Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang meliputi empat tahap pelaksanaan yaitu: perencanaa, tindakan,

observasi/evaluasi dan refleksi. Suharsimi (2008: 96) menjelaskan bahwa,

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tinambung berlokasi di

jalan Pendidikan No. 171 Kecamatan Tinambung Kabupaten polewali

Mandar Provinsi Sulawesi Barat pada kelas X OTP 1. Waktu pelaksanaan

penelitian adalah mulai dari tanggal 01 Agustus - 01 September 2018 yang

dilaksanakan pada semester I (ganjil) Tahun ajaran 2018/2019.

C. Subjek Penelitian

Adapun kelas yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas X OTP 1

dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 20 orang

perempuan. Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut adalah berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan sebelum penelitian yang dirundingkan dengan

guru kelas bahwa hasil belajar kearsipan dikelas tersebut masih rendah.

29
D. Fokus Penelitian
Penelitian ini mengkaji penerapan model pembelajaran discovery learning

dengan metode group investigation dan hasil belajar mata pelajaran

Kearsipan. Kedua fokus penelitian dioperasionalkan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Metode

Group Investigation

Model pembelajaran Discovery Learning dengan Metode Group

Investigation merupakan salah satu model untuk pembelajaran kearsipan.

Model ini merupakan kegiatan investigasi masalah pembelajaran

kearsipan. Penerapan model ini dalam pembelajaran kearsipan diawali

dengan guru menentukan topik dan membagi siswa dalam beberapa

kelompok secara heterogen, guru menjelaskan materi atau topik yang akan

dibahas dan tugas kelompok, melaksanakan tugas investigasi. Investigasi

dilakukan dengan mendiskusikannya dalam kelompok, Presentasi hasil

oleh masing-masing kelompok, dan pada akhir pembelajaran akan

dilakukan evaluasi.

2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Kearsipan

Hasil belajar yang dimaksud adalah tingkat penguasaan yang dicapai

oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran

kearsipan. Dari segi kognitif (Pengetahuan) sesuai tujuan pembelajaran

yang ditetapkan untuk melihat perubahan yang terjadi dengan penerapan

model Group Investigation melalui pemberian tes akhir siklus.

30
E. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Siklus I dilaksanakan berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan saat

proses pembelajaran pada mata pelajaran kearsipan. Siklus II dilakukan

dengan tujuan untuk melakukan perbaikan pada hasil penelitian dan hasil

refleksi siklus I. Asumsi apabila pada siklus I indikator belum tercapai, maka

penelitian dilanjutkan ke siklus II. Apabila pada siklus II indikator belum

tercapai, maka dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya, sampai indikator

dalam penelitian dapat tercapai.

Langkah-langkah desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai

dengan dengan model Kurt Lewin, terdapat beberapa bagian tahapan yakni

(1). Perencanaan, (2). Pelaksanaan, (3). Pengamatan/Observasi, dan (4).

Refleksi. Tahap penelitian ini bersiklus dalam satu masa penelitian.

Berikut ini merupakan bagan penelitian tindakan kelas.

31
Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refreksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Hasil

Gambar 3.1. Desain PTK Model KurtLewin

32
F. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus, untuk melihat peningkatan

hasil belajar kearsipan siswa setelah mendapat tindakan yaitu berupa penerapan

model Discovery Learning dengan metode Group Investigation. Setiap siklus

dalam penelitian ini, peneliti dan observer akan mengamati respon siswa dalam

setiap tindakan pengajaran yang dilakukan dalam kelas, dan melakukan

penilaian terhadap hasil belajar siswa. Apabila pada siklus I terdapat

kekurangan, maka siklus II diarahkan untuk perbaikan.

Adapun tahap penelitian ini adalah sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dilakukan pengamatan dikelas dan konsultasi dengan guru

kelas terhadap permasalahan yang nyata terjadi dikelas. Penemuan masalah-

masalah yang ada dipertimbangkan dengan tuntutan pendidikan pada umumnya

dan kurikulum serta ketepatan solusi yang digunakan. Kemudian dianalisis dan

diperoleh sebagai acuan dalam melakukan penelitian.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang

berangkat dari suatu ide gagasan peneliti. Kegiatan yang harus dilakukan

guru dalam tahap perencanaan antara lain:

1) Menelaah silabus;

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

33
3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS);

4) Menyusun soal tes formatif untuk mengukur pencapaian siswa

setelah mengikuti pembelajaran setelah pembelajaran berahkir;

5) Menyusun soal tes akhir siklus;

6) Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa;

7) Membuat media pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai

dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti. Kegiatan yang

dilakukan dalam tahap tindakan yaitu:

1) Peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan metode

Group Investigation sesuai dengan RPP

2) Memberikan tes akhir siklus I kepada setiap siswa berupa soal uraian

yang mengurkur hasil belajar akuntansi siswa yang terdiri dari 5 soal.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Tahap pelaksanaan observasi, peneliti mengamati dan

mendokumentasi segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan yang

dilakukan. Kegiatan ini mencakup pengamatan mengenai kegiatan guru

dan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan pengamatan bertujuan

untuk menganalisis, mendokumentasikan semua indikator baik proses

maupun hasil perubahan yang terjadi akibat tindakan.

34
d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga

memunculkan program atau perencanaan baru. Pada tahapan refleksi,

yang dilakukan adalah melihat kekurangan atau masalah-masalah yang

dilakukan pada siklus I dan merancang rancangan tindak lanjut untuk

siklus berikutnya.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan kelas dengan berdasarkan

siklus tersebut diatas belum terlaksana dengan baik atau belum mencapai

KKM, maka akan diadakan pelaksanaan tindakan kelas siklus II.

2. Siklus II

Siklus II relatif sama dengan siklus I hanya saja pada siklus II dilakukan

pembenahan yang diangap perlu sesuai dengan hasil refleksi yang telah

dilakukan pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus II sebagai upaya agar

indikator keberhasilan dapat tercapai dari siklus sebelumnya.

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang

berangkat dari suatu ide gagasan peneliti. Kegiatan yang harus dilakukan

guru dalam tahap perencanaan antara lain:

1) Menelaah silabus;

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS);

35
4) Menyusun soal tes formatif untuk mengukur pencapaian siswa

setelah mengikuti pembelajaran setelah pembelajaran berahkir;

5) Menyusun soal tes akhir siklus;

6) Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa;

7) Membuat media pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai

dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti. Kegiatan yang

dilakukan dalam tahap tindakan yaitu:

1) Peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan metode

Group Investigation sesuai dengan RPP

2) Memberikan tes akhir siklus I kepada setiap siswa berupa soal uraian

yang mengurkur hasil belajar akuntansi siswa yang terdiri dari 5 soal.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Tahap pelaksanaan observasi, peneliti mengamati dan

mendokumentasi segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan yang

dilakukan. Kegiatan ini mencakup pengamatan mengenai kegiatan guru

dan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan pengamatan bertujuan

untuk menganalisis, mendokumentasikan semua indikator baik proses

maupun hasil perubahan yang terjadi akibat tindakan.

36
d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga

memunculkan program atau perencanaan baru. Pada tahapan refleksi,

yang dilakukan adalah melihat apakah pembelajaran menggunakan

model pembelajaran discovery learning tipe group investigation menuai

keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Siklus akan

berhenti jika ada peningkatan yang signifikan

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes dan

dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan proses pengambilan data dalam penelitian di mana

peneliti atau observer melihat situasi penelitian. Observasi digunakan untuk

mendapatkan data yang berfungsi sebagai sumber informasi untuk

mengukur tingkat perkembangan guru dan siswa kelas X OTP 1 SMK

Negeri 1 Tinambung dengan didasarkan atas indikator yang telah

ditetapkan, sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran discovery

learning dengan metode group investigation. Observasi dilaksanakan

selama proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan diterapkannya model

pembelajaran discovery learning dengan metode group investigation.

37
2. Tes

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimul) yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang

dijadikan penetapan skor angka. Sumber data ini didapatkan melalui

pelaksanaan tes tertulis pada akhir setiap siklus. Tes pada penelitian ini

berbentuk soal essay.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud yakni data penunjang penelitian seperti

dokumen fisik berupa daftar jumlah siswa, jumlah guru, nilai siswa, Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

H. Teknik Analisis Data

Data yang telah tercatat perlu dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan

karena sebanyak apa pun data dan validnya data apabila tidak dianalisis secara

teliti maka akan mengurang nilai ilmiah dalam melakukan penelitian. Kegiatan

pengumpulan data yang benar dan tepat merupakan hal terpenting dalam

penelitian tindakan, sedangkan analisis data akan memberikan kehidupan

kepada penelitian.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif

deskriptif. Disebut kualitatif karena data yang diperoleh melalui observasi

untuk mengetahui seluruh aktivitas atau kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran kearsipan dan penerapan model Group Investigation

berlangsung.

38
Penafsiran data kualitatif deskriptif yang diadaptasi dari Rezky B (2014:

32) dilakukan dengan persamaan berikut:

Skor Perolehan
1) Nilai akhir = x 100
Skor Maksimal

Jumlah Nilai Keseluruhan Siswa


2) Rata-rata =
Jumlah Siswa

Jumlah Siswa Mencapai KKM


3) Ketuntasan belajar = x 100 %
Jumlah Siswa Keseluruhan

4) Ketidaktuntasan belajar =

Jumlah Siswa YangTidak Mencapai KKM


X 100 %
Jumlah Siswa Keseluruhan

Hasil perhitungan nilai siswa dari masing-masing tes ini kemudian

dibandingkan yaitu antara hasil siklus I dan hasil siklus II. Hal ini akan

memperlihatkan persentase peningkatan hasil belajar mata pelajaran kearsipan

kelas X OTP 1 SMK Negeri 1 Tinambung.

39
I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu

aspek proses dan aspek hasil. Indikator keberhasilan tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran dikategorikan berhasil

bila minimal 80% pelaksanaannnya telah sesuai dengan skenario

pembelajaran.

Tabel 3.1. Persentase Pencapaian Aktivitas Pembelajaran


Aktivitas
No Kategori
(%)
85% -
1. AB (Amat Baik)
100%
71%-
2. B ( Baik )
84%
65% -
3. C ( Cukup )
70%
4. 0% - 64% K ( Kurang )

2. Hasil belajar, dimana hasil belajar siswa dikategorikan berhasil apabila

terdapat 80% siswa yang memperoleh nilai KKM yaitu 70 pada mata

pelajaran kearsipan melalui penerapan model pembelajaran discovery

learning dengan metode group investigation pada siklus yang telah

direncanakan, maka kelas dianggap tuntas secara klasikal. Untuk

menentukan ketuntasan hasil belajar setiap siswa, dapat dilihat pada tabel

3.2 berikut:

Tabel 3.2. Kategori Ketuntasan Hasil Belajar

Kategori Skala Nilai Keterangan

40
Tuntas 70 – 100
KKM = 70
Tidak Tuntas 0 – 69

41

Anda mungkin juga menyukai