Dampak Negatif Dari Pernikahan Dini - Docx Tia
Dampak Negatif Dari Pernikahan Dini - Docx Tia
Seperti halnya penyimpangan perilaku yaitu pernikan dini. Sekarang saya akan menulis
juranal tentang “DAMPAK NEGATIF DARI PERNIKAHAN DINI” seperti banyak kejadian
yang mungkin telah menjadi begitu banyak kontrofersi. Pernikahan dini di indonesia Menurut
Tri, hak-hak anak yang dilanggar, yaitu pertama, hak untuk mendapatkan pendidikan. "Dengan
kasus pernikahan dini itu, anak tidak melanjutkan sekolah," katanya. Kedua, hak untuk berpikir
dan berekspresi. Sesuai UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan setiap
anak berhak untuk berpikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya dalam
bimbingan orangtuanya. Ketiga, hak untuk menyatakan pendapat dan didengar pendapatnya.
"Perlu dipertanyakan apakah dalam kasus pernikahan dini anak telah dimintai pendapatnya dan
didengar pendapatnya. Sebab, pada kenyataannya orang dewasa cenderung memandang anak
belum mampu menentukan keputusan sendiri. Keempat, hak untuk beristirahat dan
memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan teman sebaya, bermain, berekspresi, dan berkreasi.
Kelima, hak perlindungan. Anak seharusnya dilindungi dari pernikahan dini yang berdampak
pada perkembangan anak, baik secara fisik maupun psikis.
1.Pernikahan Dini dalam Perspektif Psikologi
Ternyata, setelah diteliti, pernikahan dini yang rentan perceraian itu adalah pernikahan yang diakibatkan
“kecelakaan” (yang disengaja). Hal ini bisa dimaklumi, sebab pernikahan karena kecelakaan lebih karena
keterpaksaan, bukan kesadaran dan kesiapan serta orientasi nikah yang kuat.
Adapun urgensi pernikahan terhadap upaya menanggulangi kenakalan remaja barangkali tidak bias
dibantah. Takut rasanya ketika kita mendengar hasil sebuah penelitian bahwa 90% mahasiswi di salah
satu kota besar di negara muslim ini sudah tidak perawan lagi. Pergaulan bebas atau free sex sama
sekali bukan nama yang asing di telinga kaum remaja, saat ini. Kita akan menyaksikan kehancuran yang
berlangsung pelan-pelan, tapi sangat mengerikan para gadis (yang sudah tidak gadis lagi) hamil di luar
nikah. Untuk menanggulangi musibah kaum remaja ini hanya satu jawabnya: nikah.