Anda di halaman 1dari 7

BAB 1: PENGERTIAN, PERAN, DAN FUNGSI KURIKULUM DALAM

PROSES PENDIDIKAN

1. Apakah ada perbandingan kurikulum di sekolah negeri dengan di swasta


Indonesia, dan apakah perbedangan tersebut memengaruhi kualitas
Pendidikan?
Jawab :
Umumnya, Sekolah swasta memiliki kebebasan dalam menentukan
kurikulum yang mereka gunakan, Biasanya kurikulum yang terdapat di
sekolah swasta tidak hanya kurikulum akademik/ kurikulum nasional saja,
tetapi menambahkan kurikulum sesuai dengan latar belakang sekolah1
misalnya sekolah yang berlatar belakang agama Islam akan menambahkan
kurikulum Al-qur'an untuk diberikan kepada para peserta didik. Sementara
kurikulum pada sekolah negeri harus mengikuti kurikulum yang
Kementerian Pendidikan tentukan. Semua kegiatan belajar mengajar di
sekolah harus mengacu pada kurikulum nasional yang telah ditentukan.2
Kualitas di sekolah negeri maupun swasta memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, tercapainya kualitas Pendidikan itu bukan
karena kurikulum di swasta maupun negeri namun di tunjang adanya minat
dan motivasi dari siswa yang berada di sekolah negeri maupun swasta yang
mengikuti atau berkecimpung secara aktif, oleh karena hal itu sangat
berpengaruh terhadap tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal.3

BAB 2 : LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Apa saja yang menjadi dasar pengembangan kurikulum di Pendidikan


agama islam?
a. Dasar teologi yaitu landasan atau dasar yang menjadi tumpuan berfikir
atau berpendapat dalam menyusun suatu rangkaian berdasarkan nilai-

1
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/perbedaan-sekolah-swasta-dan-negeri-18281
2
https://smarteschool.id/berita/perbedaan-sekolah-negeri-maupun-sekolah-swasta
3
yoyok eko Suseno, ‘Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap
Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani 59’, Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 2013,
59–63.
nilai ajaran agama islam dengan menggunakan dua sumber pokok Al-
Qur‟an dan Al-Hadits,
b. Dasar filosofis landasan yang menjadi tumpuan dalam berfikir dan
menyusun suatu rangkaian berdasarkan penyelidikan mengenai hakikat
yang ada sebabnya, asal usulnya serta hukumnya sehingga
ditemukannya suatu keputusan yang bijak. menggunakan konsep aliran
dalam mekanisme proses pembelajaran, sistematika berfikir logis dan
mendalam, Arti lain pemikiran tersebut dapat diartikan sebagai berfikir
sampai ke akar-akarnya
c. asas psikologi landasan yang menjadi tumpuan berfikir yang
berdasarkan teori-teori psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku
perilaku manusia serta keadaan latar belakang manusia, dengan
mengidentifikasi kemampuan peserta didik sesuai jenjang dan
potensinya
d. asas sosial-budaya landasan yang menjadi tumpuan berfikir yang
berdasarkan kepentingan nilai-nilai masyarakat serta norma-norma
tradisi yang melekat pada masyarakat. menggunakan atribut budaya
dalam pengenalannya, Kurikulum pendidikan agama Islam harus
berkesinambungan dengan perkembangan yang ada pada Masyarakat,
yang akan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
e. asas ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu landasan yang menjadi
tumpuan berfikir yang berdasarkan kumpulan gagasan atau penemuan
yang sudah dilalui berbagai proses ilmiah sehingga menghasilkan suatu
produk baik barang atau pedoman yang dapat menjadi sumber
pengembangan ilmu lainnya serta sebagai alat yang memudahkan
manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan
memaksimalkan perkembangan teknologi dengan proses pembelajaran.
Hal-hal tersebut dapat menjadikan kurikulum pendidikan agama Islam
dapat diimplikaskan semua komponen pendidikan saat ini dan
seterusnya.4

BAB 3 : KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


1. Bagaimana Peran Guru dalam Menyukseskan Kurikulum 2004
Jawab :
a. Guru perlu menyediakan beragam kegiatan pembelajaran yang
berimplikasi pada beragamnya pengalaman belajar supaya siswa
mampu mengembangkan kompetensi setelah menerapkan
pemahamannya/ pengetahuannya. Untuk keperluan itu, strategi belajar
aktif (Active Learning) melalui multi ragam metode sangat sesuai untuk
digunakan ketika akan menerapkan kurikulum 2004.
b. Kurikulum 2004 dikembangkan berdasarkan psikologi behavioristik
sangat menekankan dan memperhatikan perbedaan dan karakteristik
peserta didik.
c. Dalam kurikulum 2004 peran guru lebih ditekankan sebagai fasilitator
bukan sebagai sumber informasi utama. . Selama ini hanya guru yang
berbicara dan murid yang harus mendengar. Alangkah indahnya bila
proses belajar mengajar dilakukan dengan banyak melakukan diskusi.
hal yang perlu dipahami oleh guru untuk mengefektifkan
implementasi Kurikulum 2004 adalah bagaimana mengondisikan
lingkungan belajar yang menyenangkan, agar dapat membangkitkan
rasa ingin tahu bagi peserta didik, sehingga tumbuh minat dan
motivasinya untuk belajar.5

4
Satria Kharimul Qolbi and Tasman Hamami, ‘Impelementasi Asas-Asas Pengembangan Kurikulum
Terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam’, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan,
3.4 (2021), 1120–32 <https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.511>.
5
Miklos Vasarhelyi, ‘Peran Guru Dalam Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2004 --- Suwarno’,
2017, 65–73.
BAB 4: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006

1. Siapakah yang seharusnya berperan dalam pengembangan KTSP? Lalu, apa


peran masing-masing?
Jawab :
Yang harus dilibatkan dalam proses pengembangan KTSP adalah kepala
sekolah sebagai ketua, guru, komite sekolah, pakar kurikulum, dan tokoh
masyarakat serta kepala dinas pendidikan setempat. Kepala sekolah
berperan sebagai ketua, guru, komite sekolah, tokoh masyarakat sebagai
anggota, pakar kurikulum sebagai pengarah, dan kepala dinas pendidikan
sebagai supervisor. 6

BAB 5 : KURIKULUM TEMATIK–INTEGRATIF SAINTIFIK–AUTENTIK,


2013

1. Apa itu yang dinamakan pendekatan saintifik?


Saintifik merupakan sikap yang didasari oleh cara berfikir yang
mengikuti metode ilmiah dalam menghadapi suatu persoalan atau
fenomena. Saintifik identik dengan sifat jujur, kritis, amanah karena
sebelum menyampaikan sebuah informasi, anak yang bersangkutan
melakukan serangkaian proses pembuktian bahwa informasi yang
disampaikan benar-benar valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan,
bebas dari prasangka, manipulatif, dan plagiat. Dengan menggunakan
penerapan 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengkomunikasikan)
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami berbagai materi yang diajarkan, pembelajaran saintifik ini
melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan.7

6
Dinamika Pendidikan NO.2/TH.XIII September 2006 Oleh Setya raharja M.Pd.
7
Ainul Halim, ‘PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013’, Ilmu Pendidikan Islam, 19.2 (2021), 223
<http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/jipi/article/view/3751>.
BAB 6 : KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

1. Bagaimana mengetahui Sukses dan tidaknya penguasaan hasil belajar


Peserta didik ?
Jawab:
Untuk menilai keberhasilan penguasaan siswa atau tujuan-tujuan khusus
yang telah ditentukan, diadakan suatu evaluasi. Menurut lingkup luas bahan
dan jangka waktu belajar dibedakan antara evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif.
a. Evaluasi formatif ditujukan untuk menilai penugasan siswa terhadap
tujuan-tujan belajar dalam jangka waktu yang cukup pendek. Tujuan
utama dari evaluasi formatif sebenarnya lebih besar ditujukan untuk
menilai proses pengajaran. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah evaluasi formatif digunakan untuk menilai penugasan
siswa setelah selesai mempelajari satu pokok bahasan. Hasil evaluasi
formatif ini terutama digunakan untuk memeprbaiki proses belajar-
mengajar dan membantu mengatassi kesulitan-kesulitan belajar
siswa. Dengan demikian evaluasi formatif, selain sebagai fungsi
menilai proses, juga merupakan evaluasi atau tes diagnostic
b. Evaluasi sumatif ditujukan untuk menilai penguasaan siswa terhadap
tujuan-tujuan yang lebih luas, sebagai hasil usaha belajar dalam
jangkaa waktu yang cukup lama, satu semester, satu tahun atau
selama jenjang pendididkan. Evaluasi sumatif mempunyai fungsi
yang lebih luas dari pada evaluasi formatif. Dalm kurikulum
pendidikan dasar dan menengah, evaluasi sumatif dimaksudkan untuk
menilai kemajuan belajar siswa (kenaikan kelas, Kelulusan ujian)
serta menilai efektifitas program secara menyeluruh.8

8
Mohammad Bisri, ‘Komponen-Komponen Dan Model Pengembangan Kurikulum’, Prosiding
Nasional, 3 (2020), 107
<http://prosiding.iainkediri.ac.id/index.php/pascasarjana/article/view/42>.
PERTANYAAN

1. Selasa, 12 september 2023 “Pengertian, Peran, Dan Fungsi Kurikulum


Dalam Proses Pendidikan :
Ahmad Tegar Aditya (22201057)
Bagaimana nilai kesesuaian kurikulum terhadap daerah. yang mana dari
daerah kota, pegunungan, pantai dan daerah pelosok lainnya dari sabang
sampai merauke dituntut dengan 1 kurikulum yang sudah di tetapkan oleh
dewan kebijakan kurikulum, apakah per daerah cocok semua?

2. Selasa, 19 September 2023 “Landasan Pengembangan kurikulum”


(Ahmad Tegar Aditya /22201057)
Apa yang harus menjadi fokus utama untuk menentukan landasan
kurikulum, apakah dari kebutuhan masyarakat, kecakapan kerja guru, atau
pengembangan karakter?
DAFTAR PUSTAKA

Bisri, Mohammad, ‘Komponen-Komponen Dan Model Pengembangan


Kurikulum’, Prosiding Nasional, 3 (2020), 107
<http://prosiding.iainkediri.ac.id/index.php/pascasarjana/article/view/42>

Halim, Ainul, ‘PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013’, Ilmu


Pendidikan Islam, 19.2 (2021), 223
<http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/jipi/article/view/3751>

Qolbi, Satria Kharimul, and Tasman Hamami, ‘Impelementasi Asas-Asas


Pengembangan Kurikulum Terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam’, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3.4 (2021), 1120–32
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.511>

Suseno, yoyok eko, ‘Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan
Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani 59’, Jurnal
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 2013, 59–63

Vasarhelyi, Miklos, ‘Peran Guru Dalam Keberhasilan Implementasi Kurikulum


2004 --- Suwarno’, 2017, 65–73

Setya raharja M.Pd. Dinamika Pendidikan NO.2/TH.XIII September 2006


'Manajemen Berbasis Sekolah- Masyarakat Dalam Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)'

https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/perbedaan-sekolah-swasta-dan-negeri-
18281

https://smarteschool.id/berita/perbedaan-sekolah-negeri-maupun-sekolah-swasta

Anda mungkin juga menyukai