Jurnal Disiplin Kerja
Jurnal Disiplin Kerja
Sari Hijayanti
Akademi Fisioterapi RS. Dustira Cimahi
Email: sari.fishijayanti@gmail.com
224
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat
tiadanya batas antar negara dalam interaksi kesehatan yang unik dan serba padat, yaitu
hidup dan kehidupan manusia. Oleh karena padat usaha, padat modal, padat kemuktahiran
itu, untuk memenangkan dan menangkap ilmu teknologi, padat sumber daya manusia
peluang yang ada, pengembangan SDM harus (SDM) dan profesi karena berhadapan dengan
ditekankan pada penguasaan kompetensi yang dampak internal multiusaha rumah sakit, yaitu
fokus pada suatu bidang tertentu yang pada padat masalah. Fenomena rumah sakit sebagai
gilirannya akan mampu meningkatkan bidang- padat masalah tersebut diperburuk oleh
bidang tertentu untuk pembanguanan Negara munculnya masalah regional dan global, yakni
(Irwansyah, Adhinugraha, & Wijaya, 2011) . perubahan yang terjadi dengan sangat cepat,
Pembangunan Sumber Daya Manusia tantangan persaingan bebas, tuntutan
yang berkualitas dimasa depan bertujuan perencanaan strategis berbasis kinerja, serta
untuk mencetak manusia yang menguasai ilmu lahirnya paradigma organisasi dan
dan teknologi serta mencetak manusia yang kepemimpinan masa depan. Tantangan
beriman dan bertakwa (iptek dan imtak). Di lingkungan lainnya yang dihadapi oleh rumah
samping dikaitkan dengan kemampuan sakit adalah masyarakat yang kini cenderung
sumber daya manusia, produktivitas juga SDM yang berkualitas akan memberikan
kerap dikaitkan dengan cara dan sistem yang kontribusi yang positif terhadap peningkatan
efisien (Afriandi, 2017). Sumber daya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi
manusia yang berkualitas akan dapat sehingga dapat mengurangi angka
tercermin dari pola pikir, kesadaran, kemauan, kemiskinan. Segala macam aspek yang
semangat dan etos kerja yang tinggi. Untuk berkaitan dengan sumberdaya manusia pada
mewujutkan sumber daya manusia yang akhirnya turut mempengaruhi output
beriptek dan berimtak akan dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Mengingat
berbagai faktor antara lain tingkat pendidikan, perannya yang sangat penting, maka sudah
pengalaman kerja, semangat kerja, kiat dari selayaknya suatu perusahaan melakukan suatu
indifidu untuk mau berubah menuju yang lebih mekanisme pemeliharaan sumberdaya
baik, manajemen yang diterapkan, manusia dengan memperhatikan kinerja
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan karyawan-karyawannya (Utomo & Nuraeni,
(Irwansyah et al., 2011). 2019). Pegawai rekam medik yang memiliki
Rumah sakit merupakan institusi yang kinerja yang baik akan mendapat perhatian
bergerak dalam bidang penjual jasa pelayanan yang serius dari pihak atasan, dan atasan akan
publik dalam bidang kesehatan, untuk itu memperhatikan pula segala tuntutannya
segala aktifitas yang dilakukan merupakan sehingga pegawai rekam medik tersebut dapat
suatu sistem yang saling terkait dan sama dikatakan memiliki kemampuan untuk
memiliki tingkat kepentingan yang sama memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk
(Pusparini, 2008). Untuk mendukung kerja maupun untuk hidup bermasyarakat.
tercapainya kualitas pelayanan publik di Pegawai yang demikian memiliki mutu
rumah sakit yang berkualitas perlu di dukung kehidupan kerja yang baik karena mampu
sumber daya manusia yang berkualitas pula. menciptakan kondisi kerja yang mendukung
(Rochmanadji, 2009) GDODP ³Being a adanya komunikasi yang baik antara dirinya
Great and Sustainable Hospital´ PHQ\DWDNDQ sebagai pegawai dan atasan sebagai
rumah sakit merupakan organisasi pelayanan pimpinannya.
225
Sari Hijayanti
Setiap pegawai memiliki tingkat kinerja keberhasilan kerja digolongkan menjadi dua
yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena yaitu faktor intern dan faktor ekstern diri
setiap individu memiliki kemampuan yang seseorang. Faktor-faktor tersebut antara lain
berbeda dalam hal menangkap suatu adalah motivasi, kompensasi, insentif,
pengetahuan dan keterampilan. Hasil motivasi dalam diri pegawai didasarkan atas
penelitian yang dilakukan (Sutanto & kebutuhan-kebutuhan, diantara kebutuhan
Suwondo, 2015) menyebutkan bahwa tersebut adalah jaminan keamanan dan
pembinaan hubungan antar karyawan dengan keselamatan kerja, haknya sebagai individu
karyawan lain dan atasan dapat menciptakan terlindungi, pekerjaan yang menarik
lingkungan kerja yang baik, yang nantinya perhatiannya, imbalan jasa sesuai dengan
akan dapat berpengaruh terhadap kinerja kewajiban yang dipertanggungjawabkan,
karyawan di perusahaan Selain sifat dari setiap pimpinan yang cakap dan adil, bekerja dalam
individu itu sendiri juga banyak berpengaruh suatu lingkungan fisik dan sosial yang
terhadap kemampuan pegawai. Hal ini menyenangkan untuk berprestasi, serta
disebabkan oleh adanya perbedaan dalam kesempatan untuk memperoleh kemajuan bagi
tingkat kemampuan dan sifat individual (M. diri dan kariernya (Siswadi, 2014). Pendapat
Yani, 2014). lain menyatakan bahwa kinerja karyawan
Disiplin kerja merupakan bagian atau adalah hasil pekerjaan yang dicapai oleh
variabel yang sangat penting dalam seseorang berdasarkan persyaratan-
pengembangan sumber daya manusia. Oleh persyaratan pekerjaan (Putra, Hasanuddin, &
karena itu, disiplin kerja diperlukan dalam Wirastuti, 2018).
suatu organisasi agar tidak terjadi keteledoran, Salah satu upaya organisasi dalam
penyimpangan atau kelalaian yang meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan
menyebabkan terjadinya pemborosan dalam memperhatikan semua kebutuhan pegawai
melakukan pekerjaan (Nurcahyo, 2011). dan menyediakan semua fasilitas yang
Lingkungan kerja yang nyaman dapat diperlukan pegawai baik dalam pelaksanaan
menjamin karyawan bersemangat dalam tugas maupun di luar pelaksanaan tugas
bekerja (Djalali, 2016) Oleh karena itu pihak (Taurisa, Djastuti, & Ratnawati, 2012). Selain
itu agar dapat mengoptimalkan sumber daya
manajemen melakukan berbagai upaya untuk
manusia suatu perusahaan dapat juga
menunjang terciptanya kinerja yang tinggi
dilakukan dengan cara meningkatkan
pada diri pegawainya. Manajemen organisasi
kepuasan kerja karyawan yang pada dasarnya
memerlukan pula pegawai yang berkualitas
merupakan prilaku publik untuk pekerjaan
agar kinerja organisasi dapat berjalan sesuai
seorang sebagai diferensiasi antara banyaknya
dengan rencana organisasi. Dengan kata lain,
ganjaran yang didapatkan pekerja dengan
kualitas manajemen yang baik akan
ganjaran yang dipercayai semestinya diterima
mendukung terhadap suasana kerja yang
(Attamimi, 2020). Organisasi sangat
positif dan suasana kerja yang kondusif akan
menyadari pentingnya perhatian terhadap
mendukung terciptanya kinerja yang tinggi
kesejahteraan seluruh pegawai yang
pula pada diri pegawai.
dituangkan dalam bentuk pemberian
Keinginan untuk berhasil dalam bekerja
kesejahteraan yang sifatnya ekonomis,
dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana
fasilitatif maupun pelayanan.
faktor-faktor yang mempengaruhi
226
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat
Organisasi meyakini bahwa dengan memiliki disiplin kerja yang tinggi berarti
pemberian kesejahteraan kepada pegawai pegawai tersebut memiliki komitmen terhadap
maka semangat dan kegairahan pegawai profesinya yang dapat berakibat pada
dalam bekerja akan meningkat. Pegawai akan pengurangan berbagai tindak
merasa dihargai dan diperhatikan dengan ketidakdisiplinan seperti tidak hadir dan
adanya pemberian kesejahteraan oleh datang terlambat. Jadi dengan adanya
organisasi sehingga kondisi fisik dan mental komitmen pegawai akan mampu
pegawai beserta seluruh potensi yang meningkatkan efektivitas organisasi.
dimilikinya akan terpelihara dengan baik.
Dengan kondisi fisik dan mental yang baik Metode Penelitian
maka pelayanan rekam medik akan semakin Metode penelitian yang digunakan
tinggi dan tujuan organisasi akan tercapai. adalah Survai, Ary, Yacobs and Razavich
Sebaliknya, tanpa upaya dari organisasi (1999:382) menyatakan bahwa metode survai
untuk memperhatikan dan memelihara kondisi dirancang untuk memperoleh informasi
fisik dan mental pegawai melalui pemberian tentang status gejala pada saat penelitian
kesejahteraan, maka pegawai akan cenderung dilakukan dengan tujuan untuk melukiskan
merasa kurang diperhatikan dan hanya sebagai variabel atau kondisi atau kondisi apa yang ada
alat lembaga semata-mata untuk mencapai dalam suatu situasi. Pada bagian lain
tujuan organisasi. Jika pegawai sudah merasa dinyatakan bahwa metode survai digunakan
kurang mendapat perhatian dari kantor, maka bukan saja untuk membandingkan kondisi-
pegawai akan malas untuk bekerja dan kondisi tersebut dengan kriteria yang telah
kegairahan kerjanya menurun. Lebih jauh ditetapkan sebelumnya atau untuk menilai
lagi, jika pada tahap klimaks pegawai merasa keefektifan program, melainkan survai dapat
hanya sebagai alat pencapaian tujuan semata juga digunakan untuk menyelidiki hubungan
tanpa perhatian dan penghargaan dari atau untuk menguji hipotesis.
lembaga, maka akan timbul bermacam-macam Desain penelitian dalam penelitian ini
aksi protes pegawai . dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemberian kesejahteraan kepada
seluruh pegawai memang memerlukan biaya Gambar 1
yang besar. Kendala inilah yang umumnya Kerangka Teori
dirasakan oleh banyak organisasi. Akan tetapi
dibandingkan dengan apa yang akan diperoleh X1
organisasi dengan pemberian kesejahteraan ry1
Y
pegawai dapat meningkatkan motivasi kerja X2 ry2
mereka, maka sudah sewajarnya organisasi
memberikan kesejahteraan kepada seluruh
pegawai. Selain itu, pemberian kesejahteraan Ry. 12
kepada pegawai juga merupakan tanggung
Keterangan:
jawab organisasi dalam memelihara sumber
X1 : Disiplin Kerja
daya manusia yang dimilikinya.
X2 : Komunikasi
Disiplin kerja juga memiliki kaitan
Y : Kinerja pegawai rekam medik
dengan kinerja pegawai. Pegawai yang
227
Sari Hijayanti
1. Kinerja pegawai
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rentangan skor variabel kinerja
pegawai rekam medik berada antara 124
sampai dengan 138 dari skor teoretik 30
hingga 150, skor rata-rata sebesar 131,34,
simpangan baku atau standar deviasi
sebesar 3,279, median sebesar 131, mode
sebesar 130. Sedangkan distribusi
frekuensi dapat dilihat pada tabel 4.
228
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat
229
Sari Hijayanti
skor komunikasi interpersonal yang berada di variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi
bawah harga rata-rata sebanyak 11 responden YÖ = 40,09 + 0,69X1. Persamaan ini
(34,37%), sedang yang berada pada kelompok memberikan informasi bahwa setiap
kelas harga rata-rata adalah sebanyak 10 perubahan satu unit disiplin kerja akan dapat
responden (31,25%) dan yang berada di atas mengakibatkan terjadinya perubahan kinerja
harga rata-rata 11 responden (34,37%). pegawai rekam medik sebesar 0,69 pada
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konstanta 40,09.
komunikasi interpersonal di Rumah Sakit Hasil analisis korelasi sederhana
Dustira Cimahi Jawa Barat termasuk dalam antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai
kategori sedang. Selanjutnya histogram rekam medik diperoleh nilai koefisien korelasi
variable ini dapat ditunjukkan pada Grafik 3. ry1 sebesar 0,530. Nilai ini memberikan
pengertian bahwa keterkaitan antara disiplin
Grafik 3 kerja dengan kinerja pegawai rekam medik
Histogram Frekuensi Komunikasi cukup dan positif, artinya makin tinggi disiplin
Interpersonal kerja seorang pegawai rekam medik makin
tinggi pula kinerja pegawai rekam medik
tersebut. Demikian pula sebaliknya, makin
rendah disiplin kerja seorang pegawai rekam
medik, makin rendah pula kinerja pegawai
rekam medik tersebut.
Besarnya sumbangan atau kontribusi
variabel disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai rekam medik dapat diketahui dengan
jalan mengkuadratkan peroleh nilai koefisien
korelasi sederhananya. Hasil pengkuadratan
nilai koefisien korelasi sederhananya adalah
sebesar 0,28. Secara statistik nilai ini
Pembahasan Hasil Penelitian memberikan pengertian bahwa kurang lebih
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, 28 persen variasi perubahan kinerja seorang
ternyata ketiga hipotesis alternatif yang pegawai rekam medik ditentukan/dijelaskan
diajukan secara signifikan dapat diterima. oleh disiplin kerja pegawai rekam medik
Uraian masing-masing penerimaan ketiga tersebut dengan pola hubungan fungsionalnya
hipotesis yang dimaksud dapat dijelaskan seperti ditunjukkan oleh persamaan regresi
sebagai berikut: tersebut di atas. Artinya, jika seluruh pegawai
Pertama, pengujian hipotesis pertama rekam medik di Rumah Sakit Dustira Cimahi
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh dites disiplin kerja dan kinerjanya, maka lebih
positif yang signifikan disiplin kerja terhadap kurang 28 persen variasi pasangan skor kedua
kinerja pegawai rekam medik yang variabel tersebut akan berdistribusi dan
ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 3,419 mengikuti pola hubungan antara variabel
lebih besar dari pada nilai ttabel pada taraf disiplin kerja dengan kinerja pegawai rekam
signifikansi alpha 0,05 yaitu 1,70 atau 3,419 > Ö =
medik sesuai persamaan garis regresi Y
t0,05 = 1,70. Pola hubungan antara kedua 40,09 + 0,69X1.
230
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat
231
Sari Hijayanti
232
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama dengan kinerja pegawai
terdapat hubungan yang positif antara rekam medik sangat signifikan.
komunikasi interpersonal dengan kinerja
pegawai rekam medik, karena kriteria BIBILIOGRAFI
perhitungan adalah thitung > ttabel (7,314 >
1,70). Afriandi, Suhendra. (2017). Meningkatkan
Meskipun secara statistik berhasil Produktivitas Kerja Di Perusahaan Jasa
diuji terdapat hubungan yang positif antara Survey. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
kedua variabel, peneliti menyadari bahwa Indonesia, 2(2), 133±143.
faktor komunikasi interpersonal bukanlah
Attamimi, Yasir. (2020). Pengaruh Disiplin
satu-satunya faktor yang menentukan tinggi
Kerja, Kepuasan Kerja Dan Motivasi
rendahnya kinerja pegawai rekam medik. Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Masih ada faktor lain yang mungkin Perusahaan Daerah Air Minum Delta
berperan terhadap kinerja seperti disiplin Tirta Sidoarjo. Universitas, 2(7).
kerja, aktualisasi diri, disiplin kerja, promosi
jabatan, pengetahuan pegawai rekam medik, Djalali, Fatmawati. (2016). Analisis Pengaruh
keterampilan kerja, dan faktor lainnya yang Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pegawai. Jurnal Riset Bisnis Dan
Ketiga, terdapat pengaruh positif Manajemen, 3(4).
antara disiplin kerja dan komunikasi
interpersonal secara bersama-sama dengan Hermawati, Wawat. (2017). Pengaruh
kinerja pegawai rekam medik Rumah Sakit Aplikasi Manajemen Logistik Dan
Dustira Cimahi. Dengan demikian berarti Disiplin Pegawai Terhadap Kinerja
bahwa makin tinggi disiplin kerja seorang Pegawai Pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Kuningan. Syntax Literate;
pegawai rekam medik dan makin baik
Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(7), 130±153.
komunikasi interpersonal, makin tinggi pula
kinerja pegawai rekam medik tersebut. Irwansyah, Edy, Adhinugraha, Sena, &
Sebaliknya makin rendah disiplin kerja Wijaya, Tri Datara. (2011).
seorang pegawai rekam medik dan makin Pengembangan Sistem Informasi
kurang baik komunikasi interpersonal, makin Geografis (SIG) pada Platform Google
untuk Penanggulangan Kebakaran di
rendah pula kinerja pegawai rekam medik
Jakarta Selatan. Seminar Nasional
tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).
disiplin kerja dan komunikasi interpersonal,
merupakan dua variabel yang penting untuk M. Yani, Mulya. (2014). Peran Manajemen
diperhatikan dalam menjelaskan peningkatan Kinerja Dalam Meningkatkan Kinerja
kinerja seorang pegawai rekam medik. Pegawai Kantor Kementerian Agama
+DVLO DQDOLVLV XML ³)´ GLSHUROHK Pekanbaru. Retrieved from
http://repository.uin-
besaran sebesar 29,28. Besaran ini
suska.ac.id/419/1/FM.pdf
dikonsultasikan dengan besaran Ftabel (0.05)
diperoleh besaran sebesar 2,91, yang Nurcahyo, Anton. (2011). Analisis Variabel-
menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara Variabel Yang Mempengaruhi Kinerja
disiplin kerja dan komunikasi interpersonal Karyawan Pada PT. Quadra Mitra
Perkasa Balikpapan. Jurnal Eksis, 7(2),
233
Sari Hijayanti
1972±1982.
234