Anda di halaman 1dari 14

MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

Makalah
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi dan Sejarah Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Afiful Ikhwan, M. Pd

oleh ;
Herlyn Kusumawati
NIM 16150229

PGMI – SMT 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
April 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat rahman dan rahim dari Allah SWT, akhirnya saya dapat
menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini. Allahuma shali ‘ala sayyidina Muhammad,
shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya dan kaum muslimin muslimat di muka bumi ini.
Tidak lupa, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Sulton, M.Si. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo

2. Bapak Drs. Rido Kurnianto, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Ponorogo

3. Bapak Dr. Afiful Ikhwan, M. Pd. Selaku dosen mata kuliah Pendidikan Interdisipliner

Saya merasa bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan

sekalipun usaha maksimal telah dilakukan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan dan kebaikan. Dan

semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Amin

Ponorogo, 05 April 2018

Penyusun,

(Herlyn Kusumawati)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................................i


Kata Pengantar .....................................................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam ........................................................2
B. Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Islam..................................................2
C. Masa Pembaharuan Pendidikan Islam .................................................................3
1. Pola-Pola Pembaharuan Pendidikan Islam ....................................................4
2. Tokoh dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam .....................................6
3. Dualisme Sistem Pendidikan Islam................................................................8
D. Analisis Fakta Sejarah ..........................................................................................8

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Islam secara khusus tidak dapat disamakan dengan makna pendidikan
secara umum. Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai
suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari pokok ajaran Islam (al-Quran) dan al-
Hadits sebagai penjelasnya. Pendidikan Islam yang mulai dirintis sejak turunnya wahyu
pertama kepada Nabi Muhammad SAW mengalami pasang dan surut seiring dengan
perjalanan panjangnya melintasi ruang dan waktu hingga masa sekarang.
Hal tersebut bergantung pada bagaimana pelaku sejarah pada masanya itu
melaksanakan proses pendidikan. Puncak kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan
berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal
di berbagai pusat kebudayaan Islam. Hal ini dipengaruhi oleh jiwa dan semangat kaum
muslimin pada waktu itu yang sangat dalam penghayatan dan pengamalannya terhadap
ajaran Islam. Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi
pertumbuhan dan perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Pembaharuan pendidikan Islam ?
B. Bagaimana latar belakang pembaharuan pendidikan Islam ?
C. Bagaimana masa Pembaharuan pendidikan Islam?
D. Bagaimana analisis fakta sejarah ?

C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian pembaharuan pendidikan Islam
B. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan pendidikan Islam
C. Untuk mengetahui masa pembaharuan pendidikan islam
D. Untuk mengetahui tentang analisis fakta sejarah

1
BAB II
PEMBAHASAN
MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam


Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi
atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima, atau
dilaksanakan oleh penerima pembaharuan, sesungguhnya lebih merupakan upaya atau
usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang bisa
diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.
Menurut Harun Nasution modernisasi dalam masyarakat barat mengandung arti
pikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-
institusi lama dan sebagainya untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.1
Dapat disimpulkan bahwa pembaharuan pendidikan Islam adalah suatu upaya
melakukan proses perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan kondisi pendidikan
Islam dari yang tradisional kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.

B. Latar Belakang Pembaharuan Pendidikan Islam


Terpuruknya nilai-nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal islam yang
tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang harus
diperhatikan. Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak diadopsi bahkan dimanfaatkan
secara komprehensif oleh barat yang pada waktu itu tidak pernah mengenal ilmu
pengetahuan. Berikut faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan
islam :
1. Faktor internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat islam yang sangat memerlukan
satu system pendidikan islam yang betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka
1
Haidar putra daulay dan Nurgaya pasa, Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014), hlm. 155.

2
mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada
Allah.
2. Faktor eksternal adanya kontak islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting
yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa
perubahan pragmatik umat islam untuk belajar terus menerus kepada barat, sehingga
ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir.2

C. Masa Pembaharuan Pendidikan Islam


Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuan Islam diterima oleh bangsa Eropa dan
umat Islam sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara berangsur-angsur telah
membangkitkan kekuatan di Eropa dan menimbulkan kelemahan di kalangan umat Islam.
Secara berangsur-angsur tetapi pasti, kekuasaan umat Islam ditundukkan oleh kekuasaan
bangsa Eropa.
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin dari
bangsa-bangsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan ini, telah timbul mulai abad ke 11
H/17 M dengan kekalahan-kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki Usamani dalam
peperangan dengan negara-negara Eropa. Kekalahan-kekalahan tersebut mendorong raja-
raja dan pemuka-pemuka kerajaan untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan
rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan kebudayaan Eropa,
terutama Perancis yang merupakan pusat kemajuan kebudayan Eropa pada masa itu dan
mengirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama di bidang militer dan
kemajuan Ilmu pengetahuan.
Dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan modern dari Barat, untuk pertama
kali dalam dunia Islam dibuka suatu percetakan di Istambul pada tahun 1727 M. Guna
mencetak berbagai macam buku ilmu pengetahuan yang diterjemahkan dari buku-buku
ilmu pengetahuan barat, Al-Qu’ran dan ilmu-ilmu pengetahuan agama lainnya.
Penduduk Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak
sejarah bagi umat Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelemahan dan
keterbelakangan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukkan akan
kelemahan umat Islam, tetapi juga sekaligus menunjukkan kebodohan mereka. Ekspedisi

2
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 164-165

3
Napoleon tersebut disamping membawa pasukan tentara yang kuat, juga membawa
pasukan ilmuwan dengan seperangkat peralatan ilmiah, untuk mengadakan penelitian di
Mesir. Inilah yang memuka mata kaum muslimin akan kelemahan dan
keterbelakangannya, sehingga akhirnya timbul berbagai macam usaha pembaharuan
dalam segala bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan
3
mereka, termasuk usaha-usaha di bidang pendidikan. Menurut pendapat Afiful Ikhwan
tugas pendidikan islam dapat ditinjau dari tiga pendekatan: Pertama pendidikan sebagai
pengembangan potensi. Kedua pewarisan budaya. Ketiga, interaksi antara potensi dan
budaya. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa tugas pendidikan Islam adalah
membantu pembinaan anak didik pada ketakwaan dan berakhlak.
1. Pola-Pola Pembaharuan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat
Islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-
sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh bangsa-bangsa Eropa, maka pada
garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola
tersebut adalah : pola pembaharuan pendidikan yang berorientasi kepada pola
pendidikan modern di Eropa, yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian
kembali ajaran Islam, yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa
masing-masing dan yang bersifat nasionalisme.4 :
a. Golongan yang Berorientasi Pada Pola Pendidikan Modern di Barat.
Pada dasarnya mereka berpendapat bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan
hidup yang dialami oleh Barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Mereka juga berpendapat
bahwa apa yang dicapai oleh bangsa-bangsa Barat sekarang, tidak lain adalah
merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah
berkembang di dunia Islam. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk
mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan dan
kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali.

3
Afiful Ikhwan, integrasi Pendidikan Islam (Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran), Ta’allum Jurnal, Volume.
2, Nomer. 2, November 2014: 179-194, hlm. 184
4
Zuharini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 117.

4
Pembaharuan pendidikan dengan pola Barat ini, mulanya timbul di Turki
Usmani pada akhir abad ke 11 H / 17 M setelah mengalami kalah perang dengan
berbagai negara Eropa Timur pada masa itu, yang merupakan benih bagi
timbulnya usaha sekularisasi Turki yag berkembang kemudian dan membentuk
Turki Modern. Sultan Mahmud II (yang memerintah di Turki Usmani 1807-1839),
adalah pelopor pembaharuan pendidikan di Turki. Usaha-usaha yang dilakukan
oleh Sultan Mahmud II diantaranya :
a. Mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan menambahkan
pengetahuan-pengetahuan umum kedalamnya yang semula hanya mengajarkan
pengetahuan agama.
b. Mengeluarkan perintah supaya anak sampai umur dewasa jangan dihalangi
masuk madrasah
c. Mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran dan sekolah
pembedahan
d. Mengirim siswa-siswi ke Eropa, untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan
teknologi langsung dari sumber pengembangan.
Pola pembaharuan pendidikan yang berorientasi ke barat ini, juga nampak
dalam usaha Muhammad Ali Pasya di Mesir yang berkuasa pada tahun (1805-
1848) yaitu dengan mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah
yang meniru sistem pendidikan dan pengajaran Barat, mendatangkan guru-guru
dari Barat (terutama dari Perancis), mengirimkan pelajar ke Barat untuk belajar,
menterjemahkan buku-buku Barat ke dalam bahasa Arab.
b. Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam yang Berorientasi pada Sumber Islam
yang Murni
Pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam sendiri merupakan sumber
bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan juga ilmu pengetahuan modern.
Menurut analisis mereka, diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah
karena mereka tidak lagi melaksanakan ajaran agama Islam secara semestinya.
Ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kemajuan dan kekuatannya
ditinggalkan, dan menerima ajaran-ajaran islam yang tidak murni lagi.

5
Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Muhammad bin Abd al Wahab,
kemudian dicanangkan kembali oleh jamaluddin AlAfgani dan Muhammad Abduh
(akhir abad 19 M). Menurut jamamluddin Al-Afgani, pemurnian ajaran Islam
dengan kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam arti yang sebenarnya
tidaklah mungkin. Ia berkeyakinan bahwa Islam sesuai dengan perkembangan
zaman dan bangsa dan semua keadaan.5
c. Usaha Pembaharuan Pendidikan yang Berorientasi pada Nasionalisme
Rasa nasionalisme timbul bersama dengan berkembangnya pola kehidupan
modern, dan mulai dari Barat. Bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan rasa
Nasionalisme yang kemudian menimbulkan kekuatan-kekuatan politik yang berdiri
sendiri, keadaan tersebut mendorong pada umumnya bangsa-bangsa Timur dan
bangsa terjajah lainnya untuk mengembangkan nasionalisme masing-masing.
Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir-pemikir pembaharuan di
kalangan umat Islam, bahwa pada hakikatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan
sesuai dengan segala zaman dan tempat. Oleh karena itu, ide pembaharuan yang
berorientasi pada nasionalisme ini pun bersesuaian dengan ajaran Islam.
2. Tokoh dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam
Tokoh pembaharuan Pendidikan Islam bercorak modernis. Sejalan dengan
pembaharuan pendidikan Islam penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu
kerajaan ustmani, Mesir, dan India.
a. Wilayah Turki
Pembaharuan pendidikan dunia Islam dimulai dikerajaan Turki Ustmani.
Faktor yang melatar belakangi gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-
kekalahan kerajaan Usmani dalam peperangan dengan Eropa. Adapun tokoh yang
mencoba melakukan upaya tersebut ialah :
1. Sultan Ahmad III
Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Ustmani menyebabkan sultan
Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman
duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan
sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah akses buku
5
Iskandar Engku dan Siti Zubaidah, Sejarah Pendidikan Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.
92-94.

6
pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian
digantikan oleh Sultan Mahmud II

2. Sultan Mahmud II
Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan
yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan
memasukkan ilmu pengetahuan umum, kemudian mendirikan model disekolah
barat.
b. Wilayah Mesir
Tokoh yang melakukan upaya pembaharuan khususnya pendidikan adalah
Muhammad Ali Pasya dan Muhammad Abduh
1. M. Ali Pasya
Ia mendirikan kementerian pendidikan dan lembaga pendidikan, membuka
sekolah teknik, kedokteran, pertambangan, mengirim siswa untuk belajar
kenegeri barat, gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan
teknologi barat kepada umat Islam.
2. M. Abduh
Melakukan pembaharuan pendidikan di Al Azhar dengan memasukkan ilmu
modern. Mendirikan komite perbaikan administrasi Al Azhar dengan
memasukkan ilmu modern, mendirikan komite perbaikan administrasi
AlAzhar tahun 1895, melaksanakan pembaharuan administrative yang
bermanfaat.
c. Wilayah India
Pembaharuan pendidikan Islam di India bertujuan menghilangkan diskriminasi
pendidikan Islam tradisionalis dengan pendidikan sekuler. Adapun tokoh
pembaharuan di India adalah sebagai berikut :
1. Sayyid Akhmad Khan (1817-1898 M)
Ia berpendapat bahwa peningkatan kedudukan umat Islam di India dapat
diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan
lembaga pendidikan sekolah Inggris Mudarrabah 1864. Mendirikan pula
Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu

7
pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak
mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat.

3. Dualisme Sistem Pendidikan Islam


Sistem pendidikan modern, pada umumnya dilaksanakan oleh pemerintah, yang
pada mulanya adalah dalam rangka memenuhi tenaga-tenaga ahli untuk kepentingan
pemerintah, dengan mengguanakan kurikulum dan mengembangkan ilmu-ilmu
pengetahuan modern. Sedangkan sistem pendidikan tradisional yang merupakan sisa-
sisa dan pengembangan sistem zawiyah, ribat atau pondok pesantren dan madrasah
yang telah ada di kalangan masyarakat, pada umumnya tetap mempertahankan
kurikulum tradisional yang hanya memberikan pendidikan dan pengajaran keagamaan.
Dualisme sistem dan pola pendidikan inilah yang selanjutnya mewarnai pendidikan
Islam di semua negara dan masyarakat Islam.
Pada umumnya usaha pendidikan untuk memadukan antara kedua sistem telah
diadakan, dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern ke dalam
sistem pendidikan tradisional, dan memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum
sekolah-sekolah modern. Dengan demikian diharapkan sistem pendidikan tradisional
akan berkembang secara berangsur-angsur mengarah ke sistem pendidikan modern.
Dan inilah yang sebenarnya dikehendaki oleh para pemikir pembaharuan pendidikan
Islam, yang berorientasi pada ajaran Islam yang murni.

D. Analisis Fakta Sejarah


Pemikiran pembaharuan Islam terjadi sekitar pada abad ke 17 M. Pemikiran
pembaharuan di dalam tubuh Islam sendiri didasari atas kesadaran kaum muslimin akan
ketertinggalan mereka dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan
dibandingkan dengan orang-orang Barat.
Para pemikir Islam salah satunya adalah Sultan Mahmud II berusaha untuk
mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan menambahkan pengetahuan-
pengetahuan umum kedalamnya yang semula hanya mengajarkan pengetahuan agama.
Yang inspirasinya seolah-olah mengadopsi pemikiran-pemikiran dari Barat, akan tetapi

8
sebenarnya merupakan ajaran Islam yang murni yang menghendaki keseimbangan antara
kehidupan dunia dan akhirat.
Adapun pemikir-pemikir muslim yang lain mengemukakan tema pembaharuan dengan
opini/ide dasar yaitu :
1. Mengembalikan ajaran Islam kepada unsur aslinya, dengan bersumberkan Al-Qur’an
dan Al-Hadist, dan membuang segala bid’ah, khurafat, tahayul dan mistik.
2. Menyatakan dan membuka kembali pintu ijtihad.
Menurut golongan berfikir usaha pembaharuan pendidikan yang berorientasi pada
nasionalisme berusaha memperbaiki kehidupan umat Islam dengan memperhatikan situasi
dan kondisi objektif umat Islam yang bersangkutan. Dalam usaha mereka bukan semata
mengambil unsur-unsur budaya Barat yang sudah maju, tetapi juga mengambil unsur dari
budaya warisan bangsa yang bersangkutan. Ide kebangsaan inilah yang akhirnya
menimbulkan timbulnya usaha merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan
sendiri dikalangan pemeluk Islam.
Sebagai akibat dari pembaharuan dan kebangkitan kembali pendidikan Islam ini,
terdapat kecenderungan dualisme sistem pendidikan Islam di kebanyakan negara muslim,
yaitu perpaduan antara sistem pendidikan modern dan sistem pendidikan tradisional.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

9
1. Pembaharuan pendidikan Islam adalah suatu upaya melakukan proses perubahan
kurikulum, cara, metodologi, situasi dan kondisi pendidikan Islam dari yang
tradisional kea rah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.
2. Terpuruknya nilai-nilai pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal islam yang
tidak lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang
harus diperhatikan. Faktor yang mendorong pembaharuan pendidikan Islam yaitu
factor internal dan factor eksternal
3. Pendidikan Islam mengalami fase kebangkitan kembali yang dinamakan fase
pembaharuan. Kebangkitan kembali umat Islam khususnya bidang pendidikan adalah
dalam rangka untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran Islam. Terjadinya tiga pola
dalam pembaharuan pendidikan Islam
a. Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Barat.
b. Gerakan pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada sumber Islam
yang murni
c. Usaha Pembaharuan Pendidikan yang Berorientasi pada Nasionalisme
Adapun Tokoh dalam pembaharuan pendidikan islam :
a. Wilayah turki : Sultan Ahmad III dan Sultan Mahmud II
b. Wilayah Mesir : M. Ali Pasya dan M. Abduh
c. Wilayah India : Sayyid Akhmad Khan
4. Pemikiran pembaharuan Islam terjadi sekitar pada abad ke 17 M. Pemikiran
pembaharuan di dalam tubuh Islam sendiri didasari atas kesadaran kaum muslimin
akan ketertinggalan mereka dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan
dibandingkan dengan orang-orang Barat.

DAFTAR PUSTAKA
Ikhwan, Afiful. Integrasi Pendidikan Islam (Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran). Ta’allum
Jurnal. Volume. 2. Nomer. 2. November 2014: 179-194,

10
Suwito. 2008. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Daulay, Putra, Haidar., dan Pasa, Nurgaya. 2014. Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Zuharini, dkk. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Engku, Iskandar., dan Zubaidah, Siti. 2014. Sejarah Pendidikan Islami. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

11

Anda mungkin juga menyukai