Anda di halaman 1dari 10

Khutbah Jum’at No.

104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

KHUTBAH JUM’AT NO. 104


TENTANG
KISAH PENGARANG KHUTBAH NAIK KE LANGIT DENGAN
QUDRAT ALLAH
(3 : 29-30)

ُ‫وه َ ْﻌﻠَ ْﻤ ُﻪ ا ُ َو َ' ْﻌﻠَﻢ‬ُ ‫ ُﻔﻮا َﻣﺎ ُﺻ ُﺪور ُ ْﻢ أَ ْو ُﺒْ ُﺪ‬# ُْ ْ ُْ َ َ ْ


‫ ﻗﻞ إِن‬:‫ا ﻤﺪ ِ ِ ا ِ ي ﻗﺎل‬ ُ ْ َ ْ َ
ِ ِ
ْ َ :ُ ُ َ َ ْ َ ٌ َ ْ َ ُّ ََٰ ُ َ ْ َ ْ َ ‫ﺎوات َو‬ َ ‫ﺴ َﻤ‬,‫َﻣﺎ ا‬
‫ﻔ ٍﺲ‬9 0 ‫;ﺪ‬ ِ ‫ ﻳﻮم‬.‫ ٍء ﻗ ِﺪﻳﺮ‬3 0 ِ . ‫ا‬‫و‬ ‫ض‬ ِ ‫ر‬‫اﻷ‬ ِ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ِ ِ
َ َ
ً‫ َ ْﻮ أن ﺑَ?ْﻨَ َﻬﺎ َو َ@?ْﻨَ ُﻪ أ َﻣﺪا‬, ‫د‬: ‫ﺖ ﻣ ْﻦ ُﺳﻮء ﺗَ َﻮ‬ ْ َ‫ا َو َﻣﺎ َﻋﻤﻠ‬I
ً َ ْJُ Kْ ‫ﺖ ﻣ ْﻦ َﺧ‬ ْ َ‫َﻣﺎ َﻋﻤﻠ‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ
ُ‫ اﻻ اﷲ‬U َ ٰ ‫ َ ْﺸ َﻬ ُﺪ ا َ ْن َﻻ ا‬W .‫وف ﺑﺎﻟْﻌﺒَﺎد‬ ٌ َُ ُ َ ُ َ َْ ُ ُ ُ ُ ّ َُ َ ً َ
‫ﻔﺴﻪ وا رء‬9 ‫ﻢ ا‬P‫ ِﺬر‬O‫ﺑ ِﻌﻴﺪا و‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ َ ْ ّ َ َ ّ َ ُ Z َ ُُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َُ َ ُ َ ْ َ َ َُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ
‫ﺎرك‬ِ @‫ﻠﻬﻢ ﺻ ِﻞ وﺳ ِﻠﻢ و‬,‫ ا‬.U‫ﻤﺪا [ﺒﺪه ورﺳﻮ‬J ‫ﺸﻬﺪ ان‬W‫ و‬,U ‫^'ﻚ‬ ِ ‫وﺣﺪه ﻻ‬
ُ ُ :َ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ٰ َ َ َ َُ َ َ
‫ﺎس ِا ﻘﻮا‬h‫ﻴﺎ ا ﻬﺎ ا‬e ,‫ﻌﺪ‬d ‫ اﻣﺎ‬._‫ واﺻﺤﺎﺑِ ِﻪ ا` ِﻌ‬Uِ ِ ‫ ا‬.‫ و‬,‫ﻤ ٍﺪ‬J ‫ ِّﻴﻨَﺎ‬bِ ‫ ﻧ‬.َ
َ
ْ ٌْ َ ُ َ
‫ ﺑِﺎﻟ ِﻌﺒَﺎ ِد‬K ‫اﷲ! و اﷲ ﺑ ِﺼ‬
Artinya : Segala puji kepunyaan Allah firmanNya: Katakanlah! Jika kamu
sembunyikan atau kamu lahirkan apa-apa yang di dalam dadamu,
niscaya Allah mengetahui apa-apa yang berada di langit dan yang di
bumi. Dan Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu. Ingatlah hari kiamat.
Pada waktu itu tiap-tiap manusia memperoleh kebajikan yang
dikerjakannya didatangkannya di dekatnya. Begitu juga kejahatan
yang dikerjakannya, ia menyukai supaya berjauhan antaranya dengan
kejahatan itu. Kamu dipertakuti Allah dengan dirinya dan Allah sangat
Penyayang kepada hamba-hambaNya. Kami mengakui bahwa tidak
ada tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah,
ke-EsaanNya tidak ada sekutuNya. Dan kami mengakui bahwa
Muhammad hamba Allah dan pesuruhNya. Wahai tuhan kami, berilah
rahmat sejahtera dan berkah atas nabi kami Muhammad dan atas
segala keluarganya dan sekalian sahabatnya. Adapun kemudian dari
pada itu, wahai manusia takut olehmu kepada Allah! Dan Allah itu
melihat segala hamba-hambaNya.

Wahai kaum muslimin dan muslimat sidang Jum’at yang terhormat! Ingatlah hari
kiamat. Dibalas Allah sekalian amal tiap-tiap umat. Yang beramal saleh tentu
selamat. Dimasukkan ke dalam surga mendapat hormat. Yang beramal tholeh jika
tidak bertaubat berbahaya amat. Didalam neraka kena di selumat.

Halaman 1
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

Wahai para hadirin dan hadirat ketahuilah olehmu! Saya hendak memberitahukan
kepadamu. Kita bersama-sama berjamaah di sini seolah-olah tetamu. Ialah tetamu
tuhan yang memerintahmu. Mengerjakan ibadah janganlah jemu. Mudah-mudahan
keridhoanNya kita bertemu. Di ampuninya sekalian dosa-dosamu. Allah adalah
amat mengetahuinya. Akan segala amal perbuatan hamba-hambaNya. Amal yang
saleh dengan surgaNya. Amal yang tholeh di dalam neraka di sisiNya.

Ilmu Allah sangat luasnya. Suatu pun tidak ada yang tidak diketahuinya. Maupun
yang lahir atau yang disembunyikannya. Allah mengetahui rahasia-rahasia alam
sekaliannya. Allah mengetahui rahasia yang tersembunyi di dalam dada hamba-
hambaNya. Maupun yang beribadah secara pura-pura atau dengan riyanya.
Bersembahyang dengan riya neraka wail disediakannya. Bersembahyang dengan
ikhlas inilah yang diperintahkannya. Demikianlah firman Allah berbunyi:

َ‫ﻳﻦ‬k ّ ‫ا‬U
ُ َ َ ُْ َ ُ ُ َْ ُ ََ
ِ ُ
_‫ ِﻠ ِﺼ‬l ‫ﻌﺒﺪوا ا‬mِ ‫ﺮوا إِﻻ‬nِ ‫وﻣﺎ أ‬
Artinya : Dan tidaklah mereka disuruh melainkan menyembah Allah dengan
ikhlas menurut agamanya. (Q. Al-Bayyinah : 5)

Inilah firmanNya yang mengancamnya.

َ ُ َُ ْ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ّ َ ُْ ٌََْ
.‫ ا ِ ﻳﻦ ﻫﻢ ﻳﺮاءون‬,‫ ا ِ ﻳﻦ ﻫﻢ [ﻦ ﺻﻼﺗِ ِﻬﻢ ﺳﺎﻫﻮن‬,_‫ِﻠﻤﺼ ِﻠ‬, ‫ﻓﻮ'ﻞ‬
Artinya : Maka disiksalah bagi orang yang sembahyang yang mana mereka itu
lalai dari pada sembahyangnya dan lagi riya supaya terpuji dirinya.
(QS Al-Ma’un : 4-6)

Ketahuilah hai tetamu-tetamu Allah! Ilmu manusia jika diperbandingkan dengan


ilmu Allah adalah seperti setitik air laut dengan air laut. Walaupun sampai
sebagaimana banyaknya ilmu manusia itu kalau dikumpulkan ilmu-ilmu yang
berada pada manusia sedunia ini belumlah dapat dikatakan 1/1.000.000.000 ilmu
Allah di dalam Qur’an ada tersebut:

ً َ ْ ْ َ ُْ ُ ََ
‫وﻣﺎ أوﺗِ?ﺘﻢ ِﻣﻦ اﻟ ِﻌﻠ ِﻢ إِﻻ ﻗ ِﻠﻴﻼ‬
Artinya : Dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit.

Maka ilmu manusia yang berada di dalam dadanya adalah seperti bayang-bayang
di dalam cermin. Begitu pun selagi orang yang bercermin itu menghadapi
bayangannya di cermin, tentu terbayanglah ia didalam cermin. Maka kalau tidak
hilanglah bayangannya di cermin itu. Maka kalau diikhtiarkan untuk penetapan

Halaman 2
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

bayangannya itu di dalam cermin, tentulah selalu ada bayangan itu di dalam
cermin. Yakni ilmu manusia kalau selalu diingat, niscaya tetaplah ilmu itu ada
padanya. Tetapi di kala tidur hilanglah ilmu itu dalam ingatannya.

Maka ke manakah perginya ilmu manusia dikala tidur? Dan dari manakah
datangnya di kala ingat? Maka jawabannya terserah kepada saudara-saudara
sekalian. Tetapi kalau diikhtiarkan supaya ilmu itu selalu diingat, maka tidak ada
lain jalan melainkan hendaklah dibersihkan hati kita dari sekalian yang buruk-
buruknya. Maka kalau kita lupa ilmu kita yakni bahwa kita ada mempunyai ilmu.

Maka menurut ilmu itu kita dilarang berzina, dilarang berdusta, dilarang mungkir
janji, dilarang khianat, maka kalau larangan itu tidak dilanggar adalah
menunjukkan jiwa kita bersih. Maka jikalau larangan-larangan itu dilanggar
menunjukkan jiwa kita tidak suci. Maka jiwa yang tidak suci ini menjadi kekasih
iblis dan jiwa yang suci menjadi kekasih Allah.

َ ‫ ْ ُﻤﺘَ َﻄ ّﻬﺮ‬,‫ﺐ ا‬
‫'ﻦ‬ : Oُ ‫_ َو‬
ِ
: Oُ َ ‫إن ا‬
َ ‫ﻮاﺑ‬u‫ﺐ ا‬
ِ
ِ ِ ِ ِ
Artinya : Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaubat dan
mengasihi jiwa orang-orang yang suci yang tidak ada dosanya. (QS Al-
Baqarah : 222)

Maka jiwa yang suci sudah selayaknya dimasukkan ke dalam surga dan yang tidak
suci pasti benar bertempat dalam neraka. Jiwa yang suci terpelihara dari bahaya.
Jiwa yang tidak suci pastinya disembur buaya. Kalau disembur buaya darat uang
kita hilang semuanya. Kalau disembur buaya kali habislah riwayatnya. Kalau jiwa
belum suci di dalam mimpi iblis masih dapat menggoda. Melupakan ilmu yang
tersimpan di dalam dada. Bangun tidur mengusap-usap dada. Ditanya orang mimpi
apa semalam jawabnya mimpi menunggang kuda. Padahal mimpi nubruk seperti
yang sudah-sudah.

Pendeknya kita sama-sama mengetahui bahwa ilmu yang ada pada Allah ta’ala
tidaklah seperti yang ada pada makhluknya. Allah ta’ala mengetahui apa-apa yang
tersembunyi dan yang dilahirkan. Segala rahasia yang berada di langit dan di bumi
diketahui semuanya. Maka kalau Allah ta’ala sudah dapat mengadakan alam
seluruhnya, sudah tentu sekali Allah ta’ala mengetahui pula apa-apa yang telah
diperbuat dan yang dijadikanNya. Manusia mendapat ilmu pengetahuan dengan
berangsur-angsur yang didapatkan dengan sebab belajar dari guru. Sewaktu-waktu
suka kelupaan dan sewaktu-waktu meninggalkan perintah-perintah Allah yang
telah disuruhnya, bersembahyang supaya mengingat Allah. Tetapi ingatannya
meluncur ke Pasar Baru.

Halaman 3
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

Nah! Pengetahuan yang didapatkan oleh seseorang manusia untuk mencari hidup
sampai menjadi kaya, sehingga perintah Allah ditinggalkannya saja dengan sia-
sia. Orang-orang yang begini di sisi Allah tidak mulia. Bagaimana juga tingginya
pengetahuannya kalau cuma untuk mencari dunia dan untuk akhirat tidak ada amal
salehnya, maka di akhirat adalah ia orang yang paling miskin. Adapun ilmu yang
ada manfaatnya yang digunakan untuk mencari dunia dengan tidak dilupakan
untuk di akhiratnya. Itulah ilmu yang bermanfaat bagi jasad dan ruhnya. Kalau
senang di dunia dan susah di akhirat apalah gunanya. Walaupun kita hidup seribu
tahun lamanya, kalau tidak mendapat keridhoan tuhannya akhir-akhirnya kita
dimasukkan ke dalam nerakaNya. Uang banyak yang kita miliki tidak dapat
menolongnya. Melainkan iman dan amal salehlah kedua-duanya. Sebagaimana
Allah ta’ala telah terangkan dengan firmanNya:

ُ َ َ
ْ‫اؤ ُﻫ ْﻢ ﻋﻨْ َﺪ َر ّ@ﻬﻢ‬ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َٰ ُ َ ُ َ َ َُ َ
ِِ ِ ‫ﺰ‬‫ﺟ‬ .‫ﺔ‬ِ ' w
ِ ,‫ا‬ K ‫ﺧ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻚ‬ x‫و‬
ِ ‫أ‬ ‫ﺎت‬
ِ ِ ‫ﺎ‬‫ﺼ‬,‫ا‬ ‫ﻮا‬ ‫إِن ا ِ ﻳﻦ آﻣﻨﻮا وﻋ ِﻤﻠ‬
ْ‫~ ا ُ َ[ﻨْ ُﻬﻢ‬ َ َ َ َ ُ ََْْ َ َْ ْ َْ ْ َ ُ َ
َ ِ ‫ﻴﻬﺎ أﺑَ ًﺪا َر‬ eِ ‫ﻳﻦ‬k‫ﺎ‬
ِِ ‫ﺧ‬ ‫ﺎر‬ ‫ﻬ‬ 9 ‫اﻷ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﺘ‬
ِ } ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ِ ِ ; ‫ﺟﻨﺎت ﻋﺪ ٍن‬
‫ي‬ ‫ﺮ‬
ُ َ َ َ ْ َ َ َٰ ُ ْ َ ُ َ َ
‫ِﻤﻦ ﺧ ِ• ر@ﻪ‬, ‫ِﻚ‬,‫ورﺿﻮا [ﻨﻪ ذ‬
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman percaya kepada Allah dan
rasulNya dan mengerjakan amal yang saleh (baik), mereka itulah pada
sisi Allah ialah surga yang kekal yang mengalir air sungai di dalamnya.
Allah suka kepada mereka dan mereka suka kepada Allah. Surga itu
untuk orang-orang yang takut kepada tuhanNya. (QS Al-Bayyinah : 7-
8)

Wahai para hadirin dan hadirat! Pelajarilah sebanyak-banyaknya ilmu untuk


mencari dunia. Dan pelajarilah pula ilmu agama Islam untuk mencari bahagia di
akhirat. Cintailah tuhanmu dan rasulNya. Dan cintailah pula akan sesama
muslimin dan muslimat. Mudah-mudahan di akhirat kita mendapat selamat. Saya
sekarang ucapkan selamat…. selamat…. dan selamat. Semoga selamat sekalian
umat ialah umat nabi Muhammad. Mendapat syafa’at di hari kiamat.

Allah mengetahui segala sesuatu dengan tidak diberitahukan lebih dahulu oleh
siapa pun. Tentu saja Allah amat mengetahui, karena Allah ta’ala sendiri yang
membuat segala sesuatu itu. Dan sudah tentu Ia yang lebih mengetahui apa-apa
yang dibuat olehnya sendiri. Kalau sungguh-sungguh kita percaya Allah ta’ala
amat mengetahui, tentulah kita tidak berbuat durhaka kepadaNya. Kita tidak berani
meninggalkan perintah-perintahNya atau melanggar larangan-laranganNya.

Halaman 4
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

ََ َْْ ْ َ ‫‚ َﻋﻠَﻴْ ِﻪ‬ َْ َ َ


ُ ُّ َ ُ
ْ‫ﻢ‬P َ ُ َ
‫ ﻫﻮ ا ِ ي ﻳﺼ ِﻮر‬.‫ﺴﻤﺎ ِء‬,‫ ٌء ِ اﻷر ِض وﻻ ِ ا‬3 َٰƒ ‫إِ ن ا ﻻ‬
َِ ْ ‫'ﺰ ا‬
ُ‫ﻜﻴﻢ‬ َ ٰ َ ‫ﺎء َﻻ إ‬
ُ ‫ إﻻ ُﻫ َﻮ اﻟْ َﻌﺰ‬U َ
ُ ‫ْاﻷ ْر َﺣﺎمِ َﻛﻴْ َﻒ „ َ َﺸ‬
ِ ِ ِ ِ
Artinya : Sesungguhnya Allah ta’ala tidak akan tersembunyi olehnya sesuatu.
Apa-apa yang di dalam bumi dan apa-apa yang di dalam langit. Allah
yang menggembirakan, merupakan, membentuk kamu di dalam rahim
ibu kamu sebagaimana yang dikehendakiNya. Mustahil Allah ta’ala
tidak mengetahui kepadamu. Sedangkan Allah ta’ala sendiri yang
menjadikan kamu. (QS Ali ‘Imran : 5-6)

َ ٰ َ ‫َﻻ إ‬
َِ ْ ‫ إﻻ ُﻫ َﻮ اﻟْ َﻌﺰ' ُﺰ ا‬U
ُ‫ﻜﻴﻢ‬
ِ ِ ِ
Artinya : Tidak ada tuhan melainkan Allah yang berkuasa lagi amat bijaksana.
(QS Ali ‘Imran : 6)

ُْ َْ ْ ُ
ُ‫ ُﻔﻮه‬# َُْ ُ ْ ُ ْ َ َْ
‫ﻢ أو‬‰‫ﻔ ِﺴ‬9‫ات َو َﻣﺎ ِ اﻷر ِض وˆِن ﺒﺪوا ﻣﺎ ِ أ‬
َ ْ َ ‫ﺴ َﻤ‬,‫ِ َﻣﺎ ا‬
ِ ‫ﺎو‬ ِ ِ
ْ َ ُّ ََ ُ َ ُ ََ ْ َ ُ ّ ََُ ُ ََ ْ َ ُ ََْ ُ ْ‰ُ ْ َُ
‫ ٍء‬3 0 ِ .ٰ ‫ا‬‫و‬ ‫ﺎء‬‫ﺸ‬„ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ب‬ ‫ﺬ‬
ِ ‫ﻌ‬' ‫و‬ ‫ﺎء‬‫ﺸ‬ „ ‫ﻦ‬‫ﻤ‬ِ , ‫ﺮ‬ ‫ﻔ‬
ِ ‫ﻐ‬‫ﻴ‬e ‫ا‬ ‫ﻪ‬
ِ ِ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎﺳﺒ‬
ِ O
ٌ ‫ﻗَ ِﺪ‬
‫ﻳﺮ‬
Artinya : Allah mempunyai apa-apa yang di langit dan yang di bumi. Jika kamu
melahirkan atau menyembunyikan apa-apa yang di dalam hatimu,
niscaya diketahui Allah dan dihitung segala kebenaran atau
kesalahanmu. Maka diberinya ampun siapa yang dikehendakiNya dan
disiksanya barangsiapa yang dikehendakiNya. Allah amat kuasa pada
tiap-tiap sesuatu. (QS Al-Baqarah : 284)

‫ﺎت‬ َ‫ﻴْﻪ ﻣ َﻦ ْاﻵﻳ‬e ‫ ْﻢ ﺑ َﻤﺎ‬P‫ﺎ‬ ُ


‫ﻳ‬ ‫ا‬‫و‬َ ْ
• ‫ﻌ‬َ ‫ َﻔ‬9َ ‫ َو‬,‫ اﻟْ ُﻘ ْﺮآن اﻟْ َﻌﻈﻴْﻢ‬Œ ‫ ْﻢ‬‰
ُ ََ ْ ُ َ َ َ
‫ﺑﺎرك اﷲ ِ• وﻟ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َُُْ ُْ َْ ُْ َ ُ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ّ َ َ َ َ ْ َْ ْ ّ َ
‫ اﻗﻮل‬.‫ﺴ ِﻤﻴﻊ اﻟﻌ ِﻠﻴﻢ‬,‫ﻢ ﺗِﻼ وﺗﻪ ِاﻧﻪ ﻫﻮ ا‬‰‫ﻜﻴ ِﻢ و ﻘﺒﻞ ِﻣ ِ• و ِﻣﻨ‬ ِ ‫وا ِ ﻛ ِﺮ ا‬
َ ‫ ْ ُﻤ ْﺴﻠ‬,‫_ َوا‬
َ ْ ‫ ْ ُﻤ ْﺴﻠﻤ‬,‫ َﺴﺎﺋﺮ ا‬,‫ َو‬,‫ ْﻢ‬‰ ُ ََ ْ َْ َْ َ ُ َْْ َ َ َ ْ َْ
‫ﺎت‬
ِ ِ ‫ﻤ‬ ِِ ِِ ِ ‫ﻗﻮ ِ’ ﻫﺬا واﺳﺘﻐ ِﻔﺮ اﷲ اﻟﻌ ِﻈﻴﻢ ِ• وﻟ‬
ْ‫ﺮﺣﻴﻢ‬,‫ اﻧ ُﻪ ُﻫ َﻮاﻟْ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُرا‬,‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ ُﺮ ْو ُه‬
ْ َ‫ ﻓ‬,‫ ْ ُﻤ ْﺆﻣﻨَﺎت‬,‫_ َوا‬
َ ْ ‫ ْ ُﻤ ْﺆﻣﻨ‬,‫َوا‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ

Halaman 5
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

KHUTBAH KEDUA

ٌ َ ْ َُ ْ ُ ُ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ َٰ ُ َ َ َْ ُ ْ َ ْ َ
‫ﻬﻢ ﺟﻨﺎت‬, ‫ﺼﺎ ِدﻗِ_ ِﺻﺪ–ﻬﻢ‬,‫ ﻗﺎل ا ﻫﺬا ﻳﻮم ﻨﻔﻊ ا‬:‫ا ﻤﺪ ِ ِ اﻟﻘﺂﺋِ ِﻞ‬
َ َٰ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َ َ ً َ َ َ َ َ ُ ََْْ َ َْ ْ َْ
‫ِﻚ‬,‫ﻴﻬﺎ أﺑﺪا ر ِ~ ا [ﻨﻬﻢ ورﺿﻮا [ﻨﻪ ذ‬eِ ‫ﻳﻦ‬k‫ﺎ‬ ِِ ‫ﺧ‬ ‫ﺎر‬ ‫ﻬ‬9 ‫اﻷ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﺘ‬
ِ } ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
ِ ِ;
‫ي‬ ‫ﺮ‬
َ ُّ ََ َ ُ َ َ َ ْ َْ َ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ْ ُ ْ َْ
ْ
‫ ٍء‬3 0 ٰ
ِ . ‫ﻴﻬﻦ وﻫﻮ‬ ِ eِ ‫ات واﻷر ِض وﻣﺎ‬ ِ ‫ﺴﻤﺎو‬,‫ﻠﻚ ا‬n ِ ِ .‫اﻟﻔﻮز اﻟﻌ ِﻈﻴﻢ‬
ُ‫َﻤ ًﺪا َ[ﺒْ ُﺪه‬Jُ ‫ َ ْﺸ َﻬ ُﺪ اَن‬W‫ َو‬,U َُ ‫ﻚ‬ َ ْ َ َ َُ ْ َ ُ
'^ َ ٰ َ َْ ُ َ َْ ٌ َ
ِ ‫ ِاﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ‬U‫ اﺷﻬﺪ ان ﻻ ِا‬.‫ﻗ ِﺪﻳﺮ‬
َ._ْ ‫`ﻌ‬ َ ْ َ ‫ﺤﺎﺑﻪ ا‬
َ ‫ َوا َ ْﺻ‬U‫ ٰا‬. ََ َ َُ َّ َ ََ ْ َ َ ْ ّ َ َ ّ َ ُ Z َ ُُ ْ ُ َ َ
ِ ِِ ِِ ‫ و‬,‫ﻤ ٍﺪ‬J ‫ ِﻴﻨﺎ‬bِ ‫ ﻧ‬. ‫ﺎرك‬ ِ @‫ﻠﻬﻢ ﺻ ِﻞ وﺳ ِﻠﻢ و‬,‫ ا‬.U‫ورﺳﻮ‬
َ_ْ ‫ ْﺆﻣﻨ‬nُ ‫اﷲ! ا ْن ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ‬ َ ُ ُ َ :َ َ َ ُ ْ َ َ
ِِ ِ ‫ﺎس ِا ﻘﻮ‬h‫ﻴﺎ ا ﻬﺎ ا‬e ,‫ﻌﺪ‬d ‫اﻣﺎ‬
Artinya : Segala puji kepunyaan Allah firmanNya: Allah berfirman inilah hari
yang berguna (yang bermanfaat) bagi orang-orang yang benar.
Kebenarannya bagi mereka ialah surga yang mengalir air sungai di
bawahnya. Maka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah suka
kepada mereka, orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang benar
itu pun suka kepada Allah. Demikianlah ini adalah kemenangan yang
besar. Kepunyaan Allah langit dan bumi dan apa-apa yang di
dalamnya. Dan Allah berkuasa pada tiap-tiap sesuatu. Aku percaya
bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah dengan sebenar-benarnya
melainkan Allah, ke-EsaanNya tidak ada sekutuNya. Dan aku percaya
bahwa Muhammad hamba Allah dan pesuruhNya. Wahai tuhan kami,
berilah rahmat sejahtera dan berkat atas nabi kami Muhammad dan
atas segala keluarganya dan sekalian sahabatnya. Adapun kemudian
dari pada itu, wahai manusia takut olehmu kepada Allah! Jika adalah
kamu sebenar-benarnya orang yang beriman.

Wahai saudara-saudaraku yang budiman! Yang memeluk agama Islam mengikuti


nabi akhir zaman. Ialah nabi Muhammad SAW bukan Sulaiman. Sungguh-
sungguhlah kalau beriman. Agama Islam paling besar dan yang menjadi pemeluk-
pemeluknya juga mesti benar, ialah menurut pandangan Allah dan rasulNya bukan
menurut perasaan sendiri. Kebanyakkan orang suka mau benar sendiri. Walaupun
dirinya bersalah mau benar juga. Allah robbil ‘alamin Maha Kuasa. Memeluk
agama Islam tidak dipaksa. Orang yang sudah benar mengerjakan perintah Allah
dibalas dengan surga tempat yang selamat sentosa. Orang yang tidak benar
dimasukkan ke dalam neraka untuk disiksa.

Allah ta’ala berkuasa di dalam segala-galanya. Di dunia di akhirat diseluruh alam


sekaliannya. Beruntunglah orang-orang yang beriman jikalau benar-benar

Halaman 6
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

mengerjakan perintah-perintah tuhannya. Amar ma’ruf dikerjakan nahi mungkar


dijauhinya beserta suci lahir bathinnya. Inilah orang yang beriman kepada Allah
dan rasulNya yang sebenar-benarnya. Barangsiapa yang tidak beriman dengan
sebenar-benarnya, tentulah ia orang kafir yang sebenar-benarnya.

Tahukah saudara-saudara apa tandanya tuhan berkuasa? Lihatlah! Allah ta’ala


yang menjadikan segala alam ini dengan secukupnya. Maka kalau tuhan tidak
kuasa bagaimana Ia dapat membuat alam ini dengan sempurna-sempurnanya.
Maka perhatikanlah matahari, bulan dengan bintang-bintangnya. Bumi beredar
dalam masing-masing aflaknya. Dapatkah manusia meniru perbuatan Allah yang
sedemikian itu? Sudah tentu tidak ada seorang pun yang dapat berbuat mana-mana
yang seperti perbuatan Allah itu.

Apalagi orang yang tidak mau mengakui adanya tuhan. Sekalipun yang bertuhan
tentu tidak ada yang bisa. Lihatlah matahari. Maka paling bisa orang cuma berkata
sungguh tinggi matahari itu, dapat kelihatan pulau Malaka. Percayalah sungguh-
sungguh Allah Maha Kuasa. Tetapi Allah jangan dicari-cari. Allah yang
mewajibkan beribadah seumur hidup sekali mengerjakan haji thawaf di Baitullah
(rumah Allah) di tanah Mekah.

Ketahuilah olehmu hai para mukminin dan mukminat! Bahwa kekuasaan Allah itu
ada pada benda-benda yang mungkin ada dan mungkin pula yang tidak ada. Jadi
pada sesuatu yang wajib mesti ada atau mustahil tidak ada, tidaklah berlaku
kekuasaan Allah. Maka yang demikian itu ialah adanya Allah ta’ala sendiri.
Ingatlah kekuasaan Allah itu tidak berlaku bagi sesuatu yang mustahil. Maka kalau
kita mau mengerti benar-benar atas kekuasaan tuhan di mana letaknya, maka
ingatlah apa-apa yang tersebut di bawah ini.

1. Mengadakan yang belum ada, yang sebenar-benarnya belum ada. Dan


Allah kuasa mengadakan sesuatu yang belum ada itu, jika Allah
menghendaki sekarang juga ada. Maka pasti benda itu ada.

2. Kuasa meniadakan benda yang telah ada.

3. Kuasa mematikan yang hidup dan menghidupkan yang mati.

4. Kuasa mengkayakan yang miskin dan memiskinkan yang kaya.

5. Kuasa menyakitkan yang sembuh (sehat) dan menyehatkan yang sakit.

Maka kekuasaan Allah ta’ala terletak kepada tiap-tiap yang mungkin saja.
Kekuasaan Allah ta’ala berlainan seperti mana kekuasaan yang ada pada makhluk-
makhluknya. Maka makhluknya diberi kekuasaan dari Allah, tetapi Allah ta’ala
Maha Kuasa dengan sendirinya. Bahkan bukan pemberian dari yang lainnya. Pada

Halaman 7
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

masa nabi Allah Ibrahim AS ada orang-orang yang hendak melihat kekuasaan
Allah. Ia meminta kepada nabi Ibrahim supaya diperlihatkan kekuasaan tuhan
dengan menghidupkan benda-benda yang mati. Maka nabi Ibrahim meminta
kepada tuhannya supaya permintaannya waktu itu dikabulkan. Di dalam surat Al-
Baqarah ayat 260 ada tersebut firman Allah yang bunyinya:

ْ‫ﻦ‬‰َٰ‫ َوﻟ‬œ ََ َ َ ْ ُْ َََْ َ َ َٰ ْ َْ ُْ َْ َ َ ّ َ ُ َْ َ َ ْ َ


ِ ٰ ‫ﻢ ﺗﺆ ِﻣﻦ ﻗﺎل ﺑ‬,‫ﻤﻮ™ ﻗﺎل أو‬,‫ ا‬š} ‫وˆِذ ﻗﺎل إِﺑﺮا ِﻫﻴﻢ ر ِب أ ِر ِ› ﻛﻴﻒ‬
ِ َ ْ ُ َ َ َ َْ َ ْ
ُّ ََ ْ َ ْ ُ َ َْ ُ ْ ُ َ ْ َ ً َ َ ْ َmِ
0ِ ٰ
. ‫ﻞ‬ ‫ﻌ‬ ‫اﺟ‬ ‫ﻢ‬ Ÿ ‫ﻚ‬ m ِ ‫إ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻓ‬ K
ِ ‫اﻟﻄ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
ِ ‫ﺔ‬ ‫ﻌ‬ @ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫ﺬ‬‫ﺨ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﻗ‬ ž ‫ﻠ‬‫ﻗ‬ •ِ ‫ﻤ‬ ‫ﻄ‬
َ ْ ِ
ٌ ‫'ﺰ َﺣﻜ‬ َ َ َ
ْ ْ ًْ َ َ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ ُ ُْ ََ
‫ﻴﻢ‬ ِ ٌ ‫ﻢ اد[ﻬﻦ ﻳﺄﺗِ?ﻨﻚ ﺳﻌﻴﺎ َواﻋﻠﻢ أن ا ﻋ ِﺰ‬Ÿ ‫ﺟﺒ ٍﻞ ِﻣﻨﻬﻦ ﺟﺰ ًءا‬
Artinya : Ingatlah ketika nabi Ibrahim berkata: Hai tuhanKu, perlihatkanlah
kepada aku, bagaimana Engkau dapat menghidupkan orang yang
sudah mati. Allah menjawab: Tidakkah engkau percaya kepadaKu?
Menjawab Ibrahim: Ya, aku percaya, tetapi buat menetapkan hatiku!
Allah berfirman: Ambillah 4 ekor burung, hampirkan kepada engkau
daan potong (cincang-cincanglah) burung itu. Kemudian letakkanlah
di atas bukit sebahagian-sebahagian dari burung-burung itu. Sesudah
dicincang-cincang itu engkau panggillah 4 burung itu semuanya,
niscaya datanglah semuanya 4 burung itu kepadamu dengan segera.
Ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Kuasa lagi Maha Pandai.

Maka kalau seandainya nature (alam) yang mengaku menjadikan sesuatu, maka
cobalah suruhlah naturalisme itu menghidupkan orang yang mati. Ketahuilah!
Nature artinya alam. Maka alam tidak dapat jadi dengan sendirinya, apalagi untuk
menjadikan alam yang lain. Kalau manusia ada mempunyai kekuasaan sendiri,
tentulah sudah lama ada jenjang ke langit, karena manusia selalu ingin melihat
apa-apa yang belum dilihatnya tetapi tidak kuasa. Ingatlah Fir’aun (Faraoh) sudah
pernah berdaya upaya (berusaha) hendak naik ke langit. Fir’aun perintahkan
kepada menterinya yang bernama Haman supaya membuat menara yang tinggi
sekali, ialah menara dari batu rupa-rupa warnanya.

Maka Haman mengerjakan tugasnya bersama-sama rakyatnya membuat menara


itu. Berjalan kira-kira tujuh tahun lamanya, tetapi gagal. Lantaran pekerjaan itu
tidak dapat diteruskan. Karena sudah terlalu tingginya, sehingga tidak ada lagi
kesanggupan orang untuk menyusun batu-batu itu. Sebab batu-batu itu tidak bisa
dinaikkan lagi oleh orang hingga ke tempat itu (paling atas sekali). Setelah itu
maka Allah SWT perintahkan malaikat Jibril supaya menara Fir’aun itu
diruntuhkannya. Maka oleh malaikat Jibril dirobohkannya menara itu dengan satu
kali pukul. Maka habislah menara itu hancur dan batu-batu itu berantakan jatuh
menimpa kepada orang-orang yang ada didekatnya. Maka habislah mati orang-
orang itu semuanya.

Halaman 8
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

Demikian lagi orang-orang barat pada waktu belakangan ini juga sudah lama
berusaha hendak pergi ke langit ialah ke bulan. Hingga kini belum ada kedengaran
yang sampai ke bulan itu. Maka usaha orang-orang barat itu sama saja seperti yang
diusahakan Fir’aun dahulu, yang akhirnya usahanya hendak naik ke langit sia-sia
belaka.

َ‫ﻓِﺮ ْ'ﻦ‬£َ ْ‫ﺐ اﻟ‬


: Oُ ‫اﷲ َﻻ‬
ِ
َ ‫ان‬
ِ
ِ
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengasihi orang-orang kafir.

Pendeknya, kalau bukan habibullah (kekasih Allah), tidak ada yang bisa naik ke
langit. Lihatlah orang yang sesungguhnya habibullah, seperti junjungan kita nabi
Muhammad SAW diberi kekuasaan oleh Allah dapatlah beliau naik ke langit di
kala mengerjakan mi’raj berrsama Jibril AS. Demikian pula pengarang khutbah ini
pernah pula diberi kekuasaan naik ke langit. Maka nabi Muhammad SAW naik ke
langit, karena hendak ditugaskan sembahyang fardhu 5 waktu di dalam sehari
semalam. Tetapi pengarang khutbah naik ke langit untuk memeriksa langit yang
tidak ada batasnya.

Adapun Muhammad SAW naik ke langit mulai dari waktu isya’ dan beliau turun
di waktu subuh. Dan pengarang khutbah mulai naik ke langit dari ba’da
sembahyang magrib dan turun pada waktu isya’. Pengarang berjalan dengan
seorang diri saja, tidak bersama-sama Jibril. Dan segala apa-apa yang didapat oleh
pengarang di dalam perjalanannya ke langit itu tidak cukup untuk diterangkan di
dalam khutbah ini. Nabi Muhammad SAW tidak takut-takut atau ragu-ragu
menceritakan perjalanannya ke langit di hadapan kaumnya. Sama saja kaum
Quraisy percaya atau tidak beliau tidak perduli. Begitu juga pengarang khutbah ini
menceritakan kekuasaan Allah yang dianugerahkan kepada pengarang naik ke
langit.

Oleh sebab pengarang mengetahui dan betul-betul merasakan naik ke langit.


Bukan di dalam mimpi atau di dalam melamun. Maka tidaklah pengarang takut-
takut dan ragu-ragu untuk menceritakannya ialah sebagai cerita yang menjadi
keyakinan dan kepercayaan bahwa Allah ta’ala sesungguhnya benar-benar amat
kuasa. Maka orang-orang yang mendengarkan cerita ini ialah orang-orang yang
sekarang hadir dalam masjid ini, kalau mau percaya atau tidak mau percaya diri
pengarang pernah ke langit tidaklah menjadi halangan. Akan tetapi kalau qudrat
Allah ta’ala saudara tidak mau percaya, maka kafirlah saudara kepada Allah dan
rasulNya. Maka pengarang naik ke langit di kala pengarang sedang berdzikrullah
di dalam masjid ini dan kembali dari langit dalam masjid ini juga. Lantaran
pengarang naik ke langit tidak ada seorang yang dapat menyaksikannya. Maka
yang menjadi saksinya ialah Allah ta’ala yang Maha Qudrat.

Halaman 9
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah

ْ ْ‫ ّﻞ َﺷﻴ‬‰
ُ َ ‫ َﺷﻴْﺊ َﺷﻬﻴْ ٌﺪ ﻗَ ْﺪا َ َﺣ‬0ُّ ََ َ
‫ﺊ ِﻋﻠ ًﻤﺎ‬
ٍ ِ ِ ‫ﺑ‬ ‫ﺎط‬ ِ ٍ ِ . ‫ِان اﷲ‬
Artinya : Sesungguhnya Allah atas tiap-tiap sesuatu yang menyaksikan.
Sesungguhnya telah meliputi dengan tiap-tiap suatu ilmuNya (ilmu
Allah).

Sekianlah!

َ َ ََْ َ ْ ُْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َْ َ ُ َُْ َ َ َ
‫ﺎن وˆِﻳﺘﺂ ِء ِذى اﻟﻘﺮ§ و'ﻨ¦ ﻋ ِﻦ‬ ِ ‫ﺴ‬ ‫ﺣ‬ ‫اﻻ‬
ِ ‫و‬ ‫ل‬ِ ‫ﺪ‬‫ﻌ‬ ‫ﺎﻟ‬ ِ ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺮ‬ n ‫ﺄ‬‫ﻳ‬ ‫اﷲ‬ ‫ن‬ ‫ا‬
ِ ,‫ﷲ‬ِ ‫ا‬ ‫ﺎد‬ ‫ِﻋﺒ‬
َ‫اﷲ اﻟْ َﻌﻈﻴْﻢ‬ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َْ َ َ ْ ُْ َ
َ ‫اذ ُﻛ ُﺮوا‬ ْ َْ
ِ ‫ﻢ ﺗﺬﻛﺮون و‬‰‫ﻢ ﻟﻌﻠ‬‰‫© ﻳ ِﻌﻈ‬ª‫ﻤﻨﻜ ِﺮ وا‬,‫اﻟﻔﺤﺸﺂ ِء وا‬
ََْ َ َ ْ ْ َ َ ْ ََ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ
¦‫ﺼﻼة ﻨ‬,‫ ِان ا‬,‫ﺼﻼة ِ ِ ﻛ ِﺮي‬,‫ﻢ واﻗِ ِﻢ ا‬‰‫ﻢ وادﻋﻮه „ﺴﺘ ِﺠﺐ ﻟ‬P‫ﻳﺬﻛﺮ‬
َ‫ ْاﻵﺧ َﺮة َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َوﻗﻨﺎ‬-‫ﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو‬9ْ k‫ا‬
: َ‫ َر@ﻨَﺎ آﺗﻨﺎ‬,‫ﻜ ْﺮ‬ َ ْ ُْ َ َ ْ َْ َ
‫ﻤﻨ‬,‫ﻋ ِﻦ اﻟﻔﻬﺸﺂ ِء وا‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
wُ َ ®ْ َ ‫ َو َ ِ ْﻛ ُﺮ اﷲ ا‬,‫ﺎر‬h‫اب ا‬ َ ‫َﻋ َﺬ‬
ِ ِ

Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai