Proposal Laporan PKL
Proposal Laporan PKL
Disusun oleh :
Nama : MARDI FIRMANSYAH
Nim : 20158606
1
PENGESAHAN
NIM : 20158606
Bekasi, 08 2023
Pembimbing, Ketua Program Studi,
Dedi Wirasasmita, S.T., M.M., M.Kom ST. Eko Saputro, S.T., M.Kom
Mengetahui, Puket I
Bid. Akademik
Ir. Mochammad
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................ii
Pengesahan Proposal................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3. Tujuan Analisa......................................................................................3
1.4. Manfaat..................................................................................................4
1.5. Manfaat Bagi Mahasiswa......................................................................5
1.6. Manfaat Bagi Customer.........................................................................7
1.7. Manfaat Bagi Perusahaan......................................................................8
1.8. Manfaat Bagi Institusi Pemyelenggara..................................................9
1.9. Sistematika Penulisan............................................................................9
BAB II Landasan Teori..........................................................................................10
A. Operator Produksi.................................................................................11
B. Manfaat Pengendalian Mesin Cnc........................................................12
BAB III Metode Penelitian dan Tinjauan Umum Perusahaan...............................14
3.1. Waktu Dan Lokasi Kegiatan......................................................................14
3.2. Sejarah Pt Dm Indonesia............................................................................14
3.3.Visi,Misi Dan Moto Perusahaan.................................................................14
3.4.Mengenal Material Alumunium Casting....................................................15
3.5. Cara Kerja Mesin Cnc Lathe Takashi........................................................16
3.6. proses Pembuatan Produk 18s op 1...........................................................18
3.7. Proses Pembuatan Produk 18s Op 2..........................................................19
3.8. Proses Pengetapan Produk Mesin Hole.....................................................21
3.9. Alur Produksi.............................................................................................23
3.10. cara buat stok barang...............................................................................23
BAB IV Penutup
iii
Kesimpulan dan saran.............................................................................................25
Daftar Pustaka ........................................................................................................27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1
tentang alat potong: Operator produksi perlu mengenali
berbagai jenis alat potong yang digunakan dalam mesin CNC,
seperti bor, pahat, atau mata gergaji. Mereka harus tahu
bagaimana memasang, mengatur, dan mengganti alat potong
dengan aman dan efisien. Kemampuan pemecahan masalah:
Operator produksi mesin CNC harus memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang baik. Mereka harus dapat
mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi selama
operasi mesin, seperti pemotongan yang tidak akurat atau
kerusakan alat potong, dan dapat mengambi
2
produksi?
5. Bagaimana faktor-faktor seperti keselamatan kerja dan keberlanjutan
memengaruhi tugas operator produksi?
6. Bagaimana operator produksi berkolaborasi dengan departemen lain,
seperti manajemen, perawatan mesin, dan pengendalian kualitas?
7. Apa tantangan utama yang dihadapi operator produksi dalam
memenuhi target produksi dan menjaga kualitas produk?
8. Bagaimana pengukuran kinerja dan evaluasi dilakukan terhadap
operator produksi?
9. Apa peran operator produksi dalam mengoptimalkan efisiensi produksi
dan mengurangi limbah?
3
mengurangi limbah atau kebocoran, dan mengidentifikasi area-area yang
dapat ditingkatkan dalam proses produksi. Mereka dapat memberikan
masukan kepada manajemen atau departemen terkait untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas.
1.4. Manfaat
4
berinteraksi dengan tenaga kerja yang berpengalaman. Hal ini
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
teori dan konsep yang dipelajari di sekolah dapat diterapkan
dalam konteks nyata.
5
memperoleh wawasan tentang jalur karir yang tersedia dan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karir
mereka.
6
2. Efisiensi Produksi yang Lebih Tinggi: Melalui PKL
operator produksi, perusahaan dapat mempelajari dan
menerapkan praktik-produksi terbaik yang membantu
meningkatkan efisiensi operasional. Ini dapat mengarah
pada peningkatan produktivitas dan penurunan biaya
produksi. Dalam akhirnya, pelanggan dapat merasakan
manfaat ini dalam bentuk harga yang lebih kompetitif atau
peningkatan layanan yang ditawarkan.
3. Pemenuhan Permintaan yang Lebih Cepat: Dengan operasi
produksi yang lebih efisien dan lancar, perusahaan dapat
meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
permintaan pelanggan dengan lebih cepat. Proses produksi
yang dioptimalkan dapat mengurangi waktu tunggu dan
mengoptimalkan waktu pengiriman produk kepada
pelanggan. Hal ini dapat memberikan kepuasan pelanggan
dengan menyediakan produk dalam waktu yang lebih
singkat.
4. Inovasi Produk dan Perbaikan Kontinu: PKL operator
produksi dapat mendorong inovasi produk dan perbaikan
terus-menerus. Melalui pemahaman yang lebih baik
tentang operasi produksi, perusahaan dapat
mengembangkan produk baru atau meningkatkan produk
yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi
pelanggan. Dengan adanya perbaikan kontinu, pelanggan
dapat merasakan manfaat dari produk yang diperbarui dan
ditingkatkan.
5. Layanan Pelanggan yang Lebih Baik: Dengan
memperbaiki operasi produksi, perusahaan dapat memiliki
sumber daya yang lebih baik untuk memberikan layanan
pelanggan yang lebih baik. Dalam lingkungan bisnis yang
kompetitif, perusahaan yang dapat menyediakan layanan
7
pelanggan yang responsif, cepat, dan berkualitas tinggi
akan mendapatkan keuntungan kompetitif. PKL operator
produksi membantu perusahaan dalam meningkatkan
kapabilitas mereka dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan baik.
Dengan demikian, PKL operator produksi tidak hanya
memberikan manfaat bagi peserta PKL dan perusahaan, tetapi juga
bagi pelanggan. Pelanggan dapat menikmati produk berkualitas
tinggi, waktu pengiriman yang lebih cepat, inovasi produk,
perbaikan kontinu, dan layanan pelanggan yang lebih baik.
8
pandangan yang berbeda, ide-ide inovatif, atau solusi kreatif untuk
masalah yang ada. Peserta PKL dapat membantu meningkatkan
kreativitas dan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan
perubahan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Operator Produksi
adalah individu yang bertanggung jawab menjalankan dan
mengoperasikan mesin, peralatan, dan sistem produksi dalam lingkungan
industri. Mereka berperan dalam menjalankan tugas-tugas operasional
sehari-hari yang diperlukan untuk mencapai produksi yang efisien dan
memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tugas-tugas operator produksi dapat meliputi pengoperasian mesin,
pengawasan aliran produksi, pemuatan dan pemindahan bahan baku atau
produk jadi, pengaturan parameter mesin, pengawasan kualitas produk,
pemeliharaan dan perawatan mesin sederhana, dan melaporkan masalah
atau perubahan dalam proses produksi.
Operator produksi harus memahami dengan baik proses produksi
yang mereka tangani, termasuk langkah-langkah yang terlibat, alat dan
peralatan yang digunakan, serta prosedur keselamatan yang berlaku.
Mereka juga perlu memahami standar kualitas produk yang dihasilkan dan
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi cacat atau masalah dalam
proses produksi.
Selain itu, operator produksi juga harus memiliki keterampilan
praktis dalam menggunakan peralatan dan mesin produksi, pemecahan
masalah dasar, pemahaman dasar tentang teknologi, kemampuan
berkomunikasi dan berkolaborasi dalam tim, serta kemampuan untuk
bekerja dengan presisi dan memperhatikan detail.
Peran operator produksi sangat penting dalam mencapai tujuan
produksi, kualitas produk, efisiensi operasional, dan keselamatan kerja
dalam lingkungan industri. Mereka bekerja sebagai bagian dari tim
produksi dan sering berinteraksi dengan departemen terkait seperti
manajemen produksi, pengendalian kualitas, dan perawatan mesin untuk
mencapai hasil yang optimal.
10
Aluminium casting adalah proses pembentukan logam yang menggunakan
aluminium cair untuk menuangkan dan membentuk produk dalam bentuk
yang diinginkan. Material alumunium casting memiliki beberapa karakteristik
yang penting:
11
Operator produksi perlu memahami sistem koordinat ini
untuk mengatur mesin dan menentukan titik awal dan titik
akhir proses pemesinan.
c) Penggunaan Alat Pemotong: Operator produksi perlu
memahami jenis-jenis alat pemotong yang digunakan
dalam mesin CNC, seperti mata bor, pisau frais, pahat
bubut, dan sebagainya. Mereka juga harus mengetahui cara
mengganti dan mengasah alat pemotong agar dapat
memastikan kualitas dan presisi pemesinan yang optimal.
3) Manfaat Pengendalian Mesin CNC bagi Operator Produksi:
Pengendalian mesin CNC memberikan berbagai manfaat bagi
operator produksi, antara lain:
a) Presisi dan Akurasi: Mesin CNC memungkinkan operator
untuk menghasilkan produk dengan tingkat presisi dan
akurasi yang tinggi. Instruksi yang ditulis dalam bahasa
pemrograman dapat mengontrol gerakan alat pemotong
dengan sangat tepat, menghasilkan komponen dengan
toleransi yang ketat.
b) Produktivitas yang Tinggi: Mesin CNC dapat bekerja
dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan
metode pemesinan konvensional. Hal ini meningkatkan
produktivitas dan efisiensi produksi secara keseluruhan.
c) Pengulangan yang Konsisten: Dengan penggunaan
program dan instruksi yang sama, mesin CNC dapat
menghasilkan produk yang identik dalam jumlah yang
besar. Hal ini memungkinkan pengulangan yang konsisten
dari produk yang berkualitas.
d) Fleksibilitas: Mesin CNC dapat digunakan untuk
memproduksi berbagai macam produk dengan perubahan
yang relatif mudah dalam program pemrograman. Hal ini
memberikan fleksibilitas produksi yang lebih tinggi.
12
e) Pengurangan Kesalahan Manusia: Penggunaan mesin CNC
mengurangi ketergantungan pada keterampilan operator
individu. Ini mengurangi risiko kesalahan manusia yang
dapat terjadi selama proses produksi.
f) Penghematan Biaya dan Waktu: Mesin CNC dapat
mengurangi pemborosan bahan baku dan mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk pemesinan. Ini dapat
menghasilkan penghematan biaya produksi yang
signifikan.
g) Pengendalian Proses yang Mudah: Operator produksi dapat
memantau dan mengendalikan proses pemesinan melalui
antarmuka pengguna yang disediakan oleh mesin CNC.
Hal ini memungkinkan pengawasan dan penyesuaian yang
lebih mudah terhadap parameter-proses yang berbeda.
Demikianlah landasan teori, pengertian, dan manfaat
pengendalian mesin CNC bagi operator produksi. Pemahaman
yang baik tentang konsep ini akan membantu operator dalam
mengoperasikan dan mengoptimalkan penggunaan mesin CNC
untuk memproduksi produk dengan kualitas dan efisiensi yang
tinggi.
13
BAB III
METODE DAN TINJUAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi tentang metode pengumpulan data, informasi tentang waktu
dan lokasi pelaksanaan PKL, profil lembaga atau tempat PKL, alur terkait
tema yang akan diambil.
Barat 17530
14
tinggi.
Misi : Mendukung castomer dengan menghasilkan produk casting
persyaratan terbaik.
Moto Perusahaan
- Berpegang teguh pada prinsip yang kami miliki
- Barang yang buruk sama dengan kanker
- Melakukan kerja dengan rasa memiliki
15
cetakan untuk membentuk produk yang kompleks atau dengan detail
yang halus.
6) Recyclable: Aluminium dapat didaur ulang dengan mudah tanpa
kehilangan sifat-sifat mekanisnya. Kemampuan daur ulang ini
menjadikan aluminium casting lebih ramah lingkungan dan
berkelanjutan.
Aluminium casting digunakan dalam berbagai industri, seperti
otomotif, pesawat terbang, konstruksi, elektronik, dan banyak lagi.
Kelebihan sifat-sifat yang dimiliki oleh material alumunium casting
menjadikannya populer dalam pembuatan berbagai produk yang
membutuhkan kombinasi kekuatan, ringan, dan ketahanan korosi.
3.5. Cara Kerja Mesin Cnc Lathe Takashi
Mesin CNC (Computer Numerical Control) Lathe adalah sebuah
mesin yang digunakan untuk menghasilkan bagian atau komponen
dengan menggunakan alat potong yang diputar secara otomatis. Mesin
CNC Lathe bekerja berdasarkan instruksi yang diberikan melalui
program komputer.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja mesin CNC
Lathe Takashi:
1. Perencanaan dan persiapan: Sebelum memulai proses, perlu dilakukan
perencanaan dan persiapan terlebih dahulu. Ini melibatkan pemilihan
bahan kerja, penentuan ukuran dan bentuk yang diinginkan, serta
penyiapan program komputer yang akan digunakan untuk
mengendalikan mesin.
2. Pemrograman: Program komputer yang mengontrol mesin CNC Lathe
harus dibuat terlebih dahulu. Pemrograman dapat dilakukan
menggunakan bahasa pemrograman khusus atau melalui perangkat
lunak CAM (Computer-Aided Manufacturing) yang mengkonversi
desain menjadi kode G (kode perintah mesin) yang dapat dimengerti
oleh mesin.
3. Penyetelan awal: Setelah program dibuat, operator mesin akan
16
melakukan penyetelan awal mesin CNC Lathe. Ini melibatkan
pemasangan benda kerja, penyetelan alat potong, penentuan titik nol
(nol koordinat), dan pengaturan parameter operasional lainnya.
4. Eksekusi program: Setelah penyetelan awal selesai, operator akan
memulai eksekusi program. Program komputer akan memberikan
instruksi kepada mesin untuk memutar benda kerja dan menggerakkan
alat potong sesuai dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menghasilkan bentuk atau ukuran yang diinginkan.
5. Pemantauan dan pengawasan: Selama proses, operator akan memantau
dan mengawasi mesin CNC Lathe untuk memastikan bahwa operasi
berjalan dengan baik. Mereka juga dapat melakukan penyesuaian jika
diperlukan.
6. Selesai dan inspeksi: Setelah proses selesai, benda kerja akan diambil
dari mesin CNC Lathe. Benda kerja kemudian akan diperiksa dan diuji
untuk memastikan bahwa ukuran, bentuk, dan kualitasnya sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan.
Mesin CNC Lathe Takashi, seperti mesin CNC Lathe pada
umumnya, menggunakan motor penggerak yang dikontrol secara
elektronik dan sistem sumbu multi untuk mengendalikan gerakan alat
potong. Mesin ini juga dapat dilengkapi dengan sistem pengukuran
otomatis untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan produksi.
Penting untuk dicatat bahwa cara kerja mesin CNC Lathe Takashi
dapat bervariasi tergantung pada model dan spesifikasinya. Dalam hal
ini, informasi yang lebih spesifik mengenai mesin CNC Lathe Takashi
dapat ditemukan dalam dokumentasi atau panduan pengguna yang
disediakan oleh produsen.
17
3.6. Proses Pembuatan Produk
Machinning Front Bracket 18s { Op 1 }
Langkah Kerja :
A. persiapan kerja
1. Hidupkan power ON mesin pada panel mesin dan buka saluran angin
2. Posisikan sumbi axis mesin X dan Y ke posisi Zerro dan menekan
tombol JOG dan ZRN
3. Pastikan posisi program potong sudah sesuai dengan proses 1 BF18S
dan posisi AUTO
4. Pakailah sarung tangan agar part after proses tidak kotor
5. Persiapan meterial part yang akan diproses pada proses 1
B. Proses kerja
1. Ambil material part yang ada pada box sebelum proses
2. Semprotkan angin ke arah chuck untuk menghilangkan kotoran cip
3. Tekan tombol OPEN chuck
4. Pasang material yang akan di proses ke chuck dan pastikan posisi
harus rata
5. Tekan tombol CLOSE chuck agar material terpasang ke chuck dengan
kencang
6. Tekan tombol START untuk melakukan proses
7. Tunggu sampai dengan selesai proses dan ambil material dari chuck
dan lakukan berulang dari proses diatas untuk mengulangi proses
selanjutnya
C. Selesai kerja
1. Rapikan dan bersihkan area kerja dari sisa kotoran chip
2. Tempat marerial part yang sudah proses pada tempat yang di
tentukan
3. Catat laporan hasil produksi sesuai dengan jumlah proses dan
masalah yang terjadi
4. Apabila produksi akan berlanjut ke shif berikutnya maka posisi mesin
18
dalam keadaan stan by dan kalau tidak ada produksi pada shif
selanjutnya maka mesin harus dimatikan sesuai dengan intruksi kerja
mesin.
5. Lakukan pengecekan dengan jig point diameter 46 dan diameter 24
Dan berikut adalah gambar hasil potongan mesin cnc lathe op 1
BEFORE AFTER
Gambar 3.1
19
5. Tekan tombol CLOSE chuck agar material terpasang ke chuck
dengan kencang
6. Tekan tombol START untuk melakukan proses
7. Tunggu sampai dengan selesai proses dan ambil material dari
chuck dan lakukan berulang dari proses diatas untuk
mengulangi proses selanjutnya
C. Selesai kerja
1. Rapikan dan bersihkan area kerja dari sisa kotoran chip.
2. Tempat marerial part yang sudah proses pada tempat yang di
tentukan.
3. Catat laporan hasil produksi sesuai dengan jumlah proses dan
masalah.
yang terjadi.
4. Apabila produksi akan berlanjut ke shif berikutnya maka posisi
mesin dalam keadaan stan by dan kalau tidak ada produksi pada shif
selanjutnya maka mesin harus dimatikan sesuai dengan intruksi
kerja mesin.
5. Lakukan pengecekan dengan jig point diameter 30 dan diameter 20
BEFORE AFTER
Gambar 3.2
20
Proses Pront Bracket 18s Proses Hole
Langkah Kerja
A. Persiapan Kerja
1. Hidupkan power ON mesin pada panel mesin dan buka saluran angin
2. Posisikan sumbu axis mesin XYZ dan tool ke posisi Zerro dengan menekan
tombol JOG dan ZRN
3. Pastikan posisi program potong sudah sesuai dengan proses hole BF18s dan
posisi AUTO
4. pakailah sarung tangan agar part akhir proses tidak kotor
5. Persiapkan Material Part Yang Akan Diproses Pada Proses Hole
B. Proses Kerja
1. Ambil material part yang ada pada box sebelum proses
2. Tarik switch untuk open clamp JIG
3. Semprotkan angin ke arah JIG sesuai gambar A dan B untuk
menghilangkan kotoran chip
4. Pasang material yang akan diproses ke chuck dan pastikan posisi harus rata
5. Dorong switch untuk close clamp JIG agar material terpasang ke chuck
dangan kencang
6. Tekan tombol START untuk melakukan proses
7. Tunggu sampai dengan selesai proses dan ambil material dari chuck
kemudian masukan ke air pembersih dan lakukan berulang dari proses diatas
untuk mengulangi proses selanjutnyaselanjutnya.
C. Selesai kerja
Rapikan dan bersihkan area kerja dari sisa kotoran chip.
Tempat marerial part yang sudah proses pada tempat yang di tentukan.
Catat laporan hasil produksi sesuai dengan jumlah proses dan masalah.
yang terjadi.
Apabila produksi akan berlanjut ke shif berikutnya maka posisi mesin
dalam keadaan stan by dan kalau tidak ada produksi pada shif selanjutnya maka
mesin harus dimatikan sesuai dengan intruksi kerja mesin.
Dan berikut adalah gambar hasil pengetepan dan penge drillan prosses
21
mesin cnc hole.
BEFORE AFTER
Gambar 3.3
\
22
Alur sebelum produksi
riksanhlodubg
pem
pelaporan
perbaikan
23
seperti pengadaan bahan baku, manufaktur, dan distribusi. Dengan
mempersingkat waktu di setiap tahapan, Anda dapat mempertahankan
ketersediaan stok tanpa harus menambahkan waktu produksi.
3. Manajemen persediaan yang efektif: Terapkan praktik manajemen
persediaan yang baik, seperti penggunaan metode Just-in-Time (JIT) atau
sistem otomatis untuk memantau dan mengelola stok. Hal ini akan
membantu Anda menghindari kelebihan stok atau kekurangan stok yang
dapat menyebabkan penundaan produksi.
4. Kolaborasi dengan pemasok: Bangun hubungan yang kuat dengan
pemasok Anda. Diskusikan kebutuhan dan permintaan Anda secara teratur
agar mereka dapat mempersiapkan dan mengirimkan bahan baku tepat
waktu. Dengan kerjasama yang baik, Anda dapat memastikan ketersediaan
stok tanpa memperpanjang waktu produksi.
5. Peningkatan efisiensi produksi: Evaluasi dan tingkatkan proses produksi
Anda untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Identifikasi area
di mana Anda dapat mengurangi pemborosan atau meningkatkan
produktivitas untuk menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang
sama.
6. Pemantauan real-time: Gunakan teknologi dan perangkat lunak
manajemen persediaan yang memungkinkan Anda memantau stok secara
real-time. Dengan pemantauan yang akurat, Anda dapat mengidentifikasi
perubahan permintaan atau masalah stok dengan cepat dan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk menjaga ketersediaan produk.
Dengan mengimplementasikan strategi ini, Anda dapat menjaga stok produk tanpa
harus menambah waktu produksi secara signifikan. Tetap mengutamakan
efisiensi, perencanaan yang baik, dan kolaborasi yang efektif dengan pemasok
akan membantu Anda mengelola stok dengan lebih baik.
24
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan:
Dalam era industri modern, pengendalian mesin CNC telah menjadi salah
satu teknologi yang sangat penting dalam proses produksi. Sebagai operator
produksi, pemahaman yang baik tentang landasan teori dan praktik pengendalian
mesin CNC merupakan kunci untuk sukses dalam mengoperasikan mesin ini.
Dalam bab ini, kami telah membahas pengertian mesin CNC, landasan teori yang
terkait, serta manfaat yang dapat diperoleh oleh operator produksi dalam
penggunaan mesin CNC.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian mesin CNC
memberikan berbagai manfaat signifikan bagi operator produksi. Dengan
menggunakan mesin CNC, operator dapat mencapai presisi dan akurasi yang
tinggi dalam proses pemesinan. Ini juga meningkatkan produktivitas, fleksibilitas,
dan pengulangan yang konsisten dalam produksi. Selain itu, penggunaan mesin
CNC mengurangi kesalahan manusia, menghemat biaya dan waktu produksi, serta
memberikan kontrol proses yang mudah.
Saran:
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
kepada operator produksi yang menggunakan mesin CNC:
1. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Operator produksi perlu terus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam penggunaan
mesin CNC. Mengikuti pelatihan dan workshop terkait, membaca literatur
yang relevan, dan berbagi pengalaman dengan rekan kerja dapat
membantu meningkatkan kompetensi dalam mengoperasikan mesin CNC.
2. Pemeliharaan dan Perawatan Mesin: Mesin CNC memerlukan
pemeliharaan yang teratur agar tetap berfungsi dengan baik. Operator
produksi harus memahami langkah-langkah perawatan rutin, seperti
pembersihan, pelumasan, dan pemeriksaan rutin. Hal ini akan memastikan
kinerja optimal dan masa pakai mesin yang lebih lama.
25
3. Kolaborasi dengan Tim Lain: Operator produksi sebaiknya berkolaborasi
dengan tim lain, seperti programmer CNC dan insinyur manufaktur, untuk
memahami kebutuhan produksi dan memastikan program dan instruksi
yang benar. Kerjasama yang baik dengan tim lain akan membantu
mencapai hasil yang lebih baik dalam produksi.
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja: Operator produksi sebaiknya
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja mesin CNC. Dengan
memantau parameter kinerja dan melacak hasil produksi, operator dapat
mengidentifikasi kemungkinan perbaikan dan mengoptimalkan efisiensi
produksi.
Dengan menerapkan saran-saran di atas, operator produksi akan
dapat mengoptimalkan penggunaan mesin CNC dan mencapai hasil
produksi yang berkualitas, efisien, dan presisi.
Dalam penutup ini, diharapkan bahwa penjelasan mengenai
landasan teori, pengertian, dan manfaat pengendalian mesin CNC bagi
operator produksi dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
peran dan pentingnya penggunaan mesin CNC dalam proses produksi.
Dengan menguasai teknologi ini dan mengikuti praktik terbaik, operator
produksi dapat memainkan peran yang krusial dalam mencapai
keberhasilan produksi yang efisien dan berkualitas.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28