Anda di halaman 1dari 4

Strategi Intervensi

Intervensi adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok,

maupun komunitas. Intervensi kesehatan adalah cara atau strategi memberikan

bantuan kepada masyarakat (individu, Kelo mpok,


mpok, komunitas).
komunitas). Intervensi kesehatan
k esehatan

merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang

pekerjaan kesehatan dan kesejahteraan kesehatan.


kesehatan. Strategi
S trategi intervensi antara lain :

Perencanaan

Penyusunan rencana kegiatan peningkatan penggunaan air bersih gunanya untuk

menentukan
menentukan t ujuan, dan strategi komunikasi.
komunikasi. Adapun langkah-langkah perencanaan

sebagai berikut:

a. Menentukan Tujuan

Berdasarkan kegiatan pengkajian dapat ditentukan klasifikasi PHBS wilayah

maupun klasifikasi PHBS tatanan, maka dapat ditentukan masalah perilaku

kesehatan masyarakat di tiap tatanan dan wilayah. Selanjutnya berdasarkan

masalah perilaku kesehatan dan hasil pengkajian sumber daya PKM ditentukan

tujuan yang akan dicapai untuk mengatasi masalah PHBS yang ditemukan.

Contoh hasil pengkajian PHBS secara kuantitatif ditemukan masalah merokok

pada tatanan rumah tangga, maka ditentukan tujuannya.

Tujuan Umum : Meningkatkan


Mening katkan motivasi masyarakat atau warga, desa

binaan Rempoa untuk selalu menggunakan ai bersih.

Tujuan Khusus : Menurunkan persentase penyakit yang disebabkan oleh

penggunaan air yang tidak bersih sebanyak 20 %.

b. Menentukan jenis kegiatan intervensi

Setelah ditentukan tujuan, selanjutnya ditentukan jenis kegiatan Intervensi yang

akan dilakukan.
Tahap Penentuan kegiatan intervensi terpilih didasarkan pada :

1) Prioritas masalah PHBS

Prioritas masalah PHBS yaitu angka kejadian diare, yang merupakan salah

satu penyakit yang disebabkan oleh penggunaan air yang tidak bersih, masih

cukup tinggi di daerah tanggerang. Dengan cara meningkatkan p enggunaan air

bersih oleh rumah tangga desa binaan REMPOA.

2) Wilayah garapan

Wilayah garapan yaitu desa binaan REMPOA

3) Penentuan tatanan yang akan diintervensi

sasaran intervensi meliputi sasaran primer dan sasaran sekunder. Sasaran

primer yaitu Ibu rumah tangga di desa binaan REMPOA, sedangkan sasaran

seknder adalah warga atau masyarakat umum daerah rempoa.

4) Penentuan satu jenis sasaran untuk tiap tatanan

Untuk meningkatkan ke optimalan intervensi, perlu adanya kerjasama dari

berbagai pihak yaitu :

a) Advokasi, kegiatan pendekatan pada para tokoh / pimpinan Wilayah.

b) Bina suasana, kegiatan mempersiapkan kerjasama dengan organisasi

kemasyarakatan desa binaan rempoa.

c) Gerakan masyarakat, kegiatan mempersiapkan dan menggerakkan sumber

daya masyarakat, mulai mempersiapkan petugas kesehatan, pengadaan media

dan sarana.

5) Rancangan intervensi penyuluhan massa dan kelompok

Penyuluhan massa dilakukan dengan topik PHBS, dengan sub topik

peningkatan penggunaan air bersih di wilayah desa binaan rempoa. yang

secara keseluruhan merupakan masalah di wilayah kerja tersebut. Disini


petugas kesehatan berfungsi sebagai penggerak lintas program dan lintas

sektor, untuk selanjutnya bersama-sama melaksanakan penyuluhan diwilayah

tersebut. Untuk lebih mengoptimalkan strategi intervensi diperlukan hal

sebagai berikut :

a. Advokasi (Pendekatan pada para pengambil keputusan)

Ditingkat keluarga/rumah tangga, strategi ini ditujukan kepada para

kepala keluarga/ bapak/suami, ibu, kakek, nenek. Tuiuannya agar para

pengambil keputusan di tingkat keluarga/rumah tangga dapat

meneladani dalam berperilaku sehat, memberikan dukungan,

kemudahan, pengayoman dan bimbingan kepada anggota keluarga dan

lingkungan disekitarnya. Ditingkat petugas, strategi ini ditujukan

kepada para pimpinan atau pengambil keputusan, seperti Kepala

Puskesmas, pejabat di tingkat kabupaten/kota, yang secara fungsional

maupun struktural pembina program kesehatan di wilayahnya.

Tujuannya adalah agar para pimpinan atau pengambil keputusan

mengupayakan kebijakan, program atau peraturan yang berorientasi

sehat, seperti adanya peraturan tertulis, dukungan dana, komitmen,

termasuk memberikan keteladanan.

Langkah-langkah Advokasi

1. Tentukan sasaran yang akan diadvokasi, baik sasaran primer,

sekunder atau tersier

2. Siapkan informasi data kesehatan yang menyangkut PHBS,

penggunaan air bersih menurut sasaran ya ng telah ditentukan.

3. Tentukan kesepakatan dimana dan kapan dilakukan advokasi.


Yaitu dengan mencari angka kejadian penyakit yang merupakan akibat

penggunaan ait tidak bersih, serta mengamati kebersihan air pada lingkungan

desa binaan rempoa. Kemudian dilihat sejauh manan perubahannya.

Cara melakukan penilaian melalui :

1) Pengkajian ulang tentang PHBS

2) Menganalisis data PHBS oleh kader/koordinator PHBS

3) Melakukan analisis laporan rutin di Dinas Kesehatan kabupaten/kota

(SP2TP)

4) Observasi. wawancara mendalam. diskusi kelompok terarah kepada

petugas, kader dan keluarga.

Hasil yang dicapai pada tahap pemantauan dan penilaian adalah :

1) Pelaksanaan program PHBS sesuai rencana

2) Adanya pembinaan untuk mencegah terjadinya penyimpangan

3) Adanya upaya jalan keluar apabila terjadi kemacetan/hambatan

4) Adanya peningkatan program PHBS

Anda mungkin juga menyukai