Khutbah Jum'at 104 Tentang Kisah Pengarang Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
Khutbah Jum'at 104 Tentang Kisah Pengarang Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
Wahai kaum muslimin dan muslimat sidang Jum’at yang terhormat! Ingatlah hari
kiamat. Dibalas Allah sekalian amal tiap-tiap umat. Yang beramal saleh tentu
selamat. Dimasukkan ke dalam surga mendapat hormat. Yang beramal tholeh jika
tidak bertaubat berbahaya amat. Didalam neraka kena di selumat.
Halaman 1
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
Wahai para hadirin dan hadirat ketahuilah olehmu! Saya hendak memberitahukan
kepadamu. Kita bersama-sama berjamaah di sini seolah-olah tetamu. Ialah tetamu
tuhan yang memerintahmu. Mengerjakan ibadah janganlah jemu. Mudah-mudahan
keridhoanNya kita bertemu. Di ampuninya sekalian dosa-dosamu. Allah adalah
amat mengetahuinya. Akan segala amal perbuatan hamba-hambaNya. Amal yang
saleh dengan surgaNya. Amal yang tholeh di dalam neraka di sisiNya.
Ilmu Allah sangat luasnya. Suatu pun tidak ada yang tidak diketahuinya. Maupun
yang lahir atau yang disembunyikannya. Allah mengetahui rahasia-rahasia alam
sekaliannya. Allah mengetahui rahasia yang tersembunyi di dalam dada hamba-
hambaNya. Maupun yang beribadah secara pura-pura atau dengan riyanya.
Bersembahyang dengan riya neraka wail disediakannya. Bersembahyang dengan
ikhlas inilah yang diperintahkannya. Demikianlah firman Allah berbunyi:
َﻳﻦk ّ اU
ُ َ َ ُْ َ ُ ُ َْ ُ ََ
ِ ُ
_ ِﻠ ِﺼl ﻌﺒﺪوا اmِ ﺮوا إِﻻnِ وﻣﺎ أ
Artinya : Dan tidaklah mereka disuruh melainkan menyembah Allah dengan
ikhlas menurut agamanya. (Q. Al-Bayyinah : 5)
َ ُ َُ ْ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ّ َ ُْ ٌََْ
. ا ِ ﻳﻦ ﻫﻢ ﻳﺮاءون, ا ِ ﻳﻦ ﻫﻢ [ﻦ ﺻﻼﺗِ ِﻬﻢ ﺳﺎﻫﻮن,_ِﻠﻤﺼ ِﻠ, ﻓﻮ'ﻞ
Artinya : Maka disiksalah bagi orang yang sembahyang yang mana mereka itu
lalai dari pada sembahyangnya dan lagi riya supaya terpuji dirinya.
(QS Al-Ma’un : 4-6)
ً َ ْ ْ َ ُْ ُ ََ
وﻣﺎ أوﺗِ?ﺘﻢ ِﻣﻦ اﻟ ِﻌﻠ ِﻢ إِﻻ ﻗ ِﻠﻴﻼ
Artinya : Dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit.
Maka ilmu manusia yang berada di dalam dadanya adalah seperti bayang-bayang
di dalam cermin. Begitu pun selagi orang yang bercermin itu menghadapi
bayangannya di cermin, tentu terbayanglah ia didalam cermin. Maka kalau tidak
hilanglah bayangannya di cermin itu. Maka kalau diikhtiarkan untuk penetapan
Halaman 2
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
bayangannya itu di dalam cermin, tentulah selalu ada bayangan itu di dalam
cermin. Yakni ilmu manusia kalau selalu diingat, niscaya tetaplah ilmu itu ada
padanya. Tetapi di kala tidur hilanglah ilmu itu dalam ingatannya.
Maka ke manakah perginya ilmu manusia dikala tidur? Dan dari manakah
datangnya di kala ingat? Maka jawabannya terserah kepada saudara-saudara
sekalian. Tetapi kalau diikhtiarkan supaya ilmu itu selalu diingat, maka tidak ada
lain jalan melainkan hendaklah dibersihkan hati kita dari sekalian yang buruk-
buruknya. Maka kalau kita lupa ilmu kita yakni bahwa kita ada mempunyai ilmu.
Maka menurut ilmu itu kita dilarang berzina, dilarang berdusta, dilarang mungkir
janji, dilarang khianat, maka kalau larangan itu tidak dilanggar adalah
menunjukkan jiwa kita bersih. Maka jikalau larangan-larangan itu dilanggar
menunjukkan jiwa kita tidak suci. Maka jiwa yang tidak suci ini menjadi kekasih
iblis dan jiwa yang suci menjadi kekasih Allah.
َ ْ ُﻤﺘَ َﻄ ّﻬﺮ,ﺐ ا
'ﻦ : Oُ _ َو
ِ
: Oُ َ إن ا
َ ﻮاﺑuﺐ ا
ِ
ِ ِ ِ ِ
Artinya : Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaubat dan
mengasihi jiwa orang-orang yang suci yang tidak ada dosanya. (QS Al-
Baqarah : 222)
Maka jiwa yang suci sudah selayaknya dimasukkan ke dalam surga dan yang tidak
suci pasti benar bertempat dalam neraka. Jiwa yang suci terpelihara dari bahaya.
Jiwa yang tidak suci pastinya disembur buaya. Kalau disembur buaya darat uang
kita hilang semuanya. Kalau disembur buaya kali habislah riwayatnya. Kalau jiwa
belum suci di dalam mimpi iblis masih dapat menggoda. Melupakan ilmu yang
tersimpan di dalam dada. Bangun tidur mengusap-usap dada. Ditanya orang mimpi
apa semalam jawabnya mimpi menunggang kuda. Padahal mimpi nubruk seperti
yang sudah-sudah.
Pendeknya kita sama-sama mengetahui bahwa ilmu yang ada pada Allah ta’ala
tidaklah seperti yang ada pada makhluknya. Allah ta’ala mengetahui apa-apa yang
tersembunyi dan yang dilahirkan. Segala rahasia yang berada di langit dan di bumi
diketahui semuanya. Maka kalau Allah ta’ala sudah dapat mengadakan alam
seluruhnya, sudah tentu sekali Allah ta’ala mengetahui pula apa-apa yang telah
diperbuat dan yang dijadikanNya. Manusia mendapat ilmu pengetahuan dengan
berangsur-angsur yang didapatkan dengan sebab belajar dari guru. Sewaktu-waktu
suka kelupaan dan sewaktu-waktu meninggalkan perintah-perintah Allah yang
telah disuruhnya, bersembahyang supaya mengingat Allah. Tetapi ingatannya
meluncur ke Pasar Baru.
Halaman 3
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
Nah! Pengetahuan yang didapatkan oleh seseorang manusia untuk mencari hidup
sampai menjadi kaya, sehingga perintah Allah ditinggalkannya saja dengan sia-
sia. Orang-orang yang begini di sisi Allah tidak mulia. Bagaimana juga tingginya
pengetahuannya kalau cuma untuk mencari dunia dan untuk akhirat tidak ada amal
salehnya, maka di akhirat adalah ia orang yang paling miskin. Adapun ilmu yang
ada manfaatnya yang digunakan untuk mencari dunia dengan tidak dilupakan
untuk di akhiratnya. Itulah ilmu yang bermanfaat bagi jasad dan ruhnya. Kalau
senang di dunia dan susah di akhirat apalah gunanya. Walaupun kita hidup seribu
tahun lamanya, kalau tidak mendapat keridhoan tuhannya akhir-akhirnya kita
dimasukkan ke dalam nerakaNya. Uang banyak yang kita miliki tidak dapat
menolongnya. Melainkan iman dan amal salehlah kedua-duanya. Sebagaimana
Allah ta’ala telah terangkan dengan firmanNya:
ُ َ َ
ْاؤ ُﻫ ْﻢ ﻋﻨْ َﺪ َر ّ@ﻬﻢ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َٰ ُ َ ُ َ َ َُ َ
ِِ ِ ﺰﺟ .ﺔِ ' w
ِ ,ا K ﺧ ﻢ ﻫ ﻚ xو
ِ أ ﺎت
ِ ِ ﺎﺼ,ا ﻮا إِن ا ِ ﻳﻦ آﻣﻨﻮا وﻋ ِﻤﻠ
ْ~ ا ُ َ[ﻨْ ُﻬﻢ َ َ َ َ ُ ََْْ َ َْ ْ َْ ْ َ ُ َ
َ ِ ﻴﻬﺎ أﺑَ ًﺪا َر eِ ﻳﻦkﺎ
ِِ ﺧ ﺎر ﻬ 9 اﻷ ﺎﻬ ﺘ
ِ } ﻦ ﻣِ ِ ; ﺟﻨﺎت ﻋﺪ ٍن
ي ﺮ
ُ َ َ َ ْ َ َ َٰ ُ ْ َ ُ َ َ
ِﻤﻦ ﺧ ِ• ر@ﻪ, ِﻚ,ورﺿﻮا [ﻨﻪ ذ
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman percaya kepada Allah dan
rasulNya dan mengerjakan amal yang saleh (baik), mereka itulah pada
sisi Allah ialah surga yang kekal yang mengalir air sungai di dalamnya.
Allah suka kepada mereka dan mereka suka kepada Allah. Surga itu
untuk orang-orang yang takut kepada tuhanNya. (QS Al-Bayyinah : 7-
8)
Allah mengetahui segala sesuatu dengan tidak diberitahukan lebih dahulu oleh
siapa pun. Tentu saja Allah amat mengetahui, karena Allah ta’ala sendiri yang
membuat segala sesuatu itu. Dan sudah tentu Ia yang lebih mengetahui apa-apa
yang dibuat olehnya sendiri. Kalau sungguh-sungguh kita percaya Allah ta’ala
amat mengetahui, tentulah kita tidak berbuat durhaka kepadaNya. Kita tidak berani
meninggalkan perintah-perintahNya atau melanggar larangan-laranganNya.
Halaman 4
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
َ ٰ َ َﻻ إ
َِ ْ إﻻ ُﻫ َﻮ اﻟْ َﻌﺰ' ُﺰ اU
ُﻜﻴﻢ
ِ ِ ِ
Artinya : Tidak ada tuhan melainkan Allah yang berkuasa lagi amat bijaksana.
(QS Ali ‘Imran : 6)
ُْ َْ ْ ُ
ُ ُﻔﻮه# َُْ ُ ْ ُ ْ َ َْ
ﻢ أو‰ﻔ ِﺴ9ات َو َﻣﺎ ِ اﻷر ِض وˆِن ﺒﺪوا ﻣﺎ ِ أ
َ ْ َ ﺴ َﻤ,ِ َﻣﺎ ا
ِ ﺎو ِ ِ
ْ َ ُّ ََ ُ َ ُ ََ ْ َ ُ ّ ََُ ُ ََ ْ َ ُ ََْ ُ ْ‰ُ ْ َُ
ٍء3 0 ِ .ٰ او ﺎءﺸ„ ﻦﻣ ب ﺬ
ِ ﻌ' و ﺎءﺸ „ ﻦﻤِ , ﺮ ﻔ
ِ ﻐﻴe ا ﻪ
ِ ِ ﺑ ﻢ ﺎﺳﺒ
ِ O
ٌ ﻗَ ِﺪ
ﻳﺮ
Artinya : Allah mempunyai apa-apa yang di langit dan yang di bumi. Jika kamu
melahirkan atau menyembunyikan apa-apa yang di dalam hatimu,
niscaya diketahui Allah dan dihitung segala kebenaran atau
kesalahanmu. Maka diberinya ampun siapa yang dikehendakiNya dan
disiksanya barangsiapa yang dikehendakiNya. Allah amat kuasa pada
tiap-tiap sesuatu. (QS Al-Baqarah : 284)
Halaman 5
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
KHUTBAH KEDUA
ٌ َ ْ َُ ْ ُ ُ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ َٰ ُ َ َ َْ ُ ْ َ ْ َ
ﻬﻢ ﺟﻨﺎت, ﺼﺎ ِدﻗِ_ ِﺻﺪ–ﻬﻢ, ﻗﺎل ا ﻫﺬا ﻳﻮم ﻨﻔﻊ ا:ا ﻤﺪ ِ ِ اﻟﻘﺂﺋِ ِﻞ
َ َٰ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َ َ ً َ َ َ َ َ ُ ََْْ َ َْ ْ َْ
ِﻚ,ﻴﻬﺎ أﺑﺪا ر ِ~ ا [ﻨﻬﻢ ورﺿﻮا [ﻨﻪ ذeِ ﻳﻦkﺎ ِِ ﺧ ﺎر ﻬ9 اﻷ ﺎﻬ ﺘ
ِ } ﻦ ﻣ
ِ ِ;
ي ﺮ
َ ُّ ََ َ ُ َ َ َ ْ َْ َ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ْ ُ ْ َْ
ْ
ٍء3 0 ٰ
ِ . ﻴﻬﻦ وﻫﻮ ِ eِ ات واﻷر ِض وﻣﺎ ِ ﺴﻤﺎو,ﻠﻚ اn ِ ِ .اﻟﻔﻮز اﻟﻌ ِﻈﻴﻢ
َُﻤ ًﺪا َ[ﺒْ ُﺪهJُ َ ْﺸ َﻬ ُﺪ اَنW َو,U َُ ﻚ َ ْ َ َ َُ ْ َ ُ
'^ َ ٰ َ َْ ُ َ َْ ٌ َ
ِ ِاﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻU اﺷﻬﺪ ان ﻻ ِا.ﻗ ِﺪﻳﺮ
َ._ْ `ﻌ َ ْ َ ﺤﺎﺑﻪ ا
َ َوا َ ْﺻU ٰا. ََ َ َُ َّ َ ََ ْ َ َ ْ ّ َ َ ّ َ ُ Z َ ُُ ْ ُ َ َ
ِ ِِ ِِ و,ﻤ ٍﺪJ ِﻴﻨﺎbِ ﻧ. ﺎرك ِ @ﻠﻬﻢ ﺻ ِﻞ وﺳ ِﻠﻢ و, ا.Uورﺳﻮ
َ_ْ ْﺆﻣﻨnُ اﷲ! ا ْن ُﻛﻨْﺘُ ْﻢ َ ُ ُ َ :َ َ َ ُ ْ َ َ
ِِ ِ ﺎس ِا ﻘﻮhﻴﺎ ا ﻬﺎ اe ,ﻌﺪd اﻣﺎ
Artinya : Segala puji kepunyaan Allah firmanNya: Allah berfirman inilah hari
yang berguna (yang bermanfaat) bagi orang-orang yang benar.
Kebenarannya bagi mereka ialah surga yang mengalir air sungai di
bawahnya. Maka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah suka
kepada mereka, orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang benar
itu pun suka kepada Allah. Demikianlah ini adalah kemenangan yang
besar. Kepunyaan Allah langit dan bumi dan apa-apa yang di
dalamnya. Dan Allah berkuasa pada tiap-tiap sesuatu. Aku percaya
bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah dengan sebenar-benarnya
melainkan Allah, ke-EsaanNya tidak ada sekutuNya. Dan aku percaya
bahwa Muhammad hamba Allah dan pesuruhNya. Wahai tuhan kami,
berilah rahmat sejahtera dan berkat atas nabi kami Muhammad dan
atas segala keluarganya dan sekalian sahabatnya. Adapun kemudian
dari pada itu, wahai manusia takut olehmu kepada Allah! Jika adalah
kamu sebenar-benarnya orang yang beriman.
Halaman 6
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
Apalagi orang yang tidak mau mengakui adanya tuhan. Sekalipun yang bertuhan
tentu tidak ada yang bisa. Lihatlah matahari. Maka paling bisa orang cuma berkata
sungguh tinggi matahari itu, dapat kelihatan pulau Malaka. Percayalah sungguh-
sungguh Allah Maha Kuasa. Tetapi Allah jangan dicari-cari. Allah yang
mewajibkan beribadah seumur hidup sekali mengerjakan haji thawaf di Baitullah
(rumah Allah) di tanah Mekah.
Ketahuilah olehmu hai para mukminin dan mukminat! Bahwa kekuasaan Allah itu
ada pada benda-benda yang mungkin ada dan mungkin pula yang tidak ada. Jadi
pada sesuatu yang wajib mesti ada atau mustahil tidak ada, tidaklah berlaku
kekuasaan Allah. Maka yang demikian itu ialah adanya Allah ta’ala sendiri.
Ingatlah kekuasaan Allah itu tidak berlaku bagi sesuatu yang mustahil. Maka kalau
kita mau mengerti benar-benar atas kekuasaan tuhan di mana letaknya, maka
ingatlah apa-apa yang tersebut di bawah ini.
Maka kekuasaan Allah ta’ala terletak kepada tiap-tiap yang mungkin saja.
Kekuasaan Allah ta’ala berlainan seperti mana kekuasaan yang ada pada makhluk-
makhluknya. Maka makhluknya diberi kekuasaan dari Allah, tetapi Allah ta’ala
Maha Kuasa dengan sendirinya. Bahkan bukan pemberian dari yang lainnya. Pada
Halaman 7
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
masa nabi Allah Ibrahim AS ada orang-orang yang hendak melihat kekuasaan
Allah. Ia meminta kepada nabi Ibrahim supaya diperlihatkan kekuasaan tuhan
dengan menghidupkan benda-benda yang mati. Maka nabi Ibrahim meminta
kepada tuhannya supaya permintaannya waktu itu dikabulkan. Di dalam surat Al-
Baqarah ayat 260 ada tersebut firman Allah yang bunyinya:
Maka kalau seandainya nature (alam) yang mengaku menjadikan sesuatu, maka
cobalah suruhlah naturalisme itu menghidupkan orang yang mati. Ketahuilah!
Nature artinya alam. Maka alam tidak dapat jadi dengan sendirinya, apalagi untuk
menjadikan alam yang lain. Kalau manusia ada mempunyai kekuasaan sendiri,
tentulah sudah lama ada jenjang ke langit, karena manusia selalu ingin melihat
apa-apa yang belum dilihatnya tetapi tidak kuasa. Ingatlah Fir’aun (Faraoh) sudah
pernah berdaya upaya (berusaha) hendak naik ke langit. Fir’aun perintahkan
kepada menterinya yang bernama Haman supaya membuat menara yang tinggi
sekali, ialah menara dari batu rupa-rupa warnanya.
Halaman 8
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
Demikian lagi orang-orang barat pada waktu belakangan ini juga sudah lama
berusaha hendak pergi ke langit ialah ke bulan. Hingga kini belum ada kedengaran
yang sampai ke bulan itu. Maka usaha orang-orang barat itu sama saja seperti yang
diusahakan Fir’aun dahulu, yang akhirnya usahanya hendak naik ke langit sia-sia
belaka.
Pendeknya, kalau bukan habibullah (kekasih Allah), tidak ada yang bisa naik ke
langit. Lihatlah orang yang sesungguhnya habibullah, seperti junjungan kita nabi
Muhammad SAW diberi kekuasaan oleh Allah dapatlah beliau naik ke langit di
kala mengerjakan mi’raj berrsama Jibril AS. Demikian pula pengarang khutbah ini
pernah pula diberi kekuasaan naik ke langit. Maka nabi Muhammad SAW naik ke
langit, karena hendak ditugaskan sembahyang fardhu 5 waktu di dalam sehari
semalam. Tetapi pengarang khutbah naik ke langit untuk memeriksa langit yang
tidak ada batasnya.
Adapun Muhammad SAW naik ke langit mulai dari waktu isya’ dan beliau turun
di waktu subuh. Dan pengarang khutbah mulai naik ke langit dari ba’da
sembahyang magrib dan turun pada waktu isya’. Pengarang berjalan dengan
seorang diri saja, tidak bersama-sama Jibril. Dan segala apa-apa yang didapat oleh
pengarang di dalam perjalanannya ke langit itu tidak cukup untuk diterangkan di
dalam khutbah ini. Nabi Muhammad SAW tidak takut-takut atau ragu-ragu
menceritakan perjalanannya ke langit di hadapan kaumnya. Sama saja kaum
Quraisy percaya atau tidak beliau tidak perduli. Begitu juga pengarang khutbah ini
menceritakan kekuasaan Allah yang dianugerahkan kepada pengarang naik ke
langit.
Halaman 9
Khutbah Jum’at No. 104 Tentang Pengarang Khutbah Naik Ke Langit Dengan Qudrat Allah
ْ ْ ّﻞ َﺷﻴ‰
ُ َ َﺷﻴْﺊ َﺷﻬﻴْ ٌﺪ ﻗَ ْﺪا َ َﺣ0ُّ ََ َ
ﺊ ِﻋﻠ ًﻤﺎ
ٍ ِ ِ ﺑ ﺎط ِ ٍ ِ . ِان اﷲ
Artinya : Sesungguhnya Allah atas tiap-tiap sesuatu yang menyaksikan.
Sesungguhnya telah meliputi dengan tiap-tiap suatu ilmuNya (ilmu
Allah).
Sekianlah!
َ َ ََْ َ ْ ُْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َْ َ ُ َُْ َ َ َ
ﺎن وˆِﻳﺘﺂ ِء ِذى اﻟﻘﺮ§ و'ﻨ¦ ﻋ ِﻦ ِ ﺴ ﺣ اﻻ
ِ و لِ ﺪﻌ ﺎﻟ ِ ﺑ ﺎ ﻧ ﺮ n ﺄﻳ اﷲ ن ا
ِ ,ﷲِ ا ﺎد ِﻋﺒ
َاﷲ اﻟْ َﻌﻈﻴْﻢ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َْ َ َ ْ ُْ َ
َ اذ ُﻛ ُﺮوا ْ َْ
ِ ﻢ ﺗﺬﻛﺮون و‰ﻢ ﻟﻌﻠ‰© ﻳ ِﻌﻈªﻤﻨﻜ ِﺮ وا,اﻟﻔﺤﺸﺂ ِء وا
ََْ َ َ ْ ْ َ َ ْ ََ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ
¦ﺼﻼة ﻨ, ِان ا,ﺼﻼة ِ ِ ﻛ ِﺮي,ﻢ واﻗِ ِﻢ ا‰ﻢ وادﻋﻮه „ﺴﺘ ِﺠﺐ ﻟPﻳﺬﻛﺮ
َ ْاﻵﺧ َﺮة َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َوﻗﻨﺎ-ﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَ ًﺔ َو9ْ kا
: َ َر@ﻨَﺎ آﺗﻨﺎ,ﻜ ْﺮ َ ْ ُْ َ َ ْ َْ َ
ﻤﻨ,ﻋ ِﻦ اﻟﻔﻬﺸﺂ ِء وا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
wُ َ ®ْ َ َو َ ِ ْﻛ ُﺮ اﷲ ا,ﺎرhاب ا َ َﻋ َﺬ
ِ ِ
Halaman 10