Anda di halaman 1dari 4

Nama: Henni Jupita Hutabarat

Npm :190600002

1. Sebutkan dan jelaskan asas-asas dalam lalu lintas dan angkutan jalan
Jawab:
a. Transparan yaitu keterbukaan dalam penyelenggaraan lalu lintas dan Angkutan Jalan
kepada masyarakat luas dalam memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur,
sehingga masyarakat mempunyai kesempatan dan berpartisipasi bagi pengembangan
Lalu lintas dan Angkutan Jalan.
b. Akuntabel yaitu penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Berkelanjutan yaitu penjaminan kualitas fungsi lingkungan melaui pengaturan
persyaratan teknis kendaraan dan rencana umum pembangunan serta pengembangan
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
d. Partisipatif yaitu pengaturan peran serta masyarakat dalam proses penyusunan
kebijakan, pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, penanganan kecelakaan, dan
pelaporan atas peristiwa yang terkait dengan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
e. Bermanfaat artinya semua kegiatan penyelenggaraan Lalu lintas Dan Angkutan Jalan
yang dapat memberikan nilai tambah sebesar-besarnya dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
f. Efesien dan efektif artinya pelayanan dalam penyelenggaraan Lalu lintas dan
angkutan jalan yang dilakukan oleh setiap Pembina pada jenjang pemerintahan secara
berdaya guna dan berhasil guna.
g. Seimbang artinya Penyelenggaraan Lalu Lintas dan angkutan jalan yang harus
dilaksanakan atas dasar keseimbangan antara sarana dan prasarana serta pemenuhan
hak dan kewajiban pengguna Jasa dan Penyelenggara.
h. Terpadu artinya penyelenggaraan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
dilakukan dengan mengutamakan keserasian dan kesaling bergantungan kewenangan
dan tanggung jawab antar instansi Pembina.
i. Mandiri artinya upaya Penyelenggara Lalu lintas melalui pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya nasional.

2. Kapan terjadinya perjanjian pengangkutan?


Jawab:
Terjadinya perjanjian pengangkutan: Surat muatan merupakan perjanjian antara si
pengirim dan ekspeditur pada pihak pertama(1) dengan pengangkut pada pihak kedua (II)
dan surat itu memuat selain apa yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Fungsi surat
muatan yaitu sebagai surat pengantar bagi barang yang akan dimuat atau dikirim. Surat
muatan dapat dipandang sebagai bukti adanya perjanjian pengangkutan setelah surat
muatan serta barang yang akan dimuat itu diterima oleh pengangkut atau kuasanya dan
pengangkut memberi tandatangan penerimaan atas barang muatan itu.

3. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengangkutan.


Jawab:
Kewajiban pengangkut adalah mengangkut atau menyelenggarakan pengangkutan
barang dari tempat pemuatan sampai tempat tujuan dengan selamat, agar barang muatan
itu dapat diserahkan kepada penerima dengan lengkap dan utuh, tidak rusak atau kurang
atau tidak terlambat ( pasal 1235 jo 1338 (1) dan(3) KUHPerdata. Sebagai kontra prestasi
penerima berkewajiban membayar uang angkutan dan ongkos-ongkos lain yang telah
diperjanjikan.

4. Jelaskan tanggung jawab pengangkut.


Jawab:
Tanggung jawab pengangkut adalah membayar ganti kerugian terhadap barang
yang musnah atau rusak. Pengecualian:
1. Keadaan memaksa (overmaacht/force majeure- pasal 1244 KUHPerdata).
2. Cacat pada barang itu sendiri
3. Kesalahan atau kelalaian si pengirim atau si ekspeditur- pasal 91 KUHD.
4. Keterlambatan datangnya barang di tempat tujuan, yang disebabkan karena
overmacht- pasal 92 KUHD- in casu: barang tidak rusak atau musnah.

5 .Apakah yang dimaksud dengan perkeretaapian? Jelaslanlah!

Jawab:

Perkeretaapian adalah suatu kesatusn system yang terdiri atas prasarana, sarana, dan
sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk
penpenyelenggaraan transportasi kereta api.

6.Sebutkan dan jelaskan asas-asas perkeretaapian?

Jawab:

1. Manfaat artinya perkeretaapian harus dapat memberikan manfaat yang sebesar-


besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kemakmuran rakyat, kesejahteraan rakyat,
dan pengembangan kehidupan yang berkesinambungan bagi warga Negara.
2. Keadilan artinya bahwa perkeretaapian harus dapat memberi pelayanan kepada
segenap lapisan masyarakat dengan biaya yang terjangkau serta memberi kesempatan
berusaha dan perlindungan yang sama kepada semua pihak yang terlibat dalam
perkeretaapian.
3. Keseimbangan artinya perkeretaapian harus diselenggarakan atau dasar
keseimbangan antara sarana dan prasarana, kepentingan pengguna jasa dan
penyelenggara, kebutuhan dan ketersediaan, kepentingan individu dan masyarakat,
antardaerah dan antarwilayah, serta antara kepentingan nasional dan internasional.
4. Kepentingan umum artinya perkeretaapian harus lebih mengutamakan kepentingan
masyarakat luas daripada kepentingan perseorangan atau kelompok dengan
memperhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketertiban.
5. Keterpaduan artinya perkeretaapian harus merupakan satu kesatuan system dan
perencanaan yang utuh, terpadu, dan terintegrasi serta saling menunjang, baik antar
hierarki tatanan perkeretaapian , intramoda maupun transportasi.
6. Kemandirian artinya penyelenggaraan perkeretaapiian harus berlandaskan
kepercayaan diri, kemampuan dan potensi produksi dalam negeri, serta sumber daya
manusia dengan daya inovasi dan kreativitas yang bersendi pada kedaulatan,
martabat, dan kepribadian bangsa,
7. Transparan artinya penyelenggaraan perkerataapian harus memberi ruang kepada
masyarakat luas untuk memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur, sehingga
masyarakat mempunyai kesempatan berpartisipasi bagi kemajuan perkeretaapian.
8. Akuntabilitas artinya penyelenggaraan perkeretaapian harus disasarkan pada kinerja
yang terukur, dapat dievaluasi, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
9. Keberlanjutan artinya penyelenggaraan perkerataapian harus dilakaukan secara
berkesinambungan, berkembang dan meningkat dengan mengikuti kemajuan
teknologo dan menjaga kelestarian lingkungan untuk menjamin terpenuhinya
kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai