Anda di halaman 1dari 3

Dampak Pernikahan Dini Dan

Perilaku Negatif Yang Berkaitan Dengan Sistem Reproduksi

A. Pengertian Pernikahan Dini


Menurut WHO, remaja adalah penduduk suatu negara yang berusia 10-19 tahun. Secara
medis, usia dini atau remaja merupakan usia belum matangnya sistem reproduksi manusia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan sebelum
waktunya atau belum matangnya organ reproduksi dari manusia. Di indonesia sendirisedang
maraknya pernikahan dini dikalangan remaja-remaja generasi muda Indonesia, tidak hanya di
desa melainkan juga di kota. Namun persiapan pernikahan bagi anak di bawah usia 17 tahun
tentu harus diperhatikan sebaik-baiknya. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan mental anak
menjadi berubah serta kehilangan masa remajanya dan kehilangan masa depan yang lebih cerah.
B. Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini
Ada berbagai alasan yang menyebabkan yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini,
terkadang tidak di sengaja atau yang sudah di rencanakan berikut.
1. Faktor ekonomi, faktor ekonomi menyebabkan orang tua menikahkan anaknya pada
pria/keluarga yang lebih mapan atau hanya untuk mengurangi biaya hidup sehari-hari.
2. Mempunyai pacar yang kemudian terdorong untuk melakukan seks (Seks Pranikah) sehingga
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Perjodohan, mungkin faktor ini sudah sangat kecil yang menyebabkan pernikahan dini, namun
beberapa kasus terutama di desa dan kampung, ini masih terjadi.
4. MBA (Married By Accident) penyebab yang paling banyak terjadinya pernikahan usia dini daerah perkotaan.
5. Cinta sejati, faktor ini mungkin menjadi alasan terakhir, dimana pasangan ini memang benar -
benar mencintai dan ingin segera bersatu/menikah.

C. Dampak pernikahan usia dini


pernikahan usia dini dapat menyebabkan / berdampak pada berbagai hal, anatara lain
yakni ;
a. Dampak Negatif
1. Kurang harmonisnya hubungan suami istri disebabkan pada usia remaja atau belum dewasa
seharusnya masih mencari jati diri, emosi masih labil, membutuhkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi dan membutuhkan bimbingan dari orang tua.
2. Ditinjau dari kesehatan apabila melahirkan pada usia remaja dapat menyebabkan pendarahan
karena sistem reproduksi pada usia ini belum matang.
3. Sering terjadi perceraian karena masalah ekonomi, laki-laki belum sepenuhnya mengetahui
tanggung jawabnya sebagai suami untuk menafkahi istrinya, atau bahkan belum mampu bekerja
keras seperti orang dewasa.
4. Kehilangan "Masa Remaja", jika nanti teman sebaya anda menikmati liburan, dan pergi kumpul
ke berbagai daerah mungkin anda harus gigit jari ketika suami atau istri anda tidak mengizinkan
atau telah memiliki bayi yang tidak mungkin di ajak pergi jauh.
5. Kehilangan waktu untuk pendidikan.

b b. Dampak Positif
1 1 .Berpikir lebih dewasa, orang yang telah menikah cenderung memiliki pikiran yang lebih
dewasa dalam pemikiran, perilaku, dan tindakan.
2 2. Lebih mandiri.
3 3. Memiliki orang yang terkasih.

D. Usaha-usaha yang sebaiknya dilakukan remaja untuk mencegah terjadinya


pernikahan usia dini
11. Melakukan kegiatan-kegiatan positif
 Untuk perempuan dapat membantu pekerjaan orangtua di rumah ataupun lebih giat belajar
 Untuk laki-laki dapat membantu orangtua untuk mencari nafkah.
22. Tidak berpacaran
3. Tidak melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak
diinginkan.
4. Memperbanyak belajar agama dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa

E. Perilaku Remaja Yang Berkaitan Dengan Sistem Reproduksi


1. Merokok
2. Meminum minuman keras
3. Memakai narkoba/nafza
4. Pergaulan bebas
5. Tidak menjaga kebersihan pada alat reproduksi
Untuk perempuan : memakai pembalutn dan jarang menggantinya (tidak menggantinya dari pagi
hingga sore)
Untuk laki-laki : Jarang mengganti celana dalam.
6. Melakukan seks bebas dan sering berganti pasangan
7. Menyewa Pekerja Seks Komersil (PSK)
8. Melakukan aborsi bagi perempuan

F. Dampak Pernikahan Dini Terhadap Orang Tua dan Masyarakat.


Pernikahan dini tentunya akan berdampak baik pada pelaku dan juga keluarga, pada
keluarga akan berdampak seperti keluarga akan merasa malu dan kecewa terhadap perilaku
anaknya tersebut. Sedangkan, pada masyarakat, dampaknya akan berdampak seperti :
1. Mengganggu ketenangan masyarakat
2. Masyarakat akan mengucilkan pelaku.
3. Masyarakat akan memandang sebelah mata pelaku.
4. Masyarakat akan menganggap pelaku sebagai sampah masyarakat.
G. Usaha-Usaha Dalam Mencegah Perilaku Negatif Remaja Berkaitan Dengan Sistem
Reproduksi.
Dalam Upaya Pencegahan perilaku menyimpang pada remaja, dibutuhkan peran orang
tua, guru, kelompok bermain, dan masyarakat dalam melakukan pencegahan perilaku
menyimpang remaja dengan cara/tahapan halus dalam mendidiknya. Adapun yang harus
dilakukan oleh empat agen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan tentang apa itu rokok, seks bebas, minuman keras, narkoba, dll.
2. Melakukan sosialisasi tentang dampak melakukan perilaku negatif/menyimpang pada remaja
3. Memberitahukan siapa-siapa saja yang akan terkena dampaknya
4. Memberitahukan hukum dalam melakukan hal tersebut
5. Memberikan contoh dari perilaku-perilaku negatif/menyimpang.
6. Mengenalkan remaja kepada dunia yang positif
7. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bemanfaat, seperti gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai