Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
A. Profil Modul
Fase/ Kelas : E/X
Durasi kegiatan : 126 JP – (5 Minggu)
Tema Projek : Kearifan Lokal
Topik Projek : Pagelaran Budaya Sumatera Utara
Pagelaran Budaya Sumatera Utara, Kegiatan ini bertujuan untuk
melatih siswa dalam mengenal kearifan local yang ada di sumatera
utara agar siswa lebih mengenal budaya-budaya yang ada di sumatera
utara . Selama kegiatan ini, siswa akan dibagi menjadi tim-tim kecil
untuk bekerja sama mengembangkan konsep produk yang kreatif dan
unik. Kegiatan ini diakhiri dengan pagelaran buadaya di sekolah
Dimensi, Elemen, Sub Elemen dan Alur Perkembangan Profil Pelajar Pancasila
C. Deskripsi Singkat
Kegiatan proyek ini bertujuan melatih siswa dalam mengenali kearifan lokal dengan
menciptakan produk tarian adat,fashion pakaian adat, nasyid dan makanan khas daerah
yang mengandung unsur konten lokal menarik. Siswa akan berkolaborasi membentuk
tim-tim kecil untuk mengembangkan konsep produk kreatif dan unik, kemudian
mempromosikan produk mereka melalui media sosial sebelum ditampilkan di sekolah.
Proyek ini tidak hanya meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa, tetapi juga
memperkenalkan mereka pada pentingnya mengenal kebudayaan yang ada di Sumatera
Utara melalui platform media sosial.
D. Alur Kegiatan
Langkah Deskripsi Kegiatan
Kegiatan
Pengantar - Siswa diperkenalkan dengan tujuan proyek dan manfaat belajar
kearifan lokal serta pentingnya konten lokal dalam bisnis.
- Tim-tim kecil dibentuk, dan siswa menjelaskan tugas dan tanggung
jawab masing-masing tim.
- Siswa memahami waktu dan aturan proyek.
Eksplorasi - Siswa melakukan penelitian tentang konten lokal yang
mencerminkan budaya, tradisi, atau keunikan daerah mereka
- Setiap tim memilih satu atau beberapa konten lokal sebagai inspirasi
untuk produk mereka.
Performa - Tiap tim melakukan sesi brainstorming untuk mengembangkan ide
kreatif tentang produk konten lokal yang menarik.
- Mereka menciptakan beberapa prototipe produk konten lokal untuk
ditampilkan di lingkungan sekolah
Pengembangan - Setiap tim merancang produk mereka.
- Mereka juga menciptakan produk yang sesuai dengan khas daerah
masing-masing untuk ditampilkan di pagelaran sekolah
- Siswa berkolaborasi dalam persiapan pertunjukan sekolah, termasuk
menentukan lokasi dan tata letak
- Tim-tim membuat strategi produk mereka melalui media sosial dan
merencanakan jadwal posting konten.
- Mereka juga menyusun presentasi yang menarik untuk produk
mereka sebagai bagian dari latihan sebelum pertunjukan di sekolah.
- Pada hari pertunjukan pagelaran budaya Sumatera Utara di sekolah,
kegiatan diadakan dan diisi oleh booth-booth produk tarian
adat,fashion show pakaian adat, nasyid dan makanan khas daerah dari
setiap tim. Siswa berperan aktif dan mempertunjukan produk mereka
dengan semangat.
Evaluasi dan - Seluruh siswa melakukan evaluasi tentang keberhasilan proyek
Refleksi mereka dan mengidentifikasi pelajaran yang dipetik dari pengalaman
- tersebut.
- Mereka juga mengevaluasi hasil pertunjukan di sekolah.
Siswa merenungkan tentang keterampilan dan pengetahuan yang
mereka peroleh serta ide-ide untuk pengembangan lebih lanjut.
E. Pertanyaan Pemantik
1. Apa saja unsur konten lokal yang dapat diidentifikasi dalam budaya, tradisi, atau
keunikan daerah kita yang dapat dijadikan inspirasi untuk produk kearifan lokal yang
menarik?
2. Bagaimana kita dapat menciptakan produk kearifan lokal dengan konten lokal yang unik
dan menarik di kalangan generasi kita?
4. Bagaimana evaluasi dan refleksi atas keberhasilan proyek ini dapat membantu kita dalam
mengidentifikasi pelajaran yang dipetik dan ide-ide pengembangan lebih lanjut untuk
produk dan kegiatan serupa di masa depan?
F. Aktifitas
Tahap Pengantar
Minggu Ke-1:
1. Pengenalan Pagelaran Budaya Sumatera Uatra: Siswa diperkenalkan dengan konsep
kearifan lokal, tujuan proyek, dan manfaat belajar kearifan local dalam menciptakan
produk dengan konten lokal yang menarik.
2. Mengidentifikasi kekayaan budaya : Siswa diperkenalkan dengan berbagai kebudayaan
yang ada di Sumatera Utara Potensi Lokal.
3. Potensi Lokal di Bidang Tarian Adat: Siswa diajak untuk mengidentifikasi beberapa
tarian adat , seperti dari adat batak toba,batak simalungun dan jawa.
4. Potensi Lokal di Bidang Fashion Pakaian Adat: Siswa diajak untuk mengidentifikasi
beberapa pakaian adat , seperti dari adat batak toba.batak simalungun dan jawa.
5. Potensi Lokal di Bidang Nasyid: Siswa diajak untuk memainkan musik rebana.
6. Penentuan Konsep Produk: Masing-masing tim memilih konsep produk yang ingin
mereka kembangkan berdasarkan inspirasi dan ide-ide yang telah dihasilkan.
7. Perencanaan dan Penyusunan Rencana Proyek: Siswa merencanakan langkah-langkah
yang akan mereka lakukan dalam proyek ini, termasuk perencanaan waktu dan tugas
masing-masing anggota tim.
Pada akhir minggu pertama, siswa telah diperkenalkan dengan konsep kearifan lokal, serta
mengenal potensi lokal di bidang pagelaran budaya Sumatera Utara. Mereka telah melakukan
ideation dan brainstorming untuk mengembangkan konsep produk, dan juga Berikut adalah
rincian kegiatan mingguan untuk minggu kedua dalam proyek "Membuat Produk dengan
Konten Lokal yang Menarik”.
Tahap Eksplorasi
Minggu Ke-2:
1. Ideation dan Brainstorming: Setelah mengenal potensi lokal di bidang tarian adat,fashion
show pakaian adat dan nasyid, tiap tim melakukan sesi brainstorming untuk
mengembangkan ide kreatif tentang produk kearifan lokal dengan konten lokal yang
menarik.
2. Penentuan Konsep Produk: Masing-masing tim memilih konsep produk yang ingin
mereka kembangkan berdasarkan inspirasi dan ide-ide yang telah dihasilkan.
3. Perencanaan dan Penyusunan Rencana Proyek: Siswa merencanakan langkah-langkah
yang akan mereka lakukan dalam proyek ini, termasuk perencanaan waktu dan tugas
masing-masing anggota tim.
4. Evaluasi Awal Potensi Pasar: Siswa melakukan survei sederhana untuk mengidentifikasi
budaya yang ada di sumatera utara terhadap produk kearifan lokal dengan konten lokal
yang mereka rencanakan.
Pada akhir minggu kedua, siswa telah melakukan eksplorasi mendalam tentang konten lokal,
mengembangkan kemampuan dan prototipe produk, serta merancang kegiatan pagelaran.
Mereka juga sudah memulai promosi produk melalui media sosial sebagai langkah awal
untuk meningkatkan kesadaran dan minat terhadap produk mereka sebelum acara pagelaran
pada minggu kelima.mengevaluasi potensi pasar awal untuk produk mereka. Kegiatan ini
menjadi dasar penting untuk memulai tahap eksplorasi dan pengembangan produk
selanjutnya dalam proyek ini.
Tahap Eksplorasi
Minggu Ke-3 :
1. Promosi Melalui Media Sosial: Siswa melalui media sosial dengan mengunggah konten
kreatif secara konsisten dan berinteraksi dengan pengikut untuk meningkatkan
keterlibatan.
2. Kolaborasi dengan Influencer Sekolah: Tiap tim berusaha melibatkan influencer sekolah,
seperti siswa yang memiliki banyak pengikut di media sosial, untuk membantu
mempromosikan produk mereka.
3. Persiapan Presentasi Pitch: Setiap tim mempersiapkan presentasi pitch mereka yang
menarik dan efektif untuk produk mereka. Mereka melakukan sesi latihan untuk
memastikan kemampuan presentasi yang baik.
4. Terus Memperbaiki Produk: Siswa terus melakukan uji coba dan memperbaiki produk
berdasarkan umpan balik yang telah mereka terima.
Pada akhir minggu ketiga, siswa telah mengunggah melalui media sosial, berkolaborasi dengan
influencer sekolah, dan mempersiapkan presentasi pitch serta booth untuk acara pagelaran di
sekolah. Mereka juga sudah melaksanakan pagelaran awal dengan guru dan berinteraksi
langsung dengan pengunjung. Evaluasi awal membantu mereka untuk mengidentifikasi aspek
yang perlu diperbaiki dalam tahap pengembangan produk di minggu ketiga.
Tahap Performa
Minggu Ke-4:
1. Pertunjukan Kecil: Siswa menampilkan tarian adat, fashion show pakaian adat dan
nasyid yang sesuai dengan konsep produk dan dapat menarik perhatian penonton.
2. Promosi Melalui Media Sosial: Siswa mulai merancang konten kreatif untuk promosi
produk mereka melalui media sosial, seperti foto dan video yang menarik.
3. Persiapan Pagelaran: Siswa bersiap-siap untuk acara pagelaran pada akhir proyek dengan
menyusun rencana booth, dekorasi, dan pengaturan produk.
4. Presentasi Pitch Persiapan: Setiap tim menyusun presentasi pitch yang menarik untuk
produk mereka, mempersiapkan diri untuk mempromosikan produk di acara pagelaran.
Pada akhir minggu ke 4, siswa telah melakukan eksplorasi mendalam tentang konten lokal,
mengembangkan tarian adat, fashion show pakaian adat dan nasyid. Mereka juga sudah
memulai promosi produk melalui media sosial sebagai langkah awal untuk meningkatkan
kesadaran dan minat terhadap produk mereka sebelum acara pagelaran pada minggu
berikutnya mengevaluasi potensi untuk produk mereka. Kegiatan ini menjadi dasar penting
untuk memulai tahap eksplorasi dan pengembangan produk selanjutnya dalam proyek ini.
Minggu Ke-5:
1. Evaluasi Pasca Pagelaran: Siswa melakukan evaluasi menyeluruh tentang keberhasilan
pagelaran, hasil pertunjukan, dan feedback. Mereka juga mencatat pelajaran yang dipetik
dari pengalaman tersebut.
2. Identifikasi Peningkatan Produk: Setiap tim menggunakan hasil evaluasi untuk
mengidentifikasi aspek produk yang perlu ditingkatkan atau perbaikan untuk
meningkatkan daya Tarik budaya sumatera utara.
3. Pengembangan Produk Lanjutan: Siswa mengimplementasikan perbaikan dan
peningkatan pada produk mereka berdasarkan hasil evaluasi.
4. Rencana Pagelaran Selanjutnya: Setiap tim menyusun rencana pagelaran produk mereka
setelah proyek ini berakhir.
5. Pembuatan Laporan Proyek: Siswa menyusun laporan proyek yang mencakup seluruh
perjalanan proyek, dari ide awal hingga hasil pagelaran dan evaluasi. Laporan ini
mencerminkan proses dan pembelajaran yang diperoleh.
6. Persiapan Perayaan Pagelaran: Siswa bersiap-siap untuk perayaan pagelaran akhir
proyek, termasuk menyusun materi presentasi dan pameran tentang produk mereka.
7. Perayaan Pagelaran: Siswa mengadakan perayaan pagelaran akhir proyek, di mana
mereka mempresentasikan laporan proyek dan hasil kreativitas mereka kepada rekan,
guru, dan orang tua. Mereka juga memamerkan produk mereka dalam pagelaran budaya
sumatera utara di sekolah.
8. Penutupan Proyek: Proyek "Membuat Produk dengan Konten Lokal yang Memiliki Daya
Tarik Terhadap Kearifan Lokal di Sumatera Utara" secara resmi ditutup dengan perayaan
pagelaran budaya sumatera utara di sekolah. Siswa merayakan kesuksesan proyek dan
kemajuan belajar yang telah mereka capai selama 5 minggu.
Pada akhir minggu kelima ini, siswa menyelesaikan tahap pengembangan produk, melakukan
evaluasi mendalam tentang proyek mereka, dan menyusun laporan proyek yang mencerminkan
perjalanan dan pembelajaran mereka. Perayaan pagelaran budaya sumatera utara merupakan
momen penting untuk merayakan kesuksesan proyek dan mengapresiasi kreativitas serta usaha
siswa selama proyek berlangsung.
Media Belajar:
1. Buku dan Materi Bacaan: Materi tentang kearifan lokal,dan informasi terkait potensi
lokal di bidang kebudayaan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan produk
dengan konten lokal yang menarik.
2. Video Pembelajaran: Video singkat tentang budaya sumatera utara, yang dapat
ditampilkan dalam sesi pembelajaran.
3. Media Sosial: Platform media sosial yang digunakan untuk kampanye promosi produk,
seperti Instagram, Facebook, atau Twitter, yang membantu siswa berlatih dalam promosi
digital.
4. Pagelaran dan Presentasi: video, foto, atau layar yang digunakan dalam pagelaran dan
presentasi produk di acara pagelaran budaya sumatera utara.
G. Asesmen
1. Asesmen Awal:
a. Tujuan: Mengidentifikasi pemahaman dan pengetahuan awal siswa tentang kearifan
lokal, potensi lokal di bidang kebudayaan, dan pentingnya konten lokal dalam
menciptakan produk unik dan menarik.
b. Metode Asesmen: Tes tertulis atau kuis singkat tentang konsep kearifan lokal
2. Asesmen Formatif:
a. Tujuan: Memberikan umpan balik berkesinambungan selama proyek berlangsung
untuk memantau kemajuan siswa dalam mengembangkan produk dan melestarikan
kebudayaan di sumatera utara
b. Metode Asesmen: Evaluasi produk dalam proses pengembangan, sesi penguji
kemampuan dengan warga sekolah, presentasi pitch antar tim, dan refleksi berkala
tentang peran dan kontribusi anggota tim.
3. Asesmen Sumatif:
a. Tujuan: Menilai hasil akhir proyek dan pencapaian tujuan pembelajaran secara
keseluruhan.
b. Metode Asesmen: Penilaian produk final yang dihasilkan oleh masing-masing tim,
hasil pertunjukan pada pagelaran, dan presentasi akhir dalam perayaan pagelaran di
sekolah dan presentasi akhir.
4. Penilaian Diri:
a. Tujuan: Mendorong siswa untuk mengintrospeksi kemajuan dan perkembangan
pribadi mereka selama proyek berlangsung.
b. Metode Asesmen: Siswa diminta untuk mengisi lembar penilaian diri secara individu
atau dalam kelompok kecil tentang kontribusi, tantangan yang dihadapi, dan
pembelajaran yang diperoleh selama proyek.
Catatan:
Asesmen awal akan membantu guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat pemahaman siswa. Asesmen formatif berfokus pada umpan balik berkesinambungan
dan membantu siswa untuk terus meningkatkan keterampilan dan produk mereka. Asesmen
sumatif akan menilai pencapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Penilaian diri dan
penilaian antar teman memperkuat refleksi siswa dan mengembangkan keterampilan
kolaborasi mereka. Dengan kombinasi asesmen yang holistik, siswa dapat mengalami proses
pembelajaran yang berarti dan terlibat secara aktif dalam proyek kearifan lokal ini.
H. Lampiran
1. Asesmen Awal
Soal Asesmen Awal:
Kunci Jawaban:
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri.
Kunci Jawaban:
Ada berbagai macam kebudayaan yang ada di Sumatera Utara seperti tarian adat, fashion
show pakaian adat dan nasyid.
Kunci Jawaban:
Alasan mengapa penting mengenal kearifan lokal yaitu agar para kaum muda lebih
menghargai atau melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di Sumatera
Utara.
d. Sebutkan contoh tarian dari batak toba, simalungun dan jawa serta nama pakaian
adatnya!
Kunci Jawaban:
Tari batak toba yaitu tortor husip (pakaian adat nya, untuk Perempuan pakaian bagian
atas disebut hoba-hoba, dan bagian bawah disebut haen. Untuk laki-laki pakaian bagian
atas disebut ampe-ampe, dan bagian bawah disebut singkot). Tarian simalungun serma
dengan-dengan (pakaian adat nya disebut hiou, penutup kepala untuk laki-laki disebut
gotong dan penutup kepala Perempuan disebut bulang dan kain yang disandang disebut
suri-suri). Tari jawa yaitu kencana wingka (pakaian adat nya jawi jangkep).
Kunci Jawaban:
Alasan mengapa penting melestarikan kebudayaan Sumatera Utara yaitu karena
kebudayaan adalah identitas unik yang dimiliki oleh suatu komunitas. Dengan
melestarikan kebudayaan, kita dapat mencegah kehilangan sejarah, nilai-nilai, dan tradisi
budaya. Ini penting agar kita dapat terus menghargai dan menghormati kebudayaan yang
dimiliki oleh orang lain.
2. Instrumen Observasi
5. Asesmen Sumatif
4. Sebutkan contoh tarian dari batak toba, simalungun dan jawa serta nama pakaian
adatnya!
10. Bagaimana cara peserta didik menyusun konsep dasar mengadakan sebuah acara?
11. Pencapaian