Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM GERAKAN

LITERASI SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN
2023/2024

SD. CAHAYA SINGAPORE MONTESSORI


DEPOK
BAB I
PENDAHULN

A. Latar Belakang
Membaca merupakan hal yang sering ditekankan orangtua dan guru kepada anak-
anak sejak usia dini. Minat dan kebiasaan membaca ini merupakan embrio dari
terbentuknya masyarakat membaca (reading society) yang merupakan ciri dari
masyarakat belajar (learning society) yang diperlukan dalam masyarakat
berpengetahuan (knowledge society).

Namun di tengah gencarnya budaya elektronik, anak-anak di era sekarang ini


mempunyai „pilihan‟ objek lain yang masing-masing menawarkan daya tariknya,
seperti televisi dan alat permainan elektronik. Seperti klasiknya kemajuan teknologi
lainnya yang ada, selalu mempunyai negative side effect yang sering „dituduh‟ sebagai
satu-satunya tersangka utama oleh para guru dan orang tua menjadi penyebab
memudarnya minat baca dan belajar anak-anak.

Salah satu penyebab kualitas pendidikan bangsa Indonesia masih belum bisa
berkompetisi adalah karena minat baca para siswa masih rendah, karena sarana baca
di sekolah sangat kurang.

Begitu pula di SD. Cahaya Singapore Montessori saat ini menunjukkan bahwa
minat baca siswa, guru, tenaga kependidikan masih harus disempurnakan . Ini terbukti
dari data pengunjung perpustakaan sangat minim, ketersedian buku juga masih
kurang, disamping itu Kondisi di sekolah secara umum, pendidik dan tenaga
kependidikan lebih dekat dengan android daripada dengan buku.

Melihat dari kondisi yang ada saat ini maka harapan ke depan untuk SD. Cahaya
Singapore Montessori setidaknya ada peningkatan minat baca siswa yang ditandai
dengan meningkatnya kunjungan siswa ke Perpustakaan, terlihat adanya siswa
membaca di berbagai sudut sekolah, banyak tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang membaca buku disela-sela kesibukannnya.

B. Landasan Hukum
Permendikbud No. 21 tahun 2015

#2
C. Tujuan
Sekolah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan
untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui :
1. Membaca buku setiap hari, satu judul buku selama 15 menit
2. Membaca dan membedah buku satu kali dalam seminggu selama 35 menit .
3. Melakukan bedah film satu kali dalam seminggu selama 35 menit .
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah(GLS)
Gerakan Literasi Sekolah bertujuan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti
peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.

Program Gemar Membaca ini bertujuan untuk :


1. Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Menumbuhkan minat baca siswa bagi siswa SD. Cahaya Singapore Montessori
lewat program budaya baca berupa penyediaan ruangan dan buku bacaan, sebagai
bagian dari Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah
3. Menumbuhkan gemar membaca dilakangan siswa untuk menjadikan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah
mampu mengelola pengetahuan
4. Menumbuhkan gemar membaca dikalangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sebagai bagian dari meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan
sekolah agar literat.
5. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan
dan mewadahi berbagai strategi membaca.

#3
BAB II
RENCANA KEGIATAN

A. Bentuk, Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan


1. Pembiasaan Membaca buku selama 15 menit
Pembiasaan Membaca selama 15 menit dimaksudkan untuk menumbuhkan minat
baca siswa sebagai implementasi dari Permendikbud No. 23 Tahun 2015.
Pelaksanaanya dilakukan sebelum jam pertama dimulai dengan didampingi oleh
Guru yang mengajar pada jam pertama.

2. Menulis Jurnal
Tahap berikutnya siswa diminta untuk menuliskan pada journal yang memuat
tentang kegiatan keseharian siswa, diparaf oleh guru yang mendampingi dan di akhir
minggu di paraf oleh wali kelas. Bentuk Jornal dibuat dari buku siswa dengan format
ditentukan oleh sekolah.

3. Pembiasaan membaca dan menanggapi


Melalui guru mata pelajaran untuk melakukan membaca dan menanggapi bacaan
secara lisan dan/atau tulisan pada standar kompetensi yang diajarkan.

4. Mading Kelas.
Mading Kelas dibuat dimasing-masing kelas dengan rubrik Fiksi, Artikel, Puisi,
Poster , Tips yang bermanfaat bagi kalangan pelajar SD, dan lain-lain. Setiap kelas
membentuk tim mading kelas yang bertugas membuat, mengumpulkan tulisan
yang diserahkan dan menempelkan pada mading kelas. Selanjutnya devisi mading
juga menyeleksi tulisan yang terbaik di kelas itu untuk dikirim ke tim mading
sekolah.

Mading kelas diharapkan setiap dua minggu sekali diganti dengan isi yang terbaru,
dan paling lama tiga minggu tiap tulisan ( artikel) diganti, oleh karena itu setiap
tulisan (artikel) harus diberi tanggal, bulan dan tahun pembuatan atau penerbitan.

Pembentukan tim mading kelas mulai 13 Juli 2021 sampai dengan 31 Juli 2021
dan di bulan Agustus 2021 sudah mulai terbit edisi pertama di tahun pelajaran
2021/2022.

5. Mading Sekolah.
Mading sekolah dibuat tim mading sekolah dengan rubrik Fiksi, Artikel, Puisi, Info
Teknologi, Tips yang bermanfaat bagi kalangan pelajar SD, dan lain-lain. Setiap
kelas membentuk tim mading kelas yang bertugas membuat, mengumpulkan,
menyeleksi tulisan yang diserahkan dan menempelkan pada mading kelas.

#4
Mading Sekolah diharapkan setiap bulan diganti dengan isi yang terbaru, dan paling
lama satu bulan tiap tulisan ( artikel) diganti, oleh karena itu setiap tulisan ( artikel)
harus diberi tanggal, bulan dan tahun pembuatan atau penerbitan.

Dimasa pandemi covid-19 tulisan ( artikel) dikirim melalui WhatsApp atau ditulis di
kertas difoto kemudian dikirim. Selanjutnya hasil karya ditayangkan melalui media
Web.

Devisi mading sekolah bekerja sama dengan Devisi Sarpras untuk pengadaan
mading sekolah dan mading kelas.

6. Pengadaan buku bacaan non pelajaran


Pengadaan buku bacaan sangat dibutuhkan untuk menambah perbendaharaan
buku non pelajaran. Waktu pelaksanaan bulan Desember 2020

B. Penanggung Jawab / Pelaksana


No Program Kegiatan Penanggungjawab/pelaksana
program
1. Program Gerakan Literasi Sekolah Kepala Sekolah
2. Pembiasaan Membaca selama 15 menit Kurikulum/Guru Jam Pertama
3. Menulis Jurnal Guru Kelas / kurikulum
4. Pembiasaan membaca dan menanggapi Kurikulum/Guru Mata Pelajaran
5. Mading Kelas. Guru Kelas
6. Mading Sekolah. Devisi Mading
7. Pengadaan buku bacaan non pelajaran Kapala Perpustakaan

#5
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Bertolak dari realitas diatas, dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Gemar Membaca / Leterasi Sekolah
sangat penting untuk dilaksanakan disetiap satuan pendidikan. Karena dengan Gerakan Literasi Sekolah
(GLS), warga sekolah akan menjadikan gemar membaca sebagai budaya sekolah. Ini merupakan
pangkal dari peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu diperlukan peran aktif warga sekolah /
stageholder menyukseskan program ini.

2. SARAN
 Hendaknya untuk warga sekolah (khusunya peserta didik dan pendidik) berpartisipasi aktif untuk
melaksanakan program literasi sekolah / gemar membaca
 Instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Depok hendaknya melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi terhadap program ini.

Mengetahui Depok Juli 2023


Kepala Sekolah, Devisi Kurikulum

Dr. AMIKE SUMUAL, M.Pd,MA,M.Th UMMI ARIFATUL

#6
LAMPIRAN DOKUMENTASI GERAKAN LITERASI

#7

Anda mungkin juga menyukai