Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan kurikulum mengakibatkan terjadinya banyak perubahan kontens

didalamnya, salah satunya adalah adanya perubahan jam pelajaran. Pada

kurikulum 2013 terdapat penambahan jam pelajaran. Penambahan jam

pelajaran diharapkan akan meningkatkan efektifitas pembelajaran di kelas

sehingga menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan dapat memfasilitasi

potensi yang dimiliki oleh siswa yaitu potensi intelektual, emosional, dan

spiritual. Elemen perubahan lainnya terletak pada Standar Kompetensi

Lulusan, Standar Isi, Struktur, Proses Pembelajaran, Model Pembelajaran,

Proses penilaian, Silabus, dan Buku.

Keberhasilan pembelajaran kurikulum 2013 dapat dilihat dari aktivitas

belajar, sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa tentang materi pelajaran

kemudian dibuktikan dengan hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan

pembelajaran yaitu adanya peningkatan prestasi dan kualitas belajar siswa.

Hasil belajar merupakan pencapaian pengetahuan setelah mengikuti proses

pembelajaran. Hasil belajar dapat dikategorikan tuntas apabila sudah

memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang sudah ditentukan oleh

sekolah.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Langgur diperoleh

informasi jumlah siswa kelas X Administrasi perkantoran dan data nilai

ulangan harian mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Faktor-

faktor tersebut merupakan beberapa faktor utama yang menjadi penyebab

1
belum berhasilnya pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital kelas X

Administrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Langgur, namun dalam penelitian

ini faktor yang menjadi fokus penelitian adalah faktor model pembelajaran

yang digunakan oleh guru.

Model pembelajaran merupakan gambaran proses perencanaan pengajaran

yang dilakukan pada proses belajar mengajar sebagai upaya untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan akan sangat

mempengaruhi keaktifan siswa dan keberhasilan pembelajaran. Salah satu

model pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan adalah model

pembelajaran problem based Learning. Kurikulum 2013 menerapkan

pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran, dan didalamnya terdapat

empat model pembelajaran yang relevan dan dirancang untuk mewujudkan

tujuan kurikulum 2013. Model-model pembelajaran yang dimaksud adalah

model Discovery Learning, Inquiry Learning, Problem Based Learning, dan

Project Based Learning. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa model-

model pembelajaran ini masih jarang digunakan oleh guru, bahkan masih

banyak guru yang belum mengetahui model-model pembelajaran tersebut.

Mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital merupakan pelajaran yang

karakteristik materinya berisi tentang praktik-praktik teknologi komputer.

Materi pembelajaran yang dibahas pada mapel ini adalah tentang kelas maya

sehingga membutuhkan ketrampilan agar dapat mempraktekkan kegiatan

kelas maya yang telah dipelajari.

Model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran simulasi

dan komunikasi digital adalah model pembelajaran pengembangan yang

2
dalam pembelajaran mengharuskan siswa untuk terlibat aktif, dan

menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis. Model pembelajaran

yang dipilih adalah model problem based Learning. Melalui pembelajaran

yang aktif, siswa mengembangkan pemahaman dan kemampuan berfikir kritis

dalam menemukan informasi secara faktual dan menyelesaikan masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas tentang “Pembelajaran Simulasi dan Komunikasi

Digital materi Kelas Maya Melalui Model Problem Based Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Administrasi perkantoran SMK

Negeri 1 Langgur Tahun Ajaran 2018/2019”

B. Perumusan Masalah

Apakah penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar simulasi dan komunikasi digital pada

materi Kelas maya di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1

Langgur?

C. Cara Pemecahan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah yang ada diharapkan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar

Simulasi dan komunikasi pada materi Kelas maya di kelas X Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 1 Langgur.

D. Indikator Penelitian

Penelitian ini dianggap berhasil jika ketuntasan belajar 75% dengan Nilai

KKM 70

3
E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Agar peserta didik dapat berpikir kritis, kreatif, cermat, percaya

diri, inovatif dan dapat mencari solusi yang paling tepat dalam

mengatasi masalah yang dihadapi.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui apakah pembelajaran Simulasi dan

komunikasi materi kelas maya dengan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar.

b) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

F. Manfaat Penelitian

Melalui hasil penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

 Manfaat bagi peneliti, menambah wawasan tentang model pembelajaran

kurikulum 2013.

 Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai referensi dalam

usaha penelitian lanjutan.

 Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan menambah wawasan

dan informasi tentang model pembelajaran dalam kurikulum 2013 lebih

spesifik tentang penerapan model pembelajaran problem based

Learning (PBL).

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain:

4
 Bagi siswa, Untuk peserta didik memahami materi Kelas maya

dengan lebih mudah sehingga dapat meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

 Dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, menyenangkan, dan dapat

menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap mata simulasi dan

komunikasi digital dengan penggunaan model yang tepat, efektif, dan

efisien dalam menyampaikan materi sehingga memudahkan untuk

dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

 Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan yang baik dalam menerapkan variasi model pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

simulasi dan dan juga dapat meningkatkan kualitas sekolah.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Salah satu model pembelajaran kurikulum 2013 yang populer yaitu

Model pembelajaran Problem Based Learning dimana modell

pembelajaran merupakan sebuah model pembelajaran yang mana dalam

kegiatannya tersebut guru membuat sebuah permasalahan berkaitan

dengan suatu materi dan kemudian peserta didik disuruh untuk melakukan

suatu bentuk aktivitas untuk mencari solusi atas permasalahan yang

diberikannya tersebut.

Menurut Kamdi (2007:77) pembelajaran problem based learning

didefinisikan sebagai suatu model pembelajaran yang didalamnya

melibatkan peserta didik dalam prosesnya dan dilakukan dalam rangka

usaha pemecahan masalah. Diharapkan dengan diaplikasikannya model

pembelajar ini peserta didik akan semakin faham akan suatu materi dan

peserta didik pun bisa lebih terampil dalam memecahkan masalah.

Problem based learning menjadi sebuah model pembelajaran yang

berupaya menerapkan permasalahan didalam kehidupan nyata sebagai

sebuah konteks untuk para peserta didik dalam berlatih tentang bagaimana

cara berfikir cerdas dan kritis.

Secara umum model pembelajaran problem based learning memiliki 6 ciri,

yaitu:

6
a) Kegiatan belajar mengajar diawali dengan pemberian masalah oleh

guru

b) Permasalahan yang diberikan berkaitan dengan kehidupan nyata dari

peserta didik

c) Mengorganisir serta membahas suatu permasalahan bukan disiplin ilmu

d) Peserta didik diberikan suatu bentuk tanggung jawab dalam

menjalankan pembelajaran secara langsung

e) Peserta didik terbagi menjadi beberapa kelompok

f) Pada akhir kegiatan peserta didik diinstruksikan untuk

mendemonstarsikan hasil atau produk yang mereka pelajari.

Langkah-langkah model pembelajaran problem based learning

Agar penerapan model pembelajaran problem based learning bisa berjalan

dengan lancar maka paling tidak guru harus faham terlebih dahulu tentang

langkah-langkah model pembelajarannya. Adapun ulasannya adalah

sebagai berikut:

a) Orientasi peserta didik terhadap masalah

Model pembelajaran problem based learning diawali dengan yang

namanya tahap orientasi atau pengenalan. Didalamnya mencakup:

 Pencapaian akan tujuan yang hendak guru capai

 Pernjelasan akan logistik yang diperlukan

 Pemberian suatu masalah kepada peserta didik

 Pemberian motivasi agar peserta didik terlibat langsung dan berperan

aktif

7
b) Mengorganisir peserta didik untuk belajar

Pada tahap ini guru dapat melakukan peranannya untuk membantu

peserta didik dalam mengorganisir tugas belajar yang terkait dengan

permasalahan yang diberikan.

c) Membimbing penyelidikan

Dalam hal ini guru melakukan sebuah bentuk usaha untuk mendorong

peserta didik mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melakukan

eksperimen serta memecahkan permasalahan yang sudah diberikan.

d) Menyajikan dan mengembangkan hasil karya

Guru memberikan bantuan kepada para peserta didik dalam hal

perencanaan dan penyajian karya misalkan laporan dan lain sebagainya.

Selain itu guru pun ikut membantu para peserta didik untuk berbagi

tugas dalam kegiatan berkelompoknya.

e) Mengevaluasi serta menganalisa proses pemecahan masalah

Guru melakukan sebuah usaha untuk membantu para peserta didik

dalam melakukan evaluasi terhadap proses yang telah dilakukan

selama kegiatan pemecahan masalah.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta

didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek

perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh

peserta didik (Rifa’i,dkk, 2010:85). Hasil belajar yang diperoleh peserta

didik sangat tergantung dari guru sebagai pendidik, apabila guru bisa

mengoptimalkan kemampuan peserta didik dengan memahami

8
karakteristik peserta didiknya maka hasil belajar peserta didik juga akan

optimal.

Menurut Bloom dalam Rifa’i,dkk (2010:86-88), terdapat tiga taksonomi

yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:

a) Kognitif (coqnitive domain)

Kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu: Pengetahuan (mengingat);

Pemahaman (penerjemahan, mengestimasikan); Penerapan

(menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah); Analisis

(memecahkan masalah); Sintesis (menggabungkan bagian-bagian

dalam rangka membentuk struktur yang baru); Penilaian (kemampuan

membuat keputusan).

b) Afektif (affective domain)

Afektif terdiri dari lima tingkatan, yaitu: Penerimaan (memperoleh,

menangani, dan mengarahkan); Penanggapan (partisipasi aktif);

Penilaian (internalisasi seperangkat nilai tertentu); Pengorganisasian

(perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan konflik antar

nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara

internal); Pembentukan pola hidup (memiliki sistem nilai dan

mengembangkan menjadi karakteristik gaya hidup).

c) Psikomotor

Psikomotor terdiri dari lima tingkatan, yaitu: Persepsi (penggunaan

organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu

kegiatan motorik); kesiapan (pengambilan tipe kegiatan tertentu);

gerakan terbimbing (tahap-tahap awal di dalam belajar keterampilan

9
kompleks); gerakan terbiasa (tindakan kinerja dimana gerakan yang

telah dipelajari itu telah menjadi biasa); gerakan kompleks

(kemahiran kinerja dari tindakan motorik).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan perubahan tingkah laku peserta didik dilihat dari aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah melakukan kegiatan belajar.

3. Mata Pelajaran Simulasi dan komunikasi Materi Kelas Maya

Simulasi dan komunikasi merupakan salah satu mata pelajaran di SMK

berdasarkan Kurikulum 2013. Walaupun sampai hari ini pihak Diknas

belum menerbitkan Buku/Modul Pembelajaran, namun menurut saya

materi ini sangat menunjang bagi peserta didik untuk lebih kratif dan

inofatif. Hal ini dapat dilihat dari Kompetensi Inti ; Kompetensi Dasar

(KI-KD) berikut ini :

 Komunikasi dalam Jaringan


 Kelas Maya
 Presentasi Video
 Simulasi Visual
 Buku Digital
4. Materi Kelas maya

Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan

pembelajaran, meningkatkan kecepatan belajar, dan meningkatkan

efisiensi pembelajaran. Oleh karena itulah, pemanfaatan teknologi

dalam Pembelajaran kelas maya (cyber class) merupakan sebuah

upaya untuk mendorong pembelajaran yang dilaksanakan kapan saja

dan di mana saja. Pembelajaran dalam kelas maya bukanlah

10
menggantikan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan bersama

guru Anda di kelas, tetapi dengan memanfaatkan kelas maya Anda

akan mendapatkan tambahan atau pengayaan (enrichment) materi yang

akan melengkapi pembelajaran konvensional.

Dengan model pembelajaran seperti ini, Anda akan didorong untuk

lebih aktif dan kreatif.

Dalam pembelajaran yang memanfaatkan kelas maya dibutuhkan berbagai

komponen pendukung, yaitu:

a. Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, netbook, maupun tablet.

b. Perangkat lunak (software): Learning Management System (LMS),

Learning Content Management System (LCMS), Social Learning

Network (SLN).

c. Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet.

d. Konten pembelajaran.

e. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam

pembelajaran

Untuk dapat menerapkan pembelajaran kelas maya menggunakan edmodo

mulai dari pembuatan akun peserta didik, profil, note hingga melaksanakan

ujian online secara bersama diharapkan peserta didik kelas X ADP

memahami dengan melihat menggunakan gambar dan gambar atau Problem

Based Learning.

B. Kerangka Berfikir
Kerangka Berfikir adalah arahan penalaran untuk dapat sampai pada
pemberian jawaban sementara masalah penelitian yang telah
dirumuskan.

11
Gambar 1
Skema Kerangka Befikir

Model Hasil Belajar


Peserta didik kelas X Adm. Perkantoran
Problem Based Learning Simulasi dan komunikasi Materi Kelas Maya

KONDISI AWAL
Peserta
Peneliti belum memberikan Model Problem Baseddidik masih pasif dan individual
Learning

TINDAKAN Siklus I:
Menggunakan Model Problem Based Learning
Menggunakan Model Problem Based Learning

Diduga melalui Model


pembelajaran Problem
Based Learning dapat Siklus II:
KONDISI
meningkatkan hasil Menggunakan
Belajar simulasi dan Model Problem
AKHIR komunikasi digital materi
kelas maya
Based Learning

C. Hipotesis Tindakan

Upaya meningkatkan hasil belajar simulasi dan komunikasi digital melalui

penerapan model pembelajaran problem based learning pada materi kelas

maya di kelas X administrasi perkantoran SMK Negeri 1 Langgur tahun

pelajaran 2018/2019

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMK Negeri 1 Langgur pada kelas X

Administrasi Perkantoran

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2018-2019 mulai bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan November

2018.

3. Siklus Penelitian

Tahapan penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang rinciannya dapat

dilihat dalam prosedur penelitian

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam Penelitian ini adalah peserta didik kelas X Administrsi

Perkantoran di SMK Negeri 1 Langgur yang berjumlah 24 peserta didik

tahun pelajaran 2018/2019

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

D. Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang setiap siklus terdiri

dari 4 tahapan.

13
Siklus 1

Tahapan yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Rencana Tindakan (Planning)

Pada tahapan ini dilaksanakan intervensi pembelajaran yaitu strategi

Problem Based Learning dengan membagikan kartu berisi gambar-gambar

berbagai Kelas maya pada kelompok peserta didik, menyusun perangkat

pembelajaran, menyusun instrumen pengumpulan data (observasi peserta

didik dan dokumentasi ulangan harian).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP : Siklus 1)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Langgur


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Simulasi dan komunikasi (SimDig)
Topik : Kelas Maya
Waktu : 3 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

14
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya.
1.2. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
3.3. Memahami kelas maya
4.3. Menyajikan hasil pemahaman tentang kelas maya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengaplikasikan sikap kritis dan rasa ingin tahu dalam berdiskusi
2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam bertanya dan berdiskusi

D. Tujuan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaranini diharapkan peserta didik terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan disiplin dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:
1. Mendefinisikan pengertian kelas maya

15
2. Mengetahui jenis - jeniskelas maya
3. Menjelaskan manfaatkelas maya
1. Mengetahui fitur – fitur yang dimiliki kelas maya

E. Materi Pembelajaran
1. Definisi kelas maya
2. Jenis kelas maya
3. Manfaat kelas maya
4. Fitur kelas maya

F. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran


 Pendekatan pembelajaran : Scientific
 Model pembelajaran : Problem Based Learning
 Metode pembelajaran : Ceramah, presentasi, diskusi

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahulua Fase menyampaikan tujuan dan memotivasi 15menit
n 1. Guru memberikan salam dan menanyakan kabar para
peserta didik.
2. Guru mengabsen peserta didik sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru menampilkan gambar /vidoe ujian online dengaqn
kelas maya secara singkat
5. Guru memotivasi peserta didik dengan menggali potensi
peserta didik, memahami tentang materi ajar agar
kompetisi yang diinginkan tercapai.
Inti Fase Orientasi Masalah informasi 150
1. Guru menyajikan informasi tentang kelas maya menit

2. Guru menjelaskan pengertian kelas maya


3. Guru meminta peserta didik mengamati (membaca),
memahami dan menganalisis masalah secara individu
dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami
terkait masalah yang disajikan.
4. Jika ada peserta didik yang mengalami masalah, guru
mempersilahkan peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan

16
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
secara klasikal melalui pemberian scaffolding.

Fase mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-


kelompok belajar
1. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok
heterogen (dari sisi kemampuan, gender, budaya,
maupun agama) sesuai pembagian kelompok yang telah
direncanakan oleh guru.
2. Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya
jawab tentang materi kelas maya yang telah diberikan
guru dan mendiskusikannya dengan anggota kelompok
lain.
3. Guru mengarahkan atau membimbing peserta didik
memecahkan masalah yang ditemui selama melakukan
diskusi.
4. Guru menekankan pada peserta didik untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara
menyelesaikan masalah.

Fase membimbing penyelidikan individu dan kelompok


1. Meminta peserta didik agar melihat hubungan-
hubungan berdasarkan data atau informasi yang
terdapat dalam permasalahan yang diberikan.
2. Guru meminta peserta didik agar mendiskusikan proses
penyelesaian permasalah yang diberikan. Bila peserta
didik belum mampu menyelesaikannya, guru kemudian
memberikan scaffolding agar peserta didik memiliki ide
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


1. Guru meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil
diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
2. Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan,
bila diperlukan.
3. Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan
kelompok secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) hasil diskusi mereka di depan
kelas.

Fase Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah.
1. Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk
menentukan satu kelompok yang mempresentasikan

17
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
(mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan
tambahan dengan baik.
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
4. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok .

Penutup Fase kegiatan menutup pembelajaran 15 menit


1. Guru meminta peserta didik agar memberikan
kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran mengenai
bagaimana menentukan nilai ekstrim dalam penerapan
konsep maksimum dan minimum pada materi turunan.
2. Guru memberikan tugas PR kepada peserta didik dan
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan
meninggalkan ruangan kelas.

H. Alat / Media / Sumber Pembelajaran


1. Presentasi bahan ajar powerpoint dilengkapi infocus
2. Modul Simulasi dan komunikasi (SEAMOLEC)
3. Lembar penilaian

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik penilaian : Pengamatan, tanya jawab, tes tertulis
2. Prosedur penilaian :
Tabel 3.1
Prosedur Penilaian
Teknik
No Aspek Penilaian Waktu Penilaian
Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan saat diskusi
Kelas Maya.
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap perbedaan pendapat
2 Pengetahuan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Menjelaskan Definisi, kelas maya. dan tes individu dan

18
Teknik
No Aspek Penilaian Waktu Penilaian
Penilaian
b. Menjelaskan jenis kelas maya kelompok
c. Menjelaskan manfaat kelas maya
d. Menjelaskan fitur kelas maya.
3 Keterampilan Pengamatan / Penyelesaian tugas
Terampil menyajikan hasil pemahaman lisan (baik individu
tentang maupun kelompok)
Kelas maya. dan saat diskusi

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


Tes Tertulis
Soal:
1. Mengapa e-learning dibutuhkan dalam pembelajaran saat ini?
2. Perangkat apasajakah yang diperlukan untuk melaksanakane-learning?
3. Sebutkan minimal 3 kelebihan dan kelemahan e-learning!
4. Sebutkan minimal 3 persamaan LMS dan SLN!
5. Apakah kelebihan utama Social Learning Network jika dibandingkan
dengan Social Network sebagai sebuah media/platforme-learning di
sekolah?

Soal Praktik
Untuk mengenal lebih lanjut fitur-fitur dalam sebuah Social Learning
Networks(SLNs), buatlah kelompok terdiri atas 4-5 orang, dan sebutkan
minimal 5 fitur dan uraikan fungsi dari fitur tersebut pada tab

19
FORM LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Simulasi dan komunikasi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Kelas Maya :
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada sedikit usaha ambil bagian dalam kegiatan
pembelajaran tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian secara aktif dalam
kegiatan menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap kerjasama dalam kegiatan kelompok :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
diskusi kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada sedikit usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan diskusi kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
diskusi kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada sedikit usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih
belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.

Tabel 3.2
Kolom Hasil Pengamatan Sikap

Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap
No Nama Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
...
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik

20
FORM LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Simulasi dan komunikasi


Kelas/Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :

Indikator terampil yaitu lancar dalam menyampaikan pemahaman tentang Kelas


Maya:
1. Kurang terampi ljika sama sekali tidak dapat menyampaikan tentang
Kelas Maya.
2. Terampil,jika menunjukkan sudah bisa dalam menyampaikan tentang
Kelas Maya.
3. Sangat terampill,jika lancar dalam menyampaikan tentang Kelas Maya.

Tabel 3.3
Kolom Hasil Pengamatan Ketrampilan
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
No Nama pemecahan masalah
KT T ST
1
2
3
...
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

Mengetahui, Langgur, Agustus 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. TUKAN UAR UMAR F. NGABALIN, S.Pd


NIP. 19600228 199203 1 002 NIP. 19830508 200904 1 003

21
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahapan ini dilaksanakan tindakan kelas yaitu pembelajaran

Simulasi dan komunikasi kelas X Administrasi Perkantoran dengan

strategi pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan oleh

guru untuk melakukan proses pembelajaran dengan pendekatan

saintifik dan aktif learning.

Pembelajaran ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Setiap anggota kelompok (peserta didik) bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok.

2. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus mengetahui bahwa

semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus membagi tugas

dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (peserta didik) berbagi kepemimpinan

dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama

proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani

dalam kelompok.

7. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani

dalam kelompok.

22
c. Pengumpulan Data (Obsercing)

Pada tahapan ini guru mengumpulkan data selama kegiatan belajar

mengajar yang terdiri dari:

1. Data observasi tentang aktivitas peserta didik selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

2. Data dokumentasi ulangan harian untuk menentukan hasil belajar

Simulasi dan komunikasi.

d. Pengolahan Data (Reflecting)

Pada tahapan ini guru melakukan pengolahan data yang diperoleh

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengolahan

atau analisis data tersebut untuk menunjukkan:

1. Data kualitatif tentang aktivitas peserta didik selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung.

2. Data kuantitatif tentang nilai ulangan harian. Dari hasil analisis

data observasi dan ulangan harian tersebut, kemudian guru

melakukan tindak lanjut yaitu ke siklus II.

Siklus II

Siklus II yang merupakan kelanjutan penelitian tindakan kelas dari

siklus 1 juga terdiri dari 4 tahapan, yang dapat dilihat di halaman

selanjutnya.

a) Rencana Tindakan (Planing)

23
Pada tahapan ini guru melanjutkan intervensi pembelajaran yaitu

penggunaan startegi card sort yang digunakan untuk pembelajaran

peserta didik, menyusun perangkat pembelajaran, menyusun instrumen

pengumpulan data (observasi peserta didik dan dokumentasi ulangan

harian).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP : Siklus 2)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Langgur


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Simulasi dan komunikasi (SimDig)
Topik : Kelas Maya
Waktu : 3 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.

24
1.2. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.3. Memahami kelas maya
4.3. Menyajikan hasil pemahaman tentang kelas maya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengaplikasikan sikap kritis dan rasa ingin tahu dalam berdiskusi
2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam bertanya dan berdiskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaranini diharapkan peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan disiplin dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat:
1. Menjelaskan manfaat kelas maya
2. Mengetahui fitur – fitur yang dimiliki kelas maya
E. Materi Pembelajaran
1. Manfaat kelas maya
2. Fitur kelas maya
F. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran
 Pendekatan pembelajaran : Scientific
 Model pembelajaran : Problem Based Learning
 Metode pembelajaran : Ceramah, presentasi, diskusi

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke - 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Fase menyampaikan tujuan dan memotivasi 15
1. Memimpin doa (Meminta seorang peserta didik untuk menit
memimpin doa)
2. Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan
yang diperlukan, misalnya buku peserta didik.
3. Meminta peserta didik untuk menanyakan kesulitan

25
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
mengenai materi sebelumnya yang belum dimengerti
Inti Fase Orientasi Masalah informasi 150
 Guru menyajikan informasi tentang kelas maya menit
 Guru menjelaskan pengertian kelas maya
 Guru meminta peserta didik mengamati (membaca),
memahami dan menganalisis masalah secara individu
dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait
masalah yang disajikan.
 Jika ada peserta didik yang mengalami masalah, guru
mempersilahkan peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan
secara klasikal melalui pemberian scaffolding.

Fase mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-


kelompok belajar
 Guru meminta peserta didik membentuk kelompok
heterogen (dari sisi kemampuan, gender, budaya, maupun
agama) sesuai pembagian kelompok yang telah
direncanakan oleh guru.
 Guru meminta setiap kelompok untuk saling bertanya
jawab tentang materi kelas maya yang telah diberikan
guru dan mendiskusikannya dengan anggota kelompok
lain.
 Guru mengarahkan atau membimbing peserta didik
memecahkan masalah yang ditemui selama melakukan
diskusi.
 Guru menekankan pada peserta didik untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara
menyelesaikan masalah.

Fase membimbing penyelidikan individu dan kelompok


 Meminta peserta didik agar melihat hubungan-hubungan
berdasarkan data atau informasi yang terdapat dalam
permasalahan yang diberikan.
 Guru meminta peserta didik agar mendiskusikan proses
penyelesaian permasalah yang diberikan. Bila peserta
didik belum mampu menyelesaikannya, guru kemudian
memberikan scaffolding agar peserta didik memiliki ide
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Guru meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil
diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
 Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan,
bila diperlukan.
 Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan
kelompok secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) hasil diskusi mereka di depan kelas.

Fase Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah.
 Guru meminta semua kelompok bermusyawarah untuk
menentukan satu kelompok yang mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil diskusinya di depan kelas

26
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan
tambahan dengan baik.
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
Penutup Fase kegiatan menutup pembelajaran 15
1. Peserta didik diminta menyimpulkan materi yang telah menit
didiskusikan dengan bimbingan guru.
2. Guru memberikan soal-soal latihan yang harus
dikerjakan oleh individu.
3. Guru menginformasikan tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang.
4. Guru mengakhiri pelajaran dan memberikan pesan
untuk selalu belajar dan tetap semangat.
5. Salah satu peserta didik diminta memimpin doa untuk
mengakhiri pelajaran

H. Alat / Media / Sumber Pembelajaran


1. Presentasi bahan ajar powerpoint dilengkapi infocus
2. Modul Simulasi dan komunikasi (SEAMOLEC)
3. Lembar penilaian
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik penilaian : Pengamatan, tanya jawab, tes tertulis
2. Prosedur penilaian :

Tabel 3.4
Prosedur Penilaian
Teknik
No Aspek Penilaian Waktu Penilaian
Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran Kelas dan saat diskusi
Maya.
b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap perbedaan pendapat
2 Pengetahuan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Menjelaskan Definisi, kelas maya. dan tes individu dan
b. Menjelaskan jenis kelas maya kelompok
c. Menjelaskan manfaat kelas maya
d. Menjelaskan fitur kelas maya.
3 Keterampilan Pengamatan / Penyelesaian tugas
Terampil menyajikan hasil pemahaman tentang lisan (baik individu maupun
Kelas maya. kelompok) dan saat
diskusi

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar

27
Tes Tertulis
Soal:
1. Menurut Anda, fitur-fitur apa sajakah yang harus ada dalam sebuah Social
Learning Network? Mengapa?
2. Mengapa Anda perlu untuk menggunakan nama Anda yang sesungguhnya dalam
profil Edmodo Anda?Berilah contoh, pada situasi apa Anda dapat menggunakan
nama samaran dan pada situasi apaAnda harus menggunakan nama Anda yang
sesungguhnya, pada saat Anda mencari dan memanfaatkan informasi dalam
internet!
3. Setelah menyelesaikan pembuatan akun dalam Edmodo, mengapa Anda
disarankan untuk mengatur profil Anda?
4. Apabila Anda lupa password akun Edmodo Anda, padahal Anda tidak
menginformasikan e-mail Anda pada saat pendaftaran akun, apa yang akan Anda
lakukan untuk dapat menggunakan akun Anda tersebut?
5. Untuk mendapatkan 100% profile completeness,hal-hal apa yang harus Anda
lakukan?

Soal Praktik
Buatlah kelompok 2-3 orang dan diskusikanlah hal-hal berikut!
1. Cermati para pengguna internet! Menurut Anda tindakan-tindakan apa sajakah yang
tidak mencerminkan wawasan sebagai Warga Era Digital? Sebutkan minimal 5
tindakan! Sebagai salah satu sumber silahkan membaca
http://digitalcitizenship.net/Nine_Elements.html.
1. Buatlah kelompok 2-3 orang dan diskusikanlah kelebihan dan kelemahan Facebook
jika digunakan untuk pembelajaran daring. Unggah hasil diskusi tersebut dalam
google drive!

FORM LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Simulasi dan komunikasi


Kelas/Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Kelas Maya :


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada sedikit usaha ambil bagian dalam kegiatan
pembelajaran tetapi belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian secara aktif dalam kegiatan
menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap kerjasama dalam kegiatan kelompok :

28
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
diskusi kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan diskusi kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
diskusi kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif :
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Tabel 3.5
Kolom Hasil Pengamatan Sikap
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Sikap
No Nama Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1
2
3
4
5
...
Keterangan:
KB : Kurang baik,
B : Baik
SB : Sangat baik

29
FORM LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Simulasi dan komunikasi


Kelas/Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :

Indikator terampil yaitu lancar dalam menyampaikan pemahaman tentang Kelas


Maya:
1. Kurang terampi ljika sama sekali tidak dapat menyampaikan tentang
Kelas Maya.
2. Terampil,jika menunjukkan sudah bisa dalam menyampaikan tentang
Kelas Maya.
3. Sangat terampill,jika lancar dalam menyampaikan tentang Kelas Maya.

Tabel 3.6
Kolom Hasil Pengamatan Ketrampilan

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
No Nama pemecahan masalah
KT T ST
1
2
3
4
5
...
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

Mengetahui, Langgur, Agustus 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. TUKAN UAR UMAR F. NGABALIN, S.Pd


NIP. 19600228 199203 1 002 NIP. 19830508 200904 1 003

30
b) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap penelitian ini guru melaksanakan pembelajaran Simulasi dan

komunikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (peserta didik) bertanggung jawab atas

segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok.

2. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus mengetahui bahwa

semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus membagi tugas dan

tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (peserta didik) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani

dalam kelompok.

7. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani

dalam kelompok.

c) Pengumpulan Data (Observing)

Pada tahap ini guru mengumpulkan data selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung yang terdiri dari:

1) Data observasi tentang aktivitas peserta didik selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

31
2) Data dokumentasi tentang nilai ulangan harian untuk menentukan

prestasi belajar Simulasi dan komunikasi.

d) Pengolahan Data (Reflecting)

Pada tahap ini setiap guru melakukan pengolahan data yang

diperoleh selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil

pengolahan atau analisis data selama pembelajaran berlangsung

tersebut untuk menunjukkan:

E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penelitian diperoleh dari hasil ulangan

Simulasi dan komunikasi pada peserta didik kelas X Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 1 Langgur semester ganjil tahun pelajaran

2018/2019 dengan metode dokumentasi.

F. Teknik Analisis Data


Data dokumentasi dari ulangan harian mata pelajaran Simulasi dan
komunikasi
1. Tehnik Pengumpulan Data
a) Pengamatan
b) Tes
2. Analisis Data
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
a) Menilai tes formatif
Rata-rata Nilai Peserta didik
Rata = ∑x
∑n
Keterangan : ∑ x = Jumlah Nilai Peserta
didik
∑ n = Jumlah Peserta didik
I. Skor Maksimal 5 X 1 = 5
II. Skor Maksimal 5 X 3 = 15

32
Skor Maksimal perolehan peserta didik = I + II ( 5 + 15 = 20 )
Nilai perolehan peserta didik = 20 = 10
2
b) Ketuntasan belajar

Dinyatakan tuntas belajar bila dikelas tersebut telah mencapai 75% dari

KKM. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus

sebagai berikut :

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) belajar yang dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu tuntas dan

tidak tuntas sebagai berikut:

Tabel 3.7
Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥70 Tuntas
<70 Tidak Tuntas

G. Personalia Penelitian
1. Peneliti : Umar Fauzan Ngabalin, S.Pd
2. Kolaboratif : Umar Fauzan Ngabalin, S.Pd

H. Rincian Pembiayaan
Penelitian ini membutuhkan biaya sekitar Rp 300.000,-

33
I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.8
Jadwal Peneltian
Bulan dan Minggu ke
No Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Perencanaan √
2 Proposal √
3 Penyusunan Instrumen √
4 Siklus Pertama
a. Persiapan tindakan √
b. Pelaksanaan tindakan √
c. Observasi √
d. Analisis dan refleksi √
5 Siklus Kedua
a. Persiapan tindakan √
b. Pelaksanaan tindakan √
c. Observasi √
d. Analisis dan refleksi √
6.. Laporan Akhir √ √

34
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Siklus I dan II

Pada bab IV ini akan disajikan data hasil pembelajaran Simulasi dan

komunikasi Materi Kelas maya Kelas X pada SMK Negeri 1 Langgur.

Data perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II akan ditampilkan dalam

bentuk table sehingga nantinya akan terlihat hasil perbaikan pembelajaran

yang telah dilakukan oleh guru pada siklus II pada mata pelajaran Simulasi

dan komunikasi.

Tabel 4.1
Data siklus I dan siklus II pada pembelajaran Simulasi dan komunikasi.
Mata Pelajaran
No Nama Peserta didik
Siklus I Siklus II
1 Alfonsina Kloatubun 65 72
2 Agusta Heatubun 60 76
3 Agustina Sarway 67 78
4 Berlinda Toffi 60 68
5 Engelbertus Heatubun 72 80
6 Ferminus Heatubun 71 78
7 Hamdar Kilmas 65 74
8 Indah S. Tukloy 55 72
9 Irawati Tamher 72 80
10 Juanda Buton 70 78
11 Kristoforus Fatubun 68 72
12 Makaria Sebenan 64 74
13 Maria O. Toffy 71 78
14 Nuraini Taweatubun 73 80
15 Ririn R. Rahakbauw 78 82
16 Soraya Ohoibor 63 72
17 Sri Ainun Tamher 55 70
18 Theresia Kinugum 80 86
19 Veronica Rahawarin 60 68
20 Yulita Maturan 55 68
21 Yulita Eugara 75 80
22 Zeranina Tethool 72 78
23 Satria Renfaan 50 68
24 Andres Siwutubun 62 76
Jumlah 1583 1808
Rata-rata 66,0 75,3
Prosentase Tidak Tuntas 62,5% 16,7%
Prosentase Ketuntasan 37,5% 83,3%

35
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Tes Pembelajaran Siklus
Banyak Siswa
No Rentang Nilai
SIKLUS I SIKLUS II
1 0- 39 0 0
2 40-49 0 0
3 50-59 4 0
4 60-69 10 4
5 70-79 9 14
6 80-89 1 6
7 90-99 0 0
8 100 0 0
Jumlah 24 24

B. Pembahasan Siklus

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Analisis

Dari hasil data yang didapat oleh observer,maka proses belajar

mengajar yang telah dilakukan dianalisis : proses pembelajaran kurang

lancar karena peserta didik kurang bersemangat dalam menerima

pelajaran. Disamping itu juga, guru kurang memberikan arahan dan

motivasi kepada peserta didik, serta guru tidak menggunakan

pendekatan, strategi, metode dan model pembelajaran yang variatif.

b. Sintetis

Pada siklus ini dari proses pembelajaran yang telah dilakukan mulai

dari perencanaan sampai pada akhir kegiatan,ternyata belum dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh guru.Hal ini disebabkan karena masih adanya

kelemahan yang menjadi rintangan dalam mencapai peningkatan


36
pemahaman peserta didik sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada

siklus II selanjutnya.

c. Evaluasi

Berdasarkan hasil data, pada proses pembelajaran pada siklus I ini,

memperlihatkan bahwa proses pembelajaran Simulasi dan komunikasi

memperlihatkan bahwa tingkat pemahaman peserta didik secara

klasikal masih di bawah standar, yaitu dari 24 orang peserta didik, nilai

rata-rata kelas 60, dan prosentase ketuntasan 41,7%. Dengan 14 peserta

didik dibawah nilai ketuntasan KKM <70.

2. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil observasi proses pembelajaran pada siklus II menunjukkan hal-hal

sebagai berikut :

a. Peserta didik lebih aktif,hal ini disebabkan karena guru sudah banyak

memberikan bimbingan dan pengayaan tambahan atau penjelasan.

b. Peserta didik lebih cepat menerima materi pelajaran karena guru telah

mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning,

media atau alat peraga dipersiapkan, skenario pembelajaran telah

dirancang dengan baik,pembelajaran menggunakan metode yang

variatif.

Refleksi terdiri dari :

1. Analisis

Setelah diadakan siklus II yang diikuti,dengan kelas yang dilakukan

sesuai dengan perencanaan dan skenario pembelajaran,maka proses

37
pembelajaran berjalan dengan baik dan sempurna serta suasana kelas

yang kondusif.

2. Sintetis

Dari hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelemahan-

kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran siklus I telah

dapat diatasi dengan baik. Dengan kata lain perbaikan pembelajaran

Simulasi dan komunikasi materi Kelas maya kelas X pada SMK

Negeri 1 Langgur telah berhasil meningkatkan pemahaman peserta

didik.

3. Evaluasi

Hasil evaluasi proses perbaikan pembelajaran Simulasi dan

komunikasi materi Kelas maya Kelas X di SMK Negeri 1 Langgur

dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

membuktikan bahwa perubahan peningkatan pemahaman peserta didik

pada materi Kelas maya yaitu rata-rata kelas 66,0, berubah menjadi

75,3. Sedangkan prosentase ketuntasan semula 41,7% menjadi 83,3%,

dengan 4 peserta didik dibawah nilai ketuntasan KKM <70.

38
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah

dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran David Asubel,untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IV pada materi pembelajaran

Kelas maya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman peserta didik kelas X SMK Negeri 1 Langgur

dalam pembelajaran Simulasi dan komunikasi materi Kelas maya dengan

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, ternyata dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik pada kegiatan pembelajaran

Simulasi dan komunikasi. Hal ini terlihat dari perubahan nilai rata-rata

kelas 66,0, pada siklus II menjadi 75,3.

2. Kreativitas dan pendekatan,strategi dan metode yang variatif dalam

pembelajaran Simulasi dan komunikasi materi Kelas maya sangat berperan

dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.

3. Kegiatan pembelajaran yang bertahap sangat memungkinkan berhasilnya

peningkatan pemahaman peserta didik.

B. Saran

1. Saran kepada pendidik.

Diharapkan pendidik dalam melakukan proses belajar mengajar dapat

menggunakan metode mengajar secara lebih efektif dan efisien.Selain itu

juga,dapat melakukan berbagai pendekatan dalam mengajar sehingga

39
penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik dapat mengalami

peningkatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

2. Saran kepada peserta didik

Diharapkan kepada peserta didik agar belajar dengan sungguh-sungguh

sebab kesungguhan dapat mewujudkan berbagai tujuan yang ingin

dicapai.Selain itu juga,dapat memecahkan maslah sendiri secara mandiri

agar terus dibiasakan agar mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

3. Saran kepada peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan

khususnya bagi peneliti sendiri dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan

dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah selanjutnya di

bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.Dalam upaya meningkatkan

kinerja guru perlu sekali setiap guru melaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) pada masing-masing sekolahnya. Hal ini bermanfaat bagi

pembelajaran yang dikelolanya dan juga bagi peserta didiknya. Hasil

Penelitian Tindakan Kelas ini, perlu dibaca oleh guru-guru yang lain. Hal

ini penting karena dengan ikut membaca Penelitian Tindakan Kelas,guru

yang lain sepertinya berhadapan dengan masalah sendiri. Dengan

demikian, diharapkan para guru akan berkembang secara

professional,mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya. Menggunakan pendekatan, strategi dan metode, serta

mempersiapkan media atau alat peraga dalam kegiatan pembelajaran

apapun sangat diperlukan oleh seorang guru agar tujuan pembelajarannya

berhasil sesuai dengan harapan. Diharapkan kepada pendidik dalam

40
melakukan proses belajar mengajar dapat menggunakan metode mengajar

secara lebih efektif dan efisien.Pendidik dalam melakukan proses belajar

mengajar agar dapat melakukan berbagai pendekatan dalam mengajar

sehingga penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik dapat mengalami

peningkatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

41
Daftar Pustaka

DitPSMK. Ditjen Dikmen, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016


Pelatihan Impelementasi Kurikulum 2013 Analisis Penerapan Model
Pembelajaran

Eko Subiyantoro, Harits Cahya Nugraha, Cahya Kusuma Ratih, Reinaldo R.


Nosyrafil, 2013 Hak Cipta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Buku Peserta didik SMK Simulasi dan komunikasi Kelas X Semester 1.
Jakarta: Esis

Seamolec. 2014. Buku Peserta didik Simulasi dan komunikasi X.

Naidu, Som. (2006). E-Learning A Guidebook of Principles, Procedures and


Practices. (Online). Available:
dspace.col.org/bitstream/123456789/138/1/e-learning_guidebook.pdf (18
Pebruari 2014)

Rashty, David. eLearningProcess Models. (Online). Available:


http://www.addwise.com/articles/eLearning_Process_Models.pdf (20
February 2014)

42
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 LANGGUR
Jalan Soekarno–Hatta, Ohoijang Langgur Telp. (0916) 21484

SURAT KETERANGAN
Nomor : ......... / .......... / ..........

Menindaklanjuti Proposal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di


lingkungan SMK Negeri 1 Langgur pertanggal 29 September 2016, dengan surat
ini saya :

Nama : Drs. Tukan Uar


NIP. : 19600228 199203 1 002
Pangkat/Golongan : Pembina / IVa
Jabatan : Kepala SMK Negeri 1 Langgur

Menerangkan bahwa:
1. Memberikan izin kepada:
Nama : Umar Fauzan Ngabalin, S.Pd
NIP. : 19830508 200904 1 003
Pangkat/Golongan : Penata / IIIc
Jabatan : Guru Bid. Study Administrasi Perkantoran

Untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas X


Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Langgur dengan judul “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Simulasi dan komunikasi Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning Pada Materi Kelas Maya Di Kelas
X Administrasi Perkantoran Smk Negeri 1 Langgur” Mulai bulan Oktober
sampai selesai

2. Pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dapat dipergunakan untuk


meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaiman mestinya.

Langgur, 2 Oktober 2016


Kepala SMK Negeri 1 Langgur

Drs. TUKAN UAR


NIP 19600228 199203 1 002
Tembusan Kepada Yth. :
1. Kepala UPTD Kecamatan Kei Kecil Kab. Maluku Tenggara
2. Arsip
43
DOKUMENTASI

Gambar 1. Fase membimbing penyelidikan individual / kelompok

Gambar 2. Peserta mencari tugas yang diberikan guru

44
PROFIL PENELITI

Peneliti bernama lengkap Umar Fauzan


Ngabalin, S.Pd, lahir di Jakarta pada
tanggal 8 Mei 1983. Selama 25 tahun masa
pendidikan di Jakarta dengan ijazah terakhir
S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Peneliti diangkat menjadi PNS pada April 2009 hingga sekarang pangkat/
golongan terakhir yaitu Penata/IIIc selama 7 tahun mengabdi pada unit kerja SMK
Negeri 1 Langgur menjadi Guru Mata Pelajaran Kompetensi Administrasi
Perkantoran.

selama 7 tahun mengajar untuk putra/i daerah Maluku Tenggara kepulauan Kei
perlu memvariasikan metode dan model pembelajaran yang tepat dimana
tujuannya agar peserta didik lebih cepat dan mudah dalam pemahaman terhadap
materi yang diberikan sehingga terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik/i
SMK Negeri 1 Langgur.

Peneliti sudah berkeluarga dan dikarunai anak 1 (satu) perempuan dan beralamat
semnetara di Desa Fiditan Kota Tual.

Demikian profil biodata peneliti yang dapat saya berikan terima kasih.

45
SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DAN KOMUNIKASI

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Langgur


Kelas :X

Kompetensi Inti
KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang
menciptakan berbagai sumber energi di
alam
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai
dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
46
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan
dan melaporkan hasil percobaan
3.1. Memahami kelas maya. Kelas maya Mengamati Tugas 6JP Modul Simulasi
4.3. Menyajikan hasil pemahaman tentang  Definisi kelas Mengamati pelbagai aplikasi kelas maya  Membuat dan komunikasi,
kelas maya. maya laporan tentang SEAMOLEC, Juli
 Jeniskelas maya Menanya kelas maya 2013
 Manfaatkelas  Mendiskusikan definisi kelas maya
maya  Mendiskusikanjeniskelas maya Observasi
 Fitur kelas maya  Mendiskusikanmanfaatkelas maya Mengamati
 Mendiskusikanfitur kelas maya kegiatan/aktivitas
peserta didik
Mengeksplorasi secara individu
 Mengeksplorasi definisi kelas maya dan dalam diskusi
 Mengeksplorasi jenis kelas maya dengan checklist
 Mengeksplorasi manfaat kelas maya lembar
 Mengeksplorasi fitur kelas maya pengamatan atau
dalam bentuk lain
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang kelas maya Portofolio
 Hasil kerja
Mengkomunikasikan mandiri/kelomp
Menyampaikan hasil pelbagai aplikasi ok
kelas maya  Bahan
Presentasi

Tes
Essay , pilihan
47
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
ganda

3.2. Menerapkan pembelajaran melalui kelas Pembelajaran Mengamati Tugas 18JP Modul Simulasi
maya melalui kelas maya Mengamati proses pembelajaran melalui  Membuat dan komunikasi,
4.4. Menyajikan hasil penerapan  Pembuatan akun kelas maya laporan tentang SEAMOLEC, Juli
pembelajaran melalui kelas maya.  Pengaturan profil proses 2013
 Bergabung dalam Menanya pembelajaran
grup/kelas/kelomp  Mendiskusikan proses pembuatan akun melalui kelas
ok  Mendiskusikan proses pengaturan profil maya.
 Perpustakaan maya  Mendiskusikan proses bergabung dalam
(library) grup/kelas/kelompok Observasi
 Catatan (note)  Mendiskusikantentang perpustakaan Mengamati
 Tugas atau kuis maya (library) kegiatan/aktivitas
 Kalender  Mendiskusikantentang catatan (note) peserta didik
 Search dan filter  Mendiskusikantentang tugas atau kuis secara individu
 Mendiskusikantentang kalender dan dalam diskusi
 Materi belajar
 Mendiskusikantentang Search dan filter dengan checklist
 Jajak Pendapat
lembar
(polling)  Mendiskusikantentang materi belajar
pengamatan atau
 Evaluasi  Mendiskusikantentang jajak pendapat
dalam bentuk lain
pembelajaran (polling)
 Mendiskusikantentang evaluasi Portofolio
pembelajaran
 Hasil kerja
mandiri/kelomp
Mengeksplorasi
ok
 Mengeksplorasi proses pembuatan akun
 Bahan
 Mengeksplorasi proses pengaturan profil Presentasi
 Mengeksplorasi proses bergabung dalam
grup/kelas/kelompok Tes
 Mengeksplorasi tentang perpustakaan Essay , pilihan
maya (library) ganda
 Mengeksplorasi tentang catatan (note)

48
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
 Mengeksplorasi tentang tugas atau kuis
 Mengeksplorasi tentang kalender
 Mengeksplorasi tentang Search dan filter
 Mengeksplorasi tentang materi belajar
 Mengeksplorasi tentang jajak pendapat
(polling)
 Mengeksplorasi tentang evaluasi
pembelajaran

Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang penerapan
pembelajaran melalui kelas maya

Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil tentang penerapan
pembelajaran melalui kelas maya

Langgur, Agustus 2018


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. TUKAN UAR UMAR F. NGABALIN, S.Pd


NIP. 19600228 199203 1 002 NIP. 19830508 200904 1 003

49

Anda mungkin juga menyukai