keluarga ibu hamil, | serta masyarakat dalam 1 Jumlah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan sesuai standar oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan / Jumlah ibu bersa;in di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Jumlah Desa yang telah mendapatkan/melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) / Jumlah desa di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 100% 100% merencanakan persalinan | yang aman dan persiapan | menghadapi komplikasi | kehamilan, persalinan dan nifas. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil | Kegiatan bagi Ibu hamil,berdiskusi dan tukar pengalaman untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang kehamilan,persalinan,perawa (an nifas &perawatan bayi baru lahir melalui praktek dgn menggunakan Buku KIA yang difasilitasi petugas | kesehatan. Indikator kelas ibu hamil: 1) pelaksanaan kelas ibu hamil minimal 50% dan maximal 100 % untuk semua desa diwilayah puskesmas, 2) Jumlah iasilitator yang melaksanakan kelas ibu hamil, 3) jumlah kelas ibu hamil yang terbentuk dan melaksanakan, 4) Jumlah suami/keluarga yang mengikuti kelas ibu hamil, 5) Jumlah suami/keluarga yang mengikuti kelas ibu hamil, 6) Jumlah kader 50% Balita “Pelaksanaan Kelas Ibu | Kegiatan bagi ibu yang mempunyai anak usia 0 - 5 tahun berdiskusi & tukar pegalaman untuk meningkatkan pengetahuan & ketrampilan ttg pemenuhan pelayanan kesehatan gizi,dan stimulasi tumbuh kembang anak dengan menggunakan buku KIA yang difasilitasi petugas kesehatan yang terlibat dalam kegiatan kelas ibu hamil Indikator Kelas Ibu Balita: 1) pelaksanaan kelas | ibu balita minimal 50% dan maximal 100 % untuk semua desa diwilayah puskesmas, 2) jumlah kelas ibu balita yang terbentuk mulai dari umur(thn},0 -1 thn,1 - 2 thn,2 - 5 thn, 3) jumiah kelas ibu balita yang terbentuk dan | melaksanakan, 4) Jumlah suami/keluarga yang mengikuti kelas ibu balita, 5) jumlah fasilitator yang melaksanakan kelas ibu | balita Kesehatan Anak Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Bayi Persentase bayi baru lahir umur 6 - 48 jam yang mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial dengan menggunakan pendekatan MTBM. Pelayanan Stimulasi Perkembangan pada Bayi (usia 0-11 bulan) dilaksanakan di Posyandu/ Puskesmas 4 kali dalam 1 tahun dan Pelayanan | Pertumbuhan dilaksanan setiap bulan Jumlah Bayi Baru Lahir 90% umur 6 - 48 jam yang mendapat pelayanan kesehatan / Jumlah seluruh bayi baru lahir | umur 6 - 48 jam pada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu |tahun yang sama x 100% Jumlah bayi (usia 0-11 bulan) yang telah di 100% Stimulasi perkembangannya sesuai standar / Jumlah bayi | (usia 0-11 bulan) di suatu | wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Pelaksanaan | Stimulasi, Deteksi dan | Perkembangan pada Balita | Intervensi Dini | (usia 12-72 bulan) Tumbuh Kembang dilaksanakan di Kelompok (SDIDTK) pada Balita_ Bermain, TK/PAUD 2 kali dalam 1 tahun dan Pelayanan Pertumbuhan Pelayanan Stimulasi dilaksanakan setiap bulan Jumlah Balita (usia 12-72 bulan) yang telah di Stimulasi perkembangannya sesuai standar / Jumlah Balita (usia 12-72 bulan) di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 100% Pelayanan Kesehatan | Pelayanan kesehatan balita Balita usia 0-59 bulan dinilai dari cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar meliputi : | 1) Pelayanan kesehatan | balita sehat. Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai Standar + Jumlah Balita usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar + Balita usia 36-59 bulan mendapakan pelayanan sesuai 100% ] 2) Pelayanan kesehatan standar/ balita sakit. Jumlah Balita usia 12-59 | bulan di wilayah kerja “tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x Kesehatan Usia Remaja Cakupan pemilihan sekolah binaan untuk melatih Konselor Sebaya 100% Pemilihan sekolah Binaan | Puskesmas telah untuk melatih konselor | dilaksanakan pemilihan sebaya ; dilaksanakan | sekolah binaan untuk minimal di 1 sekolah dalam _ melatih konselor sebaya wilayah kerja Puskesmas minimal 1 sekolah di | wilayah kerja Puskesmas Pembentukan Posyandu Remaja ee | Posyandu Remaja ; "Jumiah desa yang telah dilaksanakan di Desa BUKAN | membentuk/melaksanakan_ | di Sekolah (UKBM) posyandu remaja / Jumlah desa di suatu wilayah | tersebut pada kurun waktu "satu tahun yang sama x 100% Cakupan Penyuluhan | PKPR Penyuluhan; tidak hanya dilaksanakan di sekolah, tetapi bisa juga di desa Jumlah desa yang telah dilaksanakan penyuluhan PKPR / Jumlah desa di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Cakupan klinik konseling remaja | | Penjaringan Anak sekoiah Klinik Konseling Remaja ; Pelayanan dalam gedung (Poli PKPR), konseling remaja di sekolah (konselor Sebaya) Pelaksanaan Klinik Konseling Remaja 100% 100% Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja kabupaten/kota dalam Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran / Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang ada di suatu wilayah tersebut 100% "| kurun waktu satu tahun ajaran pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Keluarga Berencana (KB) Peserta KB Baru PUS yg baru pertama kali | menggunakan metode kontrasepsi trmsuk yg pasca keguguran, pasca persalinan atau sesudah “istirahat” minimal 3 bulan. | Peserta KB Aktif ‘Akseptor yang pada saat ini sedang memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan, dan | masih terlindungi oleh efek | Kontraseps Jumlah peserta KB Baru/ Jml PUS x 100% Jumlah peserta KB Aktif / Jml PUS x 100% 80% 80% | KB Pasca Persalinan Ibu sesudah bersalin yg menggunakan metode kontrasepsi dalam kurun waktu 42 hari Jumlah peserta KB Pasca Salin/ Jml ibu bersalin x 100% 80% [Kesehatan _| Pelayanan Santun Lanjut Usia | Lansia (Lansia) | | Puskesmas yang Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan | menyelenggarakan santun lanjut usia adalah —_pelayanan santun lanjut puskesmas yang : 1) “usia / Jumlah puskesmas memberikan pelayanan yang | baik dan berkualitas > yang berada di suatu ah tersebut pada Petugas terlatih atau | kurun waktu satu tahun memahami keschatan lansia | yang sama x 100% dan geriatri 2) memberikan | prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses 3) melakukan pelayanan secara pro-aktif + minimal 50% Desa mempunyai Posyandu | LANSIA 4) melakukan koordinasi lintas program dengan pendekatan siklus hidup 100% Pelayanan Kesehatan | Pada Lanjut Usia | Capaian kinerja dalam | memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining Kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun 100% i satu tahun, atau lebih yang ada di | suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu | tahun yang sama x 100% | Gizi Persentase balita "| Underweight adalah | jemien balitadengan || s:17% Underweight kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z kategori status gizi underweight/ Jumlah balita di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x ‘| 100% | Persentase balita Stunting adalah kategori jumlah balita dengan 28% | stunting status gizi berdasarkan kategori status gizi stunting indeks Tinggi Badan / Jumlah balita di suatu menurut wilayah tersebut pada Umur (TB/U) dengan Z-score | kurun waktu satu tahun kurang dari -2 SD yang sama x 100% qe Persentase balita Wasting adalah kategori jumlah balita dengan 9,5% Wasting berdasarkan kategori status gizi wasting indeks Berat Badan menurut | / Jumiah balita di suatu Tinggi Badan (BB/TB) wilayah tersebut pada dengan Z-score kurang dari- | kurun waktu satu tahun 28D yang sama x 100% Persentase ibu hamil | Ibu hamil anemia adalah ibu | jumlah ibu har ~ 28% anemia hamil dengan kadar Hb <11,0 g/dl jumlah ibu hamil yang diperiksa di suatu wilayah | tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Persentase bayi dengan berat badan Jahir rendah (berat badan < 2500 gram) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram jumlah BBLR/ jumlah bayi baru lahir hidup yang ditimbang di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% &% | Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif Bayi usia kurang dari 6 bulan adalah seluruh bayi umur 0 bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari. Bayi mendapat ASI Eksklusif kurang dari 6 bulan adalah bayi kurang dari 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall Bayi umur 6 bulan adalah seluruh bayi yang mencapai umur 5 bulan 29 hari. Bayi jumlah bayi kurang dani 6 bulan yang masih mendapat ASI Eksklusif / jumlah seluruh bayi kurang dari 6 bulan yang direcali di suatu wiiayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% jumlah bayi mencapai umur 5 bulan 29 hari mendapat ASI Eksklusif 50% 30% | mendapat ASI Eksklusif 6 bulan adalah bayi sampai umur 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral sejak lahir 6 bulan terhadap jumlah | seluruh bayi mencapai _umur 5 bulan 29 hari di | suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Persentase ibu hamil | Tablet tambah darah adalah | jumlah ibu hamil yang 98% yang mendapatkan tablet yang sekurangnya selama kehamilan Tablet Tambah Darah | mengandung zat besi setara__ mendapat minimal 90 TTD (TTD) minimal 90 dengan 60 mg besi elemental | / jumlah sasaran ibu hamil tablet selama masa dan 0,4 mg asam folat yang | di suatu wilayah tersebut Kehamilan disediakan oleh pemerintah | pada kurun waktu satu maupun diperoleh sendiri _| tahun yang sama x 100% Persentase ibuhamil | Tbu hamil KEK adalah Ibu | Jumlah ibu hamil KEK 95% Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan Tambahan hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) < 23,5 cm. Makanan Tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi yang mendapatkan makanan tambahan / jumlah ibu hamil KEK yang | ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x diluar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan bahan pangan lokal. Persentase Balita kurus yang mendapat makananan tambahan Balita kurus adalah anak usia 6 bulan 0 hari sampai dengan 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB - 3 SD sampai dengan < - 2 SD) Makanan Tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan tambahan bahan pangan lokal 100% jumlah balita kurus yang mendapat makanan | tambahan / jumlah balita | kurus di suatu wilayah | tersebut pada kurun waktu | satu tahun yang sama x | 100% | Persentase remaja | Remaja Putri adalah remaja_ | jumlah remaja putri yang _ 30% | puteri mendapat TTD _putri yang berusia 12-18 | mendapat TTD secara rutin | | tahun yang bersekolah di | setiap minggu / jumlah | | SMP/SMA atau sederajat remaja putri yang di suatu TTD adalah tablet yang wilayah tersebut pada | sekurangnya mengandung —_| kurun waktu satu tahun zat besi setara dengan 60 mg | yang sama x 100% | | besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah maupun | diperoleh secara mandiri | Remaja putri mendapat 11D adalah jumlah remaja putri yang mendapat TTD | secara rutin setiap minggu sebanyak 1 tablet. Persentase Tnisiasi Menyusu Dini (IMI jumlah bayi baru lahir 50% bayi yang adalah proses menyusu hidup yang mendapat IMD baru lahir dimulai segera setelah lahir. | / jumlah bayi baru lahir | mendapat IMD dilakukan dengan hidup di suatu wilayah IMD cara kontak kulit ke kulit | tersebut pada kurun waktu L segera setelah lahir dan berlangsung minimal 1 (satu) satu tahun yang sama x 100% jam Persentase balita Balita adalah anak yang jumiah balita yang 80% yang ditimbang berat | berumur di bawah 5 tahun _| ditimbang /balita yang ada badannya (0-59 bulan 29 hari) di suatu wilayah tersebut S Balita adalah jumlah pada kurun waktu satu seluruh sasaran (S) balita | tahun yang sama x 100% yang ada di suatu wilayah. D Balita adalah jumlah balita yang ditimbang (LD) di suatu wilayah. Persentase balita Buku KIA adalah buku yang | jumlah balita mempunyai 80% | mempunyai buku KIA/KMS berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu serta grafik Buku KIA/KMS / jumlah balita yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% ‘pertumbuhan anak yang dapat dipantau setiap bulan Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. KMS digunakan untuk mencatat berat badan, memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan | sebagai media penyuluhan | gizi dan kesehatan. ditimbang yang naik berat badannya Persentase balita Berat badan naik (N) adalah | hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan mengikuti garis | pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan jumlah balita yang naik berat berat badannya / jumlah balita yang ditimbang dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita baru di suatu Persentase balita yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut ache ~ | kenaikan berat badan | minimum atau lebih. Kenaikan berat badan ditentukan dengan membandingan hasil penimbangan bulan ini dengan bulan lalu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun. yang sama x 100% Tidak naik berat badannya (T) adalah hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari kenaikan berat badan minimum. jumlah balita yang ditimbang dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita baru di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 4% Persentase balita 6- 59 bulan mendapat kapsul vitamin A Kapsul vitamin A adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000 Satuan Internasional (SI) untuk bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 SI untuk anak balita 12-59 bulan Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium Tbu nifas mendapat kapsul Vitamin A adalah ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A, satu kapsul diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua | jumlah bayi 6-11 bulan ditambah jumlah balita 12- 59 bulan yang mendapat | (satu) kapsul vitamin A pada periode 6 (enam) bulan / jumlah seluruh balita 6-59 bulan di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% jumlah ibu nifas yang EB mendapat kapsul vitamin A / jumlah ibu nifas yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 98% oe 90% ‘Garam konsumsi beriodium adalah produk bahan makanan yang komponen utamanya Natrium Klorida jumiah ramah tangga yang mengonsumsi garam beriodium terhadap jumlah seluruh rumah tangga 90% (NaCl) dengan penambahan Kalium lodat (KIO3) Rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium adalah seluruh anggota rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium yang diperiksa di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat Kasus balita gizi buruk adalah balita dengan tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score <-3 SD. Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan jumiah kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan terhadap jumlah kasus balila gizi buruk yang ditemukan di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 100% kesehatan dan masyarakat sesuai dengan tatalaksana gizi buruk 7 Promosi Kesehatan Persentase Desa Yang. Memanfaatkan Alokasi Dana Desa untuk UKBM Persentase Desa Yang melaksanakan Minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas} Persentase desa yang memanfaatkan dana desa bersumber APBN minimal 10% (bidang pembangunan desa dan bidang pemberdayaan masyarakat) untuk kesehatan Desa yang menyebariuaskan informasi minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Jumlah desa/kelurahan Yang Memanfaatkan Alokasi Dana Desa untuk UKBM / Jumlah desa/kelurahan yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% yang melaksanakan minimal 5 tema kampanye gerakan masyarakat hidup sehat / Jumlah desa/kelurahan yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 100% Penetapan Kebijakan Publik yang mendukung Pelaksanaan PHBS Kecamatan/Desa yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun (Kebijakan yg mendukung kesehatan/PHBS/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan Camat/Desa, Instruksi Camat, Surat Keputusan Camat, Surat Edaran/Himbauan Camat pada tahun tersebut) Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi Kemasyarakatan untuk mendukung Kesehatan Jumiah Organisasi kemasyarakatan yang melakukan MoU dengan Kementerian Kesehatan untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Jumlah kecamatan/desa 100% yang menetapkan kebijakan publik yang mendukung pelaksanaan PHBS / Jumlah kecamatan/desa yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung Kesehatan / Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang ada di suatu wilayah tersebut | | | ! 25% | eee a Pemanfaatan CSR Dunia Usaha Untuk Program Kesehatan Posyandu Aktif jumlah dunia usaha yang melakukan MoU dengan | Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan CSR-nya untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan | utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan/ | jumlah dunia usaha yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bay balita, KB, imunisasi, gizi, | 100% Kesehatan Lingkungan | Pelaksanaan STBM di Desa /Kelurahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing- masing minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan Desa/kel yang terverifikasi sebagai desa yang melaksanakan STBM yaitu desa/kel yg memenuhi krriteria sebagai berikut : (1) telah dilakukan pemicuan STBM, (2) telah memiliki natural leader, (3) telah memiliki rencana kerja masyarakat (RKM) pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing- | masing minimal 50% dan | melakukan kegiatan tambahan / Jumlah Posyandu yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Jumlah desa/kelurahan yang telah melaksanakan STBM / jumlah desa/kelurahan di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 70% Pengawasan kualitas | Pengawasan Kualitas air |Jumlah sarana air munim Air Minum (%) minum adalah penyelenggara yang telah dilakukan | air minum yang diawasi | pengawasan kualitas air kualitas hasil produksinya | minum / jumlah sarana air secara ekternal oleh dinas | minum yang ada di suatu kesehatan provinsi/kab/kota | wilayah tersebut pada dan KKP yang dibuktikan kurun waktu satu tahun dengan jumlah sampel | yang sama x 100% pengujian kualitas air. Penyelenggara air minum adalah : (1) PDAM/BPAM/PT yang terdafiar di persatuan perusahaan air minum | seluruh Indonesia (Perpamsi (2) Sarana air minum perpipaan non PDAM (3) | Sarana Air minum bukan jaringan perpipaan komunal "| Tempat-tempat Umum yang memenuhi syarat Kesehatan |] TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum minimal hotel, sarana pendidikan, fasyankes, pasar rakyat yang memenuhi syarat kesehatan berdasarkan hasil inspeksi kesling sesuai standar di wilayah Kecamatan dalam | kurun waktu satu tahun Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat_ | kesehatan / jumlah Tempat-tempat umum yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 7% Puskesmas yang | melakukan | pengelolaan limbah | Medis sesuai aturan | Puskesmas yang melakukan| pengolaha ah medis adalah Puskesmas yg melakukan pemilahan dan | pengolahan limbah medis | sesuai aturan. Pemilahan | adalah telah memisahkan antara limbah medis dan non | medis. Pengolahan adalah | proses pengolahan akhir limbah yang dilakukan L = e | Jumlah puskesmas yang | meiakukan pengeioiaan limbah Medis sesuai | aturan/ jumlah puskesmas | yanga da di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 100% Tempat-tempat Umum yang memenuhi syarat Kesehatan TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum minimal hotel, sarana pendidikan, fasyankes, pasar rakyat yang memenuhi syarat kesehatan berdasarkan hasil inspeksi kesling sesuai standar di wilayah Kecamatan dalam kurun waktu satu tahun | Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat | kesehatan / jumlah ‘Tempat-tempat umum yang ada di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Puskesmas yang melakukan pengelolaan limbah Medis sesuai aturan Puskesmas yang melakukan pengolahan limbah medis | adalah Puskesmas yg | melakukan pemilahan dan pengolahan limbah medis sesuai aturan, Pemilahan adalah telah memisahkan | antara limbah medis dan non | medis. Pengolahan adalah | proses pengolahan akhir limbah yang dilakukan Jumiah puskesmas yang meiakukan pengeiolaan limbah Medis sesuai aturan/ jumlah puskesmas yanga da di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% 75% 100% [9 | | Tempat Pengelolaan Makanan Yang memenuhi syarat Kesehatan ea Eau Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular j atau melah pihak Puskesmas | ketiga yg ber adalah Puskesmas pemerintah dan swasta yg terdaftar | ints TPM yg memenuhi syarat kesehatan adalah TPM yg memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yg dibuktikan dengan hasil inspeksi kesling. TPM adalah TPM siap saji yg terdiri dari rumah makan/restoran, jasa boga, depot air minum, sentra makanan jajanan, kantin sekolah Malaria ‘API (Annual Parasite. Insidence) Api: Angka Kesakitan Malaria (Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Lab & Rat) Per 1000 Penduduk Dalam 1 | Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan Yang memenuhi syarat Kesehatan / Jumlah seluruh Tempat Pengelolaan Makanan di suatu wilayah tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama x 100% oe / Jumlah Penduduk Berisiko*1000 50% Api=Jumlah Kasus Positive | <1 Per 1000 Penduduk "| Tahun lide Positive Spr: Jumlah Slide Darah Pr=Jumlah Slide Positive / <5% Yang Di Konfirmasi Positif Jumlah Slide Yang Ditemukan Melalui | Diperiksa*100% Kegiatan Acd Dan Ped Di | | Suatu Wilayah. Aber (Annual Blood Examination Rate) | Aber:Jumlah Penderita Rata- | Aber=Jumlah Slide Yang | 10% Rata Pemeriksaan Sediaan _Diperiksa Mikroskop / | Darah Malaria Di | sumlah Penduduke+100% | Bandingkan Dgn Jumlah | Penduduk Dalam 1 Tahun | Pe | Pe: Kegiatan Penyelidikan | Jumlah Kasus Positive / 100% Epidemiologi Pada Semua ere Kasus | | asus Positive Untuk | 100% | Mengetahui Klasifikasi Asal | | Penularan Malaria 7 Hepatitis | Balita Yang | Memperoleh Pemeriksaan Dan Tatalaksana Standar Pneumonia Jumlah Ibu Hamil Yg Skrining Hepatitis B | Survey Kontak Populasi Berisiko Balita Yang Memperoleh Pemeriksaan Dantatalaksana Standar: Balita Yang Di Hitung Nafasnya Dengan Menggunakan Sound Timer Dan Ada Tddk Nya Pada Saat Pemeriksaan Jumlah Tbu Hamil ¥g Di Skrining Hepatitis B : Jumlah Ibu Hamil Usia 1 S.D 9 Bulan Real Di Puskesmas Popuiuasi Berisiko: Keluarga Pasien Dengan Hasil Peemeriksaan Reaktif Hbsag /Jumlah Penduduk Usia Balita*3,84% Jumlah Ibu Hamil Real *100% Tumlah Sasaran Ye Disurvey Kontak / Jumlah Sasaran Populasi Berisiko Yang Reaktif Hbsag * 100% 100% Jumlah Populasi Berisiko Di Ddhbe Populasi Berisiko Adalah Populasi Kunci (Nakes,Waria,Lsl,Wbp,Penas un,Mahasiswa Kesehatan) Jumlah Sasaran Yang Diskrining Hb Dan He / Jumlah Sasaran Populasi Beiriko * 100% Monitoring Bayi | Bayi Yg Di Monitoring Adalah | Jumlah Bayi Di Monitoring | 100% Bayi Yang Lahir Dari Ibu / Jumlah Bayi ¥g Lahir | Reaktif Hbsag Dari Ibu Reaktif Hbsag * | 100% | aaa Pemberian Hbig Pemberian Hbig Adalah Jumlah Bayi Yg Diberi 100% Pemberian Hyperheb Hbig/Jumlah Bayi Yang Imunoglobulin Pada Bayi Lahir Dari Ibu Reaktif Yang Lahir Dari Ibu Reaktif | Hbsag *100% Hbsag Segera Setelah Lahir (<12 Jam) | Rabies ‘Kasus Lyssa ‘Lyssa:Pasien Dengan Gigitan |Jumlah Pasien Meninggal | 0% | | Hewan Penuiar Rabies (Hpr) | Lyssa/Jumlah Pasien | | Positif Rabies/Meninggal Dengan Gigitan Hewan | Penular Rabies | | Kasuslyssa—_—| Lyssa:Pasien Dengan Gigitan | Jumlah Pasien Meninggal 0% +] Hewan Penular Rabies (Hpr) | Lyssa/Jumlah Pasien | Positif Rabies /Meninggal Dengan Gigitan Hewan | Penular Rabies | Penatalaksanaan Jumlah pasien dengan ‘Jumlah pasien dengan 80% Program Pemberian _ gigitan hewan penular rabies | gigitan hewan penular Vaksin Anti Rabies | (hpr| mendapatkan vaksin | rabies(ipr) mendapatkan e anti rabies vaksin/pasien dengan | gigitan hewan penular rabies (hpr) | HIV/Aids dan IMS Populasi Berisiko Pelayanan kesehatan pada populasi berisiko hiv/aids: pelayanan promotif, prventif dan kuratif yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota pada populasi berisiko hiv/aids untuk mengoptimalkan screaning sebagai upaya mencegah terjadinya infeksi baru dan yang positif dapat langsung arv Jumlah populasi berisiko yg mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu (tahun/jumlah populasi | berisiko berdasarkan | pendataan diwilayah kerja | kab/kota dalam kurun | waktu satu tahun *100% ‘Odha Mendapat Arv Pelayanan kesehatan hiv/aids pada odha (orang dengan hiv/aids):pelayanan preventif dan kuratif yang diberikan oleh pemerintah daerah kab/kota pada orang Jumlah odha yang mendapat pelayanan | kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun/jumlah odha berdasarkan pendataan di ‘100% dengan hiv/aids untuk mengoptimalkan derajat kesehatan jiwanya agar dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, mencegah terjadinya unfeksi baru dan putus pengobatan. wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu | tahun*100% | Odha Arv Bertahan| 100% Dalam Pengobatan | Seumur Hidup ‘Angka Penemuan Cdr =jumlah semua kasus | Cdr = jumlah semua kasus 70% Kasus Baru Semua _| tb yang di obati dan di | tb yang di obati dan di Kategori (Cdr) laporkan di antara perkiraan | laporkan/perkiraan jumlah jumlah semua kasus tb semua kasus tb (insiden) x (insiden). Perkiraan insiden 100% tahun 2019 adalah 1.001 kasus Angka Keberhasilan Sr = jumlah semua kasus tb | Sr = jumlah semua kasus 90% ~—*| Pengobatan (Sr) yang sembuh dan pengobatan lengkap di tb yang sembuh dan pengobatan @ antara semua kasus tb yang di obati dan di laporkan. Angka ini menggambarkan kualitas pengobatan tb lengkap/semua kasus tb yang di obati dan di laporkan x 100% Jumlah Terduga Tb Proporsi bakteriologis konsel (634 kasus) KUSTA ‘Angka Penemuan Baru (Car= Case Detection Rate} Prevalensi Dan Angka | Prevalensi Rate 100.000 penduduk ‘Target terduga tb (spm) 3.432 konfirm (54%), perkiraan =54% x 10 x target kasus terduga tb (10), target penemuan kasus (634) penemuan kasus untuk Adalah jumlah kasus baru Jumlah kasus yang <5/ yang ditemukan padaa ditemukan daalam satu 100.000 petiode satu tahun per tahun/ jumiah penduduic | pada tahun yang sama *100.000 “Adalah jumlah kasus Jumlah kasus kusta < terdatar pada suatu saat terdatar pada suatu saat | 10/10.000 tertentu. Angka ini menunjukan besarnya masalah di suatu daerah, menentukan beban kerja dan sebagai bahan ealuasi tertentu/jumlah penduduk pada tahun yang sama * 10.000 @ | | Angka Cacat Tingkat li | Adalah angka kasus yang Jumlah kasus baru dengan | <5 % | (Grade 2 Disability mengalami cacat tingkat ii | cacat tingkat ii yang Rate) per 100.000 penduduk. ditemukaan pada periode Angka ini dapat mereflesikan satu tahun/jumlah perubahan dalam deteksi penduduk * 100,000 kasus baru dengan penekanan pada penemuan kasus kasus dini Proporsi Kasus Anak | Jumlah kasus anak (0-14) Jumlah kasus anak(0-14) | <5% | (0-14) diantara kasus yang baru _-yang ditemukan pada | ditemukan pada periode satu | periode satu tahun/jumlah tahun, Dapat di pakai untuk | kasus baru yang melihat penularan saaat ini | ditemukan padatahun | dan memperkirakaan yang sama * 100 % kebutuhan obat ProporsiMb -|Jumlah kasus baru yang ‘| Jumlah kasus baru mb < 50% ditemukan diantara penderita baru pada periode satu tahun, Angka ini dapat dipakai untuk memperkirakan sumber yang ditemukan pada periode satu tahun/jumlah kasus baru yaang ditemukan dalam periode satu tahun * 100 penyebaran ineksi ‘Angka Kesembuhan (| Jumlah kasus baru mb pada | Jumlah kasus baru mb > 90% Rft = Realase Fram periode kohort 1 tahun yang | yang menyelesaikan 12 Treatment) Rit Rate | sama, yang meenyelesaikan | dosis selama 12-18 bulan/ Mb pengobataan tepat waktu (12 | jumlah seluru kasus mb dosis dalam waktu 12-18 yang muli mdt pada bulan) dinyataakan dalam _ periode kohort satu tahun | | presentase yang sama * 100% | | Angka Kesembuhan( | Jumlah kasus baru pb dari. | Jumlah kasus baru pb >90% | Rit = Realase Fram periode kohort 1 tahun yang | yang menyelesaikan 6 Treatment) RftRate | sama, yang menyelesaikan _| dosis selama 6-9 bulan/ Pb pengobatan tepat waktu(6 | jumlah seluru kasus pb dosis dalam waktu 6-9 yang mulai mdt pada | | bulan) dinyatakan dalam periode kohort satu tahun | presentase yang sama* 100% Kasus Diare | Perkiraan penderita adalah _| Perkiraan penderita diare Target Tertangani Oleh angka kesakitan x jumlah —_| su = angka kesakitan diare | penemuan | Puskesmas Dan Kader | penduduk su * jumlah penduudk diare L == Sere eae ea ‘Target penemuan penderita— Target penemuan penderita Dengan Oral Rehidrasi semua diare semua umur adalah —_| diare SU = 10% * Perkiraan| — umur | 10% x perkiraan penderita penderita adalah 90% | dalam satu tahun disarana, Angka kesakitan diare —*(| Cakupan pelayanan su= | 10%oleh adalah 214/1000 penduduk | jumlah penderita semua kader umur dilayani dalam 1 tahun / target penderita diare semua umur x 100% Demam Kasus Dbd Di Tangani | Kasus dbd adalah kasus dbd | Jumlah penduduk kec. / <49/100.00 Berdarah Di Fasyankes positive berdasarkan hasil | 100.000* 49 0 penduduk Dengue (DBD) | pemeriksaan laboratorium Tifoid ‘aku ~ | Penemuan penderitademam |Jumlah penemuan 100% | Cakupan Penemuan Penderita Demam | Tifoid Suspek tifoid adalah penemuan penderita demam tifoid suspek dan konfirmasi laboratorium penderita tifoid (suspek dan konfirmasi lab) / jumlah target penemuan penderita tifoid di wilayah tertentu di tahun yang sama x 100% e PUSKESMAS YANG MENCAPAI 80% IMUNISASI DASAR LENGKAP, : Bayi yang sudah mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap meliputi, imunisasi Hepatitis B | (satu) dosis, Imunisasi BCG 1 (satu) dosis, Imunisasi DPT HB Hib 3 (tiga) dosis, Imunisasi Polio 4 (empat) dosis, imunisasi Campat/MR 1 (satu) dosis 10 | Imunisasi dan | Imunisasi Dasar Surveilans Lengkap | Desa/kelurahan Universal Child immunization (UCI) Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Desa/kelurahan dimana 2 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun “| Cakupan Desa/kelurahan Jumlah bayi yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkap di satu wilayah tertentu selama satu periode / Jumlah bayi yang | ada di wilayah dan pada | periode yang sama x 100% Universal Child immunization (UCI) Jumlah desa/kelurahan UCI di satu wilayah pada kurun waktu tertentu / Jumlah desa/kelurahan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama X “95% e tahun Penemuan kasus DISCARDED Campak Penemuan Kasus Non Polia AFP rate per 100.000 anak < 15 Kelumpuhan pada anak berusia< 15 tahun yang bersifat layu ( Flaceceid) terjadi secara akut Mendadak dan bukan disebabkan ruda paksa ‘Penyakit Akut yang. disebabkan Morbili virus di tandai dengan munculnya bintik merah (Ruam }, terjadi pertama kali saan anak - anak CBMS Setiap Kasus — Campak Periksa Lab 1 Setiap penderita campak _ dicatat identitasnya secara individual ( individual record Jumlah kasus AFP Non ): Nama, Umur, Jenis 100% Polio pada penduduk < 15 Tahun di satu wilayah kerja pada satu kurun waktu tertentu/Jumlah penduduk usia < 15 Tahun di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x100 % Jumiah penderita campak yang meninggal pada wilayah dan periode tertentu / Jml penderita campak pada wilayah dan periode yang sama x 100% 100 % | | | 100% KelaminStatus imunisasi dan Riwayat Sakitnya Ketepatan dan SKDR adalah Merupakan — Puskesmas melaporkan 100% | kelengkapan Laporan _ sebuah system pelaporan SKDR tepat waktu dan SKDR yang memiliki kemampuan _| laporannya lengkap untuk melakukan deteksi dini terhadap ancaman KLB penyakit menular | | y Ketepatan dan Sistem surveilans ‘Jumlah bulan Puskesmas | 100% | | Kelengkapan Laporan | epidemiologi penyakit secara | melapor tepat waktu | sTP rutin dan terpadu sebagai _| sebelum tanggal 10 dan bagian dari penyelenggaraan__ laporan lengkap/ 12 survey epidimiologi | (bulan) x 100% | kesehatan. | Ti | Pencegahan | Pelayanan Kesehatan | Capaian kinerja dalam Jumlah pengunjung usia 100% dan pada Usia Produktif | memberikan pelayanan 15-59 tahun mendapat Pengendalian Penyakit Tidak Menular skrining kesehatan warga negara berusia usia 15-59 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah warga. negara usia 15-59 tahun Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama x 100% Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun ‘Jumlah penderita hipertensi yang | mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah estimasi penderita hipertensi | berdasarkan angka | prevalensi* katy/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama x 100% Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penyandang DM di dari persentase penyandang o ‘Jumlah penyandang DM | yang mendapatkan | pelayanan kesehatan | sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun / 100% DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi* DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama x 100% Puskesmas melaksanakan pengendalian terpadu PTM (PANDU PTM) Capaian Kinerja dalam melaksanakan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Desa/kelurahan melaksanakan posbindu PTM melaksanakan kegiatan deteksi dini dan konseling melal i monitoring faktor Jumlah puskesmas yang melaksanakan PANDU PTM dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah Puskesmas di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama x 100% Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan posbindu dalam kurun waktu satu tahun / 50% 100% Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini kanker serviks dan payudara pada Perempuan usia 30- S50tahun Puskesmas meiaksanakan kebijakan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) minimal 50% sekolah | Fisiko PTH terintegrasi yang dilakukan secara rutin dan periodik. | dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama x 100% | Capaian Kinerja dalam melaksanakan kegiatan | deteksi dini kanker serviks | dan payudara pada perempuan usia 30-50 tahun Capaian Kinerja dalam melaksanakan Kebijakan KTR pada sekolah SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA. sederajat Jumiah wanita yang 50% dilakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah wanita usia 30-50 tahun dalam kurun waktu | satu tahun pada tahun yang sama x 100% Jumlah sekolah SD/MI; | SMP/MTS; SMA/MA sederajat yang masuk dalam 8 kriteria KTR dalam kurun waktu satu tahun / Jumlah seluruh sekolah SD/MI; SMP/MTS, SMA/MA sederajat di | a perce a e wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama x 100% Kesehatan Jiwa Deteksi dini dan rujukan katarak Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat Capaian kinerja puskesmas yang melakukan deteksi dini dan rujukan katarak dengan kriteria : (1) adanya kegiatan deteksi dini oleh kader; (2) adanya kegiatan deteksi dini | oleh nakes; (3) Kegiatan deteksi dini katarak di nakes: (4) rujukan katarak; (5) rujuk balik Ket. Minimal 4 dari 5 kriteria dilaksanakan Seliap Orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu | tahun Jumiah puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak / Jumlah puskesmas di wilayah tersebut Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam 100% 100% @ kurun waktu satu tahun / Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun waktu satu | tahun yang sama x 100% 1 oe

Anda mungkin juga menyukai