Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 3

Disusun Oleh :
Ady Mutalib 2110131110003
Julita Hasanah 2110131120005

Penjaminan Mutu Perangkat Lunak (ABKC6505)

Dosen Pengampu :
Nuruddin Wiranda, S. Kom., M.Cs.
Novan Alkaf Bahraini Putra, S.Kom., M.T.

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KOMPUTER
BANJARMASIN
2023
Metode Black Box berbasis Equivalensi Partition

Adalah salah satu teknik pengujian perangkat lunak yang digunakan untuk menguji
fungsionalitas sebuah program atau sistem tanpa perlu mengetahui rincian atau struktur
internalnya. Metode ini fokus pada masukan dan keluaran sistem tanpa memerhatikan logika
atau algoritma yang digunakan dalam perangkat lunak tersebut.

Istilah "Equivalensi Partition" mengacu pada pembagian kelompok data masukan


menjadi kelompok yang setara atau ekuivalen. Ide dasarnya adalah bahwa jika Anda menguji
satu titik dalam kelompok yang setara, maka Anda dapat mengasumsikan bahwa pengujian
pada titik lain dalam kelompok yang sama akan memberikan hasil yang serupa. Ini membantu
mengurangi jumlah pengujian yang harus dilakukan, tetapi masih mencakup berbagai situasi
yang mungkin terjadi.

Contoh sederhana dari Equivalensi Partition adalah jika Anda mengembangkan


perangkat lunak untuk memvalidasi umur pengguna, dan Anda tahu bahwa aplikasi Anda
hanya mengizinkan pengguna dengan usia 18 tahun ke atas. Dalam hal ini, Anda dapat
membagi kelompok usia menjadi dua: usia di bawah 18 tahun dan usia 18 tahun ke atas. Anda
kemudian dapat menguji perangkat lunak dengan memberikan masukan yang mewakili setiap
kelompok tersebut. Jika perangkat lunak mengembalikan hasil yang benar dalam kedua kasus
tersebut, Anda dapat mengasumsikan bahwa pengujian telah mencakup semua situasi yang
mungkin.
Judul 1 :

“PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK METODE


BLACK-BOX BERBASIS EQUIVALENCE PARTITIONS
PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH”

Abstrak :

Penelitian ini dilakukan untuk membantu SDIT Al Qudwah Punggur Lampung dalam
menguji tingkat akurasi perangkat lunak Sistem Informasi Sekolah yang digunakan oleh
sekolah tersebut. Sistem Informasi Sekolah akan diuji dengan Metode Black Box berbasis
Equivalensi Partition secara menyeluruh berkenaan dengan pengunaan, manfaat, dan hasil
yang di dapati dari pemanfaatan perangkat lunak tersebut.

Dalam pengujian perangkat lunak Sistem informasi Sekolah SDIT Al Qudwah Punggur
Lampung Tengah terdiri dari 12 form. Metode Black Box berbasis Equivalensi partitions
menguji tingkat akurasi yang akan dilakukan dokumentasi pengujian perangkat lunak dengan
ditemukanya kesalahan pada setiap form yang dibagi menjadi lima model kesalahan,
diantaranya : kesalahan pada Fungsi, Struktur data, Interface, Inisialisasi, dan Performance.

Hasil dari penelitian ini akan memberikan rekomendasi atas pengujian tingkat akurasi
perangkat lunak Sistem Informasi Sekolah pada SDIT Al Quqwah punggur Lampung Tengah
dan akan memberikan solusi terbaik bagi sekolah tersebut untuk masa yang akan datang.

Pendahuluan :

Pengujian adalah suatu proses pengeksekusian program yang bertujuan untuk


menemukan kesalahan (Berard, 1994: p5). Pengujian sebaiknya menemukan kesalahan yang
tidak disengaja dan pengujian dinyatakan sukses jika berhasil memperbaiki kesalahan tersebut.
Selain itu, pengujian juga bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian fungsi-fungsi perangkat
lunak dengan spesifikasinya. Sebuah perangkat lunak dinyatakan gagal, jika perangkat lunak
tersebut tidak memenuhi spesifikasi (Fournier, Cs, 2009: p10).

Pengujian Black-Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori,


diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam
struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan
terminasi (B. B. Agarwad, 2010: p1).
Ruang Lingkup Penelitian :

Masalah yang diteliti Pengujian Perangkat Lunak terhadap system informasi sekolah,
dengan aspek yg diteliti faktor fungsifungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface,
kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan
inisialisasi dan terminasi. Objek penelitian dilakukan di SD IT di kabupaten Lampung Tengah.

Tujuan dan Manfaat Tesis :

Tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut : Menerapkan metode Black-Box
berbasis Equivalence Partitions untuk pengujian perangkat lunak sehingga bisa lebih efektif.

Adapun manfaat yang di dapatkan dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat praktisi dari hasil penelitian ini adalah agar metode Black-Box berbasis
Equivalence Partitions ini dapat digunakan oleh divisi perangkat lunak logic testing
untuk pengujian perangkat lunak.
2. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
pemahaman penerapan metode Black- Box berbasis Equivalence Partitions pada suatu
studi kasus pengujian perangkat lunak.
3. Manfaat kebijakan dari penelitian ini adalah dengan hasil yang lebih efektif dan dapat
men-support manajemen untuk menentukan perangkat lunak yang baik.

Tinjauan Teori :

A. Pengujian Perangkat Lunak


Pengujian Perangkat lunak merupakan proses eksekusi suatu program atau sistem
dengan maksud menemukan atau, melibatkan setiap kegiatan yang bertujuan untuk
mengevaluasi atribut atau kemampuan suatu program atau sistem dan menentukan
bahwa itu memenuhi hasil yang dibutuhkan perusahaan (Perry, 1990: p1). Ada
beberapa pendekatan pengujian perangkat lunak:
1. Pengujiana Perangkat Lunak Metode Black-Box
Pendekatan pengujirhan Black-Box adalah metode pengujian di mana data
tes berasal dari persyaratan fungsional yang ditentukan tanpa
memperhatikan struktur program akhir (Perry, 1990:p100).
2. Pengujian Perangkat Lunak Lunak Metode White-Box
Berbeda dengan pengujian kotak hitam, perangkat lunak dipandang sebagai
white-box, sebagai struktur dan aliran perangkat lunak yang diuji terlihat
ke tester. Pengujian rencana yang dibuat sesuai dengan rincian pelaksanaan
perangkat lunak, seperti bahasa pemrograman, logika, dan gaya. Uji kasus
berasal dari struktur program. Pengujian kotak putih-disebut juga pengujian
kaca-kotak, pengujian logika-driven (Myers G. J., 1979: p50) atau desain
berbasis pengujian (Hetzel, 1988: p19).
B. Pengujian Performance Perangkat Lunak
Tidak semua sistem perangkat lunak memiliki spesifikasi terhadap kinerja secara
eksplisit. Namun setiap sistem akan memiliki persyaratan kinerja implisit. Perangkat
lunak tidak boleh mengambil waktu tak terbatas atau sumber daya yang tak terbatas
untuk melaksanakan. "bug Performance" kadang- kadang digunakan untuk merujuk
kepada orang-masalah desain dalam perangkat lunak yang menyebabkan kinerja sistem
untuk menurunkan.
C. Pengujian Reliability Perangkat Lunak
Keandalan Perangkat Lunak mengacu pada probabilitas kegagalan-operasi bebas
dari sistem. Hal ini terkait dengan banyak aspek perangkat lunak, termasuk proses
pengujian. Langsung memperkirakan kehandalan perangkat lunak dengan mengukur
faktorfaktor yang terkait bisa sulit. Dipandu oleh profil operasional, pengujian
perangkat lunak (biasanya kotak hitam pengujian) dapat digunakan untuk memperoleh
data kegagalan, dan model estimasi dapat lebih digunakan untuk menganalisis data
untuk memperkirakan keandalan keandalan sekarang dan memprediksi masa depan.

Metodologi penelitian :

A. Teknik Pengumpulan Data


Dalam melakukan penelitiannya, peneliti akan menggunakan metodologi :
1. Penelitian Pustaka Dengan metode ini peneliti mencari dan mengumpulkan
informasi dari teknik dalam pengujian perangkat lunak.
2. Penelitian Lapangan Dengan metode kedua ini peneliti akan langsung
melakukan pengujian terhadap aplikasi sistem informasi sekolah dan
mewancarai user end dari aplikasi tersebut.
B. Teknik Analisis Data
1. Pengukuran Awal Pengukuran awal dilakukan dengan mengkaji penelitian-
penelitian sebelumnya dan mengkaji teori teori yang relevan untuk
mendapatkan item item yang membentuk konstruk yang diinginkan, yaitu
konstruk kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan konstruk kemudahan
penggunaan (perceived ease of use).
2. Sebelum Tes (pretest) Sebelum tes dilakukan dalam bentuk studi pilot (pilot
study) melibatkan beberapa partisipan untuk mengkonfirmasi item item yang
membentuk konstruk konstruk tersebut. Hasil prestest ini untuk membuang atau
mengganti item item yang kurang cocok dalam membentuk kontruk konstruk
yang diinginkan.
3. Validasi Konstruk Setelah item item ditentukan untuk membentuk konstruk
konstruk, maka item item tersebut perlu diuji validitasnya. Validitas konstruk
digunakan untuk menentukan item item apa saja yang valid membentuk
konstruk konstruk tersebut.
4. Reliabilitas Setelah ditemukan item item valid untuk masing masing konstruk,
maka langkah berikutnya adalah menguji reabilitasnya dengan menggunakan
nilai Croncbach Alpa.
C. Analisa Kebutuhan
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan tahapan sebagai berikut:
perancangan penelitian, teknik analisis. Penelitian ini akan membuat suatu model
prediksi tingkat efektifitas pengujian perangakat lunak metode Equivalence Partitions,
yaitu: dengan terlebih dahulu test case akan diuji dengan menggunakan metode
Equivalence Partitions, hal ini dilakukan untuk mendapatkan dataset, kemudian dataset
ini akan dihitung efektifitasnya. Berikut yang menjadi metodelogi dalam penelitian ini
adalah dapat diliat pada gambar 3.1. yaitu :
D. Perancangan Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan, dimana tahapan ini dapat
dilihat pada gambar 3.2, Pada tapan pertama diawali dengan Penentuan Test Case
Perangkat Lunak, Inisialisasi Standar Grade Partition Input Dan Output, Dokumentasi
Pengujian Dengan Metode Equivalence Partitions, Nilai Tingkat Efektifitas Metode
Equivalence Partitions.
Judul 2 :

“PENGUJIAN BLACKBOX SISTEM INFORMASI


PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT INKA (PERSERO)
BERBASIS EQUIVALENCE PARTITIONS”

Abstrak :

Sistem informasi penilaian kinerja karyawan PT INKA (Persero) merupakan sebuah


terobosan sistem informasi untuk membantu kegiatan penilaian kinerja karyawan di PT INKA
(Persero). Dengan adanya sistem informasi penilaian kinerja karyawan tersebut diharapkan
penilaian nantinya dapat dilakukan secara paperless dan efisien.

Sebelum digunakan, sistem informasi penilaian kinerja karyawan dibutuhkan pengujian


untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan fungsionalitas. Pengujian fungsionalitas pada
sistem informasi penilaian kinerja karyawan PT INKA (Persero), dilakukan dengan
menggunakan metode Black Box Testing berbasis Equivalence Partitions.

Black box testing merupakan pengujian kualitas perangkat lunak yang berfokus pada
fungsionalitas perangkat lunak. Pengujian black box bertujuan untuk menemukan fungsi yang
tidak benar, kesalahan antarmuka, kesalahan pada struktur data, kesalahan performansi,
kesalahan inisialisasi dan terminasi. Teknik yang digunakan dalam pengujian blackbox ini
adalah teknik equivalence partitions. Equivalence partitions merupakan sebuah pengujian
berdasarkan masukan data pada setiap form yang ada pada sistem informasi penilaian kinerja
karyawan PT INKA (Persero).

Pendahuluan :

Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 sangat berpengaruh terhadap semua
lini kehidupan masa kini. Termasuk segala proses bisnis pada suatu perusahaan atau instansi
yang sering kali juga bertumpu pada TI/SI untuk meningkatkan produktivitas dalam
keberlangsungan proses bisnisnya. Hal tersebut membuktikan bahwa animo masyarakat
semakin meningkat untuk mengembangkan maupun menggunakan perangkat lunak baik
berbasis website maupun mobile guna mendukung aktivitas mereka masing-masing.

Teknik yang digunakan dalam pengujian blackbox ini adalah teknik equivalence
partitions. Equivalence partitions merupakan sebuah pengujian berdasarkan masukan data pada
setiap form yang ada pada sistem informasi penilaian kinerja karyawan PT INKA (Persero).
Setiap menu masukan akan dilakukan pengujian dan dikelompokkan berdasarkan fungsinya,
baik itu hasilnya valid atau tidak valid.

Metode Penelitian :

Pengujian yang dilakukan pada sistem informasi penilaian kinerja ini menggunakan
masukan data random yang bertujuan untuk memastikan sistem menolak untuk menyimpan
data masukan pada database, sehingga sistem dikatakan layak untuk digunakan.

Pengujian Black Box bertumpu pada memastikan tiap proses sudah berfungsi sesuai
dengan kebutuhan yang diharapkan. Penguji dapat menartikan himpunan kondisi masukan dan
menjalankan pengujian pada pengkhususan fungsi dari sistem. Sehingga pengujian merupakan
suatu cara pelaksanaan program yang bertujuan menemukan kesalahan atau error kemudian
memperbaikinya sehingga sistem dapat dikatakan layak untuk digunakan.

Metode Equivalence Partitions merupakan metode pengujian yang menggunakan


masukan pada setiap menu yang terdapat di dalam sistem informasi penilaian kinerja, beberapa
menu masukan dilakukan pengujian dengan digolongkan dan dikelompokan
berdasarkanfungsinya.

Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan. Tahap pertama diawali dengan
menentukan kasus uji (Test Case) pada perangkat lunak dengan menggunakan teknik
Equivalence Partitions melakukan inisialisasi standar grade partitions masukan dan keluaran.
Hal ini dilakukan agar mendapatkan dataset berupa hasil pengujian dengan menggunakan
metode Equivalence Partitions yang telah didokumentasikan [5]. Hasil pengujian terdapat pada
tabel rancangan Test Case yang berfungsi menyimpulkan apakah sistem berhasil dalam
melakukan pengujian tipe tersebut atau tidak. Rancangan Test Case berdasarkan Equivalence.
Partitions.
Berdasarkan pada form yang ada di Gambar atas terdapat beberapa rencana pegujian.
Pada pengujian Username data akan valid jika mengisi Username dengan data yang sudah
terdapat didatabase (contoh id “ 991201037”) dan password (“12345”), setelah form terisi dan
kemudian klik login maka sistem akan menampilkan (“Berhasil login”), tetapi bila password
terisi dengan data yang salah maka muncul peringatan (“Username/Password Salah!!”), dan
juga bila Username dan password kosong maka muncul peringatan (“please fill out this field”)
pada form tersebut.

Muncul pemberitahuan bahawa ID sudah digunakan sebelumnya dan form dibawahnya


tidak bisa diisi. Setelah mengisi keseluruhan form register, klik kirim untuk menyimpan data
pada database. Apabila ada form yang belum terisi akan muncul pemberitahuan ”bidang ini
wajib diisi”. Sistem tidak akan menyimpan data register apabila terdapat form yang belum
terisi.
Berdasarkan form register pengguna terdapat pengujian fungsionalitas yang dapat
dilakukan. Pada form register pengguna, admin diharuskan mengisi ID karyawan yang belum
didaftarkan, status karyawan, nama karyawan, golongan serta divisi. Id karyawan akan
dikoreksi secara otomatis oleh sistem apabila sudah digunakam akan identitas karyawan dan
tidak bisa mengisikan data penilaian.

Berdasarkan form tambah data nilai, berbagai pengujian dilakukan. Terlebih dahulu
admin diharuskan mengisi ID karyawan yang sudah didaftarkan kemudian mengisi form
penilain (nilai output, nilai atasa, nilai learning, nilai 5R, nilai kedisiplinan) dengan format
bilangan bulat atau desimal. Id karyawan akan dikoreksi otomatis oleh sistem, apabila admin
mengisikan ID karyawan yang belum didaftarkan maka tidak akan mendeteksi
Rencana Pengujian Form Tambah Data Nilai :

Hasil Pembahasan :

Pengujian dilakukan pada sistem informasi penilain kinerja karyawan bertujuan untuk
mengetahui kekurangan yang ada pada sistem sebelum digunakan oleh pengguna. Pada hasil
pengujian terdapat tabel Test Case yang berfungsi untuk menyimpulkan apakah sistem berhasil
dan sesuai dengan rencana pengujian atau tidak. Pengujian menggunakan metode Black Box
berbasis Teknik Equivalence Partitions.
Judul 3 :

“PENGUJIAN BLACK BOX PADA APLIKASI


SISTEM SELEKSI SALES TERBAIK MENGGUNAKAN
TEKNIK EQUIVALENCE PARTITIONS”

Abstrak :

Pengujian pada suatu aplikasi bertujuan untuk memeriksa apakah sebuah program telah
berjalan dengan semestinya atau masih ada kesalahan yang harus diperbaiki agar program yang
dibuat akan menjadi program yang memiliki kualitas yang baik. Teknik pengujian terdiri dari
Whitebox Testing dan Blackbox Testing yang banyak digunakan para penguji untuk
memeriksa program telah sesuai atau tidak.

Pada pengkajian ini perangkat lunak yang akan dikaji menggunakan Blackbox Testing
adalah sebuah sistem seleksi sales terbaik terdiri dari 1 form yang akan diisi dengan data sales,
serta kinerja sales selama di perusahaan. Aplikasi Seleksi Sales Terbaik tersebut akan diuji
menggunakan Blackbox Testing di mana pengujian ini hanya bertujuan untuk melihat program
tersebut apakah sesuai dengan fungsi yang diinginkan program tersebut tanpa mengetahui kode
program yang dipakai.

Jenis pengujian dari metode Blackbox beragam salah satunya adalah Equivalence
Partitions yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini. Teknik Equivalence Partitions
merupakan sebuah pengujian berdasarkan masukkan data pada setiap form yang ada pada
sistem seleksi sales terbaik, setiap menu masukan akan dilakukan pengujian dan
dikelompokkan berdasarkan fungsinya baik itu bernilai valid ataupun tidak valid. Sehingga
diharapkan dengan adanya pengujian ini adalah kualitas software yang dihasilkan sesuai
dengan fungsi yang diharapkan, serta dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Pendahuluan :

Pengujian pada sebuah program penting untuk dilakukan guna memeriksa semua
kesalahan yang ada pada program tersebut agar tidak terjadi kerugian yang akan ditimbulkan
dari kesalahan tersebut, sehingga sangat perlu untuk dilakukan pengujian untuk mengurangi
terjadinya kesalahan yang merugikan tersebut (Sethi, 2017). Hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pengujian adalah pengujian harusnya dapat mendapatkan kesalahan yang mungkin
sebelumnya tidak terdeteksi dan dikatakan berhasil pengujian tersebut apabila dapat
memperbaiki kesalahan tersebut sehingga kualitas software akan lebih baik. Dalam pengujian
hal yang perlu diperhatikan adalah perancangan yang baik agar dapat dengan mudah
menemukan kesalahan pada saat pengujian agar dapat diperbaiki dengan cepat sehingga dapat
menghemat waktu dalam pengujian.

Pemilihan sales terbaik dipilih berdasarkan kriteria tertentu, di antaranya adalah


penjualan, komunikasi, inovasi, disiplin serta loyalitas. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat
mengatur agar data yang telah dimasukan akan lebih terstruktur. Pada penelitian ini sistem yang
akan dikerjakan adalah program pemilihan sales terbaik digunakan untuk memudahkan dalam
memasukan data-data. Sistem Penunjang Keputusan tersebut menggunakan sebuah metode
yaitu metode hasil bobot terbaik (Mukhayaroh, 2016).

Anda mungkin juga menyukai